• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEB BASED MULTILEVEL MARKETING (MLM) INFORMATION SYSTEM USING PHP MYSQL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "WEB BASED MULTILEVEL MARKETING (MLM) INFORMATION SYSTEM USING PHP MYSQL"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

(1)

Case Study:

Group Kotamas Oriflame Yogyakarta

A Thesis

Presented as partial fulfilment of the requirement

To obtain the sarjana teknik degree

In department of informatics technology

Written By:

Name : Siska Elisa

NIM : 015314040

DEPARTMENT OF INFORMATIC TECHNOLOGY

FACULTY OF ENGINEERING

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(2)

SISTEM INFORMASI

MULTI LEVEL MARKETING

(MLM)

BERBASIS

WEB

MENGGUNAKAN

PHP MYSQL

Studi Kasus:

Group Kotamas Oriflame Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh:

Nama : Siska Elisa

NIM : 015314040

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)

(5)

PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karyaku ini untuk yang kucintai :

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Terima kasih atas bimbingan, kasih, dan terang Roh KudusMu,

Sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini

Alm.Mamaku tercinta yang ada di Surga

Terima kasih, karena mama selalu menjadi sumber inspirasiku

Papa, Mama Yeng, Kak Dhin, adik Nanda & Ayong

Terima Kasih buat motivasi, dukungan dan kasih sayangnya.

Special :Yerikho

Thanks yach.. kamu selalu memberikan motivasi, dukungan & kekuatan

Untuk aku menyelesaikan skripsiku

(6)

ABSTRAKSI

Oriflame merupakan suatu perusahaan

Multi Level Marketing (MLM)

yang

bergerak di bidang penjualan produk kosmetik melalui jaringan penjual mandiri

(

independent sale force

), yang berbeda dengan sistem retail pada umumnya. Saat

ini perkembangan jaringan bisnis Oriflame sangat pesat, khususnya pada group

Kotamas Oriflame di Yogyakarta. Untuk mempermudah dan mempercepat proses

pelayanan bagi member yang terdaftar pada group Kotamas, sekaligus dapat

membantu dalam peningkatan penjualan produk dari group ini, maka dibutuhkan

suatu sistem informasi berbasis

web

yang dapat digunakan

member

maupun group

Kotamas secara

online

.

Berdasarkan hal di atas penulis mencoba untuk merancang dan membuat

suatu sistem informasi berbasis

web

yang dapat digunakan untuk pendaftaran

member

baru dan penjualan produk secara

online

. Sehingga dengan adanya sistem

informasi ini, maka efisiensi kerja, waktu dan biaya dapat dioptimalkan. Sistem

ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemprograman

PHP

dan sebagai

database

menggunakan

MYSQL

.

(7)

ABSTRACT

Oriflame is one of Multi Level Marketing Company, which its area is

selling cosmetics product through independent sales force. This selling system is

different than other retail system. Currently, business network disseminating of

Oriflame very rapid, especially at Kotamas Group Oriflame Yogyakarta. In order

to facilitate and speedy service process for members that listed in Kotamas group,

all at once this system can be used in increasing product selling from this group.

So it needs a web base information system that can be used for Kotamas Group in

on-line manner.

Base on that explanation above, author want to design and develop a web

base information system, which can be used for new member registration and

product selling on-line. The aim of this system is to make-work more efficiency;

time and cost can be optimized. This system is made using PHP programming

language and MYSQL for the Database.

(8)

(9)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir yang berjudul Sistem Informasi

Multi Level Markerting (MLM)

Berbasis

Web

Menggunakan

PHP MYSQL

dengan baik. Tugas akhir ini disusun

guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di

Jurusan Teknik Informatika, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari dalam penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari

bantuan, saran, bimbingan serta dukungan dan juga fasilitas dari berbagai pihak

yang sangat bermanfaat bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tugas akhir ini. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.

Bapak Drs.Harris Sriwindono, M.Kom. selaku dosen pembimbing yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

selama penyusunan tugas akhir.

2.

Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc, selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Informatika.

3.

Pihak Group Kotamas Oriflame Yogyakarta yang telah bersedia

menyediakan tempat studi kasus dalam penulisan tugas akhir ini.

4.

Bapak Ir. Greg. Heriarko SJ., S.S., B.St., M.A., M.Sc., selaku Dekan

Fakultas Teknik, Universitas Sanata Darma yang telah memberikan

dukungan dan kesempatan untuk menyelasaikan studi.

(10)

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

ABSTRAKSI

ABSTRACT

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

xix

xv

x

viii

vii

vi

v

iv

iii

ii

i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan masalah

1.4

Tujuan

Penelitian

1.5

Manfaat

Penelitian

1.6

Metodologi

penelitian

1.7

Sistematika

Penulisan

3

3

4

4

5

7

(12)

BAB

II

LANDASAN

TEORI

2.1

Sistem

2.1.1

Konsep

Dasar

Sistem

2.1.2

Karakteristik

Sistem

2.2

Informasi

2.2.1

Konsep

Dasar

Informasi

2.2.2

Siklus

Informasi

2.2.3

Kualitas

Informasi

2.2.4.

Nilai

Informasi

2.3

Sistem

Informasi

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.4 Metodologi Pengembangan Sistem

2.4.1

SDLC (System Development Life Cycle)

2.4.2 Tools Pengembangan Sistem

2.4.2.1

Use Case Diagram

2.4.2.2

DFD(data Flow Diagram

)

2.4.2.3

ERD

(

Entity Relationship Diagram

)

2.5

Multi Level Marketin (MLM)

2.5.1

Konsep

Multi Level Marketing (MLM)

2.5.2

Keanggotaan

Multi Level Marketing (MLM)

2.5.3 Faktor-Faktor Penting Pada

MLM

2.5.4

Multi Level Marketing

Pada Perusahaan

Oriflame

2.5.4.1 Keanggotaan pada

oriflame

(13)

2.5.4.3 Bonus Member Pada

Orifalme

2.6

HTML

2.7

PHP

2.7.1

Teknik

Penulisan

Script PHP

2.7.2

Variabel

2.7.3 Mengolah masukan

form web

2.8

MySQL (MyStructure Query Language)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM

3.1

ANALISIS

SISTEM

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Yang Lama

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Dikembangkan

3.1.2.1

Analisa

kebutuhan

sistem

3.1.2.2 Analisa kebutuhan hardware dan software

3.2

PERANCANGAN

SISTEM

3.2.1

Perancangan

Proses

3.2.1.1

Use Case Diagram

3.2.1.2

Context Diagram

3.2.1.3

Bagan

Berjenjang

3.2.1.4

Overview

Diagram

3.2.2 Perancangan

Database

3.2.2.1 Deskripsi Kebutuhan Data

3.2.2.2

Entitas

dan

Relasi

3.2.2.3

Logical Design

(14)

3.2.2.3.2

Relational

Model

3.2.2.4

Mapping

Tabel

3.2.3 Perancangan

User

Interface

3.2.3.1 Perancangan

Interface

3.2.3.2 Perancangan

input

3.2.3.3 Perancangan

Output

BAB

IV

IMPLEMENTASI

PROGRAM

4.1

Lingkungan

Implementasi

4.1.1

Lingkungan

Perangkat

Lunak

4.1.2

Lingkungan

Perangkat

Keras

4.2

Karakteristik

pengguna

4.3

Implementasi

Database

4.4

Koneksi

Database

4.5

Implementasi

Program

4.6

Implementasi Antar Muka (

Interface

)

BAB

V

ANALISA

HASIL

5.1

Analisis

Hasil

dan

Manfaat

5.2

Analisis

alat

Pengembang

Sistem

5.3

Kelebihan Sistem Yang Dibangun

5.4

Kelemahan

Sistem

yang

Dibangun

144

147

xiii

148

141

(15)

BAB VI PENUTUP

149

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

150

Daftar Pustaka

Lampiran

:

Listing

Program

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Simbol

Use Case

Gambar 2.2

Simbol

Actor

Gambar 2.3

Simbol Proses Menurut Gane dan Sarson

Gambar 2.4

Simbol Dari Arus Data

Gambar 2.5

Simbol Kesatuan Luar Menurut Gane Dan Sarson

Gambar 2.6

Simbol Penyimpanan Data Menurut Gane Dan Sarson

Gambar 2.7 Simbol Entitas

Gambar 2.8 Simbol Atribut

Gambar 2.9 Simbol Relasi

Gambar 2.10 Relasi

One To One

Gambar 2.11 relasi

one to many

Gambar 2.12 relasi

many to one

Gambar 2.13 relasi

many to many

Gambar 2.14

Flowchart

Penentuan Total

point

, Level dan Bonus

Member

Gambar 2.15 Contoh Perhitungan

Point

, level dan Bonus

Member

Gambar 3.1 Use Case Diagram

Gambar 3.2 Konteks Diagram

Gambar 3.3 Bagan Berjenjang Bagian I

Gambar 3.4 Bagan Berjenjang Bagian II

Gambar 3.5

Overview Diagram

Level 0 Bagian I

Gambar 3.6

Overview Diagram

Level 0 Bagian II

Gambar 3.7

Overview Diagram

Level 0 Bagian III

Gambar 3.8

Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 1

(17)

Gambar 3.9 Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 2

Gambar 3.10 Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 3

Gambar 3.11 Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 4

Gambar 3.12 Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 5

Gambar 3.13 Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 6

Gambar 3.14 Overview Diagram Arus Data Level 2 proses 3.1

Gambar 3.15 Overview Diagram Arus Data Level 2 proses 3.2

Gambar 3.16 Overview Diagram Arus Data Level 2 proses 3.3

Gambar 3.17 Overview Diagram Arus Data Level 2 proses 5.1

Gambar 3.18 Overview Diagram Arus Data Level 2 proses 5.2

Gambar 3.19 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.1.1

Gambar 3.20 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.1.2

Gambar 3.21 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.2.1

Gambar 3.22 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.2.2

Gambar 3.23 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.2.3

Gambar 3.24 Overview Diagram Arus Data Level 3 proses 5.2.4

Gambar 3.25 ERD (entity Relations Diagram) Bagian I

Gambar 3.26 ERD (entity Relations Diagram) Bagian II

Gambar 3.27 Relational Model

Gambar 3.28 Rancangan

User Interface

Non Member

Gambar 3.29 Rancangan

User Interface

Member

Gambar 3.30 Rancangan

Login

Group Kotamas

Gambar 3.31 Rancangan

User Interface

Admin

(18)

Gambar 3.33 Rancangan

Form

Pendaftaran

Member

Baru

Gambar 3.34 Rancangan

Form

Pengaktifan

Member

Baru

Gambar 3.35 Rancangan

Form Order

Produk

Gambar 3.36 Rancangan

Form Input

Kategori

Gambar 3.37 Rancangan

Form Input

Data Produk

Gambar 3.38 Rancangan

Form Input

Data Karyawan

Gambar 3.39 Rancangan

Form Input

Data Informasi

Gambar 3.40 Rancangan Laporan

Personal Member

Gambar 3.41 Rancangan Laporan

Downline Member

Gambar 3.42 Rancangan Laporan

Order Member

Gambar 3.43 Rancangan Laporan

Member Aktif

Gambar 3.44 Rancangan Laporan

Member Baru

Gambar 3.45 Rancangan Laporan

Member

Tidak Aktif

Gambar 3.45 Rancangan Laporan

Penjualan Produk

Gambar 4.1 Tampilan

Login Member

Gambar 4.2 Tampilan

Form

Pendaftaran

Member

Baru

Gambar 4.3 Tampilan Informasi Produk

Gambar 4.4 Tampilan Data Pesanan Produk

Gambar 4.5 Tampilan Konfirmasi Pesanan Produk

Gambar 4.6 Tampilan Informasi Keaktifan

Member

Baru

Gambar 4.7 Tampilan Informasi Pengiriman Barang

Gambar 4.8 Tampilan

Form

Edit Data Personal

Member

Gambar 4.9 Tampilan Laporan Personal

Member

Gambar 4.10 Tampilan Laporan

Downline Member

(19)

Gambar 4.11 Tampilan Laporan Order Produk

Gambar 4.12 Tampilan

Login

Group Kotamas

Gambar 4.13 Tampilan Menu Kategori

Gambar 4.14 Tampilan Menu Produk

Gambar 4.15 Tampilan Menu Karyawan

Gambar 4.16 Tampilan Menu Informasi

Gambar 4.17 Tampilan Form Pengaktifan

Member

Baru

Gambar 4.18 Tampilan Form Pendaftaran

Member

Baru

Gambar 4.19 Tampilan Daftar Registrasi Ulang

Member

Gambar 4.20 Tampilan Form Input Status Pembayaran Order

Gambar 4.21 Tampilan Input Data Pembelian Produk

Gambar 4.22 Tampilan

User Interface

Utama

Gambar 4.23 Tampilan

User Interface Member

Gambar 4.24 Tampilan

User Interface Admin

Gambar 4.25 Tampilan

User Interface Karyawan

Gambar 4.26 Tampilan

User Interface Manager

142

142

134

136

138

141

141

142

132

129

126

118

119

120

122

125

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel

Point

, Level dan Titel

Member

24

73

73

74

74

75

75

Tabel 3.1

Tabel Calon

Member

Tabel 3.2

Tabel

Member

Tabel 3.3

Tabel

Order

Produk

Tabel 3.4

Tabel Produk

Tabel 3.5

Tabel Kategori

Tabel 3.6

Tabel Informasi

Tabel 3.7

Tabel Karyawan

Tabel 3.8

Tabel

Point

Tabel 3.9

Tabel Detail_Order

75

75

76

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG MASALAH

Multi Level Marketing (MLM)

merupakan suatu bisnis yang

menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan produknya.

MLM

juga

dikenal sebagai

direct selling

atau

network marketing (NM).

Salah satu

perusahaan yang sistem pemasaran hasil produksinya menggunakan model

MLM

adalah Perusahaan Oriflame. Perusahaan ini bergerak di bidang

penjualan produk-produk kosmetik. Saat ini Perkembangan jaringan bisnis

perusahaan Oriflame sangat pesat, khususnya pada group Kotamas

Yogyakarta karena banyak orang yang tertarik pada sistem yang ditawarkan

oleh perusahaan Oriflame. Adapun fokus utama perusahaan ini yaitu menjual

produk-produk kosmetik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau serta

menyediakan peluang bisnis bagi setiap orang yang ingin bergabung dan

berkerja sama dalam memasarkan hasil produksinya.

Jaringan bisnis Oriflame pada group Kotamas telah memiliki jaringan

yang luas. Namun, untuk melayani berbagai kegiatan bisnis, masih dilakukan

secara manual. Saat ini, berbagai proses kegiatan bisnis

member

yang terdaftar

pada group Kotamas berlangsung di kantor group Kotamas, seperti melakukan

registrasi

member

baru dan proses transaksi, sedangkan untuk melihat

informasi-informasi yang dibutuhkan, manager group langsung datang ke

kantor cabang Oriflame terdekat

untuk mendapatkan

report

informasi

(22)

2

tersebut. Untuk informasi lain yang berkaitan dengan produk seperti katalog

dan tips-tips penggunaan produk serta informasi mengenai bisnis yang

ditawarkan Oriflame,

member

dapat membeli katalog produk Oriflame

maupun bisnis Oriflame dan mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan yang

diadakan oleh group Kotamas. Selain itu, hambatan yang dialami oleh

manager group adalah tidak adanya suatu sistem yang dibutuhkannya untuk

mengetahui perkembangan bisnis yang dijalaninya, seperti

member

yang

sudah tidak aktif dan

member

yang aktif.

Dengan perkambangan jaringan bisnisnya yang pesat, maka peranan

sistem informasi pun manjadi sangat penting, terutama sebagai fasilitas

pendukung bisnis yang dijalankan oleh group Kotamas. Dengan adanya sistem

informasi maka group Kotamas dapat mengetahui perkembangan bisnisnya,

selain itu dapat memberikan fasiltas bagi

member

pada group ini dalam

menjalankan bisnisnya dengan cepat, efisien dan biaya yang murah.

Jadi, berdasarkan hal di atas maka perlu dikembangkan sistem

informasi berbasis

web

yang akan mendukung kegiatan bisnis bagi group

Kotamas dalam melihat informasi perkembangan jaringannya dan bisnisnya,

serta memberikan fasilitas yang dapat mendukung kegiatan bisnis bagi

member

nya, seperti: registrasi member baru dan pemesanan produk (

order

)

serta memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh member secara

(23)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada pembuatan tugas akhir ini adalah bagaimana

mengimplementasikan aplikasi berbasis

web

yang dapat mendukung kegiatan

bisnis group Kotamas. Selain itu, juga dapat memberikan fasilitas yang

mendukung kegiatan bisnis yang dilakukan member pada group Kotamas,

antara lain: registrasi calon

member

baru secara

online

,

order

atau pemesanan

produk secara

online

, memberikan informasi level dan bonus yang diperoleh

member

secara

online

, serta memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan

member untuk mendukung kegiatan bisnisnya secara

online

.

1.3

BATASAN MASALAH

Agar perancangan sistem ini dapat dilakukan secara tepat, maka

dilakukan pembatasan cakupan sistem antara lain sebagai berikut:

1.

Kasus yang dipilih adalah kasus yang berada dalam lingkup member yang

terdaftar pada group Kotamas Oriflame.

2.

Menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan group Kotamas,

seperti: informasi keaktifan

member

.

3.

Sistem Informasi

Multi Level Marketing

dibuat pada Level konsultan 0%

sampai level 21%. Level Konsultan ditentukan berdasarkan jumlah

point

group sebagai hasil dari penjualan produk yang diperoleh member dan

groupnya.

(24)

4

2

5.

Fasilitas-fasilitas yang disediakan sistem yaitu:

a.

Pendaftaran secara

online

.

b.

Order

secara

online

.

c.

Menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan

member

,

seperti: informasi

downline

,

point

dan bonus yang diperoleh,

produk-produk dan bisnis Oriflame.

6.

Tidak menangani masalah pembayaran.

7.

Tidak membahas masalah keamanan.

1.4

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu

web

yang

interaktif dan dinamis yang dapat mendukung kegiatan bisnis group Kotamas

serta memberikan suatu layanan atau fasiltas bagi

member

group Kotamas.

Fasilitas-fasilitas yang disediakan antara lain: registrasi,

order

(pemesanan)

produk serta memperoleh informasi-informasi

member

secara

online

.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari pembuatan sistem informasi

Multi Level

Marketing

berbasis

web

pada group Kotamas Yogyakarta adalah membangun

suatu

web

sebagai salah satu fasilitas yang dapat mendukung kegiatan bisnis

group Kotamas. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya sistem informasi

tersebut yaitu:

(25)

yang dibangun telah memiliki fasilitas untuk memperoleh informasi

perkembangan jaringan bisnis.

2.

Member

dapat dengan mudah mendapatkan informasi-informasi yang

dibutuhkan dengan cepat.

3.

Member

dapat melakukan registrasi

member

baru dan pemesanan

produk dengan cepat dan biaya yang murah.

1.6

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang digunakan adalah

SDLC (System

Development Life Cycle)

, untuk menyusun, mengembangkan dan membuat

sistem informasi

Multi Level Marketing

pada group Kotamas Yogyakarta.

Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pengembangan sistem ini

yaitu:

1.

Tahap Analisa Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi kebutuhan sistem

yang akan dibangun.

2.

Tahap Perancangan Sistem

Merupakan proses multilangkah yang berfokus pada tiga tahap

perancangan atau desain yaitu:

a.

Perancangan proses

b.

Perancangan

database

c.

Perancangan

user interface

(26)

6

2

3.

Tahap

Coding

Pada tahap ini akan dilakukan penterjemahan perancangan

sistem yang di buat ke dalam mesin yang bisa dibaca.

4.

Tahap

Testing

(uji coba program)

Setelah

coding

selesai, maka pengujian program dimulai.

Proses pengujian ini berfokus pada:

a.

Logika internal: untuk memastikan bahwa semua

pernyataan sudah diuji.

b.

Logika eksternal: mengarahkan pengujian untuk

menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan

bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil yang

aktual sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

5.

Tahap

Maintenance

(27)

1.7

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, rumusan masalah, dan metodologi penelitian

yang digunakan serta sistematika isi penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang dasar teori yang mana akan digunakan untuk

pembahasan dalam penulisan skripsi ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang cara penerapan konsep dasar yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya untuk menganalisa dan merancang sebuah

aplikasi yang berbasis web baik berupa perancangan proses, perancangan

database

, perancangan

user interface.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan berisi tentang implementasi dari perancangan yang telah

dibuat yang meliputi cara kerja program yaitu berupa hasil input program

maupun hasil output program.

BAB V ANALISA HASIL

Pada bab ini berisi tentang kelebihan dan kekurangan pada sistem yang

telah dibuat.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1

SISTEM

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 1999). Sebuah

perusahaan juga merupakan suatu sistem. Komponen atau unsur-unsur di

dalamnya seperti pemasaran, penjualan, penelitian, pembukuan, dan

personalia yang mana semuanya bekerja sama untuk mencapai keuntungan

baik bagi para pekerjanya maupun bagi pemilik perusahaan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Jogiyanto

(1999)

menerangkan

bahwa Suatu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen (

components

), batas sistem (

boundary

), lingkungan luar sistem

(

environment

), penghubung (

interface

), masukkan (

input

), keluaran

(

output

), pengolah (proses) dan sasaran (

objectives

) atau tujuan (

goal

).

1)

Komponen Sistem

(29)

2)

Batas Sistem

Batas sistem (

boundary

) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan

luarnya. Batas sistem itu memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup

(

scope

) dari sistem tersebut.

3)

Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (

environment

) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4)

Penghubung Sistem.

Penghubung (

interface

) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke

subsistem lainnya.

5)

Masukkan Sistem

Masukan (

input

) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (

maintenance input

) dan

masukan sinyal (

signal input

) agar sistem tersebut dapat beroperasi.

6)

Keluaran Sistem

(30)

10

7)

Pengolah Sistem

Bagian pengolah sistem ini merupakan bagian yang akan merubah

masukkan menjadi keluaran.

8)

Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (

goal

) atau sasaran (

objective

).

Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan

sistem. Sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuannya.

2.2

INFORMASI

2.2.1 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1999).

2.2.2 Siklus Informasi

(31)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (

quality of information

) tergantung

dari tiga hal antara lain:

1)

Akurat yang berarti informasi harus bebas dari

kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan juga harus jelas

mencerminkan maksudnya.

2)

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat. Karena informasi merupakan landasan di

dalam pengambilan keputusan.

3)

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

2.2.4. Nilai Informasi

Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3

SISTEM INFORMASI

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

(32)

12

2.4 METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

2.4.1

SDLC (System Development Life Cycle)

SDLC

merupakan urutan yang terstruktur dari suatu dalam

pengembangan sistem informasi. Metode

SDLC

terstruktur digunakan

untuk menyusun, mengembangkan dan membuat sebuah sistem

informasi yang baru.

Pada umumnya ada empat tahap yang digunakan pada metode

pengembangan sistem menggunakan

SDLC

yaitu:

1.

Rekayasa Dan Pemodelan Sistem

Dimulai dengan membangun semua elemen sistem dan

mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan tersebut ke

perangkat lunak.

2.

Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan untuk memahami domain

informasi, tingkah laku unjuk kerja dan antarmuka (

interface)

yang

diperlukan.

3.

Desain

Proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah

program yang berbeda, struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi

interface

, dan detail prosedural.

4.

Generasi Kode

(33)

5.

Pengujian

Setelah

coding

selesai, maka pengujian program dimulai. Proses

pengujian ini berfokus pada:

a.

Logika internal: untuk memastikan bahwa semua

pernyataan sudah diuji.

b.

Logika eksternal: mengarahkan pengujian untuk

menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan

bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil yang

aktual sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

6.

Pemeliharaan.

Apabila sistem mengalami perubahan setelah dilakukan pengujian

dan perubahan yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang

ditemukan, maka pada tahap ini akan dilakukan penyesuaian agar

sistem yang dibuat sesuai dengan yang diakomodasikan oleh

lingkungan eksternalnya.

2.4.2

Tools

Pengembangan Sistem

2.4.2.1

Use Case Diagram

Use case

diagram

adalah sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan pemakai.

Use case

(34)

14

Simbol Use case

Gambar 2.1. Simbol

Use Case

Actor

merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Dapat berupa

orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu waktu

kejadian. Gambar 2.2 merupakan simbol dari

actor

:

Simbol Actor

Gambar 2.2. Simbol Actor

Use case depends on relationship

merupakan sebuah relasi

use

case

yang menentukan bahwa

use case

yang lain harus dibuat sebelum

use case

yang sekarang. Digambarkan sebagai anak panah yang dimulai

dari satu

use case

dan menunjuk ke

use case

yang

depend on

kepadanya.

Setiap relasi

depend on

diberi label “<<depend on>>”

2.4.2.2

DFD

(

Data Flow Diagram

)

(35)

DFD

terdiri dari 4 buah simbol yaitu:

1.

Proses (

Process

)

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem dalam merespon

arus data yang datang atau suatu kondisi.

Nama Proses

Gambar 2.3 Simbol Proses menurut Gane dan Sarson

2.

Arus Data (

Data Flow

)

Arus data adalah data sebagai masukan ke proses atau keluaran

dari sebuah proses.

Nama Arus Data

Gambar 2.4 Simbol dari arus data

Arus data adalah data yang bergerak. Arus data juga digunakan

untuk mewakili

creation, reading, deleting

, atau

updating

dari data

dalam

file

atau

database

(disebut

datastore

atau penyimpanan

data).

3.

Kesatuan Luar (

External Agent

).

Kesatuan luar adalah orang, unit organisasi, sistem atau organisasi

luar yang berinteraksi dengan sistem. Disebut juga dengan

external

entity.

Nama

kesatuan

luar

(36)

16

4.

Penyimpanan data (

Data Store

)

Penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data hasil proses

maupun menyediakan data untuk diproses. Sinonim dengan

file

dan

database.

Penyimpanan data

Gambar 2.6 Simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson

2.4.2.3

ERD

(

Entity Relationship Diagram

)

ERD

merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan

antara penyimpanan (dalam

DFD

). Biasanya

ERD

digunakan untuk

memodelkan data dan hubungan antar data (Pohan dan Bahri, 1997).

Pohan dan Bahri (1997) menerangkan bahwa

ERD

menggunakan

sejumlah notasi atau simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan

antara data. Adapun simbol-simbol yang digunakan yaitu:

1.

Entitas

Entitas merupakan suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam

lingkungan pemakai. Seperi pelanggan, karyawan dll.

Gambar 2.7 Simbol Entitas

ENTITAS

2.

Atribut

(37)

Gambar 2.8 Simbol atribut

3.

Relasi

Setiap entitas dapat saling berhubungan dari satu entitas dengan entitas

lainnya. Hubungan ini biasanya disebut

relationship

(relasi).

Gambar 2.9 Simbol relasi

Atribut

Relasi

4.

Kardinalitas/Derajat Relasi

Kardinalitas menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Ada tiga jenis

relasi biner antar entitas yaitu:

a.

Satu ke satu (

one to one

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B, atau sebaliknya.

Gambar 2.10 relasi

one to one

ENTITAS1

1

Relasi

1

ENTITAS2

b.

Satu ke banyak (

one to many

)

(38)

18

B hanya berelasi paling banyak 1 dengan entitas pada

himpunan A.

Gambar 2.11 relasi

one to many

ENTITAS1

1

Relasi

N

ENTITAS2

c.

Banyak ke satu (

many to one

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi palin

banyak satu dengan entitas pada himpunan B. Tetapi entitas

pada himpunan B hanya berelasi dapat berelasi banyak dengan

entitas pada himpunan A.

Gambar 2.12 relasi

many to one

ENTITAS1

N

Relasi

1

ENTITAS2

d.

Banyak ke banyak (

many to many

)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan

banyak entitas pada himpunan B. Dan entitas pada himpunan

B juga dapat berelasi banyak dengan entitas pada himpunan A.

Gambar 2.13 relasi

many to many

(39)

2.5

Multi Level Marketing (MLM)

)

Multi Level Marketing (MLM)

merupakan salah satu teknik pemasaran

yang menggunakan konsep hierarki dalam memasarkan hasil produksinya.

MLM

juga sering dikenal

Network Marketing (NM)

atau

Dirrect Selling,

biasanya orang yang bergabung dalam bisnis ini disebut anggota atau

distributor, yang tugas utamanya yaitu: melakukan penjualan produk dan

memperbesar jaringan dibawahnya (Kisata, 2005).

2.5.1 Konsep

Multi Level Marketing (MLM)

Menurut Kisata (2005) ada enam konsep

MLM

, yaitu:

a.

Pemutusan rantai distribusi.

Setiap penambahan jalur distribusi pemasaran produk akan

menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan

keuntungan dan biaya operasional dibebankan pada penjualan

produk.

Berikut perbedaan jalur distribusi konvensional dan

MLM

:

Jalur distribusi konvensional:

Pabrik

Æ

agen tunggal

Æ

agen tunggal wilayah

Æ

agen tunggal

propinsi

Æ

agen tunggal daerah

Æ

retailer

Æ

toko-toko kecil

Æ

konsumen.

Jalur distribusi

MLM

:

Pabrik

Æ

suplier

Æ

distributor

Æ

konsumen

(40)

20

Setiap anggota yang merekrut orang lain untuk bergabung

berarti membuka satu cabang baru yang mandiri dan aggota

tersebut tidak perlu membayar biaya apapun, karena orang yang

direkrut yang akan membayar biaya administrasinya. selain itu,

seorang member juga berhak mengembangkan jaringannya

kemana saja tanpa batasan wilayah.

c.

Penghematan Iklan.

Pada konsep

MLM

setiap distributor adalah pengiklan dan

perusahaan akan memperoleh keuntungan dalam penghematan

biaya iklan, karena biaya iklan tersebut akan mengambil1/3 dari

total biaya operasional.

d.

Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk bisnis

mandiri.

Dengan adanya konsep ini, maka setiap orang mendapat

kebebasan untuk memulai usaha sendiri dengan modal kecil

tanpa resiko dan mendapat penghasilan tanpa adanya limitasi

atau batasan.

e.

Mengurangi Biaya

Sales Person.

Hampir setiap perusahaan konvensional tergantung pada

(41)

konsep

MLM,

setiap distributor merupakan

salesperson

dan

konsumen perusahaan.

f.

Personal franchise.

Franchising

merupakan suatu konsep yang memungkinkan

untuk menjual suatu sistem usaha yang telah terbukti berhasil.

Pada konsep ini, setiap anggota telah membeli usaha baru yang

produk dan sistemnya sudah ada, sehingga tergantung pada

anggota tersebut bagaimana mengembangkan jaringannya.

2.5.2 Keanggotaan

Multi Level Marketing (MLM)

Setiap orang dapat menjadi anggota

MLM

dengan biaya yang

relatif kecil yaitu: hanya membayar biaya pendaftaran atau administrasi,

seperti: formulir pendaftaran, brosur dan

starter kit

.

Keanggotaan

MLM

terbagi atas dua jenis yaitu:

upline

dan

downline

.

Upline

merupakan anggota yang mempunyai anggota lainnya di

bawahnya, sedangkan

downline

adalah anggota yang berada di bawah

upline

member

. Kedalaman hierarki pada

MLM

disebut

Level

(Kisata,

2005).

2.5.3 Faktor-Faktor Penting Pada

MLM

Kisata (2005) menerangkan bahwa ada tiga faktor penting yang

mempengaruhi perkembangan

MLM

, yaitu:

a.

Distributor.

(42)

22

distributor yang aktif maka semakin besar

omzet

yang diperoleh.

Ada lima kategori distributor berdasarkan pengaruh bisnis:

1.

Distributor tidak aktif.

Distributor yang hanya mendaftar untuk menjadi anggota.

2.

Distributor konsumen.

Distributor yang hanya membeli produk dengan harga

yang murah untuk dipakai sendiri.

3.

Distributor penjual.

Distributor yang hanya melakukan penjualan produk dan

tidak berusaha merekrut orang lain untuk membantunya

dalam penjualan produk. Pada kategori ini, distributor

hanya memperoleh keuntungan langsung dari penjualan

produk.

4.

Distributor pembangun jaringan.

Distributor yang melakukan penjualan produk dan

merekrut orang lain untuk bergabung dan bekerja sama

dalam melakukan penjualan produk.

5.

Distributor pemimpin.

(43)

b.

Jaringan yang aktif.

Ukuran kekuatan bisnis ini terletak pada distributor yang aktif

bukan pada jumlah distributor yang dimiliki, karena jumlah

distributor yang aktif akan memberikan kontribusi yang besar

bagi pengembangan bisnis ini.

c.

Omzet

yang stabil dan meningkat.

Fokus utama pada

MLM

yaitu : produktivitas distributor dalam

menciptakan

omzet

. Selain keuntungan langsung dari penjualan

produk, distributor juga mendapatkan keuntungan lainnya yaitu,

bonus yang diperoleh distributor berdasarkan jumlah

omzet

produk yang dijual dalam

group

, bukan jumlah distributor dalam

group

. Jadi untuk menciptakan

omzet

yang besar dan stabil

diperlukan pembangunan jaringan yang besar.

2.5.4

Multi Level Marketing

Pada Perusahaan Oriflame

Oriflame merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

penjualaan produk-produk kosmetik dan perawatan kulit menggunakan

model

multi level marketing (MLM)

yang didirikan di swedia pada

tahun 1967.

2.5.4.1 Keanggotaan Pada Oriflame

(44)

24

keaktifan member berlaku selama setahun. Untuk perpanjangan

keanggotaan, Oriflame secara otomatis akan memasukan biaya

perpanjangan keanggotaan tahunan sebesar Rp30.000,- dalam

faktur pesanan pertama yang dilakukan setelah masa 12 bulan

menjadi

member

berakhir.

2.5.4.2 Level Pada Oriflame

Level pada oriflame ditentukan untuk setiap bulan dan

level

member

ditentukan berdasarkan jumlah point group dari

member tersebut yaitu : point personal ditambah dengan point

downline

. Point diperoleh berdasarkan total jumlah produk yang

diorder. Jadi level pada orifalme ditentukan berdasarkan order

yang dilakukan member. Tabel di bawah ini akan menjelaskan

level dan titel member berdasarkan point group.

Point Group

(BP)

Level Bonus

Titel

0 -199

0 %

konsultan

200 3

%

Konsultan

600 6

%

Konsultan

1.200 9

%

Konsultan

2.400 12

%

Manager

4.000 15

%

Manager

6.600 18

%

Manager

10.000

21 %

Senior Manager

10.000

21 % ( selama 6

kali

berturut-turut)

Director

(45)

2.5.4.3 Bonus

Member

Pada Orifalme

Pada Oriflame ada dua peluang untuk memperoleh penghasilan

yaitu:

1.

mendapatkan keuntungan langsung sebesar 30 % untuk

setiap produk yang di

order

.

2.

menghasilkan

performance discount (PD)

setiap bulan atas

order

yang dilakukan group dan menghasilkan PD atas

(46)

26

Adapun langkah-langkah untuk memperoleh

PD

(

performance discount)

yaitu:

T

Menghitung bonus yang diperoleh dari

point personal berdasarkan level

member

Bonus = level * total order personal

Menghitung bonus yang diperoleh dari

setiap downline yang berada 1 level

dibawahnya.

Level downline <=

level member

Bonus = (level member – level downline) * total order downline

Bonus = 0

Menghitung total point group dengan

menjumlahkan point personal

ditambahkan dengan point group dari

setiap downline yang berada 1 level

dibawahnya

Menghitung total bonus dengan

menjumlahkan bonus personal

ditambahkan dengan bonus-bonus yang

diperoleh dari downline yang berada 1

level dibawahnya

Menghitung total point personal

member dari point order

Point personal >= 40

Dari total point group yang diperoleh

akan ditentukan level member tersebut

T

F

Y

Hitung point personal

Point group = 0

Level = 0 %

Bonus = 0

(47)

Contoh:

Seorang sponsor (

upline member)

memiliki dua konsultan, masing-masing

konsultan juga telah mensponsori dua konsultan. Setiap konsultan mengumpulkan

point 200 BP (untuk point personal) dengan total order (BV) Rp 760.000,00.

D = 200 BP

BV = Rp 760.000,-

E = 200 BP

BV = Rp 760.000,-

F = 200 BP

BV = Rp 760.000,-

A = 200 BP= Rp 760.000,- BV

point group = 1400

level = 9 %

B = 200 BP = 760.000,- BV

point group = 600

level 6 %

BV group = 3 * 760.000

= Rp 2.280.000,00

C = 200 BP = 760.000,-

point group = 600

level 6%

BV group = 3 * 760.000

= Rp 2.280.000,00

G = 200 BP

BV = Rp 760.000,-

(48)

28

Dari gambar di atas dapat dihitung bonus (

performance discount)

yang

diperoleh member A, yaitu:

1.

Performance discount (PD) personal

Rp

68.400,-

PD_personal = 9 % * Rp 760.000

2.

Performance discount (PD) group

PD_B = ( 9% - 6% ) * Rp2.280.000,-

Rp 68.400,-

PD_C = ( 9% - 6% ) * Rp2.280.000

Rp

Total

Bonus

Rp

205.200,-

Jadi total bonus (

performance discount

) member A adalah: Rp 205.200,-

2.6

HTML

HTML

(

Hypertext Markup Language

) merupakan salah satu format yang

digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman

web

.

HTTP

(

Hypertext Transfer Protocol

) merupakan protokol yang

digunakan untuk mentransfer data antara

web server

ke

web browser

. Protokol

ini mentransfer dokumen-dokumen

web

yang ditulis atau berformat

HTML

(49)

Setiap dokumen

HTML

memiliki struktur dasar atau susunan file sebagai

berikut:

<html>

<head>

<tittle>berisi teks yang akan muncul pada tittle bar browser

</tittle>

</head>

<body>

berisi tentang text, gambar, ataupun apapun yang ingin

ditampilkan pada halaman web ada pada bagian ini.

</body>

</html>

Seperti dapat dilihat, struktur file

HTML

diawali dengan sebuah tag

<html> dan ditutup dengan tag </html>.

2.7

PHP

PHP

adalah salah satu bahasa

server-side

yang didesain khusus untuk

aplikasi

web

.

PHP

dapat disisipkan diantara bahasa

HTML

dan akan

dieksekusi di

server

, selanjtunya dikirimkan ke broser berupa “hasil jadi”

dalam bentuk

HTML

.

Adapun perangkat yang diperlukan untuk membuat program menggunakan

PHP

antara lain:

a.

Text Editor (Notepad, UltraEdit, Macromedia

dan lainnya

)

(50)

30

2.7.1

Teknik Penulisan

Script PHP

Kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam penulisan

script PHP

antara lain (Nugroho, 2004):

a.

Setiap halaman yang mengandung

Script PHP

harus di simpan

dalam

EXTENSI PHP

sesuai dengan program

PHP

yang

mendukungnya

(nama_file.php)

b.

Setiap

Script PHP

harus didahului dengan pembuka

PHP (<?php

atau

<?, <%)

dan kemudian diakhiri dengan penutup

(?>)

.

c.

Setiap baris

script

didahului pernyataan cetak yaitu:

print

dan

echo

d.

Setiap akhir baris perintah harus diakhiri dengan titik koma (;).

e.

Semua bentuk variabel harus diberi tanda string dolar ($) pada

penulisan awalnya.

f.

Penulisan komentar didahului dengan pembuka /* dan diakhiri

dengan */.

2.7.2

Variabel

Variabel digunakan untuk menyimpan data sementara, dan nilainya

bisa berubah-ubah setiap kali program dijalankan (Sutarman, 2003).

Aturan penulisan variabel dalam

PHP

antara lain:

a.

Diawali dengan tanda dollar ($)

b.

Penamaan variabel bersifat

case-sensitive

(membedakan huruf

besar dan kecil).

(51)

d.

Variabel dalam

PHP

tidak harus dideklarasikan dahulu sebelum

digunakan.

2.7.3

Mengolah Masukan

Form Web

Salah satu ciri interaksi yang dapat digunakan adalah melalui

form

web

, pengunjung situs dapat mengirimkan data melalui masukan

form web

tersebut, kemudian memperoleh respon halaman tertentu

sesuai masukan yang diberikan.

Menurut Pada pembuatan

form

ini yang perlu diperhatikan

adalah

tag

<FORM>

dengan

atribut

action

dan

method

.

Atribut action

nilainya berisi nama file yang akan diakses (proses) dan pada

atribut

method

mempunyai macam pilihan nilai yaitu

GET

dan

POST

. Jika

method

GET

digunakan maka isian pada

form

akan dikirimkan pada

server

sebagai suatu kesatuan dengan

string

URL

-nya dan jika

menggunakan

method

POST

maka

form

isian akan dikirimkan kepada

server

secara terpisah dengan

string

URL

. Kelemahan dari penggunaan

method

GET

adalah data yang digunakan sebagai parameter

tertampilkan, ini menjadi kelemahan jika data parameter sebenarnya

tersembunyi, selain itu

method GET

tidak dapat digunakan untuk

mengirimkan data ke

server

dalam jumlah yang besar (Sutarman, 2003).

2.8

MySQL (MyStructure Query Language)

MySQL (My Structured Query Language)

adalah sebuah program

(52)

32

program pengakses

database

yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan

untuk aplikasi

Multi User.

Kelebihan yang ada pada

MySQL

yaitu

menggunakan bahasa bahasa

query

standar yang dimiliki

SQL (structure

Query Language)

Data Manipulation Language (DML)

dipakai untuk menampilkan,

menambah, mengubah, dan menghapus data di dalam objek-objek yang

didefinisikan oleh

DDL.

Perintah

DDL

adalah

SELECT, INSERT, UPDATE

,

dan

DELETE.

SELECT

Perintah

select

digunakan untuk mengambil data dari suatu tabel. Sintaksnya

adalah sebagai berikut:

SELECT {*|namafield} FROM namatabel

[INTO tabel tujuan] [WHERE kondisi]

Tanda bintang (*) menunjukkan bahwa semua field yang ada akan

dipilih.

INSERT

Perintah

insert

digunakan untuk menyisipkan data ke dalam tabel. Sintaksnya

adalah sebagai berikut:

(53)

UPDATE

Perintah

update

digunakan untuk memperbaharui nilai suatu data. Sintaksnya

adalah sebagai berikut:

UPDATE namatabel

SET kriteria

WHERE kondisi

DELETE

Perintah

delete

digunakan untuk menghapus sebuah record dari tabel.

Sintaksnya adalah sebagai berikut:

(54)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1

ANALISIS SISTEM

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Yang Lama

Pada group Kotamas belum memiliki suatu sistem informasi untuk melihat

informasi perkembangan bisnisnya. Saat ini perkembangan jaringannya sangat

luas. Namun, untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis atau

member

yang terdaftar pada groupnya, manager group harus menganalisa sendiri

report

atau laporan yang diperoleh dari kantor cabang Oriflame. Dari

report

tersebut

manager group melakukan analisa secara manual untuk melihat

member

yang

aktif dan tidak aktif. Kesulitan lain yang dihadapi oleh manager group adalah

tidak adanya arsip untuk data-data

member

yang terdaftar di groupnya.

Saat ini, berbagai kegiatan bisnis

member

dilakukan di kantor group

Kotamas.

Member

yang akan mendaftarkan calon

downline

dan melakukan

order

datang langsung ke kantor group Kotamas. Untuk proses pendaftaran, setiap

member

yang mendaftar menjadi

member

akan mendapatkan id

member

,

starter

kid

, brosur Oriflame dan formulir pendaftaran

member

yang akan digunakan

untuk mendaftar

downline

baru.

Member

yang sudah merekrut orang untuk

menjadi

member

dapat mengisikan data calon

member

tersebut pada formulir

pendaftaran dan menyerahkan formulir tersebut ke petugas dengan persyaratan

menyerahkan

fotocopy

identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Untuk

(55)

tersebut akan diproses dan bukti penerimaan

member

akan dikirimkan sesuai

alamat

member

yang mendaftar.

3.1.2

Gambaran Umum Sistem Yang Dikembangkan

3.1.2.1

Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem informasi yang dibangun akan memberikan kemudahan bagi

manager group untuk memantau perkembangan bisnis pada group

Kotamas yang dipimpinnya. Manager group dapat dengan mudah dan

cepat untuk melihat data-data

member

yang masuk pada groupnya dan

melihat informasi-informasi keaktifan

member

. Selain itu, Sistem

informasi yang akan dikembangkan digunakan untuk memberikan

informasi mengenai Oriflame, produk-produk yang ditawarkan Oriflame

dan informasi bagaimana menjalankan bisnis di Oriflame. Sistem ini juga

digunakan sebagai fasilitas

member

untuk mendukung kegiatan bisnis

yang dilakukannya, seperti pendaftaran calon

downline

dan melakukan

pemesanan produk serta memperoleh informasi

member

secara

online.

Adapun

user-user

yang terlibat dalam menggunakan sistem

informasi ini antara lain:

1.

User non_member

.

(56)

36

2.

Member

.

member

merupakan orang yang telah mendaftarkan diri menjadi

anggota di oriflame dan telah memperoleh

id

dari Oriflame.

Member

dapat mengakses sistem ini, untuk menjalankan kegiatan bisnisnya,

seperti registrasi calon

member

, pesan produk dan memperoleh

informasi-informasi mengenai

point

, level dan bonus yang diperoleh

serta informasi perkembangan groupnya, seperti informasi

downline

.

3.

Admin

Admin

dapat mengakses sistem ini untuk melihat laporan data-data

member

yang terdaftar pada group Kotamas, seperti: laporan keaktifan

member

dan penjualan produk dari group ini. Selain itu

admin

juga

dapat mengakses sistem informasi ini untuk menginputkan data

produk, data kategori, menginputkan status keaktifan member baru,

menginputkan status registrasi ulang member, menghapus member

yang tidak aktif.

4.

Manager

Manager

yang dimaksud adalah

manager

dari group Kotamas.

(57)

3.1.2.2

Analisis Kebutuhan

Hardware

dan

Software

Sistem yang dibangun akan digunakan oleh group Kotamas,

sehingga web server akan ditempatkan di Kotamas. Adapun

kebutuhan-kebutuhan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini,

antara lain:

1.

Kebutuhan minimum

hardware

a.

Prosesor pentium III

b.

Memory 256 DDR

c.

Monitor

d.

Keyboard, Mouse, Floppy Drive

e.

Hard Disk 40 GB

2.

Kebutuhan

software

software

yang digunakan antara lain:

a.

Sistem operasi menggunakan

windows XP

(58)

38

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Perancangan Proses

3.2.1.1 Use Case Diagram

User

Melihat Informasi bisnis oriflame

Melihat Informasi Produk non_member

Melihat informasi kontak

Member

mendaftar dowline

Mengedit data personal Membatalkan

data order Mengedit data

order

Menambah data order order produk

Login

Melihat laporan downline

Melihat informasi terbaru

Melihat Informasi Melihat laporan pengiriman barang personal member

(59)

Admin

Login

Tambah data katagori

Edit data kategori Hapus data kategori

Tambah data produk

Edit data produk Hapus data produk

Tambah data informasi

Edit data informasi

Hapus data informasi

Tambah data karyawan

Edit data karyawan

Hapus data karyawan

Input pendafataran member baru

Mengaktifkan member lama

Menghapus data member

Informasi member aktif

Informasi member baru

Informasi member tidak aktif Mengaktifkan

(60)

40

manager

Login

Melihat laporan

member

Melihat laporan penjualan produk

Menginput data

order

Input status

pembayaran

karyawan

(61)

3.2.1.2

Context Diagram

(62)

42

3.2.1.3

Bagan Berjenjang

Bagan berjenjang bagian I

(63)

Bagan berjenjang bagian II

(64)

44

Overview Diagram Level 0 Bagian I

3.2.1.4

Overview

Diagram Level 0

(65)

Overview Diagram Level 0 Bagian II

(66)

46

Overview Diagram Level 0 Bagian III

(67)

3.2.1.4.1 DFD Level 1

Overview Diagram Arus Data Level 1 proses 1

(68)

48

Overview Diagram Arus Data Level 1 Prosas 2

(69)

Overview Diagram Arus Data Level 1 Proses 3

(70)

50

Overview Diagram Arus Data Level 1 Proses 4

(71)

Overview Diagram Arus Data Level 1 Proses 5

(72)

52

Overview Diagram Arus Data Level 1 Proses 6

(73)

3.2.1.4.2 DFD Level 2

Overview Diagram Arus Data Level 2 Proses 3.1

(74)

54

Overview Diagram Arus Data Level 2 Proses 3.2

(75)

Overview Diagram Arus Data Level 2 Proses 3.3

(76)

56

Overview Diagram Arus Data Level 2 Proses 5.1

(77)

Overview Diagram Arus Data Level 2 Proses 5.2

(78)

58

3.2.1.4.3 DFD Level 3

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.1.1

(79)

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.1.2

(80)

60

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.2.1

(81)

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.2.2

(82)

62

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.2.3

(83)

Overview Diagram Arus Data Level 3 Proses 5.2.4

(84)

64

3.2.2 Perancangan Database

3.2.2.1 Deskripsi Kebutuhan data

Adapun fakta atau kejadian dan data-data yang diperlukan pada sistem

informasi yang akan dikembangkan antara lain:

1.

Mencatat data-data produk.

Oriflame merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan

produk-produk kosmetik dan perawatan kulit. Untuk mengetahui data-data

produk yang dijual maka perlu melakukan pencatatan mengenai

produk-produk tersebut, seperti: kode_produk-produk, nama produk-produk, kategori produk-produk,

harga produk, point produk, deskripsi tentang produk dan gambar dari

produk tersebut.

2.

Memasukkan data-data produk.

Produk-produk Oriflame akan dikelompokkan menjadi beberapa kategori.

Data kategori tersebut akan disimpan dalam tabel.

Field

yang akan

digunakan yaitu: id_kategori dan nama_kategori.

3.

Pendaftaran calon

member

.

Calon

member

merupakan seseorang yang ingin bergabung dalam bisnis

Oriflame untuk memasarkan produk-produk Oriflame. Calon

member

(85)

4.

Memperpanjang keanggotaan.

Setiap orang yang telah menjadi anggota atau

member

memiliki masa aktif

keanggotaan selama setahun. Sehingga untuk data

member

akan

dilengkapi dengan data tanggal masuk menjadi anggota atau

member

dan

masa berakhir keanggotaan. Untuk memperpenjang keanggotaan,

member

dapat melakukan registrasi ulang keanggotaan ketika masa aktif

member

berakhir.

5.

Penerimaan bukti keanggotaan.

Apabila sponsor

member

telah mengajukan permohonan calon

member

baru, maka calon

member

tersebut akan mendapatkan bukti keanggotaan

dengan memperoleh

id

member

melalui sponsornya atau

member

yang

mendaftarkan dirinya.

6.

Melakukan

order

produk.

Setiap orang yang telah mendaftar menjadi seorang

member

, maka

keaktifan

member

tersebut dapat dilihat melalui keaktifannya dalam

melakukan

order

produk. Dari

order

yang dilakukan

member

akan

dikumpulkan

point

member

, sehingga dapat ditentukan level dan bonus

yang diperoleh

member

untuk setiap bulannya.

7.

Pembuatan laporan group dari setiap

member

.

(86)

66

memerlukan data-data mengenai point dan level yang diperoleh

downline

-downline

nya.

8.

Pembuatan laporan

member

.

Laporan

member

akan digunakan sebagai arsip group Kotamas untuk

melihat perkembangan jaringan bisnisnya. Laporan

member

ini akan berisi

data-data mengenai

member

yang terdaftar, seperti: kode

member

, nama

member

, level

member

dan bonus yang diperoleh setiap

member

.

9.

Pembuatan laporan penjualan produk.

Laporan penjualan produk juga digunakan sebagai arsip group Kotamas

untuk melihat perkembangan bisnis yang dapat dilihat dari penjualan

produk-produknya. Laporan penjualan produk berisi data-data mengenai

produk-produk yang telah di

order

member

, seperti: kode produk, nama

produk, jumlah produk yang telah di

order

, dan total penjualan produk

untuk setiap bulan.

3.2.2.2 Entitas (

Attribute

) dan Relasi

Adapun entitas-entitas yang dibutuhkan berdasarkan fakta-fakta

yang telah diuraikan di atas adalah:

(87)

2.

Member

: entitas yang berisi data orang-orang yang terdaftar

menjadi anggota. Adapun atribut-atribut yang terdapat pada

entitas

member

antara lain:

No_pendaftaran, kode_

upline

, Kode_

member

, nama_

member,

jenis_kelamin, tanggal_lahir, no_ktp, alamat, email, No_telp

tanggal_masuk, tanggal_akhir,

password

, status keaktifan,

status registrasi.

3.

Order

_produk: entitas ini akan berisi data

member

yang

melakukan

order

, seperti

member

yang melakukan

order

,

tanggal

order

dan pembayaran atas

order

. sehingga,

atribut-atribut yang terdapat pada entitas ini adalah:

no_

order

, kode_

member

, tanggal_

order

dan tanggal_bayar.

4.

Produk: entitas yang berisi data-data mengenai produk yang

dijual Oriflame. Adapun atribut-atribut yang terdapat pada

entitas produk antara lain:

Kode_produk, nama_produk, harga_produk, point_produk,

kategori, gambar, status, memo, tanggal_masuk dan diskon.

5.

Kategori: entitas ini digunakan untuk membagi produk

berdasarkan kategori. Sehingga, entitas ini akan berisi data

kategori. Atribut-atribut yang terdapat pada entitas ini adalah:

Id

_kategori dan nama_kategori.

6.

Point

: ent

Gambar

Tabel 2.1 Tabel   Point, Level dan Titel Member
Gambar 2.14 Flowchart  Penentuan Total point, Level  dan Bonus Member
Gambar 2.15 Contoh Perhitungan Point, level dan Bonus Member
Gambar 3.1 Use Case Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada plot ini terlihat bahwa Hotel Homann cenderung mirip dengan Hotel Preanger dan Hotel Panghegar yang diidentifikasikan oleh responden sebagai personal yang

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan konselor (P2TP2A) Provinsi Riau ibu Iin Rafida, S.Psi berpendapat bahwa dalam melaksanakan layanan advokasi membutuhkan

Namun demikian, sebagai Penyedia barang dalam prakteknya lembaga keuangan syariah (BMT) kerap kali tidak mau dipusingkan dengan langkah-langkah pembelian barang,maka

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena telah memberikan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu, iman, kesehatan dan keselamatan, sehingga dapat terselesaikan skripsi

Berdasarkan perencanaan yang telah didesain oleh Mine Plan, sump tersebut akan dipindahkan ke elevasi yang lebih rendah sehingga selain mengevaluasi kebutuhan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut, (1) Telah disusun seperangkat instrumen pengukuran independen yang berhubungan dengan matematika untuk siswa kelas X

Sedangkan perwujudan nilai-nilai demokrasi yang belum diwujudkan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jetis Bantul adalah bersikap menghargai perbedaan pendapat

Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan kabupaten layak anak adalah komunikasi implementor para pelaksana kebijakan dengan target group sasaran kebijakan