• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR

A. PENGERTIAN KREATIVITAS

Pengertian Kreativitas Menurut Para Ahli- Istilah kreativitas menunjukkan kemampuan siswa dalam menciptakan hasil karya baru yang merupakan produk-produk kreasi. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenaidefinisi kreativitas. Perbedaan definisi atau pengertian kreativitas menurut para ahli saling melengkapi satu sama lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka kreativitas dapat dirumuskan sebagai suatu proses aktivitas kognitif seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa karya baru maupun karya kombinasi yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya.

Dalam mengembangkan siswa kreatif terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas siswa.

Berikut ini kami sajikan beberapa pengertian kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli:

Pengertian Kreativitas Menurut Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.

Pengertian Kreativitas Menurut James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk

menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran

Pengertian Kreativitas Menurut Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk

memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.

Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk

memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan

(flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari

pengalaman-pengalaman baru.

Pengertian Kreativitas Menurut Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk

mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.

Pengertian Kreativitas Menurut Rongers (dalam Utami Munandar, 2009:18)

mengemukakan kreativitasadalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk

mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Pengertian Kreativitas Menurut Yatim Riyanto (2012:232) kreativitas merupakan istilah

(2)

B. Beberapa Ciri Anak (Siswa) yang Kreatif

Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan prilaku yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan prilaku yang kreatif digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini :

Menurut Roger ( dalam Utami Munandar, 2004) ada tiga kondisi dari pribadi kreatif :

1. Keterbukaan terhadap pengalaman

2. Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus of

evalution)dan

3. Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep

Para ahli lain seperti Torrance dan Dembo (979); Utami Munandar (2004); Conny Semiawan (1984); Cohen (1976); Siegelman (1973) mengungkapkan beberapa ciri orang kreatif antara lain :

1. Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja 2. Suka pada pekerjaan yang menantang

3. Cukup kuat memusatkan perhatian

4. Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif 5. Lebih sensitive terhadap keadaan orang lain

6. Tidak banyak terikat pada kelompoknya 7. Mampu memunculkan ide-ide yang aneh 8. Terbuka terhadap ide-ide/penemuan baru 9. Fleksibel//tidak kaku

10. Memiliki konsep diri positif

Menurut Utami Munandar (2004) prilaku kreatif tidak hanya memerlukan

kemampuan berfikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap kreatif (aktif) pada saat sikap kreatif dioprasionalkan.

Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), sebagai berikut:

1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan

suatu masalah.

2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai macam ide

untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.

3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide secara

terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.

4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai

tanggapan suatu situasi

Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif meliputi ciri-ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir adalah :

1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban ,

penyelesaian masalah atau pertanyaan.

2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau

pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda.

3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang baru, unik, dan

asli.

4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan, memperkaya,

(3)

5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian sendiri dan

menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu tindakan itu bijaksana atau tidak.

Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:

1. Rasa ingin tahu

2. Bersifat imajinatif

3. Merasa tertantang oleh kemajemukan

4. Berani mengambil resiko

5. Sifat menghargai

Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang rendah

kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera, kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.

C. Tahap-Tahap Kreativitas

Kerja kreatif meminta menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan -sintetik, analisis dan praktikal- yang semuanya bisa dikembangkan. Kemampuan sintetik mampu membangkitkan ide baru dan menarik. Seringkali seorang kreatif memiliki partikel berpikir sintetik yang bagus menghubungkan antara sesuatu dengan hal lain dengan spontan. Tipikal kemampuan analisis mempertimbangkan berpikir kritik, keterampilan analisis dan ide evaluasi. Setiap orang kreatif memiliki ide menganalisis peristiwa baik dan buruk.

Kemampuan mengembangkan analisis pikirannya memungkinkan mengejar ide jelek menjadi bagus. Menggunakan kemampuan analisis mengeluarkan implikasi ide kreatif dan test. Kemampuan praktikal ialah kemampuan menerjemahkan teori ke praktek dan ide-ide abstrak kepada kecakapan praktikal. Implikasi dari penanaman teori kreatif ialah memiliki ide yang sangat bagus tetapi mereka tidak bisa menjualnya. Orang kreatif menggunakan

kemampuannya meyakinkan orang lain bahwa idenya bisa diterapkan.

Dalam proses berlangsungnya kreativitas, maka menurut Graham Wallas menjelaskan beberapa tahap sebagai berikut;

1. Tahap pertama, yaitu tahap persiapan (preparation). Pada tahap ini ide datang dan timbul dari berbagai kemungkinan. Namun biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau sumber dari mana ide itu lahir.

2. Tahap kedua, yaitu Inkubasi (incubation). Dalam pengembangan kreativitas, pada tahap ini diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang timbul. Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi, latihan peningkatan kreativitas, dapat dilangsungkan untuk memudahkan “perembetan”, perluasan, dan pendalaman ide.

(4)

4. Tahap empat, verfikasi (verification). Perbaikan dari perwujudan hasil tanggung jawab terhadap hasil menjadi tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas setelah perbaikan dan penyempurnaan terhadap karyanya itu berlangsung. (Conny R. Semiawan, 1998)

D. Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

1. Faktor tersedianya sarana kebudayaan

Seorang musikus akan sulit mengembangkan bakatnya jika ia hidup dilingkungan dimana tidak ada kemungkinan untuk mempelajari musik secara wajar walaupun ia berbakat. Tersedianya sarana juga meliputi sarana fisik dalam bentuk peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk suatu bidang. Oleh karena itu jika kreatifitasdalam bidang seni ingin dikembangkan, maka peningkatan sarana dan media kebudayaan perlu dikembangkan. Tersedianya media tersebut merupakan persyaratan bagu pertumbuhan suatu kebudayaan.

2. Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan

Rangsangan dan lingkungan kebudayaan tidak hanya harus tersedia, tetapi juga harus diingini dan mudah didapatkan. Kebudayaan tidak hanya memperhatikan tujuan-tujuan seperti

kesejahteraan, keamanan, dan pertahanan, namun juga sebaiknya media kebudayaan terbuka bagi semua lapisan masyarakat dan tidaklagi golongan tertentu saja.

3. Memberikan kesempatan bebas terhadap media kebudayaan bagi semua warga negara,

tanpa diskriminasi.

Dahulu dan sekarang, sampai batas tertentu yang mendapat privilege untuk bidang- bidang kebudayaan tertentu. Diskriminasi juga berlaku bagi jenis kelamin. Jarang sekali wanita yang mencapai keunggulan dalam salah satu bidang dibandingkan dengan pria. Menurut penelitian Terman (dalam Venom, 1982), yang menyelidiki biografi dari tokoh-tokoh yang unggul serta mengikuti perkembangan anak-anak berbakat dari masa anak sampai masa dewasanya, maka wanita pada umumnya sejak di SD sampai dengan di perguruan tinggi dapat melebihi pria dalam prestasi akademik, akan tetapi dalam dunia pekerjaan mereka tidak lagi dapat bersaing dengan pria. Keadaan ini bukan karena faktor kemampuan, tapi dikarenakan faktor motivasi dan kesempatan.

4. Faktor interaksi antara pribadi-pribadi yang berarti

Orang-orang yang berarti saling mempengaruhi melelui produk yang mereka hasilkan maupun melalui kontak pribadi langsung. Interaksi antara kelompok orang yang tenar dalam bidang tertentu (misalnya para seniman di Taman Ismail Marzuki), dengan adanya

kesepakatan bekerja sama, dapat mempunyai dampak yang bermakna. 5. Faktor insentif, penghargaan atau hadiah

(5)

Satu hal yang perlu disadari ialah bahwa dengan terpenuhinya kesembilan faktor

creativogenic tersebut dimuka, belum merupakan jaminan bahwa kreativitas akan muncul. Faktor-faktor tersebut hanya merupakan faktor penunjang atau ketidakhadirannya merupakan faktor penghambat. Akan tetapi akhirnya yang paling menentukan adalah unsure-unsur intrapsikis dari diri pribadi individu itu sendiri. Karena itu mungkin saja timbul tokoh yang kreatif, walaupun lingkungannya tidak kondusif untuk perkembangan kreativitas.

E. Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik Dalam Proses

Pembelajaran

Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri/inkuiry dan belajar bermakna, dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang hanya bersifat ekspositori. Karena inti dari kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berpikir divergen dan bukan berpikir konvergen.

Untuk pengembangan kemampuan demikian guru perlu menciptakan situasi belajar- mengajar yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan konsep-konsep atau gagasan siswa sendiri.

Dalam proses pembelajaran peserta didik perlu diupayakan pengembangan aktifitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pebelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan kreativitas para peserta didiknya, salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan pelajaran seni rupa yang telah ada dalam kurikulum pembelajaran, seperti yang dibahas pada salah satu jurnal. Disana dijelaskan bahwa mata pelajaran seni rupa bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, sensitivitas, perasaan, dan kemampuan keterampilan berkarya.Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E.Mulyasa(2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah:

1) Dikembangkannya rasa percaya diri pada diri siswa dan mengurangi rasa takut.

2) Memberikan kesempatan pada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah.

3) Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya. 4) Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.

5) Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.

Widada (1994) dalam Akhmad Sudrajat(2009) mengemukakan bahwa untuk meningkat aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, pendidik dapat

menggunakan pendekatan sebagai berikut:

Self esteem approach; guru memperhatikan pengembangan self esteem(kesadaran akan harga

diri siswa) siswa.

Creative approach; guru mengembangkan problem solving, brain storming, inquiry, dan role

playing.

Value clarification an moral development approach; mengembangkan segenap potensi siswa

menuju tercapainya self actualization,termasuk dalam hal etika dan moral.

Multipletalent approach; pengembangan seluruh potensi siswa untuk membangun self

(6)

Inquiry approach; guru memberiksn kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan proses

mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah serta meningkatkan potensi ilmiahnya.

Pictorial riddle approach; mengembangkan metode untuk mengembangkan motivasi dan

minat siswa dalam diskusi kelompok kecil guna membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Synetics approach; lebih memusatkan perhatian pada kompetensi siswa untuk membuka

intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya.

KEPERPUSTAKAAN

Referensi

Dokumen terkait

1) Siswa dikelompokan 5 atau 6 orang secara heterogen. Pada tahap ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan

Penawaran janji kampanye oleh kandidat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga keputusan pemilih untuk memilih pasangan calon tersebut tidak memenuhi syarat

K.26-25/V.7-46/99 tanggal 1998 perihal Tata Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil sebagai Pelaksana Tugas telah diberi penegasan dengan surat Menteri Negara

Hal lain, belum terintegrasinya data sektor pertambangan dari berbagai instansi untuk mendukung DJP dalam melakukan perhitungan penggalian potensi penerimaan negara dari pajak

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung menggunakan metode contextual teaching and learning di SD 1 Sembungharjo Metode Dalam Penelitian

menjadi bagian penting yang harus dimiliki oleh anggota di dalam MCUC adalah komitmen karena dengan komitmen, individu mampu bekerja sesuai dengan peran serta tanggungjawabnya

Penelitian pertama merupakan penelitian daya antiinflamasi dengan menggunakan karagenin sebagai penginduksi edema pada telapak kaki mencit dan diklofenak 4,48 mg/kg BB sebagai