• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Pati Teroksidasi Dari Pati Sukun (Artocarpus altilis) Menggunakan Natrium Hipoklori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis Pati Teroksidasi Dari Pati Sukun (Artocarpus altilis) Menggunakan Natrium Hipoklori"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pati merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari monosakarida yang

berikatan melalui ikatan oksigen. Monomer dari pati adalah glukosa yang

berikatan dengan ikatan alpa (1,4)-glikosidik, yaitu ikatan kimia yang

menggabungkan 2 molekul monosakarida yang berikatan kovalen terhadap

sesamanya(Nopianto, 2009).Pati juga merupakan karbohidrat kompleks yang

tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbauyang

terdapat dalam semua tanaman terutama dalam jagung, kentang, biji – bijian,

ubi akar dan padi atau gandum (Sastrohamidjojo, 2005).Pati adalah polimer

dengan berat molekul tinggi alami dari α-D-glukosa dan bukan hanya

reservoir energi utama tanaman yang lebih tinggi tapi juga sumber utama

energi dalam makanan manusia dan hewan (Jonhed, 2006).

Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai

C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari

dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut

amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin(Azizah, 2013).Pati

memegang peranan penting dalam industri pengolahan pangan.Pati secara luas

juga dipergunakan dalam industri seperti kertas, lem, tekstil, permen, glukosa,

dekstrosa, sirup fruktosa, dan lain-lain.

Pati alami seperti tapioka, pati jagung, sagu dan pati-patian lain

mempunyai beberapa kendala jika dipakai sebagai bahan baku dalam industri

pangan maupun non pangan. Jika dimasak pati membutuhkan waktu yang

lama (hingga butuh energi tinggi), juga pasta yang terbentuk keras dan tidak

bening.Disamping itu sifatnya terlalu lengket dan tidak tahan perlakuan

dengan asam.Kendala-kendala tersebut menyebabkan pati alami terbatas

penggunaannya dalam industri.Padahal sumber dan produksi pati-patian di

negara kita sangat berlimpah (Koswara, 2006).

(2)

2

Sukun ( Artocarpusaltilis) merupakan salah satu sumber pati yang dapat

berpeluanguntuk dijadikan bahan pembuatan gula, selain dari bahan baku

tanaman yang mengandung pati lainnya yang telah banyak diteliti dan

dikembangkan. Sukun mempunyai potensi sebagai cadangan ketahanan

pangan nasional karena sukun mampu berproduksi sepanjang tahun. Selain itu

buah sukun mengandung nutrisi yang tidak kalah dengan jagung maupun

ubi-ubian. Tanaman ini sudah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia,

akan tetapi bagi masyarakat Indonesia konsumsi buah sukun umumnya masih

terbatas sebagai makanan ringan dan sayur (Pitojo, 1992). Sebagai salah satu

sumber bahan pangan alternatif, buah sukun terbukti memiliki kandungan gizi

cukup tinggi (Widowati, 2003).

Industri pengguna pati menginginkan pati yang mempunyai kekentalan

yang stabil baik pada suhu tinggi maupun rendah, mempunyai ketahanan yang

baik terhadap perlakuan mekanis, dan daya pengentalannya tahan pada kondisi

asam dan suhu tinggi (Koswara, 2006). Sifat-sifat penting yang diinginkan

dari pati termodifikasi (yang tidak dimiliki oleh pati alami) diantaranya

adalah: kecerahannya lebih tinggi (pati lebih putih), retrogradasi yang rendah,

kekentalannya lebih rendah, gel yang terbentuk lebih jernih, tekstur gel yang

dibentuk lebih lembek, kekuatan regang yang rendah, granula pati lebih

mudah pecah, waktu dan suhu gelatinisasi yang lebih tinggi, serta waktu dan

suhu granula pati untuk pecah lebih rendah (Jane, 1995).

Pati termodifikasi adalah pati yang gugus hidroksilnya telah diubah

lewat suatu reaksi kimia (esterifikasi atau oksidasi) atau dengan mengganti

struktur asalnya (Fleche, 1985). Pati dapat dioksidasi dengan aktivitas dari

beberapa zat pengoksidasi dalam suasana asam, netral atau larutan alkali. Pati

teroksidasi dapat digunakan untuk industri makanan dan juga bukan makanan

(Lawal, 2004).

Penelitian terdahulu mengenai pati teroksidasi yang menghasilkan

kelarutan dan daya mengembang yang baik adalah modifikasi dengan teknik

oksidasi menggunakan oksidator H2O2 (Budiyati, 2016). Teknik oksidasi pati

dengan tingkat oksidasi tinggi menggunakan CuSO4 dan H2O2 (Zhang, 2012).

(3)

3

Penelitian lain yaitu dengan teknik oksidasi pati dengan oksidator natrium

hipoklorit dengan adanya variasi waktu menghasilkan pati teroksidasi dengan

kelarutan dan kadar karboksil yang tinggi (Fatchturi, 2009). Natrium

hipoklorit adalah merupakan bahan yang sering digunakan dalam proses

bleachingdan sangat diperlukan oleh berbagai industri kimia di Indonesia

karena banyak dipergunakan secara luas pada bidang industri kimia proses

seperti pada industri kertas. Natrium hipoklorit juga merupakan sebagai

oksidator yang memiliki harga yang lebih ekonomis dari oksidator lain seperti

permanganat maupun periodat.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan sintesis

pati teroksidasidengan sumber pati yang berbeda yaitu dari pati hasil isolasi

dari buah sukundandengan menggunakan variasi konsentrasi natrium

hipoklorit dan waktu oksidasi.

1.2.Permasalahan

1. Berapa konsentrasi Natrium Hipoklorit dan waktu oksidasi optimum yang

dilakukan pada reaksi oksidasi pati yang menghasilkan kadar karbonil

terbesar ?

2. Bagaimana karakteristik dari pati teroksidasi yang dihasilkan ?

1.3.Pembatasan Masalah

1. Patiyang digunakan adalah pati dari buah sukun yang diambil dari daerah

Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

2. Pati teroksidasidiperoleh dari hasil oksidasi pati dengan natrium

hipoklorit.

(4)

4

1.4.Tujuan Penelitian

1. Untuk menentukan konsentrasi Natrium Hipoklorit dan waktu oksidasi

optimum pada reaksi oksidasi pati yang menghasilkan kadar karbonil

terbesar

2. Untuk menentukan karakteristik dari pati teroksidasi yang dihasilkan.

1.5.Manfaat Penelitian

Sebagai sumber informasi dalam reaksi sintesis dan pengembangan dari

reaksi- reaksi organik dalam reaksi oksidasi untuk menghasilkan pati

termodifikasi oksidasi yang mempunyai manfaat yang lebih baik.

1.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukandi Laboratorium Kimia Organik FMIPA USU. Analisa

Spektroskopi FT – IR di laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM. Analisa

SEM (Scanning Electron Microscopy) di Mabes POLRI Jakarta.

1.7.Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui eksperimen di laboratorium dan pati diperoleh dari hasil isolasi pati buah sukun. Dimana 40 gram pati yang didapat dari isolasi ditambah dengan 100 ml aqudest, kemudian diaduk dengan pengaduk magnet 400 rpm selama 15 menit. Kemudian diatur pH sampai pH=9 dengan NaOH 0.5 N sambil diaduk. Selanjutnya ditambahkan 30 ml natrium hipoklorit 9% setetes demi setetes selama 20 menit, diatur kembali hingga pH=9 dengan HCl 0.5 N. Dilakukan proses oksidasi pada suhu 350 C selama 60 menit. Kemudian disaring dan dicuci endapan dengan aquadest hingga filtrat pH=7. Hasil yang didapat di keringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 400 C dan diayak.Dilakukan prosedur yang sama dengan variasi konsentrasi dari natrium hipoklorit 12% dan 15% dan variasi waktu 30, 60 dan 90 menit. Pati yang didapat dianalisa FT-IR dan SEM, dihitungkadarkarbonil, tingkat oksidasi, viskositas dan swelling power-nya.

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Pengadaan Barang Selaku Kelompok Kerja Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah Pada Balai Pelaksana Teknis Bina Marga

Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah Pada Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Semarang. Dana APBD Tahun Anggaran

Data optimasi kecepatan larutan SAOB

(P  0,05) terhadap berat, warna kuning dan indeks telur disebabkan jumlah protein perlakuan terhadap (A) yang diberikan talah mencukupi kebutuhan untuk produksi

From the test of hypothesis, it is shown that teaching reading using jigsaw reading technique gives equal or more than 50 points (SKBM) upon the achievement of

12 jenis tumbuhan yang dipilih baik oleh kijang dan tapir sebagai sumber pakannya, dan hanya 1 jenis tumbuhan yang dimakan kijang, 6 jenis tumbuhan yang dimakan

Pada tahun 1996, Bianco dan Yohai [2] memperkenalkan metode yang di- gunakan untuk mengestimasi parameter regresi logistik agar menghasilkan model regresi logistik robust yang

The writer’s assumption that using mind mapping strategy also can reduce the less confidence of the learners and also will make easily to remember and recall the