PENINGKATAN KEMAMPUAN
MEMBACA AL-QUR’AN
MATERI AYAT-AYAT
TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN
PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MASRUROH
NIM 11113144
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
▸ Baca selengkapnya: manfaat membaca ayat 15
(2)(3)(4)(5)MOTTO
ُﺮْﯿَﺧ
ْنَا ْﺮُﻘْﻟا َﻢﱠﻠَﻌَﺗ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛ
ُﮫَﻤﱠﻠَﻋَو
“Sebaik-baik Kamu Adalah Orang Yang Belajar Al-Qur’an Dan Yang
PERSEMBAHAN
Dengan segala ketulusan dalam hati, saya persembahkan skripsi ini untuk:
1. Kedua orang tuaku Bapak Qudasi Abbas dan mamakku Sujaryati dengan
tulus mendo’akan setiap waktu tanpa putushingga aku menjadi seperti ini.
2. Kakakku tercita Kak fut, Mb Fu’ah, Mb Tukhah, Kak Ainun,Kak Misbah,
kak masykur, Kak Tulkhah, mas dan mb iparku dan adikku tercinta Umi
Mas’adah yang selalu ku rindukan kebersamaannya.
3. Saudara, Sahabat dan juga kerabatku seperjuangan Zuny, Ama, Mb Maya,
Mb Istri, Sopy, Mb Fadhil, Mb Uzi, Mb Naryanti , dek Miladil, Dek
Nikmah, Dek Inna, Dek Cinta dan yang lainnya.
4. Rekan-rekan Pengurus PPTI AL FALAH masa khidmah 2016/2017;
5. Mahasiswa Al-Falah dan PAI Angkatan 2017, dan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan penulisan karya tulis tugas akhir ini, untuk memenuhi
sebagian syarat-syarat dinyatakan lulus bagi mahasiswa progdi sarjana Pendidikan
Agama Islam .
Sholawat dan salam senantiasa tercurakan kepada Rosulullah SAW yang
menjadikan imam, pembimbing serta panutan bagi seluruh umatnya.
Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menerima bantuan dari berbagai
pihak dan menyelesaikan karya tulis tugas akhir ini. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rohmat Hariyadi, M. Pd.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Pembimbing Akademik Bapak Mufiq, S.Ag, M. Phil.
5. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs.Wahyudhiana, MM. Pd.
6. Pengasuh PPTI Al FALAH, Ibu Hj. Latifah Zoemri yang penulis nantikan
nasihat, berkah dan do’anya.
7. Para ustadz dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkna ilmunya.
8. Kepala SMK Saraswati Bapak Drs. Edy Triyanto Basuki, M. Pd. yang telah
ABSTRAK
Masruroh. 2017. Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Materi Ayat
-Ayat Tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Kota Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing Drs.H. Wahyudiana, M.M.Pd.
Kata Kunci : kemampuan membaca Al-Qur’an dan metode Al-Bayan.
Penelitian ini membahas tentang Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Materi Ayat-Ayat tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Fokus penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan siswa membaca Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018? (2) Apakah menggunakan metode Al-Bayan dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?
Kehadiran peneliti dilapangan sangat penting mengingat skripsi ini adalah Penelitian tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Dengan objek penelitian ini adalah siswa kelas X OI sebanyak 24 siswa dan satu satu guru kolaborator yaitu ibu Nurul Inayah.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...iv
HALAMAN MOTTO ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ...ix
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xiii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Penelitian ...4
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ...5
E. Manfaat Penelitian ...6
F. Definisi Operasional ...8
G. Metode Penelitian ...10
H. Sistematika Penulisan ...15
1. Pengertian Al-Qur’an ...17
2. Tujuan Membaca Al-Qur’an ...17
3. Kedudukan Orang yang Membaca Al-Qu’an ...19
4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ...21
5. Hukum Mempelajari Al-Qur’an ...22
6. Ilmu Tajwid ...23
B. Ayat-Ayat Tentang Akhlak ...27
1. Akhlak Mahmudah atau Akhlaqul karimah ...29
2. Akhlak Madzmumah ...31
C. Metode Al-Bayan ...33
1. Cara Kerja MetodeAl-Bayan ...33
2. Cara Menggunakan Metode Al-Bayan ...34
3. Manfaat Menggunakan Metode Al-Bayan ...35
4. Tatacara Pembelajaran ...36
BAB III.PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ...38
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ...48
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...55
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...62
1. Pra Siklus ...62
3. Siklus II ...65
B. Pembahasan ...66
1. Pra Siklus ...66
2. Siklus I ...68
3. Siklus II ...71
C. Peningkatan Pra Siklus ke Post Test ...74
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ...75
B. Saran ...76
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar ...23
Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah ...25
Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah...25
Tabel 2.4 Contoh Bacaan Ikhfa ...26
Tabel 2.5 Cara Kerja I Metode Al-Bayan ...33
Tabel 2.6 Cara Kerja II Metode Al-Bayan ...34
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru Dan Mata Pelajaran ...40
Tabel 3.2 Waktu Penelitian ...44
Tabel 3.3 Keadaan Siswa ...45
Tabel 3.4 Jumlah Siswa Kelas X OI ...47
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ...62
Tabel 4.2 Hasil Siklus I ...63
Tabel 4.3 Hasil Siklus II ...65
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ...66
Tabel 4.5 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...68
Tabel 4.6 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II ...71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Menguasai Cara Belajar Membaca ...36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 : Pedoman Pengamatan Guru dan Siswa
Lampiran 4 : Soal Evaluasi
Lampiran 5 : Gambar Dokumentasi Kegiatan Pembelajaraan
Lampiran 6 : Lembar Konsultasi
Lampiran 7 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 10 : Daftar SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran
yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di
Indonesia. Hal ini dikarenakan kehidupan beragama merupakan salah satu
dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu dengan
dimensi kehidupan lain pada setiap individu warga negara.
Pasal 39 ayat 2 Undang-undang nomer 2 Tahun 1989, pendidikan
Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan takwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik
yang bersangkutan dengan mempertimbangkan tuntunan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam
masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Fakultas IAIN Walisongo
Semarang, 1999:11).
Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah salah satu jenis
pendidikan agama yang didisain dan diberikan kepada siswa yang beragama
Islam dalam rangka untuk mengembangkan keberagamaan Islam mereka.
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk memberikan “Corak Islam”
pada sosok lulusan lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan tersebut
dapat dicapai dengan memberikan materil/pengalaman yang berisi pelajaran
Thoha, Dkk, (1986: 135) mengatakan bahwa Membaca adalah kunci
ke kudang ilmu, ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari
melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca menentukan hasil
penggalian ilmu itu. Karena itu dapat kita katakan ketrampilan membaca
sangat diperlukan dalam dunia modern, dunia buku.
Membaca merupakan mata pelajaran tertua dalam sekolah formal.
Bukanlah setiap sekolah mencantumkan mata pelajaran utamanya membaca,
menulis dan berhitung. Sekarang pun membaca, menulis dan berhitung masih
tetap diajarkan di sekolah. Hal yang sama terdapat atau terjadi pula di sekolah
–sekolah di Indonesia. Salah satunya adalah dengan membaca Al-Qur’an.
Al- Qur’an adalah kitab umat Islam yang merupakan mukjizat Nabi
Muhammad SAW, yang terbesar. Dengan membaca Al-Qur’an setiap hari,
menjadi tenang, tentram, damai, dan bahagia karena Al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai obat hati (Najati, 1993: 116 ).
Dalam Islam akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji
disebut dengan akhlak mahmudah, sedangkan akhlak tercela disebut dengan
akhlak madzmumah. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah yang
paling sempurna. Salah satu kesempurnaannya adalah akal. Dengan akal,
manusia dapat berfikir, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang paling
tinggi, baik di mata Allah SWT., maupun makhluk Allah yang lainnya. Selain
ditinggalkan karena akan menurunkan derajat di mata Allah dan
makhluk-makhluk-Nya yang lain (LKS, 22).
Firman Allah dalam surat Al-Baqoroh: 45
َٰﻠﱠﺼﻟاَوِﺮْﺒﱠﺼﻟﺎِﺑا ْﻮُﻨْﯿِﻌَﺘْﺳاَو
Artinya”Jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.
Firman Allah dalam surat Al Anfaal: 27
َل ْﻮُﺳﱠﺮﻟاَو َﷲا ْﻮُﻧ ْﻮُﺨَﺗ َﻻا ْﻮُﻨَﻣَا َﻦْﯾِﺬﱠﻟاﺎَﮭﱡﯾَاﺎَﯾ
Artinya”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhiyanati Allah dan rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhiyanati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”.
Surasman, (2008:ix) mengatakan bahwa Metode Al Bayan adalah
metode yang mengajarkan cara cepat belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang
baik dan benar menurut ilmu tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi
dengan pengetahuan tajwid praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia.
Bacaanya menggunakan bacaan yang sudah umum di Indonesia yakni bacaan
menurut riwayat Imam Hasfh’an ‘Ashim Thariq Syathibiyyah. Mempelajari
pelajaran ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara
betul (fasih), memelihara bacaan dari kesalahan dan perubahan serta
Pendidikan Agama Islam wajib dilajari di dunia Pendidikan
khususnya di pendidikan Formal atau Umum seperti SMK Saraswati Salatiga.
Yang mana SMK tersebut notabenya adalah Sekolah Umum, dengan adanya
Pendidikan Agama Islam siswa dapat memiliki akhlak yang baik, menjaga
silaturrohim dan saling tolerasi dengan Agama yang lain. Pendidikan Agama
Islam ini juga mengajarkan agar siswa dapat mempelajar Al-Qur’an kalam
Allah SWT dengan membaca yang baik dan benar berdasarkan ilmu tajwid.
Berangkat dari hal tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian di SMK Saraswati Kota Salatiga dengan memberi judul penelitian:
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI
AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN
PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN
PELPELAJARAN 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah yang
akan dibahas lebih lanjut, pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaiman kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat
tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK
2. Apakah penggunaan metode Al-Bayan dapat meningkatkan kemampuan
siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan
metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga
Tahun pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Qur’an
materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa
kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode Al- Bayan dapat meningkatkan
kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak
dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa,2009:63).
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan
masalah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis
dalam Penelit Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: ada peningkatan dari
ayat-ayat tentang materi akhlak pada siswa kelas X semester 1 SMK
Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Al-Bayan dapat dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat
dirumuskan penulis adalah:
a. Siswa dapat tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam
kegiatan pembelajaran siswa menjadi semangat belajar membaca
Al-Qur’an. Dampak dari rasa ingin belajar membaca Al-Qur’an tersebut
menjadikan siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas.
b. Terdapat peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada meteri
ayat-ayat tentang akhlak.
c. Dapat membaca dengan baik dan benar disertai dengan tajwid.
d. ≥ 85% dari jumlah siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga
memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
indikator sekolah dalam tes.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
kalangan masyarakat pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang
1. Manfaat Teoritis
Dengan metode Al-Bayan diharapkan penelitian ini dapat mendukung
majunya Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian ini, apabila ternyata
ada kemampuan membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak
dengan metode Al-Bayan, maka diharapkan adanya pemahaman akan arti
pentingnya keinginan dan kemampuan membaca Al-Qur’an materi
ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al Bayan secarafasihdan benar.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru
1. Dapat meningkatkan profesionalitas mengajar bagi guru
Pendidikan Agama Islam.
2. Dapat meningkatkan kreaktivitas guru dalam menyajikan
pembelajaran.
b. Untuk Siswa
1. Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Pendidikan
Agama Islam.
2. Memberikan motivasi dan semangat untuk pemperhatikan
penjelasan guru.
3. Melalui metode Al-Bayan, memudahkan siswa untuk
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an denganfasih dan
benar materi ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak mahmudah dan
c. Untuk Sekolah
1. Memberikan kemajuan pendidikan dalam bidang Agama.
2. Sekolah yang maju Agamanya, akan membuka peluang untuk
menambah jumlah peserta didik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan pahaman terhadap judul skripsi di atas,
maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca Al-Qur’an
Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan tolak ukur seseorang
dalam membaca dan memahami bacaan secara betul (fasih). Al-Qur’an
secara etimologis berati bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an
merupakan bentuk masdar dari kata kerjaqara’a. Adapun menurut istilah
para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah SWT.
Kepada Nabi Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir, bernilai
ibadah bagi umat muslim yang membaca dan ditulis dalam mushaf.
(Amrullah, 2008: 1)
Jadi kemampuan membaca Al-Qur’an yang dimaksud peneliti
adalah tolak ukur siswa untuk memahami bacaan secara baik (fasih) dan
benar, Al-Qur’an kalamullah yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir (generasi ke generasi
agar bisa menghafal, memehami dan menyampaikan Al-Qur’an kepada
muslim yang membaca (mempelajari bacaan Al-Qur’an dan
mengamalkannya) dan ditulis dalam mushaf.
2. Ayat-ayat tentang akhlak
Secara etimologis, kata Akhlakadalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq
yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut
terminologis, secara terminologis dikemukakan oleh Prof. Dr. Ahmad
Amin dalam kitab al-Akhlalaq bahwasannya akhlak adalah aadatul
iraadah atau kehendak yang dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia
melakukan suatu perbuatan, baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir.
Akhlak Mahmudah adalah segala perbutan-perbuatan yang menjadi
kebiasaannya bernilai baik. Sedangkan Akhlak Madzmumah adalah segala
perbuatan-perbuatan yang menjadi kebiasaannya bernilai buruk.
3. Metode Al-Bayan
Metode Al Bayan adalah metode yang mengajarkan cara cepat
belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu
tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid
praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia. Bacaannya menggunakan
bacaan yang sudah umum di Indonesia.
Kelebihan dalam menggunakan metode Al-Bayan adalah waktu
pertemuan bisa dipersingkat jika hanya ingin menguasai cara membaca
metode Al-Bayan di SMK Saraswati adalah untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
G. Metode penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktek pembelpelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan
perbaikan dalam praktek pembelpelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata
dari upaya mereka (Wiriaatmadja, 2005:13).
1. Rancangan Penelitian
Rancanga penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh
pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar
peserta didik menjadi meningkat (Tampubolon, 2014:19). Alasan utama
pemilihan rancangan PTK dikarenakan peneliti dapat secara langsung
terlibat dalam proses penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Saraswati Kota
Salatiga. Alasan mengambil subjek siswa kelas X dikarenakan kurangnya
motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi
membaca Al-Qur’an sehingga berdampak kurangnya memampuan
membaca siswa di kelas X. Penelitian memilih di SMK Saraswati Kota
lapangan di SMK Saraswati tersebut, sehingga peneliti sudah sedikit
paham dengan keadaan siswa.
3. Lokasi Penelitian
SMK Saraswati teletak di JL. Hasanudin no.738, Mangunsari, Sidomukti,
Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721.
4. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto dkk (2006:16) ada empat tahap dalam pelaksanaan PTK
ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning). Tahap ini meliputi kegiatan:
1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang
lalu.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
3) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Menyiapkan materi dan alat bantu yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan (Action)
Setelah menyelesaikan persiapan, guru melaksanakan tahapan
untuk melaksanakan tindakan kelas yang sebenarnya sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Tugas utama observasi
adalah melakukan pengamatan dan mengungkapkan peristiwa yang
terjadi, baik aktivitas, respon siswa maupun kegiatan guru dalam
memberikan motivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan berpedoman pada observasi yang telah disiapkan.
c. Pengamatan (Observation)
Penelitian pengamati jalannya proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung dengan menggunakan format observasi.
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru sebagai
penelitian kegiatan siswa dan rekan seperjuanag mengamati aktivitas
guru selama melakukan pembelpelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
Dalam tahapan ini penelitian mengungkapkan dan mengevaluasi
dari apa yang sudah dilakukan dalam penelitian baik kekurangan
maupun kelebihan komponen belajar saat penelitian tindakan kelas
berlangsung. Tindakan-tindakan yang belum berhasil maka harus
diperbaiki kembali untuk siklus kedua (berikutnya), (Arikunto,
2007:19).
5. Instrumen Penelitian
pengertian instrument adalah tes atau alat yang digunakan untuk
mengukur prestasi siswa, hasil belajar siswa, keberhasilan pembelajaran
siswa. Instrumen yang peneliti gunakan di SMK Saraswati meliputi:
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal jawaban diberikan oleh siswa yang
digunakan untuk menilai siswa dalam pemahami tajwid bacaan
Al-Qur’an.
b. Tes lisan
Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan
(Fathurrohman & Sutikno, 2007:84). Tes ini digunakan untuk
mengetahui kelancaran membaca dan pemahaman tajwid.
6. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan informasi penting tentang objek penelitian.
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data, (Suryabrata,
1995: 84). Data digunakan untuk menjawab permasalahan yang
dirumuskan dan data sebagai alat penguji hipotesis. Dalam pengumpulan
data penelitian menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Tes
Menurut Arikunto, (1995: 29) mengatakan bahwa tes adalah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau
kelompok murid. Peneliti menentukan tingkat keberhasilan siswa pada
pembelajaran pendidikan agama Islam. Mangadakan tes lisan maupun
tertulis untuk mengevaluasi pembelajaran tiap siklusnya baik dalam
b. Pengamatan/ Observasi
Menurut Suyadi, (2010: 63) mengatakan bahwa observasi
adalah pengumpulan data. dengan kata lain, observasi adalah alat
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
Pada langkah ini pengambilan data penelitian baik aktifitas siswa
maupun keterampilan guru melalui pengamatan dipandu dengan
adanya lembaran pengamatan selama pembelajaran berlangsung, yang
dilakukan observer dengan memberi tanda cek (√) pada lembar
observasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi diartikan sebagai kumpulan hasil kerja. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu
berupa dokumentasi. Jenis dokumentasi yang peneliti pakai yaitu
dokumen foto adalah pengumpulan catatan atau rekam hasil kerja
dalam bentuk foto (gambar). Dalam mengambil dokumentasi ini
dilakukan secara berlangsung disetiap siklusnya, baik ativitas dari guru
ataupun siswa. Pengambilan dokumentasi ini dilakukan oleh rekan
seperjuangan sebagai observer dengan memperhatikan pedoman
pengambilan foto gambar yang diambil sebagai sumber data untuk
menjelaskan data-data yang lain.
7. Analisis Data
Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk
a. Ketentuan Individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai nilai 75
pada materi ayat-ayat tentang akhlak dapat dilihat dari hasil tes.
b. Ketentuan klasik
Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah≥ 85%atau
lebih dari jumlah siswa kelas X.
H. Sistematika penulisan
Sistem penulisan yang digunakan penulis skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, gambaran berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesalahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
a. BAB I: Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,
(3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat penelitian, (6) definisi
operasional, (7) metode penelitian. Bab ini bertujuan mengantarkan
pembaca untuk mengetahui tentang apa, mengapa, dan bagaimana
b. BAB II: Kajian Pustaka
Bab ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
menjadi fokus penelitian yaitu ayat-ayat tentang akhlak, dengan
metode Al Bayan.
c. BAB III: Pelaksanaan Penelitian
Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek
penelitian (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I (3) deskripsi
pelaksanaan penelitian siklus II.
d. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian sesui dengan urutan penelian dan
pembahasan setiap selesia penelitian pada setiap siklusnya.
e. BAB V: Penutup
Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Al Qur’an.
1. Pengertian Al-Qur’an
a. Menurut bahasa
Al-Qur’an secara bahasa berati bacaan atau yang dibaca.
Kata”Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kataqara’a.
b. Menurut istilah
Secara istilah para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammmad SAW,
disampaikan secara mutawatir , bernilai ibadah bagi umat muslim
yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008:1).
Kitab umat Islam yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW,
yang terbesar. Dengan membaca Al-Qur’an setiap hari, menjadi
tenang, tentram, damai, dan bahagia karena Al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai obat hati (Najati, 1993: 116 ).
2. Tujuan Membaca Al-Qur’an
Di antara tujuan diturunkan Al-Qur’an adalah agar dapat menjadi
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup, baik di
dunia maupun di akhirat. Quraisihab dalam bukunyaWawasan Al-Qur’an
menyebutkan lebih rinci tentang tujuan diturunkannya Al-Qur’an, antara
a. Untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dari segala bentuk syirik
serta memantapkan keyakinan tentang ke-Esa-an Allah yang
sempurna.
b. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni
bahwa umat manusia merupakan umat yang seharusnya dapat
bekerjasama.
c. Untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, bukan saja antara suku
dan bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia
akhirat.
d. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerja sama dalam bidang
kehidupan masyarakat bernegara melalui musyawarah dan mufakat
yang dipimpin hikmah dalam kebijakan.
e. Untuk membasmi kemistian material dan spiriktual, kebodohan,
penyakit dan penderitaan hidup.
f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih
sayang dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok
kehidupan masyarakat Indonesia.
g. Mengatur dan memberikan kepada wanita hak-hak mereka dalam
bidang agama, sosial dan kemanusiaan pada umumnya.
h. Memberikan petunjuk-petunjuk dalam hal membebaskan dan
3. Kedudukan Orang Yang Membaca Al-Qur’an
Allah akan memberikan kedudukan yang mulia bagi orang-orang
yang membaca Al-Qur’an. Banyak hadist Nabi yang menerangkan
tentang kedudukan orang yang membaca Al-Qur’an antara lain (Atiq,
1993:5-6) :
a. Diriwayatkan Imam Muslim
ﻰﺿر ﺔﺘﺸﺋﺎﻋ ﻦﻋ
Artinya:” Riwayat dari Aisyah ra. Dia berkata: bahwa Rasulullah SAW
Artinya:”Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: Al-Qur’an akan datang pada hari qiyamat lalu berkata: wahai Tuhanku ijinkanlah dia maka kemudian dia dipakaikan dengan pakaian kehormatan, kemudian berkata lagi: wahai Tuhan tambahlah dia, lalu dia pakaikan lagi pakaian kehormatan, kemudian berkata lagi: wahai Tuhanku ridhoilah dia lalu dia di ridhoi-Nya, lantas dikatakan bacalah dan naiklah, lalu ditambahkan dia dengan kebaikan setiap ayatnya”. (HR. At-Tirmidzi)
c. Diriwayatkan dari Ad Darimy
ﺢﻟﺎﺻ ﻰﺒﻋ ﻦﻋ
Artinya:” dari Abu Solih ia berkata: saya mendengar Abu Huraiarah Berkata: bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia sebaik-baik syafaat di hari qiyamat nanti, sesungguhnya ia akan barkata pada hari qiyamat: wahai Tuhanku ijinkanlah dia memakai pakaian kehormatan, lalu dia dipakaikan baju pakaian kehormatan, wahai Tuhanku pakaikanlah dia dengan pakaian kehormatan, wahai Tuhanku Ridhoilah dia, karena tidak sesuatu lagi sesudah ridlo-Mu”. (HR. Ad Darimy).
4.
Keutamaan membaca Al-Qur’ana.
Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan orang mukmin, baikdikalangan sedih maupun senang.
Membaca Al-Qur’an dengan perenungan, pendalaman dan
tadabburmerupakan salah satu dari sekian banyak sebab kebahagiaan
Seorang yang salih berkata,”Aku pernah merasa kesukaran
(yang hanya diketahui oleh Allah) dan dilanda keresahan yang
membantu. Maka, segera aku mengambil mushaf Al-Qur’an, dan
membacanya. Tiba-tiba saja kesuntukan itu lenyap, dan Allah
menggantikannya dengan kegembiraan dan keriangan”( al-Qorni,
2010:238-239).
Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Isro’:9)
b. Diberi keselamatan (Munir dan sudarsono, 1994:62)
ﻢﻠﺳو ﮫﯿﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ
Artinya:” barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, maka tiada seorang pun yang dapat mengatasi”. (HR. Syarif dari ‘Aisah)
c.
Al-Qur’an sebagai obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya(Najati, 1993: 116) Firman Allah:
Artinya: Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Robbmu dan penyembah dari penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
5.
Hukum Mempelajari Al-Qur’anMembaca Al-Qur’an bagi seorang muslim dinilai sebagai ibadah.
Oleh karenanya, mempelajari Al-Qur’an pun nilainya ibadah. Bahkan,
sebagian ulama berpendapat bahwa mempelajari Qur’an sebab,
Al-Qur’an adalah pedoman paling pokok bagi setiap muslim.
Dengan mempelajari Al-Qur’an, terbuktilah bahwa umat Islam
bertanggungjawab terhadap kitab sucinya. Rasulullah telah menganjurkan
kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain
(Amrullah, 2008: 69).
"
ﮫﻤﻠﻋو ناﺮﻘﻟا ﻢﻠﻌﺗ ﻦﻣ ﻢﻛﺮﯿﺧ
"
Artinya: “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajari
Al-Qur’ankemudian mengerjakannya kepada yang lain.
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Mempelajari
Al-Qur’an merupakan keharusan bagi umat Islam. Dalam proses belajar,
tentunya ada tingkat-tingkatan mulai dari yang paling dasar yakni
mengeja huruf sampai lancar membacanya. Setelah itu kita mempelajari
ilmu tajwid arti dan maksudnya untuk kemudian diamalkan dalam
6. Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang kaidah serta
cara-cara membaca Al-Qur’an dengansebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid
adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara betul (fasih),
memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta
memlihara lisan (mulut) dari kesalahn membaca (faisol, 2010:2).
Menurut (Sudarsono dan Munir, 1994: 37-41) Hukum Nun Sukun
( ْن) dan Tanwin jika bertemuan dengan salah satu huruf Hijaiyah ada
empat bacaan, yaitu:
1. Idzhar
Idhhaar artinyaterang/jelas. Yaitu: setiap ada Nun sukun ( ْن) atau
Tanwin bertemu dengan huruf Halq (tenggorokan) yaitu:
)
Sedangkan hukum bacaannya harus dibacaterang/jelasdan pendek
.
Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar
SEBAB BACAAN CONTOH NO
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Idgham artinya memasukkan. Idgham dibagi menjadi dua, yaitu
idgham Bighunnah (memasukan Nun sukun atau Tanwin dengan
dengung), dan idgham Bila Ghunnah (memasukan suara Nun Sukun atau
tanwin tanpa dengan dengung).
a. Idgham Bighunnah (memasukan dengan dengung)
Adalah setiap Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf
(
ن
م،
و،
ي،
) cara bacaannya yaitu Nun sukun atau Tanwin itudimasukan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atu ditasydidkannya
Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nun
b. Idgham Bilaa Ghunnah (memasukkan tanpa mendengung) adalah setiap
Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf (
ر
ل،
). Caramembacanya dengan meng-idghamkan (memasukkan) Nun sukun atau
Tanwin padaLam dan Ra’tetapi tanpa mendengung.
Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah
SEBAB BACAAN CONTOH NO
3. Ikhfa’
Ikhfa’ (samar) adalah setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan
huruf (
ك
ق،
ف،
ظ،
ط،
ض،
ص،
ش،
س،
ز،
د،
ذ،
ج،
ث،
ت،
). Hukumbacaannya disebutikhfa’. Sedangkan cara membacanya ialah suara Nun
sukun atau Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar antara idhhaar
danidghom. Lama bacaannya satualifdua harokat.
Tabel 2.4 Contoh BacaanIkhfa’
SEBAB BACAAN CONTOH NO
SEBAB BACAAN CONTOH NO
B. Ayat-ayat Tentang Akhlak
Secara etimologis, kata Akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq
yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut terminologis,
al-dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia melakukan suatu perbuatan,
baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir (Halim, 2000: 8).
Tujuan utama Pandidikan Islam yaitu taqwa kepada Allah, takut
kepada-Nya, beribadah dalam makna yang luas, semua ini merupakan
substansi pendidikan Islam (Kastolani, 2009: 110-111). Allah berfirman
dalam surat Ali Imron:104,
ْوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َن ْوُﺮُﻣْﺄَﯾَو ِﺮْﯿَﺨْﻟا ﻰَﻟِا َن ْﻮُﻋْﺪَﯾ ٌﺔﱠﻣُا ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻦُﻜَﺘْﻟَو
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung (Departemen Agama RI, 2008:63).
Surat Ali Imron: 110,
َن ْﻮُﻨِﻣ ْﺆُﺗَو ِﺮَﻜْﻨُﻤْﻟا ِﻦَﻋ َن ْﻮَﮭْﻨَﺗَو ِف ْوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َن ْوُﺮُﻣْﺄَﺗ ِسﺎﻨﱠﻠِﻟ ْﺖَﺟِﺮ ْﺧُا ٍﺔﱠﻣُاَﺮْﯿَﺧ ْﻢُﺘْﻨُﻛ
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,1. Pengertian Akhlak Mahmudah atau akhlaqul-karimah
a. Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah
Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah pada prinsipnya merupakan
penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai makhluk yang
dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi
yang tepat, yakni sebagai penghamba dan menempatkan-Nya sebagai
dzat Yang Maha Adi Kodrati serta satu-satunya dzat yang kita
pertuhan.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-mahmudah kepada Allah SWT antara lain meliputi
pokok-pokok sebagai berikut:
1. Mengenali- Nya dengan baik dan benar
2. Membenarkan segala firman-Nya
3. Mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya
4. Mensyukuri nikmat-Nya
b. Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia
Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia pada dasarnya
bertolak pada keluhuran budi dalam menempatkan diri kita dan
menempatkan pada diri orang lain pada posisi yang tepat. Adapun
bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk akhlak mahmudah terhadap
sesama manusia adalah sebagaimana bentuk-bentuk perbuatan yang
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-karimah sesama manusia antara lain meliputi pokok-pokok
sebagai berikut:
1. Mengikuti jejak Rasulullah SAW
2. Berbakti kepada Orang Tua
3. Mentaati Ulul Amri
4. Menghormati dan menghargai sesama manusia.
c. Akhlaqul-mahmudah terhadap makhluk lain
Akhlakul karimah terhadap makhluk lain selain manusia pada
prinsipnya ialah menempatkan makhluk lain itu sesuai dengan
posisinya masing-masing. Ia merupakan refleksi dari totalitas
penghambaan diri kita kepada Allah SAW. Sehingga apa yang kita
perbuat terhadap mereka, semata-mata hanya didasari oleh
akhlakqul-karimah kita kepada Allah SAW.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-karimah terhadap makhluk lain antaranya meliputi
pokok-pokok sebagai berikut:
1. Menghormati keberadaan Malaikat
2. Menghargia keberadaan jin
3. Mewaspadai keberadaan jin
4. Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan alam semesta (Halim,
2. Akhlak Madzmumah
pada dasarnya adalah lawan dari akhlaqul karimah yanag harus kita
tinggalkan sejauh mungkin. Sehingga pokok-pokoknya pun meliputi:
a. Akhlaqul-madzmumah kepada Allah;
Dalam rangka menghambakan diri secara total kepada Allah SWT,
kita wajib berakhlaqul-karimah kepada-Nya dan jangan sampai
membiasakan akhlak madzmumah kepada-Nya.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-madzmumah kepada Allah SWT antara lain meliputi pokok-pokok
sebagai berikut:
1. Enggan menggenali Allah dengan baik dan benar;
2. Mendustakan firman-Nya;
3. Membanggakan perintah dan melanggar larangan-Nya dan;
4. Melupakan-Nya.
b. Akhlaqul-madzmumah terhadap sesama manusia
Membiasakan perbuatan yang tidak tepat dalam menempatkan diri di
tengah-tengah komunitas manusia, Adapun bentuk-bentuk perbuatan
yang termasuk perbuatan akhlaqul-madzmumah kepada sesama
manusai antara lain meliputi pokok-pokok sebagai berikut:
1. Mendustakan Rosul-Nya;
2. Mendustakan para Ulama;
c. Akhlaqul-madzmumah terhadap makhluk lain.
Terhadap makhluk lain selain manusia yang harus kita jauhi, pada
prinsinya ialah ketidak tepatan kita dalam menempatkan makhluk
lain itu pada posisi masing-masing.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-madzmumah kepada makhluk lain antara lain meliputi pokok-pokok
sebagai berikut:
1. Tidak menghormati keberadaan Malaikat;
2. Tidak menghargai keberadaan Jin;
3. Merusak tumbuh-tumbuhan;
4. Semena-semena terhadap Binatang.
Ketiga pokok tersebut sangat perlu kita pelajari bersama untuk
kemudian kita hayati dan kita tinggalkan sejauh mungkin, agar
Membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah
sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat
menerima Nur Cahaya Tuhan (halim, 2000:153-219). Manfaat
permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian
perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagai yang buru bersikap
adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan
buruk, membayar utang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik
C. Metode Al-Bayan
Metode Al-Bayan merupakan metode yang mengajarkan cara cepat
belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu tajwid,
disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid praktis, dan
dibantu dengan cara versi Indonesia. Bacaanya menggunakan bacaan yang
sudah umum di Indonesia yakni bacaan menurut riwayat Imam Hasfh’an
‘Ashim Thariq Syathibiyyah (Surasman, 2008: Vii-X).
1. Cara kerja metode Al-Bayan
Metode Al-Bayan menggunakan tingkat usia sekolah dan jumlah
pertemuan sebagai tolak ukur pembelajarannya, sehingga bagi mereka
mempunyai masa pembelajaran yang berbeda.
Tabel 2.5 Cara Kerja I Metode Al-Bayan
Usia sekolah Waktu yang diperlukan
TK s/d kelas 3 SD 21 pertemuan
Kelas 4 SD s/d 3SMP 19 pertemuan
SMU s/d perguruan tinggi 16 pertemuan
Adapun demi mereka yang ingin mengajar dan belajar mandiri
dengan metode Al-Bayan, cukup menggunakan jilid 4.
Dengan berpegang pada tolok ukuran tersebut maka hingga
baik, lancar, menguasai bacaan panjang-pendek, bacaan dengan (ghunnah)
dan hukum-hukum bacaan panjang (mad).
Kelebihan menggunakan metode Al-Bayan adalah waktu
pertemuan bisa dipersingkat jika hanya ingin menguasai cara membaca
dengan panjang pendek saja. Jumlah pertemuan akan berkurang 11
(sebelas) kali pertemuan pada semua tingkat usia. Perhatikan tahap
berikut!
Tabel 2.6 Cara Kerja II Metode Al-Bayan
Usia sekolah Waktu yang diperlukan
TK s/d kelas 3 SD 10 pertemuan
Kelas 4 SD s/d 3SMP 7 pertemuan
SMU s/d perguruan tinggi 5 pertemuan
2. Cara menggunakan Metode Al-Bayan
Untuk memperoleh manfaat terbaik dan mencapai hasil yang
maksimal dengan metode Al-Bayan, melakukan hakl-hal berikut:
1. Gunakan skema proses pembelajaran di bawah ini, yakni 10 (sepuluh)
pertemuan untuk menguasai cara membaca, dan 11 (sebelas) yang benar
dengan ilmu tajwid.
2. Tidak berpindah ke pertemuan selanjutnya, jika pertemuan sebelumnya
3. Manfaat menggunakan metode Al-Bayan
manfaat yang dapat diambil dari belajar dengan menggunakan Metode
Al-Bayan antara lain:
1. Terbatas dari buta huruf Al-Qur’an.
2. Mempermudah belajar membaca Al-Qur’an.
3. Dapat membaca Al-Qur’an secara baik dan benar dalam waktu yang
singkat.
4. Tatacara pembelajaran
a. Pertemuan untuk menguasai cara belajar membaca
Gamabar 2.1Skema Menguasai Cara Belajar Membaca
b. Pertemuan untuk Menguasai Cara Membaca (Tajwid)
Gambar 2.2Skema Menguasai Cara Membaca (Tajwid)
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Sejarah dan Profil SMK Saraswati Salatiga
SMK Saraswati didirikan pada tanggal 15 September 1971 yang
dipelopori oleh Bapak H. Harun Musthofa. SMK Saraswati pada mulanya
bertempat di jalan Sukowati yang kini telah beralih fungsi menjadi gereja
kemudian pindah ke jalan Hasanudin no. 738 Salatiga. Nama Saraswati ini
diambil dari bahasa Bali yang artinya Dewi Kebudayaan. Sekolah ini telah
mengalami pergantian kepala sekolah sebanyak 6 kali (Wawancara dengan
Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017. Pukul : 08.30 WIB).
Selain mengajar di dalam kelas mahasiswa Praktekan juga
melakukan kegiatan Praktek administrasi persekolahan yang ada di SMK
Saraswati Salatiga. Berikut data sekolah yang diperoleh:
2. Identitas Sekolah
Pada bab III ini, penelitian ingin menyampaikan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian. Kondisi yang nyata menjadi sangat penting
ketika hasil dari penelitian akan dijadikan referensi. Secara garis besar
lokasi penelitian adalah sebagai berikut:
Tempat penelitian : SMK Saraswati
Nomor Induk Sekolah : 2038462
Nomor Statistik Sekolah : 322036203002
Nomor Telepon/Fax : (0298)326516/(0298)312224
Website : www.smksaraswatisala3.com
Email : smk_saraswati@yahoo.co.id
Kode Pos : 50721
Alamat Surat : SMK SARASWATI SALATIGA Jalan
Hasanudin No 738 Salatiga. Sidomukti
Kota Salatiga.
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi : B
Tahun Berdiri : 23 September 1971
NPWP : 01.446.218.8.505.000
Status Tanah : Milik Yayasan
Luas Tanah : 5673 m²
Kepala Sekolah : Drs. Edy Triyanto Basuki, M. Pd.
(Wawancara dengan Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017.
Pukul : 09.00 WIB).
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 1) Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Kejuruan Terkemuka
2) Misi
a) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang
b) Meningkatkan layanan kepada tamatan, untuk disalurkan kepada
industri/dunia kerja melalui bursa kerja khusus.
c) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, guna mendukung
layanan pendidikan dan pelatihan yang
d) profesional.
e) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien.
3) Tujuan
1. Meningkatkan mutu tamatan
2. Meningkatkan layanan jasa bursa tenaga kerja
4. Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMK Saraswati
Tabel 3.1 Daftar Nama Guru dan Mata Pelajaran SMK Saraswati
No Kode Nama Mapel
1. A1 Sugito S.Ag. PA Islam
2. A2 Wiwik kurniawati S.Pd.I. PA Islam
3. A3 Nurhuda Sandi Utomo S.Pd.I. PA Islam
4. A4 Nurul Inayah S.Pd.I PA Islam
5. A5 RA Umie Saktie Halimah, Lc. PA Islam
6. A6 Kurniawati, S. Th. PA Kristen
7. A7 Sunar Hartatik S.Ag PA Katolik
8. A8 Giyanto S.Ag. PA Budha
9. A9 Nikmatu Rochmah S.Psi. BP/BK
10. A10 Dwi Astati, SPd. BP/BK
No Kode Nama Mapel
12. A32 Mutiara Astari, S.Psi BP/BK
13. A11 Dra. Adi Arumningsih PKn
14. A12 Drs. Sukisno PKn
15. A13 Drs. Sugiman Bahasa Indonesia
16. A 14 Suryani Trihandayani, S.Pd. Bahasa Indonesia
17. A15 Padmi, S.Pd. Bahasa Indonesia
18. A16 Laili Kartika Sari, S.Pd. Bahasa Indonesia
19. A17 Sujoro, S.Pd. Matematika
20. A18 Maftuhin Nikmah, S.Pd. Matematika
21. A19 Eko Ari S,S.Si. Matematika
22. A20 Saerotun Nafiah, S.Pd. Matematika
23. A21 Tri Wahyuni, S. Pd. Matematika
24. A22 Indra Ika Fitrianingsih, S.Pd. Matematika
25. A23 Guntur Priyantoro, S.Pd. Pend Sejarah IPS
26. A24 Puspita Wulandari, S.Pd. Pend. Sejarah IPS
27. A25 Dimas Putra Perdana, S.Pd. Pend. Sejarah IPS
28. A26 Desyita Rahmaningrum, S.pd. B. Inggris
29. A27 Nur Hayati, S.Pd. B. Inggris
30. A28 Renny Afita Dewi, S.Pd. B. Inggris
31. A29 Wahyusih Pamungkas, S.Pd. B. Inggris
No Kode Nama Mapel
33. B1 Y. Wisnu Kusuma, S.Sn. Seni budaya
34. B2 Nastiti Nur Arrifiani, S.Pd. Seni Budaya
35. B3 Drs. Japari Prakarya dan
Kewirausahaan
36. B4 Dra. Suratmi Prakarya dan
Kewirausahaan
37. B5 Drs. Sukisna(Or) Penjasorkes
38. B6 Winanto Adi Nugroho, S.Pd. Penjasorkes
39. B7 Very setyawan, S.Pd. Penjasorkes
40. B8 Iwan Tri Nugroho, S.Pd. Penjasorkes
41. B9 Parmadi, S.Pd. B. Jawa
42. C1 Priska Pasur wulan Sari, S.Si. Fisika Kimia
43. C2 Agustin Idriyani, S.Si. Fisika
44. C3 Menik Sri Utami, S. Pd. Kimia Fisika
45. C4 Nafi'ul Farida, ST. Kimia Fisika
46. C5 Fitri Kurniawati Ningsih, S.Ps. IPA
47. C6 Drs. Edy Tri Basuki, M.Pd. Kepala sekolah
dan kantor,
pembelajaran dasar Elektromekanik
48. C7 Istianatur Rikanah, S.Pd. Rewinding
Gambar Teknik
pekerjaan dasar
elektromekanik
dasar dan
pengukuran listrik.
50. C9 M.Nur Salin, S.Pd.T. Rewinding
Gambar teknik
dasar dan
No Kode Nama Mapel
51. C10 Ismujoko,S. T. Kontrol dasar dan
pengukuran Listrik Produktif XI
52. C11 Suyanto,S.T. Kontrol Produktif
XI dasar dan
pengukuran listrik
dan pekerjaan
dasar
Elektromekanik
53. C12 Hendra Praja Asmara, S.T. Teknik Informasi
dan Komunikasi
54. C13 Dwi Rafiana, A.Md. Teknik Informasi
dan Komunikasi
55. C14 Dwi Indah Teknik Informasi
dan Komunikasi
56. C15 Arif Rahman, S. Kom. Teknik Informasi
dan Komunikasi
57. C35 Zevri Krisnawan Teknik Informasi
dan Komunikasi,
simulasi digital
dan pemograman
dasar komposisi
foto digital
58. C17 M.Qomari, S.Pd. Teknik Mesin
59. C18 Surahman, S.Pd. Teknik Mesin
60. C19 Dwi Heru Sutrisno, S.Pd. Teknik Mesin
61. C20 Arifin, S.Pd. Teknik Mesin
62. C21 Sumiyanto, S.Pd. KKPI dan Teknik
Mesin dan simulasi digital
63. C22 Drs. M. Arifin Teknik Mesin dan
kelistrikan
64. C23 Edy Ismail, S.Pd. Teknik Mesin dan
mekanika Teknik
65. C24 Ahmad Roni Arifin, S.T. Teknik Mesin dan
Mekanik teknik
66. C25 Achmad Rois, S.Pd. Teknik Mesin dan
No Kode Nama Mapel
67. C26 Solikin, S.Pd. Gambar teknik
68. C27 Drs. Marsudi Teknik Otomotif
69. C28 Drs. Iqtisad Adian Teknik Otomotif
70. C29 Agus Joko Widodo, S.Pd. Teknik Otomotif
dan pekerjaan
dasar T. Otomotif dan teknik Listrik Oto
71. C30 Dwi Nur Cahyono, S.Pd. Teknik Otomotif
72. C31 M. Khoeroni, A.Md. Teknik Otomotif
73. C32 Ratchbona Ventura, S.Pd. Teknik Otomotif
Pekerjaan dasar T. OTO
Teknik Listrik
OTO
74. C33 Muhammad Rofiq Teknik Otomotif
Pekerjaan dasar T. OTO
Teknik Listrik
OTO
(Wawancara dengan Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017.
5. Waktu Penelitian
Tabel 3.2 Waktu Penelitian
No Tanggal Kegiatan Tempat dan waktu
1. 28 Juli 2017 Observasi: memberikan
surat ijin penelitian pada
salah satu staf di sekolahan
SMK Saraswati Salatiga.
TU (09.00 WIB)
2. 29 Juli 2017 Bertemu dengan bu Nurul
Inayah, S.Pd.I untuk
konsultasi RPP
Ruang guru (08.00
WIB)
3. 31 Juli 2017 Pra Siklus dan Materi Di dalam kelas
(08.00–09.50 )
4. 04 Agustus
2017
Siklus I Evaluasi Tertulis
dan Lisan
Di dalam kelas
(07.15 - 09.10)
5. 11 Agustus
2017
Siklus II Evaluasi Tertulis
dan Lisan
Di dalam kelas
(07.15 - 09.10)
6. Keadaan Siswa
Tabel 3.3 Keadaan Siswa
No Kelas Jumlah siswa Jumlah seluruh
siswa
1. X LI 35 408
No Kelas Jumlah siswa
X TP A 34
X TP B 32
X MI A 35
X MI B 35
X TKR A 34
X TKR B 34
X TKR C 34
X TKR D 34
X TKR E 35
2. XI LI 38 392
XI OI 31
XI MM 33
XI TP A 37
XI TP B 37
XI MI A 36
XI MI B 36
XI TKR A 36
XI TKR B 37
XI TKR C 36
XI TKR D 35
No Kelas Jumlah siswa
XII OI 30
XII MM A 22
XII MM B 23
XII TP A 33
XII TP B 37
XII MI A 39
XII MI B 36
XII TKR A 41
XII TKR B 38
XII TKR C 38
XII TKR D 36
Total Siswa 1213
Pada pelaksanaan ini, yang menjadi objek penelitian adalah siswa
kelas X OI SMK Saraswati Salatiga. Dengan jumlah siswa sebanyak 24
anak yang terdiri dari 22 siswa laki-laki, 2 siswa perempuan.
Tabel 3.4 Siswa kelas X OI SMK Saraswati Salatiga
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Abdul Aziz Laki-laki
2. Adika Radya Ardiyanto Laki-laki
No Nama Siswa Jenis Kelamin
4. Angga Widiyar Dewanto Laki-laki
5. Anggun Febriyaningrum Perempuan
6. Bheni Setiadi Laki-laki
7. Dimas Latif Febriyanto Laki-laki
8. Dwi Prasetyo Laki-laki
9. Fahrul Bagas Renaldi Laki-laki
10. Ferdy Arnanto Laki-laki
11. Fitrilia Anggaini Perempuan
12. Galih Widianto Nugroho Laki-laki
13. Muhammad Alif Wahyu Putranto Laki-laki
14. Muhammad Ilham Nur Laki-laki
15. Muhammad Wawachid W.N Laki-laki
16. Nur Salim Laki-laki
17. Rizky Imam Kurniawan Laki-laki
18. Rizky Muhammad Latif Laki-laki
19. Sasmito Adi Laki-laki
20. Satrio Fai’maulana Laki-laki
21. Taufik Hidayat Laki-laki
22. Wong Binnatus Dirajat Laki-laki
23. Yuda Cantra Mahardika Laki-laki
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin tanggal 31 Juli
2017 dan 04 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan selama kurang
lebih 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Dengan langkah sebagai berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester :X/1
1. Standar Kompetensi :
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.
2. Kompetensi Dasar :
Membaca dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
3. Indikator :
a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
b. Mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
4. Tujuan pembelajaran:
a. Siswa dapat membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan
benar (fasih).
b. Siswa dapat mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
5. Materi pembelajaran:
Surat Ali Imron: 104,
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Surat Ali Imron: 110,
ِسﺎﻨﱠﻠِﻟ ْﺖَﺟِﺮ ْﺧُا ٍﺔﱠﻣُاَﺮْﯿَﺧ ْﻢُﺘْﻨُﻛ
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
6. Metode Pembelajaran:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Metode Al-Bayan
4) Penugasan
(refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu
mempelajari ilmu Tajwid.
b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran
Al-Bayan.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.
2. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal:
1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
b. Kegiatan Inti :
1) Eksplorasi
a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
b) Guru menerangkan tentang materi Tajwid hukum bacaan Nun
Sukun atau Tanwin.
c) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang
contoh tajwid yang terdapat pada contoh surat yang
dibacakan.
2) Elaborasi
a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat
yang disampaikan.
b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada
ayat-ayat yang disampaikan.
c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan tajwid
pada ayat-ayat yang disampaikan.
d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan
tajwid yang masih sulit.
3) Konfirmasi
1) Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk
membaca ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan
2) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam
lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa
untuk mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah
dibagikan.
3) Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal
yang telah dikerjakan.
4) Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
5) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan akhir:
1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis
dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta
mengumpulkan hasilnya,
2) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah”dan disusun dengan salam.
3. Tahap Observasi (observing)
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung antara lain:
1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan, maka
selanjutnya peneliti mengadakan tahap refleksi dengan menggunakan
metode pembelajaran Al-Bayan. Dengan metode tersebut apakah dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Refleksi dilakukan dengan
menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan
siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji
keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refleksi yang didapat dalam pelaksanaan siklus ini adalah
penggunaan metode Al-Bayan pada siklus ini kurang maksimal, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1. Masih ada siswa yang bermain sendiri .
2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru secara
maksimal.
3. Siswa masih malu dan ragu-ragu untuk bertanya.
4. Guru masih kurang untuk mengkondisikan kelas.
5. Guru kurang dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
Untuk mengatasi hal-hal diatas, penelitian perlu lebih terampil lagi
dan bersemangat dalam memotivasi agar siswa antusiasi, perlu memberi
catatan. Disamping itu, penelitian perlu meningkatkan pengelolahan kelas
bermain sendiri dengan memberikan pengertian bahwa bermain sendiri
saat kegiatan pembelajaran hanya akan merugikan diri sendiri.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Jum’at, tanggal
11 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan dilaksanakan kurang lebih
2 jam pelajaran (2 x 45 menit) pada jam 1-3 . Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester :X/1
1. Standar Kompetensi :
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.
2. Kompetensi Dasar :
Memahami bacaan dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron:
110.
3. Indikator :
a. Menuliskan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
b. Membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
4. Tujuan pembelajaran
a. Siswa dapat menulis contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin .
b. Siswa dapat membaca contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
Surat ali aimron: 104,
ْﻦ ُﻜ َﺘ ْﻟ َو
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru
kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Surat Ali Imron: 110
ْﻢُﺘ ْﻨ ُﻛ
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
6. Metode Pembelajaran:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Metode Al-Bayan
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu
mempelajari ilmu Tajwid.
b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran
Al-Bayan.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.
2. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan
a. Kegiatan Awal:
1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
2) Guru mengabsen peserta didik.
3) Apersepsi:
a) Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.
b) Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya.
b. Kegiatan Inti :
1) Eksplorasi
a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 beserta tajwid.
b) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis tentang
contoh Nun Sukun atau Tanwin.
2) Elaborasi
a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat
yang disampaikan.
b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada
ayat-ayat yang disampaikan.
c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan contoh
hukum Nun Mati Atau Tanwin yang sudah disampaikan.
d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan