• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deflasi di Perdesaan Kerek Nilai Tukar P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Deflasi di Perdesaan Kerek Nilai Tukar P"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Deflasi di Perdesaan Kerek Nilai Tukar Petani

04 September / 2017

20:44 WIB

Oleh : Kurniawan A.

Wicaksono

Buruh tani menyiram tanaman bawang merah di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (2/8). - ANTARA/Oky Lukmansy

Bisnis.com, JAKARTA – Rendahnya inflasi di tingkat perdesaan dibandingkan dengan inflasi secara nasional pada Agustus 2017 mengerek nilai tukar petani.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Senin, (4/9/2017), nilai tukar petani (NTP) pada bulan lalu mencapai 101,60, atau naik 0,94% dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya 100,65.

Performa itu ditopang oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) yang mencapai 130,31, naik 0,92% dibandingkan posisi Juli 2017 sebesar 129,12. Pada saat yang bersamaan, indek harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 128,25, turun 0,02% dari 128,28.

Pada bulan lalu, masih dalam rilis data tersebut, terjadi deflasi di pedesaan sebesar 0,12% karena turunnya indeks kelompok bahan makanan. Angka tersebut lebih besar dari deflasi secara nasional sebesar 0,07%.

Seperti diketahui, NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP di bawah 100 menunjukkan indeks harga yang diterima lebih rendah dari indeks harga yang dibayar. NTP dengan sendirinya adalah indikator daya beli sekaligus tingkat kesejahteraan petani.

Deflasi yang cukup besar terjadi di pedesaan tersebut membuat nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) nasional pada Agustus 2017 sebesar 110,61, naik 0,78% dibandingkan posisi bulan sebelumnya 109,75.

Referensi

Dokumen terkait

Melihat potensi wakaf khususnya tanah wakaf yang ada di kabupaten Kuningan yang dapat mendukung pembangunan pendidikan akan tetapi faktanya beberapa pondok

Indikator kinerja Renstra STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terdiri dari tujuh bidang yaitu : Keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui

Proses pengetaman (planing) merupakan proses paling penting, karena pada akhirnya semua komponen dari produk furniture ini harus diketam untuk menghasilkan penampilan

Penyimpangan maksim kebijaksanaan terdapat pada data (1) karena tuturan narasumber menyimpang dari prinsip kesantunan pada indikator 3 karena dalam tuturan mungkin

1) Produk, memiliki produk yang berbeda dari sekolah lainnya yakni kegiatan baca tulis Al-Quran, kegiatan ekstrakurikuler drumband, beladiri, pramuka, futsal, voli, basket. 2)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang dilakukan di SMP Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, teknik pengumpulan data

Berdasarkan asumsi di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih mendalam di SMP Begeri 3 Bantaeng yang telah difokuskan pada model Kooperatif

penelitian ini mempertegas penelitian yang dilakukan oleh Ade Trisnawati (2012) dengan judul pengaruh suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Kurs Dollar, Dan