• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Koperasi Pertanian (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Koperasi Pertanian (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KOPERASI PERTANIAN

“ PENGETAHUAN PRINSIP DAN PRAKTEK KOPERASI SERTA TINGKAT PERSEPSI DAN TINGKAT PARTISIPASI PETANI

TERHADAP KOPERASI”

Oleh kelompok 18

Graceby Limbong : E1D013077

Rolas Sinaga : E1D013082

Kristian Felix H Samosir : E1D013073 Herlyna Novasari : E1D013085 Eva Yulita Putri : E1D0130

Dosen Pembimbing Reswita, SP,MM

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ketika Indonesia dilanda krisis, pemerintah baru sadar bahwa usaha besar yang dibangga-banggakan justru sebagian besar bangkrut atau gulung tikar dan memberikan beban berat bagi negara dan bangsa, sebaliknya usaha kecil dan koperasi yang selama ini dipandang sebelah mata mampu bertahan, bahkan berkembang. Ternyata, meskipun selama ini praktek layanan publik dirasakan usaha kecil tidak fair, namun mereka mampu menunjukkan bahwa usaha kecil tetap mendayung sampannya diantara karang-karang lautan yang berombak besar dan berubah-ubah karena tiupan angin kencang, yang mana salah satunya adalah koperasi. Berdasarkan undang-undang Nomor 25 tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah berprinsip demokrasi (kekuatan anggota) berpihak pada anggota baik itu dalam proses keputusan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.

(3)

dalam upaya meningkatkan daya tumbuh dan daya saingnya. Untuk meningkatkan daya tumbuh dan daya saing koperasi sangat diperlukan partisipasi masyarakat itu sendiri. Sedangkan persepsi masyarakat terhadap koperasi merupakan kunci utama seberapa besar masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan koperasi. Dengan adanya praktikum koperasi pertanian mahasiswa bisa dengan lebih jelas mengetahui bagaimana pengetahuan prinsip dan praktek koperasi serta tingkat persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat (petani) terhadap koperasi yang ada di Kelurahan Kemumu. 1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa hal yang menjadi rumusan permasalahan dalam praktikum ini adalah :

1. Bagaimana tingkat pengetahuan petani dan praktek koperasi “ KMK “ di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara? 2. Bagaimana tingkat persepsi dan partisipasi petani terhadap koperasi “ KMK “ di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara?

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan melakukan praktikum lapangan koperasi pertanian antara lain :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat ( petani ) tentang praktek koperasi “ KMK “ di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara?

2. Mengetahui tingkat persepsi dan partisipasi petani terhadap koperasi “ KMK “ di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara?

1.4 Manfaat Praktikum

(4)

dan dapat membandingkan nya dengan teori, prinsip, asas, dan praktek koperasi apakah keadaan di lapangan sesuai dengan teori perkoperasian.

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH PRAKTIKUM

Pada praktikum lapangan Koperasi Pertanian, diadakan di Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara.

2.1 Keadaan Kelurahan

Keadaan kelurahan terbagi atas 2 lingkungan yakni lingkungan I, dan lingkungan II. Luas total lingkungan terdiri dari 815 Ha, dengan luas Lingkungan I sebesar 398 Ha, dan luas Lingkungan II sebesar 417 Ha. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan II lebih luas dibanding lingkungan 1. Batas daerah atau wilayah arah Utara berbatasan dengan Air Nokan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sidodadi / S.Telatang, sebelah Timur berbatasan dengan Hutan lindung, dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa TB. Kaning dan Sido urip.

2.2 Letak dan Keadaan Wilayah

Lokasi praktikum berada di Kelurahan Kemumu terletak di Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, dan berbatasan dengan Kota Bengkulu. Kelurahan Kemumu mempunyai jarak dengan Ibukota Kabupaten sejauh ± 8 KM. Berdasarkan letak geografis Kelurahan Kemumu mempunyai batas wilayah:

Sebelah Utara : Air Nokan

Sebelah Barat : Desa Tebing Kaning

Sebelah Selatan : Desa Sidodadi dan Air Telantang

(5)

A. Luas lahan dan Penggunaan Tabel 1. Luas Lahan yang telah diolah

Penggunaan Lahan Luas lahan ( Ha ) Sawah

Tegalan atau Ladang Perikanan atau Kolam Jalan desa

Lapangan Tanah makam

Perumahan bangungan umum Perumahan penduduk Kebun 368 69.15 4.50 1 1 0.6 4.5 61.75 280 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

B. Luas Tanah Kelurahan yang Belum Dimanfaatkan. Tabel 2. Luas lahan yang belum diolah

Penggunaan lahan Luas ( Ha )

Hutan Rawa Padang alang-alang 18 4 2.5 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

C. Tanah Inventaris Kelurahan Tabel 3. Tanah inventaris Kelurahan

Penggunaan lahan Luas (ha) Tanah bengkok Tanah pasar Tanah perkebunan Tanah makam Tanah masjid Tanah musholla Balai dan kantor Taman kanak-kanak 1 0.25 2 0.75 0.5 0.45 1.6 0.4 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

D. Luas Tanah Pertanian

(6)

Penggunaan lahan Luas ( Ha ) Sawah teknis

Sawah ½ teknis Tegalan

Kebun karet Kebun kopi Kebun cengkeh Kebun kelapa Kebun merica Kebun kayumanis Kebun damar Kebun bambu Kebun buah-buahan Kebun sayur-sayuran

315 53 69.15

100 20 0.5

59 1 2 4 70 57 6 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

E. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk di Kelurahan adalah bahwa Kelurahan Kemumu memiliki jumlah penduduk 2.310 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki 1.183 jiwa dan perempuan 1.127 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 625 KK dan mayoritas penduduknya adalah ekstransmigran dari pulau Jawa.

F. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tabel 5. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah ( jiwa )

Laki-laki Perempuan

1183 1127 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

(7)

Tingkat Pendidikan Jumlah ( jiwa) Tidak Sekolah

Tidak tamat SD Tamat SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Perguruan tinggi Jumlah 43 29 427 275 98 51 923 Sumber : Data Kelurahan Kemumu 2014

H. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tabel 7. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

Jenis Mata pencaharian Jumlah Pertanian Peternakan Hasil Hutan Kerajinan Perusahaan jasa Pedagang PNS Jumlah 386 320 28 4 4 45 67 854 Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2014

I. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Tabel 8. Jumlah penduduk menurut agama yang dianut

Agama Jumlah

Islam 2170

Protestan 2

Budha 3

Jumlah 2176

Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2014

2.3 Prasarana dan Sarana Desa A. Prasarana Produksi

Tabel 9. Prasarana produksi yang ada di Kelurahan Kemumu

Prasarana Jumlah (unit)

Bendungan Irigasi :

(8)

Teknis 1/2 teknis Irigasi desa RMU 1 2 7 Sumber : Data sekunder yang telah diolah tahun 2014

B. Sarana Pendidikan Kelurahan Kemumu Tabel 10. Sarana pendidikan Kelurahan Kemumu

Sarana

pendidikan Jumlahguru

Jenis guru

Jumlah murid

Jenis murid Laki-laki perempuan Laki-laki perempuan SDN SLTP TK PAUD 19 28 1 1 8 5 -11 23 1 1 352 379 18 21 179 187 11 10 183 192 7 11 BAB III METODELOGI PRAKTIKUM

(9)

Lokasi yang dipilih sebagai tempat praktikum adalah Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, dan metode penentuan lokasi dipilih secara purposive ( disengaja ), dengan pertimbangan bahwa Kelurahan Kemumu sesuai dengan data yang dibutuhkan praktikan.

3.2 Metode Penentuan Responden

Metode penentuan responden adalah dengan cara Purposive dengan pertimbangan bahwa masyarakat yang ada sesuai dengan kebutuhan praktikan, dimana setiap praktikan membutuhkan 3 responden dan didalam satu kelompok ada 5 orang sehingga membutuhkan 15 responden. semua masyarakat yang ada di kelurahan kemumu dijadikan sampel, kemudian setiap dusun dibagi kedalam beberapa kelompok yang nantinya akan diwawancarai baik anggota maupun tidak anggota koperasi.

3.3 Metode Pengambilan Data

(10)

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang kami gunakan didalam laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Metode deskriptif analisis, maksudnya adalah bahwa metode ini berusaha memberi arti terhadap data dengan menggambarkannya sesuai keadaan aktual, data tersebut disusun, dianalisis, dijelaskan kemudian diambil kesimpulannya.

(11)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

No Nama Partisipasi Petani Persepsi Ketaatan

Pengetahuan Prinsip

dan Praktek Jumlah Responde

n

Derajat

Aplikasi Keaktifan Kontribusi Jumlah Prinsip Praktek

1 Tusam 2 4 0 6 14 0 0 0 0

2 Lilis 2 4 0 6 10 0 0 0 0

3 Sarjinem 2 4 0 6 12 0 0 0 0

4 Rusdi 6 11 5 22 43 14 29 35 64

5 Selamet 2 4 0 6 16 0 0 0 0

6 Luhut 2 4 0 6 12 0 0 0 0

7 Wagio 4 4 0 8 14 0 0 0 0

8 Budiman 4 4 0 8 14 0 0 0 0

9 Sugiarto 2 4 0 6 16 0 0 0 0

10 Darman 2 9 0 11 12 0 0 0 0

11 Yogi 2 4 0 6 12 0 0 0 0

12 Yono 2 4 0 6 12 0 0 0 0

13

Joko

Sidiarto 2 4 0 6 12 0 0 0 0

14 Yudi 2 5 0 7 12 0 0 0 0

15 Sumarno 2 4 0 6 12 0 0 0 0

Jumlah

38 73 5 116 223 14 29 35 64

Rata-rata

(12)

5.2 Partisipasi Petani

Responden ke- Derajat aplikasi (total skor)

1 1-3

2 1-3

3 1-3

4 5-3

5 1-3

6 1-3

7 1-3

8 1-3

9 1-3

10 1-3

11 1-3

12 1-3

13 1-3

14 1-3

15 1-3

Dari 15 responden yang kami wawancarai, hanya 1 merupakan anggota koperasi, dan responden yang telah menjadi anggota koperasi selama 2 tahun.

Kegiatan yang dilakukan koperasi seperti petani menjual hasil panen ke koperasi, tetapi tidak semua petani menjual hasil panennya ke koperasi, karena mendapatkan untung yang kecil. Lalu anggota koperasi juga tidak selalu membeli barang-barang saprodi dan kebutuhan sehari-hari ke koperasi karena tidak semua bahan-bahan yang di perlukan tidak selalu tersedia di koperasi. Dan koperasi juga sering mengadakan pertemuan atau penyuluhan yang diselengarakan tetapi banyak juga anggota yang tidak sempat datang, karena terlalu sibuk di lahan. Banyak juga anggota koperasi yang melakukan simpan pinjam di koperasi manunggal karsa, tetapi sekarang sudah tidak terlalu banyak yang melakukan simpan pinjam koperasi karena modal yang di miliki koperasi sudah semakin menipis.

(13)

disebabkan kurangnya kemauan dalam memberikan masukan-masukan bagi kemajuan koperasi.

Dalam menyimpan simpanan wajib responden terkadang kurang tepat waktu, hal ini disebabkan beberapa kendala karena terkadang uang yang tersedia juga minim. Responden yang diwawancarai juga jarang terpilih sebagai pengurus koperasi sehingga responden setuju-setuju saja dengan pengurus yang terpilih. Dalam RAT, responden tidak selalu aktif mengikutinya karena terkadang waktunya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan terkadang ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.

5.3 Persepsi Petani Terhadap Koperasi

Rata-rata persepsi petani terhadap koperasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No Pernyataan S K T

1 Pengurus koperasi selau menyampaikan jika ada informasi tentang pembangunan

2 Pengurus koperasi selalu mengajak penduduk yang belum menjadi anggota koperasi

3 Pada proses pengambilan keputusan yang penting koperasi selalu mengajak bermusyawarah dengan anggota

4 Kepengurusan koperasi ditentukan dengan cara terbuka dan demokratis 5 Menjual hasil perikanan ke koperasi

lebih menguntungkan dari dapa ke tengkulak

6 Membeli saprodi di koperasi lebih menguntungkan dari pada di kios atau pasar umum

7 Warung koperasi selalu menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang wajar

8 RAT selalu di selenggarakan setiap akhir tahun

9 Pertanggung jawaban pengurus pada rapat anggota selalu di terima denagn baik

10 Keberadaan koperasi memang di

butuhkan oleh Petani √

(14)

telah merasakan manfaatnya

12 Pengurus koperasi mau mendengarkan sumbang saran dari anggotanya jika ada permasalahan

13 Saya selalu puas dengan pembagian keuntungan (SHU) dari koperasi

14 Menurut saya anggota koperasi sentantiasa jujur dan terbuka

15 Untuk menunjang kemajuan-kemajuan di bidang pertanian memang sangat di butuhkan keberadaan koperasi.

Dari data di atas kami menyimpulkan dan merata-ratakan data yang kami peroleh dari responden, rata-rata anggota koperasi setuju dari peryataan yang di sampaikan oleh pengurus koperasi. Ada beberapa pertanyaan yang kurang disetujui hal ini disebabkan karena jika memang hasil pertanian dijual ke koperasi hasilnya kurang menguntungkan. Dan sebagian besar responden tidak membeli saprodi di koperasi karena barang-barang yang dibutuhkan tidak tersedia di koperasi.

5.4 Saran-saran Terhadap Usaha Untuk Perbaikan Koperasi

Ketika diwawancarai mengenai saran-saran untuk perbaikan koperasi kebanyakan responden tidak memberikan jawaban apa-apa.

5.5 Pertanyaan Pengetahuan Prinsip dan Praktek Koperasi a. Prinsip koperasi

Responden

ke-Praktek koperasi dan pelaksanaannya

1 2 3 4 5 6 7 8

1 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0

4 5 5 5 5 5 5 5 5

5 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0 0

(15)

15 0 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan :

Prinsip koperasi (1) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, (2) pengelolaan bersifat demokrasi, (3) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan adanya jasa usaha masing-masing anggota, (4) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, (5) kemandirian, (6) pendidikan perkoperasian dan (7) kerjasama antar koperasi.

Keterangan skor :

1. (sangat jelek); 2. (jelek); 3. (ragu-ragu); 4. (baik); 5. (sangat baik)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa penilaian masyarakat terhadap prinsip-prinsip koperasi dan pelaksanaannya di Koperasi Manunggal Karsa sudah baik dan sesuai dengan harapan.

b. Praktek koperasi Responden

ke-Praktek koperasi dan pelaksanaannya

1 2 3 4 5 6 7

1 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0

4 5 5 3 3 5 3 5

5 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0 0

14 0 0 0 0 0 0 0

15 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan :

(16)

konstan, (5) komoditas yang ditangani yang berkualitas atau standar, (6) bekerja sebagai Wholesale atau interlending (cooperative bank) dan (7) minimasi pengeluaran.

Keterangan skor :

1. (sangat jelek); 2. (jelek); 3. (ragu-ragu); 4. (baik); 5. (sangat baik)

(17)

BAB IV KESIMPULAN

1. Kebanyakan responden yang di ambil mewakili populasi bukan merupakan anggota koperasi.

2. Bila dirata-ratakan anggota telah terdaftar sebagai anggota koperasi selama 2 tahun.

3. Hasil-hasil produksi pertanian yang ada di daerah tersebut tidak seluruhnya dijual ke koperasi karena terkadang dianggap kurang menguntungkan.

4. Partisipasi masyarakat dalam memeberikan kontribusi demi kemajuan koperasi tidak cukup bagus.

5. Jika ditinjau mengenai persepsi terhadap koperasi Manunggal Karsa masyarakat juga masih mengaggap koperasi tersebut sebagai koperasi yang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan menyadari bahwa koperasi kurang diperlukan untuk memajukan bidang pertanian.

6. Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa penilaian masyarakat terhadap prinsip-prinsip koperasi dan pelaksanaannya di Koperasi Manunggal Karsa kurang dan tidak sesuai dengan harapan. 7. Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa penilaian

(18)

Gambar

Tabel 3. Tanah inventaris Kelurahan
Tabel 7. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Tabel 10. Sarana pendidikan Kelurahan Kemumu

Referensi

Dokumen terkait

Agar penelitian dan pembahasan masalah lebih terarah dan terfokus sesuai tujuan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada : (1) Materi bahasan pada

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi diagram roundhouse sendiri merupakan suatu teknik merngkum materi yang menuntut kreatifitas siswa untuk membuat

berlebihan ( inferiority complex ) yang melanda mereka. Salah satunya dengan mengingat kejayaan-kejayaan yang pernah diraih umat Islam pada masa lalu yang baik secara langsung

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Selain itu, media buku cerita bergambar dapat menarik minat siswa dalam belajar membaca, karena selain gambar-gambar yang menarik didalamnya, buku cerita bergambar ini

Akibat hukum yang akan timbul dalam hal debitur wanprestasi dalam perjanjian anjak piutang tergantung jenis anjak piutang yang dipilih para pihak dalam perjanjian

Hierarchical clustering adalah salah satu algoritma clustering dengan karakteristik setiap data harus termasuk dalam cluster tertentu, dan data yang termasuk dalam cluster

Setelah citra biner hasil pemrosesan awal didapatkan, langkah berikutnya adalah melakukan segmentasi karakter.Langkah ini adalah langkah yang paling penting dalam