• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Perancangan Tataletak fasilitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap suatu pabrik. Salah satu hal yang mempengaruhi efisiensi tataletak fasilitas adalah mengenai sistem pemindahan bahan. Sistem pemindahan yang efektif dan efisien mempunyai jarak perpindahan dan momen perpindahan yang minimum. Oleh karena itu, sistem pemindahan yang baik memberi keuntungan bagi pabrik. Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat menangani material handling secara menyeluruh (Wignjosoebroto, 1996)

PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan dan bangunan.PT. Kreasibeton Nusapersada berpartisipasi dalam pengembangan aktivitas dalam mendukung penerapan produk-produk bangunan di Indonesia yaitu Ready Mix concrete dan concrete product. Produksi concrete

productterdiri dari beberapa jenis produk diantaranya C-Pile, tiang pancang, riol,

(2)
(3)
(4)

Tabel 1.1. Jarak Perpindahan Antara Beberapa Departemen

11. Kantor Gudang 36,05

12. Tempat Istirahat Karyawan

13. Stok Batu Pecah dan Batu Guli

14. Gudang Fasilitas

(5)

Peralatan Material handlingyang terdapat pada PT. Kreasibeton Nusapersada yang terdiri atas truk molen, excavator, dan truk muatan dapat mengakibatkan biaya operasional menjadi mahal dan segala bentuk investasi pada peralatan material handling perlu diatur biayanya. Biaya per unit termurah memberikan kita solusi terbaik. Biaya Material Handling mencapai rataan 50 % dari total biaya operasi. Area tataletak dapat memakan biaya sebesar $25/ft2 untuk pembangunan atau $5/ft2 untuk penyewaan dalam 1 tahun. Oleh karena itu, semakin baik digunakanan area, semakin sedikit area yang perlu untuk dibeli atau disewa (Fred E. Meyers). Handling mengakibatkan 25 – 80 % dari semua kegiatan produktif. Manajemen tentunya berhak memiliki porsi dari ukuran ini dari perencanaan total aktivitas, bukan diabaikan (James M. Apple).

Berikut ini adalah beberapa perbandingan prinsip material handling

(6)

Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak

No. Prinsip Material Handling Kondisi Aktual

1 Rencanakan lokasi yang tepat untuk persediaan material dan pembuangan pada area kerja

Pada pemindahan material Ready Mix ke bagian produksi concrete product dengan rute transportasi Timbangan – Bagian Loading – Slump – Timbangan – Post Security – Produksi Concrete Product diestimasikan dengan jarak 310 m. Pemindahan material menggunakan excavator dari Bahan Baku – Bagian Produksi (Ready Mix) berjarak 55 m dengan beberapa kali pemindahan.

2 Pindahkan material langsung ke produksi daripada penyimpanan sementara untuk menghidnari re-handling

(7)

Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak (Lanjutan)

No. Prinsip Material Handling Kondisi Aktual

3 Rencanakan perpindahan dalam aliran lurus (hindari backtracking, zig zag, aliran melekuk)

Pemindahan Bagian Produksi Concrete Product – Gudang Produk dengan jarak maksimum 250 m dengan pola aliran Odd-Angle . Pada bagian pemindahan concrete product, jumlah pemindahan tetap disesuaikan dengan jenis produk yaitu sebanyak 7 kali dalam sehari. Pemborosan juga terjadi pada transportasi dari bagian uji sampel – laboratorium dengan jarak 130 m dengan dengan pola aliran Odd-Angle . Pada pemindahan material Ready Mix

ke bagian produksi concrete product dengan pola Odd-Angle . 4 Minimumkan perpindahan

pada lantai produksi dan

bangunan. Kurangi perpindahan yang jauh , tidak

jelas, dan rumit.

(8)

Fuzzy Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan bobot masing-masing kriteria dan alternatif. Fuzzy memiliki kapabilitas untuk merepresentasikan data yang bersifat samar/kabur (Eko, Meriastuti, 2014). Bilangan fuzzy dapat diproses secara matematik fuzzy sesuai dengan metode representasi. Defuzzifikasi merupakan suatu proses mengembalikan output fuzzy

ke output yang bernilai tunggal (crisp) yang akan menentukan kedekatan antar

departemen yang digambarkan dalam Activity Relationship Chart yang akan menjadi input untuk mengerjakan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP (Dweiri, Fikri, 1999).

Penerapan perancangan tataletak pabrik pernah dilakukan pada industri tahu dengan material handling yang terlalu jauh menyebabkan aktivitas dan produktivitas menurun dan mempengaruhi biaya pemindahan bahan, maka dilakukan re-layout pada objek yang diteliti. Perhitungan jarak material handling yang digunakan yaitu jarak Rectilinear, jarak SquareEuclidean dan jarak Euclidean. Terdapat sepuluh alternatif usulan tata letak hasil olahan BLOCPLAN, dipilih alternatif usulan ke-empat karena memiliki skor kedekatan tertinggi (Indah, Etika, Abdul, 2012). Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritma BLOCPLANjuga pernah dilakukan pada PT. Kramatraya Sejahtera.. Analisis penelitian dengan menggunakan software

BLOCPLAN adalah usulan perbandingan tata letak awal terhadap usulan tata letak

(9)

Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP

pernah dilakukan pada CV. Kawani Tekno Nusantara. Evaluasi dilakukan dengan menghitung ongkos Material handling dari existing layout dan usulan dengan metode yang digunakan untuk merancang ulang tata letak fasilitas adalah algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP) dengan kriteria minimasi ongkos Material handling (Andryzio, Fifi, Lisye, 2014). Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP juga pernah dilakukan pada PT. Pesona Laut Kuning. Permasalahan yang terjadi di PT. Pesona Laut Kuning adalah penyusunan departemen maupun mesin yang saling berkaitan tetapi masih berjauhan yang menyebabkan tingginya total jarak pemindahan bahan. Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan teknik konvensional dan ALDEP maka didapatkan alternatif terpilih pada teknik konvensional alternatif 1 yang mana mempunyai jarak dan ongkos material handling

terkecil (Merry, Fachrul, 2016).

1.2. Perumusan Masalah

(10)

berdasarkan perpindahan bahan, informasi, peralatan, dan pekerja untuk meningkatkan efisiensi tataletak..

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak fasilitas dengan metode Fuzzy AHPdengan menggunakan algoritma BLOCPLAN

dan ALDEP

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui variabel yang mempengaruhi jarak antar departemen 2. Menghitung momen perpindahan layout awal

3. Merancang usulan tata letak menggunakan Fuzzy AHP yang menghasilkan derajad kedekatan antar departemen yang akan diolah dengan menggunakan metode BLOCPLAN dan ALDEP dengan hasil evaluasi momen perpindahannya

4. Merancang usulan tata letak lantai produksi berdasarkan evaluasi terbaik yang diperoleh dari perbandingan efisiensi momen perpindahan tataletak aktual dengan tataletak usulan

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kepada perusahaan terkait dengan kondisi tataletak

(11)

2. Memberikan usulan untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui evaluasi tataletak.

3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian hanya dilakukan pada PT. Kreasibeton Nusapersada.

2. Penelitian tidak membahas perhitungan biaya perancangan ulang tataletak. 3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakanfuzzy analytical

hierarchy process dengan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP

Asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada saat jam kerja

2. Frekuensi perpindahan bahan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan tetap sama

3. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan departemen selama penelitian. 4. Tidak terjadi perubahan tataletak selama penelitian

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong, proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi.

BAB IIILANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan persoalan perusahaan.

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN

(13)

BAB VPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.

BAB VIANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Gambar 1.1. Layout Awal PT. Kreasibeton Nusapersada
Tabel 1.1. Jarak Perpindahan Antara Beberapa Departemen

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis faktor tingkat pendidikan petani, umur petani, lamanya bertani, kinerja penyuluh pertanian dan luas lahan yang mempengaruhi adopsi tatacara penggunaan

Hasil pengujian menjelaskan bahwa t hitung sebesar 5,871 > t tabel sebesar 2,048 maka H 0 ditolak yang artinya artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel

Seorang siswa mereaksikan 5 mL suatu larutan A dengan 5 mL larutan B dalam tabung reaksi dengan menambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat dan memanaskannya dalam suatu penangas

JUDUL : DBD-CHIKUNGUNYA LEBIH MEMATIKAN DARI ZIKA. MEDIA :

Konsep yang digunakan dalam perencanaan sistem instalasi plambing air bersih adalah mengacu pada konsep green building dengan adanya pembagian jalur pipa air bersih

[r]

[r]

Implikasi dari mata kuliah kewirausahaan dapat mempengaruhi seseorang untuk berwirausaha sejalan dengan yang dikemukakan Milla (2012) bahwa ...dosen merupakan pilar utama