• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Benih dan Bibit Pada UD. Tanjung Harapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Benih dan Bibit Pada UD. Tanjung Harapan"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Rizka Ning Lestari

1.05.10.618

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKUTLAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi dan rumusan masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan akademis ... 6

(3)

ix

1.6.Lokasi dan waktu penelitian ... 7

1.7.Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Sistem ... 10

2.1.1 Pengertian Sistem... 10

2.1.2 Konsep Sistem ... 11

2.1.3 Elemen Sistem ... 12

2.1.4 Karakteristik Sistem ... 13

2.1.5 Klasifikasi Sistem ... 16

2.2Kosep Dasar Sistem ... 17

2.2.1 Pengertian Informasi ... 17

2.2.2 Siklus Informasi ... 19

2.2.3 Nilai dan Kualitas Informasi ... 19

2.3Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

2.3.1 Komponen Sistem Informasi ... 23

2.3.2 Perancangan Sistem Informasi ... 24

2.3.3 Pengelolaan Sistem Informasi ... 25

2.3.4 Pengendalian SIstem Informasi ... 25

2.3.5 Penilaian Sistem Informasi ... 26

2.4Arsitektur Jaringan ... 27

2.4.1 Konsep Dasar Jaringan Komputer ... 27

(4)

x

2.4.3 Topologi Jaringan Komputer ... 31

2.5Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.5.1 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 32

2.5.2 MySQL ... 32

2.5.3 Macromedia DreamWeaver ... 33

2.5.4 Browser dan Web Server ... 34

2.6Pengertian Penjualan, Pembelian, Pemesanan, Benih dan Bibit ... 34

2.6.1 Pengertian Penjualan ... 34

2.6.2 Pengertian Pemesanan ... 35

2.6.3 Pengertian Benih dan Bibit ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek penelitian ... 37

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 37

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 38

3.1.3 Struktur Organisasi ... 38

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 39

3.2Metode penelitian ... 41

3.2.1 Desain Penelitian ... 42

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 43

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 43

(5)

xi

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 44

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 47

3.2.4 Pengujian Software ... 52

3.3Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 52

3.3.1 Analisis Dokumen ... 53

3.3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 55

3.3.2.1 Analisis Prosedur Penjualan ... 55

3.3.2.2 Analisi Prosedur Pemesanan ... 56

3.3.2.3 Flowmap ... 57

3.3.2.3.1 Flowmap Penjualan yang Sedang Berjalan ... 58

3.3.2.3.2 Flowmap Pemesanan yang Sedang Berjalan ... 59

3.3.2.4 Diagram Konteks ... 59

3.3.2.5 Data Flow Diagram ... 60

3.3.2.5.1 DFD Penjualan yang Sedang Berjalan ... 61

3.3.2.5.2 DFD Pemesanan yang Sedang Berjalan ... 61

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Sistem ... 64

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 64

4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 65

(6)

xii

4.1.3.1. Diagram Konteks ... 67

4.1.3.2. Data Flow Diagram ... 68

4.1.3.3. Kamus Data ... 74

4.1.4 Perancangan Basis Data ... 77

4.1.4.1 Normalisasi ... 78

4.1.4.2 Relasi Tabel ... 81

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram ... 82

4.1.4.4 Struktur File ... 82

4.1.4.5 Kodifikasi ... 89

4.2. Perancangan Antar Muka ... 90

4.2.1 Struktur Menu ... 90

4.2.2 Perancangan Input ... 92

4.2.3 Perancangan output ... 103

4.3. Arsitektur Jaringan ... 104

4.4. Implementasi ... 105

4.4.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 105

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 106

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 107

4.4.4. Implementasi Basis Data ... 107

4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 111

4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 121

4.4.7. Penggunaan Program ... 122

(7)

xiii

4.5.1 Rencana Pengujian ... 123 4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 123 4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 128 5.2Saran ... 128

(8)

H.M. Jogiyanto.2005.Analisa & Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis.Andi.Yogyakarta.

Kadir Abdul.2002.Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP.Andi. Yogyakarta.

Kadir Abdul.2009.Mastering Ajax dan Php.Andi.Yogyakarta

Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta.

Irawan Budhi.2005.Jaringan Komputer.Graha Ilmu.Yogyakarta

Lukmanul Hakim.2009.Jalan Pintas Menjadi Master PHP. Lokomedia. Yogyakarta.

Rosihan Ari Yuana.2011.67 Trik dan Ide Brilian Master PHP.Lokomedia. Yogyakarta.

Rosa A.S., M dan Shalahuddin.2011.Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Tersturktur dan Berorientasi Objek).Modula.Bandung

Sutabri Tata.2012.Konsep Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta.

Waljiyanto.2003.Sistem Basis Data : Analisis dan Pemodelan Data.Graha Ilmu.Yogyakarta.

Down Town Andy, McGraw Hill, Enginneering Computer interface,1991

http://elib.unikom.ac.id (diakses pada tanggal 2 Juni 2014)

(9)
(10)

v

rahmat, hidayah dan karunia-Nya dan tidak lupa juga Sholawat Serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, sehingga penulis dapat dengan

lancer menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “ Sistem Informasi Penjualan

dan Pemesanan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan”. Laporan ini disusun

sebagai salah satu syarat dalam menempuh siding tugas akhir jenjang Strata 1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terlalu jauh dari predikat sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya berguna bagi penulis dan bersifat membangun.

Keberhasilan penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis untuk menyampaikan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu memberikan material, spiritual dan motivasi yang tidak terhingga, antara lain kepada :

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendakNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(11)

vi

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Citra Noviyasari, S.Si, MT, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

6. Novrini Hasti, S.T., MT. selaku dosen wali (SI-14) dan dosen pembimbing penulis yang telah memberikan bantuan dan pengarahan serta masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. 7. Kedua Orang tua penulis (Ibu Wanisih dan Bapak Ali Safari S.Hut) yang

telah memberikan dorongan semangan serta do’a nya, semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikannya, Amin.

8. Seluruh Staff dosen dan sekertaris Program Studi Sistem Informasi. 9. Rekan-rekan mahasiswa/I SI angkatan 2010 khususnya SI-14 atas

kebersamaan, dorongan dan bantuannya.

10.Rekan-rekan senior yang telah membagikan pengalamannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

11.Saudara dan Kerabat yang selalu memberikan nasihat dan saran.

12.Uus Husna Amali, selaku pemimpin UD. Tanjung Harapan yang mengizinkan untuk melakukan penelitian di perusahaannya.

(12)

vii tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, 25 Juni 2014

(13)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman di bidang teknologi, perusahaan makin dipicu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai alat bantu dalam menyebarkan informasi. Internet merupakan suatu media yang sudah tidak asing lagi diberbagai belahan dunia yang memiliki banyak fungsi. Dimasa kini dan masa depan secara umum akan berubah menjadi alat bantu untuk persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang lainnya dalam menyebarkan informasi-informasi terbaru seputar informasi-informasi di bidang pengolahan data yang cepat dan akurat. Fenomena yang terjadi hampir semua perusahaan memiliki web. Web adalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

(14)

UD. Tanjung Harapan berdiri tahun 2006, merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang pembibitan tanaman keras yang meliputi tanaman

perkebunan dan kehutanan . perusahaan ini melakukan usaha-usaha dalam bidang

perdagangan umum terutama pengadaaan benih atau bibit tanaman pertanian dan

kehutanan.

Dalam melakukan kegiatan, perusahaan masih menggunakan proses

manual pada saat konsumen akan melakukan transaksi pemesanan atau

pembelian benih dan bibit, konsumen diharuskan untuk datang langsung ke lokasi

penjualan benih dan bibit atau melakukan pemesanan via telepon. Hal tersebut

mengakibatkan proses transaksi tidak efisien.

Belum terdapatnya web pemesanan dan penjualan di menambah masalah

yang ada pada UD. Tanjung Harapan. Saat ini suatu perusahaan kurang kompetitif jika tidak memiliki media informasi seperti website. Konsumen sangat kesulitan mencari informasi mengenai keberadaan UD. Tanjung Harapan yang tentunya mengakibatkan perusahaan kurang dikenal oleh banyak orang, serta

dalam laporan penjualan masih menggunakan proses manual sehingga

menyulitkan dalam pembuatan laporan penjualan.

Dengan adanya masalah yang dihadapi oleh UD. Tanjung Harapan

(15)

menjelaskan bagaimana proses perusahaan dalam melakukan kegiatannya sehingga dapat ditampilkan waktu pemesanan yang dibutuhkan untuk mengirimkan pesanan sehingga sampai kepada konsumen yang memesannya.

Konsumen akan dapat memperkirakan kapan harus memesan dan kapan pemesanannya akan dikirimkan. Tidak hanya itu saja, keberadaan suatu website akan dapat memperluas jangkauan pemasaran perusahaan ini, maka diperkulan sebuah program aplikasi yang mendukung dalam proses pemesanan dan pemasaran produk pada UD. Tanjung Harapan untuk dijadikan bahan penulisan Skripsi dengan judul :”Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan

Bibit pada UD. Tanjung Harapan”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan, diperlukan media informasi pemesanan dan penjualan pada UD. Tanjung Harapan . Maka dari itu penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Tidak ada media informasi seperti web pemesanan dan penjualan yang komunikatif dan informatif untuk menjelaskan secara detail produk-produk yang ada di UD. Tanjung Harapan.

2. Konsumen sangat kesulitan mencari informasi mengenai keberadaan UD. Tanjung Harapan yang tentunya mengakibatkan perusahaan kurang dikenal

(16)

3. Laporan penjualan masih menggunakan proses manual sehingga menyulitkan dalam pembuatan laporan penjualan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah yang diajukan, maka permasalahan yang akan di kaji dalam proposal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan di UD. Tanjung Harapan.

2. Bagaimana merancang dan membuat sistem informasi pemesanan dan penjualan benih dan bibit yang terstruktur dan terarah sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih efisien dan kecepatan operasional di UD. Tanjung Harapan.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pemesanan dan penjualan benih dan bibit di UD. Tanjung Harapan.

4. Bagaimana implementasi sistem yang dapat memberikan sistem informasi pemesanan dan penjualan benih dan bibit di UD. Tanjung Harapan.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(17)

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit yang berbasis web pada UD. Tanjung Harapan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada UD. Tanjung Harapan. 2. Untuk merancang Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan

Bibit pada UD. Tanjung Harapan.

3. Untuk melakukan pengujian pada sistem yang dirancang, yaitu Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan..

4. Untuk mengimplementasi Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentunya memiliki kegunaan yang akan di terapkan. Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu:

1.4.1. Kegunaan Praktis

(18)

2. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai sistem informasi pemesanan dan penjualan , agar konsumen menyadari pentingnya sistem informasi pemesanan dan pejualan agar mendapatka benih dan bibit dengan kualitas terbaik .

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi pengembangan Ilmu

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk memajukan ilmu tentang sistem informasi yang sudah ada agar dapat diterapkan pada kehidupan dan dapat menguntungkan banyak pihak.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Sistem Informasi Pemesanan dan penjualan Benih dan Bibit dengan berbasis web.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat berguna untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, sebagai bahan pembelajaran untuk mempelajari dalam hal menganalisa, melatih daya piker dan pada saat mengambil kesimpulan untuk menghasilkan keputusan yang terbaik dalam permasalahan yang ada.

1.5. Batasan Masalah

(19)

1. Sistem informasi yang dibuat hanya meliputi sistem penjualan dan pemesanan benih dan bibit pada UD.Tanjung Harapan.

2. Pembayaran transaksi dilakukan secara offline, dimana konsumen melakukan transfer uang secara manual ke rekening yang telah ditentukan.

3. Jangkauan penjualan produk hanya melayani pembelian yang berada di Indonesia.

4. Tidak membahas sertifikasi benih dan bibit. 5. Tidak membahas retur benih dan bibit.

1.6. Lokasi dan Waktu / Jadwal Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan dan penjualan Benih dan Bibit dilaksanakan di UD. Tanjung Harapan. Alamat jln. Ciluluk – Margajaya RT 02, RW 13, Tanjungsari – Sumedang 45362.

1.6.2 Waktu / Jadwal Penelitian

Tabel 1.1 Table Estimasi Waktu Penelitian

No Aktivitas

Tahun 2014

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Identifikasi Kebutuhan

(20)

5 Pengujian Program 6 Implementasi

1.7 Sistematika Penulisan

Penyusun laporan Skripsi ini menggunakan kerangka pembahasan yang terbentuk dalam susunan bab, dengan uraian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat teori-teori yang menjadi dasar pengetahuan yang digunakan dalam penyusunan laporan untuk membangun Perancangan Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang objek penelitian dan metode penelitian pada Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(21)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

10

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berbeda dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti Negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti Provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu Negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada di Negara tersebut.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

(23)

Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama dan saling membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut, maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

2.1.2. Konsep Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur bahwa : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2002:15)

Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut:

(24)

2.1.3 Elemen Sistem

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem 1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan.

3. Kontrol Sistem

(25)

4. Input

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.

5. Proses

Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

6. Output

Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram batang dan sebagainya.

7. Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.4 Karakteristik Sistem

(26)

tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

(27)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit seperti komputer, “program” adalah maintenance input yang

digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input

untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah Sistem (process)

(28)

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.5 Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System).

Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan Sistem Fisik (Physical System) merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sebagainya.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia.

(29)

berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tertentu (Probabilistic System).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem yang Terbuka (Open System). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

(30)

dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk sistem informasi manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolahan. Agar informasi yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam menggalikeputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

(31)

2.2.2. Siklus Informasi

Menurut (Burch dan Grudnitski, 1989), yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakai informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

2.2.3. Nilai dan Kualitas Informasi

Sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. b. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

c. Ketelitian

(32)

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi

e. Ketepatan Waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

g. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

(33)

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : informasi harus akurat(accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini. 1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu (timeline)

Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan lain berbeda.

(34)
[image:34.595.222.398.114.286.2]

Gambar 2.2 Kualitas Informasi 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau processing system.

Menurut Tata Sutabri (2012 : 46) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(35)

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan

(36)

secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2. Perencanaaan Sistem informasi

(37)

Untuk dapat menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan dan nilai masing-masing organisasi.

Demi memahami bagaimana merencanakan sistem informasi yang tepat dan sesuai dengan organisasi masing-masing, Perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tinkatan sebagai berikut :

Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahannya

Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem

Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan design

2.3.3. Pengelolaan Sistem Informasi

Pengelolaan sistem informasi adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari studi manajemen sebagaimana pengelolaan ketenangan, keuangan, organisasi dan tata laksana, dan lain sebagainya. Pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen.

2.3.4. Pengendalian Sistem Informasi

(38)

keterampilan manajerial dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem informasi, yakni :

1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi 2. Kemampuan mengendalikan proses tranformasi informasi

3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksanaan sistem informasi 4. Kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi

2.3.5. Penilaian Sistem Informasi

Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. Penilaian merupakan suatu komponen sistem yang penting dalam pengelolaan informasi.

Komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya, yakni masukan, proses, dan produk. Komponen masukan merupakan langkah awal dalam penyusunan secara informasi. Komponen proses bertalian dengan transformasi informasi, sedangkan komponen produk bertalian dengan hasil dan dampak sistem informasi.

Masing-masing komponen tersebut menuntut adanya penilaian. Sehubungan dengan hal tersebut maka ditentukan 3 (tiga) strategis penilaian dalam sistem informasi, yaitu :

a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata.

(39)

penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.

c. Strategi penilaian produk yang bertujuan menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

2.4. Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.4.1. Konsep Dasar Jaringan Komputer

Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling mengakses satu dengan yang lainnya.

(40)

2.4.2. Jenis Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005 : 19), membedakan jaringan komputer berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu : 1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

(41)

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

Menurut Budhi Irawan (2005 : 69), internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer-komputer di seluruh dunia. Setiap komputer-komputer dan jaringan terhubung secara langsung ke beberapa jalur utama yang disebut dengan internet backbone atau secara tidak langsung terhubung melalui ISP (Internet Service Provider) melalui internet backbone.

Teknologi internet pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan pertahanan yang dirintis oleh lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika. Lembaga riset tersebut menginginkan agar komputer-komputer yang ada dapat saling berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer. Sistem jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan dengan kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini dapat semakin besar dan berkembang.

(42)

Host-to-Host Transport dan Application) yang masing-masing memilki protokolnya sendiri-sendiri.

Untuk dapat terkoneksi dengan Internet kita perlu terhubung dengan host atau jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan internet. Atau dengan kata lain kita perlu koneksi dengan internet gateway. Untuk dapat mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer tetapi ada alat bantu lainnya, yaitu :

1. Internet Service Provider

Online Service atau yang disini dikenal dengan sebutan Internet Service Provider (ISP) adalah suatu perusahaan atau badan baik pemerintah maupun swasta yang dapat memberikan fasilitas layanan koneksi ke jaringan internet bagi jaringan yang terhubung kepadanya.

2. Bandwith

Dalam sistem komunikasi data komputer ini dikenal istilah bandwidth atau kecepatan transmisi data, dalam satuan bit perdetik. Semakin besar bandwidth maka semakin cepat transmisi data.

3. Server

Pada suatu jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet dapat ditempatkan satu atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server atau komputer yang dapat diakses baik dari jaringan tersebut maupun dari jaringan internet.

4. Modem

(43)

dasarnya modem memungkinkan komputer anda untuk berbicara dengan komputer lain melalui kabel telepon, kata modem berasal dari kata modulasi demodulasi yang berarti proses perubahan denyut elektronis dari komputer menjadi suara/audio sehingga dapat dikirim lewat telepon. Modem penerima akan mengubah suara tadi menjadi denyut elektronis kembali untuk diproses selanjutnya oleh komputer.

2.4.3. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Andri Kristanto (2003 : 21) Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Topologi secara fisik dari suatu jaringan merajuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkatnya.

Topologi, menurut Budhi Irawan (2005 : 25) adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, star, ring (cincin) dan tree (pohon). Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

(44)

2.5.1. Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP (Hypertext Processor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai Compiler.

Menurut Rina Musyawarah (2005 : 72) PHP adalah singkatan dari Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasi web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side HTML, embedded scripting).

Dengan php ini, dapat membuat berbagai macam aplikasi berbasis web, mulai dari aplikasi yang sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke database.

2.5.2. MySQL

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

(45)

2. fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.

2.5.3. Macromedia DreamWeaver

(46)

2.5.4. Browser dan Web Server

Dalam dunia web perangkat lunak client yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web dan menampilkan pada layer komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang berisi informasi yang hendak ditampilkan oleh pengguna.

Untuk menjalankan PHP dan MySQL dibutuhkan web server. Apache merupakan salah satu web browser yang ketangguhannnya telah teruji serta dari apache yang free dan open source.

2.6. Pengertian Penjualan, Pembelian, Pemesanan, Benih dan Bibit 2.6.1. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, penjualan sangat penting dan sangat menentukan era suatu pemasaran untuk memasarkan produknya yaitu dengan cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan. Kegiatan penjualan terbagi dalam dua cara yaitu:

1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan tidak mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

(47)

Pengertian penjualan menurut “American marketing Assosiation”

ditetapkan sebagai berikut: proses pemberian bantuan persuasi secara pribadi atau non pribadi agar membeli suatu komoditi atau jasa agar bertindak menguntungkan atau suatu gagasan atau ide yang mengandung arti komersial bagi penjual.

Dari pemikiran di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud sistem penjualan adalah pola hubungan antar bagian-bagian yang saling berkaitan untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjulan sehingga mengahasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga memuaskan kedua belah pihak.

2.6.2 Pengetian Pemesanan

pemesanan adalah proses perbuatan, cara memesan atau memesankan. Pemesanan merupakan salah satu aktifitas dalah sebuah perusahaan rental buku, pemesanan dilakukan oleh konsumen, adanya pemesanan membantu

penjual menentukan jumlah persediaan barang.

Kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan pemesanan tidak hanya dapat dilakukan jika konsumen dan penjual bertatap langsung, tetapi dapat dilakukan dari jarak jauh sekalipun, misalnya dengan menggunakan E-commerce, yaitu sistem pemesanan barang lewat internet.

2.6.2 Pengertian Benih dan Bibit

(48)

Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya (dewasa).

(49)

37 3.1 Objek Penelitian

Penelitian dilakukan untuk merancang Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Berbasis Web pada UD. Tanjung Harapan yang beralamat di Jalan Ciluluk-Margajaya RT 02, RW 13 Tanjungsari-Sumedang.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

UD.Tanjung Harapan pertama kali berdiri pada tanggal 14 Juni 2006, pendiri UD.Tanjung Harapan ini adalah Uus Husna Amali sekaligus sebagai ketua dari UD.Tanjung Harapan. UD.Tanjung Harapan bergerak di bidang pemesanan dan penjualan berbagai jenis benih dan bibit tanaman hutan dan pertanian yang memiliki kualitas-kualitas mutu benih dan bibit. Usaha dagang ini didirikan atas dasar Kebutuhan konsumen terhadap benih dan bibit tanaman hutan dan pertanian khususnya di wilayah Jawa Barat.

(50)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi

1. Bukan sekedar Hijau, saatnya menanam bibit berkualitas. 2. UD.Tanjung Harapan, harapan “paru-paru kehidupan”. Misi

1. Menjadikan penjualan yang terdepan bagi UD. Tanjung Harapan.

2. Menjalankan kegiatan usaha yang mengutamakan suatu hubungan ikatan yang baik dan menciptakan suatu kenyamanan dalam usaha

3. Memberikan kepercayaan penuh kepada konsumen untuk memilih benih dan bibit berkualitas

4. Memberikan kenyamanan kepada konsumen dalam melakukan transaksi jual beli benih dan bibit.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(51)

pekerjaan. Pembagian kerja bukan hanya perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi mewujudkan penempatan orang yang tepat.

KETUA Uus Husna Amali

DIVISI BENIH Eme Sutarmat

DIVISI BIBIT Husen

DIVISI TRANSPORTASI Wawan KASIR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi UD. Tanjung Harapan

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dapat dijelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi. Penjabaran dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai berikut :

1. Ketua

Tugas dan tanggung jawab dari ketua adalah sebagai berikut :

a. Pemimpin tertinggi yang menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan di UD. Tanjung Harapan.

b. Memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan setiap kegiatan di UD. Tanjung Harapan.

(52)

e. Mengurus segala promosi penjualan 2. Kasir

Adapun tugas dan tanggung jawab dari kasir adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan pemesanan dan penjualan b. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan

c. Membuat laporan keuangan secara berkala 3. Divisi Benih

Adapun tugas dan tanggung jawab dari divisi benih adalah sebagai berikut : a. Mengurus informasi benih yang akan di jual

b. Bertanggung jawab mengelola benih-benih yang tersedia c. Bertanggung jawab tersedianya stok benih yang ada ditoko d. Melakukan pemesanan benih kepada distributor benih 4. Divisi Bibit

Adapun tugas dan tanggung jawab dari divisi bibit adalah sebagai berikut : a. Mengurus informasi bibit yang akan di jual

b. Bertanggung jawab mengelola bibit-bibit yang tersedia c. Bertanggung jawab tersedianya stok bibit yang ada ditoko d. Melakukan pemesanan bibit kepada distributor bibit 5. Divisi Transportasi

(53)

3.2 Metode Penelitan

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau mengumpulkan data yang berhubungan dengan pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan-kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi adalah metode deskriptif. Metode deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.

Perkembangan metode deskriptif juga banyak dilakukan oleh para penelitian karena dua alasan yaitu :

1. Dalam pengamatan empiris didapat bahwa besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif.

2. Melakukan deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang penjualan maupun tingkah laku manusia.

(54)

dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara factual perkembangan perusahaan.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam menentukan desain penelitian, penulis melakukannya pada UD. Tanjung Harapan yang beralamat di Jalan Ciluluk-Margajaya RT 02, RW 13 Tanjungsari-Sumedang. Maka penulis akan melakukan penelitian ini untuk membangun sistem aplikasi pemesanan dan penjualan benih dan bibit. Dengan menggunakan metode yang bersifat deskriptif pada pendekatan kasus di UD. Tanjung Harapan , yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di UD. Tanjung Harapan.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

(55)

3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan dari laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara pada ketua yaitu Bapak Uus Husna Amali dan divisi-divisi dari UD. Tanjung Harapan. Penulis mewawancara langsung untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan mengenai sistem yang sedang berjalan dan sarana informasi bagi konsumen serta harapan dan keinginan UD. Tanjung Harapan dan konsumen sebagai alat untuk pemenuh kebutuhan informasi penjualan yang seharusnya seperti apa.

b. Observasi

Selain wawancara langsung dengan ketua dan divisi-divisi UD. Tanjung Harapan, penulis juga mengamati secara langsung proses penjualan dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen seperti laporan penjualan dan cara kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

(56)

Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi, yaitu : 1. Data Penjualan

2. Data Sertifikat Benih 3. Data Keuangan

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan cara bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi.

(57)

Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system menggunakan metode incremental yang sudah dikembangkan dari waterfall model, karena metode incremental ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada suatu tahap tidak sesuai atau mengalami kesalahan, maka dapat kembali ke tahap sebelumnya.

MAINTENANCE TESTING

CODING DESIGN

ANALYSIS

Gambar 3.2 Waterfall Model

(58)

Langkah umum penggembaran waterfall adalah sebagai berikut: 1. Analysis

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan system. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literature. Seorang system analis alan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuat system komputer yang biasa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bias dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan system. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan system analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa program.

2. Desain

Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum di buat coding. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detai(algoritma)procedural. Tahapan ini kana menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini lah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. 3. Coding

(59)

dalam mengerjakan suatu system. Dalam artian pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahap ini.

4. Testing

Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap system yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bias diperbaiki.

5. Maintenance

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bias karena mengalami keslahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (puerperal atau system operasi baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis dan perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam sistem terdapat flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data dan Relasi Tabel. Untuk lebih jelas dapat dilihat penjelasan sebagai berikut :

1. Flowmap

(60)

maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks digunakan untuk memnggambarkan sistem penjualan benih dan bibit secara garis besar dan keseluruhan. Diagram konteks dirancang untuk memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data pada sistem pemesanan dan penjualan benih dan bibit merupakan salah satu gambaran mengenai semua kegiatan dan aktifitas penjualan dan pemesanan benih dan bibit untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami didalam kegiatan proses pengolahan data.

Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut : a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

b. Data flow (arus data) c. Process (proses)

d. Data storage (simpanan data)

4. Kamus Data

(61)

tahap analisis dan perancangan sistem. Pada tahap menganalisis suatu sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi analisis dan pemakai sistem, mengenai data yang masuk kedalam sistem dan informasi yang dibutuhkan dalam sistem. Sedangkan dalam tahap perancangan sistem, kamus data yang digunakan untuk merancang input,merancang laporan- laporan dan database.

5. Perancangan Basis Data A. Normalisasi

Pada proses normalisasi selalu diuji dengan berbagai kondisi seperti menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), melihat (review). Pada sebuah database dan bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi yang harus dipecahkan lagi menjadi beberapa table sehingga bentuknya menjadi database normal.

Tujuan dari normalisasi adalah :

1. Mengurangi keanekaragaman data

2. Mengurangi terjadinya penyimpangan dalam operasi insert,delete, update. Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut :

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

(62)

untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan.

b. Bentuk normal pertama (First Normal Form)

Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic (tidak ada set atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap adanya.

c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form)

Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik. Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama (primary key).

d. Bentuk normal ketiga(Third Normal Form)

(63)

B. Tabel Relasian

a. Relasi satu ke satu (one to one)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas. Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki satu departemen

b. Relasi satu ke banyak (one to many)

Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many) Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap pegawai hanya dimungkinkan memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang pegawai.

c. Relasi banyak ke banyak (many to many)

(64)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software menggunkan black box. Black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku (behavioral testing), yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak yang di buat.

Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan yaitu:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

Untuk itu dalam pengujian software di UD. Tanjung Harapan ini, penulis melakukan penelitian menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplkiasi akan teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik diterima, output tyang dihasilkan dengan benar, dan integritas informasi eksternal terjaga.

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

(65)

sistem. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem.

3.3.1 Analisis Dokumen

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraukan dokumen yang dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, analisis dokumen bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dan fungsi dari semua dokumen yang ada pada UD. Tanjung Harapan.

Secara umum bentuk dari analisis dokumen terdiri dari elemen-elemen, berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem ini adalah :

1. Nama Dokumen : Permintaan

Sumber : Kasir

Fungsi : Sebagai acuan permintaan barang Item data : Jumlah, Jenis, Tgl_permintaan

Rangkap : 1

2. Nama Dokumen : Kwitansi

Sumber : Kasir

Fungsi : Bukti pembayaran

Periode Pembuatan : pada saat benih atau bibit terjual

(66)

Rangkap : 2

3. Nama Dokumen : Surat Pengantar Benih Tanaman Hutan Sumber : Divisi Bibit dan Benih

Fungsi : Pada saat benih terjual Periode Pembuatan : Pada saat pemesanan barang

Item Data : No, Jenis, Jumlah(Kg), Klasifikasi, No_Sertifikat

Rangkap : 1

4. Nama Dokumen : Sertifikat mutu benih tanaman hutan Sumber : Divisi Benih

Fungsi : Benih bersertifikat Periode Pembuatan : Pada saat benih terjual

Item Data :Nama_spesies, No_Sertifikat, No_Benih, Pemohon, Alamat

Rangkap : 1

5. Nama Dokumen : Nota Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : Bukti pembelian dari konsumen

Periode Pembuatan : Pada saat pembelian benih dan bibit yang tidak bersertifikat

(67)

Rangkap : 3

6. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : untuk memberitahu barang yang terjual Periode Pembuatan : Pada saat barang telah terjual

Item Data :Jenis, Jumlah, Klasifikasi, No_sertifikat, Tgl_penjualan, Data_barang

Rangkap : 1

7. Nama Dokumen : Nota Pemesanan Sumber : Kasir

Fungsi : Sebagai bukti pemesanan benih atau bibit Periode Pembuatan : Pada saat melakukan pemesanan

Item data : No, Nama_barang, Jumlah Rangkap : 2

3.3.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan 3.3.2.1Analisis Prosedur Penjualan Benih dan Bibit

Adapun analisis prosedur dari sistem pemesanan dan penjualan pada UD. Tanjung Harapan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

(68)

2. Kasir melakukan pencatatan permintaan barang, kemudian diberikan kepada bagian divisi benih dan bibit.

3. Divisi benih dan bibit menerima permintaan dari kasir dan melakukan pengecekan benih dan bibit, jika benih dan bibit tidak ada, dibuatkan data barang tidak ada kemuadian diberikan kepada kasir dan diberikan kepada konsumen. Jika benih yang diinginkan bersertifikat ada,maka bagian divisi benih mengeluarkan sertifikat mutu benih, surat pengantar, jika konsumen mencari benih tidak bersertifikat, maka divisi benih memberikan nota penjualan.

4. Jika benih yang bersertifikat ada, maka kasir menerima sertifikat mutu benih dan surat pengantar dari divisi benih, lalu kasir membuat kwitansi sebagai bukti pembayaran. Jika konsumen meminta benih yang tidak bersertifikat dan bibit, maka kasir membuat nota penjualan untuk diberikan kepada konsumen.

5. Kasir membuat laporan penjualan untuk dilaporkan kepada ketua.

3.3.2.2 Analisis Prosedur Pemesanan Benih dan Bibit

Adapun analisis prosedur Apabila pada saat pembelian, produk yang diinginkan tidak ada, maka konsumen dapat memesan produk tersebut. Berikut sistem pemesanan yang sedang bejalan :

1. Konsumen memberikan data permintaan kepada kasir

(69)

3. Apabila barang yang di cek tidak ada, maka kasir membuat nota pemesanan lalu diberikan kepada konsumen.

3.3.2.3Flowmap

(70)

3.3.2.3.1 Flowmap Penjualan yang Sedang Berjalan

Flowmap Penjualan yang sedang berjalan

Kasir

Konsumen Divisi Benih dan Bibit Ketua

P

h

ase

Permintaan Permintaan Permintaan

Cek benih dan bibit

tersedia

Data barang tidak ada

Data barang ada

F T

Data barang tidak ada Data barang tidak

ada

Mutu benih dan bibit

Surat Pengantar Sertifikat mutu benih dan bibit sertifikat

Non sertifikat

Surat Pengantar Sertifikat mutu benih dan bibit

Membuat Kwitansi

Kwitansi Surat Pengantar

Sertifikat mutu benih dan bibit

Kwitansi Nota Penjualan Nota Penjualan Membuat Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan

(71)

3.3.2.3.2 Flowmap Pemesanan yang Sedang Berjalan

Flowmap Pemesanan yang sedang berjalan

Kasir

Konsumen Divisi Benih dan Bibit

P

h

as

e

Permintaan Permintaan Permintaan

Cek benih dan bibit

Data barang tidak ada Data barang tidak

ada

Nota Pemesanan

Membuat Nota Pemesanan

Nota Pemesanan

Membuat data barang tidak ada

Gambar 3.4 Flowmap Pemesanan yang Sedang Berjalan

3.3.2.4Diagram Konteks

(72)

SI Pemesanan dan Penjualan UD. Tanjung Harapan Konsumen

Ketua Permintaan

Nota Penjualan

Kwitansi Surat Pengantar Sertifikat Mutu Benih

Laporan Penjualan

Nota Pemesanan

Gambar 3.5 Diagram Konteks yang sedang berjalan

3.3.2.5Data Flow Diagram

(73)

3.3.2.5.1 DFD Penjualan yang Sedang Berjalan

1.0 Pencatatan Permintaan

2.0 Cek benih dan

bibit

3.0 Cek mutu benih 4.0 Membuat Kwitansi 5.0 Mwmbuat Laporan Penjualan Konsumen Ketua

Permintaan Data permintaan

Data benih 6.0 Membuat Nota penjualan Data benih bersertifikat Kwitansi Kwitansi Laporan penjualan Nota Penjualan

Sertifikat Mutu Benih dan Surat Pengantar

Data benih non sertifikat dan

[image:73.595.115.525.172.481.2]

bibit

Gambar 3.6 DFD level 0 Penjualan yang sedang berjalan

3.3.2.5.2 DFD Pemesanan yang Sedang Berjalan

1.0 Pencatatan Permintaan

2.0 Cek benih dan

bibit

3.0 Cek stok benih

atau bibit 4.0

Membuat Nota Pemesanan

Konsumen Permintaan Data permintaan

Data benih

(74)

Gambar 3.7 DFD level 0 Pemesanan yang sedang berjalan 3.3.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil evaluasi, UD. Tanjung Harapan masih mengalami berbagai permasalahan dalam melakukan aktivitas penjualan. Adapun masalah yang dihadapi pada sistem pemesanan dan penjualan yang sedang berjalan pada UD. Tanjung Harapan adalah :

Tabel 3.1 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

No Permasalahan Pemecahan

1

Tidak ada media informasi seperti web pemesanan dan penjualan yang

komunikatif dan informatif untuk menjelaskan secara detail produk-produk yang ada di UD. Tanjung Harapan.

Dengan mengimplementasikan sistem aplikasi pemesanan dan penjualan ini, memudahkan konsumen dalam pencarian

informasi penjualan benih dan bibit sehingga akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan yang diharapkan.

2

Konsumen sangat kesulitan mencari informasi mengenai keberadaan UD. Tanjung Harapan yang tentunya

mengakibatkan perusahaan kurang

dikenal oleh banyak orang.

Menggunakan sistem informasi berbasis web, maka UD.Tanjung Harapan dapat dikenal oleh seluruh konsumen, karena dapat diakses oleh siapapun.

(75)

menggunakan proses manual sehingga

menyulitkan dalam pembuatan laporan

penjualan.

(76)

64 4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan salah satu tahap lanjutan dari analisa dan evaluasi sistem yang sedang berjalan, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa sistem baru dapat dibuat sehingga menghasilkan rancangan sistem.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu perancangan yang dapat membantu proses penjualan dan pemesanan yang mana akan membantu mempromosikan dam memperluas cakupan penjualan dan pemesanan UD. Tanjung Harapan ini. Secara umum, tujuan yang akan dicapai untuk mempermudah, mempercepat, serta kenyamanan dalam kinerja, berikut tujuan perancangan sistem secara khusus :

1. Membuat suatu sistem informasi penjualan dan pemesanan benih dan bibit secara online yang memperrmudah konsumen di Indonesia mendapatkan produk dengan cepat , mudah dan aman.

(77)

Diperlukan tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yaitu:

1. Perancangan proses, yang digambarkan dalam flowmap, diagram arus data, kamus data.

2. Perancangan basis data , digambarkan dengan normalisasi,

Gambar

Gambar 2.2 Kualitas Informasi
Gambar 3.6 DFD level 0 Penjualan yang sedang berjalan
Tabel 4.8 Tabel Bentuk Normal Ketiga
Tabel 4.16 Struktur File Tabel Pengiriman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji korelasi antara manajemen proses dalam organisasi dengan pencapaian SPM dan PHBS di Jatinegara menunjukkan variabel kepemimpinan yang baik, strategi yang optimal dan fokus

Adapun model yang diberikan para guru Pendidkan Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai multikultural di SMP PGRI 01 Karangploso Malang yaitu para guru memakai model yang

Lingkar Dadaha No 24a Nagarwangi Cihideung Kota Tasikmalaya Hp 085223344498 Kepemimpinan DPD Pemuda/KNPI Kota Tasikmalaya yang masih bayi merah, dalam masa transisi dimana struktur

III Tahun 2020 Anindini Winda Amalia, S.Kep., Ns., M.Kes Budi Pranoto, AMd.RMIK.,S.K.M 4 DEVITA MEDARISKA TIK Perancangan Aplikasi Reservasi dan Antrian Online Berbasis Website di

Moore menggambarkan bahwa posisi yang baik bagi sebuah lubang ventilasi yang berfungsi sebagai inlet (tempat memasukkan udara) adalah yang sama tingginya dengan penghuni yang

Kedua siswa cerebral palsy tersebut memiliki prestasi belajar yang rendah tentang pengukuran waktu, hal ini dibuktikan dengan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan media karim untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada KD bermain peran siswa kelas VIII C

Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun Anggaran 2020 (Berita Daerah