• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENENTUAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM

DINAMIK

Arya Nurakumala

1) Program Studi Magister Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Jalan ITS Raya, Surabaya, 60111, Indonesia

e-mail: arya12@mhs.ce.its.ac.id

ABSTRAK

Produktifitas adalah perbandingan antara hasil kerja dengan tujuan yang akan dicapai. Produktifitas pada proyek konstruksi merupakan konsep yang digunakan dalam menilai prestasi pekerjaan dengan parameter waktu dan biaya. Owner, konsultan, dan kontraktor mempunyai peranan penting pada proyek konstruksi. Setiap proyek konstruksi selalu mengharapkan pelaksanaan pekerjaan selesai tepat waktu, dan pengeluaran biaya yang minimal, sehingga produktifitas pada proyek konstruksi perlu dijaga dan ditingkatkan pada pelaksanaan pekerjaan. Ada beberapa faktor dapat mempengaruhi produktifitas proyek konstruksi seperti tenaga kerja, waktu pelaksanaan, biaya, dan lingkungan kerja. Faktor -faktor tersebut mempunyai pola yang saling berhubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor utama yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi.

Pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi produktifitas di dapat dari literatur sedangkan, penentuan faktor utama yang mempengaruhi dilakukan dengan pemodelan sistem dinamis. Pemodelan sistem dinamis ini dilakukan dengan membuat hubungan yang dinamis antara faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder, dengan populasi kontraktor di Surabaya. Skala data yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas dimodelkan dalam bentuk kualitatif.

Hasil dari pemodelan sistem dinamik faktor yang mempengaruhi produktifitas adalah motivasi, lingkunga kerja, dan komunikasi dan koordinasi, dan faktor yang mendominasi adalah faktor lingkungan kerja dengan nilai mean 38,7.

Kata kunci: Produktifitas, Proyek Konstruksi, Sistem Dinamik.

PENDAHULUAN

Produktifitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor dari sumber yang didapat, antara lain tidak tersedianya material dan kurangnya koordinasi antar kelompok kerja, (Mandala,2009); kondisi fisik dilapangan, ukuran besar proyek, kontrak kerja, (Daniel, 2009); Jenis pekerjaan, sumber daya manusia, Kondisi lingkungan kerja, persyaratan kontrak, dan metode kerja. Didalam penelitian ini faktor-faktor yang digunakan yaitu ; Sumber daya manusia, perencanaan kerja, waktu, biaya, dan kontrak kerja.

(2)

Dinamika sistem adalah metodologi yang digunakan untuk mempelajari dan memahami bagaimana sistem berubah dari waktu ke waktu. Aplikasi elemen dan variabel yang membuat sistem bervariasi dari waktu ke waktu disebut sebagai perilaku sistem.

Produktivitas konstruksi tentu rumit dan sulit untuk menentukan secara tepat dan komponennya berinteraksi satu sama lain. Tenaga kerja, proyek, perusahaan dan industri merupakan satu tubuh dan mereka berinteraksi satu sama lain, jika ada bagian tubuh ini cidera, sebagai hasilnya, seluruh tubuh akan cidera. Oleh karena itu, produktivitas konstruksi akan muncul sebagai obat sistem (Mawdesley & Jibouri, 2009).

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi dengan sistem dinamik, dan hubungan antar faktor, serta menentukan faktor yang mendominasi.

METODE

1. Kerangka Penelitian (Flowchart)

Kerangka penelitian yang digunakan untuk menentukan faktor yang mendominasi produktifitas pada proyek konstruksi dari beberapa faktor yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

Study Literatur Mencari variabel yang meperngaruhi

produktifitas

Adanya kebutuhan peningkatan produktifitas

proyek konstruksi

Membuat model causal loop diagram

Membuat simulasi permodelan

Cek Validasi Tidak

Ya

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Sistem Dinamik ( Vensim ) Expert Judgement

(3)

2. Analisa Data

Pada tahap analisa data adapun beberapa langkah yang akan dilakukan untuk mengolah data yang telah didapatkan sebelumnya. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing langkahnya.

Perancangan Kausal Loop Diagram

Pada tahap ini akan digambarkan berbagai macam hubungan antar variabel variabel pembentuknya. Masing-masing variabel yang berhubungan akan dihubungkan oleh suatu anak panah. Ekor dari anak panah tersebut menunjukkan causation (penyebab) sedangkan kepala dari anak panah tersebut menunjukkan effect (dampak) dari suatu penyebab. Jika variabel pada ekor anak panah berubah berbanding lurus terhadap variabel pada kepala anak panah, maka anak panah yang menghubungkan variabel tersebut bernilai positif (+). Sedangkan jika variabel pada ekor anak panah berubah berbanding terbalik terhadap variabel pada kepala anak panah, maka anak panah yang menghubungkan variabel tersebut bernilai negatif (-).

Gambar 2. Model Kausal Loop Diagram

Simulasi Permodelan Sistem Dinamis

Dari hasil perancangan causal loop diagram maka langkah berikutnya yakni dilakukan simulasi dari model untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi. Simulasi dilakukan dengan memasukkan input data dari masing-masing variabel yang menyusun causal loop diagram dengan menggunakan bantuan software Stella sehingga akan didapat nilai variabel sebagai fungsi objektifnya. Jika historical data tersedia, maka nilai dari hubungan masing-masing variabel didapat dengan melakukan ekstrapolasi. Namun jika data historis tidak tersedia dan terdapat data yang bersifat qualitatif, maka nilai dari hubungan masing-masing variabel didapat dengan menggunakan pendekatakan Input Analyzer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

1. Penentuan Variabel Pada Sistem Dinamik

Pada variabel yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi dibuat menjadi 3 kategori yaitu : faktor motivasi, faktor lingkungan kerja, dan faktor komunikasi dan koordinasi. Dari variabel data responden dikelompokan kedalam kategori tersebut, hasil pengelompokan ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengelompokan Variabel

KATEGORI VARIABEL

MOTIVASI Pembayaran upah perusahaan terhadap karyawan tepat waktu

MOTIVASI Kesesuaian jumlah upah yang diterima

LINGKUNGAN KERJA Keamanan kerja (adanya rasa ketergantungan antara pemimpin dan pekerja)

LINGKUNGAN KERJA Ketersediaan serikat pekerja LINGKUNGAN KERJA Kedisiplinan dalam kerja

LINGKUNGAN KERJA Kondisi keamanan dan kesehatan dalam lingkungan proyek

LINGKUNGAN KERJA Kepuasan atas pekerjaan yang dilaksanakan

LINGKUNGAN KERJA Tingkat persaingan antar karyawan dilingkungan kerja

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI Mengkomunikasikan informasi yang diterima berbagai pihak terkait

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI Mendelegasikan dari berbagai tanggung jawab dan wewenang

KOMUNIKASI DAN KOORDINASI Keterlibatan dalam diskusi permasalahan berikut solusinya

LINGKUNGAN KERJA Pengalaman kerja mempengaruhi pengambilan keputusan ketika timbul masalah

(5)

Gambar 3. Pemodelan Sistem Dinamik pada Variabel yang Mempengaruhi Produktifitas Pada Proyek Konstruksi.

2. Konsep Pemodelan Variabel Motivasi

Variabel motivasi dalam hal ini dipengaruhi oleh dua variabel lainnya, yaitu; Pembayaran Upah Perusahaan terhadap karyawan tepat waktu, dan Kesesuaian Jumlah Upah yang diterima (Resturi, 2012). Variabel Pembayaran Upah Perusahaan Terhadap Karyawan Tepat Waktu adalah upaya pembayaran upah kerja terhadap karyawan diharapkan tidak terlambat, karena upah tersebut merupakan motivasi kerja dari karyawan untuk meningkatkan produktifitas kerja perusahaan. Upah tersebut diberikan tiap minggu untuk pekerja kasar dan tiap bulan untuk karyawan. Variabel kesesuaian jumlah upah yang diterima adalah kesesuaian nominal rupiah yang diterima tenaga kerja sebanding dengan tanggung jawab dan risiko dari pekerjaan, kesesuaian tersebut mempengaruhi motivasi tenaga kerja dalam upaya penigkatan produktifitas perusahaan. Variabel tersebut menggunakan skala 17, dengan nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = cukup tidak setuju, 3 = tidak setuju, 4 = netral, 5 = setuju, 6 = cukup tidak setuju, 7 = sangat tidak setuju.

3. Konsep Pemodelan Variabel Komunikasi dan Koordinasi

Variabel komunikasi dan koordinasi dalam hal ini dipengaruhi oleh bebrapa variabel lainnya, yaitu; Mengkomunikasikan informasi yang diterima berbagai pihak terkait, Mendelegasikan dari berbagai tanggung jawab dan wewenang dan Keterlibatan dalam diskusi permasalahan berikut solusinya (Resturi, 2012). Variabel Mengkomunikasikan informasi yang diterima berbagai pihak terkait adalah salah satu upaya dalam koordinasi dan komunikasi dengan cara mensosialisasikan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan dilapangan. Variabel Mendelegasikan dari berbagai tanggung jawab adalah setiap pekerja diharapkan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, sehinggga koordinasi pekerjaan bisa dilakukan. Variabel wewenang dan Keterlibatan dalam diskusi permasalahan berikut solusinya adalah setiap pekerja selalu diberi wewenang dalam setiap bagian pekerjaan dengan harapan pekerja dapat terlibat dan mengetahui permasalahn berikut solusinya. Variabel Komnikasi dan Koordinasi tersebut menggunakan skala 1–7, dengan nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = cukup tidak setuju, 3 = tidak setuju, 4 = netral, 5 = setuju, 6 = cukup tidak setuju, 7 = sangat tidak setuju.

4. Konsep Pemodelan Variabel Lingkungan Kerja

(6)

Kondisi keamanan dan kesehatan dalam lingkungan proyek, Kepuasan atas pekerjaan yang dilaksanakan, Tingkat persaingan antar karyawan dilingkungan kerja, dan Pengalaman kerja mempengaruhi pengambilan keputusan ketika timbul (Resturi, 2012). Variabel Keamanan kerja adalah suatu lingkungan kerja diperlukan keamanan kerja salah satunya keamanan dalam berkegiatan didalam proyek, karena kegiatan di dalam proyek memiliki resiko tinggi untuk kecelakaan kerja, maka dari itu dibutuhkan keamanan seperti helm, sepatu pelingdung kaki, sarung tangan, dan sebagainya.Variabel Ketersediaan serikat pekerja adalah suatu kondisi lingkungan yang dapat melindungi tenaga kerja dari upaya pemanfaatan yang dapat merugikan pekerja, seperti upah tidak sesuai dengan tanggung jawab yang dilaksanakan. Variabel Kedisiplinan dalam kerja adalah kedisiplinan yang diperlukan dalam peningkatan produktifitas pekerja, yang paling dalam kedisiplinan yaitu waktu, dimana pekerja selalu tepat waktu dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Variabel Kondisi keamanan dan kesehatan dalam lingkungan proyek adalah suatu lingkungan kerja yang tersedia atau memiliki fasilitas kesehatan yang bersifat pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan. Variabel Kepuasan atas pekerjaan yang dilaksanakan adalah lngkungan kerja yang memiliki peralatan dan perlengkapan kerja yang ideal dengan harapan pekerja melakukan kegiatan dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai, seperti adanya alat ukur, alat besar sebagai peralatan atas pekerjaan yang susah untuk dilaksanakan pekerja. Variabel Tingkat persaingan antar karyawan dilingkungan kerja adalah lingkungan kerja mempunyai persaingan dalam melaksanakan pekerjaan dengan tujuan peningkatan produktifitas kerja. Variabel Pengalaman kerja mempengaruhi pengambilan keputusan ketika timbul adalah lingkungan kerja yang dipenuhi dengan sumber daya manusia yang berpengalaman dalam bidangnya sangat diperlukan dengan harapan dapat membuat solusi didalam permasalahan dilapangan. Semua variabel tersebut menggunakan skala 1–7, dengan nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = cukup tidak setuju, 3 = tidak setuju, 4 = netral, 5 = setuju, 6 = cukup tidak setuju, 7 = sangat tidak setuju.

5. Konsep Penentuan Faktor Yang Dominan

Faktor dominan tersebut merupakan hasil simulasi pemodelan sistem dinamik dengan menggunakan Stella berupa grafik Barchart.

Pada hasil simulasi dengan Stella didapatkan nilai variabel Lingkungan kerja adalah 38,7, variabel Motivasi adalah 12,7, dan variabel Komunikasi Dan Koordinasi adalah 16,4. Sehingga variabel Lingkungan kerja mempunyai nilai tertinggi, variabel tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu : Keamanan Kerja (adanya rasa ketergantungan antara pemimpin dan pekerja), Ketersediaan Serikat kerja, Kedisiplinan Dalam Kerja, Kondisi Keamanan dan Kesehatan Dalam Lingkungan Proyek, Kepuasan atas pekerjaan yang dilaksanakan di proyek, Tingkat Persaingan Antar Karyawan Dilingkungan Kerja, dan Pengalaman Kerja Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Ketika Timbul Masalah.

6. Validasi Dengan Sistem Dinamik

Uji Struktur Model

(7)

Uji Kecukupan Batasan (Boundary Adequancy Test)

Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji dan menyeleksi variabel–variabel dalam model yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh model tersebut. Semua variabel pada pemodelan simulasi mempunyai peranan yang berpengaruh, dan saling mempengaruhi serta memiliki sensifitas yang besar, Didalam pemodelan simulasi pada penelitian ini tidak ada pengurangan variabel, karena tiap variabel mempunyai peranan penting dalam proses simulasi model.

Uji Parameter Model (Model Parameter Test)

Uji parameter model ini dilakukan dengan melihat dua variabel yang saling berhubungan dan juga membandingkan antara logika sebenarnya dengan logika simulasi. Pada penelitian ini logika sebenarnya adalah penelitian terdahulu, sedangkan logika simulasi adalah pemodelan simulasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu faktor Motivasi adalah faktor yang mendominasi, sedangkan pada simulasi pemodelan penelitian ini faktor Lingkungan Kerja menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi produktifitas pada proyek kontruksi.

Pada variabel Lingkungan Kerja mempunyai banyak faktor yang mempengaruhi dibandingkan dengan variabel motivasi, sehingga Variabel Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh besar dalam peningkatan produktifitas.

Uji Kondisi Ekstrim (Extreme Condition Test)

Uji ini bertujuan untuk menguji kemampuan model pada kondisi ekstrim pada variabel yang berubah secara signifikan. Pemodelan pada penelitian ini distribusi data yang digunakan sebagian besar adalah distribusi normal, sehingga tidak ada perubahan data pada variabel yang signifikan.

Uji Perilaku Model (Replikasi)

Uji perilaku model ini merupakan pengujian yang dilakukan secara kuantitatif. Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara data actual dengan datadata pada hasil simulasi untuk menemukan variansi error yang terjadi. Pada penelitian tidak ada data actual, karena data yang digunakan bersifat kualitatif.

7. Diskusi Hasil Penelitian

Peningkatan produktifitas pada proyek kostruksi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu; motivasi, lingkungan kerja dan komunikasi dan koordinasi. Faktor motivasi mempunyai beberapa variabel yaitu : Pembayaran upah perusahaan terhadap karyawan tepat waktu, dan Kesesuaian jumlah upah yang diterima. Faktor lingkungan kerja dipengaruhi beberapa variabel yaitu : Keamanan kerja, Ketersediaan serikat kerja, Kedisiplinan dalam kerja, Kondisi keamanan dan kesehatan dalam lingkungan proyek, Kepuasan atas pekerjaan yang dilaksanakan, Tingkat persaingan antar karyawan dilingkungan kerja, dan pengalaman kerja. Faktor komuikasi dan koordinasi dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu: Mengkomunikasikan informasi yang diterima berbagai pihak terkait, Mendelegasikan dari berbagai tanggung jawab dan wewenang, dan Keterlibatan dalam diskusi permasalahan berikut solusinya.

(8)

nilai mean 38,7, dibandingkan dengan faktor motivasi dengan nilai mean 12,7, dan faktor komunikasi dan koordinasi dengan nilai 16,4.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi adalah faktor motivasi, faktor lingkungan kerja, dan faktor komunikasi dan koordinasi. Setiap faktor dipengaruhi oleh variabel yang mempengaruhi, faktor motivasi dipengaruhi oleh pembayaran upah perusahaan terhadap karyawan tepat waktu, dan kesesuaian jumlah upah yang diterima, faktor lingkungan kerja dipengaruhi oleh variabel keamanan kerja, ketersediaan serikat kerja, kedisiplinan dalam kerja kndisi keamanan dan kesehatan dalam lingkungan proyek, kepuasan atas kerja yang dilaksanakan, tingkat persaingan antar karyawan dilingkungan kerja, dan pengalaman kerja, faktor komunikasi dan koordinasi dipengaruhi oleh variabel mengkomunikasikan informasi yang diterima berbagai pihak terkait, mendelegasikan dari berbagai tanggung jawab, dan keterlibatan dalam diskusi permasalahan berikut solusinya. Hubungan antar faktor yang mempengaruhi menggunakan pemodelan Sistem Dinamik dengan menggunakan distribusi data. Penentuan simulasi model sistem dinamik menggunakan software Stella.

2. Faktor dominan yang mempengaruhi produktifitas pada proyek konstruksi adalah faktor lingkungan kerja, dengan nilai mean yang tertinggi yaitu 38,7.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan data primer dengan metode sistem dinamik, dengan harapan hasil akhir dari pemodelan sistem dinamik dapat diterapkan di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhadika, T. (2013). Analisa FAktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktifitas Tenaga Kerja

Industri Pengolahan di Kota Semarang. Semarang: Skripsi, Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Diponegoro.

Akintoye, A. S., & Macleod, M. J. (1997). Risk analysis and management in construction.

international journal of project management, 31-38.

Bakhtiar. (2012). Analisa Produktivitas Kelompok Kerja Bangunan Bertingkat pada Proyek Konstruksi di Kabupaten Aceh Utara. Saintek, Volume 10, Nomor 2.

Coyle, R. (1996). Management System Dynamics. new york: wiley.

Daniel. (2009). Faktor-faktor Produktivitas Tenaga Kerja OutSourcing/Tenaga Kontrak Yang

Mempengaruhi Kinerja Waktu Dalam Proyek Konstruksi. Depok: Universitas

Gambar

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Gambar 2. Model Kausal Loop Diagram
Tabel 1. Hasil Pengelompokan Variabel
Gambar 3.Pemodelan Sistem Dinamik pada Variabel yang Mempengaruhi ProduktifitasPada Proyek Konstruksi.

Referensi

Dokumen terkait

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Personalisasi reward dalam penelitian ini masih terbatas karena menggunakan Finite State Machine yang perilakunya terbatas, sehingga jika dimainkan berulangkali maka

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap