SEKSI KESELAMATAN DAN TEKNIK SARANA
BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL
DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI DKI JAKARTA
.Here comes your footer Page 2
PERGUB 235 TAHUN 2014
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
BIDANG PENGENDALIAN OPERASIONAL
KESELAMATAN
TEKNIK SARANA PEMBINAAN PENGGUNA LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
TUGAS SEKSI KESELAMATAN DAN TEKNIK
(SESUAI PERDA NOMOR 5 TAHUN 2014)
1.
Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) bidang
pengendalian operasional sesuai dengan lingkup
tugasnya.
2.
Melaksanakan dokumen Pelaksanaan Angaran (DPA)
bidang pengendalian operasional sesuai dengan lingkup
tugasnya.
3.
Melaksanakan kegiatan pembinaan teknis bengkel
karoseri kendaraan bermotor.
4.
Melaksanakan kegiatan pemberian rekomendasi bengkel
kendaraaan bermotor untuk melakukan uji berkala.
5.
Melaksanakan kegiatan koordinasi pengawasan dan
Here comes your footer
6.
Melaksanakan kegiatan penanggulangan kecelakaan
lalulintas.
7.
Melaksanakan kegiatan analisis kecelakaan terhadap
teknis kendaraan bermotor.
8.
Menghimpun, mengolah, menyajikan, memelihara,
mengembangkan, dan memanfaatkan data dan informasi
kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan.
9.
Menyusun bahan berita acara hasil penelitian fisik
kendaraan bermotor produksi karoseri.
10.
Menyiapkan bahan pemberian sertifikat registrasi uji tipe
berdasarkan berita acara hasil penelitian dan penilaian
fisik kendaraan bermotor produksi karoseri.
TUGAS SEKSI KESELAMATAN DAN TEKNIK
(SESUAI PERDA NOMOR 10 TAHUN 2008)
11.
Melaksanakan kegiatan penelitian rancang bangun dan
rekayasa kendaraan bermotor yang di modifikasi (selain
perubahan sumbu dan jarak sumbu).
12.
Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) bidang pengendalian operasional.
13.
Menggkoordinasikan penyusunan laporan (keuangan,
kinerja, kegiatan dan akuntabilitas) bidang operasional.
14.
Menyiapkan bahan laporan bidang pengendalian
operasional yang terkait dengan tugas seksi
keselamatan dan teknik sarana.
15.
M e l a p o r k a n d a n m e m p e r t a n g g u n g j a wa b k a n
pelaksanaan tugas seksi keselamatan dan teknik
sarana.
TUGAS SEKSI KESELAMATAN DAN TEKNIK
(SESUAI PERDA NOMOR 10 TAHUN 2008)
Here comes your footer
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
Page 6
KEPUTUSAN MENTERI (KM) 9 TAHUN 2004
TENTANG PENGUJIAN TIPE KENDARAAN BERMOTOR
Pasal 3 Ayat (1)
Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan sebelum disetujui untuk diimpor atau diproduksi dan/atau dirakit secara massal atau dimodifikasi, wajib dilakukan uji tipe.
Pasal 31
(1) Dinas Propinsi melakukan penelitian dan penilaian kesesuaian antara fisik kendaraan bermotor dengan rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor yang disahkan oleh Direktur Jenderal dan Dinas Propinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.
(2) Penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan pemeriksaan fisik secara langsung terhadap setiap unit produksi/karoseri kendaraan bermotor yang bersangkutan.
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
KEPUTUSAN MENTERI (KM) 9 TAHUN 2004
TENTANG PENGUJIAN TIPE KENDARAAN BERMOTOR
Pasal 32
Setiap kendaraan bermotor yang telah memenuhi kesesuaian fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dibuatkan Berita Acara Hasil Penelitian dan Penilaian Fisik Kendaraan Bermotor yang ditandatangani Dinas Propinsi sesuai domisili perusahaan pemohon atas nama Direktur Jenderal.
Here comes your footer Page 8
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
PERATURAN DAERAH (PERDA) PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN, KERETA API, SUNGAI DAN DANAU SERTA PENYEBERANGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA :
Pasal 27 Ayat 1
Kendaraan bermotor, kereta gandengan,kereta tempelan dan kendaraan khususyang dibuat dan/atau dirakit, dan/atau diimpor dan/atau domodifikasi dalam jumlahtidak melebihi 10 (sepuluh ) unit untuk masing-masing tipe kendaraan wajib memiliki pengesahan Rancang Bangun dan Rekayasa dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Ayat 2
Setiap kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali mobil penumpang bukan umum dan sepeda motor wajib memperoleh Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan.
Ayat 3
Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berlaku sebagai Sertifikat Registrasi Uji Tipe.
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SE.02/AJ.402/DRJD/2005
TANGGAL : 3 MARET 2005
Sehubungan telah berlakunya KM 9 Tahun 2004 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor, dimana pasal 31 dan 32 ayat (1) dinyatakan bahwa Dinas Perhubungan /LLAJ Provinsi melakukan penelitian dan penilaian kesesuaian fisik kendaraan bermotor dengan rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor yang telah disyahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Selanjutnya sesuai dengan pasa 32 tersebut, dengan dasar Berita Acara Hasil Penelitian dan Penilaian Fisik kendaraan Bermotor, Dinas Perhubungan / LLAJ Provinsi menerbitkan Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang di tanda tangani oleh Kepala Dinas Perhubungan/LLAJ Provinsi atas nama Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan Pimpinan perusahaan karoseri/konstruksi untuk setiap unit kendaraan yang telah dinyatakan sesuai dengan SK Rancang Bangun Kendaraan Bermotor yang telah disyahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Here comes your footer Page 10
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
SURAT DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : AJ.402/11/14/DRJD/2005
TANGGAL : 31 AGUSTUS 2005
Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu Kendaraan (SKHPM) / Uji Mutu yang diatur dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.81 tahun 1993 diganti dengan Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang diatur sesuai denganKeputusan Menteri Perhubungan No. KM. 9 Tahun 2004 tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor. Sertifikat Registrasi Uji Tipe ditanda tangani bersama antara Kepala Dinas Provinsi yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan pimpinan perusahaan karoseri pembuat kendaraan.
Dengan diberlakukannya KM. 9 Tahun 2004 maka Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Mutu (SKHPM) dinyatakan tidak berlaku lagi, sebagai gantinya adalah Sertifikat Registrasi Uji Tipe.
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SE.01/AJ.402/DRJD/2006
TANGGAL : 19 JANUARI 2006
Sertifikat Registrasi Uji Tipe diberikan terhadap setiap unit kendaraan bermotor yang dibuat di karoseri dan telah memiliki SK. Rancang Bangun dari Dirjen Perhubungan Darat.
Sertifikat Registrasi Uji Tipe berlaku secara nasional, dan berlaku di semua unit pengujian berkala kendaraan bermotordi seluruh Indonesia.
Agar Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Perhubungan /LLAJ Kab/Kota seluruh Indonesia mempedomani kebijakan pemerintah tersebut.
Here comes your footer Page 12
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR : 6 TAHUN 2009 TANGGAL : 16 JANUARI 2009
TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN.
SURAT DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : KU.202/2/1/DJPD/09
TANGGAL : 14 APRIL 2009
Penerbitan Sertifikat Registrasi Uji Tipe Tidak Dikenakan Biaya, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2009.
Peraturan tersebut berlaku mulai tanggal 16 Pebruari 2009 (30 hari sejak tanggal diundangkan).
DASAR HUKUM PENERBITAN
SERTIFIKAT REGISTRASI UJI TIPE (SRUT)
SURAT EDARAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA NOMOR : 22/SE/2009
TANGGAL : 29 JUNI 2009
Berdasarkan PP Nomor 6 Tahun 2009 Sertifikat Registrasi Uji Tipe tidak termasuk ke dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Penerbitan SRUT tidak dikenakan biaya.
SRUT merupakan syarat untuk melakukan pendaftaran kendaraan yang pertama dalam rangka mendapatkan STNK dan BPKB, serta Pengujian Kendaraan untuk pertama kali.
Here comes your footer Page 14
PERKUATAN PERSONIL DAN SARANA
PENDUKUNG
1. Penguji Kendaraan Bermotor : 5 Orang terdiri dari :
Penyelia 1 Orang
Pelaksana Pemula 2 Orang Pelaksana Lanjutan 2 Orang
1. Pengolahan Data dan Administrasi 3 Orang
PERSONIL PELAKSANA
3 Unit Kendaraan Roda 3, 2 unit Kendaraan Roda 2
KENDARAAN DINAS OPERASIONAL
Alat Ukur Panjang Jangka Sorong
Ultrasonic Distance Meter Ultrasonic Thickness Gauge
PERALATAN PENDUKUNG
Wheel Load Scale Infrared Thermometer Komputer + Printer Software Database