• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penerapan Sistem Informasi Komput

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dampak Penerapan Sistem Informasi Komput"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak Penerapan Sistem Informasi

Komputer Terhadap Auditing Pengauditan

Berbasis Komputer

Disusun oleh :

Chrisnanto Agung P.

2012 521 307

(2)

Pendahuluan

Sebagian besar perusahaan telah memanfaatkan sistem informasi untuk membantu operasional perusahaan dalam bentuk sistem informasi manajemen yang tidak hanya bekraitan degnan proses produksi saja tetapi juga akuntansi.

Luas pemakaian komputer untuk menangani sistem akuntansi setiap perusahaan sangat bervariasi mulai dari satu atau dua aplikasi yang terpisah misalnya untuk keperluan pembuatan faktur dan penagihan sampai pada berbagai aplikasi yang terintegrasi secara penuh dengan buku besar. Adanya integrasi dengan buku besar ini maka laporan keuangan dapat setiap saat disajikan. Dengan kata lain periode laporan keuangan tidak lagi tahunan tetapi bisa semester, triwulan, bulanan, mingguan atau bahkan harian.

(3)

Pembahasan

1. Pengertian Audit Sistem Informasi Komputer

Audit sistem informasi adalah sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya. Tujuan itu antara lain adalah :

1. Pengamanan atas aktiva

Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam pengamanan aktiva yang terdapat di bagian atau fungsi pengolahan data elektronik yang meliputi hardware, software, personel, file data dan pendukung sistem informasi. Hardware dapat juga ruska, data dapat hilang dan masih banyak kemungkinan yang terjadi. Seperti halnya aktiva lain sistem informasi juga harus didukung oleh suatu sistem pengendalian internal yang memadai. Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam pengamanan aktiva juga tidak terbatas hanya pada assets bagian PDE saja tetapi meliputi juga bagian-bagian lain dalam organisasi.

2. Pemeliharaan atas integritas data. Integritas data di dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer mempunyai pengertian bahwa data yang diolah dalam suatu sistem informasi berbasis komputer haruslha data yang memenuhi syarat lengkap (completeness), mencerminkan suatu fakta yang sebenarnya (soundness) asli belum diubah (purity) dapat dibuktkian kebenarannya(veracity).

3. Peningkatan Efisiensi

(4)

2. Dampak Komputer dalam Audit

Pada saat komputer pertama kali digunakan banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data elektronik yaitu :

1. Proses pengumpulan bukti

Proses keandalan pengumpulan bukti dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi seringkali akan lebih kompleks daripada sebuah sistem manual. Hal ini terjadi karena auditor akan berhadapan dengan keberadaan sebuah pengendalian internal pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang kompleks karena teknologi yang melekat dan sangat berbeda dengan pengendalian sistem manual. Sehingga sebuah sistem informasi berbasis komputer secara alamiah mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemrosesan manual. Memahami pengendalian dalam sebuah sistem yang berbasis teknologi sangatlah tidak mudah. Perangkat keras maupun lunak terus berkembang secara cepat seiring perkembangan teknologi. Sehingga selalu ada kesenjangan waktu antara teknologi yang dipelajari oleh auditor dengan perkembangan teknologi yang cepat.

2. Proses evaluasi bukti

(5)

informasi komputer merupakan sumberdaya yang bernilai sehingga perlu adanya pengendalian seperti halnya sumberdaya lain dalam organisasi.

Audit sistem informasi merupakan interaksi dari empat bidang ilmu yaitu : 1. Traditional auditing

Traditional auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang tehnik pengendalian internal di sebuah sistem informasi. Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian di lingkungan PDE. Metodelogi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang digunakan pada lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang berpengalaman dan dengan tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer akan lebih mudah menerapkan logika pengendalian internal yang tradisional ke basis komputer.

2. Information System Management

Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi banyak kecelakaan. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem informasi yang baik pada saat itu. Sebuah Information System Management akan menghasilkan cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan dengan lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem.

3. Computer Science

Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard assets, integritas data, efektivitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat dengan munculnya e-commerce e-business dan sebagainya akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi.

4. Behavioral Science

(6)

change yang berasal dari pihak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer.

Berikut adalah dampak dari penerapan sistem informasi terhadap auditing :

1. Kompetensi Auditor Kompetensi

Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yagn cukup sebagai auditor. Kompetensi seorang auditor tidak hanya ditentukan oleh pendidikan formal dan pengalaman praktik audit tetapi juga berkaitan dengan keahliannya dalam melaksanakan audit secara lebih efisien. Sebelum menerima suatu penugasan audit auditor harus memastikan apakah mereka memiliki kompetensi termasuk berkaitan dengan hal apakah memerlukan tenaga spesialis atau tidak. Dalam pelaksanaan audit pada lingkungan sistem informasi komputer auditor juga dapat menggunakan tenaga ahli dalam melakukan audit. SPAP mengijinkan auditor untuk mendelegasikan tugasnya tetapi tidak terhadap tanggung jawabnya dalam merumuskan kesimpulannya atau merumuskan pernyataan pendapatnya atas informasi keuangan pihak lain. Bila auditor mendelegasikan kepada orang lain yang ahli dalam bidang komputer untuk melakukan audit pada lingkungan sistem informasi komputer auditor tetap dituntut memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem informasi komputer yang digunakan sebagai dasar untuk mengarahkan melakukan supervisi dan review. Keahlian minimum yang harus dimiliki auditor sehingga auditor tidak perlu mendelegasikan tugasnya kepada tenaga ahli lain adalah

(7)

- Pengetahuan memadai da;am pengembangan perancangan audit dan supervisi

pelaksanaan audit dalam lingkungan sistem informasi komputer.

- Pemahaman dinamika perkembangan serta perubahan sistem dan program dalam suatu

entitas.

Standar Auditing

Standar auditing adalah kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan audit yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. Standar auditing mencakup mutu profesional auditor dan pertimbangan yang digunakan auditor dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan keuangan audit. Standar auditing berlaku sama baik untuk perusahaan perseorangan dengan skala kecil maupun perusahaan raksasa dengan skala multinasional. Baik bagi perusahaan yang mengelola sistem informasinya secara manula maupun dengan komputer.Lingkungan sistem informasi komputer bagaimanapun bentkunya tidak mempunyai dampak terhadap standar auditing yang berlaku.

Prosedur Auditing

Prosedur audit adalah tindakan-tindakan yang harus dilakukan atau metode dan teknis yang digunakan oleh auditor untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. Berdasarkan tujuannya prosedur audit digolongkan menjadi tiga yaitu prosedur untuk memahami struktur pengendalian intern, prosedur untuk melakukan pengujian pengendalian dan prosedur untuk melakukan pengujian substantif. Dampak penerapan sistem informasi komputer terhadap prosedur audit antara lain :

1) Jejak audit menjadi berkurang atau malah tidak ada sama sekali. Oleh karena itu auditor

harus mengubah prosedur audit yang biasa digunakan dalam lingkungan manual menjadi prosedur audit untuk lingkungan sistem informasi komputer.

2) Data tidak lagi disimpan secara fisik tetapi sudah berwujud file komputer dan file

komputer inipun tidak tersimpan dalam jangka waktu lama.

(8)

Tujuan dan lingkup audit tidak berubah meskipun audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi komputer. Berbagai macam penggunaan komputer untuk membantu pelaksanaan audit disebut dengan istila Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK ). Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menggunakan TABK adalah : 1. pengetahuan keahlian dan pengalaman dalam bidang komputer yang dimiliki oleh

auditor.

2. tersedianya TABK dan fasilitas komputer yang sesuai.

3. ketidakpraktisan pengujian manual

4. efektivitas dan efisiensi

5. saat pelaksanaan.

Pengguanaan TABK dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi prosedur audit untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti audit. Penggunaan TABK juga diperlukan jika suatu transaksi tidak lagi memiliki dokumen masukan secara fisik.

Pendekatan dan teknik audit yang dapat digunakan dalam lingkungan sistem informasi komputer dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu auditing around the computer, auditing trough the computer dan auditing with the computer.

1. Auditing Around The Computer

Audit dilaksanakan tanpa komputer atau yang pelaksanaannya sama dengan pengujian pengendalian dalam struktur pengendalian manual. Kelebihan pendekatan ini adalah auditor dapat menggunakan prosedur audit yang sudah dikenal dalam melaksanakan pengujian dan tidak perlu menggunakan program komputer yang rumit. Kelemahannya adalah pelaksanaan audit tidak memanfaatkan kemampuan komputer untuk mendapatkan bukti audit sehingga tidak bisa menghemat biaya sebagai akibat berkurangnya waktu dan upaya.

2. Auditing Trough The Computer

(9)

besar dalam alur transaksi yang kasat mata serta volume catatan yang harus diuji cukup

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris manajemen dan personel satuan usaha lainnya yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan pelaporan keuangan kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku serta efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian intern dalam lingkungan sistem informasi komputer dapat membantu pencapaian tujuan pengendalian intern secara keseluruhan baik prosedur manuak maupun prosedur yang didesain dalam program komputer. Prosedur pengendalian manua dan komputer terdiri atas pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap lingkungan sistem informasi komputer dan pengendalian khusus atas aplikasi akuntansi.

(10)

Pemahaman atas struktur pengendalian intern bermanfaat bagi auditor untuk menentukan tingkat kekuatan maupun kelemahan yang ada.

Komponen struktur pengendalian intern terdiri atas :

1. Lingkungan pengendalian

2. Perhitungan risiko

3. Informasi dan komunikasi

4. Aktivitas pengendalian

5. Pemonitoran

(11)

Kesimpulan

Keahlian minimum yang dituntut oleh standar audit untuk melaksanakan audit pada lingkungan sistem informasi komputer sudah lebih dari cukup untuk melakukan audit sendiri. Sehingga tidak pelru lagi mendelegasikan pekerjaan auditnya kepada tengaa ahli lain. Kalaupun auditor ingin menggunakan auditor lain untuk membantu melakukan audit hal ini dapat dilakukan hanya dalam kapasitasnya sebagai asisten auditor dan bukan sebagai tenaga ahli.

Standar auditing berkaitan dengan ukuran mutu pelaksanaan audit sehingga standar ini harus diikuti dan diterapkan oleh auditor pada setiap audit yang dilakukannya baik bagi perusahaan yang mengelola sistem informasi secara manual maupun dengan komputer secara menyeluruh. Dengan demikian lingkungan sistem informasi komputer bagaimanapun bentuknya tidak mempunyai dampka terhadap standar auditing yang berlaku.

Perbedaan antara prosedur auditing dan standar auditing adalah standar auditing berlaku sama pada setiap audit atas laporan keuangan sedangkan prosedur audit dapat berbeda-beda penerapannya antara klien yang satu dengan yang lain. Perbedaan ini menyangkut ukuran perusahaan, karateristik, sifat serta kompleksitas perusahaan yang akan diaudit.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan bahagian ini ialah untuk mengemukakan sifat fungsi nilai nyata yang selalu digunakan dalam penyelesaian berangka bagi masalah pengoptimuman dan khususnya

Sebuah survei terbaru dari 96 lembaga NASPAA berafiliasi menunjukkan bahwa sekitar 40% dari mereka menawarkan kursus hibrida atau online, dan sekitar 24% memiliki

Puji Syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Efektivitas

Untuk memutuskan rencana pembagian dividen tersebut, maka TBIG akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 9 Maret 2021.. Selain itu TBIG akan meminta persetujuan

37 Hasil penelitian di daerah endemis GAKI dan Kabupaten Magelang menunjukkan hubungan yang signifikan antara paparan asap rokok dengan kejadian hipertiroid,

Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh pendapat Hasibuan (2007: 121) bahwa pemberian kompensasi bagi guru bertujuan untuk terjalinnya ikatan kerja sama, memenuhi

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 35 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan,

[r]