• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK PADA SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017 2018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK PADA SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017 2018 SKRIPSI"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK

PADA SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU

NIDAUL HIKMAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

AMALIA ULFA

111-13-167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

ًمِلاَع ًدَلْوُ ي ُءْرَملا َسْيَلَ ف ْمَّلَعَ ت

BELAJARLAH, KARENA TIDAK ADA MANUSIA YANG

DILAHIRKAN DALAM KEADAAN PINTAR / MENGETAHUI.

ْقَلا ْخًلِا َمِراَكَم َمَّمَتُ ِلِ ُتْثِعُب اَمَّنٍإ

(8)

PERSEMBAHAN

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, karya skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Ibu tercinta, ibu Umi Kiptiyah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, yang telah mensupport dan selalu mendoakan keberhasilanku dalam melangkah untuk menuju kesusksesan dunia dan di akhirat serta cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Dan juga kedua mertuaku abi dan umi yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti.

2. Ketiga kakakku Arif Subkhan, Heni Malahayati dan Asis Rosadi yang telah memberikan semangat, dukungan dan nasehatnya selama ini.

3. Suamiku M. Aminullah Ibrahim terimakasih atas bantuan, semangat, doa, nasehat, dan iming-imingnya agar segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak juga telah membimbing dengan kesabaran yang sangat luas dan selalu setia berada disampingku dalam keadaan susah maupun senang.

4. Keluarga besar SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah yang telah memberikan dukungannya, motivasi dan doanya sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan taufiq, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “Implementasi Pendidikan Akhlak pada siswa di

SMPIT Nidaul Hikmah tahun Ajaran 2017/2018” ini disusun untuk memenuhi

salah satusyarat memeroleh gelar sarjana strata satu (S. 1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga dan penulis dapat menyelesaikan sesuai dengan rencana.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(11)
(12)

ABSTRAK

Ulfa, Amalia. 2018. Implementasi Pendidikan Akhlak pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

Kata kunci: Implementasi, Pendidikan Akhlak

Kemerosotan akhlak anak di zaman modern ini sangat membawa dampak buruk bagi anak. Penyebab kemerosotan akhlak anak yaitu dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Kenakalan ini berupa mabuk-mabukan, pergaulan bebas, tawuran dan lain sebagainya. Salah satu upaya menanamkan akhlak adalah lewat pendidikan di sekolah melalui program kegiatan sekolah.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, rumusan masalahnya yaitu bagaimana implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah salatiga, bagaimana hambatan dan solusi dalam implementasi pendidikan akhlak Pada siswa kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: implementasi pendidikan akhlak pada siswa di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga, Hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga, dan Solusi dalam implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga. Metode penelitianya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, guru PAI, guru BP, guru pendamping mentoring dan siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga adalah melalui kegiatan belajar mengajar, ekstrakulikuler, kegiatan keagamaan dan melalui bimbingan.

Kedua, hambatan implementasi pendidikan akhlak adalah adanya hambatan yang

(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

(14)

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Penegasan Istilah ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Akhlak ... 11

1. Pendidikan Akhlak ... 11

2. Dasar Pendidikan Akhlak ... 12

3. Macam-macam Akhlak ... 13

4. Tujuan Pendidikan Akhlak ... 21

5. Metode Pendidikan Akhlak ... 23

6. Evalusasi Pendidikan Akhlak ... 28

7. Materi Pendidikan Akhlak ... 29

B. Kajian Pustaka ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

C. Sumber Data ... 36

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 36

E. Analisis Data ... 38

(15)

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data ... 41

1. Profil SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 42

2. Visi dan Misi SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 43

3. Struktur Organisasi SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 44

4. Keadaan Guru SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 44

5. Keadaan Siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 44

6. Prestasi dan Program Siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 45

7. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga 47 8. Gambaran Informan Implementasi Pendidikan Akhlak di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 50

B. Temuan Penelitian ... 51

1. Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2017/2018 ... 51

2. Hambatan dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2017/2018 ... 56

3. Solusi Dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2019/2018 ... 58

C. Analisis Data ... 61

1. Implementasi Pendidikan Akhlak Siswa Kelas VII di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 61

(16)

3. Solusi Dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Siswa Kelas VII di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ... 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 68 B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LEMBAR WAWANCARA ...

LEMBAR OBSERVASI ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 74

DOKUMENTASI ... 75

(17)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4. 1 Struktur organisasi SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga 2. Tabel 4. 2 Keadaan guru SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga 3. Tabel 4. 3 Keadaan siswa di SMPIT Nidaul Hikmah 4. Tabel 4. 4 Keadaan Prestasi Sekolah

5. Tabel 4. 5 keadaan Sarana dan Prasarana dengan jenis ruangan 6. Tabel 4. 6 Perlengkapan Ruang kelas, Guru dan Tata Usaha 7. Tabel 4. 7 Perlengkapan Perpustakaan

(18)

DAFTAR GAMBAR

1. Foto Wawancara dengan Murid 2. Foto Siswi Kelas VII

3. Foto Siswa Kelas VII

4. Foto kegiatan Mentoring pada siswa-siswi Kelas VII

5. Foto Kegiatan Muqoyyam Qur‟an dan Mabit Siswa kelas VII 6. Extrakulikuler Pramuka

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nilai SKK

2. Daftar Riwayat Hidup Penulis 3. Nota Pembimbing Skripsi

4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi

6. Foto-Foto

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan akhlak sangat diperlukan bagi anak-anak karena pengaruh kebudayaan yang dibawa oleh barat yang menyebabkan terjadinya kemerosotan akhlak pada anak peserta didik. Dalam buku yang tulis oleh Ahmad Tafsir dalam bukunya

Pendidikan Agama Dalam Keluarga bahwa “globalisasi kebudayaan sering

dianggap sebagai penyebab kemerosotan akhlak tersebut” (Ahmad Tafsir, 1996: 1).

Penyebab kemerosotan akhlak pada anak-anak salah satunya karena adanya kenakalan remaja. Kenakalan remaja ini dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Dalam ranah pendidikan kenakalan remaja juga dipengaruhi lingkungan sekolah dimana teman juga salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik mengikuti kebudayaan yang tidak sesuai dengan agama Islam.

(21)

48% dari jumlah tersebut merupakan pecandu sementara sisanya hanya baru mencoba.

Pelanggaran yang lainya yaitu 90% video porno yang berdar itu diperankan oleh remaja dan tingginya tingkat seks bebas juga meningkakan angka aborsi. Penelitian yang dilakukan pada 2012, sekitar 21,2% remaja SMP dan SMA di 17 kota besar di indonesia pernah

melakukan aborsi (kapanlagi.com, jum‟at, 17 Maret 2017).

Globalisasi juga identik dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang canggih dan pesat yang dapat menimbulkan berbagai macam perubahan dalam kehidupan masyarakat, termasuk perubahan perilaku sehari-hari. Perkembangannya dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di media massa, media cetak dan elektronik, perilaku-perilaku menyimpang seperti tawuran antar pelajar atau kampung, mabuk-mabukan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, tindakan kriminal, dan lain-lain.

Dampak dengan adanya globalisasi sangatlah nyata adanya baik dampak yang baik maupun yang buruk. Dampak baik globalisasi menurut kompasiana yaitu masih ada kalangan remaja yang menerapkan sikap sopan santun. Dampak buruknya yaitu gaya hidup yang kebarat-baratan, semakin lunturnya nilai-nilai musyawarah dan gotong royong, semakin sedikit yang melestarikan budaya tradisional.

(22)

dimaksudkan untuk membimbing dan menumbuh kembangkan potensi peserta didik secara bertanggung jawab baik secara individu maupun pendidikan sosial agar tercapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat (Usman, 2010: 112). Pendidikan agama ini tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga.

Pendidikan Agama Islam adalah pikiran, pendapat dan renungan manusia tentang suatu proses transformasi serta usaha pengembangan bakat kemampuan siswa. Dalam hal ini akhlak pribadi untuk menetapkan status, kedudukan dan fungsi didunia dan di akhirat. Oleh karena itu, pendidikan dalam ajaran islam merupakan suatu proses penyampaian informasi yang kemudian diserap oleh masing-masing individu yang dapat menjiwai berpikir, bersikap dan bertindak.

Dalam kehidupan yang mempunyai tingkat paling penting manusia adalah akhlaknya, karena jatuh dan bangunnya bangsa terletak pada masyarakat yaitu para generasi penerus bangsa. Seseorang yang mempunyai akhlak mulia akan selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

(23)

kepada orang lain dan memiliki akhlak yang mulia. Namun saat terjun kedalam manyarakat apakah si anak mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa diterima diberbagai golongan atau usia, dan bahkan harapan yang lebih jauh sebagai manusia terhormat. Dan jika si anak sudah berada di masyarakat apakah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, Karena realitanya anak hanya memikirkan apa yang dia sukai dan tidak disukainya.

Dengan banyak sekali penyimpangan yang dilakukan anak-anak pada zaman saat ini, tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses pendidikan. Apalagi jika merujuk pada permasalahan diatas, jelas sekali jika terjadi peluang terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh para siswa. Sebagai contoh, remaja (umur 13-17) zaman sekarang banyak yang sudah mulai merokok sambil nongkrong dipinggir jalan. Mereka tidak memikirkan dampaknya, yang mereka inginkan hanya sebatas pertemanan untuk bisa diterima dilingkungan yang dia inginkan. Hal ini sangat disayangkan, seharusnya anak usia mereka digunakan untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya supaya apa yang dicita-citakan bisa tercapai.

(24)

Anak yang pada masa sekolah dasar dan belum memahami agama Islam dan fenomena tersebut terjadi disekolahan lanjutan pertama dengan dukungan mata pelajaran tentang keagamaan yang kurang maksimal, maka anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat lainya. Keadaan semacam ini penyebab utama merosotnya moral, pergaulan bebas, penggunaan obat-obat terlarang dan perbuatan kejahatan yang banyak dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamanya tentang akhlak, kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak.

Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari akhlak dengan baik berarti mereka mereka telah dibimbing untuk senantiasa dirinya dekat dengan Allah SWT, yang akan membawa ketengan pada jiwa dan akan timbul perasaan takut jika hendak melakukan perbuatan dosa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Pendidikan Akhlak

pada Siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018” yang peneliti tuangkan dalam tulisan yang berupa skripsi.

B. Fokus Penelitian

(25)

2. Apa hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

3. Bagaimana solusi dalam implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak pada Siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/ 2018.

3. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi hambatan dalam impementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

(26)

b. Manfaat Praktis

1. Berguna bagi para pendidik agama Islam, sebagai dasar pertimbangan dalam pembelajaran khususnya pendidikan akhlak. 2. Sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas pendidikan

khususnya pendidikan akhlak.

3. Sebagai petunjuk, arahan, ataupun acuan serta bahan pertimbangan peneliti selanjutnya yang relevan atau sesuai dengan hasil penelitian ini.

E. Penegasan Istilah

1. Pengertian Implementasi

Menurut Susilo Implementasi adalah merupakan suatu penerapan, ide, konsep, kebijaksanaan dan inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai sikap (Susilo, 2007: 174).

2. Pengertian pendidikan

(27)

Pendidikan menurut Syeikh Musthafa Al-Ghalayayni adalah menanamkan akhlak yang utama, budi pekerti yang luhur serta didikan yang mulia dalam jiwa remaja dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat yang beguna, sehingga menjadi jiwa yang tertaanam didaalam jiwa (Al-Ghalayayni, tanpa tahun: 189). 3. Pengertian Akhlak

Menurut Al-Ghazali akhlak adalah Al Khuluq (jamaknya Al-Akhlaq) ialah Ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku konstan dan meresap dalam jiwa, dariadanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan (Zainuddin, dkk, 1991: 102).

Sedangkan menurut Mohammad Daud Ali akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia (2008: 351).

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah perilaku seseorang yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendororng perbuatan baik dan jahat.

4. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak menurut Al-Abrasyi adalah jiwa dari pendidikan Islam.

(28)

hati nuran siswa agar mampu menilai dan menentukan untuk selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam (Omar, 1979: 398). Jadi yang dimaksud dengan implementasi pendidikan akhlak adalah penerapan, ide, konsep, kebijaksanaan dan inovasi dalam suatu tindakan praktis upaya untuk meningkatkan perkembangan pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan hati nurani siswa agar mampu menilai dan menentukan untuk selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam.

F. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Penegasan Istilah F. Sistematika Penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

(29)

4. Manfaat Pendidikan Akhlak 5. Metode Pendidikan Akhlak 6. Evaluasi Pendidikan Akhlak

7. Materi Pendidikan Akhlak di SMP B. Kajian Penelitian Terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Sumber Data

D. Prosedur Pengumpulan Data E. Analisis Data

F. Pengecekan Keabsahan Data BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data B. Analisis data. BAB V PENUTUP

(30)

`

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Menurut Undang-undang RI pendidikan (2003: 2) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan menurut Syeikh Musthafa Al-Ghalayayni adalah menanamkan akhlak yang utama, budi pekerti yang luhur serta didikan yang mulia dalam jiwa remaja dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat yang beguna, sehingga menjadi jiwa yang tertanam didalam jiwa (Al-Ghalayayni, tanpa tahun: 189).

Menurut Ghazali akhlak adalah Al Khuluq (jamaknya Al-Akhlaq) ialah Ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku konstan dan meresap dalam jiwa, dari adanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan (Zainuddin, dkk, 1991: 102).

(31)

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah perilaku seseorang yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendorong perbuatan baik dan jahat.

Menurut Omar pendidikan akhlak adalah suatu upaya untuk meningkatkan perkembangan pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan hati nuran siswa agar mampu menilai dan menentukan untuk selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam (Omar, 1979: 398).

Dari pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan Implementasi Pendidikan Akhlak adalah pelaksanaan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi diri yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendorong perbuatan baik dan buruk.

2. Dasar-dasar Pendidikan Akhlak

Dasar pendidikan akhlak adalah Al-Qur‟an dan hadist, karena akhlak merupakan sistem moral yang bertitik pada ajaran islam.

Al-Qur‟an dan hadist sebagai pedoman hidup umat manusia menjelaskan

(32)

manusia. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:

ِخ ْلْا َمْوَ يْلاَو َللها اوُجْرَ ي َناَك ْنَمِّل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُا ِللها ِلْوُسَر ْيِف ْمُكَل َن اَك ْدَقَل

ر

َرَك َذَو

اًرْ يِثَك َللها

Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.

Didalam hadist juga disebutkan tentang betapa pentingnya akhlak didalam kehidupan manusia. Diutusnya Rasulullah didunia juga untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabda Rasululah SAW:

)ىقاهيب : هاور( ِقَلاْخَلِا َمِراَكَم َمِّمَتُِلِ ُتْثِعُب اَمَّنِإ

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan

akhlak” ( HR. Al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra‟(no.20782), al-

Bazzar dalam Musnadnya (no. 8949).

Dari hadist diatas memberikan pengertian tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia, dimana dengan pendidikan akhlak yang diberikan dan disampaikan tentunya akan menghasilkan orang-orang yang bermoral, memiliki jiwa yang bersih, memiliki kemauan yang keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, mengetahui perbedaan yang baik dan buruk.

3. Macam-macam Akhlak

Beberapa definisi akhlak sebagai berikut :

(33)

1) Akhlak Mahmudah adalah akhlak baik, berupa semua perbuatan yang baik, yang harus dimiliki oleh setiap orang. Menjunjung tinggi akhlak mahmudah dapat dihubungkan dengan kualitas perilaku seseorang, bobot amal dan jaminan masuk surga. Seseorang jika memiliki akhlak mahmudah akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup didunia maupun di akhirat.

Beberapa contoh perilaku akhlak mahmudah yaitu:

a) Kejujuran. Orang yang berbuat jujur saat berkata dan bertindak sesuai dengan yang ada dalam hatinya.

b) Ikhlas. Ikhlas yang diridhoi oleh Allah adalah apabila perilaku yang dilakukan semata-mata karena Allah, bukan mengaharpkan suatu imbalan atau mengaharpkan pujian dari orang lain.

c) Amanah atau dapat dipercaya.

2) Akhlak Mazmumah adalah akhlak tercela. Dimana akhlak ini merupakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, jika seseorang melakukanya maka dia akan mendapatkan dosa. Beberapa contoh akhlak tercela yaitu:

a) Penyakit hati seperti: iri, dengki, hasud dan munafik.

(34)

b. Menurut Zainuddin (1999: 77-78) berdasarkan objeknya akhlak dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Akhlak kepada Allah

Akhlak terhadap Allah merupakan esensial dari pada akhlak-akhlak yang lain. Akhlak terhadap Allah merupakan tolak ukur keberhasilan dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai akhlak yang lainya. Jika akhlak terhadap Allah lemah (kualitas rendah), maka akan memperbaruhi akhlak lainnya. Dengan demikian, untuk menjalani proses hidup dengan baik, manusia perlu menjalin hubungan secara harmonis dengan pencipta (al-Khaliq), sehingga perjalanan kehidupan manusia senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah.

Manusia harus mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah serta malu kepada-Nya ketika akan berbuat maksiat, bertaubat dengan benar, bertawakal keada-Nya, menharapkan rahmat-Nya, takut akan siksaan-Nya, itulah yang dinamakan akhlak terhadap Allah. Ketika manusia konsisten menjaga akhlak kepada Allah dengan baik, maka manusia akan bertambah derajatnya, kedudukan semakin tinggi, dan kemuliaan yang agung. Sehingga manusia mendapatkan pelindungan dari Allah.

(35)

2)

ُمْيِح َّرلا ُنَمْحَّرلا َوُى َّلِْا َوَلِا َلَ

ج

ٌدِحاَّو ٌولِا ْمُك

ُهلِاَو

Artinya : “ Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Ibadah secara umum meliputi segala perbuatan yang diizinkan oleh Allah. Manusia sebagai ciptaan Allah mempunyai kewajiban terhadap sang pencipta dan terhadap sesama manusia. Untuk ibadah dalam artian khusus yaitu ibadah yang pelaksaannya mempunyai tata cara tertentu. Dalam ajaran islam, ibaah yang bersifat khusus antara lain: shalat, puasa, zakat, dan haji. Sementara itu, termasuk bagian dari akhlak terhadap Allah yaitu meminta pertolongan kepada Allah setelah terlebih dahulu melakukan ikhtiyar semaksimal mungkin.

3) Akhlak kepada Makhluk, yang dibagi menjadi lima yaitu: a) Akhlak terhadap Rasulullah

Tiap-tiap umat islam meyakini bahwa muhammad adalah Rasul Allah dan suatu kewajiban bagi manusia untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

(36)

dinamakan akhlak terhadap Rasulullah. Nabi Muhammad adalah manusia istimewa yang dipilih oleh Allah yang memiliki kedudukan tinggi disisi Allah dibandingkan manusia lainya.

b) Akhlak terhadap keluarga

Setelah anak lahir, maka akan terlibat langsung dengan jelas fungsi keluarga dalam pendidikan, yaitu memberikan pengalaman kepada anak, melalui pemeliharaan, pembinaan dan pengaruh menuju pada terbentuknya tingkah laku yang diinginkan oleh orangtua.

Orangtua merupakan pusat kegiatan rohani yang pertama kali didapatkan oleh anak, baik tentang sikap, cara berbuat dan cara berfikir akan terlihat. Keluarga juga sebagai pelaksana kegiatan pendidikan Islam yang akan mempengaruhi dalam pembentukan akhlak anak.

c) Akhlak terhadap diri sendiri

(37)

اَهْ يَلَع ُةَراَجِحلاَو ُساَّنلا َاىُدْوُ قَّو ًارَان ْمُكْيِلْىَاَو ْمُكَسُفْ نَا اْوُ ق اْوُ نَم ا َنْيِذَّلا اَهُّ ي َاي

َم َنْوُلَعْفَ يَو ْمُىَرَمَاَام َللها َنْوُصْعَ ي َّلٌْداَدِش ٌظَلاِغ ٌةَكِئَلاَم

َنْوُرَمْؤُ ي ا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu”.

Beberapa akhlak mulia terhadap diri sendiri antara lain:

(1) Menjaga kebersihan dan kesucian diri dalam berpakaian, berhias, berjalan dan aktifitas lainya yang dilakukan dengan orang lain. (2) Bersikap pemaaf dan pemohon maaf pada

orang lain.

(3) Menepati janji dan menjaga kepercayaan orang lain.

(4) Menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar dan tindakan tercela, seperti: zina, mabuk-mabukan dan pergaulan bebas. (5) Menghindarkan diri dari perbuatan negatif

yang merusak dirinya. d) Akhlak terhadap sesama

(38)

tolong menolong, berkata sopan, berperilaku adil dan sebagainya. Sehingga akan menciptakan kehidupan yang aman, nyaman dan damai. Firman Allah QS. Al-Maidah ayat 2:

َواَعَ ت َلَْو ىَوْقَّ تلاَو ِّرِبلا ىَلَع اْوُ نَواَعَ تَو

َللها اْوُقَّ تاَو ِناَوْدُعلاَو ِمْثِلإا ىَلَع اْوُ ن

ِباَقِعلا ُدْيِدَش َللها َّنِا

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolonglah dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT amat berat siksa-Nya”.

Sedangkan akhlak sesama bagi anak usia sekolah menengah pertama, antara lain:

(1) Akhlak terhadap orang tua, Allah SWT memerintahkan manusia untuk selalu patuh dan taat serta menjaga hubungan duniawi kepada orangtua dan selalu bertindak sopan, bertutur kata yang baik dan lembut, merendahkan hati, dan memohonkan rohmah dan maghfiroh kepada Allah SWT karena ridhonya orang tua adalah ridhonya Allah.

(39)

ia menyayangi anaknya sendiri. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang murid menghormati dan meneladani gurunya.

(3) Akhlak terhadap tetangga atau kerabat, mempunyai hak-hak atas diri mereka, dan akhlak harus dijalankan dengan sempurna, berdasarkan dalil berikut ini:

Firman Allah: (QS. An-Nisa ayat 36)

ىَمَتَيلاَو ىَبْرُقلا ىِذِبَّو اًناَسْحِا ِنْيَدلاَولاِبَّو ًءْيَش ِوِب اْوُكِرْشُت َلَْو َللها اوُدُبْعاَو

ِلْيِبَّسلا ِنْباَو ِبِحاَّصلاَو ِبُنُجلا ِراَجلاَو ىَبْرُقلا ىِذ ِراَجلاَو ِنْيِكاَسَملاَو

َللهاَّنِا ْمُكُناَمْيَا ْتَكَلَم اَمَو

اًرْوُخَف ًلْاَتْخُم َناَك ْنَم ُّبِحُي َلْ

Artinya: “Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu

-bapak, kerabat-karib, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”.

e) Akhlak terhadap lingkungan

Manusia merupakan khalifah di bumi dan hidup ditengah-tengah lingkungan bersama makhluk lain sehingga menjadi kewajiban bersama untuk menjaga lingkungan, terlebih manusia memiliki derajat tertinggi dengan akal dan kemampuan lebih untuk mengelola alam dari banding makhluk lainya.

Dalam firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 11-12:

َنُحِلْصُم ُنْحَن اَمَّنِا اْوُلاَق ِضْرَلِا يِف اْوُدِسْفُ ت َلْ ْمُهَل َليِقاَذِاَو

(40)

ٍ َنُرُعْشَي َّلْ ْنِكَلَو َنْوُدِسْفُملا ُمُى ْمُهَّ نِا َلَْا

Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, Ingatlah, Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak

sadar”.

Manusia wajib berakhlak terhadap lingkungan karena didasarkan beberapa alasan sebagai berikut: (1) Manusia hidup dan mati berada di alam.

(2) Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga kelestarian alam.

(3) Allah memerintahkan kepada manusia untu mengambi manfaat sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupan menjadi makmur.

(4) Manusia juga berkewajiban untuk mewujudkan kebahagiaan dan kemakmuran diatas muka bumi ini. 4. Tujuan Pendidikan Akhlak

Menurut Chabib Thoha kegunaan mempelajari akhlak ada dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

a. Tujuan umum adalah agar setiap orang memiliki pengertian baik buruknya suatu perbuatan, agar dpat mengamalkanya sesuai ajaran islam dan selalu berakhlakul karimah.

(41)

akhlak mulia dan membenci akhlak yang rendah, membiasakan siswa bersikap rela, optimis, percaya diri, menguasai emosi, tahan menderita dan sabar, membimbing siswa ke arah sikap yang sehat yang dapat membantu mereka berinteraksi sosial yang baik, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka menolong, sayang kepada yang lemah dan menghargai orang lain, membiasakan siswa bersopan santun dalam berbicara dan bergaul baik di sekolah maupun di luar sekolah, selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dan bermuamalah yang baik. (Zainuddin, 1999: 135-136)

Menurut Omar Muhammad Al Thoumy Al Syaibani tujuan pendidikan akhlak adalah menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat, kesempurnaan jiwa, menciptakan kebahagiaan, kemajuan dan keteguhan bagi masyarakat. (Omar Al Thoumy,1992: 346)

Adapun menurut Muhammad „Athiyyah Al-Abrasyi menjelaskan tujuan dari pendidikan moral dan akhlak islam adalah membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan mulia dalam bertingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Jiwa dari pendidikan islam adalah pendidikan moral dan akhlak (2003: 114).

(42)

bercita-cita tinggi, berkemauan keras, baik tingkah lakunya, manis tutur bahasanya, jujur dalam segala perbuatanya, suci murni hatinya (Mahmud Yunus, 1978: 22).

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, berkemauan keras dan memiliki hati yang suci untuk kebahagiaan didunia dan di akhirat, serta berguna bagi bangsa dan negara. 5. Metode Pendidikan Akhlak

Metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah, yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004: 155).

Menurut Miskawaih metode Pendidikan Akhlak yang baik ada dua hal yaitu pertama, kemauan yang sungguh-sungguh. Adanya kemauan secara sungguh-sungguh untuk berlatih secara terus-menerus dan menahan diri ( al-„adat wa al-jihad). Kedua, menjadikan pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya, yaitu berpengetahuan dan pengalaman berkenaan dengan hukum akhlak yang berlaku sebagai sebab munculnya kebaikan dan keburukan bagi manusia (Heri Gunawan, 2014: 312 ).

(43)

Dalam pendidikan metode mempunyai kedudukan yang sangat penting unuk mencapai tujuan.

Untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaaan pendidikan akhlak maka ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain metode keteladanan, metode pembiasaan, metode kisah, metode memberi nasehat, metode motivasi dan intimidasi, dan metode persuasi.

a. Metode Keteladanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keteladanan kata

dasarnya “teladan” yaitu (perbuatan atau barang dan sebagainya)

yang patut ditiru dan dicontoh (Arief, Armai. 2002: 117). Dengan demikian metode keteladanan adalah suatu cara dalam pengajaran dengan meniru dan mencontoh dari orang lain. Disekolah gurulah yang akan menjadi contoh para siswa untuk merealisasikan tujuan pendidikan supaya siswa dapat berkembang baik secara fisik maupun mental dan memiliki akhlak yang baik dan benar.

b. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan dalam kaitanya dengan pengajaran adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam.

(44)

bagian hidupnya seperti sholat, puasa, menghargai orang lain dan lain sebagainya.

c. Metode Kisah

Kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-Qur‟an banyak menceritakan para nabi dan Rasul. Dalam ranah pendidikan cerita memiliki daya tarik sendiri bagi anak didik, dimana jika seorang guru bercerita tenang sebuah kisah seorang peserta didik akan mengaktifkan segenap ideranya untuk memperhatikan. Sebab dalam kisah akan menceritakan suatu kejadian dimasa yang lampau, sekarang dan yang sebagainya. Metode ini juga sangat disukai siswa karena sangat mudah dalam pemahaman dan mengambil pelajaraan (ibrah), guru juga dapat menyertakan nasehat-nasehat untuk siswanya dalam Al-Qur‟an terdapat ayat yang mengandung metode cerita ini diantaranya:

.

نورّكفتي مهّلعل صصقلا صصق اف..

Artinya: ... Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir. (QS. Al-A‟raf ayat 176)

d. Metode Memberi Nasehat

Metode nasehat yang sesuai dengan Al-Qur‟an menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada jalan yang benar (Heri, 2014: 271).

(45)

dan menggoncangkan perasaannya selama waktu tertentu, seperti halnya seorang anak yang selalu mendapat nilai rendah dan diejek teman-temannya, jika seorang guru tidak memberi suatu pengarahan dan pembinaan maka anak tersebut tidak akan bisa berubah.

Oleh karena itu dalam pendidikan, nasehat tidaklah cukup bila tidak dibarengi dengan teladan dan perantara yang mungkin dapat diikuti dan diteladini. Seorang anak jika mendapat nasehat yang baik akan selalu mengingat dan menjadikannya sebagai teladan dalam hidupnya.

e. Metode Persuasi

Sedangkan menurut Prof. Dr. Hamka metode pengajaran akhlak ialah:

a. Metode Alami

Metode alami adalah suatu metode dimana akhlak yang baik diperoleh bukan melalui didikan, pengalaman ataupun latihan, tetapi diperoleh melalui insting atau naluri yang dimilikinya secara alami.(Zainuddin, 1999: 127)

(46)

didik karena secara harfiah manusia mempunyai potensi untuk berbuat kebaikan tinggal bagaimana memelihara dan menjaganya.

b. Metode Mujahadah dan Riadhoh

Mujahadah yaitu perjuangan yang dilakukan oleh guru yang mengasilkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Dibutuhkan perjuangan yang sangat berat, namun apabila dilakukan dengan kesungguhan pasti akan menjadi suatu kebiasaan. Metode ini sangat tepat untuk mengajarkan tingkah laku dan perbuatan baik lainya, agar peserta didik memiliki kebiasaan baik, walaupun harus diawali dengan usaha yang keras dan membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh.

Imam Al Ghazali sangat menganjurkan agar mendidik anak dan membina akhlaknya dengan cara latihan dan pembiasaan yang sesuai dengan perkembangan jiwanya walaupun seakan-akan dipaksseakan-akan, agar anak terhindar dari keterlanjuran yang menyesatkan (Zainuddin, 1991: 107).

Oleh karena itu, guru harus memberikan bimbingan secata terus menerus kepada peserta didiknya agar tujuan pendidikan akhlak dapat tercapai secara optimal.

c. Metode Teladan

(47)

Orangtua adalah salah satu contoh dan memberikan pengalaman-pengalaman yang akan diikuti oleh anak dalam ranah sikap, sifat dan perbuatan sehari-hari. Dalam lingkungan sekolah yang dapat dijadikan contoh yaitu guru. Sedangkan islam banyak memberikan contoh peneladanan akhlak yang baik yaitu Rasulullah SAW.

6. Evaluasi Pendidikan Akhlak

Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Dan pada dasarnya evaluasi suatu kegiatan atau proses untuk menentukan kualitas mutu dari sesuatu, atau memberikan jawaban atas pertanyaan: “What Value?". (Mulyadi, 2010: 1)

Menurut Suharsimi Arikunto dan Safruddin Abdul Jabar , evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menenukan alternative yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan (2004: 1-2). Evaluasi pendidikan akhlak harus melalui beberapa langkah yang bisa di rencanakan dalam kegiatan penilaian hasil belajar. Adapun beberapa langkah-langkahnya :

a. Merumuskan tujuan penilaian yang hendak dilakukan dalam proses belajar mengajar.

b. Menentukan aspek-aspek yang akan dinilai.

(48)

d. Memilih dan menyusun alat-alat penilaian yang akan digunakan sesuai dengan metode yang dipilih.

e. Menentukan dan menetapkan frekuensi penilaian. 7. Materi Pendidikan Akhlak di SMPIT

Dalam ranah pendidikan akhlak merupakan suatu pengalaman yang bersifat lengkap yang penyempurna bagi keimanan dan keislaman seseorang yang mengajarkan tata cara hidup manusia. Mata pelajaran akhlak yang merupakan bagian dari pendidikan agama Islam (PAI) yang didalam silabus disebut dengan akhlak yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan berakhlak mulia dalam diri sendiri, masyarakat, berbangsa dan bernegara melalui bimbingan, pengarahan, latihan, pembiasaan dan keteladanan.

Bahan-bahan atau materi pengajaran adalah sebagai rincian dari pokok-pokok bahasan dan sub-sub bahasan dalam GBPP atau bidang studi bersangkutan (Oemar Hamalik, 1989: 81).

(49)

Adapun ruang lingkup materi Akhlak di sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) meliputi: Hubungan manusia dengan Allah SWT, Hubungan manusia dengan sesama manusia, Hubungan manusia dengan Alam. Materi diatas sudah dijelaskan pada pembagian macam-macam akhlak dengan runtut dan jelas.

Ruang lingkup materi atau bahan pelajaran akhlak di SMP menurut Riduwan (2004: 34) yaitu:

1. Berlaku dengan sifat-sifat terpuji, diantaranya: a. Tawadhu‟

Tawadhu‟ adalah merendahkan diri untuk

menyembunyikan kemampuan yang dimilikinya oleh orang

lain. Orang yang mempunyai sifat tawadu‟ akan ditinggikan

derajatnya oleh Allah.

Keutamaan sifat tawadhu‟ adalah akan ditinggikan

derajatnya oleh Allah, mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Allah.

b. Taat

(50)

peraturan yang berlaku. Mentaati peraturan Allah merupakan akhlak terpuji dan hukumnya wajib.

c. Qanaah

Qanaah adalah suatu sikap menerima atas apa yang diberikan oleh Allh SWT dan merasa bahwa itu akan menjadi bagian pada dirinya.

Adapun manfaat qanaah adalah hatinya penuh keimanan dan keyakinan yang kuat kepada Allah SWT, dapat mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT, bisa hidup bahagia tanpa merasa adanya kekurangan dan mejadikanya mulia.

d. Sabar.

Sabar artinya teguh hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan ujian. Orang yang sabar tidak pernah mengeluh dan putus asa atas cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah, dia akan cenderung bersyukur dan ikhlas menerima tersebut.

Ada beberapa macam sabar yaitu:

a. Sabar dalam berperilaku yaitu sabar dalam melakukan pekerjaan tidak tergesa-gesa.

b. Sabar dalam penderitaan yaitu bila tertimpa musibah kita hendaknya menerima dengan lapang dada.

(51)

2. Menghindari sifat-sifat tercela

Ada beberapa contoh sifat tercela diantaranya:

a. Ananiah adalah mementingkan diri sendiri. Sikap ini disebut juga dengan egois, dimana seseorang yang memiliki sifat ini akan membahayakan bagi dirinya karena dia akan mejadi rakus dan akan berupaya menyingkirkan orang yang akan mengganggu tujuanya. b. Gadab adalah marah artinya, kondisi jiwa yang tidak

senang karena bertentangan dengan keinginan hatinya. Marah ini sangat berbahaya bagi pelakunya karena jika tidak bisa mengendalikanya karena bisa merugikan dirinya sendiri.

c. Hasad adalah dengki artinya, sutu sikap seseorang yang berusaha menghilangkan nikmat orang lain dan beharap nikmat itu berpindah pada dirinya.

3. Bertatakrama

Tata karama adalah suatu tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopan santunan terhadap orang lain maupun diri sendiri. Ada beberapa tata krama dalam kehidupan yaitu:

a. Tata krama dalam kehidupan

b. Tata krama dalam berhias dan berpakaian c. Tata krama dalam perjalanan

(52)

Dalam islam tata krama sendiri mengajarkan bahwa dalam kehidupan Allah tidak memandang harta, jabatan, golongan, suku dan kedudukan lainya, islam hanya memandang siapa yang bertaqwa adalah orang yang paling tnggi derajatnya. Orang yang bertaqwa berarti dia telah melakukan tata krama dalam kehidupanya. Tata krama yang baik adalah mencontoh nabi Muhammas SAW, dimana dialah panutan seluruh umat islam dalam bertingkah laku.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

(53)

2. Skripsi Samsul Ma‟arif yang berjudul Usaha Pembinaan Akhlak Siswa di Smk Pelita Salatiga tahun pelajaran 2015, Skripsi ini menjelaskan tentang usaha pembinaan akhlak siswa karena kondisi awal akhlak yang sudah baik, namun ada beberapa anak yang berakhlak kurang baik, seperti membolos, kurang sopan dengan guru dan lain-lain. Setelah dilakukan usaha-usaha pembinaan akhlak melalui tindakan preventif, kuratif an represif, walaupun masih ada kendala-kendala tapi pelaksanaanya isa dikatakan baik dan efektif. Tebukti sudah ada perubahan dari segi akhlak siswa. Penelitian terdahulu yang hampir sama dengan penelitian ini yaitu, dalam bidang kajian akhlak. Yang membedakan antara penelitian sebelumnya dengan pembahasan peneliti yaitu cara pengajaran akhlak dan jenjang sekolahan.

(54)

BAB III

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan peneliti adalah Deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka (Nazir, 1985: 64).

Peneliti memilih penelitian deskriptif ini bertujuan untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada tentang bagaimana implementasi pendidikan akhlak pada Siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/ 2018.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Disini peneliti bertindak sebagai pengamat patisipan, karena peneliti dapat berkomunikasi secara leluasa terhadap informan. Dalam hal ini peneliti diketahui statusnya oleh informan.

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga yang beralamatkan di jalan Argosari, Rt 03 Rw 02, Kelurahan Randu Acir, Kecamatan Argomulyo Salatiga.

(55)

C. Sumber data

1. Sumber data primer

Sumber data primer adalah data yang diambil secara langsung dari para subyek pendididkan yaitu kepala sekolah, para guru, dan peserta didik.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah data tambahan yang berasal dari sumber buku dan sumber-sumber lainya yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

D. Prosedur pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan prtanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaaan itu (Moleong, 2002: 135).

(56)

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematik terhadap gejala sosial maupun psikologi melalui penglihatan dan pencatatan secara langsung (Sabari, 2010: 380).

Peneliti mengamati proses kegiatan-kegiatan implementasi pendidikan akhlak, salah satunya yaitu

kegiatan muqayyam Qur‟an yag dilaksanakan setiap hari

sabtu sampai hari minggu di sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Himkah Salatiga. Dengan observasi, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, jelas dan paham dari setiap perilaku yang tampak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah, notulen rapat dan lain sebagainya (Moleong, 2011: 217).

(57)

menjadi bukti atau data tambahan guna mencapai data yang diinginkan.

Adapun Tahap-tahap Penelitian a. Tahap awal

1) Menyusun proposal penelitian 2) Menentukan tempat penelitian 3) Mengurus surat perizinan

4) Menyusun pertanyaan untuk wawancara b. Pelaksanaan Penelitian

1) Mengadakan observasi langsung ke SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga

2) Wawancara kepada kepala sekolah, guru PAI dan peserta didik.

3) Mengidentifikasi data. c. Akhir Penelitian

Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan data dengan teknik tringulasi.

E. Analisis Data

(58)

dapat dikelola, mensintensiskanya, mencari dan menemukan pola,, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data berlangsung secara bersama-sama dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu memilih data yang menjadi obyek formil dari teori yang digunakan untuk membedah fenomena dengan cara menyederhanakan data, memastikan bahwa data yang diperoleh adalah cakupan penelitian.

2. Penyajian Data

Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks untuk memudahkan penelitian dalam melihat pola-pola hubungan antara satu dengan yang lain. 3. Penyimpulan data

(59)

F. Pengecekan Keabsahan Data

(60)

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Profil Sekolah SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga a. Tinjauan Geografis

SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah yang berlokasi di jalan Argosari, Rt 03 Rw 02, Kelurahan Randu Acir, Kecamatan Argomulyo Salatiga. Sekolah ini berdiri di atas tanah seluas 10. 200 m3 yang didirikan pada tanggal 1 juli 2013. Sekolah ini berstatus hak milik yayasan.

b. Identitas Sekolah

1) Profil SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga Nama Sekolah : SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Nama Kepala Sekolah : Hendro Gunawan, S. Pd

Alamat Sekolah :

Jalan : Argosari Raya 03/02 Randuacir Kecamatan : Argomulyo

Kota : Salatiga

No. Telepon : (0298) 313288

Email : smpitnh_salatiga@yahoo.co.id a) Nama Yayasan: Wahana Bina Masyarakat b) Alamat Yayasan & No. Tlp:

(61)

Kelurahan : Sidorejo Kidul Kecamatan : Tingkir Kota : Salatiga c) Jenjang Akreditasi: B d) Tahun Didirikan: 2013 e) Tahun Beroperasi: 2013 f) Kepemilikan Tanah:

Status Tanah: Milik Yayasan Luas Tanah:10.200 m3

Surat Kepemilikan Tanah: Sertifikat g) Status Bangunan: Milik Yayasan

Surat izin bangunan: -

Luas seluruh bangunan: 10.000 m3

2. Visi dan Misi SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah merupakan sekolah yang berkualitas yang mempunyai visi dan misi yang luhur, yaitu:

a. Visi SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga Mencetak generasi yang Sholeh, Cerdas dan Mandiri. b. Misi SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga

(62)

2) Mengoptimalkan setiap potensi dan kecerdasan peserta didik untuk meraih keberhasilan bagi setiap peserta didik.

3) Menyelenggarakan pendidikan kecakapan hidup (life skill) dan pengembangan diri (self development) untuk menghasilkan peserta didik yang lebih mandiri dan bertanggung jawab. 4) Memberikan pelayanan pendidikan pada semua kalangan

dengan pendidikan inklusif.

3. Struktur Organisasi SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga Pendidikan yang efektif dan kondusif dalam pelaksanaanya tidaklah terlepas dari adanya organisasi struktural untuk mencapai tujuan dalam proses pendidikan. Adapun struktur organisasi SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga sebagai berikut:

Tabel. 4. 1 Struktur organisasi SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

NO NAMA JABATAN

1 Ahmad Rokhim, S. Hut Kepala Yayasan 2 Hendra Gunawan, S.Pd. Kepala Sekolah 3 Susilowati, S.T Wakil Kepala

4 Sani Fajrul Hasanah, S.Pd.I Bendahara dan Kepala TU 5 Abdul Kholik, SH Staff Tenaga Administrasi 6 Dwi Galih Priyanto PAI

7 Nurul Hidayah, S.Pd. Humas 8 Erna Ayu Rohkhayani, S.Pd Kesiswaan

(63)

11 Dina Arumsari, S.Si, M.Si Pelatihan Ekstra Sains 12 M. Aminullah Ibrahim Pelatihan Ekstra Kaligrafi 13 Ratih Asti Supriyanto, M.Pd Guru pembina khusus 14 Mahfud Sodikin Tahfiz

15 Mulyono Petugas Kebersihan

16 Nur Abidin Pengemudi

17 Dardiri Tukang Kebun

Sumber: Dokumen sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

4. Keadaan Guru SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah yang memiliki guru tetap dan tidak tetap. Adapun jumlah guru yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. 2 Keadaan guru SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

No Guru/ Staf Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Guru Tetap 8 7 15

2 Guru Tidak Tetap 2 - 2

Sumber: Dokumen sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

5. Keadaan siswa SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

(64)

Tabel 4. 3 Keadaan siswa di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Seluruh Siswa

L P

Tabel 4. 4 Keadaan Prestasi Siswa

No. Nama siswa Prestasi Tingkat Kota Salatiga 2017

Juara II Tartil dalam lomba PHBI Tingkat Kota Salatiga 2017

Juara III Lomba Tartil Putri Festifal Lomba Islami SMA N 1 salatiga 2017

2 Ghunnyatullami‟ah Juara III Lomba OSN Matematika

Tingkat Kota salatiga Tahun 2017

3 Thoriq Ibadurrahman

Juara II Kaligrafi dalam Lomba MAPSI Tingkat Kota salatiga 2017

(65)

MAPSI tingkat Kota Salatiga 2017

6 Regu Pramuka Putri Juara Harapan II Lomba Pionering tahun 2017

7 Khusnul Fauz Syifa Nabila

Juara II kategori SMP dalam lomba Cooking Competition International Chef Day di SMK N 1 Salatiga Tahun 2017

8 Muhammad Robih

Juara III cabang Taekwondo kelas under 36 kg putra SMP POPDA Tingkat Kota V Se Jawa- Bali dan Invitasi tahun 2017

10 Syifa Divanti Alya Nugraha

Juara II Kategoria Poomsae Putih s.d Kuning KADET Putri Magelang Open Taekwondo Championship Walikota Cup V Se Jawa- Bali dan Invitasi tahun 2017

11 Nabilla Atayya Kautsarani

Juara II Kategori Poomsae Putih s.d Kuning KADET Putri Magelang Open Taekwondo Championship Walikota Cup V Se Jawa- Bali dan Invitasi tahun 2017

12 Hedona Hilwa Taqiyya

(66)

Championship Walikota Cup V Se Jawa- Bali dan Invitasi tahun 2017

13 Regu Pramuka Putri

Harapan II Lomba Pioneering Kategori SMP Putri Piala Komandan Kodim 0714 SLG

Sumber: Dokumen sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

7. Keadaan Sarana dan Prasarana a. Jenis Ruangan

Tabel 4. 5 keadaan Sarana dan Prasarana dengan jenis ruangan

No Jenis Ruang Jumlah Kondisi

1 Ruang Kelas 6 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Pimpinan Sekolah 1 Baik

4 Ruang Tata Usaha 1 Baik

5 Ruang Perpustakaan 1 Baik

6 Ruang Masjid/ Musholla 1 Baik

7 Ruang UKS 1 Baik

8 Ruang Kantin 1 Baik

9 Kamar Mandi/ WC Siswa 2 Baik 10 Kamar Mandi/ WC Guru 2 Baik

11 Ruang Parkir 1 Baik

(67)

b. Perlengkapan Ruang Kelas, Guru dan Tata Usaha

Tabel 4. 6 Perlengkapan Ruang kelas, Guru dan Tata Usaha No Jenis Barang Jumlah Kondisi

Sumber: Dokumen sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

c. Perlengkapan Perpustakaan

Tabel 4. 7 Perlengkapan Perpustakaan

No Jenis Barang Jumlah Kondisi

1 Rak Buku 2 Baik

2 Meja Pembaca 5 Baik

(68)

4 Whiteboard 1 Baik

d. Perlengkapan Laboratorium IPA/ Pusat Sumber Belajar

Tabel 4.8 Perlengkapan Laboratorium IPA/Pusat Sumber Belajar No Jenis Barang Jumlah Kondisi

Tabel 4.9 Perlengkapan Kamar Mandi

No Jenis Barang Jumlah Kondisi

(69)

2 Kloset 1 Baik

3 Gayung 1 Baik

4 Gantungan pakaian 1 Baik

5 Tempat sampah 1 Baik

Sumber: Dokumen sekolah SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

8. Gambaran Informan

a. Hendra Gunawan, S.Pd.

Hendra Gunawan, S. Pd selaku kepala sekolah sejak tahun 2013. Dalam penelitian ini nama kepala sekolah menggunakan inisial yaitu HD.

b. Dwi Galih Priyanto

Dwi Galih Priyanto selaku guru Pendidikan Agama Islam sejak tahun 2013. Dalam penelitian ini nama guru PAI menggunakan inisial yaitu DG.

c. Muhammad Aminullah Ibrahim

Muhammad Aminullah Ibrahim selaku guru BP sejak tahun 2017. Dalam penelitian ini nama Guru BP menggunakan inisial yaitu MA.

d. Susilowati, S.T

Susilowati, S.T selaku pembina kurikulum. Dalam penelitian ini nama guru tersebut menggunakan inisial yaitu SS.

(70)

Heru Gunawan, S.Pd selaku guru pendamping mentoring. Dalam penelitian ini guru tersebut menggunakan inisial sebagai HR. f. Nurul Hidayah, S.Pd.

Nurul Hidayah, S.Pd selaku guru pendamping mentoring. Dalam penelitian ini menggunakan inisial sebagai NH.

g. Dina Arumsari, S.Si, M.Si

Dina Arumsari, S.Si, M.Si selaku guru pendamping mentoring. Dalam penelitian ini menggunakan inisial sebagai DA.

h. Muti‟ah Fisabillihab

Muti‟ah Fisabillihab selaku siswa kelas VII. Dalam penelitian ini

nama siswa tersebut menggunakan inisial yaitu MF. i. Ifla Sahla

Ifla Sahla selaku siswa kelas VII. Dalam penelitian ini nama siswa tersebut menggunakan inisial yaitu IS.

j. Akbar Riski

Akbar Riski selaku siswa kelas VII. Dalam penelitian ini nama siswa tersebut menggunakan inisial yaitu AR.

B. Temuan Penelitian

1. Implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018

(71)

Menurut HG upaya yang dilakukan sekolah dalam implementasi pendidikan akhlak , sebagai berikut:

“Upaya sekolah dalam penerapan akhlak terhadap siswa siswi di SMP IT Nidaul Hikmah adalah Mensosialisasikan indikator lulusan siswa SMPIT Nidaul Hikmah, mensosialisasikan adab atau SOP keseharian di sekolah, evaluasi pekanan melalui kegiatan Bina Pribadi Islami (mentoring) dan evaluasi bulanan melalui pantauan isian buku evaluasi

yang diisi oleh orangtua siswa” (wawancara dengan HG, pada tanggal 10 Januari 2018).

Implemetasi juga dilakukan pada saat proses belajar mengajar khususnya pelajaran PAI. Sebagaimana yang telah dituturkan oleh DG sebagai berikut:

“upaya yang dilakukan guru itu mengacu pada peraturan sekolah diantaranya yaitu mentoring atau biasa disebut dengan Bina Kepribadian, dimana mentoring ini dilakukan selama satu jam dan isi pembahasanya ada aqidah, Akhlak, SKI, dan lain-lainya yang temasuk dalam pelajaran PAI. Upaya selanjutnya yaitu Ibadah Tabiah atau kebiasaan itu dilakukan untuk menanamkan sikap kemandirian, kebiasaan yang baik.

Kemudian Buku Mutaba‟ah atau karakter siswa, dimana buku

ini mengatur tentang apa yang dilakukan siswa dari bangun tidur sampai tidur lagi seperti: sholat subuh, menata tempat tidur dan lain-lain. Buku muktaba‟ah ini diisi oleh orangtua siswa. Kemudian ada juga pagi setelah bel berbunyi siswa diberikan motivasi oleh walikelas masing-masing. Kemudian pelajaran PAI itu selama 3 jam setiap minggu dan ada jam khusus untuk pelajaran Al-Qur‟an yang dalam seminggu itu

ada 9 jam dan juga mengontrol siswa yang berkelakuan jelek.” “Semua itu dilakukan mempunyai tujuan yaitu guna

pembiasaan Islami siswa.” (Wawancara dengan DG, pada tanggal 10 januari 2018).

Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh HG sebagai berikut:

“Pembelajaran di SMP ini memadukan antara pelajaran umum

dengan agama, jadi setelah anak paham anak bisa

mengamalkan materi yang diajarkan”(hasil wawancara dengan

(72)

MA juga menambahkan bahwa upaya yang dilakukan sekolah dalam implementasi akhlak adalah sebagai berikut:

“Sekolah berupaya menjadikan dari berbagai elemen yang ada

disekolahan sebagai pendorong dan pemupuk dalam penerapan terbinanya akhlakul karimah dari kegiatan seluruh prosedur operasional sekolah, tata tertib sampai aktifitas aau kegiatan pendukung yang lain. Adapu tujuanya adalah agar dan dapat diharapkan seluruh yang ada di sekolah dapat berperilaku dan berakhlak sebagaimana akhlak Rasulullah SAW” (wawancara dengan MA, pada tanggal 11 Januari 2018).

Menurut SS sebagai guru dalam bidang kurikulum menjelaskan langkah-langkah dalam implementasi pendidikan akhlak sebagai berikut:

“Di sekolah ini dalam implementasi pendidikan akhlak ada

langkah-langkahnya yaitu menegakkan standart kelulusan yang berpribadi islami, kemudian sosialisasi SOP, motivasi pagi dari wali kelas, kemudian ada pembinaan melalui pendidikan PAI, pembinaan kepribadian Islami (BPI), mengikuti kegiatan keislaman pada hari besar islami, seperti lomba-lomba keagamaan. Dalam kurikulum kita ada pelajaran khusus yaitu muqayyam qur‟an itu setiap satu bulan

sekali, buku mutaba‟ah dan mentoring. Siswa juga kita latih untuk menyampaikan qultum ba‟da dhuhur dan laporan evaluasi SKL setiap tengah semester” (hasil wawancara dengan SS, 11 Januari 2018).

Ada beberapa kegiatan khusus yang ada pada kurikulum SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah salah satunya yaitu mentoring. Mentoring ini dijelaskan oleh HR.

“Kegiatan mentoring ini memiliki materi, materinya itu dari

buku arosat. Buku tersebut berisi tentang Al- Qur‟an, aqidah, hadis, akhlak fiqih dan sirah”(hasil wawancara dengan HR, 11 Januari 2018 )

Kemudian NH juga menambahkan:

(73)

mengumpulkan dan membahas buku mutaba‟ah tentang

permasalahan dirumah, setelah itu guru pendamping akan

memberikan materi yang terakhir tanya jawab” (hasil

wawancara dengan NH, 11 Januari 2018).

Di dalam Buku mutaba‟ah ada beberapa aspek yang harus

8 Murajaah hafidz ¼ juz Iya/ kadang-kadang

Sependapat dengan NH, DA juga menambahkan bahwa:

“untuk kegiatan praktik pendidikan akhlaknya disekolah berupa sholat sunnah, qultum dan lain-lainnya, sedangkan praktik yang

dirumah itu dengan buku mutaba‟ah yang diisi orang tua”

(74)

Contoh kegiatan keagamaan di SMP Islam Terpadu. Sebagaimana dituturkan oleh MF sebagai berikut.

“Disekolahan kami mendapatkan pembinaan pembelajaran tentang akhlak dari kegiatan ibadah sunah seperti sholat dhuha, puasa sunah dan dari guru-guru kami yang memberikan contoh akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari seperti senyum, sapa dan salam. Kalau tujuanya supaya siswa mempunyai budi pekerti dan adab yang mulia. Dan menurut kami sudah bagus tapi kadang guru kurang tegas” (Wawancara dengan MF, pada tanggal 11 Januari 2018)

Di SMP Islam Terpadu juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang dapat membentuk akhlak siswa sebagaimana yang dituturkan oleh IS:

“Setiap tahun ajaran baru ada kegiatan malam bina Iman dan

taqwa. Kegiatan tersebut dilakukan dua hari satu malam disekolah. Siswa dilatih melakukan hal-hal yang baik dari pagi sampai malam, ada sholat sunnah, mengaji, dan lainya.”

AR juga menambahkan kegiatan yang dilakukan disekolah yaitu:

“Setelah sholat dhuhur saya pernah mengisi kultum. Saat

kultum materi yang biasa dibacakan itu tentang adab-adab

islami.”(hasil wawancara dengan AR, 10 Januari 2018) Tidak hanya itu, MA juga menambahkan:

“kegiatan yang dapat membentuk akhlak siswa juga bisa

dengan peringatan hari besar seperti, siswa zakat disekolah, kemudian para siswa kami tuntun untuk memberikan kepada fakir miskin yang sudah kami minta datang esekolah, siswa sendiri pula yang memberikannya. Saat ramadhan kita

melaksanakan bakti sosial dan lomba islami.” (hasil

wawancara dengan MA, 11 Januari 2018)

(75)

kurikulum sekolah, dimana semua sekolah yang berbasis IT (Islam Terpadu) melaksanakan program tersebut dengan nama yang sama pula.

2. Hambatan yang di hadapi dalam Implementasi Pendidikan Akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga

Suatu kegiatan pastilah ada suatu hambatan. Begitu juga dengan upaya dalam implementasi Pendidikan Akhlak siswa di SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga. Hal ini telah dijelaskan oleh kepala sekolah, guru BP, guru PAI, guru bagian kurikulum, guru pendamping mentoring dan siswa.

Hasil wawancara dengan HG adapun hambatan-hambatannya adalah:

“Hambatan selama pelaksanaan implementasi akhlak selama ini adalah guru masih belum konsisten dalam menerapkan dan

mengevaluasi aktivitas atau perilaku siswa secara rutin”

(wawancara dengan HG, 10 januari 2018).

Perbedaan status sosial siswa juga menjadi suatu hambatan seperti yang dituturkan oleh DG bahwa :

“Hambatanya itu karena antara siswa satu dengan yang lainya

mempunyai karakter yang berbeda, jadi diperlukan juga metode dan penyampaian yang berbeda-beda. Saat menggunakan metode A tidak semua siswa faham dan menyukai metode A. Jadi disini guru benar-benar dituntut harus memahami karakter anak didiknya. Kemudian hambatan selanjutnya menyangkut

tentang buku mutaba‟ah, guru bisa mengetahui kegiatan siswa

dengan buku tersbebut, jika orangtua tidak bisa bekerjasama maka sangat sulit untuk sekolah khususnya guru untuk mengontrol anak. Bahwasanya guru bisa mengetahui kebiasaan dan kegiatan yang dilakukan dirumah hanya dengan buku

(76)

Pernyataan diatas diperkuat dengan apa yang telah dituturkan oleh MA yaitu:

“Kurangnya keistiqomahan dalam penerapan dan berperilaku yang sesuai akhlaqul karimah, karena hal ini seharusnya setiap penduduk lingkungan sekolahan menerapkan dan melakukanya begitupun hal ini terhambat dengan faktor eksternal anak anak peserta didik, yang mana di luar sekolahan atau ketika mereka

“menurut saya sebagai guru pendamping mentoring yang dapat

menjadi hambatan dalam implementasi akhlak itu ketika guru kurang profesional dalam menerapkan akhlak, karena guru itu manusia biasa yang terkadang masih ada khilafnya” (hasil wawancara dengan HR, 11 Januari 2018 ).

SS juga menjelaskan bahwa :

“sekolah SMP ini temasuk masih baru jadi untuk implemetasi

pendidikan akhlak yang menjadi hambatan yang utama yaitu sarana dan prasarana yang kurang dan masih dalam proses pembangunan. Untuk ruang praktik, lab komputer, uks dan lainya itu belum ada, jadinya ruang guru kita rangkap juga

menjadi ruang lab komputer” (hasil wawancara dengan SS, 11

Januari 2018)

Selaras dengan SS, NH juga menambahkan :

“kurangnya ruang kelas, maka saat praktek komputer guru yang

sedang tidak mengajar harus keluar ruangan terlebih dahulu. Tidak hanya itu orangtua juga berpengaruh, karena ada beberapa orangtua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan di sekolah, kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh besar dalam

tingkah laku anak, seperti handphone atau gadget. ” (hasil

wawancara dengan NH, 11 Januari 2018).

Gambar

Tabel. 4. 1 Struktur organisasi SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah
Tabel 4. 2 Keadaan guru SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga
Tabel 4. 3 Keadaan siswa di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah
Tabel 4. 5 keadaan Sarana dan Prasarana dengan jenis ruangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada sentra industri bakpia di daerah Pathok Ngampilan Yogyakarta maka dapat diketahui bahwa struktur pasar yang

DAMPAK TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN DAYA PIKIR ANAK USIA DINI. KARYA TULIS ILMIAH Di susun oleh : Nora

Program studi Ekonomi Syariah yang sudah ada sejak tahun 2010 merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di STEBIS Darussalam Ogan Komering Ilir Ogan Komering

individual functioning or whether they need to undertake further work at the text modelling or joint construction stages... INDEPENDENT CONSTRUCTION OF

mean pre test kelas eksperimen 57,60. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen menggunakan model Two Stay Two Stray lebih tinggi

Sejalan dengan pendidikan islam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk anak usia dini, antara lain; metode keteladanan yang sekaligus merupakan contoh yang akan

Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 201 Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 201 Pegumuman ini mendahului

Analisis penguatan front wheel alignment mengacu pada pengaturan pada tiap faktor front wheel alignment mencakup perubahan camber, spesifikasi awal menggunakan