• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 4 TELAGA

KABUPATEN GORONTALO Oleh :

Feni Amali

Pembimbing I : Dra.Hj.Hakop Walangadi, M.Si Pembimbing II: Drs.H.Haris Mahmud, S.Pd, M.Si

(Mahasiswa Program Studi S1- PGSD) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo? Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 4 Telaga di antaranya yaitu faktor intern (dalam diri siswa) yang meliputi kondisi siswa, kemampuan intelektual, motivasi, kebiasaan belajar siswa. Dan faktor ekstern (dari luar diri siswa) yang meliputi lingkungan, motivasi, kondisi guru, keluarga atau orang tua, serta keadaan ekonomi.

Kata kunci : Faktor-faktor rendahnya minat belajar siswa. PENDAHULUAN

Dalam proses belajar, minat sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak memiliki minat belajar, tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Minat adalah "gejala yang tertarik pada sesuatu yang selanjutnya minat seseorang akan mencerminkan tujuannya". Apabila siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran tertentu dapat dilihat dan diamati partisipasinya dalam menekuni pelajaran tersebut. Minat ini memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya minat maka ia tidak dapat menguasai pelajaran yang diberikan gurunya.

(2)

terbebani dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, di samping ini proses belajar akan terwujud bila dalam dirinya terdapat keseriusan. Begitu juga kondisi fisiologis berupa kesehatan, semangat dan potensinya yang normal. Akan tetapi semua ini tidak berjalan dengan normal, seperti terganggunya kesehatan, mudah pusing atau adanya kelainan-kelainan alat indera atau tubuhnya, maka tidak dapat membangkitkan minat belajar dengan baik.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat siswa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi secara garis besar dibagi dua yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal). Dan faktor inilah yang akan di teliti lebih lanjut. Sedangkan kaitanya dalam pembelajaran IPS yakni, kita tahu bersama bahwa pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang diajarkan dari tingkat SD, SMP,SMA bahkan sampai di bangku perkuliahan pun ada. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang menurut siswa sangat membosankan untuk di pelajari karena mata pelajaran ini membahas mengenai peristiwa-peristiwa sejarah, wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, mempelajari budaya, suku, fenomena-fenomena alam, nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih, Ilmu politik dan ekonomi.

Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini berlangsung masalah yang ditemukan antara lain strategi pembelajaran yang digunakan kurang sesuai. Hal ini mengakibatkan peserta didik merasa jenuh atau bosan bahkan tidak bisa konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat menyebabkan menurunnya minat belajar. Materi yang dirasa terlalu banyak juga dapat menyebabkan siswa malas untuk mempelajari materi tersebut. Metode yang kurang tepat dan bersifat monoton juga dapat mempengaruhi minat belajar peserta didik. Selain itu siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran yang disebabkan oleh beberapa faktor internal dari siswa. Faktor-Faktor yang dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Hal tersebut di atas tentunya dapat mengakibatkan para siswa akan merasa bosan dan menganggap bahwa pelajaran IPS itu membosankan.

(3)

mudah mengerti serta memahami materi yang diberikan, termotivasi dalam mengerjakan soal-soal latihan, serta aktif dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Dalam interaksi belajar mengajar siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Sikap siswa ini akan mempengaruhinya terhadap tindakan belajar. Sikap yang salah akan membawa siswa merasa tidak peduli dengan belajar lagi. Akibatnya tidak akan terjadi proses belajar yang kondusif. Tentunya hal ini akan sangat menghambat proses belajar. Sikap siswa terhadap belajar akan menentukan proses belajar itu sendiri. Ketika siswa sudah tidak peduli terhadap belajar maka upaya pembelajaran yang dilakukan akan sia-sia. Peneliti memilih siswa yang kurang berminat dalam belajar dalam kelas, karena prestasi anak sangat menurun dan ini akan mempengaruhi dan memperlambat perkembangan pendidikan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud melakukan

penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo”.

PEMBAHASAN Pengertian Minat

Minat (http://kompasiana.com/wijayalabs.m) merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu obyek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut. Namun apabila obyek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka ia tidak akan memiliki minat pada obyek tersebut.

Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih atau menolak suatu kegiatan, sebenarnya yang dicari bukanlah kegiatan saja tetapi juga benda, orang maupun situasi dengan pengertian yang lebih luas. Unsur-unsur yang menjadi pusat perhatian siswa di sekolah dapat berupa bahan pelajaran, alat-alat pelajaran yang digunakan, situasi kelas dan lingkungan bahkan gurunya sendiri apabila siswa tertarik mempunyai minat atau perhatian terhadap sesuatu maka seluruh daya jiwa akan dicurahkan pada apa yang sedang

diperhatikan. Pengertian Belajar

Belajar (Ikedevialanda.blogdetik.com) adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal.

(4)

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar menurut Saeful Zaman (2012: 39) yaitu pertama, faktor guru; guru yang galak atau berpenampilan tidak menarik bisa membuat anak tidak menyukai gurunya, dan biasanya rasa tidak suka tersebut berimbas pada pelajarannya. Jika anak menyukai seorang guru, biasanya apa yang dikatakan guru betul-betul diserapnya. Bahkan, jika apa yang dikatakan oleh orang tua tidak sesuai dengan yang dikatakan gurunya, dia memilih menyepakati dengan yang diucapkan guru. “ mama, bukan begitu! Kata bu guru begini caranya.” Jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan yang diterima anak dari guru, ketertarikan akan apa pun yang berhubungan dengan guru tersebut akan hilang. Kedua, cara penyampaian yang sistematis, jelas, mudah dimengerti, pendekatan individual pada anak yang terlihat belum paham, dan pengondisian yang nyaman dan menyenangkan oleh guru terhadap anak didiknya, menentukan kelancaran proses belajar mengajar di kelas. Sebaliknya, jika guru tersebut asal selesai menyampaikan materi saja, tanpa memperhatikan kapahaman anak didik atau membuat kondisi kelas yang menegangkan, akan membuat anak tidak nyaman berada di kelas, apalagi untuk menyerap materi yang disampaikan. Kecuali bagi anak yang very superior, semua anak dipastikan tidak akan menyukai pelajaran yang disampaikan. Ketiga, konsep yang salah; dari factor guru dan cara penyampaian yang tidak disukai, anak

bisa menggeneralisir rasa tidak sukanya tersebut dengan pelajaran yang disampaikan. Misalnya, walaupun anak sebenarnya mempunyai minat dan potensi dalam bidang IPS, anak tetap mengatakan sulit untuk belajar IPS dan merasa tegang jika harus mengerjakan tugas pelajaran itu walaupun di rumah. Hal ini mungkin terjadi karena ketidaksukaan terhadap gurunya, bukan pelajarannya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Skinner (http://kompasiana.com/wijayalabs.m) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat belajar dan untuk dapat mempengaruhi minat siswa maka seorang pendidik harus dapat mengubah proses belajar yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggairahkan

faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar itu secara garis besar dibagi dua. Faktor-faktor tersebut adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal).

Usaha Guru Dalam Membangkitkan Minat Belajar Siswa

(5)

rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi. Ketiga, hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Keempat, hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman. Kelima, gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.

Pembelajaran IPS

IPS SD Menurut KTSP (2006: 45) adalah Mata pelajaran yang memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan social, memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan, memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, diringkas lokal nasional dan global.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa : 1) Observasi

Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka sebagai langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi penelitian serta dapat mengetahui proses pembelajaran di kelas.

2) Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti dalam hal untuk memperoleh data dan informasi dari objek yang akan diteliti atau pihak lain yang kompeten, sehingga informasi atau data yang diperoleh tidak diragukan dan dapat dipertanggung jawabkan. Dalam kegiatan wawancara ini dimaksudkan apakah peran guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi rendanya minat belajar siswa.

3) Dokumenter

Dalam hal ini peneliti mendokumentasikan hasil- hasil penelitian, berupa data penelitian, sumber data, agar dapat dipercaya keasliannya.

Tahap-tahap Penelitian

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Melaksanakan observasi awal

b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing

(6)

d. Pengkajian masalah sekaligus membuat lembar pengamatan berisi nama anak, juga kegiatan yang dikembangkan.

Temuan Umum

Adapun gambaran umum yang ditemui peneliti yakni rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS, adapun yang dimaksud disini yakni faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa, usaha guru dalam membangkitkan minat belajar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo antara lain berasal dari dalam (internal) dan dari luar diri siswa (eksternal). Faktor yang bersifat internal berupa kondisi siswa, motivasi, kemampuan daya intelektual, kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal yang berasal dari keluarga (orang tua), motivasi, lingkungan, keadaan ekonomi, kondisi guru. Temuan Khusus

Dari hasil wawancara, ternyata hasil yang diperoleh dari 33 orang siswa hanya 5 orang siswa yang cukup dalam menerima pelajaran dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa alasan, diantaranya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa dan usaha guru dalam membangkitkan minat belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru wali kelas V SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo, peneliti mendapatkan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran yang diberikan pada saat proses pembelajaran. Peneliti mengajukan 13 pertanyaan kepada guru untuk memperoleh informasi terkait proses pembelajaran. Dari 13 pertanyaan yang diberikan peneliti menemukan gambaran tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 4 Telaga. Yaitu dari kondisi guru yang belum maksimal memperhatikan gaya belajar siswa, dari kondisi siswa yang mempunyai daya intelektual yang rendah, dari lingkungan, serta kurang motivasi yang membangkitkan minat belajar siswa. Sedangkan dari hasil wawancara dengan siswa, peneliti menemukan ternyata ada beberapa siswa yang kurang berminat pada mata pelajaran IPS karena disebabkan beberapa factor yang berupa kemampuan intelektual siswa yang lemah, lingkungan siswa, kondisi siswa, kurangnya motivasi dari diri sendiri serta dari guru dan orang tua, dan keadaan ekonomi keluarga.

Adapun faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Belajar Siswa antara lain faktor internal dan faktor eksternal.

(7)

Suasana hati (mood) yang baik. Ketika siswa sedang merasakan suasana hati yang tidak menyenangkan karena berbagai perasaan negative (sedih, tertekan, kecewa, atau marah, sakit), tentu saja ia akan merasakan kesulitan untuk berkonsentrasi dalam belajar.

2. Kemampuan daya intelektual

Kemampuan dasar intelektual yang rendah dapat menyebabkan siswa susah untuk mengerti materi yang diajarkan. Hal ini sama seperti sebuah pepatah mengerti tidak, bingung iya.

3. Motivasi

Ketika siswa memiliki minat untuk belajar dan didukung oleh motivasi, sudah bisa dipastikan bahwa siswa tersebut tidak akan mengalami kesulitan belajar pada saat pembelajaran berlangsung. Tetapi jika siswa kurang berminat dalam belajar karena tidak ada motivasi dalam diri siswa sendiri. Selain itu siswa mengetahui manfaat apa yang ia mempelajari materi yang akan diajarkan. Sudah pasti siswa akan memotivasi diri sendiri untuk belajar dengan giat di kelas.

4. Kebiasaan belajar

Setiap siswa memiliki gaya belajar atau kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Jika guru tidak memperhatikan gaya belajar siswanya, tentunya guru tidak akan berhasil membangkitkan minat belajar siswa. Selain itu kebiasaan belajar yang salah (belajar hanya pada waktu aka nada ulangan) memungkinkan prestasi belajar yang dicapai siswa rendah. Faktor Eksternal

1. Kondisi guru

Guru selaku pelaku pengajaran menjadi factor penentu berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang kondusif. Bagaimana suasana pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan kondisi guru (penguasaan materi, kesehatan, waktu dan kesibukan, beban/masalah individu dan keluarga, suasana hati dan emosi, motivasi dan pengalaman).

2. Keluarga

(8)

sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah sehingga nilai yang berhasil ia peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kurang memuaskan. Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar dan sampai sekolah menengah jangan terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih dalam suatu aturan. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian (wawancara bersama siswa), bahwa salah satu penyebab kesulitan belajar anak diakibatkan karena faktor keluarga, ketika ada masalah di keluarga pasti akan terbawa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga untuk konsentrasi dengan mata materi yang diajarkan terlalu sulit di pahami.

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi orang tua maupun pendidikan orang tua yang rendah, mengakibatkan kebanyakan orang tua menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab belajar anak kepada pihak sekolah. Padahal sekolah waktunya terbatas.

4. Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab kesulitan belajar, ketika lingkungan mendukung serta factor lain mendukung, pasti pembelajarannya kan berhasil, tetapi ketika lingkungan dalam keadaan suasana yang tidak baik, maka akan terjadi kesulitan memahami materi. Siswa akan merasa nyaman belajar ketika keadaan lingkungannya dalam keaadaan tenang, dan tidak kotor sehingga mendukung untuk proses belajar mengajar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian siswa mengalami kesulitan belajar, salah satu factor karena lingkungannya, pada saat proses belajar mengajar kadangkala ada siswa yang menanggapi materi dengan penuh perhatian dan ada pula siswa yang hanya bercerita, sehingga berdampak kepada siswa yang memiliki perhatian untuk belajar, konsetrasinya terganggu dan menyebabkan siswa tersebut mengalami kesulitan belajar.

5. Motivasi

(9)

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo peneliti menemukan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V yaitu faktor intern (dari dalam diri siswa) maupun faktor ekstern (dari luar diri siswa), faktor lingkungan, orang tua, dan motivasi, kondisi siswa, bahkan kondisi guru pun berpengaruh. Faktor dari dalam diri siswa merupakan kesadaran dalam diri anak bahwa belajar saat ini adalah kepentingan dirinya pada masa mendatang. Kondisi siswa yang diantaranya kesehatan, interaksi dengan guru, dan lain sebagainya.

Faktor dari luar adalah kurangnya perhatian dan motivasi dari orang tua untuk mendorong anaknya dalam belajar. Orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan pada guru dan orang tua sibuk dengan mencari nafkah. Kondisi lingkungan yang tidak baik dalam kelas yang ribut membuat siswa kesulitan memahami penjelasan guru. Lingkungan keluarga pun turut andil dalam rendahnya minat belajar anak. Karena seorang anak tidak akan pernah jauh dari yang namanya bermain. Jika lingkungannya mendukung untuk anak bermain terus, tentunya belajar akan menjadi kegiatan yang sangat membosankan bagi siswa tersebut.

Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Ketika ada masalah di keluarga pasti akan terbawa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga untuk konsentrasi dengan mata pelajaran yang diajarkan terlalu sulit di pahami. Hal inilah mengapa orang tua merupakan salah satu factor penyebab rendahya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Di SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu sekolah yang memiliki Fasilitas belajar yang menunjang proses belajar-mengajar, hal ini sesuai dengan hasil temuan kami di lapangan. Bahkan guru kelas V pun merupakan guru yang bisa dikatakan sudah professional, tetapi mengapa demikian siswa SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo khususnya kelas V masih ada beberapa siswa dalam jumlah sedikit yang mengalami kurang berminat dalam belajar IPS. Hal ini disebabkan karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar anak, Untuk mengatasi rendahnya minat belajar siswa maka upaya yang dilakukan adalah guru sangat berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Dan orang tua siswa menjadi faktor pendukung bagi guru dan siswa.

Saran

(10)

1. Guru disarankan untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengajar agar tercipta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Yaitu siswa dapat belajar dengan senang dan nyaman. Sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa.

2. Siswa disarankan agar lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi yang memuaskan siswa, guru, serta orang tua siswa. 3. Sekolah diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu faktor pendukung untuk lebih

meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran disekolah.

4. Peneliti diharapkan dapat memetik pelajaran berharga serta menambah wawasan dalam hal pengetahuan tentang mendidik yang profesionalisme.

Daftar Pustaka

Zaman, Saeful, S.Psi dan Aundriani Libertina, S.Psi. Membuat Anak Rajin Belajar Itu Gampang. Jakarta: visimedia. 2012

Melvin, L, Silberman. Active Learning. Nusamedian dan Nuansa. 2010

Azis wahab Abdul. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: ALFABETA CV. 2007

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010 Raymond J. Wlodkowski, Judith H Jaynes. Hasrat Untuk Belajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. 2004

http://kompasiana.com/wijayalabs/apakah-minat-itu.html

Referensi

Dokumen terkait

Silabus Seleksi Olimpiade Sains Nasional Bidang Informatika/Komputer halaman 4 Di tingkat propinsi pada dasarnya sama dengan di tingkat kabupaten/kota kecuali komposisi

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang