• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 200172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 200172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN

MEMBACA AL-QUR’AN

MATERI AYAT-AYAT

TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN

PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI

KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MASRUROH

NIM 11113144

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

▸ Baca selengkapnya: manfaat membaca ayat 15

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

ُﺮْﯿَﺧ

ْنَا ْﺮُﻘْﻟا َﻢﱠﻠَﻌَﺗ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛ

ُﮫَﻤﱠﻠَﻋَو

“Sebaik-baik Kamu Adalah Orang Yang Belajar Al-Qur’an Dan Yang

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan dalam hati, saya persembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orang tuaku Bapak Qudasi Abbas dan mamakku Sujaryati dengan

tulus mendo’akan setiap waktu tanpa putushingga aku menjadi seperti ini.

2. Kakakku tercita Kak fut, Mb Fu’ah, Mb Tukhah, Kak Ainun,Kak Misbah,

kak masykur, Kak Tulkhah, mas dan mb iparku dan adikku tercinta Umi

Mas’adah yang selalu ku rindukan kebersamaannya.

3. Saudara, Sahabat dan juga kerabatku seperjuangan Zuny, Ama, Mb Maya,

Mb Istri, Sopy, Mb Fadhil, Mb Uzi, Mb Naryanti , dek Miladil, Dek

Nikmah, Dek Inna, Dek Cinta dan yang lainnya.

4. Rekan-rekan Pengurus PPTI AL FALAH masa khidmah 2016/2017;

5. Mahasiswa Al-Falah dan PAI Angkatan 2017, dan

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan penulisan karya tulis tugas akhir ini, untuk memenuhi

sebagian syarat-syarat dinyatakan lulus bagi mahasiswa progdi sarjana Pendidikan

Agama Islam .

Sholawat dan salam senantiasa tercurakan kepada Rosulullah SAW yang

menjadikan imam, pembimbing serta panutan bagi seluruh umatnya.

Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menerima bantuan dari berbagai

pihak dan menyelesaikan karya tulis tugas akhir ini. Oleh sebab itu, penulis

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rohmat Hariyadi, M. Pd.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Pembimbing Akademik Bapak Mufiq, S.Ag, M. Phil.

5. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs.Wahyudhiana, MM. Pd.

6. Pengasuh PPTI Al FALAH, Ibu Hj. Latifah Zoemri yang penulis nantikan

nasihat, berkah dan do’anya.

7. Para ustadz dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkna ilmunya.

8. Kepala SMK Saraswati Bapak Drs. Edy Triyanto Basuki, M. Pd. yang telah

(8)
(9)

ABSTRAK

Masruroh. 2017. Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Materi Ayat

-Ayat Tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Kota Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing Drs.H. Wahyudiana, M.M.Pd.

Kata Kunci : kemampuan membaca Al-Qur’an dan metode Al-Bayan.

Penelitian ini membahas tentang Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Materi Ayat-Ayat tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Fokus penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan siswa membaca Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018? (2) Apakah menggunakan metode Al-Bayan dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?

Kehadiran peneliti dilapangan sangat penting mengingat skripsi ini adalah Penelitian tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Dengan objek penelitian ini adalah siswa kelas X OI sebanyak 24 siswa dan satu satu guru kolaborator yaitu ibu Nurul Inayah.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...iv

HALAMAN MOTTO ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ...x

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Penelitian ...4

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ...5

E. Manfaat Penelitian ...6

F. Definisi Operasional ...8

G. Metode Penelitian ...10

H. Sistematika Penulisan ...15

(11)

1. Pengertian Al-Qur’an ...17

2. Tujuan Membaca Al-Qur’an ...17

3. Kedudukan Orang yang Membaca Al-Qu’an ...19

4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ...21

5. Hukum Mempelajari Al-Qur’an ...22

6. Ilmu Tajwid ...23

B. Ayat-Ayat Tentang Akhlak ...27

1. Akhlak Mahmudah atau Akhlaqul karimah ...29

2. Akhlak Madzmumah ...31

C. Metode Al-Bayan ...33

1. Cara Kerja MetodeAl-Bayan ...33

2. Cara Menggunakan Metode Al-Bayan ...34

3. Manfaat Menggunakan Metode Al-Bayan ...35

4. Tatacara Pembelajaran ...36

BAB III.PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ...38

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ...48

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...55

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...62

1. Pra Siklus ...62

(12)

3. Siklus II ...65

B. Pembahasan ...66

1. Pra Siklus ...66

2. Siklus I ...68

3. Siklus II ...71

C. Peningkatan Pra Siklus ke Post Test ...74

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ...75

B. Saran ...76

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar ...23

Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah ...25

Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah...25

Tabel 2.4 Contoh Bacaan Ikhfa ...26

Tabel 2.5 Cara Kerja I Metode Al-Bayan ...33

Tabel 2.6 Cara Kerja II Metode Al-Bayan ...34

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru Dan Mata Pelajaran ...40

Tabel 3.2 Waktu Penelitian ...44

Tabel 3.3 Keadaan Siswa ...45

Tabel 3.4 Jumlah Siswa Kelas X OI ...47

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ...62

Tabel 4.2 Hasil Siklus I ...63

Tabel 4.3 Hasil Siklus II ...65

Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ...66

Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...68

Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...71

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Menguasai Cara Belajar Membaca ...36

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru dan Siswa

Lampiran 4 : Soal Evaluasi

Lampiran 5 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaraan

Lampiran 6 : Lembar Konsultasi

Lampiran 7 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 10 : Daftar SKK

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran

yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di

Indonesia. Hal ini dikarenakan kehidupan beragama merupakan salah satu

dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu dengan

dimensi kehidupan lain pada setiap individu warga negara.

Pasal 39 ayat 2 Undang-undang nomer 2 Tahun 1989, pendidikan

Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan takwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik

yang bersangkutan dengan mempertimbangkan tuntunan untuk menghormati

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Fakultas IAIN Walisongo

Semarang, 1999:11).

Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah salah satu jenis

pendidikan agama yang didisain dan diberikan kepada siswa yang beragama

Islam dalam rangka untuk mengembangkan keberagamaan Islam mereka.

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk memberikan “Corak Islam”

pada sosok lulusan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan tersebut

dapat dicapai dengan memberikan materil/pengalaman yang berisi pelajaran

(17)

Thoha, Dkk, (1986: 135) mengatakan bahwa Membaca adalah kunci

ke kudang ilmu, ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari

melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca menentukan hasil

penggalian ilmu itu. Karena itu dapat kita katakan ketrampilan membaca

sangat diperlukan dalam dunia modern, dunia buku.

Membaca merupakan mata pelajaran tertua dalam sekolah formal.

Bukanlah setiap sekolah mencantumkan mata pelajaran utamanya membaca,

menulis dan berhitung. Sekarang pun membaca, menulis dan berhitung masih

tetap diajarkan di sekolah. Hal yang sama terdapat atau terjadi pula di sekolah

–sekolah di Indonesia. Salah satunya adalah dengan membaca Al-Qur’an.

Al- Qur’an adalah kitab umat Islam yang merupakan mukjizat Nabi

Muhammad SAW, yang terbesar. Dengan membaca Al-Qur’an setiap hari,

menjadi tenang, tentram, damai, dan bahagia karena Al-Qur’an dapat

dijadikan sebagai obat hati (Najati, 1993: 116 ).

Dalam Islam akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji

disebut dengan akhlak mahmudah, sedangkan akhlak tercela disebut dengan

akhlak madzmumah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah yang

paling sempurna. Salah satu kesempurnaannya adalah akal. Dengan akal,

manusia dapat berfikir, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang paling

tinggi, baik di mata Allah SWT., maupun makhluk Allah yang lainnya. Selain

(18)

ditinggalkan karena akan menurunkan derajat di mata Allah dan

makhluk-makhluk-Nya yang lain (LKS, 22).

Firman Allah dalam surat Al-Baqoroh: 45

َٰﻠﱠﺼﻟاَوِﺮْﺒﱠﺼﻟﺎِﺑا ْﻮُﻨْﯿِﻌَﺘْﺳاَو

Artinya”Jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.

Firman Allah dalam surat Al Anfaal: 27

َل ْﻮُﺳﱠﺮﻟاَو َﷲا ْﻮُﻧ ْﻮُﺨَﺗ َﻻا ْﻮُﻨَﻣَا َﻦْﯾِﺬﱠﻟاﺎَﮭﱡﯾَاﺎَﯾ

Artinya”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhiyanati Allah dan rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhiyanati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.

Surasman, (2008:ix) mengatakan bahwa Metode Al Bayan adalah

metode yang mengajarkan cara cepat belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang

baik dan benar menurut ilmu tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi

dengan pengetahuan tajwid praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia.

Bacaanya menggunakan bacaan yang sudah umum di Indonesia yakni bacaan

menurut riwayat Imam Hasfh’an ‘Ashim Thariq Syathibiyyah. Mempelajari

pelajaran ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara

betul (fasih), memelihara bacaan dari kesalahan dan perubahan serta

(19)

Pendidikan Agama Islam wajib dilajari di dunia Pendidikan

khususnya di pendidikan Formal atau Umum seperti SMK Saraswati Salatiga.

Yang mana SMK tersebut notabenya adalah Sekolah Umum, dengan adanya

Pendidikan Agama Islam siswa dapat memiliki akhlak yang baik, menjaga

silaturrohim dan saling tolerasi dengan Agama yang lain. Pendidikan Agama

Islam ini juga mengajarkan agar siswa dapat mempelajar Al-Qur’an kalam

Allah SWT dengan membaca yang baik dan benar berdasarkan ilmu tajwid.

Berangkat dari hal tersebut maka penulis bermaksud mengadakan

penelitian di SMK Saraswati Kota Salatiga dengan memberi judul penelitian:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI

AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN

PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN

PELPELAJARAN 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah yang

akan dibahas lebih lanjut, pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaiman kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat

tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK

(20)

2. Apakah penggunaan metode Al-Bayan dapat meningkatkan kemampuan

siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan

metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga

Tahun pelajaran 2017/2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Qur’an

materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa

kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui penggunaan metode Al- Bayan dapat meningkatkan

kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak

dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota

Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang

dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk

memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa,2009:63).

Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan

masalah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis

dalam Penelit Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: ada peningkatan dari

(21)

ayat-ayat tentang materi akhlak pada siswa kelas X semester 1 SMK

Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Al-Bayan dapat dikatakan efektif apabila

indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat

dirumuskan penulis adalah:

a. Siswa dapat tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam

kegiatan pembelajaran siswa menjadi semangat belajar membaca

Al-Qur’an. Dampak dari rasa ingin belajar membaca Al-Qur’an tersebut

menjadikan siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di kelas.

b. Terdapat peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada meteri

ayat-ayat tentang akhlak.

c. Dapat membaca dengan baik dan benar disertai dengan tajwid.

d. ≥ 85% dari jumlah siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga

memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

indikator sekolah dalam tes.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

kalangan masyarakat pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang

(22)

1. Manfaat Teoritis

Dengan metode Al-Bayan diharapkan penelitian ini dapat mendukung

majunya Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian ini, apabila ternyata

ada kemampuan membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak

dengan metode Al-Bayan, maka diharapkan adanya pemahaman akan arti

pentingnya keinginan dan kemampuan membaca Al-Qur’an materi

ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al Bayan secarafasihdan benar.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk guru

1. Dapat meningkatkan profesionalitas mengajar bagi guru

Pendidikan Agama Islam.

2. Dapat meningkatkan kreaktivitas guru dalam menyajikan

pembelajaran.

b. Untuk Siswa

1. Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Pendidikan

Agama Islam.

2. Memberikan motivasi dan semangat untuk pemperhatikan

penjelasan guru.

3. Melalui metode Al-Bayan, memudahkan siswa untuk

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an denganfasih dan

benar materi ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak mahmudah dan

(23)

c. Untuk Sekolah

1. Memberikan kemajuan pendidikan dalam bidang Agama.

2. Sekolah yang maju Agamanya, akan membuka peluang untuk

menambah jumlah peserta didik.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan pahaman terhadap judul skripsi di atas,

maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:

1. Kemampuan membaca Al-Qur’an

Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan tolak ukur seseorang

dalam membaca dan memahami bacaan secara betul (fasih). Al-Qur’an

secara etimologis berati bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an

merupakan bentuk masdar dari kata kerjaqara’a. Adapun menurut istilah

para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah SWT.

Kepada Nabi Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir, bernilai

ibadah bagi umat muslim yang membaca dan ditulis dalam mushaf.

(Amrullah, 2008: 1)

Jadi kemampuan membaca Al-Qur’an yang dimaksud peneliti

adalah tolak ukur siswa untuk memahami bacaan secara baik (fasih) dan

benar, Al-Qur’an kalamullah yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir (generasi ke generasi

agar bisa menghafal, memehami dan menyampaikan Al-Qur’an kepada

(24)

muslim yang membaca (mempelajari bacaan Al-Qur’an dan

mengamalkannya) dan ditulis dalam mushaf.

2. Ayat-ayat tentang akhlak

Secara etimologis, kata Akhlakadalah sebuah kata yang berasal dari

bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq

yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut

terminologis, secara terminologis dikemukakan oleh Prof. Dr. Ahmad

Amin dalam kitab al-Akhlalaq bahwasannya akhlak adalah aadatul

iraadah atau kehendak yang dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia

melakukan suatu perbuatan, baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir.

Akhlak Mahmudah adalah segala perbutan-perbuatan yang menjadi

kebiasaannya bernilai baik. Sedangkan Akhlak Madzmumah adalah segala

perbuatan-perbuatan yang menjadi kebiasaannya bernilai buruk.

3. Metode Al-Bayan

Metode Al Bayan adalah metode yang mengajarkan cara cepat

belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu

tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid

praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia. Bacaannya menggunakan

bacaan yang sudah umum di Indonesia.

Kelebihan dalam menggunakan metode Al-Bayan adalah waktu

pertemuan bisa dipersingkat jika hanya ingin menguasai cara membaca

(25)

metode Al-Bayan di SMK Saraswati adalah untuk meningkatkan

kemampuan membaca dan memahami tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.

G. Metode penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasikan kondisi praktek pembelpelajaran mereka, dan belajar dari

pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan

perbaikan dalam praktek pembelpelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata

dari upaya mereka (Wiriaatmadja, 2005:13).

1. Rancangan Penelitian

Rancanga penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh

pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar

peserta didik menjadi meningkat (Tampubolon, 2014:19). Alasan utama

pemilihan rancangan PTK dikarenakan peneliti dapat secara langsung

terlibat dalam proses penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Saraswati Kota

Salatiga. Alasan mengambil subjek siswa kelas X dikarenakan kurangnya

motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi

membaca Al-Qur’an sehingga berdampak kurangnya memampuan

membaca siswa di kelas X. Penelitian memilih di SMK Saraswati Kota

(26)

lapangan di SMK Saraswati tersebut, sehingga peneliti sudah sedikit

paham dengan keadaan siswa.

3. Lokasi Penelitian

SMK Saraswati teletak di JL. Hasanudin no.738, Mangunsari, Sidomukti,

Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721.

4. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto dkk (2006:16) ada empat tahap dalam pelaksanaan PTK

ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning). Tahap ini meliputi kegiatan:

1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang

lalu.

2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar siswa.

3) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan.

4) Menyiapkan materi dan alat bantu yang akan digunakan.

b. Pelaksanaan (Action)

Setelah menyelesaikan persiapan, guru melaksanakan tahapan

untuk melaksanakan tindakan kelas yang sebenarnya sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun. Tugas utama observasi

adalah melakukan pengamatan dan mengungkapkan peristiwa yang

terjadi, baik aktivitas, respon siswa maupun kegiatan guru dalam

(27)

memberikan motivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung

dengan berpedoman pada observasi yang telah disiapkan.

c. Pengamatan (Observation)

Penelitian pengamati jalannya proses belajar mengajar yang

sedang berlangsung dengan menggunakan format observasi.

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru sebagai

penelitian kegiatan siswa dan rekan seperjuanag mengamati aktivitas

guru selama melakukan pembelpelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Dalam tahapan ini penelitian mengungkapkan dan mengevaluasi

dari apa yang sudah dilakukan dalam penelitian baik kekurangan

maupun kelebihan komponen belajar saat penelitian tindakan kelas

berlangsung. Tindakan-tindakan yang belum berhasil maka harus

diperbaiki kembali untuk siklus kedua (berikutnya), (Arikunto,

2007:19).

5. Instrumen Penelitian

pengertian instrument adalah tes atau alat yang digunakan untuk

mengukur prestasi siswa, hasil belajar siswa, keberhasilan pembelajaran

siswa. Instrumen yang peneliti gunakan di SMK Saraswati meliputi:

a. Tes tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal jawaban diberikan oleh siswa yang

(28)

digunakan untuk menilai siswa dalam pemahami tajwid bacaan

Al-Qur’an.

b. Tes lisan

Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan

(Fathurrohman & Sutikno, 2007:84). Tes ini digunakan untuk

mengetahui kelancaran membaca dan pemahaman tajwid.

6. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan informasi penting tentang objek penelitian.

Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data, (Suryabrata,

1995: 84). Data digunakan untuk menjawab permasalahan yang

dirumuskan dan data sebagai alat penguji hipotesis. Dalam pengumpulan

data penelitian menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Tes

Menurut Arikunto, (1995: 29) mengatakan bahwa tes adalah

suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidak

adanya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau

kelompok murid. Peneliti menentukan tingkat keberhasilan siswa pada

pembelajaran pendidikan agama Islam. Mangadakan tes lisan maupun

tertulis untuk mengevaluasi pembelajaran tiap siklusnya baik dalam

(29)

b. Pengamatan/ Observasi

Menurut Suyadi, (2010: 63) mengatakan bahwa observasi

adalah pengumpulan data. dengan kata lain, observasi adalah alat

untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Pada langkah ini pengambilan data penelitian baik aktifitas siswa

maupun keterampilan guru melalui pengamatan dipandu dengan

adanya lembaran pengamatan selama pembelajaran berlangsung, yang

dilakukan observer dengan memberi tanda cek (√) pada lembar

observasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi diartikan sebagai kumpulan hasil kerja. Dalam

penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu

berupa dokumentasi. Jenis dokumentasi yang peneliti pakai yaitu

dokumen foto adalah pengumpulan catatan atau rekam hasil kerja

dalam bentuk foto (gambar). Dalam mengambil dokumentasi ini

dilakukan secara berlangsung disetiap siklusnya, baik ativitas dari guru

ataupun siswa. Pengambilan dokumentasi ini dilakukan oleh rekan

seperjuangan sebagai observer dengan memperhatikan pedoman

pengambilan foto gambar yang diambil sebagai sumber data untuk

menjelaskan data-data yang lain.

7. Analisis Data

Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk

(30)

a. Ketentuan Individu

Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai nilai 75

pada materi ayat-ayat tentang akhlak dapat dilihat dari hasil tes.

b. Ketentuan klasik

Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah≥ 85%atau

lebih dari jumlah siswa kelas X.

H. Sistematika penulisan

Sistem penulisan yang digunakan penulis skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, gambaran berlogo,

halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesalahan kelulusan,

pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

a. BAB I: Pendahuluan

Bab Pendahuluan memuat (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,

(3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat penelitian, (6) definisi

operasional, (7) metode penelitian. Bab ini bertujuan mengantarkan

pembaca untuk mengetahui tentang apa, mengapa, dan bagaimana

(31)

b. BAB II: Kajian Pustaka

Bab ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang

menjadi fokus penelitian yaitu ayat-ayat tentang akhlak, dengan

metode Al Bayan.

c. BAB III: Pelaksanaan Penelitian

Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek

penelitian (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I (3) deskripsi

pelaksanaan penelitian siklus II.

d. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian sesui dengan urutan penelian dan

pembahasan setiap selesia penelitian pada setiap siklusnya.

e. BAB V: Penutup

Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar

(32)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Membaca Al Qur’an.

1. Pengertian Al-Qur’an

a. Menurut bahasa

Al-Qur’an secara bahasa berati bacaan atau yang dibaca.

Kata”Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kataqara’a.

b. Menurut istilah

Secara istilah para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammmad SAW,

disampaikan secara mutawatir , bernilai ibadah bagi umat muslim

yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008:1).

Kitab umat Islam yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW,

yang terbesar. Dengan membaca Al-Qur’an setiap hari, menjadi

tenang, tentram, damai, dan bahagia karena Al-Qur’an dapat

dijadikan sebagai obat hati (Najati, 1993: 116 ).

2. Tujuan Membaca Al-Qur’an

Di antara tujuan diturunkan Al-Qur’an adalah agar dapat menjadi

pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup, baik di

dunia maupun di akhirat. Quraisihab dalam bukunyaWawasan Al-Qur’an

menyebutkan lebih rinci tentang tujuan diturunkannya Al-Qur’an, antara

(33)

a. Untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dari segala bentuk syirik

serta memantapkan keyakinan tentang ke-Esa-an Allah yang

sempurna.

b. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni

bahwa umat manusia merupakan umat yang seharusnya dapat

bekerjasama.

c. Untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, bukan saja antara suku

dan bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia

akhirat.

d. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerja sama dalam bidang

kehidupan masyarakat bernegara melalui musyawarah dan mufakat

yang dipimpin hikmah dalam kebijakan.

e. Untuk membasmi kemistian material dan spiriktual, kebodohan,

penyakit dan penderitaan hidup.

f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih

sayang dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok

kehidupan masyarakat Indonesia.

g. Mengatur dan memberikan kepada wanita hak-hak mereka dalam

bidang agama, sosial dan kemanusiaan pada umumnya.

h. Memberikan petunjuk-petunjuk dalam hal membebaskan dan

(34)

3. Kedudukan Orang Yang Membaca Al-Qur’an

Allah akan memberikan kedudukan yang mulia bagi orang-orang

yang membaca Al-Qur’an. Banyak hadist Nabi yang menerangkan

tentang kedudukan orang yang membaca Al-Qur’an antara lain (Atiq,

1993:5-6) :

a. Diriwayatkan Imam Muslim

ﻰﺿر ﺔﺘﺸﺋﺎﻋ ﻦﻋ

Artinya:” Riwayat dari Aisyah ra. Dia berkata: bahwa Rasulullah SAW

(35)

Artinya:”Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: Al-Qur’an akan datang pada hari qiyamat lalu berkata: wahai Tuhanku ijinkanlah dia maka kemudian dia dipakaikan dengan pakaian kehormatan, kemudian berkata lagi: wahai Tuhan tambahlah dia, lalu dia pakaikan lagi pakaian kehormatan, kemudian berkata lagi: wahai Tuhanku ridhoilah dia lalu dia di ridhoi-Nya, lantas dikatakan bacalah dan naiklah, lalu ditambahkan dia dengan kebaikan setiap ayatnya”. (HR. At-Tirmidzi)

c. Diriwayatkan dari Ad Darimy

ﺢﻟﺎﺻ ﻰﺒﻋ ﻦﻋ

Artinya:” dari Abu Solih ia berkata: saya mendengar Abu Huraiarah Berkata: bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia sebaik-baik syafaat di hari qiyamat nanti, sesungguhnya ia akan barkata pada hari qiyamat: wahai Tuhanku ijinkanlah dia memakai pakaian kehormatan, lalu dia dipakaikan baju pakaian kehormatan, wahai Tuhanku pakaikanlah dia dengan pakaian kehormatan, wahai Tuhanku Ridhoilah dia, karena tidak sesuatu lagi sesudah ridlo-Mu”. (HR. Ad Darimy).

4.

Keutamaan membaca Al-Qur’an

a.

Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan orang mukmin, baik

dikalangan sedih maupun senang.

Membaca Al-Qur’an dengan perenungan, pendalaman dan

tadabburmerupakan salah satu dari sekian banyak sebab kebahagiaan

(36)

Seorang yang salih berkata,”Aku pernah merasa kesukaran

(yang hanya diketahui oleh Allah) dan dilanda keresahan yang

membantu. Maka, segera aku mengambil mushaf Al-Qur’an, dan

membacanya. Tiba-tiba saja kesuntukan itu lenyap, dan Allah

menggantikannya dengan kegembiraan dan keriangan”( al-Qorni,

2010:238-239).

Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Isro’:9)

b. Diberi keselamatan (Munir dan sudarsono, 1994:62)

ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ

Artinya:” barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, maka tiada seorang pun yang dapat mengatasi”. (HR. Syarif dari ‘Aisah)

c.

Al-Qur’an sebagai obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya

(Najati, 1993: 116) Firman Allah:

(37)

Artinya: Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Robbmu dan penyembah dari penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)

5.

Hukum Mempelajari Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an bagi seorang muslim dinilai sebagai ibadah.

Oleh karenanya, mempelajari Al-Qur’an pun nilainya ibadah. Bahkan,

sebagian ulama berpendapat bahwa mempelajari Qur’an sebab,

Al-Qur’an adalah pedoman paling pokok bagi setiap muslim.

Dengan mempelajari Al-Qur’an, terbuktilah bahwa umat Islam

bertanggungjawab terhadap kitab sucinya. Rasulullah telah menganjurkan

kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain

(Amrullah, 2008: 69).

"

ﮫﻤﻠﻋو ناﺮﻘﻟا ﻢﻠﻌﺗ ﻦﻣ ﻢﻛﺮﯿﺧ

"

Artinya: “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari

Al-Qur’ankemudian mengerjakannya kepada yang lain.

Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Mempelajari

Al-Qur’an merupakan keharusan bagi umat Islam. Dalam proses belajar,

tentunya ada tingkat-tingkatan mulai dari yang paling dasar yakni

mengeja huruf sampai lancar membacanya. Setelah itu kita mempelajari

ilmu tajwid arti dan maksudnya untuk kemudian diamalkan dalam

(38)

6. Ilmu Tajwid

Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang kaidah serta

cara-cara membaca Al-Qur’an dengansebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid

adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara betul (fasih),

memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta

memlihara lisan (mulut) dari kesalahn membaca (faisol, 2010:2).

Menurut (Sudarsono dan Munir, 1994: 37-41) Hukum Nun Sukun

( ْن) dan Tanwin jika bertemuan dengan salah satu huruf Hijaiyah ada

empat bacaan, yaitu:

1. Idzhar

Idhhaar artinyaterang/jelas. Yaitu: setiap ada Nun sukun ( ْن) atau

Tanwin bertemu dengan huruf Halq (tenggorokan) yaitu:

)

Sedangkan hukum bacaannya harus dibacaterang/jelasdan pendek

.

Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar

SEBAB BACAAN CONTOH NO

(39)

SEBAB BACAAN CONTOH NO

Idgham artinya memasukkan. Idgham dibagi menjadi dua, yaitu

idgham Bighunnah (memasukan Nun sukun atau Tanwin dengan

dengung), dan idgham Bila Ghunnah (memasukan suara Nun Sukun atau

tanwin tanpa dengan dengung).

a. Idgham Bighunnah (memasukan dengan dengung)

Adalah setiap Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf

(

ن

م،

و،

ي،

) cara bacaannya yaitu Nun sukun atau Tanwin itu

dimasukan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atu ditasydidkannya

(40)

Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah

SEBAB BACAAN CONTOH NO

Tanwin dan nun

b. Idgham Bilaa Ghunnah (memasukkan tanpa mendengung) adalah setiap

Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf (

ر

ل،

). Cara

membacanya dengan meng-idghamkan (memasukkan) Nun sukun atau

Tanwin padaLam dan Ra’tetapi tanpa mendengung.

Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah

SEBAB BACAAN CONTOH NO

(41)

3. Ikhfa’

Ikhfa’ (samar) adalah setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan

huruf (

ك

ق،

ف،

ظ،

ط،

ض،

ص،

ش،

س،

ز،

د،

ذ،

ج،

ث،

ت،

). Hukum

bacaannya disebutikhfa’. Sedangkan cara membacanya ialah suara Nun

sukun atau Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar antara idhhaar

danidghom. Lama bacaannya satualifdua harokat.

Tabel 2.4 Contoh BacaanIkhfa’

SEBAB BACAAN CONTOH NO

(42)

SEBAB BACAAN CONTOH NO

B. Ayat-ayat Tentang Akhlak

Secara etimologis, kata Akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari

bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq

yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut terminologis,

(43)

al-dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia melakukan suatu perbuatan,

baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir (Halim, 2000: 8).

Tujuan utama Pandidikan Islam yaitu taqwa kepada Allah, takut

kepada-Nya, beribadah dalam makna yang luas, semua ini merupakan

substansi pendidikan Islam (Kastolani, 2009: 110-111). Allah berfirman

dalam surat Ali Imron:104,

ْوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َن ْوُﺮُﻣْﺄَﯾَو ِﺮْﯿَﺨْﻟا ﻰَﻟِا َن ْﻮُﻋْﺪَﯾ ٌﺔﱠﻣُا ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻦُﻜَﺘْﻟَو

Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung (Departemen Agama RI, 2008:63).

Surat Ali Imron: 110,

َن ْﻮُﻨِﻣ ْﺆُﺗَو ِﺮَﻜْﻨُﻤْﻟا ِﻦَﻋ َن ْﻮَﮭْﻨَﺗَو ِف ْوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َن ْوُﺮُﻣْﺄَﺗ ِسﺎﻨﱠﻠِﻟ ْﺖَﺟِﺮ ْﺧُا ٍﺔﱠﻣُاَﺮْﯿَﺧ ْﻢُﺘْﻨُﻛ

Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

(44)

1. Pengertian Akhlak Mahmudah atau akhlaqul-karimah

a. Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah

Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah pada prinsipnya merupakan

penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai makhluk yang

dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi

yang tepat, yakni sebagai penghamba dan menempatkan-Nya sebagai

dzat Yang Maha Adi Kodrati serta satu-satunya dzat yang kita

pertuhan.

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaqul-mahmudah kepada Allah SWT antara lain meliputi

pokok-pokok sebagai berikut:

1. Mengenali- Nya dengan baik dan benar

2. Membenarkan segala firman-Nya

3. Mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya

4. Mensyukuri nikmat-Nya

b. Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia

Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia pada dasarnya

bertolak pada keluhuran budi dalam menempatkan diri kita dan

menempatkan pada diri orang lain pada posisi yang tepat. Adapun

bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk akhlak mahmudah terhadap

sesama manusia adalah sebagaimana bentuk-bentuk perbuatan yang

(45)

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaqul-karimah sesama manusia antara lain meliputi pokok-pokok

sebagai berikut:

1. Mengikuti jejak Rasulullah SAW

2. Berbakti kepada Orang Tua

3. Mentaati Ulul Amri

4. Menghormati dan menghargai sesama manusia.

c. Akhlaqul-mahmudah terhadap makhluk lain

Akhlakul karimah terhadap makhluk lain selain manusia pada

prinsipnya ialah menempatkan makhluk lain itu sesuai dengan

posisinya masing-masing. Ia merupakan refleksi dari totalitas

penghambaan diri kita kepada Allah SAW. Sehingga apa yang kita

perbuat terhadap mereka, semata-mata hanya didasari oleh

akhlakqul-karimah kita kepada Allah SAW.

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaqul-karimah terhadap makhluk lain antaranya meliputi

pokok-pokok sebagai berikut:

1. Menghormati keberadaan Malaikat

2. Menghargia keberadaan jin

3. Mewaspadai keberadaan jin

4. Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan alam semesta (Halim,

(46)

2. Akhlak Madzmumah

pada dasarnya adalah lawan dari akhlaqul karimah yanag harus kita

tinggalkan sejauh mungkin. Sehingga pokok-pokoknya pun meliputi:

a. Akhlaqul-madzmumah kepada Allah;

Dalam rangka menghambakan diri secara total kepada Allah SWT,

kita wajib berakhlaqul-karimah kepada-Nya dan jangan sampai

membiasakan akhlak madzmumah kepada-Nya.

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaqul-madzmumah kepada Allah SWT antara lain meliputi pokok-pokok

sebagai berikut:

1. Enggan menggenali Allah dengan baik dan benar;

2. Mendustakan firman-Nya;

3. Membanggakan perintah dan melanggar larangan-Nya dan;

4. Melupakan-Nya.

b. Akhlaqul-madzmumah terhadap sesama manusia

Membiasakan perbuatan yang tidak tepat dalam menempatkan diri di

tengah-tengah komunitas manusia, Adapun bentuk-bentuk perbuatan

yang termasuk perbuatan akhlaqul-madzmumah kepada sesama

manusai antara lain meliputi pokok-pokok sebagai berikut:

1. Mendustakan Rosul-Nya;

2. Mendustakan para Ulama;

(47)

c. Akhlaqul-madzmumah terhadap makhluk lain.

Terhadap makhluk lain selain manusia yang harus kita jauhi, pada

prinsinya ialah ketidak tepatan kita dalam menempatkan makhluk

lain itu pada posisi masing-masing.

Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan

akhlaqul-madzmumah kepada makhluk lain antara lain meliputi pokok-pokok

sebagai berikut:

1. Tidak menghormati keberadaan Malaikat;

2. Tidak menghargai keberadaan Jin;

3. Merusak tumbuh-tumbuhan;

4. Semena-semena terhadap Binatang.

Ketiga pokok tersebut sangat perlu kita pelajari bersama untuk

kemudian kita hayati dan kita tinggalkan sejauh mungkin, agar

Membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah

sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat

menerima Nur Cahaya Tuhan (halim, 2000:153-219). Manfaat

permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian

perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagai yang buru bersikap

adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan

buruk, membayar utang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik

(48)

C. Metode Al-Bayan

Metode Al-Bayan merupakan metode yang mengajarkan cara cepat

belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu tajwid,

disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid praktis, dan

dibantu dengan cara versi Indonesia. Bacaanya menggunakan bacaan yang

sudah umum di Indonesia yakni bacaan menurut riwayat Imam Hasfh’an

‘Ashim Thariq Syathibiyyah (Surasman, 2008: Vii-X).

1. Cara kerja metode Al-Bayan

Metode Al-Bayan menggunakan tingkat usia sekolah dan jumlah

pertemuan sebagai tolak ukur pembelajarannya, sehingga bagi mereka

mempunyai masa pembelajaran yang berbeda.

Tabel 2.5 Cara Kerja I Metode Al-Bayan

Usia sekolah Waktu yang diperlukan

TK s/d kelas 3 SD 21 pertemuan

Kelas 4 SD s/d 3SMP 19 pertemuan

SMU s/d perguruan tinggi 16 pertemuan

Adapun demi mereka yang ingin mengajar dan belajar mandiri

dengan metode Al-Bayan, cukup menggunakan jilid 4.

Dengan berpegang pada tolok ukuran tersebut maka hingga

(49)

baik, lancar, menguasai bacaan panjang-pendek, bacaan dengan (ghunnah)

dan hukum-hukum bacaan panjang (mad).

Kelebihan menggunakan metode Al-Bayan adalah waktu

pertemuan bisa dipersingkat jika hanya ingin menguasai cara membaca

dengan panjang pendek saja. Jumlah pertemuan akan berkurang 11

(sebelas) kali pertemuan pada semua tingkat usia. Perhatikan tahap

berikut!

Tabel 2.6 Cara Kerja II Metode Al-Bayan

Usia sekolah Waktu yang diperlukan

TK s/d kelas 3 SD 10 pertemuan

Kelas 4 SD s/d 3SMP 7 pertemuan

SMU s/d perguruan tinggi 5 pertemuan

2. Cara menggunakan Metode Al-Bayan

Untuk memperoleh manfaat terbaik dan mencapai hasil yang

maksimal dengan metode Al-Bayan, melakukan hakl-hal berikut:

1. Gunakan skema proses pembelajaran di bawah ini, yakni 10 (sepuluh)

pertemuan untuk menguasai cara membaca, dan 11 (sebelas) yang benar

dengan ilmu tajwid.

2. Tidak berpindah ke pertemuan selanjutnya, jika pertemuan sebelumnya

(50)

3. Manfaat menggunakan metode Al-Bayan

manfaat yang dapat diambil dari belajar dengan menggunakan Metode

Al-Bayan antara lain:

1. Terbatas dari buta huruf Al-Qur’an.

2. Mempermudah belajar membaca Al-Qur’an.

3. Dapat membaca Al-Qur’an secara baik dan benar dalam waktu yang

singkat.

(51)

4. Tatacara pembelajaran

a. Pertemuan untuk menguasai cara belajar membaca

Gamabar 2.1Skema Menguasai Cara Belajar Membaca

(52)

b. Pertemuan untuk Menguasai Cara Membaca (Tajwid)

Gambar 2.2Skema Menguasai Cara Membaca (Tajwid)

(53)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Sejarah dan Profil SMK Saraswati Salatiga

SMK Saraswati didirikan pada tanggal 15 September 1971 yang

dipelopori oleh Bapak H. Harun Musthofa. SMK Saraswati pada mulanya

bertempat di jalan Sukowati yang kini telah beralih fungsi menjadi gereja

kemudian pindah ke jalan Hasanudin no. 738 Salatiga. Nama Saraswati ini

diambil dari bahasa Bali yang artinya Dewi Kebudayaan. Sekolah ini telah

mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak 6 kali (Wawancara dengan

Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017. Pukul : 08.30 WIB).

Selain mengajar di dalam kelas mahasiswa Praktekan juga

melakukan kegiatan Praktek administrasi persekolahan yang ada di SMK

Saraswati Salatiga. Berikut data sekolah yang diperoleh:

2. Identitas Sekolah

Pada bab III ini, penelitian ingin menyampaikan keadaan lokasi

dilaksanakannya penelitian. Kondisi yang nyata menjadi sangat penting

ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara garis besar

lokasi penelitian adalah sebagai berikut:

Tempat penelitian : SMK Saraswati

Nomor Induk Sekolah : 2038462

Nomor Statistik Sekolah : 322036203002

(54)

Nomor Telepon/Fax : (0298)326516/(0298)312224

Website : www.smksaraswatisala3.com

Email : smk_saraswati@yahoo.co.id

Kode Pos : 50721

Alamat Surat : SMK SARASWATI SALATIGA Jalan

Hasanudin No 738 Salatiga. Sidomukti

Kota Salatiga.

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi : B

Tahun Berdiri : 23 September 1971

NPWP : 01.446.218.8.505.000

Status Tanah : Milik Yayasan

Luas Tanah : 5673 m²

Kepala Sekolah : Drs. Edy Triyanto Basuki, M. Pd.

(Wawancara dengan Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017.

Pukul : 09.00 WIB).

3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 1) Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan Kejuruan Terkemuka

2) Misi

a) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang

(55)

b) Meningkatkan layanan kepada tamatan, untuk disalurkan kepada

industri/dunia kerja melalui bursa kerja khusus.

c) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, guna mendukung

layanan pendidikan dan pelatihan yang

d) profesional.

e) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien.

3) Tujuan

1. Meningkatkan mutu tamatan

2. Meningkatkan layanan jasa bursa tenaga kerja

4. Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMK Saraswati

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMK Saraswati

No Kode Nama Mapel

1. A1 Sugito S.Ag. PA Islam

2. A2 Wiwik kurniawati S.Pd.I. PA Islam

3. A3 Nurhuda Sandi Utomo S.Pd.I. PA Islam

4. A4 Nurul Inayah S.Pd.I PA Islam

5. A5 RA Umie Saktie Halimah, Lc. PA Islam

6. A6 Kurniawati, S. Th. PA Kristen

7. A7 Sunar Hartatik S.Ag PA Katolik

8. A8 Giyanto S.Ag. PA Budha

9. A9 Nikmatu Rochmah S.Psi. BP/BK

10. A10 Dwi Astati, SPd. BP/BK

(56)

No Kode Nama Mapel

12. A32 Mutiara Astari, S.Psi BP/BK

13. A11 Dra. Adi Arumningsih PKn

14. A12 Drs. Sukisno PKn

15. A13 Drs. Sugiman Bahasa Indonesia

16. A 14 Suryani Trihandayani, S.Pd. Bahasa Indonesia

17. A15 Padmi, S.Pd. Bahasa Indonesia

18. A16 Laili Kartika Sari, S.Pd. Bahasa Indonesia

19. A17 Sujoro, S.Pd. Matematika

20. A18 Maftuhin Nikmah, S.Pd. Matematika

21. A19 Eko Ari S,S.Si. Matematika

22. A20 Saerotun Nafiah, S.Pd. Matematika

23. A21 Tri Wahyuni, S. Pd. Matematika

24. A22 Indra Ika Fitrianingsih, S.Pd. Matematika

25. A23 Guntur Priyantoro, S.Pd. Pend Sejarah IPS

26. A24 Puspita Wulandari, S.Pd. Pend. Sejarah IPS

27. A25 Dimas Putra Perdana, S.Pd. Pend. Sejarah IPS

28. A26 Desyita Rahmaningrum, S.pd. B. Inggris

29. A27 Nur Hayati, S.Pd. B. Inggris

30. A28 Renny Afita Dewi, S.Pd. B. Inggris

31. A29 Wahyusih Pamungkas, S.Pd. B. Inggris

(57)

No Kode Nama Mapel

33. B1 Y. Wisnu Kusuma, S.Sn. Seni budaya

34. B2 Nastiti Nur Arrifiani, S.Pd. Seni Budaya

35. B3 Drs. Japari Prakarya dan

Kewirausahaan

36. B4 Dra. Suratmi Prakarya dan

Kewirausahaan

37. B5 Drs. Sukisna(Or) Penjasorkes

38. B6 Winanto Adi Nugroho, S.Pd. Penjasorkes

39. B7 Very setyawan, S.Pd. Penjasorkes

40. B8 Iwan Tri Nugroho, S.Pd. Penjasorkes

41. B9 Parmadi, S.Pd. B. Jawa

42. C1 Priska Pasur wulan Sari, S.Si. Fisika Kimia

43. C2 Agustin Idriyani, S.Si. Fisika

44. C3 Menik Sri Utami, S. Pd. Kimia Fisika

45. C4 Nafi'ul Farida, ST. Kimia Fisika

46. C5 Fitri Kurniawati Ningsih, S.Ps. IPA

47. C6 Drs. Edy Tri Basuki, M.Pd. Kepala sekolah

dan kantor,

pembelajaran dasar Elektromekanik

48. C7 Istianatur Rikanah, S.Pd. Rewinding

Gambar Teknik

pekerjaan dasar

elektromekanik

dasar dan

pengukuran listrik.

50. C9 M.Nur Salin, S.Pd.T. Rewinding

Gambar teknik

dasar dan

(58)

No Kode Nama Mapel

51. C10 Ismujoko,S. T. Kontrol dasar dan

pengukuran Listrik Produktif XI

52. C11 Suyanto,S.T. Kontrol Produktif

XI dasar dan

pengukuran listrik

dan pekerjaan

dasar

Elektromekanik

53. C12 Hendra Praja Asmara, S.T. Teknik Informasi

dan Komunikasi

54. C13 Dwi Rafiana, A.Md. Teknik Informasi

dan Komunikasi

55. C14 Dwi Indah Teknik Informasi

dan Komunikasi

56. C15 Arif Rahman, S. Kom. Teknik Informasi

dan Komunikasi

57. C35 Zevri Krisnawan Teknik Informasi

dan Komunikasi,

simulasi digital

dan pemograman

dasar komposisi

foto digital

58. C17 M.Qomari, S.Pd. Teknik Mesin

59. C18 Surahman, S.Pd. Teknik Mesin

60. C19 Dwi Heru Sutrisno, S.Pd. Teknik Mesin

61. C20 Arifin, S.Pd. Teknik Mesin

62. C21 Sumiyanto, S.Pd. KKPI dan Teknik

Mesin dan simulasi digital

63. C22 Drs. M. Arifin Teknik Mesin dan

kelistrikan

64. C23 Edy Ismail, S.Pd. Teknik Mesin dan

mekanika Teknik

65. C24 Ahmad Roni Arifin, S.T. Teknik Mesin dan

Mekanik teknik

66. C25 Achmad Rois, S.Pd. Teknik Mesin dan

(59)

No Kode Nama Mapel

67. C26 Solikin, S.Pd. Gambar teknik

68. C27 Drs. Marsudi Teknik Otomotif

69. C28 Drs. Iqtisad Adian Teknik Otomotif

70. C29 Agus Joko Widodo, S.Pd. Teknik Otomotif

dan pekerjaan

dasar T. Otomotif dan teknik Listrik Oto

71. C30 Dwi Nur Cahyono, S.Pd. Teknik Otomotif

72. C31 M. Khoeroni, A.Md. Teknik Otomotif

73. C32 Ratchbona Ventura, S.Pd. Teknik Otomotif

Pekerjaan dasar T. OTO

Teknik Listrik

OTO

74. C33 Muhammad Rofiq Teknik Otomotif

Pekerjaan dasar T. OTO

Teknik Listrik

OTO

(Wawancara dengan Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017.

(60)

5. Waktu Penelitian

Tabel 3.2 Waktu Penelitian

No Tanggal Kegiatan Tempat dan waktu

1. 28 Juli 2017 Observasi: memberikan

surat ijin penelitian pada

salah satu staf di sekolahan

SMK Saraswati Salatiga.

TU (09.00 WIB)

2. 29 Juli 2017 Bertemu dengan bu Nurul

Inayah, S.Pd.I untuk

konsultasi RPP

Ruang guru (08.00

WIB)

3. 31 Juli 2017 Pra Siklus dan Materi Di dalam kelas

(08.00–09.50 )

4. 04 Agustus

2017

Siklus I Evaluasi Tertulis

dan Lisan

Di dalam kelas

(07.15 - 09.10)

5. 11 Agustus

2017

Siklus II Evaluasi Tertulis

dan Lisan

Di dalam kelas

(07.15 - 09.10)

6. Keadaan Siswa

Tabel 3.3 Keadaan Siswa

No Kelas Jumlah siswa Jumlah seluruh

siswa

1. X LI 35 408

(61)

No Kelas Jumlah siswa

X TP A 34

X TP B 32

X MI A 35

X MI B 35

X TKR A 34

X TKR B 34

X TKR C 34

X TKR D 34

X TKR E 35

2. XI LI 38 392

XI OI 31

XI MM 33

XI TP A 37

XI TP B 37

XI MI A 36

XI MI B 36

XI TKR A 36

XI TKR B 37

XI TKR C 36

XI TKR D 35

(62)

No Kelas Jumlah siswa

XII OI 30

XII MM A 22

XII MM B 23

XII TP A 33

XII TP B 37

XII MI A 39

XII MI B 36

XII TKR A 41

XII TKR B 38

XII TKR C 38

XII TKR D 36

Total Siswa 1213

Pada pelaksanaan ini, yang menjadi objek penelitian adalah siswa

kelas X OI SMK Saraswati Salatiga. Dengan jumlah siswa sebanyak 24

anak yang terdiri dari 22 siswa laki-laki, 2 siswa perempuan.

Tabel 3.4 Siswa kelas X OI SMK Saraswati Salatiga

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Abdul Aziz Laki-laki

2. Adika Radya Ardiyanto Laki-laki

(63)

No Nama Siswa Jenis Kelamin

4. Angga Widiyar Dewanto Laki-laki

5. Anggun Febriyaningrum Perempuan

6. Bheni Setiadi Laki-laki

7. Dimas Latif Febriyanto Laki-laki

8. Dwi Prasetyo Laki-laki

9. Fahrul Bagas Renaldi Laki-laki

10. Ferdy Arnanto Laki-laki

11. Fitrilia Anggaini Perempuan

12. Galih Widianto Nugroho Laki-laki

13. Muhammad Alif Wahyu Putranto Laki-laki

14. Muhammad Ilham Nur Laki-laki

15. Muhammad Wawachid W.N Laki-laki

16. Nur Salim Laki-laki

17. Rizky Imam Kurniawan Laki-laki

18. Rizky Muhammad Latif Laki-laki

19. Sasmito Adi Laki-laki

20. Satrio Fai’maulana Laki-laki

21. Taufik Hidayat Laki-laki

22. Wong Binnatus Dirajat Laki-laki

23. Yuda Cantra Mahardika Laki-laki

(64)

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin tanggal 31 Juli

2017 dan 04 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan selama kurang

lebih 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Dengan langkah sebagai berikut:

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester :X/1

1. Standar Kompetensi :

Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.

2. Kompetensi Dasar :

Membaca dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

3. Indikator :

a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).

b. Mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin

QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

4. Tujuan pembelajaran:

a. Siswa dapat membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan

benar (fasih).

b. Siswa dapat mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin

QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

5. Materi pembelajaran:

(65)

Surat Ali Imron: 104,

Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Surat Ali Imron: 110,

ِسﺎﻨﱠﻠِﻟ ْﺖَﺟِﺮ ْﺧُا ٍﺔﱠﻣُاَﺮْﯿَﺧ ْﻢُﺘْﻨُﻛ

Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.

b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS

Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

6. Metode Pembelajaran:

1) Ceramah

2) Tanya Jawab

3) Metode Al-Bayan

4) Penugasan

(66)

(refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (planning)

a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu

mempelajari ilmu Tajwid.

b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai

pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran

Al-Bayan.

d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna

mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan

tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.

2. Tahap Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru

kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah didesain, yaitu:

a. Kegiatan Awal:

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.

(67)

b. Kegiatan Inti :

1) Eksplorasi

a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS

Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

b) Guru menerangkan tentang materi Tajwid hukum bacaan Nun

Sukun atau Tanwin.

c) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang

contoh tajwid yang terdapat pada contoh surat yang

dibacakan.

2) Elaborasi

a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat

yang disampaikan.

b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada

ayat-ayat yang disampaikan.

c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan tajwid

pada ayat-ayat yang disampaikan.

d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan

tajwid yang masih sulit.

3) Konfirmasi

1) Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk

membaca ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan

(68)

2) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam

lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa

untuk mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah

dibagikan.

3) Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal

yang telah dikerjakan.

4) Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.

5) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

c. Kegiatan akhir:

1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis

dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta

mengumpulkan hasilnya,

2) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan

bersungguh-sungguh dalam belajar.

3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan

“hamdallah”dan disusun dengan salam.

3. Tahap Observasi (observing)

Pada tahap ini, dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang berlangsung antara lain:

1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati keaktifan

peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

(69)

3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat

pembelajaran.

4. Tahap Refleksi (reflecting)

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan, maka

selanjutnya peneliti mengadakan tahap refleksi dengan menggunakan

metode pembelajaran Al-Bayan. Dengan metode tersebut apakah dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Refleksi dilakukan dengan

menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan

siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji

keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.

Adapun refleksi yang didapat dalam pelaksanaan siklus ini adalah

penggunaan metode Al-Bayan pada siklus ini kurang maksimal, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Masih ada siswa yang bermain sendiri .

2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru secara

maksimal.

3. Siswa masih malu dan ragu-ragu untuk bertanya.

4. Guru masih kurang untuk mengkondisikan kelas.

5. Guru kurang dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.

Untuk mengatasi hal-hal diatas, penelitian perlu lebih terampil lagi

dan bersemangat dalam memotivasi agar siswa antusiasi, perlu memberi

catatan. Disamping itu, penelitian perlu meningkatkan pengelolahan kelas

(70)

bermain sendiri dengan memberikan pengertian bahwa bermain sendiri

saat kegiatan pembelajaran hanya akan merugikan diri sendiri.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Jum’at, tanggal

11 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan dilaksanakan kurang lebih

2 jam pelajaran (2 x 45 menit) pada jam 1-3 . Dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester :X/1

1. Standar Kompetensi :

Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.

2. Kompetensi Dasar :

Memahami bacaan dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron:

110.

3. Indikator :

a. Menuliskan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.

b. Membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.

4. Tujuan pembelajaran

a. Siswa dapat menulis contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin .

b. Siswa dapat membaca contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.

(71)

a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).

Surat ali aimron: 104,

ْﻦ ُﻜ َﺘ ْﻟ َو

Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru

kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang

munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Surat Ali Imron: 110

ْﻢُﺘ ْﻨ ُﻛ

Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.

b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS

Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.

6. Metode Pembelajaran:

1) Ceramah

2) Tanya Jawab

3) Metode Al-Bayan

(72)

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu:

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (planning)

a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu

mempelajari ilmu Tajwid.

b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai

pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran

Al-Bayan.

d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui

kemampuan siswa.

e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna

mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.

f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan

tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.

2. Tahap Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru

kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan

(73)

a. Kegiatan Awal:

1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.

2) Guru mengabsen peserta didik.

3) Apersepsi:

a) Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.

b) Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.

c) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengajukan

pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya.

b. Kegiatan Inti :

1) Eksplorasi

a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS

Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 beserta tajwid.

b) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis tentang

contoh Nun Sukun atau Tanwin.

2) Elaborasi

a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat

yang disampaikan.

b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada

ayat-ayat yang disampaikan.

c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan contoh

hukum Nun Mati Atau Tanwin yang sudah disampaikan.

d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan

Gambar

Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar
Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah
Tabel 2.5 Cara Kerja I Metode Al-Bayan
Tabel 2.6 Cara Kerja II Metode Al-Bayan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kategoriler tartışmaya açıldığında toplumsal cinsiyetin gerçek­ liği de krize girer: Gerçeğin nasıl gerçekdışından aynlacağı belir­ sizleşir. İşte bu

Untuk peserta Seleksi Tertulis dan Keterampilan Komputer harap mengambil undangan di kantor KPU Kota Jakarta Pusat pada Hari Sabtu tanggal 2 Juli 2016 pukul 01.00 WIB

Server dan Core System (infrastruktur) kami ditempatkan di Data Center (DC) sesuai standar keamanan Internasional untuk perlindungan data dan opersional system BMT serta

Peran LPK Hinomaru dalam mempersiapkan calon peserta magang ke Jepang bagian dari sistem Pelatihan Kerja yang diselenggarakan secara terpadu di indonesia dan di luar negeri oleh

Boyolali, pada saat Anak bertemu dengan saksi korban, Anak berkata kepada saksi korban : “Kita kan mau lulus, ayo coba kayak gitu (ML / hubungan badan)”. Awalnya Saksi Korban

Status EYU subjek penelitian ini secara umum dapat dikatakan baik karena median kadar yodium urin sampel sebesar 200 µg/L pada kelompok diet dan 252 µg/L pada

434 Mahmudah Guru Kelas MI MII Banyurip Ageng 02 Kota Pekalongan Ujian Tulis Ulang. 435 Nur Adilah Guru Kelas MI MSI 05 Sampangan Kota

[r]