• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Hydrant Berbasis Web Dengan Metode Simple Additive Weighting di Wilayah Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Penentuan Lokasi Hydrant Berbasis Web Dengan Metode Simple Additive Weighting di Wilayah Kota Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu kota yang mampu memberikan tunjangan besar bagi Negara. Di wilayah ini banyak objek ataupun tempat yang strategis untuk berbagai macam sentra bidang seperti sentra ekonomi, bisnis, hiburan, pendidikan,

dan lain-lain. Banyaknya tempat-tempat strategis tersebut ditambah lagi dengan tingkat kepadatan penduduk mengakibatkan terjadinya hambatan ataupum hal-hal

yang tidak diinginkan seperti banyaknya tindakan kejahatan, terjadinya kemacetan, terjadinya banjir, dan tidak ketinggalan pula terjadinya bencana kebakaran yang dapat terjadi setiap saat dan di berbagai tempat.

Terjadinya suatu kebakaran disuatu wilayah akan mengakibatkan kerugian besar bagi wilayah tersebut dan juga akan mempengaruhi pendapatan bagi negaranya. Maka hal ini harus dihindari sebaik mungkin dengan menentukan lokasi hydrant yang tepat dan juga harus memadai.

Hydrant merupakan salah satu aspek pendukung yang paling penting dalam penanganan kebakaran dan aspek pendukung lainnya yaitu sumber air dan juga pos pemadam kebakaran yang siap siaga. Dengan adanya aspek pendukung tersebut maka penanganan kebakaran akan lebih cepat dilakukan dan dapat meminimalisir jumlah korban serta kerugian yang ditimbulkan oleh bencana kebakaran.

Untuk mewujudkan aspek pendukung di atas, maka instansi yang terkait

membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu penanganan dan penanggulangan kebakaran yang berbasis ruang (spatial), yang mampu

(2)

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif maksudnya adalah bahwa setiap wilayah/daerah akan diberikan kriteria yang sama seperti keadaan hidrologi, lahan, tophografi, dan lain-lain. Dan kemudian setiap ktiteria tersebut akan diberikan nilai bobot per wilayah/daerah yang menjadi pertimbangan lokasi hydrant, dan dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang menjadi lokasi hydrant di kota Medan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan.

SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, menganalisa, dan

menampilkan informasi dengan referensi geografis. Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospatial dan pengguna.

Mencermati hal di atas, maka penulis tertarik mengembangkan sistem informasi geografis untuk lokasi hydrant di kota Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang sistem informasi geografis dengan metode simple additive weighting dalam menentukan lokasi yang cocok untuk penentuan lokasi hydrant.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah:

1) Sistem informasi geografis ini hanya untuk visualisasi peta lokasi hydrant di kota Medan.

2) Output dari sistem adalah kecamatan yang sesuai untuk lokasi hydrant di kota Medan.

3) Aplikasi yang digunakan adalah ArcView gunanya untuk mendigitasi peta dan untuk menampilkan display peta, Mapserver dan berbasis web.

(3)

5) Kriteria/batas untuk penentuan lokasi hydrant yang digunakan yaitu topografi, pengunaan lahan, geologi, hidrologi, aksesibilitas.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi geografis dengan metode Simple additive weighting berbasis web untuk menentukan lokasi hydrant di kota Medan.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah membantu pemerintah kota Medan dalam penentuan lokasi pembangunan hydrant dengan tepat di kota Medan untuk meminimalisir jumlah korban serta kerugian yang akan terjadi akibat bencana kebakaran.

1.6 Metode Penelitian

1) Studi literatur

Metode ini dilakukan studi kepustakaan melalui hasil penelitian lain yang relevan serta buku maupun artikel–artikel yang diperoleh melalui internet. 2) Analisis dan Perancangan

Metode ini dilaksanakan dengan menganalisis permasalahan yang ada, batasan masalah yang dimiliki serta berbagai kebutuhan yang diperlukan.

3) Implementasi

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan implementasi perangkat lunak

yang bertujuan untuk melakukan proses pembelajaran pada sistem dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting.

4) Pengujian

(4)

5) Dokumentasi Sistem

Melakukan pembuatan sistem mulai dari tahap awal hingga pengujian system.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:

Bab 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Pemilihan Judul, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penyelesaian Masalah, dan Sistematika Penulisan.

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang meliputi uraian singkat mengenai sistem informasi geografis, metode fuzzy multi atribut decision making, metode Simple Additive Weighting (SAW) beserta cara kerja metode Simple Additive Weighting (SAW).

Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis permasalahan dan kebutuhan serta perancangan sistem.

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PROGRAM

(5)

Bab 5 PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dikarenakan oleh keberadaan keluarga merupakan ikatan kekerabatan dan darah yang tidak akan bisa dipisahkan sehingga waria akan terus menjadi bagian

Hipotesis penelitian yang diuji adalah Ha: Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan melalui Pendekatan Pembelajaran

 Memang untuk resiko dari produk kapas Bt belum ada, tapi tidak menutup kemungkinan dalam jangka waktu yang lama dapat pula menimbulkan resiko kesehatan manusia...  resiko

Dicermati dari demensi fungsi tugas kelompok, kelompok tani Jaya Makmur juga relatif lebih dinamis, hal tersebut dapat terjadi karena: (a) keberadaan rencana kerja

Harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh pemiliknya untuk diserahkan kepada orang- orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu adalah pengertian dari ....

JUMLAH INSTRUKTUR TEKMEK BANGUNAN LISTRIK OTOMOTIF

Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok antara lain : "Merumuskan kebijakan teknis

Dari kesimpulan tersebut untuk mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut, maka berbagai upaya, agar dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio