BUPATI KARANGANYAR
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYARNOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
PENYELENGGARAAN KONSULTASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KARANGANYAR,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan y a n g t r a n s p a r a n , parti sipatif, dan akuntabel
d i p e r l u k a n peran serta masyarakat yang mendasarkan pada prinsip kesetaraan dan rasa saling bertanggung jawab guna m e w u j u d k a n keberhasilan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; b. bahwa u n t u k m a k s u d tersebut, d i p e r l u k a n
kebersamaan setiap komponen masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dengan m e n g g u n a k a n p i k i r a n dan pendapatnya dalam proses perencanaan penyelenggaraan Pemerintahan;
c. bahwa peran serta masyarakat dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah perlu diatur dalam wadah Penyelenggaraan Konsultasi Publik;
d. bahwa berdasarkan p c r t i m b a n g a n sebagaimana d i m a k s u d dalam h u r u f a, h u r u f b, dan h u r u f c, pcrlu m e m b e n t u k Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Konsultasi Publik;
Mengingat : 1. Pasal 18 ay at (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 T a h u n 1950 ten tang P e m b c n t u k a n Daerah-daerah Kabupaten dalam L i n g k u n g a n Provinsi Jawa Tengah;
3. U n d a n g - U n d a n g Nomor 25 T a h u n 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2005 tentang Pengcsahan Intemasional Covenant of Civil and
Political Rights (Kovenan I n t e m a s i o n a l tentang
H a k - h a k Sipil dan Politik) (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2005 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558); 5. Undang-Undang Nomor 1 1 T a h u n 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2005 Nomor 119, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558);
6. Undang-Undang Nomor 14 T a h u n 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2008 Nomor 58, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
7. Undang-Undang Nomor 12 T a b u n 2 0 1 1 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2011 Nomor 82, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor 244, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah d i u b a h beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 58, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 T a h u n 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2007, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 T a h u n 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2008 Nomor 19, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 481 5);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 1 T a h u n 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 T a h u n 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2010 Nomor 99, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5149);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR dan
BUPATI KARANGANYAR MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN KONSULTASI PUBLIK.
BAB I
KETENTUAN U M U M Pasal 1
D a l a m Peraturan Daerah i n i yang d i m a k s u d dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Karanganyar.
2. B u p a t i adalah B u p a t i Karanganyar.
3. Pemerintah Daerah adalah B u p a t i sebagai u n s u r penyelenggara Pemerintahan Daerah yang m e m i m p i n pelaksanaan u r u s a n Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karanganyar.
5. Perangkat Daerah adalah u n s u r p e m b a n t u B u p a t i dan DPRD dalam penyelenggaraan u r u s a n Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
6. Konsultasi Publik adalah kegiatan berbentuk k o m u n i k a s i 2 (dua) arah yang d i l a k u k a n secara pasif dan / a t a u aktif u n t u k m e m i n t a pandangan dari Masyarakat dalam rangka u n t u k m e m b a n g u n penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, partisipatif dan a k u n t a b e l
7. Masyarakat adalah orang perseorangan a t a u kelompok orang yang d i t u j u u n t u k didengar dan d i p e r h a t i k a n kepentingan m a u p u n aspirasinya, dapat berupa pihak p e m a n g k u kepentingan u t a m a , p i h a k yang terkena d a m p a k p e r a t u r a n p e r u n d a n - u n d a n g a n , kelompok kepentingan a t a u p u n masyarakat luas lainnya.
8. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah p e m b u a t a n Peraturan Perundang-undangan yang m e n y a n g k u t tahapan perencanaan, p e n y u s u n a n , pembahasan, pengesahan a t a u penetapan, dan pengundangan
9. Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang-undangan yang d i b e n t u k oleh DPRD dengan
persetujuan bersama B u p a t i .
10. Pemrakarsa adalah p i m p i n a n Perangkat Daerah dan DPRD yang mengajukan u s u l a n Rancangan Peraturan Daerah.
11. A k u n t a b i l i t a s adalah setiap kegiatan dan hasil a k h i r d a r i kegiatan Badan Publik h a r u s dapat dipertanggungjawabkan kepada Publik sebagai pemegang kedaulatan sesuai dengan ketentuan p e r a t u r a n perundang-undangan yang b e r l a k u .
12. Program Pembentukan Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Propemperda adalah i n s t r u m e n perencanaan program p e m b e n t u k a n Peraturan Daerah yang d i s u s u n secara terencana, terpadu, d a n sistematis. 13. B a d a n Publik adalah p i m p i n a n Perangkat Daerah dan
DPRD yang tugas dan fungsinya b e r k a i t a n dengan penyelenggaraan Daerah, yang sebagian atau s e l u r u h dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2
(1) M a k s u d Penyelenggaraan Konsultasi Publik adalah m e w u j u d k a n sinergi antara Pemerintahan Daerah dengan masyarakat dalam rangka u n t u k m e m b a n g u n penyelenggaraan Pemerintahan yang t r a n s p a r a n , partisipatif, dan akuntabel.
(2) T u j u a n Penyelenggaraan Konsultasi Publik, adalah ; a. sebagai media pemenuhan h a k masyarakat u n t u k
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. b. m e m b u k a informasi terkait pengambilan
kebijakan d a n / a t a u p e m b e n t u k a n Peraturan Perundang-undangan.
BAB III
PENYELENGGARAAN KONSULTASI PUBLIK Bagian Kesatu
U m u m Pa sal 3
Konsultasi Publik dapat diselenggarakan dalam rangka pengambilan kebijakan pada :
a. perencanaan pembangunan; b. p e n y u s u n a n Propemperda; dan
c. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 4
Penyelenggara Konsultasi Publik adalah Badan Publik perencana pembangunan, p e n y u s u n Propemperda, dan Pemrakarsa Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 5
Penyelenggaraan Konsultasi Publik dalam rangka p e m b e n t u k a n Peraturan Daerah d i l i n g k u n g a n DPRD d i k o o r d i n a s i k a n oleh Alat Kelengkapan DPRD yang bertugas m e l a k u k a n pengkajian p r o d u k h u k u m daerah.
Bagian Kedua
Pclaksanaan Konsultasi Publik Pasal 6
(1) Konsultasi Publik dalam rangka perencanaan p e m b a n g u n a n , p e n y u s u n a n Propemperda, dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang m e l i b a t k a n partisipasi Masyarakat, dapat d i l a k u k a n melalui mekanisme :
a. penyebarluasan konsep kepada Masyarakat, melalui : 1. pengunggahan ke dalam website Pemerintah
Daerah;
2. pengiriman surat resmi kepada pemangku kepentingan tertentu yang berisi penginformasian konsep beserta p e r m i n t a a n tanggapan d a n / a t a u m a s u k a n n y a ; d a n / a t a u
3. penyampaian dengan metode a t a u media lam yang m u d a h diakses Masyarakat sesuai dengan kondisi dan k e b u t u h a n n y a .
b. penyelenggaraan f o r u m d i s k u s i p u b l i k dalam rangka menerima dan m e n g u m p u l k a n tanggapan d a n / a t a u m a s u k a n .
(2) F o r u m diskusi publik sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f b, diselenggarakan paling lama 30 (tiga puluh) bari t e r h i t u n g scjak tanggal konsep disampaikan kepada Masyarakat.
m a s u k a n dari Masyarakat m e n g g u n a k a n metode dan media lain sesuai dengan kondisi dan k e b u t u h a n n y a sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f a angka 3. (4}Tanggapan dan / a t a u m a s u k a n dari Masyarakat
sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) dapat berupa komentar/ catatan, penambahan dan / atau pengurangan.
(5) Tanggapan d a n / a t a u m a s u k a n sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) dan ayat (3) dapat disampaikan secara lisan d a n / a t a u tertulis, dilengkapi dengan identitas pengusul.
(6) Ketentuan lebih l a n j u t mengenai mekanisme Konsultasi Publik sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i a t u r dengan Peraturan B u p a t i .
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban Penyelenggara Konsultasi Publik Pasal7
(1) Badan Publik Penyelenggara Konsultasi Publik berhak u n t u k menolak u s u l a n Masyarakat apabila tidak sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah, serta bertentangan dengan k e t e n t u a n Peraturan Perundang-u n d a n g a n .
(2) B a d a n Publik Penyelenggara Konsultasi Publik berkewajiban u n t u k :
a. menginformasikan j a d w a l rencana p e n y u s u n a n perencanaan pembangunan, p e n y u s u n a n Propemperda, dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan kepentingan Masyarakat;
b. menjamin terselenggaranya forum Konsultasi Publik dengan melibatkan Masyarakat secara aktif;
c. meyampaikan informasi laporan basil penvusunan perencanaan pembangunan, p e n y u s u n a n Propemperda, dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Masyarakat Pasal 8
(1) Masyarakat berhak u n t u k berpartisipasi dalam p e r u m u s a n / p e n y u s u n a n perencanaan pembangunan, m e l i p u t i : a. perencanaan pembangunan; b. p e n y u s u n a n Propemperda; dan c. p e m b e n t u k a n peraturan perundang-undangan. (2) Masyarakat m e m p u n y a i kewajiban u n t u k m e n d u k u n g pelaksanaan Kebijakan Publik yang telah ditetapkan dan m e m p u n y a i k e k u a t a n h u k u m .
I J A I 2 V
PEMANFAATAN HASIL KONSULTASI PUBLIK Pasal 9
(1) Hasil Konsultasi Publik dalam rangka perencanaan pembangunan dijadikan bahan m a s u k a n bagi penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan di Daerah.
(2) Hasil Konsultasi Pubik dalam rangka penyusunan Propemperda digunakan sebagai bahan m a s u k a n u n t u k penyempurnaan Propemperda.
(3) Hasil Konsultasi Pubik dalam rangka Pembentukan Peraturan Perundang-undangan digunakan sebagai bahan m a s u k a n u n t u k penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah atau Rancangan Peraturan Bupati.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP Pasal 10
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal d i u n d a n g k a n .
Agar setiap orang mengetahuinya, m e m e r i n t a h k a n pengundangan Peraturan Daerah i n i dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar.
Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal 17 Maret 2017
BUPATI KARANGANYAR, ttd.
JULIYATMONO D i u n d a n g k a n d i Karanganyar
pada tanggal 17 Maret 2017
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR, ttd.
SAMS1
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2017 NOMOR 5 NO REG. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR,
PROVINSI JAWA TENGAH : (5/2017)
Salinan sesuai dengan aslinya SEKREJARIAT DAERAH gk.KARANGANYAR KepalaB^gia i H u k u m ,
V„~r
T
\ Z U L F | K A R h A D I D H N l P ? ' 1 9 7 5 f e l l 99903 1 009PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 5 TAHUN 2017
TENTANG
PENYELENGGARAAN KONSULTASI PUBLIK I . U M U M
D a l a m r a n g k a penyelenggaraan Otonomi Daerah d i p e r l u k a n peran serta aktif dan nyata dari segenap komponen penyelenggaraan pemerintahan. Pelaksanaan Demokratisasi akan t e n v u j u d apabila terjalin kerjasama yang saling m e n d u k u n g antara u n s u r pemerintahan, dan Publik Tata pemerintahan yang baik, y a i t u adanya j a l i n a n Partisipasi Publik dalam penyelenggaraan pemerintahan dan menjadi parameter terlaksananya demokratisasi.
Penyelenggaraan pemerintahan yang a k u n t a b i l i t a s dan transparansi serta mengacu pada k e t e n t u a n peraturan perundangan a k a n menjadi prasyarat bagi Partisipasi Publik yang lebih intensif yang a k a n semakin m e n i n g k a t k a n kesadaran Publik a k a n peran serta dan tanggungjawabnya dalam i k u t m e n e n t u k a n keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan p e r w u j u d a n tata pemerintahan yang baik.
Kerjasama tersebut didasarkan pada prinsip kesetaraan, partisipasi, transparansi, a k u n t a b i l i t a s , demokratis, saling menghormati dan m e n d u k u n g , sehingga p e m b a n g u n a n sistcm pemerintahan yang lebih baik di Kabupaten Karanganyar dapat d i w u j u d k a n .
G u n a t c r w u j u d n y a peran serta masyarakat dalam penyelengaraan pemerintahan tersebut, maka d i p e r l u k a n adanya pengaturan dalam penyelenggaraan Konsultasi publik.
II. PASAL D E M I PASAL Pasal 1 C u k u p jelas. Pasal 2 C u k u p jelas. Pasal 3 C u k u p jelas. Pasal 4 C u k u p jelas. Pasal 5 C u k u p jelas. Pasal 6 C u k u p jelas. Pasal 7 C u k u p jelas. Pasal 8 C u k u p jelas. Pasal 9 C u k u p jelas. Pasal 10 C u k u p jelas.