ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER DENGAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF
KELOMPOK II
Definisi
Etiologi
Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat
penurunan curah jantung. Manifestasi kongesti berbeda tergantung pada kegagalan ventrikel mana yang terjadi.
Gagal Jantung Kiri :
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak mampu memompa darah yang dating dari paru.
Gagal jantung Kanan :
Kongestif jaringan perifer dan visceral.
Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya oedema
pitting, penambahan BB.
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran vena hepar.
Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena
dalam rongga abdomen.
Patofisiologi
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan
metabolisme dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi untuk mempertahankan kardiak output, yaitu meliputi :
Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau kemoreseptor
Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap
peningkatan volume
Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin angiotensin
Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap
cairan
Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh adanya volume
Manifestasi Klinik
Meningkatnya volume intravaskuler.Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat.
Edema paru akibat peningkatan tekanan vena pulmonalis, sehingga cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli, yang dimanifestasikan dengan batuk dan napas pendek.
Edema perifer umum dan penambahan berat badan akibat tekan sistemik.
Turunnya curah jantung akibat darah tidak dapat mencapai jaringan dan organ.
Tekanan perfusi ginjal menurun sehingga mengakibatkan pelepasan renin dari ginjal, yang pada gilirannya akan menyebabkan sekresi aldostoron, retensi natrium, dan cairan, serta peningkatan volume intravaskuler.
Pemeriksaan Diagnostik
Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran
jantung, oedema atau efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF.
EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi
bilik jantung dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram.
Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang
mengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari adanya kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah.
Penatalaksanaan
Terapi Non Farmakologis:
Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung. Oksigenasi.
Dukungan diit : pembatasan natrium untuk mencegah,
mengontrol atau menghilangkan oedema Terapi Farmakologis :
Glikosida jantungDigitalis, Terapi diuretic
Komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN
A pengkajian
Identitas Pasien
Nama : An. M Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Agama : Kristen
Alamat : Siantar Suku : Batak
Pekerjaan : Pelajar MRS : 20-09-2012
Pengkajian : 27 - 09 – 2012 Jam : 10.00 Regester : 53.85.90
Riwayat penyakit sekarang
Alasan utama MRS :
Klien mengeluh sesak nafas.
Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri dada 3 minggu
sebelum MRS, timbul terutama saat batuk dan sesak nafas sejak 2 minggu sebelum
MRS, dan apabila dibuat aktivitas sehari-hari bertambah sesak, tidak berkurang dengan
pemberian obat dari dokter ( nama lupa ) serta bila tidur menggunakan bantal lebih dari 2. pada tanggal 20-09-2012 klien
Riwayat penyakit dahulu
Sekitar 5 tahun yang lalu klien menderita hipertensi, sejak itu klien control ke RSUP tapi tidak rutin. Tidak ada riwayat DM.
Riwayat penyakit keluarga
Pada keluarga tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, DM, atau jantung
Pola-pola fungsi kesehatan:
Pola nutrisi dan metabolism Pola eliminasi
Pola tidur dan istirahat Tidur – Istirahat
Pola aktivitas
Pemeriksaan fisik
Status kesehatan umum
Keadaan penyakit sedang, kesadaran
komposmentis, suara bicara jelas, tekanan darah 120/90 mmHg, suhu tubuh 36,5◦C, pernapasan 20 X/menit, nadi 100X/menit.
Sistem integument
Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternal kanan dan ics 5 axilla anterior kanan.perkusi
dullness.
Terapi
Obat-obatan.
· Inhalasi ventoolin : bisolvon : Nacl 0,9% = 1:1 :1
· Ceftazidin : 3 x 0,5 gram · OBH : 3 x C1
· Captopril : 2 x 6 mg · Agulan : 1 x 1
Diagnosa Keperawatan.
C. O menurun b. d perubahan irama dan
denyut jantung
Intervensi Keperawatan.
Penurunan curah jantung b.d perubahan irama dan
denyut jantung
Tujuan :
Pasien menunjukkan perbaikan curah jantung
Hasil yang diharapkan :
Denyut jantung kuat, regular, dan dalam batas normal
sesuai usia
Perfusi perifer adekuat.
Beri digoksin (Lanoxin) sesuai instruksi, dengan
Pola napas tidak efektif b.d hiperventilasi.
Tujuan :
Pasien menunjukkan perbaikan fungsi pernapasan.
Hasil yang diharapkan:
Pernapasan tetap dalam batas normal, warna baik,
dan anak beristirahat dengan tenang.
Pantau kadar kalium serum karena penurunan kadar
kalium serum akan meningkatkan toksisitas digoksin.
Beri obat-obatan untuk menurunkan afterload, sesuai
instruksi.
Periksa tekanan darah
Observasi adanya tanda-tanda hipotensi
. Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Lakukan tindakan sesuai yang direncanakan
Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah sindroma
yang terjadi bila jantung tidak mampu
memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolic dan oksigenasi jantung.
Faktor-faktor yang dapat memicu
perkembangan gagal jantung melalui penekanan sirkulasi yang mendadak dapat berupa : aritmia, infeksi sistemik dan infeksi paru-paru dan