PENDAHULUAN
Latar Belakang
Itikpeking merupakan salah satu jenis unggasyang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, karena produk yang dihasilkan itik berupa daging menjadi salah satu preferensi bagi produk unggas yang lezat dan gurih. Akan tetapi tingginya kadar lemak dan kolesterol di dalam produk itik menjadi faktor pembatas yang membuat masyarakat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya terlalu banyak. Adriani et al. (2011)mengemukakan bahwa total kolesterol pada darah itik 213, 23 mg/dl denganLow Density Lipoprotein (LDL) 54,53 mg/dl dan
High Density Lipoprotein (HDL) 61,99 mg/dl. Ariyani (2006) menyebutkan bahwa kadar total kolesterol darah itik adalah 243-257 mg/dl,dimana menurut Saidin (2000) angka ini telah jauh melebihi batas anjuran kadar kolesterol bahan makanan yang dapat dikonsumsi, yaitu maksimal 200 mg/dl.
Itik Peking memiliki persentase lemak yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis itik yang lain yaitu 36,2%, kandungan lemak yang tinggi merupakan
salah satu kendala bagi konsumen yang memiliki kadar kolesterol tinggi (Abdelsamie dan Farrel, 1985 dalam Srigandono, 2000).Kadar kolesterol yang
tinggi dalam darah dapat menyebabkan penyakit seperti serangan jantung dan penyempitan pembuluh darah (Soeharto, 2002).
Sacher et al. (2004) mengemukakan bahwa kolesterol terdapat di dalam darah bersama dengan trigliserida, fosfolipid, dan apoprotein membentuk lipoprotein. Lipoprotein di dalam darah, yaitu kilomikron, Very Low Density Lipoprotein(VLDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein(HDL). Kadar kolesterol dapat di pengaruhi oleh pakan yang
dikonsumsi dan genetik. Oleh karena itu, perlu upaya menjadikan produk ternak yang rendah kolesterol.
Konsumsi bahan makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan gejala pankreatis, pembesaran hati dan peningkatan konsentrasi
Very Low Density Lipoprotein(VLDL), sehingga meningkatkan resiko arterisklerosis yang menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung koroner bahkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya yang dapat mengurangi kadar kolesterol di dalam tubuh itik.
Untuk mengendalikan kadar total kolesterol pada tubuh itik diperlukan suatu molekul yang bermuatan positif yang dapat berikatan dengan muatan negatif pada asam-asam empedu sehingga menjadi statis. Jika semakin banyak asam empedu yang diikat, produksi asam empedu dari kolesterol yang disimpan di dalam hati juga akan menjadi lebih cepat prosesnya. Asam-asam empedu yang berhasil diikat tidak dapat diserap oleh saluran pencernaan sehingga akan terbuang sebagai massa feses. Apabila semakin banyak kolesterol yang berhasil diubah menjadi asam empedu, maka cadangan kolesterol yang tersimpan di dalam tubuh juga akan berkurang.
Tanaman apu-apu yang biasa disebut orang sunda kayambang dengan memiliki bahasa latinya yaitu Pistia stratiotes L. Biasanya tanaman ini hidup ditempat perairan air tawar dengan ukuran sekitar 5cm-10cm. Tanaman apu-apu berbentuk sedikit membulat warna hijau dan akarnya berwarna putih sedikit kotor. Tanaman ini sama sekali tak butuh perawatan, cukup diletakkan di permukaan air, maka tanaman ini akan memproduksi anakan.
Kandungan yang terdapat dalam tumbuhan apu-apu yaitu : Polifenol memiliki kegunaan utama sebagai anti oksidan alami. Polifenol ini berperan melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dengan cara mengikat radikal bebas sehingga mencegah proses inflamasi dan peradangan pada sel tubuh.Flavonoid juga sama memiliki kandungan anti oksidan yang sangat baik, sebagai obat anti inflamasi, sebagai antibiotik, sebagai antivirus. Tanin merupakan salah satu zat anti nutrisi, tanin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer dan membentuk antiseptik untuk melindungi kulit yang ada dibawahnya, dimana regenerasi dari jaringan baru berlangsung.
Pemanfaatan tanaman apu-apu atau kayu apung (Pistia stratiotes) ini terutama sebagai tanaman hias pada kolam. Selain itu, tumbuhan ini juga dimanfaatkan oleh para peternak sebagai pakan dan pupuk oleh petani. Selain itu menurut pakar ikan lele dengan penelitian sederhana ternyata apu-apu dapat menyerap sisa-sisa makanan yang tidak termakan.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti pemanfatan tanaman apu-apu (Pistia stratiotes) untuk diberikan dalam ransum dengan berbagai tingkat pemberian dan pengaruhnya terhadapkadarHDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) darah itikpeking.
TujuanPenelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatantepungApu-apu(Pistiastratiotes) dalam ransumterhadap kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) darah itikpeking.
Hipotesis Penelitian
Pemberian Apu-apu (Pistia stratiotes) sebagai bahan penyusun ransum itik peking dapat meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein)darahitik peking.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi peneliti serta peternak itik peking dan masyarakat pada umumnya, sehubungan dengan pemanfaatan tepung apu-apu (Pistiastratiotes) dalam ransum untuk meningkatkan kadar HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) darah itik peking.