• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA STRATA SATU (S1) USIA DEWASA MADYA DI IAIN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA STRATA SATU (S1) USIA DEWASA MADYA DI IAIN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

129

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan pembahasan masalah di atas, maka dapat

disimpulkan mengenai motivasi, upaya penyesuaian diri, hambatan yang

dialami, strategi coping dan dukungan sosial yang diperoleh mahasiswa (S1)

usia dewasa madya adalah sebagai berikut:

1. Motivasi yang mendorong individu usia dewasa madya untuk menjadi

mahasiswa strata satu (S1) pada penelitian upaya penyesuaian diri

mahasiswa strata satu usia dewasa madya di IAIN Tulungagung, beragam

adapun motivasi yang dimiliki ketiga subyek penelitian memiliki

kesamaan yaitu motif biogenetis dan motif ekstrinsik, sedangkan subyek

ET dan DM memiliki motivasi yang sama yaitu motif mendekat, untuk

motif sekunder dan motif sosiogenetis hanya dimiliki oleh subyek DM,

dan untuk motif bergabung serta motif instrinsik hanya dimiliki oleh

subyek UK.

2. Upaya penyesuaian diri mahasiswa usia dewasa madya pada lingkungan

kampus, pada penelitian ini ditemukan beragam upaya penyesuaian yang

pada setiap subyeknya berbeda. Namun pada garis besarnya upaya

penyesuaian diri yang dilakukan oleh subyek dikategorikan berdasarkan

(2)

130

subyek melakukan penyesuaian diri positif sedangkan penyesuaian diri

negatif hanya dilakukan oleh subyek DM.

3. Hambatan yang dialami mahasiswa usia dewasa madya dalam upaya

penyesuaian diri disini berhubungan erat dengan tugas perkembangan

dewasa madya sehingga hambatan yang ditemui sesuai dengan tugas

perkembangannya. Ketiga subyek memiliki hambatan yang sama dan

paling medominasi yaitu kurang memiliki kerampilan sosial, pada subyek

DM hambatan tersebut ditambah dengan hambatan berupa tekanan yang

berasal dari keluarga dan penurunan konsep diri, sedangkan pada subyek

UK hambatan tersebut ditambah dengan hambatan berupa popularitas yang

diinginkan, berbeda dengan kedua subyek diatas pada subyek ET

hambatan tersebut ditambah dengan hambatan berupa penampilan yang

kurang menarik.

4. Mahasiswa dewasa madya dalam penelitian ini mengunakan dua jenis strategi

coping dalam upaya penyesuaian diri pada lingkungan kampus. Dua jenis

tersebut adalah Emotional focused coping adalah suatu usaha untuk mengontrol

respon emosional terhadap situasi yang sangat menekan dan Problem focused

coping adalah usaha untuk mengurangi stresor.

5. Tiga sumber dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa dewasa

madya adalah dukungan sosial yang berasal dari orang-orang yang selalu

ada sepanjang hidupnya, yang selalu bersama dengannya dan

mendukungnya, dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang

(3)

131

sesuai dengan waktu dan dukungan sosial yang berasal dari individu lain

yang sangat jarang memberi dukungan dan memiliki peran yang sangat

cepat berubah.

6. Kesimpulan akhir dari penelitian upaya penyesuaian diri mahasiswa strata

satu usia dewasa madya di IAIN Tulungagung adalah semakin banyak atau

besar motivasi dan dukungan sosial yang diterima subyek maka semakin

mudah subyek dalam melakukan upaya penyesuaian diri dan semakin kecil

juga hambatan yang akan muncul sehingga subyek tidak terlalu banyak

membutuhkan strategi coping.

B. Saran

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi, upaya

penyesuaian diri, hambatan yang dialami, strategi coping dan dukungan sosial

yang diperoleh mahasiswa (S1) usia dewasa madya di IAIN Tulungagung.

Penulis ingin menyampaikan beberapa saran dan masukan sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa dewasa madya

Mengingat adanya kebijakan yang memperbolehkan individu di usia

dewasa madya untuk kuliah agar menjadikannya kesempatan guna

meningkatkan kualitas hidup. Khususnya bagi individu dewasa madya

yang telah memutuskan untuk kuliah penulis harap tidak mudah pesimis

(4)

132

2. Bagi peneliti selanjutnya

Karena adanya keterbatasan data dan waktu, peneliti mengkhususkan

melakukan wawancara dan observasi pada subyek perempuan saja. Bagi

peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan upaya penyesuaian

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan m・セエ・イゥ@ Energi dan Somber Days Mineral Nomor 18 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan

A test bed was conceived in order to demonstrate (1) the ability to provide a common encoding for a wide range of disparate data files and messages using the SWE Common, and (2)

The Balinese dances, for example, “Legong” tells about the love.. story of the Lasem king, and “Kecak” tells about the Hanoman’s

An OGC Enabled Mobile App may support any number of additional features, such as communication with remote Web services, application servers, or data stores using

[r]

Kata kunci: peran kepemimpinan, fokus pada pelanggan, kebijakan kualitas, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, serta pendidikan dan

(2) Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi apabila di akhir semester 3 (tiga) berhasil mendapatkan IPK

The study proposes arguments that in economies with high investor protection, managers prefer to manage earnings through real activity manipulation rather than through