• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Antarpribadi Keluarga Tki (Studi Kasus Penggunaan Teknologi Komunikasi Antarpribadi Keluarga TKI di Desa Stabat )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komunikasi Antarpribadi Keluarga Tki (Studi Kasus Penggunaan Teknologi Komunikasi Antarpribadi Keluarga TKI di Desa Stabat )"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri yang dijalin oleh kasih sayang (Djamarah, 2004 : 16). Pewarisan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat terjadi di dalam sebuah keluarga karena pada dasarnya keluarga menjadi tempat pertama seseorang melakukan sosialisasi dalam kehidupannya. Sebuah keluarga dapat menjadi ideal jika peran masing-masing anggota keluarga (Ayah, Ibu dan anak) dapat bersinergi untuk menjalankan fungsi dan peran keluarga dengan baik.

(2)

Realita di zaman sekarang, banyak ditemukan keluarga-keluarga tidak tinggal serumah karena alasan pekerjaan. Komunikasi secara tatap muka pun jarang dilakukan anggota keluarga. Namun, seiring dengan era globalisasi yang terus berkembang, Munculnya berbagai macam teknologi modern dalam kehidupan menurut Supriadi (1992) merupakan inovasi yang membantu dan mempermudah untuk segala kegiatan. Teknologi komunikasi yang berupa telekomunikasi adalah salah satu macam teknologi modern yang mempermudah dalam berinteraksi tanpa harus bertemu langsung atau tatap muka. Telekomunikasi itu bisa melalui tulisan seperti email yang menggantikan peran surat, bisa juga dengan lisan melalui telepon genggam (Handphone) ataupun dengan telepon rumah. Menurut McCroskey (Cangara, 2007: 34) komunikasi interpersonal tidak hanya dilakukan secara tatap muka tetapi juga komunikasi yang menggunakan alat yakni “The channel is the means of conveyance of the stimulate the source creates to the receiver. Channels include airwaves, light waves and the like.” Komunikasi interpersonal mencakup komunikasi yang beralat (memakai media mekanik) dan komunikasi interpersonal yang tidak beralat (berlangsung secara tatap muka).

Desa Stabat Lama adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Kondisi perekonomian keluarga di desa Stabat Lama ditunjang oleh sektor pertanian. Para kepala keluarga di Desa ini bekerja sebagai petani dan kuli bangunan. Sehingga dalam membantu perekonomian keluarga, sebagian besar keluarga di desa ini membiarkan anggota keluarga mereka merantau ke luar negeri sebagai TKI. Kebanyakkan yang pergi merantau adalah para remaja putri, istri yang telah bercerai dari suami, dan lelaki lajang yang tidak mendapatkan pekerjaan di Negara sendiri.

(3)

Mereka memilih untuk bisa menjadi orang sukses dengan bekerja di Negara orang serta rela untuk bertempat tinggal terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Tinggal terpisah dari keluarga mempunyai tantangan yang lebih dalam komunikasi. Ketika seorang anggota keluarga memutuskan untuk menjadi TKI dan tinggal jauh dari keluarga, tentu menimbulkan kekhawatiran. Apalagi jika melihat kenyataan yang ada bahwa banyaknya TKI-TKI yang menderita dan disiksa di luar negeri. Seperti dua kasus yang dikutip dari merdeka.com berikut.

Ketidakberuntungan dialami Sri Wulandari, TKI asal Medan yang nekat terjun dari lantai 3 sebuah apartemen di daerah Taman Pelangi Johor, Malaysia. Wanita yang biasa dipanggil Sri ini rela melakukan tindakan nekat tersebut karena ia dipaksa oleh majikannya untuk bekerja sebagai pekerja seks komersil (PSK). Padahal pada perjanjian kerja, Sri dijanjikan bakal bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Setelah terjun dari lantai 3 apartemen tersebut, Sri melarikan diri ke tempat salah satu teman sesama TKI di Selangor, Malaysia. Melalui bantuan temannya tersebut, ia melakukan pengaduan ke POSPERTKI (Posko Perjuangan Tenaga Kerja Indonesia). Selanjutnya, POSPERTKI akan melanjutkan laporan pengaduan ini kepada KBRI agar diproses secara hukum. POSPERTKI juga akan membantu kepulangan dan terus akan mendampingi Sri sampai ke Indonesia.

(4)

social mereka memutuskan untuk kabur dari tempat penampungan itu dan kembali lagi ke Lombok.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Langkat, Erwin Adrianto kepada salah satu koran di Sumatera Utara, sejak Januari hingga Agustus 2010, jumlah Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri asal kabupaten Langkat meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2009. Jika pada 2010, jumlah TKI asal kabupaten Langkat sebanyak 280 orang, pada Agustus 2010 telah membengkak menjadi 753 orang. Dari data 753 Tenaga Kerja Indonesia asal Langkat, sebanyak 710 adalah perempuan dan sisanya sebanyak 43 orang adalah laki-laki. Dari jumlah TKI tersebut, semua bekerja di Malaysia dan mereka bekerja di Pabrik (kilang). TKI yang bekerja di Malaysia itu, didominasi dari kecamatan Seibingai, Sei Lepan, Tanjung Pura dan Wampu (medanbisnisdaily.com diakses pada 5 januari 2015 pukul 19.45 WIB).

Dilihat dari sejarahnya, Mantra (1995: 1) menyebutkan bahwa mobilitas TKI ke Malaysia telah terjadi sejak sebelum PD II. Pada masa awal, menurut Hugo (Mantra, 1995: 2) ada tiga macam perpindahan TKI ke Malaysia. Pertama, force migration yaitu migran TKI dipaksa untuk bekerja pada sektor perkebunan, pembangunan jalan dan konstruksi bangunan lain. Kedua, kuli kontrak yaitu migran TKI dikontrak untuk bekerja pada periode waktu tertentu dengan sanksi yang berat apabila pekerja tersebut memutuskan hubungan kerja. Dan, ketiga migrasi spontan yaitu migran TKI bekerja di suatu perkebunan atau konstruksi bangunan atas inisiatif sendiri.

Ada dua faktor penarik Malaysia sebagai tujuan para TKI, yakni faktor geografis dan faktor budaya. Secara geografis, Malaysia merupakan negara tetangga terdekat Indonesia. Hal ini akan berkaitan dengan transportasi yang relatif mudah, murah dan cepat. Kemudahan ini juga terkait dengan transportasi yang tersedia, baik melalui laut maupun melalui udara. Kedua jalur transportasi yang juga didukung dengan ketersediaan sarana transportasi yang cukup banyak.

(5)

bahwa, dari segi kebudayaan, antara negara Malaysia dengan Indonesia tidak banyak perbedaan. Secara khusus adalah adanya kesamaan bahasa, yakni bahasa Melayu. Berbeda halnya dengan negara-negara tujuan TKI yang lain, seperti Hongkong, Korea, dan Timur Tengah. Negara-negara ini mempunyai bahasa yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Selain itu, terdapat juga faktor pendorong yang menjadi alasan TKI memilih ke Malaysia, misalnya karena adanya dorongan ekonomi, dorongan cerita tentang negeri yang penuh menjanjikan, dan adanya dorongan pribadi serta keluarga.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimanakah penggunaan teknologi komunikasi antarpribadi keluarga TKI di Desa Stabat Lama ?

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah penggunaan teknologi komunikasi antarpribadi keluarga TKI di Desa Stabat Lama ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penggunaan teknologi komunikasi antarpribadi keluarga TKI di desa Stabat Lama.

2. Untuk mengetahui komunikasi antarpribadi keluarga TKI di desa Stabat Lama.

3. Untuk mengetahui hambatan dalam komunikasi dan hambatan penggunaan teknologi komunikasi antarpribadi keluarga TKI di desa Stabat Lama. 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

(6)

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pengetahuan peneliti maupun mahasiswa lainnya mengenai penggunaan teknologi komunikasi antarpribadi keluarga TKI di desa Stabat Lama. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapakan dapat menjadi sumber informasi

Referensi

Dokumen terkait

skripsi.. Partisipasi masyarakat, pengelolaan sampah, harga sampah, mekanisme pelaksanaan. 2)Pengelolaa n sampah botol plastik untuk dijadikan kerajinan tangan masih

1) Bertempat tinggal tetap di wilayah kerja Puskesmas Miroto Kota Semarang dari tahun 2013 sampai pada saat penelitian. 2) Tidak pernah memperbaiki/merenovasi

Untuk mengetahui perbedaan besar hasil belajar siswa pada pembelajaran pencerminan bangun datar yang diajar dengan metode ekspositori dan yang diajar dengan menggunakan

Masyarakat dalam Pengelolaa n Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota Semarang) Ni Komang Ayu Artining- sih, Sudharto Prawata Hadi,

Berdasarkan persentase dari masing ± masing tingkat pendidikan, tingkat kepercayaan yang tinggi paling banyak dimiliki oleh pasien dengan pendidikan terakhir perguruan

Sebagai media penyampai informasi, media pers tidak hanya sebatas menyampaikan atau memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu peristiwa, akan tetapi berkewajiban

Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai) dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau ditambah dengan dampak pajakpenghasilan

Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu dari Pipih Nurhanipah dan Herdin lihat penelitian terdahulu pada bab 2, dalam penelitiannya Pipih meneliti tentang budaya organisasi