• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH

Oleh Drs. Gatot Dwi Atmadji, ST, M.Pd/ Widyaiswara LPPKS Indonesia

Pendahuluan

Belum semua sekolah memahami pentingnya budaya sekolah. Hal ini terlihat pada fakta bahwa belum semua sekolah memiliki program pengembangannya. Kondisi ini terjadi karena sebagian kepala sekolah belum memahami dan terampil dalam merencanakan, melaksanakan pengembangan, dan mengukur efektifitas pengembangan budaya sekolah.

Homer Dixon yang dikutip oleh Fullan (2001 : hal 4) menyatakan bahwa kepala sekolah menghadapi tantangan dalam mengelola masalah yang kompleks. Ketidakpastian menyebabkan krisis datang tanpa aba-aba. Daya kendalinya selalu memerlukan dukungan pemikiran yang handal. Gelombang masalah yang datang selalu berbeda. Karena itu kepala sekolah harus selalu membaharui idenya secara inivatif untuk mendukung kebijakan dan tindakan yang efektif atau mencapai tujuan.

Tantangan utama kepala sekolah dalam mengembangkan budaya sekolah adalah membangun suasana sekolah yang kondusif melalui pengembangan komunikasi dan interaksi yang sehat antara kepala sekolah dengan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua pesrta didik, masyarakat, dan pemerintah. Komunikasi dan interaksi yang sehat memiliki dua indikator yaitu tingkat keseringan dan kedalaman materi yang dibahas. Di samping itu, kepala sekolah mengembangkan komunikasi multi arah untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya secara optimal.

Pengembangan budaya sekolah tidak lepas dari budaya masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu pengembangan budaya sebaiknya berdasrkan kebutuhan sekoalh yang didalamnya terdapat kepala sekolah, pendidik, dan peserta didik yang terintegrasi pada budaya yang berkembang di lingkungannya. Di samping budaya sekolah merupakan bagian dari budaya lingkungan sekitarnya, sekolah harus dapat berfungsi sebagai agen pengembang budaya lingkungan.

Sekolah dibawah kepemimpinan meliputi kepala sekolah dalam fungsinya sebagai agen perubahan budaya perlu merumuskan rencana, startegi pengembangan, dan monitoring dan evaluasi pembangunan budaya sekolah dengan menggunakan starategi pengembangan sebagi berikut :

Tahap 1. Menganalisa Lingkungan

(2)

dari model analisis lingkungan adalah mengindentifikasi peluang dan

ancaman yang datang dari budaya sekitar sekolah. Di samping itu analisis lingkungan sekolah diperlukan untuk mengindentifikasi kekuatan

kelemahan dari dalam. Dari analisis lingkungan akan diperoleh sejumlah masalah baik internal maupun eksternal yang sekolah perlu selesaikan.

Tahap 2. Merumuskan Strategi Pengembangan Budaya

Merumuskan startegi yang meliputi penetapan visi-misi yang menjadi arah pengembangan, tujuan pengembangan, strategi pengembangan, dan penetapan kebijakan. Arah pengembangan dapat dijabarkan dari visi-misi menjadi indikator pada pencapaian tujuan. Contoh dalam pengembangan keyakinan akan dibuktikan dengan sejumlah target yang tinggi pada setiap indikator pencapaian. Contoh ini dapat dijabarkan lebih lanjut pada model operasional penguatan nilai kerjasama dan yang kompetitif. Misalnya sekolah membagi kelompok kerja dengan semangat kebersamaan, namun antar kelompok dikondisikan agar selalu berkompetisi untuk mencapai target yang terbaik. Oleh karena itu, sekolah secara internal tidak mengembangkan model kompetisi individual karena dapat mengurangi makna pengembangan nilai kebersamaan dan kekompakan. Program kerja berbasis kolaborasi pada model ini dapat dikukuhkan melalui penetapan kelompok kerja yang ditetapkan dalam surat tugas dari ke[ala sekolah sebagai pemangku kebijakan. Selanjutnya sekolah dapat mengembangkan model lain yang dipandang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Tahap. 3 Mengimplementasikan Strategi Pengembangan Budaya Sekolah

Mengimplementasikan startaegi meliputi perencanaan program, penganggaran dan prosedur pelaksanaanya. Langkah ini harus dapat menjawab bagaimana caranya sekolah melaksanakan program. Pegembangan budaya sekolah sangat erat kaitannya dengan peraturan dan kepatuhan seluruh warga sekolah pada pelaksanaan program kegiatan sehari-hari di sekolah.

Peran kepala sekolah yang penting adalah;

1) Menetapkan kebijakan atas kesepakatan bersama; 2) Merealissikan strategi;

3) Melaksanakan perbaikan proses berdasarkan data yang diperoleh dari pemantauan;

4) Melakukan evaluasi kegiatan berbasis data hasil pemantauan.

(3)

Tahap. 4 Monitoring dan Mengevaluasi

Monitoring dan evaluasi berupa evaluasi kinerja. Langkah ini merupakan bagian dari sistem penjamin mutu. Kepala sekolah melalui monitoring memenuhi kewajiban untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. Jadwal pelaksaan memenuhi target waktu. Tahap pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan. Lebih dari itu hasil yang diharapakan sesuai dengan target. Jika dalam proses pelaksanaan dan hasil yang dicapai meleset dari target maka kepala sekolah segera melakukan perbaikan proses agar hasil akhir yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. didik. Upaya pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu kepada beberapa prinsip berikut ini.

1) Berfokus pada visi, misi dan tujuan sekolah. 2) Penciptaan komunikasi formal dan informal.

3) Memperhitungkan resiko karena setiap perubahan mengandung resiko yang harus ditanggung.

4) Menggunakan strategi yang jelas dan terukur. 5) Memilki komitmen yang kuat.

6) Mengevaluasi keterlaksanaan dan keberhasilan budaya sekolah.

Selain mengacu kepada sejumlah prinsip di atas, upaya pengembangan budaya sekolah juga seyogyanya berpegang pada asas-asas berikut :

1) Kerjasama tim (team work).

(4)

6) Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam lingkungan sekolah, baik kejujuran pada diri sendiri maupun kejujuran pada orang lain.

7) Displin merupakan suatu bentuk ketaatan pada peraturan dan sanksi yang berlaku dalam lingkungan sekolah.

8) Empati adalah kemampuan menempatkan diri atau dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain namun tidak larut dalam perasaan itu.

Referensi

Dokumen terkait

National School Board Association dalam Dharma dkk (2013:239) menunjukkan karakteristik pengembangan profesional guru yang sukses seharusnya: (1) direncanakan oleh guru

Mungkin pendekatan yang umum untuk user support adalah menyediakan bantuan pada level command, user yang membutuhkan bantuan pada command yang khusus dan

Menurut Peraturan Menteri No 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan bentuk marka YBJ seharusnya berbentuk segi empat akan tetapi bentuk dari ketiga simpang tersebut tidak

Diet dan mempertahankan berat badan dengan hipertensi sangat erat hubungannya karena pada penderita hipertensi perlu diet yang sehat seperti rendah garam, rendah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjalaskan pengaruh dari return on investment , return on equity , earning per share dan economic value added terhadap harga saham

• Oleh karena itu ekspresi gen dari masing-masing orang akan berbeda karena kebutuhan akan zat- zat gizi dari masing-masing orang juga bervariasi... Perbedaan nutrigenomik dan

Sistem ini merupakan pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah

[r]