• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR (Kajian Teoritis) Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR (Kajian Teoritis) Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR

(Kajian Teoritis)

Drs. Syamsul Arif, M.Pd

Abstrak

Persiapan mengajar pada hakikatnya adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian persiapan mengajar merupakan upaya memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Indikator, Hasil Belajar dan Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberikan makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik, sedangkan PBK berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetsni dasar belum terbentuk atau belum tercapai.

Kata Kunci : Pengembangan dan Persiapan Mengajar

Abstrac

Preparation of teaching is essentially a short-term planning for estimating or projecting about what will be done. Thus the preparation of teaching is an effort estimate actions to be performed in the learning activities. Planning learning needs to be done to coordinate the competency-based learning components, namely Competency Standards, Basic Competence, Topic, Indicators, Results-Based Learning and Assessment Class (PBK).

Basic competence serves to develop the potential of learners, standard material serves to give meaning to the basic competence, learning outcome indicator function shows the success of the formation of competence in learners, while PBK serves to measure the formation of competencies and determine what actions to take if kompetensi basis or have not been achieved yet.

Keywords: Development and Preparation Teaching

BAB I PENDAHULUAN

Tugas guru yang paling utama terkait dengan persiapan mengajar dalam implementasi kurikulum 2004 sebenarnya hampir sama dengan tugas dan fungsi sebagaimana termaktub dalam kurikulum sebelumnya, yaitu menjalankan Silabus kedalam persiapan mengajar yang lebih operasional dan rinci. Meskipun demikian, guru diberikan wewenag

(2)

2 secara leluasa untuk menganalisis silabus tersebut sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri dalam menjabarkannya dalam persiapan mengajar yang siap dijadikan pedoman pembentukan kompetensi peserta didik.

Persiapan mengajar pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan, dengan demikian persiapan mengajar adalah upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru diberikan wewenang secara leluasa untuk menganalisis silabus sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru, alat/media, metode dan lingkungan yang mampu mendukung dalam menjabarkan persiapan mengajar yang siap disajikan sebagai pedoman pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik di kelas.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar pada hakikatnya adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian persiapan mengajar merupakan upaya memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Matri Pokok, Indikator, Hasil Belajar dan Penilaian Berbasis Kelas (PBK).

Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberikan makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik, sedangkan PBK berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetsni dasar belum terbentuk atau belum tercapai.

1. Identifikasi Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini guru melibatkan peserta didik, perlibatan peserta didik perlu disesuaikan dengan tingkat kematangan dan kemampuan peserta didik dan mungkin hanya bisa dilakukan untuk peserta didik kelas yang sudah cukup matang dan mengenal diri serta lingkungan.

(3)

3 Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan oleh mereka sebagai bagian dari kehidupannya dan mereka merasa memilikinya. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa kompetensi tertentu yang ingin mereka miliki dan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran.

b. Peserta didik didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar.

c. Peserta didik dibantu untuk mengenal dan menyatakan kemungkinan adanya hambatan dalam upaya memenuhi kebutuhan belajarnya, baik yang datang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal)

2. Identifikasi Kompetensi

Kompetensi merupakan sesuatu yang ingin dimiliki peserta didik, dan meruapakan komponen utama yang harus dirumuskan dalam pembelajaran, yang memiliki peranan penting dan menentukan arah pembelajaran. Kompetensi yang jelas akan memberikan petunjuk yang jelas pula terhadap materi yang harus dipelajari, penetapan metode dan media pembelajaran, serta memberi petunjuk terhadap penilaian.

Oleh karena itu setiap kompetensi harus merupakan perpaduan dan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam pembentukan kompetensi melibatkan intelegensi question (IQ) emosional question (EQ), creativity question (CQ) yang secara keseluruhan harus tertuju pada pembentukan spiritual question (SQ)

Mc Ashan (1981 :45) mengemukakan bahwa kompetensi ”Is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his orher belong to the exent he or she can statis factorly perform, perform particuar, cognitive, afective and psycomotor behaviors”. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasi oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilakuk-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Finch & Crunkilton (1979:222) mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap sesuatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Untuk itu implentasi kurikulum menuntut kerjasama yang baik

(4)

4 antara pendidikan dengan masyarakat dan dunia kerja, terutama dalam mengidentifikasi dan menganalisis kompetensi yang perlu diajarkan kepeda peserta didik di sekolah.

Gordon (1988:109) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut :

a. Pengetahuan (Knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif

b. Pemahaman (Understanding), yaitu kedalaman kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu.

c. Kemampuan (Skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

d. Nilai (value), yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatakan dalam diri seseorang.

e. Sikap (atitude), yaitu perasaan (senang, tidak senang; suka, tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.

f. Minat (interest), yaitu kencenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. 3. Penyusunan Program Pembelajaran

Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada persiapan mengajar, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Persiapan mengajar pada hakikatnya merupakan suatu sistem, yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan serta berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan memuat langkah-langkah pelaksanaannya, untuk mencapai tujuan atau membentuk kompetensi tertentu.

B. Penyusunan Program Pembelajaran

Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang harus dimiliki oleh guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan sitausi pembelajaran, persiapan mengajar merupakan suatu perkiraan atau proyeksi guru mengenal seluruh kegiatan yang akan dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan pembentukan kompotensi.

Sedikitnya terdapat dua fungsi persiapan dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2004, kedua fungsi tersebut adalah :

(5)

5 1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan persiapan mengajar dalam kurikulum 2004 adalah persiapan mengajar hendaknya dapat mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran dengan perencanaan yang matang. Komponen-komponen yang harus dipahami guru dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2004 antara lain : kompetensi dasar, materi dasar, hasil belajar, indikator, evaluasi berbasis kelas (EBS), ujian berbasis sekolah atau school based exam (SBE) dan prosedur pembelajaran. 2. Fungsi Pelaksanaan

Persiapan mengajar berfungsi untuk mengefektikan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus terorganisir melalui serangkuman kegiatan tertentu dengan strategi yang tepat, benar dan mumpuni.

C. Prinsip Pengembangan Persiapan Mengajar

Pengembangan persiapan mengajar harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang dijadikan bahan kajian. Ada beberapa prinsif yang harus diperhatikan dalam pengembangan persiapan mengajar dan menyukseskan implementasi kurikulum 2004 sebagai berikut :

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, konkrit dan mudah dipahami

2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan kompentsi peserta didik

3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.

4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya.

5. Harus ada koordinasi antara komponen, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team teaching) atau moving class.

Dalam kaitannya dengan persiapan mengajar, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan :

1. Persiapan dipandang sebagai suatu proses yang secara kuat diarahkan pada tindakan mendatang

(6)

6 2. Persiapan diarahkan pada tindakan dimasa mendatang (future action) yang dihadapkan

kepada berbagai masalah, tantangan dan hambatan yang tidak jelas dan tidak pasti. Pengembangan persiapan mengajar itu menuntut pemikiran, pengambilan keputusan, dan pertimbangan guru, serta memerlukan usaha inteletual, pengetahuan teoritik, aktivitas dan pengalaman. Guru profesional harus mempu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis, karena disamping untuk melaksanakan pembelajaran, persiapan tersebut mengemban ”Profesional accuntability”.

Cynthia (1993:113) mengemukakan bahwa proses pembelajaran yang dimulai dengan fase pengembangan persiapan mengajar, ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi. Callahn dan Clark (1982:17) mengemukakan bahwa persiapan mengajar memiliki kedudukan esensial dalam pembelajaran yang efektif karena akan membantu disiplin kerja yang baik, suasana yang lebih menarik, dan pembelajaran yang diorganisasikan secara baik, relevan dan akurat.

Anderson (1989:47) membedakan perencanaan dalam dua kategori, yaitu :

1. Perencanaan jangka panjang disebut dengan ”unit plans’ merupakan perencanaan yang bersifat komperehensif dimana dapat dilihat aktivitas yang direncanakan guru selama satu semester.

2. Perencanaan jangka pendek yang disebut persiapan mengajar.

Dalam persiapan mengajar guru dapat memodifikasi perencanaan umum yang telah dibuat, disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik peserta didik. Guru yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan dengan guru yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Mengidentifikasi kompetensi adalah langkah pertama yang harus dilakukan, lalu guru membuat keputusan tentang pendekatan pembelajaran, pendekatan dipilih dengan mempertimbangkan berbagai faktor.

Gagne dan Briggs (1978:45) mengisyaratkan bahwa dalam mengembangkan persiapan mengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran perlu memperhatikan 4 asumsi :

1. Periapan mengajar perlu dikembangkan dengan baik dan menggunakan pendekatan sistem.

2. Persiapan mengajar harus dikembangkan berdasarkan pengetahuan tentang peserta didik.

(7)

7 3. Persiapan mengajar harus dikembangkan untuk memudahkan peserta didik belajar,

dan membentuk kompetensi dirinya.

4. Persiapan mengajar hendaknya tidak dibuat asal-asalan, apalagi hanya untuk memenuhi syarat administrasi.

D. Prosedur Pengembangan Persiapan Mengajar

Pengembangan persiapan mengajar dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2004 dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :

1. Membuat Format Silabus

Cara pertama menambah kolom yang lebih rinci pada format silabus: Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar PBK Instrumen PBK

Tugas Waktu Media

& Sumber

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Membuat Format Satpel / RPP

Cara kedua membuat format satuan pelajaran (SP) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), cara ini lebih rinci sehingga memakan waktu cukup lama membandingkan dengan cara pertama, dan pembuatannya perlu dilakukan beberapa kali. Fromat Satpel/RPP bisa dan bahkan harus dikembangkan sendiri oleh guru, dengan memperhatikan berbagai ketentuan serta kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. Berikut beberapa contoh bentuk Satpel atau RPP yang dapat dikembangkan / digunakan dalam proses pembelajaran di kelas :

1. Format Persiapan Mengajar Bentuk Satpel 1

Kelas : Standar Kompetensi : PERENCANAAN 1. Identifikasi Kompetensi a. ... b. ... 2. Pengembangan Materi Standar

(8)

8 a. ...

b. ...

3. Deskripsi dan Pengelompokan Kompetensi a. ... b. ... 4. Indikator Hasil belajar

a. ... b. ... PELAKSANAAN 1. Pembinaan Keakraban a. ... b. ...

2. Pembentukan Kelompok Belajar a. ... b. ... 3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar

a. ... b. ...

EVALUASI

1. EBK (Evaluasi Berbasis Kelas) 2. SBE ( School Based Exam ) 3. Pendekatan Proses dan Hasil

Mengetahui Guru Mata Pelajaran,

Kepala Sekolah,

(9)

9 2. Format Persiapan Mengajar Bentuk Satpel 2

Mata Pelajaran : Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : Alokasi Waktu : Kompetensi dasar : Indikator 1. ... 2. ... 3. ... Materi Pokok ... Pengalaman Belajar 1. ... 2. ... 3. ... Bahan, Media dan Sumber

1. ... 2. ... 3. ... Penilaian 1. Tes Tertulis 2. Kinerja (Performance) 3. Produk 4. Penugasan (Project) 5. Portofolio

Mengetahui Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah

(10)

10 3. Format Persiapan Mengajar Bentuk RPP 1

Sekolah : ... Mata Pelajaran : ... Aspek : ... Kelas / Semester : ... Standar Kompetensi : ... Kompetensi Dasar : ... Alokasi Waktu : ... 1. Tujuan Pembelajaran a. ... b. ... c. ... 2. Materi Ajar a. ... b. ... c. ... 3. Metode a. ... b. ... c. ... 4. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan 1. ... 2. ... b. Kegiatan Inti 1. ... 2. ... 3. ... c. Kegiatan Penutup 1. ... 2. ... 3.

(11)

11 5. Sumber Belajar a. ... b. ... c. ... 6. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Kunci Jawaban Keterangan

... Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah,

(12)

12 4. Format Persiapan Mengajar Bentuk RPP 2

Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas / Semester : Alokasi Waktu : 1. Standar Kompetensi : ... 2. Kompetensi Dasar : a. ... b. ... 3. Materi Pokok : a. ... b. ... 4. Tujuan Pembelajaran : a. ... b. ... c. ... 5. Indikator : a. ... b. ... c. ... d. ... e. ... 6. Kegiatan Pembelajaran dan Rincian Waktu

Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal a. ………. b. ………. c. ………. Kegitan Inti a. ……… b. ………

(13)

13 c. ……… d. ……… e. ……… Kegiatan Akhir a. ……….. b. ……….. c. ……….. 7. Sistem Penilian a. Bentuk / Jenis : ... b. Instrumen : ... c. Jumlah Skor Max : ... d. Jumlah Skor Yang diperoleh : ... e. Rumusan Penilaian : ...

8. Alat dan Sumber

a. ... b... c. ...

... Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kepala,

--- ---

Pengembangan persiapan mengajar, baik dalam bentuk format maupun dalam bentuk satuan pelajaran harus mengacu pada kompetensi satandar yang ada dalam silabus. Guru bebas mengembangkan kompetensi standar tersebut ke dalam

(14)

14 sejumlah kompetensi yang diperlukan oleh peserta didik sesuai dengan karakteristik dan kondisi lingkungan serta kebutuhan sekolah dan daerah dimana sekolah itu berada.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Persiapan mengajar pada hakikatnya merupakan perencaan jangka pendek sebagai upaya memperkirakan dan memproyeksi tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

2. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk menkoordinasikan komponen pembelajaran berbasis kompetensi, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikatir, hasil belajar dan penilaian berbasis kelas (PBK).

3. Kompetensi Dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi memberikan makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukkan keberhasilan pembentukan kompetensi pada peserta didik, sedangkan PBK berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi dasar belum tercapai.

B. Rekomendasi

1. Persiapan Mengajar harus dipahami dan dilaksanakan oleh sorang guru sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran di kelas (SIM Guru).

2. Pembinaan dari Kepala Sekolah, Pengawas dan Kepala Kantor diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan disiplin mengajar dalam rangka pencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Berikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk mengembangkan diri dengan meningkatkan kualitas dan kapasitasnya baik dalam akademik dan karya nyata.

(15)

15 DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003, Standar Kompetensi Bahan Kajian, Pelayanan Profesional Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Puskur Balitbang.

---, 2003, Kegiatan Belajar mengajar Yang Efektif; Pelayanan Profesional Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Puskur Balitbang

---, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi; Pelayanan Profesional Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Puskur Balitbang

E. Mulyana, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implemenatasi, bandung : Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih Sukmadinata, 1997, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosdakarya

Permendiknas No. 22, 23, dan 24 Tahun 2007

Referensi

Dokumen terkait

pasar benih yang berasal dari pihak produsen tidak dikaji karena kapasitas produksi benih sejak tahun 2009 dianggap telah dapat memenuhi, bahkan melampaui, jumlah permintaan

Salah satu yang menjadi sorotan penulis adalah banyaknya remaja di Indonesia yang lebih kenal dan mengidolakan superhero luar negeri, padahal banyak tokoh superhero dalam negeri

Penekanan orientasi pasar terhadap daya saing berdasarkan pada pengidentifikasian kebutuhan pelanggan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjawab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... Deskripsi Lokasi dan Deskripsi Objek... Deskripsi Lokasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat... Deskripsi Objek Batik Parang Barong

Guru : lalu yang bagian bentuk lingkaran bagaimana?( Sambil menunjukkan bagian lingkaran dari setengah bola).. Siswa : iya

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan ketepatan jadwal

Sains menjelaskan bahwa matahari sebagai sumber energi cahaya terbesar bagi bumi dapat menghasilkan energinya sendiri hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an bahwa

Penelitian yang dilakukan oleh Haque (2008) berjudul “ A Study of The Relationship Between The Learning Organization and Organizational Readiness For Change”