MAKALAH
RISET PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI
Dosen Pengampu : Hamron Z,MSi
Disusun Oleh: Kelompok 3
Ambar Kustina 15.0102.0179 M Syariful Anam 15.0102.0188 Husnul Mazida 15.0101.0181 Ferdan Rizky J 15.0102.0189 Nela Sara D 15.0102.0182 Santi Winarsih 15.0102.0190 Ahmad Fahrurozi 15.0102.0185 Ria Mahadeka 15.0102.0191 Risha Dwi L 15.0102.0187
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
Banyak perusahaan meraup begitu banyak informasi tetapi gagal mengelola dan menggunakannya dengan baik. Perusahaan harus merancang sistem informasi pemasaran yang efektif yang mampu memberikan informasi yang tepat kepada para manajer, dalam bentuk yang tepat, pada saat yang tepat untuk membantu mereka mengambil keputusan pemasaran yang lebih baik.
Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System-MIS) terdiri dari orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang diperlukan, dengan segera, dan akurat untuk pembuat keputusan pemasaran.
Sistem Informasi Pemasaran
Manajer pemasaran dan pengguna informasi lainnya Analisis Perencanaan Implementasi Kendali
Lingkungan pemasaran
Pasar sasaran Saluran pemasaran Pesaing Masyarakat Kebutuhan ling kungan makro
Sistem informasi pemasaran
Mengembangkan informsai yang diperlukan Mengembangkan
informsai yang diperlukan
Menilai kebutuhan informasi
Intelijen pemasaran
Analisis informasi Database
internal
A. MENILAI KEBUTUHAN INFORMASI PEMASARAN
Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah melayani manajer pemasaran perusahaan dan manajer alinnya. Namun, MIS juga memberikan informasi kepada mitra eksternal, seperti pemasok, penjual perantara, atau agen jasa pemasaran. Sistem informasi pemasaran yang baik memyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki pengguna terhadapa informasi yang benar-benar mereka perlukan dan informasi yang layak ditawarkan. MIS harus mengawasi lingkungan pemasaran untuk memberikan informasi yang harus dimiliki oleh pengambil keputusan agar membuat keputusan pemasaran kunci.
B. MENGEMBANGKAN INFORMASI PEMASARAN
Pemasar dapat memperoleh informasi yang diperlukan dari data internal, intelijen pemasaran, dan riset pemasaran.
1. Data internal
Banyak perusahaan yang membangun database internal (internal database). Database internal merupakan kumpulan informasi elektronik tentang konsumen dan pasar yang diperoleh dari sumber data di dalam jaringan perusahaan. Manajer pemasaran dapat mengakses dan bekerja dengan informasi di dalam database untuk mengenali peluang dan masalah pemasaran, merencanakan program, dan mengevaluasi kinerja.
2. Intelijen Pemasaran
Intelijen pemasaran (marketing intelligence) adaah kumpulan dan analisis sistematis dan informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar. Tujuan intelijen pemasaran adalah memperbaiki pengambilan ke[utusan strategis, menilai dan melacak tindakan pesaing, serta meberikan peringatan dini tentang peluang dan ancaman.
C. RISET PEMASARAN
pasar dan pangsa pasar atau untuk mengukur efektivitas penetapan harga, produk, distribusi, dan kegiatan promosi.
Proses Riset Pemasaran:
1. Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset
Manajer pemasaran dan periset harus bekerjasama secara erat mendefinisikan masalah dan menyepakati tujuan riset. Manajer adalah orang yang memahami keputusan tentang informasi mana yang diperlukan, periset adlaah orang yang paling memahami riset pemasaran dan cara memperoleh informasi.
Tujuan riset eksplorasi (exploratory research) adalah mengumpulkan informasi awal yang akan membantu mendefinisikan masalah dan menyarankan hipotesis. Tjuan riset deskriptif (dscriptive research) adalah menggambarkan sesuatu, seperti potensi pasar untuk sebuah produk atau demografi dan perilaku konsumen yang membeli produk. Tujuan riset kausal (causal research) adalah menguji hipotesis tentang hubungan sebab akibat.
Pernyataan masalah dan tujuan riset memandu keseluruhan proses riset. Manajer dan periset harus menulis pernyataan gtersebut untuk memastikan bahwa mereka menyepakati tujuan dan hasil yang diharapkan dan riset tersebut.
2. Mengembangkan Rencana Riset
Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi tepat yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi itu dengan efisien, dan mempresentasikan rencana pada pihak manajemen. Rencana riset memuat kerangka sumber data yang ada dan menyebutkan pendekatan riset khusus, metode hubungan, rencana pengambi;an sampel, dan alat yang digunakan periset utnuk mengumpulkan data baru.
Mendefinisika n masalah dan
tujuan riset
Mengembangk an rencana riset untuk mengumpulka
n informasi
Mengimpleme ntasikan rencana riset
Menerjemahka n dan melaporkan
Untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer, rencana riset memerlukan pengumpulan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunser (secondary data) terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat, telah dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer (primary data) terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan khusus riset.
Mengumpulkan Data Sekunder
Perusahaan dapat membeli laporan data sekunder dari pemasok luar. Data sekunder biasanya lebih mudah dan lebih murah diperoleh daripada data primer. Juga, sumberd ata sekunder kadang-kadang dapat memeberikan data yang tidak dapat dikumpulkan sendiri oleh perusahaan perorangan-informasi yang tidak tersedia secara langsung atau terlalu mahal utnuk dikumpulkan.
Data sekunder juga bsia bermasalah. Informasi yang diperlukan mungkin tidak ada-periset jarang memperoleh semua data yang mereka perlukan dari sumber data sekunder. Kumpulan Data Primer
Perusahaan juga harus mengumpulkan data primer. Selian harus teliti dalam mengevaluasi kualitas informasi sekunder, periset juga harus cermat ketika mengumpulkan data primer. Mereka harus memastikan bahwa data itu relevan, akurat, baru, dan tidak bias. Merancang renacana, pengumpulan data primer memerlukan sejumlah keputusan tentang pendekatan riset, metode hubugan, rencana pengambilan sampel, dan peralatan riset.
Pendekatan riset Metode Hubungan Rencana Pengambilan Sampel
Peralatan Riset
Observasi Survei eksperimen
Surat Telepon
Wawancara Pribadi Online
Satuan sampel Ukuran sampel Prosedur sampel
Kuesioner
Peralatan mekanis
Selanjutnya periset menerapkan rencana riset pemasaran kedalam tindakan nyata. Penerapan ini meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Pengumpulan data dapat dilaksanakan oleh staf riset pemasaran perusahaan atau perusahaan luar. Fase pengumpulan data proses riset pemasaran biasanya merupakan fase termahal dan paling sering terjadi kesalahan. Periset harus cermat mengamatai agar meamstikan bahwa rencana itu diimplementasikan denagn benar. Mereka harus menjaga agar tidak terjadi masalah dengan responden yang dihubungi, dengan responden yang menolak bekerjasama atau memberikan jawaban yang bias, dan dengan pewancara yang membuat kesalahan atau mengambil jalan pintas.
Periset juga harus memproses dan menganalisis data yang terkumpul untuk mengisolasi informasi dan penemuan penting. Mereka harus memeriksa data untuk akurasi dan kelengkapan serta mengkodekannya utnuk analsis. Periset lalu mentabilasi hasilnya dan menghitung ukuran statistik.
4. Menerjemahkan dan Melaporkan Penemuan
Sekarang periset apsar ahrus menerjemahkan penemuan, menarik kesimpulan, dan melaporkan penemuan tersebut kepada manajemen. Periset tidak boleh berusaha melebih-lebihkan angka dan teknik statistik agar menyenangkan manajer. Tetapi periset harus menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapai manajemen. Manajer dan periset harus bekerjasama secara erat ketika menginterpretasikan hasil riset, dan keduanya harus berbagi tanggung jawab dalam proses riset dan keputusan yang dihasilkan.
D. MENGANALISIS INFORMASI PEMASARAN
Banyak perusahaan yang berpaling ke manajemen hubungan pelanggan untuik mengelola informasi detail tentang pelanggan erorangan dan secara hati-hati mengelola “titik sentuh” pelanggan agar memaksimalkan loyalitas pelanggan. Dengan menggunakan CRM untuk memahami pelanggan secara lebih baik, perusahaan dapat memberikan tingkat pelayanan pelanggan yang lebih tinggi dan mengembangkan hubungan pelanggan yang lebih dalam. Mereka dapat menggunakan CRM utnuk menunjukkan pelanggan bernilai tinggi, menargetkan mereka secara lebih efektif, menjula produk perusahaan, dan menciptakan penawaran bagi kepentingan pelanggan tertentu.
E. MENDISTRIBUSIKAN DAN MENGGUNKAN INFORMASI
Informasi pemasaran tidak ada nilainya samapi informasi itu digunakan utnuk membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Oleh karena itu, sistem informasi pemasaran harus membuat keputusan pemasaran atau berhubungan dengan pelanggan.
Berkat teknologi modern, manajer pemasaran saat ini dapat memperoleh akses langsung ke sitem informasi setiapsaaat dan dari banyak lokasi secara virtual.dari tempat manapun, mereka dapat memperoleh informasi dari perusahaan atau database luar, menganalisisnya dengan piranti lunak statistik, menyiapakan laporan dan presentasi serta berkomunikasi secara alngsung dengan pihak lain di dalm jaringan.
F. PERTIMBANGAN INFORMASI PEMASARAN LAIN Riset Pemasaran dalam Bisnis Kecil dan Organisasi Nirlaba
Seperti oraganisasi besar, organisasi kesil mebutuhkan informasi pasar. Bisnis yang baru dimulai memerlukan informasi tentang indutri mereka, pesaing, pelanggan potensialm dan reaksi terhadap penawaran pasar baru. Bisnis kecil yang sudah ada harus melacak perubahan dalam kebutuhan dan keinginan pelanggan,reaksi terhadap produk baru, dan perubahan dalam lingkungan kompetitif.
sering memberi informasi tentang pembeli lokal dan pola pembeli mereka. Bisnis kecil dapat mengumpulkan jumlah informasi ynag banyak dengan biaya yang sangat murah di internet.
Pengumpulan data sekunder, observasi, survei, dan eksperimen semuanya dapat digunakan secara efektif oleh organisasi kecil maupun organisasi besar dengan biaya yang murah.
Riset Pemasaran Internasional
Periset pemasran internasinal mengikuti langkah-langkah yang sama dengan periset domestik, dari mendefinisikan maslah riset dan mengembangkan rencana riset sampai menerjemahkan dan melaporkan hasilnya. Namun, riset ini sering menghadapi berbagai macam masalah yang lebih banyak jumlahnya. Periset domestik berhubungan dengan pasar yang cukup homogen di dalam seluruh negara, sedangkan periset internasional berhubungan dengan pasar yang bergam di banyak negara yang berbeda. Pasar ini mempunyai tingkat perkembangan ekonomi, budaya dan adat, serta pola pebelian yang sangat beragam.
Kebijakan Publik dan Etika dalam Riset Pemasaran
Sebagian besar riset pemasaran menguntungkan perusahaan sponsor da onsumennya. Melalui riset pemasran, perusahaan mempelajari lebih banyak hal tentang kebutuhan konsumen, menghasilkan produk dan jasa yang lebih memuaskan dan hubungan pelanggan yang lebuh kuat. Namun, penyalahgunaan riset pemasaran juga dapat membahyakan dan mengganggu konsumen. Dua kebijakan publik utama dan masalah etika dalam riset pemasaran dalah pelanggaran terhadapa privasi konsumen dan penyalhagunaan pemnemuan riset.
1. Pelanggaran terhadapa Privasi Konsumen
pembelian. Atau mereka khawatir bahwa pemasar sedang membangun database raksasa yang penuh dengan informsai pribadi tentang pelanggan.
Jika periset memberikan nilai utnuk memperoleh suatu informasi, pelanggan akan menyediakannya dnegan senang hati. Pendekatan terbaik untuk para periset adalah mereka hanya menyakan informasi yang mereka perlukan, menggunakan informasi itu dengan bertanggung jawab untuk memberikan nilai kepada pelanggan, dan tidak menyebarkan informasi tersebut tanpa persetujuan pelanggan.
2. Penyalahgunaan Penemuan Riset
Studi riset bisa mneejadi alat pembujuk yang kuat, perusahaan sering menggunkaan hasil studi sebagai pernyataan di iklan dan promosi mereka. Namu, saat ini, banyak studi riset tampak tidak lebih dari sekedar kendaraan untuk mebuat laku produk sponsor. Bahkan, di beberapa kasus, survei riset tampak dirancang hanya untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Beberapa pengiklan secar terbuka mencurangi rancangan riset mereka atau secara kasar telah menyalahgunakan penemaun riset, sebagian besar pelanggan cemderung tidak melihat “hal yang lebih luas”.