• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profitabilita, Ukuran Perusahaan, Dan Audit Tenure Terhadap Audit Report Lag Dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal Sebagai Variabel Moderating"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan

dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan menyajikan informasi

akuntansi yang dibutuhkan oleh banyak pihak. Informasi akuntansi tersebut

digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pihak-pihak yang

membutuhkan laporan keuangan seperti manajemen, investor, kreditor,

pemerintah, dan analisis sekuritas.

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan, ada empat karakteristik kualitatif yang harus

dipenuhi. Keempat karakteristik kualitatif tersebut terdiri dari dapat dipahami,

relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk menyajikan informasi yang

relevan, laporan keuangan harus disajikan tepat waktu. Tepat waktu adalah salah

satu masalah dalam penyajian laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan

yang disajikan tidak tepat waktu akan mengakibatkan berkurangnya nilai

kemanfaatan informasi yang ada di dalamnya. Tidak tepat waktu berarti tidak

relevan.

Laporan keuangan dibuat oleh entitas, yang berarti semua informasi yang

ada di dalamnya merupakan tanggungjawab manajemen. Pihak eksternal entitas

(2)

adalah auditor yang nantinya bertanggungjawab dalam menyatakan opini audit

terhadap laporan keuangan. Opini audit terdapat dalam Laporan Auditor

Independen (LAI), yaitu hasil akhir pekerjaan audit. Dan dari hasil audit, maka

tersedia laporan keuangan auditan. Laporan keuangan auditan inilah yang

nantinya diterbitkan ke dalam bursa efek indonesia, sebagai laporan keuangan

yang valid dan digunakan pemakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Dalam penerbitan laporan keuangan auditan, tidak jarang perusahaan

melakukan penundaan pelaporan keuangan auditan. Hal ini disebabkan oleh

lamanya proses audit yang dilakukan. Keterlambatan pelaporan keuangan auditan

tentu memberi efek yang tidak baik bagi entitas tersebut. Karena hal ini akan

memicu adanya keraguan stakeholders terhadap manajemen. Informasi yang

diberikan dalam laporan keuangan auditan menjadi tidak relevan.

Pemerintah memberlakukan peraturan terkait pelaporan keuangan

perusahaan publik Indonesia yang dinyatakan dalam Salinan Keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: kep-431/bl/2012

Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik bahwa

“Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi

efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling

lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir”. Dalam peraturan ini

dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati

batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan, maka hal tersebut

(3)

Berkaitan dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan. Perusahaan yang tidak

tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya berdasarkan ketentuan UU RI

No.8/1995 Bab XIV pasal 102 dan diperjelas dalam PP.No.45/1995 Bab XII pasal

63 BAPEPAM-LK mengenakan sanksi keterlambatan berupa denda sebesar

Rp1.000.000 (satu juta rupiah) per hari dihitung sejak tanggal jatuh tempo. Denda

maksimal yang akan dikenakan untuk emiten yang terlambat menyampaikan

laporan hasil audit adalah Rp 500.000.000. Pasar modal di Indonesia memandang

keterlambatan tersebut sebagai pelanggaran terhadap prinsip keterbukaan

informasi di pasar modal.

Adanya peraturan dan sanksi yang mengikat, menuntut auditor untuk

melaporkan laporan keuangan auditan dengan tepat waktu. Sanksi yang ditetapkan

tidak menutup kemungkinan perusahaan untuk terlambat dalam menyampaikan

laporan keuangan auditan. Pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang

melakukan keterlambatan. Jumlah perusahaan yang terlambat menyampaikan

laporan keuangan auditan tahun 2012 sebanyak 52 perusahaan, tahun 2013

sebanyak 49 perusahaan, tahun 2014 sebanyak 52 perusahaan. Dari data di atas,

bisa dilihat bahwa terjadinya fluktuasi terhadap keterlambatan penyampaian

laporan keuangan auditan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Bisa terjadi

oleh faktor internal entitas, bisa juga oleh eksternal entitas seperti auditor. Dalam

hal ini peneliti mengangkat topik “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,

Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Spesialisasi Auditor sebagai

(4)

Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan atau tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau

profit. Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen

perusahaan dan efisiensi penggunaan modal. Semakin tinggi profitabilitas maka

akan semakin tinggi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian Catrinasari (dalam Sembiring, 2010) menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, tetapi

hasil penelitian Wijayanti (dalam Sembiring, 2010) menyatakan bahwa

profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total penjualan. Perusahaan

besar memiliki total penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan kecil

memiliki total penjualan yang lebih rendah. Perusahaan besar biasanya

membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangan

perusahaan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Catrinasari (dalam

Sembiring, 2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap ketepatan waktu, tetapi menurut penelitian Wijayanti (dalam Sembiring,

2010) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

keuangan.

Pemenuhan profesi akuntan yang cepat dan tepat ditentukan oleh

pemahaman yang tinggi mengenai karakteristik bisnis dan operasional

perusahaan. Masa perikatan audit atau disebut dengan audit tenure mendorong

auditor untuk memperoleh pemahaman yang tinggi terhadap klien. Hal ini

(5)

lebih familiar dengan bisnis operasi kliennya serta isu-isu terkait (Fitriany, 2011).

Hasil penelitian Dewi dan Yuyetta (2014) serta Habib dan Bhuiyan (2011)

menunjukkan bahwa tenure audit memiliki pengaruh signifikan terhadap audit

report lag dengan arah negatif. Berbeda dengan Halim (dalam Wiguna, 2012)

yang membuktikan bahwa semakin lama perusahaan memiliki perikatan dengan

KAP tertentu, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit

atas laporan keuangan perusahaan.

Perkembangan berbagai jenis industri menuntut auditor tidak hanya

memiliki pengetahuan dalam pengauditan, melainkan juga pengetahuan mengenai

industri klien. Auditor memerlukan pemahaman yang baik atas industri klien

dikarenakan banyak industri memiliki aturan akuntansi yang khas sehingga

dengan pengetahuan yang lebih dalam yang dimiliki oleh auditor maka auditor

dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik dan mengurangi

ketidaktepatwaktuan penyampaian laporan keuangan auditan. Penelitian mengenai

spesialisasi auditor sebagai variabel pemoderasi masih jarang ditemukan.

Berdasarkan penelitian Karina Rahayu Wiguna (2012), diketahui bahwa

spesialisasi industri terbukti memiliki pengaruh moderasi secara negatif terhadap

hubungan tenure audit dengan ARL apabila tenure audit dihitung secara

akumulatif. Hasil penelitian Dewi dan Yuyetta (2014) juga menunjukan bahwa

spesialisasi auditor industri berpengaruh signifikan terhadap hubungan audit

tenure dan audit report lag dengan arah koefisien negatif. Hal ini menjelaskan

bahwa audit tenure yang semakin lama dan didukung oleh spesialisasi auditor

(6)

profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag dengan spesialisasi

industri sebagai variabel pemoderasi belum ditemukan.

Dari uraian di atas, ditemukan bahwa adanya perbedaan hasil penelitian

beberapa peneliti untuk variabel penelitian yang sama dan belum ditemukannya

penelitian mengenai spesialisasi auditor sebagai variabel pemoderasi dalam

pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Hal ini

mendorong peneliti untuk melakukan pengujian pengaruh profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan audit tenure terhadap audit report lag dengan spesialisasi industri

auditor eksternal sebagai variabel moderating.

Peneliti mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Karina Rahayu Wiguna

(2012) yang berjudul “Pengaruh Tenure Audit terhadap Audit Report Lag dengan

Spesialisasi Industri Auditor sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Pada Bank

Umum Konvensional di Indonesia Tahun 2008-2010” dengan hasil penelitian

bahwa spesialisasi industri terbukti memiliki pengaruh moderasi secara negatif

terhadap hubungan tenure audit dengan audit report lag apabila tenure audit

dihitung secara akumulatif. Dalam hal ini peneliti menambahkan variabel

independen yaitu profitabilitas dan ukuran perusahaan karena pada penelitian ini

akan menunjukkan hubungan profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap audit

report lag dengan adanya spesialisasi auditor sebagai variabel pemoderasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai dengan 2014. Peneliti

(7)

mendominasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) dimana lebih dari 40% perusahaan yang listed di BEI adalah industri

manufaktur. Dengan demikian, industri ini menjadi salah satu pelaku terpenting

dalam mendukung perekonomian sebuah negara.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti

tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Spesialisasi Industri Auditor Eksternal sebagai Variabel Moderating.”

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag?

2. Apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dengan

profitabilitas dapat mempengaruhi audit report lag ?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag ?

4. Apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dengan ukuran

perusahaan dapat mempengaruhi audit report lag ?

5. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap audit report lag ?

6. Apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal dan audit tenure

(8)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh terhadap audit report

lag.

2. Untuk mengetahui apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal

dengan profitabilitas dapat mempengaruhi audit report lag.

3. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit

report lag.

4. Untuk mengetahui apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal

dengan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi audit report lag.

5. Untuk mengetahui apakah audit tenure berpengaruh terhadap audit report

lag.

6. Untuk mengetahui apakah interaksi spesialisasi industri auditor eksternal

dengan audit tenure dapat mempengaruhi audit report lag.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi akuntan publik dan KAP, menjadi referensi yang dapat digunakan

dalam menjalankan praktik jasa auditnya, khususnya dalam usaha

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan audit melalui

pengelolaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit report lag

(ARL) sehingga penyelesaian audit dapat dipercepat, kemudian

(9)

2. Bagi perusahaan, menjadi referensi bagi perusahaan, dalam meningkatkan

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan kepada publik dengan

memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lamanya

penyelesaian audit serta mendapat pemahaman yang berguna untuk

pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan mengenai audit.

3. Bagi regulator, menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan regulasi

terkait jangka waktu penyampaian laporan keuangan.

4. Bagi akademisi, menambah wawasan dan pengetahuan di bidang audit,

khususnya mengenai berbagai faktor yang dapat mempengaruhi durasi

ARL.

5. Bagi peneliti, menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya terkait dengan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sepaham dengan penelitian yang dilakukan oleh Destia ddk., (2014) membuktikan ada perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah dilakukan

Dengan diketahuinya jenis pengotor yang terdapat pada bahan vial (pembungkus sampel) tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pendukung dalam pencapaian hasil

Variabel set kesempatan investasi (SKI) yang diproksikan market to book value equty memiliki nilai signifikansi 0.010 yang menunjukan bahwa variabel SKI berpengaruh terhadap

Gas lain seperti: gas alam (natural gas) , propane, propylene juga memiliki persayaratan di atas namun laju temperatur nyala kurang tinggi, panas yang dihasilkan

pendekatan Realistic Mathe- matics Education (RME) dengan media konkret dalam pe- ningkatan pembelajaran tentang bangun datar pada siswa kelas V SDN 1

Pada tahap ini proses pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi mengenai data-data tugas akhir mahasiswa seperti nama

Hasil penelitian menunjukkan keaktifan belajar siswa meningkat dari pra siklus diukur menggunakan lembar observasi sebesar 27,2% dengan kriteria rendah, pada siklus satu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh media lotto