• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter 8 Tingkat Suku Bunga dan Penilai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter 8 Tingkat Suku Bunga dan Penilai"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Chapter 8

Tingkat Suku Bunga dan Penilaian terhadap Obligasi

Obligasi

Pada dasarnya, obligasi adalah suatu hal yang sederhana. Anda meminjamkan perusahaan sejumlah uang, misalnya $1000. Perusahaan kemudian membayarkan bunga kepada anda secara teratur, dan suatu hari di masa yang akan datang, perusahaan akan membayarkan nilai yang pertama kali dipinjam dari anda, yaitu $1000 tadi. Akan tetapi, obligasi mempunyai beberapa bentuk yang lebih rumit dan pada tahun 2008, obligasi bernama mortgage-backed security atau MBS telah menyebabkan kekacauan dalam sistem keuangan dunia.

Obligasi dan Penilaian terhadap Obligasi

Perusahaan (dan pemerintah) secara teratur meminjam uang dengan menjual atau menerbitkan surat hutang bernama obligasi. Obligasi biasanya merupakan hutang yang “hanya berbunga”, artinya si peminjam akan membayar bunga pada setiap periode tetapi tidak akan membayarkan hutang awal sebelum jatuh tempo. Contoh: Bank Central Asia ingin meminjam uang sejumlah Rp.10.000.000,- selama 30 tahun. Mereka mengeluarkan obligasi dengan Bunga 12%, berpatokan dari organisasi – organisasi lain yang menerbitkan obligasi dengan nilai hutang sama. BCA akan membayar 12% dari Rp.10.000.000,- yaitu Rp. 1.200.000,- per tahun sebagai pembayaran bunga. Di tahun ke-30, BCA akan membayar si pemberi pinjaman uang sebesar Rp.10.000.000,- yang dipinjam 30 tahun yang lalu. Bunga sebesar Rp.1.200.000,- tersebut disebut coupons dari obligasi tersebut.

(2)

(contoh 1.200.000/10.000.000 = 12%). Jumlah tahun sampai obligasi jatuh tempo dinamakan maturity. Angka maturity ini akan menurun seiring berjalannya waktu.

Seiring berjalannya waktu, tingkat suku bunga berubah di pasar modal. Karena cashflow dari obligasi tetap, maka nilai dari obligasi bersifat fluktuatif. Ketika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan tutun karena nilai dari obligasi tersebut menurun, dan sebaliknya. Untuk menentukan nilai dari obligasi pada kurun waktu tertentu, kita harus mengetahui jumlah periode sisa sebelum jatuh tempo, nilai par, kupon dan besaran bunga pasar untuk obligasi yang mirip. Besaran ini disebut yield to maturity (YTM). Angka ini biasanya disebut yield untuk lebih singkatnya. Jika kita sudah mempunyai informasi – informasi yang dibutuhkan, barulah kita bisa menghitung market value obligasi tersebut.

Obligasi, seperti semua jenis investasi lain, mempunyai resiko. Resiko yang timbul dari ketidaktetapan suku bunga disebut interest rate risk. Berapa tingkat suku bunga pada setiap obligasi bergantung pada seberapa sensitif harga obligasi tersebut pada perubahan suku bunga. Sensitivitas ini bergantung pada 2 hal; waktu jatuh tempo dan tingkat bunga / coupon rate. Kita harus memperhatikan 2 hal ini jika ingin menilai suatu obligasi:

a. Jika semua hal lain dianggap sama, semakin panjang waktu jatuh temponya, semakin tinggi juga resiko bunga hutangnya.

b. Jika semua hal lain dianggap sama, semakin rendah coupon rate maka semakin tinggi juga resiko bunga hutangnya

Misalkan sebuah obligasi mempunyai coupon rate 10% dan kupon dibayarkan secara teratur. Par value $1,000 dan obligasi mempunyai waktu jatuh tempo 5 tahun. YTM adalah 11%. Berapa nilai obligasi tersebut?

Rumusnya:

B = PV of annuity + PV of lump sum

B = $100[1 – 1/(1.11)5] / .11 + $1,000 / (1.11)5

B = $369.59 + 593.45 = $963.04

Menggunakan kalkulator:

N = 5; I/Y = 11; PMT = 100; FV = 1,000

(3)

2% 4% 6% 8% 10% 12% 14% 600

700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500

YTM

P

ri

ce

Grafik berikut menunjukkan hubungan antara Price dengan YTM.

Secara teoritis, obligasi jangka pendek mempunyai sensitivitas terhadap suku bunga yang lebih rendah karena uang sejumlah $1000 dapat diterima dengan cepat. Sebagai contoh, present value dari suatu obligasi tidak akan berubah jauh jika terjadi sedikit perubahan suku bunga dalam kurun waktu (misal) 1 tahun.

(4)

Yield to maturity is adalah nilai yang tercermin dari harga obligasi saat ini. Mencari YTM membutuhkan percobaan jika kita tidak mempunyai kalkulator khusus finance, mirip seperti mencari nilai r dalam annuity.

YTM dengan kupon Annual

Soal : Consider a bond with a 10% annual coupon rate, 15 years to maturity, and a par value of $1,000. The current price is $928.09. Will the yield be more or less than 10%?

N = 15; PV = -928.09; FV = 1,000; PMT = 100

CPT I/Y = 11%

YTM dengan kupon Semi Annual

Soal : Suppose a bond with a 10% coupon rate and semiannual coupons, has a face value of $1,000, 20 years to maturity and is selling for $1,197.93. Is the YTM more or less than 10%? What is the semiannual coupon payment? How many periods are there?

N = 40; PV = -1,197.93; PMT = 50; FV = 1,000; CPT I/Y = 4% (Is this the YTM?)

(5)

Obligasi swasta

Obligasi swasta atau obligasi perusahaan yang dalam istilah asing dikenal sebagai corporate bond adalah suatu istilah yang digunakan bagi instrumen utang jangka panjang yang pada umumnya berjangka waktu sekurangnya 1 tahun sejak tanggal penerbitannya. Istilah surat berharga komersial atau commercial paper" kadangkala digunakan bagi instrumen utang dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek.

Kadangkala istilah "obligasi swasta" digunakan bagi seluruh obligasi yang diterbitkan oleh lembaga non pemerintah dalam denominasi mata uang setempat. Namun secara tegas istilah ini hanya digunakan bagi obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh penguasa setempat dan organisasi supranasional tidak termasuk dalam kategori ini.

(6)

obligasi ini yang paling berkembang dibeberapa pasar perdagangan adalah terpusat pada suatu pasar tertentu atau pialang tertentu dan sering pula dilakukan perdagangan di luar bursa (over the counter).

Beberapa obligasi swasta diterbitkan dengan memiliki unsur opsi beli yang memberikan hak kepada penerbit obligasi untuk melunasi / menebus obligasinya sebelum tanggal jatuh tempo yang tercantum. Dan pada obligasi konversi dapat pula dikonversikan dengan saham perusahaan tersebut.

Fitur obligasi

Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :

• Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.

• Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.

• Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :

 Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;

 Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;

 Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya di atas 10 tahun.

(7)

pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga.

• Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.

• Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini di hadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.

• Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.

• Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.

• Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.

• Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :

(8)

• Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus gaya Bermuda.

• Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.

• Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.

• Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.

• Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.

• Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.

Perbedaan antara Hutang dan Surat Berharga:

a. Hutang:

 Tidak ada bunga kepemilikan

 Kreditur tidak punya hak suara

 Bunga hutang diperlakukan sebagai biaya menjalanlan bisnis dan bisa dikenakan pajak

 Kreditur mempunyai kekuatan hukum jika pembayaran bunga atau pokok hutang terlambat.

 Kelebihan hutang bisa menyebabkan kesulitan finansial dan kebangkrutan.

(9)

 Ada bunga kepemilikan

 Pemilik saham berhak memilih BOD dan jika ada masalah lain yang memerlukan voting

 Dividen tidak dianggap sebagai biaya dari proses bisnis dan tidak dapan dikenakan pajak.

 Dividen bukanlah hutang perusahaan sampai pada dividen tersebut diumumkan. Pemegang saham tidak punya kekuatan hukum jika dividen tidak diumumkan.

 Walau suatu perusahaan hanya bermodal obligasi, ia tidak dapat bangkrut karena alasan itu.

Obligasi terdiri dari beberapa rangkap. Kontrak tertulis antara perusahaan dan pemegang obligasi termasuk :

a. Perjanjian basic dari obligasi

b. Total jumlah obligasi yang dikeluarkan

c. Provisi sinking fund

d. Provisi Call

e. Detil dari protective covenants

Obligasi dibagi berdasarkan:

a. Obligasi terdaftar dan pengusung

b. Tingkat keamanannya:

 Collateral – diamankan dengan financial securities

 Mortgage – diamankan dengan properti, seperti tanah dan bangunan

 Debentures – tidak aman

 Notes – tidak berjaminan dengan nilai jatuh tempo lebih kecil dari 10 tahun.

(10)

Karakteristik Obligasi

Karakteristik obligasi dan pengembalian yang dibutuhkan : Coupon rate biasanya diatur mendekati yield, yang bergantung pada karakteristik resiko dari suatu obligasi saat obligasi tersebut diterbitkan. Jika terdapat pertanyaan, obligasi mana yang mempunyai yield lebih tinggi jika menganggap semua hal lain sama? Jawabannya yang pertama adalah secured debt jika dibandingkan yang tidak mempunyai jaminan, lalu obligasi tanpa jaminan yang dipecah jika dibandingkan dengan hutang yang sebentar lagi jatuh tempo, obligasi dengan sinking fund dibanding yang tidak memiliki sinking fund, dan callable bond jika dibandingkan non-callable bond.

Rating obligasi menentukan kualitas investasi. Rating obligasi terdiri dari:

a. High Grade

 Moody’s Aaa and S&P AAA – capacity to pay is extremely strong

 Moody’s Aa and S&P AA – capacity to pay is very strong

b. Medium Grade

 Moody’s A and S&P A – capacity to pay is strong, but more susceptible to changes in circumstances

 Moody’s Baa and S&P BBB – capacity to pay is adequate, but adverse conditions will have more impact on the firm’s ability to pay

c. Low Grade

 Moody’s Ba, B, Caa, and Ca

 S&P BB, B, CCC, CC

 Considered speculative with respect to capacity to pay. The “B” ratings are the lowest degree of speculation.

d. Very Low Grade

 Moody’s C and S&P C – income bonds with no interest being paid

(11)

Obligasi pemerintah

Obligasi pemerintah atau biasa juga disebut government bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan suatu negara dalam denominasi mata uang negara tersebut. Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).

Obligasi pemerintah biasa disebut juga dengan "obligasi bebas risiko" sebab pemerintahan suatu negara dapat menaikkan pajak ataupun mencetak uang guna melunasi pembayaran obligasinya pada saat jatuh tempo. Memang terdapat catatan dimana obligasi pemerintah ini mengalami gagal bayar seperti yang terjadi pada pemerintah Rusia pada tahun 1998 yang disebut krisis keuangan Rusia, walaupun ini sangat langka terjadi.

Sebagai contoh, obligasi pemerintah di Amerika yang disebut "Treasury securities" adalah dalam denominasi mata uang US dollar dan merupakan investasi dalam US dollar yang bebas risiko. Dalam hal ini yang dimaksud dengan 'bebas risiko" adalah berarti aman dari risiko kredit. Namun risiko lainnya masih ada misalnya risiko nilai tukar bagi investor asing dimana nilai US dollar ini melemah terhadap mata uang negara lain. Juga terhadap risiko inflasi dimana pada saat jatuh tempo pelunasan obligasi tersebut nilai yang diperoleh investor mengalami pelemahan daya beli akibat inlasi lebih besar daripada imbal hasil yang diperoleh. Banyak pemerintahan menerbitkan obligasi indeks inflasi yang melindungi investor terhadap risiko inflasi.

Obligasi pemerintah ini dapat juga mengandung risiko apabila diterbitkan oleh pemerintah suatu negara yang negaranya memiliki kapabilitas kebijakan finansial yang kurang bagus. Misalkan saja Bulgaria yang memiliki ketergantungan pada ekonomi dunia dan lembaga ekonomi dunia melebihi negara lainnya misalnya Amerika. Beberapa obligasi negara ini memperoleh peringkat dalam skala A- setelah tahun 2004. Pada bulan Februari February 2006 Standard & Poor's memberikan peringkat terjadap hutang jangka panjang Bulgaria dalam mata uang domestiknya pada skala BBB+. Dan peringkat ini adalah sebagai hasil selama beberapa dekade mengalami penurunan risiko ( dan kenaikan peringkat).

Obligasi pemerintah diterbitkan oleh suatu lembaga yang menjadi bagian dari departemen keuangan suatu negara, misalnya :

(12)

• Gilts adalah obligasi yang diterbitkan oleh UK Debt Management Office ( Kantor Manajemen Hutang Inggris) dalam denominasi mata uang sterling

• US Treasuries adalah obligasi yang diterbitkan oleh Bureau of the Public Debt (Biro Hutang Publik)

Obligasi pemerintah terdiri dari 2 jenis, yaitu:

a. Treasury Securities

 Federal government debt

 T-bills – pure discount bonds with original maturity of one year or less

 T-notes – coupon debt with original maturity between one and ten years

 T-bonds – coupon debt with original maturity greater than ten years

b. Municipal Securities

 Debt of state and local governments

 Varying degrees of default risk, rated similar to corporate debt

 Interest received is tax-exempt at the federal level

Contoh soal :

Suatu obligasi berpajak mempunyai yield 8% dan suatu obligasi pemerintah mempunyai yield 6%. Jika anda berada pada tax bracket 40%, obligasi mana yang lebih menguntungkan?

Jawab:

8%(1 - .4) = 4.8%

The after-tax return on the corporate bond is 4.8%, compared to a 6% return on the municipal

At what tax rate would you be indifferent between the two bonds?

8%(1 – T) = 6%

T = 25%

(13)

Peringkat: B+/Bb Diterbitkan oleh: Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia

 Surat Utang Negara (SUN)

 Surat Perbendaharaan Negara (SPN) jangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga sisitim diskonto.

 Obligasi Negara ; jangka waktu diatas 12 bulan

 Tanpa kupon :pembayaran bunganya tercermin secara implisit di dalam selisih antara harga pada saat penerbitan dan nilai nominal yang diterima pada saat jatuh tempo

 Dengan kupon : pembayaran bunganya dihitung dengan persentase tertentu atas nilai nominal dan dibayarkan secara berkala

 Berbunga tetap

 Berbunga mengambang

 Obligasi berdenominasi valuta asing

 Obligasi Republik Indonesia ( ORI) yaitu SUN ritel yang dijual kepada investor publik dengan nilai nominal per lembarnya Rp. 5.000.000

Zero Coupon Bonds

Obligasi tanpa bunga atau biasa dikenal dengan nama Zero coupon bonds adalah suatu obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga secara berkala atau tanpa kupon sebagaimana obligasi pada umumnya. Obligasi ini diperdagangkan dengan menggunakan harga diskonto dari nilai pari. Pemegang obligasi berhak untuk menerima pembayaran secara penuh pada saat yang telah ditentukan pada masa jatuh tempo obligasi. Investor menerima keuntungan bunga berupa selisih antara harga diskonto dan nilai pari obligasi saat jatuh tempo. Ciri dari Zero Coupon Bonds antara lain :

a. Tidak membayarkan bunga obligasi per bulan (coupon rate = 0%)

b. Semua YTM datang dari selisih antara harga pembelian dengan par value

c. Tidak bisa menjual dengan harga diatas par value

d. Terkadang disebut zeroes atau obligasi dengan diskon sangat banyak

(14)

Obligasi tanpa bunga ini ada yang memiliki jangka waktu pendek maupun panjang. Obligasi yang berjangka waktu panjang umumnya memiliki masa jatuh tempo 10 tahun hingga 15 tahun.

Obligasi dengan jangka waktu dibawah 1 tahun disebut dengan surat utang seperti misalnya Treasury bill di Amerika, Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia.

Obligasi opsi beli atau juga dikenal dengan nama callable bond adalah suatu obligasi yang dapat dilunasi lebih awal oleh penerbit obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi. Tanggal opsi beli atau opsi pelunasan ini telah ditetapkan terlebih dahulu pada obligasi tersebut (misalnya 5 tahun setelah tanggal penerbitan obligasi, dll) dengan suatu harga pelunasan awal yang ditentukan. Pada obligasi jenis ini, penerbit memiliki hak (opsi) namun bukan kewajiban untuk membeli kembali obligasinya dari pemegang obligasi dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Obligasi ini secara tehnis tidak sungguh-sungguh dibeli oleh penerbit lalu kemudian dipegang oleh penerbit hingga masa jatuh temponya namun dibatalkan seketika oleh penerbit

Harga pelunasan atau pembelian kembali ini biasanya berada di atas nilai pari atau harga penawaran perdana obligasi.

Penerbit memiliki hak opsi dan untuk itu pulalah maka penerbit berani membayar kupon dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Apabila pada saat tanggal pelaksanaan opsi tingkat suku bunga dipasaran turun maka penerbit obligasi memiliki kesempatan untuk melakukan penjadwalan ulang utangnya dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah maka penerbit melakukan eksekusi atas haknya melakukan pelunasan awal (call) . Atau dilihat pada sisi lainnmya yaitu apabila tingkat suku bunga turun maka harga obligasi tersebut akan naik maka adalah sangat menguntungkan bagi penerbit untuk melaksanakan hak opsinya guna melunasi lebih awal pada nilai pari.

(15)

Pasar terbesar dari obligasi opsi beli ini adalah obligasi yang diterbitkan oleh lembaga yang dijamin oleh pemerintah. Seperti misalnya yang diterbitkan oleh U.S. Agencies , dimana mereka memiliki sejumlah besar kredit pemilikan rumah dan Efek Beragun Aset.

Obligasi konversi atau yang dikenal juga dengan nama convertible bond, adalah suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari perusahaan penerbit obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan obligasi tersebut. Ini merupakan sekuriti hibrida yaitu suatu sekuriti yang terdiri dari dua unsur yaitu utang dan ekuitas. Walaupun demikian biasanya obligasi konversi ini memiliki tingkat suku bunga kupon yang rendah dimana pemegang obligasi diangap telah menerima kompensasi berupa suatu kesempatan untuk menukarkan atau mengkonversikan obligasinya dengan saham biasa dengan harga yang lebih rendah dari harga saham tersebut dipasaran.

Dari sisi penerbit obligasi konversi maka keuntungan yang diperolehnya yaitu pembayaran bunga yang lebih rendah, namun sebagai kompensasi keuntungan tersebut maka penerbit juga akan mengalami dilusi saham sewaktu pemegang obligasi melakukan konversi obligasinya ke saham baru.

Jenis-jenis obligasi konversi

• Obligasi tukar atau biasa dikenal dengan nama Exchangeable convertibles adalah suatu obligasi dimana saham yang menjadi aset dasar obligasi tersebut adalah merupakan saham dari perusahaan yang berbeda dari perusahaan penerbit obligasi.

• Obligasi wajib konversi atau biasa disebut Mandatory convertibles adalah obligasi jangka pendek dan biasanya memiliki imbal hasil tinggi yang wajib dikonversikan menjadi saham biasa berdasarkan harga pasaran yang berlaku pada saat konversi.

• Obligasi konversi bersyarat atau lebih dikenal dengan istilah Contingent convertibles (co-co) yang merupakan obligasi konversi dengan persyaratan bahwa investor hanya diperkenankan untuk melakukan konversi obligasinya menjadi saham perusahaan apabila harga saham yang berlaku dipasar modal mencapai persentase tertentu di atas harga konversi.

(16)

ke saham dengan nilai konversi per sahamnya adalah Rp 1.300 hanya apabila harga saham dipasaran berada di atas harga Rp. 1.560 (120% dari 1.300) dalam suatu masa yang ditentukan yang biasanya dalam masa 20 hari sebelum akhir kwartal.

Fitur konversi bersyarat atau "co-co" ini sering digunakan oleh penerbit obligasi sebab saham yang menjadi aset acuan atau aset dasar obligasi tidak perlu dimasukkan menjadi perhitungan dilusi Rasio laba terhadap saham beredar (earning per share) selama saham tersebut diperdagangkan dibawah harga konversi bersyarat. Sebaliknya pada obligasi konversi tanpa syarat mengakibatkan terjadinya dilusi saham beredar yang dengan demikian mengurangi rasio laba terhadap saham beredar . Akibat dari dilusi saham beredar ini dihitung dengan menggunakan metode "as-if-converted", yang menggunakan nilai EPS konservatif. Perubahan yang terjadi pada Prinsip akuntansi umum atau Generally Accepted Accounting telah menghilangkan perlakuan khusus pada obligasi konversi bersyarat ini sehingga jenis obligasi ini tidak populer lagi dikalangan penerbit obligasi.

• Obligasi konversi saham preferen atau dikenal juga dengan istilah Convertible preferred stock adalah seperti obligasi biasa namun memiliki peringkat senioritas lebih rendah dalam struktur permodalan.

Jenis obligasi lain ada yang berupa obligasi dengan bunga fluktuatif. Karakteristik obligasi jenis ini antara lain adalah coupon ratenya fluktuatif (naik turun) sesuai dengan indeks suku bunga. Contoh obligasi jenis ini diantaranya adjustable rate mortgages dan inflation link treasuries. Obligasi ini mempunyai resiko harga yang lebih kecil, karena nilai kupon yang mengambang, maka nilai pada saat jatuh tempo tidak akan berubah terlalu jauh dibanding nilai obligasi itu sendiri. Kupon mempunyai batasan sehingga tidak bisa meningkat terlalu jauh dan menurun terlalu drastis pula. Bentuk obligasi yang lain diantaranya disaster bonds, income bonds, convertible bonds dan put bond. Ada juga banyak tipe provisi yang bisa ditambahkan pada suatu obligasi dan ada beberapa obligasi yang mempunyai beberapa provisi – harus dipehatikan bagaimana provisi tersebut berdampak pada pendapatan.

(17)

Transaksi obligasi biasanya dilakukan via tatap muka dan terhubung ke seluruh dunia secara elektronik. Banyak jumlah obligasi diterbitkan setiap hari, tetapi jumlah penerbitan per hari tergolong kecil. Hal ini membuat cara mencari harga pasar menjadi sulit, terutama untuk perusahaan kecil atau yang mengeluarkan obligasi dalam jumlah kecil saja. Akan tetapi, treasury securities tidak termasuk dalam hal ini.

Pasar obligasi

Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan.

Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:

1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon.

Aspek Pajak Obligasi

Jenis obligasi dan tarifnya

Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)

 Atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).

(18)

2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)

 Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.

Inflasi dan Tingkat Suku Bunga

Perubahan riil pada tingkat suku bunga berarti perubahan pada kemampuan membeli. Nominal rate of interest berdampak pada quoted rate of interest dan juga berdampak pada kemampuan membeli dan inflasi. Ex Ante dari nominal rate of interest termasuk real rate of return yang diharapkan ditambah penyesuaian dengan inflasi yang diramalkan.

Fisher Effect

The Fisher Effect menjelaskan hubungan antara real rates, nominal rates dan inflasi.

Rumusnya:

(1 + R) = (1 + r)(1 + h), where

R = nominal rate

r = real rate

h = expected inflation rate

Percobaan / mendekati:

R = r + h

Contoh soal:

 Jika kita mengharapkan keuntungan 10% dan tingkat inflasi 8%, berapakah nilai nominalnya?

(19)

 Approximation: R = 10% + 8% = 18% --> karena real return dan tingkat inflasi cukup tinggi, maka ada perbedaaan yang jelas antara Fisher Effect asli dengan perkiraannya.

Struktur kebijakan dari tingkat suku bunga

Struktur kebijakan adalah hubungan antara jangka waktu obligasi dengan nilai yields, dengan asumsi semua faktor lain dianggap sama. Sangat penting untuk tahu bahwa kita menarik efek dari resiko awal, perbedaan kupon, dsb. Ada salah satu komponen yang mempresentasikan struktur dalam jangka panjang dalam bentuk grafik, yaitu yield curve. Yield curve terdiri dari 2 jenis, yaitu :

(20)

b. Inverted – downward-sloping; dimana long-term yields lebih rendah dari short-term yields

Treasury Yield Curve

Referensi

Dokumen terkait

Peta di atas adalah peta kedalaman lapisan pada daerah penelitian dengan menggunakan metode ITM. Terlihat bahwa terdapat kedalaman yang cukup

Berbeda juga dengan penelitian dari Mayogi dan Fidiana (2016) dan Muhyarsyah (2007) yang dalam hasil penelitiannya menunjukkan leverage tidak memiliki pengaruh

Hasil Uji pretest kelas kontrol diikuti oleh 30 anak usia 5-6 tahun.. Kemudian yang berada pada rentangan 15-19 dengan kategori sedang berjumlah 1 anak atau 3%. Sehingga

Pengobatan tradisional orang Bajo dalam hal ini adalah Nyanya Okang berkaitan dengan kehidupan mereka sebagai manusia yang lebih mengenal seluk-beluk keadaan

Cara yang tepat guna dalam pembersihan penyakit demam berdarah dengue adalah melaksanakan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu : kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat

Penerapan protein rekombinan pada ikan gurame diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan ikan gurame, sehingga ketersediaan ikan gurame dipasaran tidak

Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal, Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal, disebabkan oleh obstruksi

Data yang didapat dari hasil observasi berupa frekuensi dari tiap siswa berkenaan dengan suatu aspek keterampilan proses yang akan dinilai. Siswa dinilai dalam