• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Giri Dan Ninjou Dalam Komik Happy Cafe Karya Kou Matsuzuki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai Giri Dan Ninjou Dalam Komik Happy Cafe Karya Kou Matsuzuki"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai

mediumnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

kehidupannya, maka ia tidak saja merupakan suatu media untuk menyampaikan,

tetapi juga merupakan media untuk menampung ide, teori serta sistem berpikir

manusia. Sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang

indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan

dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia (Atar Semi, 1993:8).

Secara umum karya sastra terdiri atas dua macam, yaitu karya sastra yang

bersifat non fiksi dan karya sastra yang bersifat fiksi. Karya sastra yang bersifat

nonfiksi adalah karya sastra yang dilandasi fakta, pengalaman objektif (kisah

nyata), penelitian pemikiran, atau analisis dari suatu masalah, contohnya: paper,

tesis, laporan, artikel ilmiah, karya tulis jurnalisme, dan artikel

atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar

serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi

pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita (Aminuddin 2000: 66).Salah satu

(2)

berarti “komik” dalam bahasa Jepang, merupakan karya sastra yang

menggabungkan gambar dan teks sehingga menjadi satu cerita.Huruf “manga” ( 漫画) dapat diterjemahkan sebagai "gambar aneh" atau "sketsa spontan".Awalnya

istilah ini muncul di abad ke-18 pada literatur Cina. Kata ini pertama kali

digunakan dalam istilah umum di Jepang dengan diterbitkan karya-karya Santō

Kyōden seperti buku bergambar Shiji no yukikai (1798), dan pada awal abad

ke-19 dengan karya-karya Aikawa Minwa seperti Manga Hyakujo (1814) dan buku-buku terkenal Hokusai Manga (1814–1834) yang mengandung berbagai macam gambar dari sketsa seniman terkenal Ukiyo-e Hokusai.Rakuten Kitazawa (1876–

1955) pertama kali menggunakan kata manga dalam pengertian modern. Tetapi bagi dunia secara keseluruhan, “manga” telah disamakan dengan gaya artistik tertentu bagi pembuatan sebuah komik yang berasal dari Jepang, yang telah

mencapai popularitas yang mengagumkan di seluruh dunia

Komik sebagai salah satu karya sastra di Jepang merupakan karya fiksi

yang mengungkapkan berbagai karakter dan menceritakan kisah yang kompleks

dengan menampilkan berbagai tokoh dalam situasi berbeda dan didalamnya

tertanam nilai-nilai kehidupan yang dikemas menjadi sebuah cerita melalui

gambar menarik yang memberikan pembelajaran bagi para pembaca. Nilai-nilai

kehidupan yang disampaikan oleh pengarang antara lain seperti nilai moral.

Nilai moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan pengarang kepada

pembaca lewat cerita yang menyarankan pengertian tentang baik buruknya

(3)

karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang

bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran (Nurgiyantoro,

1995:321,322). Moral dalam cerita menurut Kenny dalam (Nurgiyantoro,

1995:322), biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan

ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat diambil dan ditafsirkan

lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Salah satu komik yang memiliki

nilai moral adalah komik HAPPY CAFÉ karya Kou Matsuzuki.

Komik Happy Café merupakan komik yang menceritakan kisah hidup

seorang gadis SMA bernama Takamura Uru sebagai tokoh utama.Uru merupakan

anak perempuan yang ceria, murah hati, dan suka menolong.Setelah ibunya

menikah lagi, Uru memutuskan untuk belajar hidup mandiri terpisah dari orang

tua karena merasa tidak ingin merepotkan ibunya dan ayah barunya.Sewaktu

berjalan-jalan, Uru menemukan sebuah kafe yang bernama “Bonheur”, yang

berarti kebahagiaan dalam bahasa Perancis, dan memutuskan untuk bekerja di

kafe tersebut.Dalam kafe tersebut dia bertemu dengan banyak orang serta berbagai

masalah kehidupan, dan dia belajar untuk berani menyelesaikan setiap persoalan

yang dihadapinya tersebut. Setelah membaca manga ini, penulis menemukan

bahwa dalam komik ini terdapat nilai-nilai moral yang disampaikan pengarang

kepada pembaca, yaitu nilai yang terkandung dalam kehidupan masyarakat Jepang

seperti giri dan ninjou.

Nilai moral giri dan ninjou ini dapat kita lihat salah satunya pada episode

16, di buku 3, ketika Uru bertemu dengan seorang anak yang tersesat bernama

(4)

ketika mencari jalan untuk bertemu adiknya yang terpisah dengannya setelah

orang tuanya bercerai.Uru, Shindou dan Ichirou pun menolong anak tersebut

dengan memberikan uang, kue, petunjuk arah karena merasa kasihan dan peduli

terhadap anak itu.Shindou juga memberikan nasehat kepada Katou untuk menjadi

seorang kakak yang tegar.Sikap yang mereka lakukan untuk membantu Katou

dalam masyarakat Jepang disebutninjou.Ninjou adalah perasaan kasih sayang yang dicurahkan kepada sesamanya, perasaan ini adalah perasaan yang murni dari

hati yang paling dalam dan dipunyai oleh setiap manusia di dunia ini (Benedict,

1982:142). Kemudian dalam kisah 57 di buku 11, Katou yang merasa sangat

berterimakasih atas pertolongan mereka akhirnya datang kembali ke Bonheur, membawa serta adiknya untuk mengucapkan terimakasih dan mengembalikan

uang yang telah dia pergunakan dulu. Katou merasa giri terhadap mereka, terlebih

kepada Shindou yang telah memberi nasehat padanya, sehingga dia bertekad

untuk menjadi seseorang seperti Shindou.Giri adalah suatu kewajiban untuk

mengembalikan atau membalas semua pemberian yang diterima dengan nilai yang

sama harganya dari apa yang telah diterima sebelumnya. Hubungan antara kedua

belah pihak tersebut pun tidak hanya berlaku di antara mereka yang memiliki

hubungan khusus, tetapi juga antara teman, kolega ataupun relasi (Benedict,

1982:141).

Giri dan ninjou adalah nilai moral yang menjadi kepribadian dan karakter

masyarakat Jepang yang dibentuk sedari mereka kecil, yang mengatur hubungan

kemanusiaan di Jepang, sehingga masyarakat Jepang sangat memperhatikan dan

menjaga perasaan orang lain

(5)

ninjouyang sedikit banyaknya dapat dijadikan pembelajaran dan pemahaman

mengenai kehidupan masyarakat Jepang.Oleh karena itu penulis tertarik untuk

menganalisis nilai moral tersebut sebagai objek penelitian. Sehingga penulis

memilih judul dalam skripsi ini “Nilai Giri Dan Ninjou dalam Komik HAPPY CAFÉ Karya Kou Matsuzuki”

1.2 Rumusan Masalah

Komik Happy Café adalah komik yang dibuat oleh Kou Matsuzuki, pertama kali diterbitkan di Jepang pada tahun 2004 dan di Indonesia pada tahun

2009, komik ini berjumlah 15 buku dan berisi 82 kisah. Bercerita tentang

Takamura Uru, remaja SMA yang bekerja paruh waktu di sebuah café bernama

Bonheur bersama dengan dua rekannya, Shindou Satsuki seorang patissier yang

jarang tersenyum namun sangat baik, serta Nishikawa Ichirou, seorang siswa

SMA pekerja part-timeyang langsung jatuh tertidur ketika lapar. Berlatarbelakang kehidupan seorang siswi SMA yang memutuskan hidup mandiri terpisah dari

orang tuanya, pengarang komik ini menyampaikan nilai-nilai moral yang menjadi

pedoman hidup masyarakat Jepang dan merekamnya menjadi sebuah karya sastra

berupa komik.Nilai-nilai moral yang tercermin dari kehidupan yang dialami para

tokoh sangat bermanfaat untuk mengajarkan sesuatu bagi para pembaca, seperti

nilai giri,danninjou, yang merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam etika moral masyarakat Jepang. Berdasarkan defenisi masalah di atas maka penulis

(6)

1. Nilai-nilai moral apa yang terkandung dalam komik Happy Café karya Kou Matsuzuki?

2. Bagaimana nilai-nilai moral giri, dan ninjou diungkapkan dalam komik

Happy Café karya Kou Matsuzuki?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalahan-permasalahan yang ada, penulis menganggap perlunya

pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan.Hal ini dimaksudkan agar dalam

masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga

penulisan dapat menjadi lebih terarah dan fokus. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis menemukan nilai-nilai moral seperti nilai giri, ninjou, keberanian dan kemandirian, namun penulis hanya membahas tentang nilai-nilai moral seperti

giri dan ninjouyang biasa dipedomani dan diaplikasikan pada kehidupan

masyarakat Jepang sehari-hari, yang diungkapkan oleh Kou Matsuzuki sebagai

pengarang Happy Caféyang tercermin dari sikap tokoh-tokoh dalam komik tersebut.Dalam penulisan skripsi ini penulis memilih secara acak dari 82 kisah

dalam 15 buku komik Happy Cafe, beberapa kisah yang paling mencerminkan nilai giridanninjou yang akan dianalisis

Sebelum menganalisis pesan moral yang ada pada komik Happy Café , penulis akan menjelaskan juga mengenai defenisi komik, setting komik,

(7)

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1 Tinjauan Pustaka

Karya sastra adalah anak kehidupan kreatif seorang penulis dan

mengungkapkan pribadi pengarang.Dalam kehidupan sehari-hari, karya sastra

merupakan media komunikasi yang melibatkan 3 komponen, yaitu pengarang

sebagai pengirim pesan, karya sastra sebagai pesan, dan pembaca sebagai

penerima pesan. Pengarang sebagai pengirim pesan biasanya membuat karya

sastra sebagai pesan dengan tujuan menyampaikan tujuan tertentu kepada

pembaca, seperti tujuan moral, pendidikan, agama, budaya dan sebagainya,

sementara pembaca sangat berperanan dalam menentukan sebuah karya itu

merupakan karya sastra atau bukan (Siswanto, 2008: 67,190).

Sikap moral yang sering disebut moralitas merupakan sifat-sifat yang

penting bagi kemanusiaan berupa ajaran tentang baik buruk yang diterima umum

mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban.Salam (1997:3) mengatakan moralitas

adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia

manusia.Moralitas terdapat apabila orang mengambil sikap yang baik karena sadar

akan kewajiban dan tanggung jawab, bukan karena mencari untung. Nilai moral

tercermin dari sikap perilaku para tokoh dalam karya sastra.

Tokoh cerita menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (1995: 165) adalah

orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh

pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti

yang diekspresikan dalam ucapan dan yang dilakukan dalam tindakan.Penokohan

adalah unsur dari sebuah karya sastra yang sangat penting. Tanpa penokohan,

(8)

Karya itu hanya akan menjadi sebuah karya deskripsi saja, karena semuanya

dipaparkan statis dan tidak hidup. Melalui penokohan kita dapat mengetahui dan

mempelajari nilai-nilai moral yang dilakukan dan dianut oleh para tokoh dalam

kehidupannya.

1.4.2 Kerangka Teori

Dalam penelitian diperlukan landasan teori dalam mengungkapkan

kebenaran yang terdapat di dalamnya.Begitu juga dalam penelitian sastra,

dibutuhkan titik tolak untuk menganalisa setiap masalahnya.Karya sastra

merupakan ungkapan pribadi manusia dalam bentuk gambaran konkret yang

membangkitkan pesona dengan alat bahasa yang di dalamnya berisi nilai-nilai

yang hidup dan berlaku dalam masyarakat sebagai hasil pengolahan jiwa

pengarangnya (Rokhmansyah, 2013:2).

Teori berfungsi memberikan pola dalam proses interpretasi data, yaitu

menyediakan berbagai argumentasi yang dapat digunakan untuk menganalisis

atau memberikan penafsiran atas hasil penelitian yang telah diolah

Teori juga dapat memadu generalisasi-generalisasi satu sama lain secara empiris

sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan akan hubungan antar generalisasi atau

pernyataan (Nazir, 2006:20)

Pada pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa pendekatan,

diantaranya pendekatan moral, semiotik, serta konsep giri dan ninjou.Pendekatan

moral menghendaki karya sastra menjadi media perekaman keperluan zaman yang

(9)

terpuji.Karya sastra dalam hal ini dinilai sebagai guru yang dapat dijadikan

panutan.Karena itu, pendekatan moral menempatkan karya sastra lebih dari hanya

sebagai sebuah karya seni (Semi, 1993:71-72).Pendekatan moral pada sebuah karya

sastra dilihat dari etika dan keyakinan, sehingga pendekatan ini cenderung

menjerumus kepada segi-segi nilai keagamaan.Karya sastra yang baik adalah

karya yang mengangkat masalah manusia dan kemanusian.Sesuatu yang

mempunyai nilai moral, yaitu nilai yang berpangkal dari nilai-nilai kemanusiaan,

serta nilai-nilai baik dan buruk yang universal.

Sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan

dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan manusia yaitu dapat membawa

pesan kepada yang dinamakan moral sehingga sastra dianggap sebagai sarana

pendidikan moral.Pada penelitian ini, diperlukan suatu teori pendekatan yang

menjadi acuan bagi penulis yaitu teori pendekatan moral.Pendekatan moral adalah

seperangkat asumsi yang paling berkaitan tentang sastra dalam hubungannya

dengan nilai-nilai moral dan pengajarannya.Moral adalah sikap dan perbuatan

baik yang betul-betul tanpa pamrih (Suseno, 1987:58).

Berdasarkan pendekatan moral, penulis dapat mengungkapkan amanat

atau pesan yang ada dalam komik Happy Cafe , yang dikaji berdasarkan tindakan atau perilaku positif oleh para tokoh cerita yang menunjukkan pesan-pesan moral.

Niai-nilai moral yang penulis teliti dalam skripsi ini adalah nilai giri dan ninjou,

oleh karena itu penulis menggunakan konsep giri dan ninjou yang dikemukakan

oleh Ruth Benedict

Giri adalah suatu kewajiban yang sudah seharusnya dibayar, merupakan

(10)

jangka waktu dekat atau lama.Seseorang tidak boleh melupakan girinya, karena

orang Jepang menganggap rendah orang yang tidak mau membayar girinya.Dalam

pelaksanaan giri, umumnya orang mengalami dilema, karena kewajiban moral

yang harus dilakukannya terkadang bertentangan dengan perasaan

pribadinya.Perasaan pribadi inilah yang disebut ninjou.Ninjou merupakan kasih

sayang untuk sesamanya dari hati yang terdalam.Perbedaan yang mendasar antara

giri dan ninjou adalah bahwa ninjou tidak membutuhkan balasan, karena itu

semua berasal dari hati yang tulus (Benedict, 1982:142).

Berdasarkan konsep tersebut, penulis akan menunjukkan

cuplikan-cuplikan cerita mengenai pembinaan orang dan kepribadian yang ada

hubungannya dengan nilai giri dan ninjouyang terdapat dalam komik Happy Cafe, dan kemudian akan dipilih bagian mana yang merupakan tindakan para tokoh

yang menyampaikan pesan moral tersebut.

Pendekatan lain yang juga penulis gunakan adalah pendekatan semiotik.

Menurut Pradopodalam Jabrohim(2001:70), semiotikadalah ilmu tentang

tanda-tanda.Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan

kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Sastra semiotikmemusatkan kajiannya

pada lambang-lambang, sistem lambang, dan proses perlambangan di dalam karya

sastra. Pendekatan semiotik beranggapan karya sastra memiliki sistem tanda yang

bermakna dengan media bahasa yang estetik.Sistem tanda atau lambang dalam

karya sastra ini memiliki banyak interpretasi.Peneliti juga dapat mengarahkan

pada hubungan teks sastra dengan pembaca.Dalam hubungan ini teks sastra adalah

sarana komunikasi sastra antara pengarang dan pembaca. Jika pengarang

(11)

oleh pembaca, tentu karya sastra tersebut akan mudah dicerna. Baik karya yang

mudah maupun yang sulit dipahami, akan selalu dicerna pembaca menggunakan

kode-kode tertentu. Berdasarkan pendekatan semiotik, penulis dapat

menginterpretasikan sikap para tokoh-tokoh ke dalam tanda. Tanda yang ada pada

komik akan di-interpretasikan dan kemudian akan dipilih bagian mana yang

merupakan tindakan para tokoh yang menyampaikan pesan moral giri dan ninjou.

Oleh sebab itu, penulis juga akan menggunakan pendekatan semiotik.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

merangkum tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai-nilai moral yang terkandung dalam komik

Happy Café karya Kou Matsuzuki.

2. Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai moral sepertigiri, danninjouyang diungkapkan dalam komik Happy Café karya Kou Matsuzuki melalui para tokoh cerita.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang nilai-nilai moral

(12)

2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai nilai-nilai

moral yang terkandung dalam etika moral masyarakat Jepang

sepertigiri, dan ninjou yang diungkapkan dalam komik Happy Café yang dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca.

3. Membantu pembaca lebih memahami isi cerita dalam komik Happy

Café, terutama kondisi para tokoh dan konflik yang dihadapi dengan

pemanfaatan lintas disiplin ilmu yaitu moralitas dan sastra

1.6 Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan serta manfaat

penelitian yang telah dijelaskan, maka diperlukan metode dalam penelitian

ini.Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode deskriptif

merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dengan

maksud untuk menemukan unsur-unsurnya, kemudian dianalisis bahkan juga

diperbandingkan (Ratna, 2004:53). Metode ini juga berfungsi untuk memecahkan

masalah dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji

dan menginterpretasikan data. Metode ini tidak hanya menjelaskan, tetapi juga

memberikan pemahaman yang jelas terhadap data yang kita analisis.

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode kepustakaan

(Library research) yaitu dengan mengadakan studi penelaahan terhadap data-data tulisan yang berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan. Data ini dapat

(13)

selain itu penulis juga memanfaatkan berbagai fasilitas seperti Perpustakaan

Umum Universitas Sumatera Utara, Perpustakaan Departemen Bahasa dan Sastra

Jepang, pemanfaatan buku-buku pribadi penulis, serta website atau situs-situs yang menunjang dalam proses pengumpulan data-data dalam penelitian ini.

Kemudian buku-buku tersebut dibaca dan dicari teori yang berhubungan dengan

penelitian mengenai analisis komik Happy Café berdasarkan pendekatan moral sastra. Maka berdasarkan hal yang telah penulis jelaskan di atas, langkah-langkah

yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini antara lain:

1. Membaca komik Happy Café karya Kou Matsuzuki

2. Mencari data yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu

mencari data tentang kajian pendekatan moral sastra, semiotik dan

teori-teori lain yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Mengumpulkan data-data tersebut kemudian menganalisis data

berdasarkan pendekatan moral sastra dan mengungkapkan nilai-nilai

yang terkandung di dalam komik Happy Café.

4. Menyusun seluruh data tersebut menjadi sebuah laporan berbentuk

Referensi

Dokumen terkait

Peng- gunaan iradiasi sinar gamma pada benih tembesu segar yang relatif baru diunduh dengan dosis maksimal 30 Gy dapat meningkatkan persen tumbuh bibit,

Hasil Wawancara dengan Sugianto , Branch Operational dan Service Manager, tanggal Wawancara 16 April 2019 Pukul 10.30 WIB.. berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah

Leverage ( debt to equity ratio ), likuiditas ( current ratio ), ukuran perusahaan, profitabilitas ( return on asset ) dan porsi saham publik secara bersama-sama (simultan)

Hasil dari penelitian adalah kegiatan PKPR masih terbatas pada penyuluhan di sekolah dengan materi kesehatan reproduksi remaja, remaja yang datang ke Puskesmas

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

Anggota Penuh adalah fakultas dan institusi pendidikan tinggi negeri lainnya yang serumpun dalam bidang ilmu ekonomi,manajemen dan bisnis, akuntansi dan ekonomi

Risiko akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan Pengadaan Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penjualan Obligasi Negara kepada

Proses perangkaian suku kata menjadi kata, kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana, kemudian ditindaklanjuti dengan proses pengupasan atau penguraian bentuk-bentuk tersebut