• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 1. 1 Negara Asal Impor Terbesar di Indonesia Amerika Serikat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 1. 1 Negara Asal Impor Terbesar di Indonesia Amerika Serikat"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan industri bisnis semakin pesat yang disertai dengan pertumbuhan ekonomi pada industri-industri baik lokal maupun asing. Iklim pertumbuhan ini menandakan bahwa semakin sengit pula persaingan di antara perusahaan-perusahaan ini, dimana mereka dituntut untuk bisa mempertahankan pasar atau target konsumen mereka. Berbagai cara dilakukan oleh banyak perusahaan untuk bisa menjadi market leader atau setidaknya mampu bertahan dalam dunia bisnis dan tidak kalah dalam persaingan.

Industri bisnis yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia salah satunya bergerak di bidang ekspor-impor. Indonesia merupakan salah satu dengan jumlah importir terbanyak untuk produk hasil industri. Menurut Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (www.kemenperin.go.id) jumlah impor terbanyak berasal dari negara-negara di bawah ini :

Tabel 1. 1 Negara Asal Impor Terbesar di Indonesia

Negara 2007 2008 2009 2010 2011 Rep. Rakyat Cina 7.306.262. 880 14.176.571. 155 12.739.070. 057 18.722.124. 134 24.333.313 .948 Jepang 6.447.447.201 14.754.153.355 9.759.801.103 16.842.531.731 19.233.696.123 Singapura 3.866.056.782 11.002.991.250 9.203.462.323 10.005.939.924 10.495.257.685 Amerika Serikat 3.597.785. 719 5.998.872. 871 5.928.429. 531 7.898.873. 689 8.391.843 .959 Thailand 3.999.023.773 6.050.944. 272 4.333.927. 884 7.221.136. 816 9.936.536. 489 Sumber : Kementrian Perindustrian Republik Indonesia

Berdasarkan dari tabel di atas, negara RRC merupakan importir terbesar di Indonesia. Jumlah impor dari negara Cina ini yang terbesar salah satunya adalah industri mainan. Dari data Badan Standar Nasional (BSN), lebih dari 90% mainan impor berasal dari China. Menurut mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa meyakini bahwa industri mainan di Indonesia dapat menjadi salah satu yang terbesar pada tahun mendatang. Menurutnya, produk dan

(2)

2

jenis mainan dari industri Indonesia berpotensi menjadi pemain utama di wilayah Asia.Bahkan saat ini, mainan impor telah membanjiri pasar dalam negeri dan merambah pasar-pasar tradisional. Sementara itu, industri mainan telah lama menempatkan anak-anak sebagai target pasar. Dengan populasi anak usia 0-14 tahun sebesar 28,9 % dari total penduduk, Indonesia merupakan pasar mainan yang cukup besar dan sangat potensial. Dari data Kementerian Perdagangan, setiap tahun nilai impor mainan anak di Indonesia telah mencapai 75 juta dollar AS, dimana lebih dari 90% berasal dari China.

Data importir mainan di Indonesia juga tercatat dalam situs Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mengkalkulasikan perkembangan dari tahun ke tahun, sebagai berikut :

Tabel 1. 2 Jumlah Importir Mainan Anak-Anak di Indonesia Pemantauan Impor Hasil Industri Mainan Anak-Anak

Tahun Jumlah (dalam US $)

2007 71.523.130 2008 76.926.517 2009 60.445.750 2010 80.034.294 2011 117.294.345 Trend 10,84%

Sumber : Kementrian Perindustrian Republik Indonesia

Fenomena impor mainan ini tidak dapat dipisahkan dari sumber impor itu sendiri yang di mana sebesar 90% berasal dari negara Cina dan selebihnya dari Jepang, Singapura dan Amerika Serikat.

Industri mainan Indonesia yang semakin berkembang beberapa tahun belakangan yang turut dipicu oleh peningkatan jumlah anak di Indonesia. Dapat dikatakan potensi bisnis mainan di Indonesia sangat tinggi. Menurut data statistik Indonesia bahwa angka kelahiran anak adalah 4.5 juta per tahun yang tentunya berkorelasi dengan potensi bisnis mainan di Indonesia karena setiap anak dipastikan membutuhkan mainan dalam proses tumbuh kembangnya. Hal inilah yang menjadi latar belakang berdirinya sebuah wadah yang menjadi meeting point dari berbagai produsen, importir, dan pedagang mainan Indonesia bernama Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) yang secara resmi dikukuhkan oleh PemProv DKI Jakarta.

(3)

3

Peluang industri mainan di Indonesia yang sangat berpotensial ini, perusahaan produsen maupun distributor mainan harus terus dapat mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik lagi dan memikirkan keberlanjutannya untuk dapat terus bertahan dan bertumbuh. Salah satu kunci sukses agar suatu perusahaan dapat terus bertahan dalam industrinya adalah dengan selalu meningkatkan kepuasan pelangganmelalui produk berkualitas, ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya. Hal ini yang menjadikan para pelaku dalam dunia bisnis berlomba-lomba untuk terus dapat menyediakan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya. Dalam hal ini, peran manajemen sangat dibutuhkan dalam menjaga kelancaran distribusi produk di pasaran. Saluran distribusi merupakan saluran yang penting dan berdampak terhadap keberhasilan produk dalam memenangkan pasar.

Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan agar produk selalu tersedia bagi konsumen pada tempat, jumlah, serta waktu yang tepat. Dalam pendistribusian produk dibutuhkan perantara pemasaran (distributor) yang bertugas memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan kepada pengguna akhir dari produk yang bersangkutan. Distributor termasuk kedalam kategori perdagangan besar karena tidak menjual produk langsung kepada konsumen akhir. Data terbaru Badan Pusat Statistik berdasarkan sensus ekonomi tahun 2006, mengelompokkan jenis usaha perdagangan sebagai berikut :

Tabel 1. 3 Jenis Usaha Perdagangan

Jenis Usaha Perdagangan Jumlah Perusahaan/Usaha

Skala Mikro 64.425

Skala kecil 159.294

Skala menengah 5.805

Skala besar 3.116

Sumber : Badan Pusat Statistik (2006)

Berdasarkan dari data di atas dapat dijelaskan jumlah perusahaan perdagangan besar di Indonesia mencapai 232.640 perusahaan/usaha. Jumlah tersebut terbagi lagi kedalam skala usaha mikro sebanyak 64.425 perusahaan/usaha, skala kecil 159.294 perusahaan/usaha, skala menengah 5.805 perusahaan/usaha, dan skala besar mencapai 3.116 perusahaan/usaha.

Distributor yang masuk kedalam kategori perdagangan besar, terbagi lagi kedalam beberapa klasifikasi baku lapangan usaha.

(4)

4

Tabel 1. 4 Jumlah Perusahaan Tahun 2009-2013

Sumber : Badan Pusat Statistik (2006)

Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah distributor yang menghasilkan produk mainan lokal di Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2009 sebanyak 1707 perusahaan, tahun 2010 sebanyak 1655 perusahaan, tahun 2011 sebanyak 1612 perusahaan, tahun 2012 sebanyak 1603 perusahaan, dan hingga tahun 2013 sebanyak 1592 perusahaan.

Pertumbuhan industri mainan di Indonesia yang mengalami penurunan. Hal ini terjadi akibat krisis global tahun 2001, kerusuhan Mei, dan demo kenaikan upah buruhsehingga permintaan mengalami penurunan jumlah produsen ekspor mainan sebanyak 40%-50%. Adapun salah satu alasan terjadi penurunan adalah adanya pembatalan order dari sejumlah importir luar negeri karena ketidakpercayaan terhadap kepastian pemenuhan order sehingga importir beralih ke negara lain.

Ketidakmampuan produsen Indonesia dalam menciptakan produk mainan untuk kebutuhan dalam negeri ini, membuat Cina berupaya menguasai pasar Indonesia dengan mengandalkan produk asal Cina yang harganya relatif murah dan memiliki beragam model.

Berdasarkan data Badan Pusat Statisik, lebih dari 8000 produsen mainan ada di Cina dengan memproduksi lebih dari 30.000 jenis mainan atau sekitar 75% mainan di dunia diproduksi di Cina. Peningkatan produk mainan Cina yang masuk ke Indonesia juga ditandai pada peningkatan masuknya kapal dari Cina ke pelabuhan internasional Indonesia. Sebelum diberlakukannya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Cina (CAFTA), barang-barang Cina sudah menyerbu Indonesia sejak tahun 2009. Badan Pusat Statistik mencatat, Cina merupakan negara pengekspor terbesar ke Indonesia. Menurut harian Tempo pada tanggal 2 Februari 2010 menyatakan sebulah setelah dibukanya pasar bebas ASEAN-Cina (CAFTA), lonjakan masuknya barang-barang Cina mulai terasa di Pelabuhan Tanjung Priok.

Fenomena distribusi mainan impor ini menjadi landasan kuat bagi pelaku bisnis mainan untuk dapat terus mengembangkan bisnisnya, salah satu caranya

Tahun Jumlah Perusahaan

2009 1707

2010 1655

2011 1612

2012 1603

(5)

5

dengan selalu memastikan ketersediaan produk yang menjadi kunci utama kesuksesan bagi perusahaan.

PT. Panca Maju Jaya Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri mainan anak-anak. Perusahaan telah dipercaya untuk mendistribusikan produknya hampir di seluruh kota-kota di Indonesia dan yang paling besar jumlah distribusinya adalah ke daerah Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta. PT. Panca Maju Jaya Prima memiliki berbagai jenis produk mainan anak-anak yang merupakan hasil impor dari Cina dan didistribusikan ke pelanggan setia mereka yang secara tidak langsung berperan sebagai distributor karena PT. Panca Maju Jaya Prima tidak menjual produknya secara eceran, melainkan menjadi pemasok produkkepada para penjual grosiran (distributor) untuk selanjutnya dipasarkan kepada para konsumen akhir. Pengiriman produk dilakukan sesuai dengan permintaan masing-masing distributor dengan menggunakan sarana transportasi darat yang memiliki resiko. Untuk ukuran perusahaan berskala sedang, PT. Panca Maju Jaya Prima sudah memiliki banyak pemesanan khususnya dari daerah-daerah besar tersebut, namun di dalam perusahaan ini belum terdapat adanya suatu perencanaan dan penjadwalan aktivitas distribusi produk yang terkoordinasi dengan baik, sehingga permintaan untuk semua masing-masing jenis produk mainan kurang terkontrol sehingga mengakibatkan terjadinya kekurangan atau kelebihan persediaan, baik di dalam perusahaan maupun masing-masing distributor tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Elvi Maruli selaku Manager Pembelian PT. Panca Maju Jaya Prima, didapatkan informasi terkait kegiatan distribusi selama periode 2014 di mana perusahaan sering mengalami ketidaktersediaan produk untuk didistribusikan ke masing-masing warehouse yang ditunjukkan dengan angka 0 pada tabel 1.3 yang berarti perusahaan kehabisan produk sehingga berakibat pada penurunan penjualan karena tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tepat waktu dan kuantitas. Namun, di satu sisi perusahaan juga sering mengalami penumpukan produk hingga mencapai angka di atas 1000 karton sehingga berakibat pada biaya penyimpanan yang tinggi dan juga resiko produk rusak akibat penyimpanan terlalu lama. Kegiatan pendistribusian ini harus diperhitungkan dengan tepat agar kebutuhan konsumen senantiasa dapat terpenuhi. Ketidaktersediaan produk di pasaran, apabila hal ini sering terjadi, dapat menjadi faktor beralihnya konsumen ke perusahaan lain. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan kerugian bagi pihak perusahaan.

(6)

6

Tabel 1. 5 Stok Awal Produk Periode 2014 Bulan Stok Awal Motorcycle (karton) Kitchen Set (karton) Transformable Robot (karton) Januari 351 963 1389 Februari 311 0 0 Maret 0 922 0 April 298 0 1290 Mei 267 0 0 Juni 0 851 982 Juli 274 1278 905 Agustus 0 0 0 September 571 0 877 Oktober 0 739 0 November 309 0 861 Desember 286 762 946

Sumber : PT. Panca Maju Jaya Prima (2014)

Dengan melihat adanya permasalahan seperti ini, maka harus dilakukan perencanaan dan penjadwalan distribusi yang baik. Salah satu metode untuk penyelesaian masalah ini adalah dengan metode Distribution Requirement Planning(DRP). Adapun hasil yang diharapkan dari metode ini adalah keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dalam memenuhi order dengan tepat waktu dan jumlah sehingga pada akhirnya biaya distribusi dapat ditekan seminimum mungkin.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dialami oleh PT. Panca Maju Jaya Prima adalah dalam hal pendistribusian produk. Perusahaan belum menerapkan suatu penjadwalan distribusi produk yang terencana, baik dari segi waktu, kuantitas, dan jenisnya. Dampak dari hal ini adalah tersendatnya aliran distribusi dari perusahaan ke distributor. Proses distribusi produk mainan dari PT. Panca Maju Jaya Prima saat ini bersifat FCFS (First Come First Serve). Apabila permintaan dari beberapa distributor datang dalam waktu dan jenis yang sama, maka permintaan tersebut akan diproses berdasarkan urutan permintaan dan dapat dipenuhi selama memiliki persediaan yang cukup. Permasalahan yang dapat terjadi adalah jika persediaan produk pada perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan dari para distributor dikarenakan persediaan produk di perusahaan tidak mencukupi yang berdampak pada keterlambatan kedatangan produk kepada masing-masing distributor tersebut.

(7)

7

Permasalahan lain yang dihadapi oleh PT. Panca Maju Jaya Prima dan para distributor adalah dalam hal penentuan kuantitas atau jumlah produk yang didistribusikan. Pasokan produk mainan yang ada di para distributor terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen pada suatu periode tertentu. Dampak dari hal ini adalah timbulnya kerugian terutama bagi perusahaan karena dapat menyebabkan terjadinya penurunan penjualan akibat banyaknya persediaan barang yang kurang. Tidak hanya itu, seringkali terjadi pula produk yang menumpuk secara berlebih akibat kesalahan perencanaan distribusi. Hal ini mengakibatkan biaya penyimpanan menjadi semakin tinggi serta kualitas produk mainan yang beresiko rusak karena disimpan terlalu lama.

Dengan melihat kondisi permasalahan yang terjadi di atas, berbagai permasalahan tersebut dapat dirumuskan ke dalam point-point sebagai berikut :

1. Bagaimana peramalan permintaan produk Motorcycle, Kitchen Set, dan Transformable Robot dilakukan untuk dapat mengantisipasi permintaan fluktuatif ?

2. Bagaimana pengendalian persediaan Motorcycle, Kitchen Set, dan Transformable Robot dilakukan untuk menyediakan kuantitas produk agar siap didistribusikan PT. Panca Maju Jaya Prima ?

3. Bagaimana penjadwalan distribusi produk Motorcycle, Kitchen Set, dan Transformable Robot dilakukan untuk menjamin kelancaran aktivitas distribusi PT. Panca Maju Jaya Prima berdasarkan metode Distribution Requirement Planning ?

1.3 Ruang Lingkup

Ada banyak hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Agar pembahasan yang dilakukan lebih terfokus, maka penelitian ini akan dibatasi dengan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan di PT. Panca Maju Jaya Prima yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Selatan I No. 18A, Jakarta.

2. Penelitian hanya menganalisa 3 jenis produk mainan yang memiliki jumlah permintaan paling banyak pada penjualan PT. Panca Maju Jaya Prima yaituMotorcycle, Kitchen Set,danTransformable Robot. Produk-produk tersebut akan menjadi sampel penelitian dari sekian banyak produk mainan

(8)

8

yang didistribusikan ke distributor Surabaya, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta.

3. Data yang digunakan untuk peramalan penjualan adalah data historis penjualan pada periode Januari 2014-Desember 2014 dengan fluktuasi permintaan relatif stabil.

4. Perhitungan peramalan permintaan akan dihitung dariperiode Januari 2015-Desember 2015berdasarkan data permintaan pada periode sebelumnya. 5. Perencanaan dan Penjadwalan distribusi produk ke warehouse yang dibuat

adalah untuk periode Januari 2015-Desember 2015. Namun, peneliti juga melakukan penjadwalan distribusi untuk periode Januari 2014-Desember 2014 sebagai data pembanding dengan sistem distribusi perusahaan saat ini. 1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Melakukan perhitungan peramalan penjualan produk Motorcycle, Kitchen Set,dan Transformable Robot.

2. Menentukan kuantitas produk Motorcycle, Kitchen Set,dan Transformable Robot agar siap didistribusikan PT. Panca Maju Jaya Prima

3. Membuat usulan penjadwalan distribusi produk Motorcycle, Kitchen Set, dan Transformable Robot untuk menjamin kelancaran aktivitas distribusi PT. Panca Maju Jaya Primaberdasarkan metode Distribution Requirement Planning

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak antara lain: 1. Bagi PT. Panca Maju Jaya Prima

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa depan untuk menerapkan sistem penjadwalan distribusi yang lebih baik sehingga dapat memberikan kelancaran aktivitas produk distribusi perusahaan. Selain itu, diharapkan agar penelitian ini bermanfaat untuk perusahaan dalam menerapkan sistem pengendalian persediaan yang tepat dan efisien agar tidak terjadi lagi kelebihan maupun kekurangan stok barang sehingga perusahaan mampu untuk selalu memenuhi kebutuhan pelanggan berdasarkan peramalan jumlah permintaan.

(9)

9 2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti untuk memperdalam pengetahuan tentang pentingnya penjadwalan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, sistem pengendalian persediaan, dan peramalan permintaan di dalam operasional suatu perusahaan. Penelitian ini juga secara langsung telah menjadi praktik nyata peneliti dalam mengaplikasikan teori yang telah didapat selama perkuliahan mengenai sistem manajemen operasional.

3. Bagi Pihak Lain

Peneliti berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi pihak lain untuk mendapat pengetahuan tentang sistem penjadwalan distribusi dengan metode Distribution Requirement Planning, pengendalian persediaan, dan peramalan permintaan. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi pihak lain dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.

1.6 State of Art

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini sudah memiliki dasar berupa penelitan terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lainnya dan beberapa di antaranya sudah diakui sebagai jurnal internasional. Di bawah ini adalah tabel rangkuman hasil penelitian terdahulu terkait masalah yang diteliti :

(10)

10

Tabel 1. 6State of Art Judul Penelitian Nama

Pengarang Hasil Penelitian “Implementasi Metode

Distribution Requirement Planning (DRP) pada CV Karya Mandiri Sejahtera di Surabaya”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 20 No. 1, 2013

Regina Steven Surya

CV Karya Mandiri merupakan perusahaan distributor minuman ringan yang sering mengalami kehilangan penjualan akibat pendisitribusian yang terhambat karena ketersediaan produk yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan. Pemecahan masalah ini dengan menggunakan metode DRP yang dimulai dari menentukan peramalan dengan metode peramalan terbaik yang hasilnya digunakan dalam pengendalian persediaan dan penjadwalan distribusi. Hasilnya, ketersediaan produk menjadi memadai dan distribusi menjadi lancar. “Perencanaan dan Penjadwalan Aktivitas Distribusi dengan Menggunakan Distribution Requirement Planning(DRP) di PT XYZ”,

e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 1,

September 2013, p.57-66

Mas Heryanto Sitanggang; Dini Wahyuni; Rahim Matondang

Metode yang digunakan untuk merancang perbaikan sistem

distribusi adalah

metodeDistribution Requirement Planning (DRP). Metode ini dimulai dengan peramalan permintaan 1 tahun ke depan. Permintaan tersebut kemudian dialokasikan ke dalam DRP worksheet menggunakan software Cargowiz sehingga didapatkan jadwal perencanaan distribusi yang optimal.Dari hasil perancangan yang dilakukan, didapatkan bahwa dengan menerapkan DRP pada sistem distribusi perusahaan dapat diperoleh penghematan biaya transportasi sebesar 7,87%.

“Inventory Management : A Tool of Optimizing Resources in a Manufacturing Industry A Case Study of Coca-Cola Bottling Company, Ilorin Plant”, J Soc Sci, 23 (2), 2010, p.135-142

S. L. Adeyemi; A. O. Salami

Persediaan merupakan aset yang paling penting dalam persaingan industri manufaktur. Manajemen persediaan dari Nigeria Bottling Company, Ilorin menggunakan model EOQ yang sehingga perusahaan mampu menangani stok yang berlebihan tanpa

(11)

11

menimbulkan biaya yang tidak perlu. EOQ merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk dapat menjaga tingkat optimal bahan baku di penyimpanan, yang dapat mengurangi biaya penyimpanan itu sendiri.

“Determination of Raw Material Quantity of Tempe Using EOQ Method”, Agrotek, Vol. 4 N0. 1, 2010, p. 35-40

Noer Novijanto Bagi perusahaan tempe ini pengendalian stok bahan tempe merupakan hal yang sangat penting dan berdampak bagi keuangan perusahaan. Hal ini kadangkala menjadi permasalahan yang rumit dimana sering terjadi kekurangan atau kelebihan stok. Sebelum menggunakan EOQ, kebutuhan bahan baku sebesar 2297 kg sementara jumlah bahan baku yang ada hanya sebesar 2655,8 kg. Dengan menggunakan EOQ, manager menjadi mengetahui berapa jumlah kuantitas pemesanan yang optimal dan total order pun menjadi lebih hemat Rp 134.650,- per pemesanannya.

“The Evaluation of Forecasting Methods for Sales

of Sterilized Flavoured Milk in Chhattisgarh”, ISSN: 2231-5381, International Journal of Engineering Trends and Technology (IJETT), Vol. 8 No. 2, Feb 2014, p.98-104

Pradeep Kumar Sahu; Rajesh Kumar

Adabeberapa model peramalan dan aplikasi untuk peramalan penjualan susu rasa yang disterilkan di Chhattisgarh. Menerapkan data mingguan yang tersebar di Oktober 2011 sampai Oktober2012. Metode peramalan yang dianalisis meliputi: Model naϊve,Rata-rata bergerak, Rata-rata bergerak ganda, pemulusan eksponensial sederhana;dan metode semi rata-rata. Keakuratandiukur dengan menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE),

Gambar

Tabel 1. 1 Negara Asal Impor Terbesar di Indonesia
Tabel 1. 2 Jumlah Importir Mainan Anak-Anak di Indonesia  Pemantauan Impor Hasil Industri Mainan Anak-Anak
Tabel 1. 3 Jenis Usaha Perdagangan
Tabel 1. 5 Stok Awal Produk Periode 2014
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Penelitian ini akan sangat bermanfaat sebagai pengetahuan bagi masyarakat untuk pemahaman yang jelas bagaimana filosofi pelaksanaan srah-srahan dalam pernikahan adat Jawa

Sehingga berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini terbukti bahwa rentang kekuasaan tidak memoderasi antara kepemimpinan transformasional dengan keterlibatan kerja

AUDITOR, TEKANAN KETAATAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang)”.. Skripsi ini disusun dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan sikap dan tindakan masyarakat kecamatan Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan provinsi Riau tentang

Dua hal yang dipelajari penulis dengan pendekatan kemosistematika dalam peng- amatan adalah: (1) ketetapan karakter pada kelompok besar tetumbuhan yang memiliki arti dalam

Pemberian zakat dengan cara pemberian modal usaha dari LAZIS Baiturrahman Semarang seharusnya secara hukum harus lebih dicermati dengan baik, sebab sebagaimana

KOIPOSISI IiIMIA BUAH PEPAYA .... PENELITIAN PENDAHULUAN

Rasio keuangan berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Inventory Turnover (ITO), Return on Equity (ROE) terhadap pertumbuhan laba