• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Metode Membaca Global Berba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengembangan Metode Membaca Global Berba"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

METODE MEMBACA PERMULAAN

(PENGEMBANGAN METODE MEMBACA GLOBAL MENGGUNAKAN MEDIA KARTU)

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR MEMBACA AUD OLEH : DR. PARWOTO M.Pd

A.NIDHA EKA RESTUTI MUNAWIR 15B14016

KONSENTRASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

(3)

Pengembangan Metode Membaca Global Menggunakan Media Kartu I. Metode Membaca Global dengan media Kartu

A. Konsep Dasar Metode Membaca Global

Sebagian orang mengistilahkan metode ini sebagai metode “kalimat”. Dikatakan demikian, karena alur proses pembelajaran membaca permulaan diperlihatkan melalui metode ini di awali dengan penyajian beberapa kalimat secara global. Untuk membantu pengenalan kalimat yang dimaksud, biasanya digunakan gambar. Dibawah gambar yang dimaksud, dituliskan sebuah kalimat yang kira-kira merujuk pada makna gambar tersebut.

Sebagai contoh, jika kalimat yang diperkenalkan “ Ini kuda”, maka gambar yang menyertai kalimat adalah gambar kuda. Selanjutnya, setelah anak diperkenalkan beberapa kalimat, barulah proses pembelajaran membaca permulaan dimulai. Mula-mula, guru mengambil satu kalimat dari beberapa kalimat yang diperkenalkan diawal pembelajaran tadi. Kalimat tersebut dijadikan dasar untuk pembelajaran membaca permulaan. Melalui proses deglobalisasi (proses penguraian kalimat menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, yakni menjadi kata, suku kata, dan huruf), selanjutnya anak menjalani proses pembelajaran membaca permulaan.

Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf tidak disertai dengan proses sintesis. Artinya huruf-huruf yang diurai itu tidak dikembalikan lagi pada satuan diatasnya,.

Contoh :

(4)

2. Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata; kata menjadi suku kata; suku kata menjadi huruf-huruf.

Contoh :

Ini dadu

Ini dadu

i-ni da-du

i-n-i d-a-d-u

B. Media Kartu

Menurut Sanjaya (2006) media kartu media adalah kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, istilah media digunakan juga sebagai media dalam pengajaran atau pendidikan yang distilahkan menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan. Kartu adalah media grafis bidang dating yang memuat tulisan, gambar, dan symbol tertentu. Dalam fungsinya sebagai media pembelajaran kartu dapat dibuat menjadi berbagai bentuk dan model. Kartu termasuk alat peraga yang berfungsi mempermudah anak didik dalam memahami suatu konsep sehingga hasil prestasi lebih baik, dan pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.

(5)

Berikut Ini adalah skenario pembelajaran menggunakan metode membaca global berbasis kartu :

A. Kegiatan Awal (30 Menit)

1. Anak Berbaris lalu masuk kekelas

2. Berdoa

3. Apersepsi, bercakap-cakap mengenai tema pembelajaran hari ini.

4. Berjalan diatas papan titian sambil membawa wadah yang berisi air (Motorik kasar).

B. Kegiatan Inti (60 Menit)

1. Penerapan Metode Membaca Global Berbasis Kartu (Bahasa), berikut ini dijelaskan langkah-langkahnya :

a. Guru menyiapkan kartu-kartu yang terdiri atas kartu kata, suku kata dan huruf-huruf dari kalimat yang akan diajarkan, kartu itu ditempatkan pada tiga wadah yang berbeda.

b. Guru memperlihatkan gambar ( gambar anak makan sedang makan kue), di bawah gambar tersebut terdapat tulisan “Ani makan kue”)

(6)

d. Setelah menyusun kata, anak diminta mencari kartu yang berisi suku kata dari kata-kata sebelumnya didalam wadah suku kata dan menyusun dibawah kata.

e. Setelah menyusun suku kata, anak diminta mencari kartu yang berisi huruf dari suku kata sebelumnya didalam wadah huruf dan menyusun dibawah dibawah suku kata sesuai dengan suku katanya.

f. Setelah selesai menyusun anak diminta menyebutkan kembali bunyi kalimat, bunyi kata, bunyi suku kata dan bunyi huruf-huruf.

g. Hal ini dilakukan untuk kalimat-kalimat selanjutnya dan anak didik yang lain.

2. Mewarnai Gambar Kue (Motorik Halus)

3. Membilang gambar kue (Kognitif)

C. Istirahat (Berdoa, cuci tangan, Makan, Bermain) (30 Menit) D. Kegitan Penutup (30 Menit)

1. Menyanyikan lagu bertema makanan (bahasa)

2. Bercakap-cakap mengenai makanan halal dan haram (agama)

3. Berdoa

4. Pulang

(7)

Dalam penilaian perkembangan bahasa menggunakan Metode Membaca Global dengan Media Kartu dengan menggunakan dua indikator yang diambli dari permen 58, indikatornya yaitu : mampu membaca tulisan sederhana dan Anak dapat menyebutkan simbol – simbol huruf vocal / konsonan yang dikenal dilingkungan sekitar. dan indikator ini dikembangkan menjadi item-item untuk mengukur sejauh mana perkembangan kemampuan membaca anak. Dan pengukurannya menggunakan skala Berikut ini instrumen penilaiannya :

Tabel Instrumen Penilaian perkembangan membaca permulaan

No Nama

(8)

Kriteria Penilaian yang digunakan dalam penilaian untuk masing-masing skala sebagai berikut :

Baik = Apabila anak mampu melakukan sesuai pada item pada indikator tanpa bimbingan dari guru dengan nilai yang didapat yaitu tiga (3).

Cukup = Apabila anak mampu melakukan sesuai pada item pada indikator namun dengan bimbingan guru dengan nilai yang didapat yaitu dua (2).

(9)

Gambar

Tabel Instrumen Penilaian perkembangan membaca permulaan

Referensi

Dokumen terkait

mengajarkan membaca dengan memperkenalkan abjad satu persatu terlebih dahulu dalam melafalkan bunyinya, kemudian menghafalkan bunyi rangkaian abjad atau huruf menjadi sebuah

d. Guru membimbing siswa dalam mengeja huruf, suku kata, dan kata yang baik dan benar dengan memberikan beberapa penguatan seperti dengan menggunakan kata-kata; bagus,

Peningkatan dari pelaksanaan permainan membaca melalui metode sintesa dengan menggunakan kartu huruf dan kartu kata bergambar ini dapat dilihat dari peningkatan pada

Perbedaan hasil membaca permulaan antara anak yang diberikan perlakuan dengan metode suku kata dengan media kartu kata bergambar dengan anak yang tidak diberikan

Kemampuan awal anak dalam membaca suku kata huruf bilabial sebelum diberikan perlakuan merupakan kondis baseline awal (A1), kondisi dimana anak diberikan perlakuan berupa media

Permainan pola suku kata adalah metode permainan membaca yang dilakukan dengan pemakaian kartu huruf sebagai sarana pembelajaran untuk menarik minat baca anak yang

Peningkatan dari pelaksanaan permainan membaca melalui metode sintesa dengan menggunakan kartu huruf dan kartu kata bergambar ini dapat dilihat dari peningkatan pada

d. Guru membimbing siswa dalam mengeja huruf, suku kata, dan kata yang baik dan benar dengan memberikan beberapa penguatan seperti dengan menggunakan kata-kata; bagus,