• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Irigasi Dan Mekanisasi Pertanian Terhadap Petani Di Desa Sipoldas Kecamatan PaneI (1990-2000)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Irigasi Dan Mekanisasi Pertanian Terhadap Petani Di Desa Sipoldas Kecamatan PaneI (1990-2000)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sejarah adalah peristiwa yang ada hubungannya dengan kegiatan manusia sehingga terjadi berbagai dimensi perubahan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan pada waktu serta tempat tertentu.1 Pertumbuhan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat yang terlibat dalam setiap aspek baik sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Setiap manusia pasti mengalami perubahan dan pertumbuhan di dalam menjalani kehidupan. Pada kesempatan ini penulis mencoba mengangkat sebuah studi kajian mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Penulisan sejarah pedesaan merupakan suatu hal yang sangat penting mengingat tuntutan pengetahuan khususnya ilmu sejarah. Sejarah pedesaan dapat memberikan suatu yang kompleks sifatnya sebab di desa masih tersimpan nilai-nilai budaya yang masih murni dan harus dijaga kelestariannya sebagai sumber inspirasi pengetahuan seperti nilai gotong- royong. Pada hakekatnya untuk mencapai taraf kesempurnannya manusia hidup dari dan dalam masyarakat. Oleh karena itu manusia yang mempunyai rasa solidaritas terhadap masyarakatnya harus tunduk pada ketentuan-ketentuan yang berkenaan dengan hak dan kewajibannya yang diatur oleh negara.2

1

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Terj) Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI press, 1981. hal.2.

2

Wiratno Sukito, Renungan Tentang Sejarah, Jakarta: 1955, hal 48

(2)

Desa Sipoldas merupakan bagian wilayah yang terletak di Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun. Desa Sipoldas memiliki jumlah penduduk 2325 jiwa dengan 413 kk pada tahun 1985. Pada tahun 1990 penduduk Desa Sipoldas berkisar 2493 dengan 427 kk dan tahun 1997 jumlah penduduk Desa Sipoldas berjumlah 2570 dengan 450 kk. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Sipoldas mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya teknologi pertanian di Desa Sipoldas. Adapun Desa Sipoldas berbatasan dengan :

- Sebelah Utara dengan Kecamatan Pamabean Panai - Sebelah Selatan dengan PTPN IV

- Sebelah Barat dengan Nagori Bangun Rakyat - Sebelah Timur dengan PTPN IV

Secara keseluruhan Desa Sipoldas merupakan wilayah yang sangat subur karena Desa Sipoldas adalah desa yang terletak di daerah dataran tinggi..

(3)

Upah yang didapat mereka adalah berupa uang, tergantung dari luasnya lahan pertanian yang dikerjakan. Untuk itu tanah memegang peranan penting sebagai salah satu faktor dalam peningkatan produksi bagai petani.

Pada tahun 1970-1980-an petani di Desa Sipoldas peralatan yang dipakai untuk mengolah tanah ladang menjadi tanah sawah adalah bajak, cangkul, parang, dan lain-lain yang merupakan alat teknologi sederhana (tradisional). Membuka ladang, membuka sawah maupun mengolah pertanian semuanya menggunakan peralatan yang sederhana serta menggunakan tenaga manusia dan hewan. Mereka melakukan sistem gotong royong di mana setiap anggota yang ikut bergotong royong mempunyai kesempatan nanti untuk mengolah tanah persawahannya atau masyarakat di Desa Sipoldas sering menyebutnya “Marsiadapari”. Jadi, dalam pengolahan tanah saja membutuhkan waktu yang lama apalagi menunggu hasil panennya yang biasa sekali dalam setahun.

Untuk mengatasi hal-hal yang demikian, maka pada tahun 1990 pemerintah melakukan penyuluhan pertanian didukung dengan pembangunan sarana irigasi dan masuknya teknologi pertanian modern ke Desa Sipoldas seperti masuknya jenis-jenis pupuk dan traktor yang membantu petani penggarap dan pemilik tanah untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Akan tetapi, dengan masuknya teknologi pertanian modern ini para buruh tani banyak yang kehilangan pekerjaanya karena tenaga yang dibutuhkan untuk mengolah tanah lahan pertanian ini banyak yang beralih pekerjaan menjadi tenaga mesin sehingga para buruh tani banyak yang beralih pekerjaan menjadi petani pengarap dan pedagang.3

3

Wawancara dengan S.Silitonga, petani di Desa Sipoldas, tanggal 25 Mei 2013

(4)

dari petani itu sendiri yaitu dengan membentuk organisasi seperti organisasi Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani).

Dengan adanya penyuluhan di Desa Sipoldas, produksi pertanian akan bertambah maju dan pada akhirnya pendapatan masyarakat pedesaan akan meningkat. Penyuluhan pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada para petani agar mau merubah cara berpikir, cara kerja serta cara hidupnya yang lama dengan cara-cara baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju.4

1.2Rumusan Masalah

Dengan adanya mobilitas dana di pedesaan, produksi pertanian sudah ada kemajuan dan pada akhirnya pendapatan masyarakat pedesaan meningkat. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat pesesaan akan menjadi indikator pembangunan ekonomi di wilayah pedesaan.

Dalam melakukan sebuah penelitian maka yang menjadi landasan dari pada penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Dengan adanya permasalahan maka penelitian akan bisa berjalan dan menjadi lebih terarah dan dapat berkembang sesuai dengan penulis ingin capai. Permasalahannya dianggap penting karena didalamnya telah terdapat konsep yang akan dibawa dalam penelitian dan menjadi frame yang membatasi penulis dan menjadi jalur dalam menyusun tulisannya.

Sesuai dengan judulnya “Pengaruh Irigasi dan Mekanisasi Pertanian Terhadap Petani di Desa Sipoldas Kecamatan Panei Tahun 1990-2000” maka dibuatlah suatu batasan pokok

4

(5)

masalah. Untuk mempermudah permasalahan dalam penelitian ini maka penulis menspesifikasikan beberapa pokok pertanyaan yang akan dikaji dalam penelitian, yaitu:

1. Bagaimana kondisi petani sebelum adanya irigasi dan mekanisasi pertanian? 2. Bagaimana pengaruh irigasi terhadap petani di Desa Sipoldas?

3. Bagaimana pengaruh mekanisasi pertanian terhadap petani di Desa Sipoldas?

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penulis berharap akan menemukan masalah hubungan produksi di sektor pertanian dan pedesaan yang menentukan atau berpengaruh terhadap tingkat distribusi pendapatan masyarakat.

Latar belakang pemikiran seperti ini menurut penulis sangat relevan untuk digunakan dalam Desa Sipoldas, mengingat masyarakat desa ini adalah masyarakat homogen baik ditinjau dari suku, adat, agama, maupun tingkat pendidikan, disamping juga merupakan masyarakat petani secara turun temurun. Dengan demikian penulis berkeyakinan akan menjumpai interelasi faktor yang saling kausalitas.

Adapun tujuan penulis untuk mengadakan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kondisi petani sebelum adanya irigasi dan mekaisasi pertanian di Desa Sipoldas

2. Untuk mengetahui pengaruh irigasi terhadap petani di Desa Sipoldas.

(6)

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan pengaruh irigasi dan mekanisasi pertanian terhadap petani di Desa Sipoldas.

2. Menambah literatur dalam penulisan sejarah khususnya sejarah pedesaan.

3. Menjadi sebuah karya tulis (skripsi), sebagai persyaratan untuk menjadi sarjana sastra jurusan ilmu sejarah.

1.4 Tinjauan Pustaka

Untuk dapat menyusun tinjauan kepustakaan yang baik maka akan diusahakan mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya, serta harus relevan dengan topik masalah yang akan ditulis, kemudian melakukan seleksi sebelum dituangkan kedalam bentuk tulisan. Dalam hal ini buku yang menguraikan latar belakang dari petani di Desa Sipoldas sama sekali tidak ada, sebab penulisan tentang permasalahan ini baru pertama kali dilakukan penulis.

Adapun beberapa buku yang dikemukakan dalam mendukung penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai referensi adalah” Pengantar Ekonomi Pertanian” karaya Mubyarto. Buku ini berisi tentang kelahiran ilmu pertanian, sifat ilmu pertanian, teori-teori pembangunan pertanian, peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian. Dalam buku ini juga dibahas tentang ekonomi pertanian Indonesia dan persoalan-persoalan ekonomi pertanian di Indonesia serta berbagai macam solusi yang ada. Penulis menganggap buku ini layak digunakan dalam penyusunan tulisan ini.

(7)

tradisional, sistem irigasi masyarakat pedesaan. Buku ini juga membahas tentang teknologi dan sistem pengolahan irigasi tradisional di Sumatera Barat. Penulis menganggap buku ini layak digunakan dalam penyusunan tulisan ini.

Buku lain yang digunakan adalah “Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi” yang ditulis oleh A. G. Kartasapoetra dkk. Buku ini membahas tentang sistem pengambilan dan pemberian pengairan bagi lahan-lahan pertanian, pemanfaatan air tanah sebagai sumber pengairan. Dalam buku ini juga membahas tentang pemberian air pengairan

Selanjutnya penulis menggunakan buku “Penyuluhan: Petunjuk Bagi Penyuluhan

Pertanian” yang ditulis oleh Ir. L. Suhardiyono. Buku ini membahas mengenai peranan

penyuluhan dalam pembangunan pertanian, perencanaan program penyuluhan. Dalam buku ini juga membahas bagaimana pengembangan kelompok tani agar mampu berperan sebagai kekuatan sosial maupun ekonomi di daerah pedesaan.

Selanjutnya penulis menggunakan buku “Pengembangan Irigasi Usaha Tani Berkelanjutan dan Gerakan Hemat Air” yang ditulis oleh Suprodjo Pusposutardjo”. Buku ini membahas tentang perkembangan irigasi, dampak negatif pengembangan irigasi, permasalahan pembangunan irigasi. Dalam buku ini juga membahas tentang permasalahasn pembangunan irigasi.

1.5Metode Penelitian

(8)

dalam metode sejarah sangat membantu setiap peneliti di dalam merekonstruksi kejadian pada masa yang telah berlalu.

Untuk mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan yang relevan dengan pokok permasalahan haruslah dikaji secara mendalam. Dalam penulisan penelitian ini kita harus melewati beberapa proses agar diperoleh suatu penilaian atau pemaparan yang lebih objektif.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan metode sejarah adalah langkah Heuristik, yaitu tahap mengumpulkan data-data dari sumber-sumber baik primer maupun sekunder. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui studi kepustakaan (library research), yaitu berusaha mengumpulkan data melalui buku-buku, arsip, dokumen, majalah, artikel dan media elektronik yang dianggap mempunyai kaitan dan dapat membantu penulis untuk memahami permasalahan dan dalam hal ini sumber diperoleh dari perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan dari kantor kepala Desa Sipoldas. Kemudian juga pengumpulan data melalui kegiatan studi lapangan (field research), yaitu mengadakan wawancara terhadap tokoh-tokoh yang dianggap mampu memberikan masukan-masukan yang berarti sebagai sumber penelitian dan penulis melakukan wawancara terhadap masyarakat Desa Sipoldas khususnya para petani dan kepala Desa Sipoldas.

(9)

sumber-sumber objek penelitian. Kritik eksternal dilakukan dengan cara pengujian untuk menentukan keaslian data.

Langkah selanjutnya adalah tahap Interpretasi dimana ini merupakan tahap bagi penulis mencoba menafsirkan data-data yang diperoleh kemudian menghasilkan suatu kesimpulan dari objek masalah yang diteliti baik dengan cara analisis maupun sintesis. Hal ini dilakukan untuk menghindari subjektivitas. Sebagian benar tetapi sebagian lagi salah. Hal ini akan menjadi benar karena tanpa penafsiran sejarawan, maka data tidak akan bisa berbicara.

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam permainan bola kecil yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai

juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah), adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

[r]

a) Jumlah calon penyedia barang/jasa yang telah mendaftar untuk mengikuti lelang Pekerjaan Pengadaan Perpanjangan License Security Gateway Kantor LAN Jakarta

penyedia yang dievaluasi teknis sebanyak 8 (delapan) penyedia dan memenuhi syarat teknis untuk dilanjutkan ke evaluasi harga.. Evaluasi Harga

penyedia yang mendaftar sebanyak 23 (dua puluh tiga) penyedia sedangkan penyedia yang memenuhi syarat administrasi sebanyak 8 (delapan) penyedia dan dilanjutkan ke

Dengan demikian jika dinilai belum ada perempuan yang mempunyai kadar kualitas yang tinggi maka tentu tidak layak untuk memilih perempuan, tetapi jika dinilai

Sistem ini menjadi solusi dan mempermudah petugas kelurahan untuk pembagian bantuan, sistem ini berguna untuk menyeleksi penerimaan bantuan beras miskin berbasis mobile.