• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAFSIR TEMATIK ANALISIS ATAS AYAT AYAT K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAFSIR TEMATIK ANALISIS ATAS AYAT AYAT K"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Salatiga

Pendahuluan

Sejak perkembangannya pada masa klasik, pertengahan hingga modern, wacana keadilan telah melahirkan banyak percabangan pemikiran. Sebuah keadilan politik

yang sesuai dengan kehendak penguasa dan seringkali dipandang sebagai tujuan

prinsipil dari suatu negara. Skala keadilannya adalah negara.

Dalam Islam, orang-orang beriman memiliki pemikiran terhadap doktrin

bahwa tatanan politik yang sesungguhnya berasal dari suatu sumber Illahi  Al-Qur’an dan Sunnah. Dua sumber ini sering disebut sebagai sumber primer/tekstual

dari tatanan politik Islam. Problem ketidak adilan sangat mencolok mata. Meskipun secara teoritik maupun praktik, sistem-sistem kontemporer yang sekarang ini berlaku bertumpu pada cita-cita untuk menegakkan keadilan, namun pada

faktanya masih jauh panggang dari api.

Dewasa ini kerap dijumpai bahwa keadilan semakin jauh dari arahnya.

Seakan-akan keadilan telah hilang dari peradapan. Apa sebenarnya yang melatar belakangi hal itu terjadi. Manusia seolah memburu dunianya. Sehingga sering mengabaikan sistem keadilan yang menjadi kunci dari kehidupan ini. Keadilan

merupakan sentral dalam kehidupan bersosial politik. Manusia akan kehilangan jati dirinya dan kepercayaan masyarakat ketika tidak mampu menegakkan sebuah

keadilan. Menimbulkan masyarakat yang hedonis dan pragmatis.

Dalam kehidupan bersosial tentu sebuah keadilan sangatlah diharapkan.

Begitupun dengan dunia politik. Keadilan menjadi prioritas utama yang disejajarkan dengan kejujuran. Sehingga dalam kehidupan bersosial politik dapat mencapai kemaslahatan. Sehingga terbentuk masyarakat adil makmur yang diridhoi

Allah SWT.

Ajaran keadilan yang diajarkan oleh Islam yang menuntun manusia untuk

(2)

Al-Qur’an selalu menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menuntun manusia kembali ketempat asalnya. Yakni Surga Allah SWT.

Dalam berperilaku adil yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an merupakan suatu bimbingan yang sangat luar biasa. Di mana ketika manusia dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan membentuk manusia yang

Ulil Albab. Ajaran Islam yang sesuai dengan fitroh manusia, ataupun yang sering disebut dengan naluri manusia, sejalan dengan konsep keadilan dalam Islam. jadi

manusia yang tidak mampu berbuat adil, sesungguhnya ia telah membodohi dirinya sendiri dengan berlaku tidak adil. Dan hal ini sering diabaikan oleh banyak orang

dalam kehidupan bersosial politik.

Jadi, dalam menjalankan perannya sebagai khalifah Allah di bumi, manusia harus benar-benar mengamalkan ajaran-ajaran dalam berperilaku adil. Sehingga

segala macam bentuk kekerasan dan kecurangan dapat terminimalisir. Maka dari itu ditulislah sebuah makalah yang akan membahas tentang konsep keadilan

menurut Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an.

Perintah Berlaku Adil (QS. Al-An’am [6]: 152)

Berperilaku adil merupakan perintah dari Allah SWT. Sesuai dengan firman-Nya;























































































“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar

kamu ingat.” (QS. Al-An’am [6]: 152).

Mufrodat

ْْوُ بَرْقَ ت

اْ

ْ,َْبَرَ قْ=

ُْبَرْقَ ي

وْ

ْ,

ْ باِرَق

– Dekat

ْ,ُْغُلْ بَ يْ,َْغَلَ بْ=َْغَلْ بَ ي

ْ ةَغَلَ ب

– Mencapai

ْ فْوَاْ,ُْفْئَ يْ,َْفْوَاْ=ْْوُ فْوَاَو

– Sempurna
(3)

Ayat di atas jelas bahwa sebuah keadilan sangat dijunjung tinggi oleh umat Islam. Allah memerintahkan kepada umat Islam untuk berlaku adil. Konsep ini

berusaha mengikuti sistem naluri manusia yang sejatinya ialah makhluk individu. Dan kepentingan-kepentingannyalah yang menjadikan manusia menjadi makhluk

sosial. Yang rakus akan kekuasaan dan kekayaan. Sehingga mematikan sistem naluri yang dibawa sejak lahir. Karena sebuah keadilan tentu akan memberikan manfaat yang lebih untuk kemaslahatan umat dan bangsa, serta demi terwujudnya

masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT.

Keadilan Hukum (QS. An-Nisa [4]: 58)

Berbuat adil dalam memutuskan sebuah hukum merupakan wajib hukumnya untuk setiap manusia. Bagi orang-orang yang mengamalkan pelajaran yang

dikandung di dalam Al-Qur’an tentu tahu akan hal itu. Namun sering kali kita ketahui bahwa para penegak hukum di Indonesia masih jauh dari kata adil. Hal ini

yang kemudian menyebabkan berbagai macam perselisihan yang akhirnya menimbulkan konflik. Allah SWT berfirman;









































“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang

sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat” (QS.

An-Nisa [4]: 58).

Mufrodat:

ُْرُمٌََْرْمَأْ,ُرُمََْْ,َرَمَأ

=

memerintah

ٌْامْكُحْ,ُمُكََْْ,َمَكَحْ=ْْمُتْمَكَح

=

mencegah

ْْاوّدؤُتْْنَأ

,ْىِّدَؤُ ي,ْىدَأ

= Melaksanakan

Di dalam ayat ini disebutkan beberapa macam amanat, yakni; pertama,

amanat hamba dengan Tuhannya; yaitu apa yang telah dijanjikan Allah kepadanya untuk dipelihara, berupa melaksanakan segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan menggunakan segala perasaan dan anggota badannya untuk

(4)

dilakukan terhadap keluarga, kaum kerabat, manusia pada umumnya dan

pemerintah. Ketiga, amanat manusia terhadap dirinya sendiri, seperti halnya memilih yang paling pantas dan bermanfaat baginya dalam masalah agama dan dunianya.

Keadilan dalam Segala Hal

Adil Terhadap Diri Sendiri (QS. An-Nisa [4]: 135)























































































“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah

adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa [4]: 135).

Mufrodat:

َْناَكْ=اونوك

ُْنوُكَي

ْ

ْ نوَك

= Terjadi

ْ ناَْْإ

ْ

-

ُْنِمْؤُ ي

ْْ

-

َْنَمآْ=ْاونمآ

= Percaya

َْسَفَ نْ=ْسفنأ

= Diri/Tubuh

ْ

ْ دِهَش

ْ

-

ُْدَهْشَي

ْ

-

َْدِهَشْ=

ْ

ءادهش

=

Saksi

َْعَب تإْ=اوعبّتت

ُْعِبتَ ي

ْ عاَبِّتإ

ا

=

Mengikuti

ْ لَمَع

ْ

-

ُْلَمْعَ ي

ْ

-

َْلِمَعْ=نولمعت

=

Bekerja

ىَوَلْ=اوولت

ْْوُوْلَ ي

=

Memutar Balik

ْْْ

ْ لْدَع

ْ

-

ُْلِدْعَ ي

ْ

-

َْلَدَعْ=

ولدعت

=

Adil

=

Menolak

وضرعت

َْضَرْعَأْ=

ُْضِرْعُ ي

ْ اضاَرْعِإ

Perintah berbuat adil, yang termaktub dalam ayat di atas, menunjukan bahwa konsep keadilan itu sangat menyeluruh. Di mana berbuat adil tidak semata-mata

hanya terhadap orang lain. Namun juga adil kepada diri sendiri. Tidak adil terhadap diri sendiri berarti zalim. Tidak adil kepada orang lain berarti aniyaya. Tentu Islam melarang umatnya untuk berbuat zalim. Baik terhadap diri sediri atau

sampai terhadap orang lain. Karena hasil sebuah kecurangan hanya akan mengundang sebuah konflik yang menimbulkan permusuhan hingga akhirnya

memicu peperpecahan sesama umat Islam. Jadi, sebuah keadilan tentu harus selalu

(5)

harmonis merupakan salah satu kewajiban seorang muslim. Juga menjalankan tugas

manusia sebagai seorang khalifatul fil ard. Yang menjadi wakil Allah di bumi.

Adil Terhadap Istri dan Anak (QS. An-Nisa [4]: 3)



































































“Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (QS. An-Nisa [4]: 3).

Mufrodat

َْحَكَنْ=ْوحكناف

ُْحِكْنَ ي

ا حاَكِن

=

Nikahilah

ا طاسِقإ

ْ

-

ُْطِسْقَ ي

ْ

-

َْطَسَقأ=ْاوطسقت

=

Adil

َْفاَخْ=ْمتفخ

ُْفاَََ

ا فْوَخ

=

Takut

ْ بِّيَط

ْ

-

ُْبِطَي

ْ

-

َْباَطْ=ْباط

=

Baik

َْكَلَمْ=ْتكلم

ُْكِلَْْ

ا كْلِم

=

Memiliki

ْ لْدَع

ْ

-

ُْلِدْعَ ي

ْ

-

َْلِدَعْ=ْلدعت

=

Adil

Sebuah keadilan terhadap istri dan anak, merupakan salah satu bentuk manifestasi kecintaan terhadap diri sendiri. Memuliakan istri dan anak merupakan

salah satu bentuk jihad. Yakni dengan cara menafkahinya lahir dan batin. Sehingga kepada istri harus senantiasa bersikap adil dalam meladeni istri seperti pakaian,

tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriah. Berbuat adil kepada istri dan anak seperti yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya memeberikan manfaat berupa hikmah dalam kehidupan berumah tangga. Seperti, terciptanya harmonisasi di

dalam keluarga. Terbentuknya keluarga yang sakinah, mawadah wa rohmah. Tentu hal ini akan membuat pintu rezeki semakin terbuka lebar. Karena Allah akan ridho

terhadap keluarga tersebut. Para malaikat akan sering berkunjung ke rumah itu, yang menjadikan suasa rumah semakin nyaman dan tenteram.

Adil dalam Mendamaikan Perselisihan (QS. Al-Hujarat [49]: 9)

(6)

“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil. (QS. Al-Hujurat [49]: 9).

Mufrodat;

َْنَمآْ=َنِنِمْؤُمْلا

ُْنِمْؤُ ي

ْ انَْْإ

=

Mempercayai

ُْفْوُطَي

ْ

-

َْفَوَطْ=ناَتَفِئاَط

=

Sekumpulan

َْحَلْصْأْ=

-ُْْي

ُْجِلْص

ا حَلْصِْإ

Mendamaikan

ْ لَتِتق

ْإْ

-

ُْلِتَتْقَ ي

ْ

-

َْلَتَ تَ تْ قْإْ=ْاوُلَ تَ تْ قا

=

Perang

ىَغَ بْ=ْيِغْبَ ت

ىِغْبُ ي

ا ءاَغُ ب

=

Menuntut

ْ لْتاَق

ْ

-

ُْلِتاَقُ ي

ْ

-

َْلَتاَقْ=ْاوُلِتاَقَ ف

=

Membunuh

ْبَحْأْ=بَُِ

ْبَُِ

ًّْْاَبْحْإ

=

Cinta

ا طِسْقإ

ْ

-

ُْطِسْقُ ي

ْ

-

َْطَسْقَْأ

ْ=اوُطِسْقَأَو

=

Lurus

Ayat di atas menjelaskan tentang bagaimana cara berbuat adil dalam mendamaikan orang-orang yang berselisih. Yang mana ketika ada seorang Muslim sedang bertikai maka sebagai saudara, wajib hukumnya untuk mendamaikannya.

Tentu harus dengan cara yang adil. Sehingga tidak akan memicu konflik yang berkelanjutan. Konsep keadilan ini mengacu pada bentuk memanusiakan manusia.

Ketika di mana manusia harus mampu menjadi seorang hakim atau pemutus

perkara secara adil. Sehingga akan timbul sebuah konsep amar makruf nahi mungkar. Di sinilah sebenarnya letak titik pembentukan karakter terhadap diri manusia.

Kepribadian yang selalu berorientasi pada keadilan yang hakiki.

Jadi, sebuah keadilan haruslah selalu ditegakkan dalam hidup bersosial politik. Sebagai pelengkap akan kehidupan yang semakin semu ini. Untuk

menciptakan keteraturan sosial yang dinamis namun tegas. Sehingga tidak akan timbul lagi para kaum pragmatis yang menilai kebenaran hanya pada unsur

kepentingan sesaat.

Adil Terhadap Musuh (QS. Al-Maidah [5]: 8)

Islam adalah agama yang sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Islam hadir ke dunia bertujuan untuk meneguhkan manusia atas komitmen nilai-nilai luhur yang

telah tertanam di dalam diri manusia. Islam selalu mengajarkan umat manusia untuk berbuat adil dan menebar kasih sayang. Maka dalam hal ini Allah juga memerintahkan manusia untuk berbuat adil terhadap para musuh. Tentu hal ini

(7)

























































“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah [5]: 8).

Mufrodat;

َْدَهَشْ=َءآَدَهُش

ُْدِهْشَي

ا دِهَش

=

Saksi

ْ انَمإ

ْ

-

ُْنِمْؤُ ي

ْ

-

َْنَمأْ=ْاوُنَمآ

=

Percaya

َْلِمَعْ=َنوُلَمْعَ ت

ُْلَمْعَ ي

-ْ لَمَع

=

Bekerja

ا مْرَج

ْ

-

ُْمِرََْ

ْ

-

َْمَر

َْجْ=ْمُكنَمِرََْ

=

Kebencian

Ayat di atas menerangkan bahwa permasalahan yang terjadi dewasa ini ialah sikap adil yang semakin rendah kapasitasnya. Keadilan sering dijadikan sebuah alat demi tercapainya sebuah kepentingan. Maka seringkali dunia politik di Indonesia

kerap diwarnai berbagai fenomena KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang kesemuanya dihasilakan oleh ketidak adilan itu sendiri. mereka yang melakukan

korupsi jelas tidak adil terhadap hak-hak rakyatnya. Mereka yang melakukan kolusi dan nepotisme juga tidak adil terhadap sistematika yang ada di negara Indonesia. Sesungguhnya orang-orang seperti itu telah zalim terhadap negaranya sendiri. dan

bahkan tidak pantas lagi disebut warga negara Indonesia. Karena telah merugikan negara Indonesia.

Simpulan

Dalam sebuah konsep keadilan yang diajarkan oleh Islam, di mana di dalamnya terdapat unsur pembangun karakter yang sangat baik untuk setiap manusia. Pembentukan karakter sangat dibutuhkan oleh manusia. Sejatinya orang yang tidak

mempunyai karakter yang kuat di dalam dirinya, maka perlahan ia akan tersingkir dari kehidupannya. Begitupun dalam sebuah konsep keadilan. Diperlukan sebuah

karakter yang memiliki transendensi keadilan. Sehingga manusia akan dapat memiliki banyak kepercayaan yang dihasilkan dari karakternya yang adil. Jadi, sebuah keadilan di kehidupan bersosial politik amatlah diperlukan. Walau

(8)

Dalam hidup bersosial politik, manusia selalu dituntut untuk bersikap adil, baik adil terhadap orang lain, keluarga bahkan diri sendiri. adil tidak identik selalu

sama rata. Konsep keadilan yaitu, di mana masing-masing pihak tidak saling keberatan menerima keputusan maupun pemberian. Jadi, afiliasi sebuah keadilan

ialah lebih menekankan kepada kemaslahatan bersama, dalam mencapai Islam yang

rahmatan lil ‘alamin.

Saran

Sebagai seorang muslim yang taqwa kepada Allah dan Rosulnya, harus benar-benar

mampu mengamalkan ayat-ayat keadilan di dalam kehidupan bersosial politik. Sehingga akan menimbulkan suatu keteraturan di dalamnya. Maka hendaknya masyarakat muslim bisa menjadi contoh kepada masyarakat non muslim dalam

berperilaku adil. Sebagai salah satu bentuk ketakwaan kepada Allah SWT. Jadi, dalam hidup bersosial politik harus mengedepankan prinsip keadilan bukan

kepentingan. Walaupun dunia politik sarat dengan kepentingan-kepentingan yang mampu mendorong manusia untuk berbuat curang dan aniaya.

Daftar Pustaka

Adz-Dzakiey, Hamdani Bakran. 2006. Psikologi Kenabian. Yogyakarta: Daristy.

Al-Maraghi, Ahmad Mushthaha. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi (5). Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Al-Maraghi, Ahmad Mushthaha. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi (7). Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Baidhawy, Zakiyuddin. 2007. Rekonstruksi Keadilan. Surabaya: PT. Temprina Media Grafika.

Kastolani. 2009. Dari Orientalisme ke Oksidentalisme. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dengan program Plaxis digunakan untuk mendapatkan nilai deformasi (penurunan) pondasi tiang- rakit yang terjadi akibat beban yang bekerja pada pondasi tersebut. Selain itu,

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan Pejabat tidak juga menetapkan keputusan yang sifatnya tidak mengabulkan atau tidak menolak permintaan izin untuk

Masalah ITP ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium darah perifer yaitu adanya trombositopenia dan hasil BMP tahun 2005 yang menyatakan sesuai

Sebuah gas berada dalam suatu tabung dengan volume mula-mula 20 cm 3 .Gas berproses pada tekanan tetap sebesar 2 x 10 4 N/m 2 sehingga volumenya menjadi 40 cm 3 ,usaha

„ Keterpisahan antara hukum dan moral tersebut dipandang penting, khususnya oleh tokoh hukum dari Austria bernama Hans Kelsen (1881 − 1973) Î memperkenalkan teori yang murni

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN X diketahui bahwa seluruh Kriteria Tindakan PHBS siswa sesudah dilakukan pendidikan kesehatan adalah baik

Pemenuhan kebutuhan sarana informasi di lingkungan kampus disediakan perangkat SIDAMA (Sistem Informasi Data Mahasiswa) yang ditempat di Fakultas maupun