• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KIMIA ANORGANIK TEORI IKATAN VALEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KIMIA ANORGANIK TEORI IKATAN VALEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KIMIA ANORGANIK

TEORI IKATAN VALENSI DAN HIBRIDISASI ORBITAL

ESTER ALNINTA BASA SIAGIAN

(21030116140082)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

A. DASAR TEORI IKATAN VALENSI

Ikatan valensi menjelaskan sifat ikatan kimia dalam suatu molekul dari sudut valensi atom.

Prinsip dasar teori ikatan valensi adalah bahwa ikatan kovalen terbentuk ketika orbital dari

dua atom saling mengisi atau berbagi elektron dan daerah pengisian atau berbagi, yang berada

diantara inti, ditempati oleh sepasang elektron. Dasar teori ikatan valensi ini berasal dari tiga

prinsip yang ada, yaitu:

1. Bilangan kuantum spin yang berlawanan arah pada

pasangan elektron. Dalam prinsip pengecualian

yang dikemukakan Wolfgang Pauli (bahwa tidak

ada dua elektron dalam atom yang sama mempunyai

empat bilangan kuantum yang sama), ruang elektron

yang terbentuk oleh orbital yang saling mengisi

akan mempunyai kapasitas maksimum dua elektron

dan harus memiliki bilangan kuantum spin yang

berlawanan arah. Molekul H2 dengan atom H (1s)

akan saling berikatan da membentuk elektron

berpasagan ang memiliki bilangan kantum spin yang

berlawanan arah.

2. Pengisisan maksimum pada orbital-orbital ikatan elektron. Semakin besar orbital saling

tumpang tindih, semakin kuat juga ikatannya, maka ikatan tersebut juga dapat disebut

stabil. Contohnya ikatan HF, pada orbital 1s atom H akan melengkapi orbital 2p atom F

yang berisi setelah penuh.

3. Hibridisasi orbital atom. Hibridisasi adalah konsep bersatunya orbital-orbital atom dan

membentuk orbital hibrida yang sesuai dengan pasangan elektron untuk membentuk

ikatan kimia. Sebagai contoh hibridisasi atom C. Atom karbon seharusnya membentu

ikatan kovalen CH2 karena karbon mempunyai dua elektron tidak berpasagan da

membentuk C-H-C. Namun, yang terbentuk bukanlah CH2 dengan sudut C-H 90 0

melainkan CH4 dengan sudut C-H 109,5 0

.

Dua hal penting mengenai jumlah dan jenis orbital hibrida yaitu:

 Jumlah orbital hibrida yang diperoleh sama dengan jumlah orbital atom keseluruhan.

 Jenis orbital hibrida yang didapat bervariasi dari jenis orbital atom keseluruhan.

B. JENIS-JENIS ORBITAL HIBRIDA

1. Hibridisasi sp

Jika terdapat 2 elektron saling berkumpul dan menyatu di satu pusat atom, maka akan

(3)

hibrida memperbesar pengisisan elektron dengan orbital atom lain dalam ikatan. Contoh

hibridisasi sp adalah BeCl2.

Konfigurasi atom Be yaitu 1s2 2s2, satu elektron di subkulit 2s direlokasikan ke subkulit 2p, lalu elektron 2s dan 2p mengalami hibridisasi sp. Elektron di 2s dan 2p ini

masing-masing berpasagan dengan atom Cl da tebentuklah BeCl2.

Gambar 1.1 Orbital Hibrida sp dari BeCl2

2. Hibridisasi sp2

Bentuk molekul yang akan terbentuk dari hibridisasi ini adalah trigonal planar. Bentuk

(4)

sehingga menghasilkan tiga orbital yang hibrid yang membentuk segitiga dengan sudut

masing-masing sebesar 120o . Contoh hibridisasi ini adalah BF3.

Gambar 1.2 Orbital Hibrida sp2 dari BF3

Terdapat bentuk molekul lain dalam kelompok elekton tertentu yang mengandung

pasangan elektron tunggal (lone pair). Ozon (O3) misalnya. O sebagai pusat atom dengan

hibridisasi sp2 dan pasangan elektron tunggal (lone pair) mengisi salah satu dari tiga orbital sp2 yang ada, sehingga akan menghasilkan bentuk molekul ozon yang bengkok.

Gambar 1.3 Orbital Hibrida sp2 dari O3

3. Hibridisasi sp3

Hibridisasi ini menghasilkan bentuk molekul tetrahedral dimana satu orbital s dan semua

(5)

Gambar 1.4 Orbital Hibrida sp3 dari CH4, NH3, dan H2O

4. Hibridisasi sp3d

Bentuk molekul yang terbentuk adalah trigonal bipiramida. Pusat atom pada sp3d berasal dari periode 3 atau lebih sehingga atom di orbital d, s, dan p bergabung

membentuk orbital hibrida. Hibridisasi sp3d juga dapat membentuk bentuk molekul

seesaw, T-shaped, dan linear bila terdapat lone pairs. Contohnya adalah PCl5.

Gambar 1.5 Orbital Hibrida sp3d dari PCl5

5. Hibridisasi sp3d2

Bentuk molekul yang terbentuk yaitu oktahedral dengan satu orbital 3s, tiga orbital

3p, dan dua dari lima orbital 3d yang bergabung da membentuk enam orbital hibrida

sp3d2. Contohnya adalah SF6.

(6)

Tabel 1.1 Komposisi dan Bentuk Molekul dari Orbital Hibrida

Gambar 1.7 Tahapan dari Rumus Molekul Menjadi Orbital Hibrida

6. Jika Konsep Hibridisasi Tidak Berlaku

Beberapa senyawa atau molekul akan membentuk suatu bentuk molekul yang tidak

sesuai dengan teori ikatan valensi sehingga teori tersebut tidak berlaku. Contohnya

H2S yang apabila ditinjau dengan teori ikatan valensi akan terbentuk sudut 92 o

pada

ikatannya. Tetapi pada kenyataannya, senyawa H2S memiliki sudut 92 o

. Hal ini

terjadi karena dipengaruhi berbagai macam faktor seperti panjang ikatan, besar atom,

(7)

REFERENSI

Armansyah, W. (2015). Teori Hibridisasi dan Contoh Berbagai Macam Hibridisasi http://www.

belajarbagus.com/2015/10/teori-hibridisasi.html

Silberberg, M.S. (1996). Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change (5th ed.) .McGraw-

Gambar

Gambar 1.1 Orbital Hibrida sp dari BeCl2
Gambar 1.2 Orbital Hibrida sp2 dari BF3
Gambar 1.5 Orbital Hibrida sp3d dari PCl5
Tabel 1.1 Komposisi dan Bentuk Molekul dari Orbital Hibrida

Referensi

Dokumen terkait

Pengeringan merupakan faktor penting dari pengolahan kopi, tanpa pengeringan yang tepat baik itu pengeringan mekanis maupun secara tradisional kualitas biji kopi tidak akan

artikel ini akan memberikan langkah2 secara manual dalam setting samba sebagai paket dari linux yang digunakan, sesuai dengan praktikum jaringan komputer di Kelas S1 SI 4A dan D3 MI

Hasil analisa regresi yang terbaik untuk pola distribusi curah hujan adalah pola distribusi curah hujan dimana tinggi curah hujan setiap jamnya adalah yang dominan dengan durasi

koprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan keluarga. Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-M saya dengan judul: “RMS (Roda Mungil Nan Simple) Sebagai Media Permainan Duduk Nyengat (Edukatif, Produktif, Menyenangkan Dan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga dengan restu-Nya pula skripsi

digunakan dalam penelitian berbeda Analisis Kemampuan Siswa Dalam Mengomunikasikan Soal Cerita Menjadi Kalimat Matematika Pada Materi Volume Kubus dan Balok Kelas VIII SMPN

rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah economic value added dan likuiditas berpengaruh terhadap return saham baik secara simultan