• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Zeolit terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) di Tambak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Zeolit terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) di Tambak"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

lEOUl

TERHAOAP KElANGSUNGAN HIOUP DAN PERTUMBUHAN

UDANG WINDU ( Penaeus mono don Fab. )

DI lAMBAK

KARYA ILMIAH

Oleh

ARMADA BRAYOGA C 190908

INSTITUT PERTANIAN BOGOfl

FAKUL TAS PERIKANAN

1 9 8 8

(2)

RINGKAS.AN

ARMADA BRA YOGA C 19 0908. PENGARTTILZEOLI.T TERHADAP

:ICE-LANGSUNGAN HIDUP DAN pertuiゥjャSuhNanudセLng@ WINDU (Penaeus セ@

nodon Fab.) (dibawah bimbingan Ir. eョ。セ@ Harris sebagai ketua dan Ir. Komar Priatna Anwar sebagai anggota).

Penelitian ini di1akukan dengan tujuan mengetahui pe-ngaruh zeolit Bayah pada empat tinglcat dosis yang berbe-da terhaberbe-dap ke1angsungan hidup berbe-dan pertumbuhan uberbe-dang

Win-du Hョ・ーセ・オウ@ monodon Fab.) di tambak.

Rancan§an percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat per1akuan dan tiea u1angan.

Perlakuan tersebut adalah: per1akuan A (tanpa zeolit atau kontro1), per1akuan B (pemberian zeolit dengan dosis 4 ppm per hari) , per1akuan C (pemberian zeolit dengan dosis 8 ppm per hari) , perlakuan D (lJembel'ian zeolit dengan dosis 12 ppm per hari).

Vladah yang digunakan dalam percobaan im adalah tam-balc ye.ng berukuran 7m X 4m X 1m sebanyak 12 buah.

Udan/S yang ditebar adalah udang Windu postlarva 18, deng-an padat penebe,ran 200 ekor per petak. Pakan yang diberika.n adalah pakan 'uda.ng dengan merk dagang Pre'sident Feed. Bobot paks,n yane; diberilcan d':Lsesuaikan setiap dua minggu sekali. Peme1iharaan dilakukan selama 100 OOri, tanpa pere;a,ntian air.

Kualitafl air media yane; diukur ad.aJ.ah euhu, salinitas,

.'

(3)

Nilai-nilai yang diperoleh masih dalam batas セョァ@ layak untuk mendukung kehidupan udang.

Kesimpulan yang diperoleh ds.lam' percobaanini adalah pemberia.n zeoli t dengan dosis 12 ppm per hari memberikan respon kelangsungan hidup dan produksi udang tertinggi.

Denean demikian penggunaan zeolit sebagai cara untulc memperbaiki kualitas air di tambak secara teknis dapat

(4)

PENGARUH ZEOLIT

TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN pertuセイョオセセn@

UDANG WINDU (Per..aeus monodon Fab.)

DI TAlIlBAK

KARYA ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan

Mengetahui :

'7 September 1988 Tanggal lulus

. "-'

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

Armada Brayoga

C 190908

SUrawid Ketua

セZMBGMMセM

(5)

Penu1is dilahirkan pada tangge.1 3 Mei 1963 di

SUra-baya, Jawa Timur, Indonesia. Orang tuanya ada1ah Soehar-no dan Pujiastuti. Pada tahun 1975 penu1is 1ulus dari

Se-ko1ah Dasar Negeri Karya Dhc'1.rma II SUrabaya, tahun 1979 1u1us dari Seko1ah Menengah Pertama Negeri XII SUrabaya,

dan tahun 1982 1ulus dari 8eko1ah Meneneah Atas Negeri X Surabaya.

(6)

KATA PENGANTAR

Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil peneli-tiarr yang dilakukan oleh Fakultas Perikanan Institut Per-tanian Bogor bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Tekno-logi Mineral Bandung di desa Ciparagejaya kabupaten Ka-rawang dari tanggal 17 Januari 1988 sampai dengan tanggal 'Z7 April 1988.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa teri-makasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Ir. Enang F.arris sebagai dosen pembimbing pertama

2. Bapak Ir. Komar Priatna Anwar sebagai dosen pem-bimbing ke dua.

3. Bapak Ahmad Fuad A. Tanjung Msc. yang telah me-nyediakan sarana penelitian.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masihjauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik yang ュ・ュ「。ョ`ィセ@

demi perbaikan karya ilmiah ini penulis terima dengan se-nang hati.

(7)

DAFTAR TABEL •• • • » 0 . . . . . . .

DAFTAR GAlIffiAR.

. .

.

.

.

.

"

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

.

.

. .

.

.

.

. . .

.

.

.

.

.

DAli'TAR LATrPlRAN.

.

. .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

.

.

. .

.

セ@

.

. . .

.

.

.

PENDAIWLUAN •••••••••

Latar Belakang.

• • • • • • • • • • • • • • •

Tujuan ... .

. .

.

TINJAUAN PUSTAKA ••

.

.

.

.

.

Zeolit . . . .

. .

.

.

Kualitas Media Hidup Udane Vlindu.

BAHAN DAN AI.AT PERCOBAAN.

bセィ。ョ@ Percobaan. Alat Percobaan .. " ...

METODA PERCOBAAN ••••

p・イQ。ィセ。ョ@ Percobaan.

Persiavan Wadah • . . . .

Persiapan .Air rvredia.

Penebara,n Benur •••••

Pemberian Perlak-..ian .•

• •

Pemeliharaan Air !\:edia.

Pemberian Pakan ••....••

• • • • • • " • • • • ••• • • •

Pengulruran Parameter Kua1i tas Air.

Penentuan Laju PertLoobuhan Harian.

Penentuan Kelangsungnn Hidup.

Rancangan Percobaan •••

Waktu PercobaEm •••••

HASIL PEFtCQ}]AAN DAN PEMBAW\.SAN.

k・ャ。ョセヲャオョ・。ョ@ Hidup <> . . . 0

I,aju Pertumbuhan Hari8.1'1 Individu.

", • • • • • • •

"

.

· .

.

• • • •

" ..

.

.

.

(8)

Produlcsi . . . = ••• " • セ@ • • • • •

Kualitas Air media Pemeliharaan.

.

.

.

.

.

KESIMPULAN DAN SARAN.

.

..

.

..

..

.

...

DAFTAR PUSTAKA.

• •

.

.

.

.. ..

.

..

.

.

.

.

.

.

.

..

.

..

.

..

..

.

. .

.. .. ..

.

.. ..

. .

..

LA],iPIRAN •••••

< J •

.

.

..

..

..

.

..

..

..

.

..

.

.

. .

.

.

.

.

.. ..

.

. .

.

.

.

.

.

.

.

..

. .

.

..

,

Halaman

18 20

25

26

(9)

Nomor Teks Halaman

1. '

2.

4.

5.

6.

Kelangsungan hidup udang uji pada

masing-masine; perlakuan (%) ... 4 . . . ' . . . ..

Laju pertumbuhan ィbLャセゥ。ョ@ individu pc,de.

masing-IDG.sing ーNセイャ。NQイオ。ョ@ HセセI@ ••••••••• セ@ •••••••••••••• セN@

Nilai produksi (kg) dan produlctivite,s (kg/m2) udang uji pada masing-masing perlalruan ••••.•••

Konsentrasi amoniak total (lfpm) pada

masing-masing perlakuan selama percobaan ... ' ... ..

NilE'.i perbe,nclin[;8,n konsentrasi amoniak dan bio-masa udane pada perlakuan yang mengC,unakan zeo-l i t denc;an kontrol pada akhir percobaan ••••••••

Nilai konsentrasi amoniak yang dihitune; berda-sarkan peruwusan Wickins (1976) dan hasi1

pe-ne;ukuran pada akhir percobaane ...•....• a . . . .

Nilai suhu, sa1inite.s, derajat keasaman, dan oksigen ter1arut pada ma,sing-masing per1aJruan

selalna percobaan ... ..

15

18

19

20

21

22

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nemer Teks Halaman

1 セ@ Lokasi petak percobaan •.• "" .. "· ... , , . . . 9

2. Pertumbuhan individu udang uji selama

(11)

Nomor Teks Halaman

1. Parameter kuali tas air dan cara

pengukuran-nJ,-a ••••••••• セ@ ••••••••••• o • • • o • • • • • • o • • • • • • • • • • 30

2. Cara ー・セゥュ「。ョ・。ョ@ udang dan penentuan pakan •••• 30

3.

Analisa sidikr ragam kelangsungan hidup udane;

uji . . . " . . . • . . . ., . . . 11 31

4. Uji Newman-Keuls untuk kelangsungan hidup udang

31

uj i ... ..

5. Analisa sidik ragam laju pertumbuhan harian

individu ud2ng uji . . .

*.

32

6. Analisa sidik ragam pruduksi udang uji.. • ••••• 32

7.

Uji Newman-Keuls untuk produksi udang uji. • •••

33

8. Kondisi amoniak total pada masing-masing

per-lakuan selama perconaan... 33

9. Hubungan antara ke1angsungan hidup, laju

per-tumbuhan, dan produktivitas udang uji dengan

dosis pemberian zeoli t ... -.. . . .. .. .. .. . . . ... .. 34

(12)

PENDAHULUAN

LataI' Be1akang

Pada オウ。「セ@ pembesaran udang di tambak, terdapat ba-nyak faktor yane; 、。Nーセ@

t

menghamba t per.tumbuhan dan kelang-sungan hidup udang, sehingga dapat mengurangi produksi udang. Salah satu faktor kualitas air yang dapat menga-kibatkan produ.l;:si udang menurun adalah amoniak.

Anwar dl,k

(1985)

menyatakan, zeolit dapat bekerja sebagai penukar ion dan sebagai penyaring melalui adsorb-si selektif atau penolakan molekul di dalam air. Zeolit yang diaktifkan maupun tidak diaktifkan menyerap ion am-monium yane; bersifat racun bagi udang.

Penelitian tentang peranan zeolit terhadap pemeli-haraan udang Windu pada tingkat pentoJcolan telah dilaku-kan. Hasil penelitian itu menunjukkan kelangsungan hi-dUp udang meningkat menjadi

1,24

leali sampai

1,69

leali dibanding kontrol, dimana leelangsungan hidup udang pada kontrol sebesar

52,9

%

(Burhan,

1987).

Hingga saat ini, di Indonesia, penelitian telltang peranan zeolit pada usaha pembesaran udang windu belum pernah dilakulean, oleh karena i tu peneli tian ini dilaJru-lean untuk melib.,.'l. t pemgaruh zeoli t terhadap kelane;sungan hidup, pertumbuhan dan produlesi udang Windu di tambak. Sedangkan di Taiwan, dengan memanfaatkan zeolit sebagai salah satu upaya untuk meillperbaiki kuali taa air di tambalc

(13)

produksi udang pe1iharaan dapat mencapai 10 ton/ha

Y

Tu,;uan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ー・ョァァセᆳ

naan zeo1it セケ。ィ@ pada empat timgkat dosis terhadap

ke-langsungan hidup dan pertumbuhan udang Windu (Penaeus mono don Fab.) di tambak.

11

Sukarl".a, 1987. Komunikasi pribadi.
(14)

TINJAUAN PUSTAKA

Zeolit

Zeolit merupakan kalompok mineral aluminium silikat tarhidrasi dari logam-logam alkali dan alkali tanah (ter-utama Oa dan -Na) dengan rumus umumnya adalah LmAlxSiyOz. nH20 (L

=

logam). Berwujud dalam struktur tiga dimensi yang tak terbatas dan mempunyai rongge-rongge yang ber-hubungan sat"..t dengan yang lain dan merupakan salura.n-sa-luran kosong ke segala ara.h dengan ukuran sasalura.n-sa-luran tergan-tung dari garis tengah 10€;am al1r..ali atau alkali tanah yang ada ー。セ@ strukturnya (Anonim. 1988).

Zeolit Bayah mengandung bebera.pa mineral diantaranya mineral clinoptilolit. Zeolit ini dapat bekerja sebagai penukar ion dan sebagai セ・ョケ。イゥョァ@ melalui adsorbsi selek-tif atau penolakan molekul. Zeolit ini di dalam air me-nyerap amoniak (NH

4

+).

Kapasitas penyerapan zeolit ber-tambah dangan bertarnbahnya konsentrasi zeoli t dan lues per;llukaan zeolit (Anwar dkk, 1985).

Hasil nenelitian Anwar dkk (1985) menunjukkan, bah-

.

---we zeolit yang diaktifkan maupun tidak diaktifkan menye-rap amoniak. Di dalam larutan NH

4Cl, zeolit menyerap NH

4+ paling sedikit 504,50 ppm (peda zeolit yang tidak diaktifkan) dan zeolit menyerap NH

(15)

terdapa,t ion-ion logam lainnya sebagai berikut:

Logam Konsentrasi (ppm)

Na+ 468,59

K+ 3457,45

Ag+ 37,47

+2

Mg 24,00

Ca+2 18,05

Fe+3 3,59

zeo1it menyerap NH

4+ sebesar 411,2 ppm sampai 481,3 ppm.

Hubungan antara bobot zeolit dengan kapasitas penye-rapan terhadap ion ammonium dituliskan pada persamaan di bawah ini.

dimana,

Y = -228,4750 + 85,4050 X

Y

=

bobot zeolit (gram)

X .= konsentrasi NH4 + yang diserap (ppm) (Anwar da1am Burhan, 1987)

Karena zeolit memiliki sifat menyerap amoniak yang beracun bagi kehidupan udang, yang berarti pula zeolit mampu memperbaiki kualitas air media hidup udane, maka

zeolit dapat dikatakan sebagai material yang dapat diper-gunakan untuJc meningkatkan kelangsungan hidup udang,

yang akhirnya dapat meningkatkan produ.l<:si オ、。ョァセ@

(16)

5

Di Taiwan zeoli t telah lama d'igunakan sebagai upaya untuk meningkatkan produksi udang. Dengan cara tersehut

pr'oduk-si udang dapat mencapai 10 ton/ha

!t.

-Di Indonesia pene-litian tentang pengaruh zeolit エ・イセセ、。ー@ ke1angsungan hidup udang Vlindu pada stadia pentokolan"te1ah dilakukan. Hasi1 pene1itian itu me nunjukkan , ke1angsungan hidup udang me-ningkat menjadi1,24 sampai 1,69 ka1i dibanding kontro1, kelangsungan hidup udang di kontrol 52,9% (Burhan, 1987).

Kuali tas Media Hidup Udang Windu

Sa1initas. Udang Windu bersifat eurihalin yaitu ke-mampuan menyesuaikan diri terhadap fluktuasi sa1initas yang cukup tinggi. Apabi1a di perairan laut, udang sifat hipoosmotik sedangkan bila di perairan estuari ber-sifat hiperosmotik (Pa=ikar, 1968 da1am Sikone, 1982).

VlaJ.aupun kemampuan osmoregu1asi udang Windu cukup tinggi, namun untUk dapat tumbuh seeara' optimum 'diperlu-kan pengaturan salinitas. Sikong (1982) mendapatkan da-lam pene1itia=ya bahwa pertumbuhan udang windu pada sta-dia juvenil dieapai 1ebih baik pada sa1initas 25 ppt da-ripada 10 ppt. Tiensongrusmee (1980) menyebutkan bahwa sa1initas optimum bagi kehidupan udang Vlindu ada1ah

(17)

12 - 20 ppt dengan kisaran toleransi 3 - 45 ppt.

Suhu. Udang windu dapat hidup pada kisaran suhu

yang besar. Chen (1972) mengemukakan, bahwa kisaran suhu

yang co'cok untuk budidaya udang windu adalah (25 - 30)oC.

Sedang Tiensongrusmee (1-980) menyebutkan bahwa suhu

op-timum untuk pertumbuhan udang ada1ah (26 - 32)oC dengan

kisaran toleransi (18 - 38)oC. Liao dalam Anonim (1978)

mendapatkan da1am penelitiannya bahwa suhu kritis bagi

udang sebesar 35

°e.

Derajat keasaman ('OR). Derajat keasaman menyebabkan

penurunan ketahanan tubuh udang terhadap penyaki t dan '

daya racun amonia, sehingga dapat menurunkan ke1angsungan

hidup udang (Anonim, 1978).

Tiensongrusmee (1980) mengemukakan bahwa udang windu

hidup optimal pada pH 7,0 sampai 8,5 dengan kisaran

tole-ransi 6,0 - 9,0. Anonim (1978) menyebutkan bahwa bila pH

perairan turun di bawah lima, udang menga1ami kematian

secara massal.

Oksigen terlarut. Jum1ah oksigen terlarut yang

di-ambi1 oleh udang tergantung antara lain kepada suhu

ling-kungan, karena suhu mempengaruhi kecepatan metabolisme

tubuh (eatedral dan Sayson, 1977).

Tiensongrusmee (1980); Mintardjo セ@ (1984)

menya-takan bahwa besarnya kandungan oksigen yang periu

diper-"tahankan untuk menjamin kehidupan udan£!: yang baik adalah

(18)

optimal bagi pertumbuhan udang windu ada1ah

(6.0 - 8,0)

ppm !Tiensongrusmee,

1980).

Jika kandungan ッォウゥァ・ョセエ・イM

1arut turun sa mpai kurang dari 2 ppm, beberape jenis

udang penaeidmenga1ami tekanan (stree) dan behkan menga-1ami kematian (Anonim, 1978). Hasi!: percobaan secara

1a-boratoris didapatkan bahwa udang windu mati pada kadar

oksigen sebesar 0,9 ppm (Ting da1am Poernomo, 1979).

Amoniak. il.moniak da1am air terdapat dua bentuk

ya-itu amoniak tak terionisasi (NH

3

-N) dimana mempunyai

da-ys racun tinggi terhadap ikan dan amonia terionisasi (NH

4 +) yang re1atif tidak beracun (Downing dan Merkens, 1955 da1am Boyd, 1979).

Wickins (1976) mengemukakan bahwa pertumbuhan udang

windu akan susut 1 - 2

%

dibandingkan dengan kontrol

ji-ka ji-kadar amonia 0,1 ppm dan konsentrasi yang dapat

dito-1e1ir sampai 0,5 ppm.

! , '

(19)

Behan Percobazn

Udanl'; uji. Udang uji yang dieunakan aaala.1-J. udang

windu (Penaeus monodon Fab.) stadia postlarva 18 yang

di-peroleh dari PT Gramina SWadaya.

Zeolite Zeolit yang digunakan berukuran 100 -mesh, diperoleh dari Pusat Pengembangan Teknologi Mineral

Ben-dung.

Sumber air. Air pays.u yang digunakan berasa1 dari

kali Asin yang ter1etak di desa Ciparagejaya kabupaten

Karawang.

Pakan. Pakan yang digunakan adalah pakan udang

de-ngan merk dagang President feed.

A1at Percobaan

Wadah percobaan. Wadah percobaan berupa tambak

de-ngan ukuran 7 m X 4 m sebanyak 12 buah.

Penyediaan air. Komponen penyediaan air terdiri

da-ri sebuah pompa air, bak pembagi, dan sa1uran air yang

terbuat dari pipa PVC.

-, : .

(20)

I

B A

I

c

-c

C D

,

(

D B D

,

B A A

[image:20.546.63.525.38.709.2]

ReservoIr

(21)

Per1akuan Percobaan

Pada percobaan ini digunakEm >t

perlakuan yang masing ...

セウゥョァ@ diulang 3 kali. Perlakuan tersebut ada1ah:

.A. Pembe:rian zeolit dengan 'dosis 0 ppm per hari (kontrol)

B.

Pemberian zeolit dengan dosis 4 ppm per hari

c.

Pemberian zeolit dengan dosis

8

ppm per hari

D.

Pemberian zeolit dengan dosis 12 ppm per hari.

Persiapan ifadah

Wadah percobaan dibuat pada sebuah tambak rakyat, dengan jalan melakukan penggalian pada bagian tengah tam-bak terse but sehingga terbentuk petakan-petakan dengan ukuran 7m X 4m sebany?-l{ 12 buah. Sebuah bak pembagi air

dibuat diantara wadah-Vladeh percobaan tersebut. Pipa PVC dipasang untuk menya1urkan air dari bak pembagi air ke c1alam wadah-wadali percobaan.

Persiapan

Air

Media

Wadah percobaan diisi air payau sedalam 0,7 m de-ngan menggunakan pompa air. Kemudian dilakukan pemberan-tasan ha.ma. dengan insekt:Lsida thioden. Setelah 7 hari sejak pembeI'antasan hama air media telah siap diperguna.-kana

.'

(22)

Penebaran Benur

Penebaran benur.di1akukan sete1ah ter1ebih dahu1u

kepada benur terse but 、ゥャ。セセ。ョ@ penyesuaian terhadap

kon-disi air media. Padat penebaran benur sebesar 200 ekor

per wadah.

Pemberian Perlakuan

Pemberian per1akuan dimulai pads hari penebaran

be-nur.

Pemeliharaan Air Media

Peme1iharaan kua1itas air media di1akukan dengan

pe-nebaran saponin sebesar

15

ppm pada hari ke

31.

Sedan&,-kan pergantian air tidak dilakukan.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk 30 ha1'i pertama dilakukan

oe1'-dasarkan rumus berikut:

dimana,

Sn

=

0,5

n (n + 1) b

Sn

=

Jumlah pakan yang dibutuhkan sampai hari ke n (Kg)

n

=

waktu pemeliharaan (hari)

b = ,Deltabobot (kg)

• • , " . " 0 - セ@

,',"- . ·h.- . ( .

(23)

Sedanekan untuk 20 hari dan 50 hari berikutnya se-besar

6

%

dan 5

%

dari biomasa. Frekwensi pemberian pa-kan 4 kali sehari yai

tu

pagi (jam 06.00 WIB), siang (j am 12.00 WIB) , sore (jam 16.00 WIB) , malam (jam 20.00

WIB).-Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan setiap dua minggu sekali (Wayning Graul:/';· 1984).

Pengukuran Parclmeter pセ。Qゥエ。ウ@ Air

Parameter kualitas air diukur dua minggu sekali, yaitu: suhu (jam 06.00 dan 14.00 WIB), sa1initas (jam 08.00 WIB), derajat keasaman (jam 06.00 dan 14.00 WIB), oksigen ter1arut (jam 06.00 WIB), dan amoniak (jam 06.00

WIB). A1at dan cara pengukuran kualitas air tertera

pada Lampiran 1.

Penentuan Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan I>-B.rian udang uji dihitung berdasaz--kan rumus berikut:

a

]Hセ@

-1)

X 100

%

wo

.

dimana,

a = Laju pertumbuhan harian

(%)

Wt = Bobot rata-rata individu pada akhir percobaan (gram)

(24)

t

=

masa peme1iharaa,n (hari)

sumber: Huisman (1976).

Penentuan Ke1angsungan Hidup

Ke1anesungan hidup udang dihitung 「・イ、。ウ。イォセョ@ rumus berih.-ut:

s

=

Nt

X 100

%

NO

dimana,

S

=

kelangsungan hidup udang

(%)

Nt

=

JUllllah udang yang hidup pada akhir percobaan

NO

=

jumlah udang yang hidup pada awal percobaan.

Rancangan Percobaan

Model rancangan percobaan ini adalah:

dimana,

-:J

Ai

·

·

nilai pengamatan udang ke j

AI

·

·

nilai tengah umum

セ@

·

pengaruh perlalcuan ke i

E';j : pengaruh galat yang be ra sal ke j dan mendapat perlakuan

pada

dari ke i

(i

=

1,2,3,4) .

(j

=

1,2,3)

perlakuan ke i

satuan percobaan

(25)

sumber: Steel dan Torrie (1981).

Waktu Percobaan

(26)

HASILPERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Percobaan ini ュ・ョセセ。Xゥャォ。ョ@ data yang dipergunakan

ulセエオォ@ menentukan ォ・ャ。ョァセセァ。ョ@ hidup, laju pertumbuhan ha-rian, dan produksi udang; serta data mengenai kualitas media budidaya.

k・ャ。ョァセセョァ。ョ@ Hidup

k・ャ。ョァセセァ。ョ@ hidup udang untuk masing-masing ー・イャ。セ@ .kua.n tertera pada tabel di bawah.

,-Tabel 1. Kelangsungan hidup udang uji pada masing-masing perlakuan

(%)

Perlakuan Ulangan

A B C D

1 23,5 68,5 77 ,5 86,5

2 25,0 52,5 94,0 93,0

3 29,0 53,5 91,0 88,5

Rata-rata 25,8 58,2 87,5 89,3

Usaha-usaha untuk meningkatkan kelangsungan hidup udang uji telah dilakukan, yaitu dengan jalan melakukan

pemberantasan hama udang dengan menggunakan insektisida thiodan (sebelum penebaran benur) dan saponin (pada hari ke 31 sete1ah penebaran benur)i Namun demikian

[image:26.560.42.477.95.507.2]
(27)

Dari Tabel 1 terlihat kelangsungan hidup udang pada perlakuan-perlakuan yang ュ・ョァァオセセォ。ョ@ zeolit (perlakuan

B. C, dan D) rata-rata cUkup tinggi. Sedangkan pada per-lakuan yang tidak menggunakan zeolit (perper-lakuan A) kelang-sungan hidup udang rendah. Kelangsungan hidup udang rata-rata tertinggi terjadi pada perlakuan D

(89,3 %),

kemu-, dian perlakuan C (87,5

%),

perlakuan B (58,2

%),

dan te-rendah terjadi pada perlakuan A (25,8

%).

Basil uji F untuk kelangsungan hidup ュ・ョャlセェオォォ。ョ@ per-bedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 95

%

dan 99

%

(Lampiran

3),

kemudian setelah dilakukan uji Newman-Keuls pada tara! kepercayaan 95

%

dan

99

%

terdapat perbedaan yang berarti kecuali antara perlakuan D dan C yang tidal!: menunjukkan perbedaan yang nyata' (Lampiran

4).

Perbedaan nilai kelangsungan hidup tersebut cukup be-sar, jika setiap perlakuan pemberian zeolit dibandingkan dengan kontrol, sehingga terdapat peningkatan nilai ke- , langsungan hidup udang. Peningkatan kelangsungan hidup udang rata-rata tertinggi terjadi pada perlakuan D (sebe-sar 250

%),

kemudian perlakuan C (sebesar 240

%),

Fセョ@ te-rendah perlakuan B (sebesar 130

%).

Laju Pertumbuhan Harian Individu

Pertumbuhan udang uji pada umumnya berlangsung cepat ketika awal percobaan, kemudian berangsur.-angsur lambat pada akhir percobaan (Gambar 2); hal itu sesuai dengan

(28)

yang dipero1eh Shigueno (1975) da1am pene1itiannya, bah-wa grafik ー・セセ「オィ。ョ@ udang biasanya 「・イ「・ョセセ@ sigmoid,

sehingga ー・イエオュ「ャlセョ@ udang yang berumur muda re1atif 1e-bih cepat dan menjadi 1ambat pada udang yang le1e-bih tua.

'"

C"

セe@

::le.

"D'"

J}

0 «2

セQi@

エNセB@

to

'lli-to

[image:28.612.42.536.59.539.2]

l1ari

Gambar 2. Pertumbuhan individu udang uji se1ama percobaan pada masing-masing perlakuan

Nilai laju pertumbuhan harian udang uji tertera pa-da Tabe1 2. Nilai laju pertumbuhan tersebut rata-rata cukup tinggi, jika dibandingkan den&ln hasil penelitian Batubara (1987) di PPTIR Karawang, dimana laju pertumbuh-an ypertumbuh-ang diperoleh adalah 8,26

%

dengan kelangsungan h.idup

. ",

",

(29)

Tabe1 2. Laju pertumbuhan harian individu pada masing-masing perlakuan

(%)

Ulangan A B Perlakuan C D

1 7,70 7,24 7.85 7,62

2 7,91 7,07 7,15 7,53

3 7,75 7,43 ' 7,58 7,76

Rata-rata 7,82 7,26 7,51 7,64

Bila nilai laju pertumbuhan pada Tabe1 2 dibanding-kan antar perlakuan, maka diperoleh suatu nilai yang ti-dak jauh berbeda. Hal i tu berarti laju pertumbuhan pada. masing-masing perlakuan relatif sarna. Kenyataan teraebut

didukung oleh perhitungan aidik ragam laju pertumbuhan ha-rian yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 95 % dan 99 % (Lampiran 5).

Pro duks i

Nilai produksi dipero1eh dari perkalian bobot rata-rata udang uji dengan jumlah populasi pada. akh'ir percoba-an. Ni1ai-nilai produkai dan produktivitas pada aetiap perlakuan disajikan pada Tabe1 3. Dari Tabel tersebut

terlihat nilai produksi dan produktivitas rata-rata ter-tinggi terjadi pada perlakuan D (4,26 kg dan 0,15 kglm2)

.'

(30)

ksmndian perlakuan C (3,77 kg dan 0,13 kg/m2), per1akuan

B (1,98 kg dan 0,07 kg/m2) , dan terendah perlakuan A at au

kontro1 (1,41 kg dan 0,05 kg/m2).

Tabe1 3. Nilai produksi (kg) dan produktivitas HォァVュセI@ udang uji pada.·masing-masing perlakuan

Ulangan A Produksi· pada perlakuan

B C D

1 1;18 2,25 4,48 4,05

2 1,53 1,48 2,76. 3,99

3 1,53 2,20 4,08 4,73

Rata-rata

1,41 1,98 3,77 4,26

produksi Rata-rata

produkti- 0,05 0,07 0,13 0,15

vitas

Hasil sidik ragam untuk produksi menunjukkan

terda-pat perbedaan yang nYHta pada taraf kepercayaan 95

'/>

dan

99

'/>

(Lampiran 6), kemudian sete1ah dilakukan uji

Newman-Keuls terbukti terdapat perbedaan yang nyata pada taraf

kepercayaan 95

%

dan 99

'/>

pada semua lawan perlakuan

(Lampiran 7).

Bila ni1ai produksi pads. per;1akuan-perlakuan yang

menggunalm.n zeoli t dibandingkan dengan kontrol, maka

teX'-lihat peningkatan nilai produk,si yang cukup besar.

Pe-ningkatan produksi terbesar diperoleh pada perlakuan D

(sebeoar 200 '/», kemudian perlakuan C (sebesar 170'/».

",

(31)

dan terendah pada· perlakuan B (sebesar 40

%).

Kualitas Air Media Pemeliharean

Parameter kualitas air yang penting diperhatikan da-lam kai tannya dengan pengaruh pen·ggunaan zeoli t adalah amoniak. Nilai pengukuren konsentrasi amoniak total se-lama pel'cobaan tertere pada Tabe1 4. Hasil pengukuren amoniak total memmjukkan, bahwa konsentresi amoniak cen-derung meningkat pada akhir percobaan (Lampiren セI@ pada seluruh perlakue.n, =mun demikian amoniak tidak menggang--セャ@ kehidupan udang karena kisaran nilai konsentrasi ame-niak total yang diukur (sebesar 0,024 ppm - 0,184 ppm) masih daJ.Em batElS yang layak untuk mendukung pemeliharean udang.

Tabe1

4.

Konsentrasi amoniak total (ppm) pada masing-masing perlakuan selama percobaan

Pengukuren Pe:rlakuan

ke A B C D

1 0,045 0,086 0,040 0,102 2 0,048 0,024 0,024 0,038 3 0,092 0,097 0,136 0,184 4 0,064 0,065 0,082 0,111 5 0,086 0,074 0,164 0,107

Kisaran 0,092 0,045- 0,024-0,097 0,024-0,164 0,184

0,038-Bila nilai konsentrasi smoniak yane diukur pada

,

(32)

21

Perlakuan-perlakuan yang menggunakan zeolit dibandingkan dengan kontro1, maka terdapat perbedaan nilai konsentrasi amoniak pada akhir percobaan; pada saat yang sarna, pada perlalruan-perlakuan tersebut juga terjadi pe!'ing.tcatan bio-masa, dengan perlakuan kontrol sebagai pembanding (Tabe1

5).

Tabel

5.

Nilai perbandingan konsentrasi amoniak dan bio-masa udang pada perlakuE',n yang menegunakan zeo-l i t dengan perzeo-lah-uan kontrozeo-l pada akhir perco-baan

Perlakuan Amoniak Biomasa udang

(kaH) (kali)

A 1,0 1,0

B 0,9 1,4

c

1,9 2,7

D 1,2

3,0

Pada Tabel Uセ@ ter1ihat pada per1akuan yang mengguna-kan zeo1it amoniak yang diukur 1ebih besar daripada kon-trol (kecua1i perlaJruan B). Namun pada perlalruan yang menggunakan zeolit juga terjadi peningkatan biomasa yang lebih besar. Hal ini menunjukkan, bahwa zeo1it yang di-pergunakan mampu Inenyerap amoniak yang dihasi1kan oleh biota perairan dan proses amonifikasi bahanorganik.

Wickins (1976) menyatakan, tiap 1 gram udang mengha-silkan 1 milligram amoniak per hari. Jika besar konsen-trasi amoniak pada akhir percobaan dihi tung berdasarkan

[image:32.564.44.494.46.462.2]
(33)

perwnusan tersebut. di atas, maka dipero1eh ョゥQ。ゥMセセャ。ゥ@ seperti tertera pada Tabel 6.

Tabel 6. Ni1ai konsentrasi amoniak yang dihitung berda-sarkan perumusan Wickins (1976) dan hasil pe-ngukuran pada akhir percobaan

Perlakuan

A

B C D

Biomasa pada akhir

percobaan (Kg) 1,41 1,98

3,77

4,26 Amoniak-Wickins

(ppm) 0,072 0,101 0,192 0,210

Amoniak hasi1

pengu-kuran (ppm) 0,086 0,074 0,164 0,107

Nilai konsentrasi amoniak pada per1akuan yang menggu-nakan zeolit, hasil pengukuran ternyata·1ebih kecil dari-pada hasi1 perhi ttmgan berdasarkan perwnusan Wiclcins

(1976);. seba1iknya pada kontro1 hasH pengukuran amoniak 1ebih besar daripada hasi1 perhitungan. Kenyataan itu menunjuklcan zeolit yang dipergunakan mampu menyerap amo-niak yang timbu1 di da1am media budidaya.

Disamping amoniak parameter pendukung yang diukur adalah suhu, sa1initas, derajat keasaman (pH), dan oksi-gen ter1arut.

Kiaa.nm

ni1ai pengukuran parameter terse-but tertera pada Tabel 7 • [image:33.563.41.483.42.333.2]
(34)

Tabel 7. Nilai suhu, salinitas, derajat keasaman (pH), dan oksigen terlarut pada masing-masing pel"-lakuan selama percobaan

Parameter Perlakuan

A B

e

D

suhu (oC) 29-31 29-32 28-32 28-32

sal inita s

(%

) 14-17 16-20 14-20 15,5-20

pH 7-8 7-8.5 7-8

6,5-8

oksigen

teT-1arut (ppm) 2-3 2-3 2-3,5 2,5-3,5

permukaan

Salinitas media pemeliharaan berkisar antara 14

%

sampai 20

%.

Ni1ai.salinitas pada per1akuan A sebesar

14 - 17

%

(terendah) dan perlakuan B sebesar 16 - 20

%

(tertingg1). Walaupun kisaran ni1ai terse but berbede., 23

namun perueliharaan udang pade. kisaran salinitas di atas

tidak memberikan respon pertumbuhan dan kelangsungan

hi-dup yang berbeda (Bambang, 1987. Kompri).

Kisaran suhu media pemelibaraan selama percobaan

adalah 28 - 32

°e.

Dengan demikian suhu media

pemeliha-raan layak untuk pemelihapemeliha-raan udang. Hal itu sesuai

de-ngan pendapat Tiensongrusmee (1980), yang menyatakan suhu

optimum untuk pertumbuhan udang windu adalah 26 - 32°C.

Dalam percobaan ini besar konsentrasi .oksigen

tel"-larut tergantung kepada kegiatan fotosintesa oleh

fito-plankton, difusi udara ke permukaan perairan, agi tasi \

[image:34.555.59.474.36.386.2]
(35)

oksi-gen terlarut oleh organisme air dan proses-proses kimia yang ュ・ュ「オエオpセ。ィ@ oksigen dalam petak percobaan. Hasil pengukuran oksigen terlarut pada titik ekstrem minimum (jam 06.00 WIB) adalah 2 -

3,5

ppm. Nilai tersebut me-nurut Aput セ@ al (1979) layak untuk mendukung pemeliha-raan udang windu.

Nilai derajat keasaman (,pH) yang diukur selama per-cobaan berkisar antara

6,5

sampai 8. Nilai tersebut

(36)

· KESIMPULAN DAN SARll.N

Kesimpulan

Dari basil percobaan ini dapatdiberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan zeolit pada pembesaran udang Windu (Penaeus monodon Fab.) di tambak meningkatkan kelangsungan hi-dup dan produksi udang sebesar 130

%

dan 40

%

sampai 250

%

dan 200

%,

jika dibandingkan dengan kontrol.

2. Respon kelangsungan hidup dan produksi udang windu tertinggi dipero1eh pada pemberian zeo1it 12 ppm per bari.

Saran

(37)

Anonim. 1978. Manual on Pond CuI ture of Penaeid Shrimp . A Project of ASEAN with the assistance of FAojuNDpl

SGSP. Manila. ,132 p.

Anonim. 1988. Wonder Zeo1it, feed additive dsn penangka1 nitrogen dsn amoniak. Wonder zeolit pharmaceutical. 19 hal. .

Anwar, P.A., M. Sansudiro dan Darmawan. 1985. Prospek Pemakaian Zeolit Bayah Sebagai Penyerap N? Dalam Cairan. Departemen Pertambangan dan Energi • Direk-torat .Tendrel P!;Irtamoongan Umurn. Pusat Pengemoongan

Teknologi Mineral, Bandung. 63 hal. '

Anwar, P.A., Y, Nugraha dan Kurnia. 1985. Prospek Pema-kaian Zeo1it Bayah Sebagai Penukar Ration. Departe-men Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendra1 Per-tambangan Umum. Pusat Pengembangan Teknologi Mine-ral. Bandung. 64 hal.

Anwar, P.A., S.Subarto dan A. Syarifuddin. 1985,-,- Prospek Pemakaian Zeoli t Bayah Sebagai Penyarap NH4,' Dalam Air Limbah. Departemen Pertambangan Dan Energi, Direktorat Jendral Pertambangan Umurn. pオウ。セ@ Pengem-bangan Teknologi Mineral. Bandung. 101 hal.

Batubara, RMH. Arnold. 1987. Pengaruh Pemberian Dua Je-nis Makansn BHatan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelang-, sungan Hidup Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) Yang

Dipelihara Di Tambak. Sem.

3

hal.

Burhan. 1987. Pengaruh Zeoli t Dengan Tiga CaI"cl. Aktiyasi Dalam Sistem Resirkulasi Terhadap Kelangsune;an hセ、オー@

Postlarva Udang Windu (Penaeus mono don Fab.).

Ear-ya Ilimiah, Jur. BudidaEar-ya Perairan, Fak. Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 42 hal.

Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Auburn University, Egricultural Experiment Station. aオ「オセaQ。「。ュ。N@ 317 p.

Catedral, F.E., dan R. Sayson. 1977. Effect on The Oxy gen Consumption of Penaeus monodon Fab. Postlarva. SEAFDEC, AQD, Q. Res. Rep. Vol. 1 : 21 - 26.

(38)

27

Fishfarm in Taiwan. In TVR Pillay Aquaculture in Indo-PaCific Region. Books •. London. P:410-416.

(eds). Coastal Fishing News

-Kafuku, Takeichiro dan Ikenou, Hiromu. . Methods of Aquaculture in Japan.

ry Cooperation Foundation, Tokyo, 142.

1983. Mode= Universeas

Fishe-Japan.

P:130-Manik, R. dan K. Mintardjo. 1983. Kolam Ipukan, dalam Pedoman Pembenihan Udang Penaeid. Direktorat セ・ョᆳ

dra1 Perikanan, Departemen Fertanian, Jakarta. Hal 122 - 129

Mochizuki, H. 1i:pines. (1) : 1

-1976. Present Prawn Culture in The Phil-The Phillipines Journal of Fisheries, 14 22.

Poernomo, A. 1979. Budidaya Udang di Tambak. Da1am . biologi udane. potensi, budidaya, produksi, dan

udang sebagai maka!1.an di Indonesia. LON LIPI Jakar-ta. hal 77 - 170.

Sikong, M. 1982. Beberapa Faktor Lingkungan Yang Mem-pengaruhi produksi セゥッュ。ウ@ Udang Windu, Penaeus mo-nodon. Fab. Disertasi, Fakul tas Pasca Sarjana, 'ffB.

Bogor. 119 hal.

Shi gue no , K. 1975. Shrimp Culture in Japan. Assoc. into Tech. Promotion. Tokyo. Japan. 135

hal.

Spotte, S. 1979. Fish and IDvertebre.te CUlture. Water Management in Closed Sys1;em. Sec. Ed. Wilsyint. Pub. John Wiley and Sons. New York. 179 p.

Staag, A.D. and J.B. Remove Ammonia. 15 p.

Gawor. 1982. Zeolit the Way to Fish Farming International 9 (8);

Steel, R.G.D., and J.H. Torrie. 1981. Principles and prosedures os Statistik. Me. Graw-Hill Book Com-pany Inc. NewYork-Toronto-London. 633 p,

SUdjana, M.A. 1982. Disain dan Ana1isis Eksperimen. Tarsito, Bandung. 285 hal.

- -... c=---:r-.-:-. 1986. Idetoda Statistika, Edisi ke IV.

Tarsito, Bandune. 485 hal.

(39)

Improvement in Indonesia. Bull. Brack. Aqua. Dev.

c・ョエセ@ 6 (1-2): 404-412.

Wardoyo, sセtNhN@ 1975. Pengelo1aan Kua1itas Air. Bagian

Aquaku1tur, Fak. Perikanan, IPB. Bogor. 41 hal.

Wickins, J.F. 1976. The Tolerance of Warm-water Prawns

to Resirku1ated Water. Aquaculture

9 :

19-37.
(40)

LAMPlRAN

(41)

Lampiran 1. Parameter kuali tas air dan ca.n!. pengukurannya

Parameter

salinitas HセッI@

pH (derajat ke-.asaman)

oksie;en (ppm)

amoniak total

(ppm)

Waktu peneukuran (WIB) 06.00 dan 14.00

08.00

06.00 dan 14.00

06.00 06.00

A1at ukur

termometer

air raksa re frakt 0- sa-linometer pH-indikator kertas Tetra-Test spektrofoto-meter

Lampiran 2. Cara penimbangan udang dan penentuan pakan

1. Udang dalam petak percobaan ditangkap dengan menegunakan jala yane; memiliki luasan terten- . tu. Untuk setiap petak satu kali jala sempurna. 2. Udang yang tertangkap 、ゥュ。ウオォセ。ョ@ ke dalam ember.

Jumlah udang yang tertangkap dicatat.· Bila udang yang tertangkap kurang daTi sepuluh, diam-bil seluruhnya. Bila udang yang tertr'.1lekap

18-bih dari sepuluh, diambil sepuluh ekor secara

・N」。ォセ@

3. Udang yane telah dikumpulkan dalam ember, diam-bil satu per satu, dikeringkan, dan ditimbang dengan neraca yane ber",kala 0,1 gram.

4. Dari data tersebut dihitung bobot rata-rata in-dividu per petak dan jumlah populasi udang duga-an per petak.

5.

Bobot total udan/,: per petak ditentukan dari hasil kali bO[Jot イXNエ。Mョセ@ ta individu dengan jumlah popu-lasi per petak.
(42)

Lam-piran

3.

Analisa sidik rac;am kelangsungan hidup udang uji

Sumher Keragaman db JK KT

Perla.kuan 3 8036,8

Sisa 8 353,5

Jumlah 11 8390,3

F hitung

>

F tabel pada Lセ@ 5,55

F hi tung

?

F tabel pada ;.. 0,01 Kesim1.Julan:

2678,9 44,2

Fh · ... lo Ftab

60,6 4,07 7,59

31

Terdapat perbedaan yang nyata pada selang ke-percayaan 95

%

'dan 99

%.

Lampiran 4. Uji NeMnan-Keuls untuk kelanesungan hidup udane- uji D D D C C B

P 2

RST: 12,5 18,2

3 15,5 17,8

4

17,4 pada CJ- 0,05 :: 23,8 pada

,J..

0,01

lawan A 63,5 ) 23,8---terdapat perbedaan lawan B 31,2

117 ,

8---terdapa t perbedaan

yang nyata yang nyata lawan C 1,8

<

18, 2---tidak terd"pat perbedaan yang

nyatn

lawan A 61,7) 17 ,8---teJ'd:i.pat perbedaan yane nyata lawan B 29,3 IQXLRMMMMセエ・イ、。ー。エ@ perb.edaan yang nyata

(43)

Lampiran 5. Analisa sidik ragam 1aju pertrunbuhan harian im1.ividu udang uji

Sumber Kerae;aman db JK

Per1aklian 0. 0,447

セ@

Sisa 8 0,353

Jum1ah 11 0,800

F hitunc;

«,1'

tabel "9ada olO,05 F hi tung <F tabel pada J..O,Ol Kesimpu1an:

KT F h' . _ J. l j Ftab

0,149 3,390 4,070 7,590 0,044

TidEdc terdqJa t perbedaan yang berarti pada taraf kepercayaan 95

%

dan 99

%.

Iampiran 6. Analisa sidik ragam produksi udang uji

SUmber keragaman db JK

Per1akuan 3 16,98

Sisa 8 2,41

Jrunlah 11 19,39

J,' hi tung } F ta-bel pada

aL.

0,05

F hi tung IF tabel pada

J..

0,01 Kesimpulan:

KT Fhit Ftab

5,66 18,87 4,07

0,30 7,59

(44)

33

Lampi ran 7. Uji Newman-Keuls u..'ltuk produ..1(si udang uji

P: 2 3 4

'liST: 1,04 1,29 1,45 pada 0,05

1,52 1,80 1,98 pada 0,.01

D lawan A • 8,63

!

1,98---terdapat perbedaan yang nyata D lawan B : 6,94 ) QLXPセMMMMエ・イ、。ー。エ@ perbedaan yang nyata

D lawan " v 1,55

'1

1, 52---terdapat perbedaan yang nyata C lawan A

·

7,08 '; QLXセMMMMエ・イ、。ー。エ@ perbedaan yang nyata C lawan

:a

5,39

'7

l,52---terdapat perbedaan yang nyata B lawan A • 1,69 '; l,52----terdapat perbedaan yang nyata

Lampiran 8. Kondisi amoniak total pada masing-masing

uerlakuan salama percobaan

0",

f

r

I

O .. 'li{ r

0.00

o

..

t\

I \

..

c.

i

,}

,.

J \ ,/

I.',

\\

/

I

" \

"

I

/ ..

\."-I

..

\

f--

0

\

if:'-

\.

\\

Ii'

", '..,'

\\

/

.

GセB@

• \ J Nセ@

\\

I:;

.

\\

j/

·1i

... ,j

10 1..0 セッ@ ;;0 \;0 (,0 70

\Jari

A

(45)

Lampira.n 9. Hubungan antara Kelangsungan hidup I laju

pertumbuhan1 dan produktivitas udang uji

dengan

nosis

psmoerian

zeolit

85

f

Kelangsunllan hidup

c {,s

t

\Bセセ@

:'5

:r

, ! !

0 i yrY'\ i 19..

l'. \\ Laju pe rtwnbuhan

pS-,A

{,Or

Nセ@ , !

,

0 -4

Pf'" 6 \?.

0,\.

Produktivitas

0,13

-\

0,\1

...

.r

o.o\l

O,O{

PQPセ@

I I

0 .l{

Pf '" g

ll!-'

(46)

PENGARUH

lEOUl

TERHAOAP KElANGSUNGAN HIOUP DAN PERTUMBUHAN

UDANG WINDU ( Penaeus mono don Fab. )

DI lAMBAK

KARYA ILMIAH

Oleh

ARMADA BRAYOGA C 190908

INSTITUT PERTANIAN BOGOfl

FAKUL TAS PERIKANAN

1 9 8 8

. . GᄋOセᄋᄋ@
(47)

ARMADA BRA YOGA C 19 0908. PENGARTTILZEOLI.T TERHADAP

:ICE-LANGSUNGAN HIDUP DAN pertuiゥjャSuhNanudセLng@ WINDU (Penaeus セ@

nodon Fab.) (dibawah bimbingan Ir. eョ。セ@ Harris sebagai ketua dan Ir. Komar Priatna Anwar sebagai anggota).

Penelitian ini di1akukan dengan tujuan mengetahui pe-ngaruh zeolit Bayah pada empat tinglcat dosis yang berbe-da terhaberbe-dap ke1angsungan hidup berbe-dan pertumbuhan uberbe-dang

Win-du Hョ・ーセ・オウ@ monodon Fab.) di tambak.

Rancan§an percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat per1akuan dan tiea u1angan.

Perlakuan tersebut adalah: per1akuan A (tanpa zeolit atau kontro1), per1akuan B (pemberian zeolit dengan dosis 4 ppm per hari) , per1akuan C (pemberian zeolit dengan dosis 8 ppm per hari) , perlakuan D (lJembel'ian zeolit dengan dosis 12 ppm per hari).

Vladah yang digunakan dalam percobaan im adalah tam-balc ye.ng berukuran 7m X 4m X 1m sebanyak 12 buah.

Udan/S yang ditebar adalah udang Windu postlarva 18, deng-an padat penebe,ran 200 ekor per petak. Pakan yang diberika.n adalah pakan 'uda.ng dengan merk dagang Pre'sident Feed. Bobot paks,n yane; diberilcan d':Lsesuaikan setiap dua minggu sekali. Peme1iharaan dilakukan selama 100 OOri, tanpa pere;a,ntian air.

Kualitafl air media yane; diukur ad.aJ.ah euhu, salinitas,

.'

(48)

derajat keasaman (pH), oksigen terlarut dan amoniak total. Nilai-nilai yang diperoleh masih dalam batas セョァ@ layak untuk mendukung kehidupan udang.

Kesimpulan yang diperoleh ds.lam' percobaanini adalah pemberia.n zeoli t dengan dosis 12 ppm per hari memberikan respon kelangsungan hidup dan produksi udang tertinggi.

Denean demikian penggunaan zeolit sebagai cara untulc memperbaiki kualitas air di tambak secara teknis dapat

(49)

TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN pertuセイョオセセn@

UDANG WINDU (Per..aeus monodon Fab.)

DI TAlIlBAK

KARYA ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan

Mengetahui :

'7 September 1988 Tanggal lulus

. "-'

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

Armada Brayoga

C 190908

SUrawid Ketua

セZMBGMMセM

(50)

RIWAYAT HIDUP

Penu1is dilahirkan pada tangge.1 3 Mei 1963 di

SUra-baya, Jawa Timur, Indonesia. Orang tuanya ada1ah Soehar-no dan Pujiastuti. Pada tahun 1975 penu1is 1ulus dari

Se-ko1ah Dasar Negeri Karya Dhc'1.rma II SUrabaya, tahun 1979 1u1us dari Seko1ah Menengah Pertama Negeri XII SUrabaya,

dan tahun 1982 1ulus dari 8eko1ah Meneneah Atas Negeri X Surabaya.

(51)

Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil peneli-tiarr yang dilakukan oleh Fakultas Perikanan Institut Per-tanian Bogor bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Tekno-logi Mineral Bandung di desa Ciparagejaya kabupaten Ka-rawang dari tanggal 17 Januari 1988 sampai dengan tanggal 'Z7 April 1988.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa teri-makasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Ir. Enang F.arris sebagai dosen pembimbing pertama

2. Bapak Ir. Komar Priatna Anwar sebagai dosen pem-bimbing ke dua.

3. Bapak Ahmad Fuad A. Tanjung Msc. yang telah me-nyediakan sarana penelitian.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masihjauh dari sempurna, karena itu saran dan kritik yang ュ・ュ「。ョ`ィセ@

demi perbaikan karya ilmiah ini penulis terima dengan se-nang hati.

(52)

DAFTAR lSI

DAFTAR TABEL •• • • » 0 . . . . . . .

DAFTAR GAlIffiAR.

. .

.

.

.

.

"

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

.

.

. .

.

.

.

. . .

.

.

.

.

.

DAli'TAR LATrPlRAN.

.

. .

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

.

.

. .

.

セ@

.

. . .

.

.

.

PENDAIWLUAN •••••••••

Latar Belakang.

• • • • • • • • • • • • • • •

Tujuan ... .

. .

.

TINJAUAN PUSTAKA ••

.

.

.

.

.

Zeolit . . . .

. .

.

.

Kualitas Media Hidup Udane Vlindu.

BAHAN DAN AI.AT PERCOBAAN.

bセィ。ョ@ Percobaan. Alat Percobaan .. " ...

METODA PERCOBAAN ••••

p・イQ。ィセ。ョ@ Percobaan.

Persiavan Wadah • . . . .

Persiapan .Air rvredia.

Penebara,n Benur •••••

Pemberian Perlak-..ian .•

• •

Pemeliharaan Air !\:edia.

Pemberian Pakan ••....••

• • • • • • " • • • • ••• • • •

Pengulruran Parameter Kua1i tas Air.

Penentuan Laju PertLoobuhan Harian.

Penentuan Kelangsungnn Hidup.

Rancangan Percobaan •••

Waktu PercobaEm •••••

HASIL PEFtCQ}]AAN DAN PEMBAW\.SAN.

k・ャ。ョセヲャオョ・。ョ@ Hidup <> . . . 0

I,aju Pertumbuhan Hari8.1'1 Individu.

", • • • • • • •

"

.

· .

.

• • • •

" ..

.

.

.

(53)

Produlcsi . . . = ••• " • セ@ • • • • •

Kualitas Air media Pemeliharaan.

.

.

.

.

.

KESIMPULAN DAN SARAN.

.

..

.

..

..

.

...

DAFTAR PUSTAKA.

• •

.

.

.

.. ..

.

..

.

.

.

.

.

.

.

..

.

..

.

..

..

.

. .

.. .. ..

.

.. ..

. .

..

LA],iPIRAN •••••

< J •

.

.

..

..

..

.

..

..

..

.

..

.

.

. .

.

.

.

.

.. ..

.

. .

.

.

.

.

.

.

.

..

. .

.

..

,

18 20

25

26

(54)

DAl:!'TAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. '

2.

4.

5.

6.

Kelangsungan hidup udang uji pada

masing-masine; perlakuan (%) ... 4 . . . ' . . . ..

Laju pertumbuhan ィbLャセゥ。ョ@ individu pc,de.

masing-IDG.sing ーNセイャ。NQイオ。ョ@ HセセI@ ••••••••• セ@ •••••••••••••• セN@

Nilai produksi (kg) dan produlctivite,s (kg/m2) udang uji pada masing-masing perlalruan ••••.•••

Konsentrasi amoniak total (lfpm) pada

masing-masing perlakuan selama percobaan ... ' ... ..

NilE'.i perbe,nclin[;8,n konsentrasi amoniak dan bio-masa udane pada perlakuan yang mengC,unakan zeo-l i t denc;an kontrol pada akhir percobaan ••••••••

Nilai konsentrasi amoniak yang dihitune; berda-sarkan peruwusan Wickins (1976) dan hasi1

pe-ne;ukuran pada akhir percobaane ...•....• a . . . .

Nilai suhu, sa1inite.s, derajat keasaman, dan oksigen ter1arut pada ma,sing-masing per1aJruan

selalna percobaan ... ..

15

18

19

20

21

22

(55)

Nemer Teks Halaman

1 セ@ Lokasi petak percobaan •.• "" .. "· ... , , . . . 9

2. Pertumbuhan individu udang uji selama

Gambar

Gambar 1. Sketsa petak percobaan
Tabel 1. Kelangsungan hidup udang uji pada masing-masing (%)
Gambar 2. Pertumbuhan individu udang uji se1ama percobaan pada masing-masing perlakuan
Tabel 5. Nilai perbandingan konsentrasi amoniak dan bio-
+3

Referensi

Dokumen terkait

: Manfaat Bahan Aktif Hidrokuinon dari Buah Sonneratia caseolaris untuk Mengendalikan Infeksi Buatan Vibrio harveyi Pada Udang Windu, Penaeus monodon Fab. Ketua

[r]

Muhammad Eidman dan Bapak Ir... Muhammad Eidman dan Bapak

[r]

Tiap wadah diisi air laut dengan salinitas 30°/oo dan diberi aerasi.. Sistim

Waktu pembiusan dengan suhu rendah yang dilakukan secara bertahap (kecepatan penurunan suhu S0C/jam) relatif tidak berpengaruh terhadap keta-hanan hidup udang

Untuk ikut meningkat- Dewasa ini, permintaan kan daya saing ekspor udang di pasar konsutnen akan komoditas perikanan internasional, berbagai tindakan telah terutama

, '( Hasil percobaan pengaruh suhu pembiusan menunjukkan bahwa pembiusan udang windu tambak pada suhu 19°C dan 17°C selama 10 menit relatif tidak berbed%. dimana