• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo yang berstatus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo yang berstatus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo yang berstatus sebagai sekolah standar nasional (SSN) dengan objek penelitian yang meliputi: 1) Pengelolaan kurikulum sekolah standar nasional, 2) Pengelolaan sarana prasarana sekolah standar nasional, 3) Pengelolaan ketenagaan sekolah standar nasional.

SMP Negeri 8 Gorontalo merupakan salah satu sekolah yang berada di Kota Gorontalo berdiri pada tanggal 19 November Tahun 1984. Sekolah ini mulai beroperasi sejak Tahun 1986, dirintis oleh Kepala Sekolah Drs. Hi. Radjak Abdul.

Berdasarkan kebijakan pemerintah Provinsi Gorontalo, SMP Negeri 8 Gorontalo ditingkatkan menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN) pada tahun 2009/2010 dengan peningkatan status tersebut lebih mendorong kinerja sekolah. Hal tersebut dibuktikan dengan pada tahun 2010/2011 SMP Negeri 8 Gorontalo dipercaya melaksanakan program akselerasi atau membuka kelas Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa. Selain itu pada tahun itu juga ditunjuk atau dipercayakan menjalankan program kelas olahraga hingga pada saat ini.

Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Gorontalo Mempunyai Visi dan Misi Sebagai berikut :

Visi :

(2)

Misi

1. Mewujudkan insan peserta didik yang berprestasi, cerdas dan kompetitif 2. Mewujudkan peserta didik yang berbudi pekerti luhur

3. Mewujudkan kurikulum yang adaptif, inovatif dan standar nasional 4. Mewujudkan proses belajar yang kondusif dan menyenangkan

5. Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan kreatif, inovatif berkualitas 6. Mewujudkan manajeman sekolah yang bermutu dan akuntabel

7. Mewujudkan fasilitas sekolah yang lengkap dan memadai 8. Mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Sebagai halnya prosedur kerja dalam suatu penelitian masalah pendekatan merupakan permasalahan inti metedologi penelitian. Sudut pandang seorang peneliti dalam melihat dalam masalah yang diteliti tergantung dari pendekatan yang digunakan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus

Hal ini dilakukan karena penulis berfokus untuk mengidentifikasi secara lansung mengenai sekolah standar nasional. Adapun alasan yang mendorong penulis menggunakan ini adalah peneliti ingin menjawab persoalan-persoalan tentang optimalisasi pengelolaan sekolah standar nasional di SMP Negeri 8 Gorontalo.

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

(3)

yang dapat diamati. Pendekatan ini, diarahkan pada individu-individu tersebut secara kholistic (utuh), dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Kaitannya dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo. C. Kehadiran Peneliti

Masalah kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat penting untuk di ketahui, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah peneliti mendapatkan data akurat yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, peran peneliti sebagai instrumen utama sekaligus pengumpul data penelitian yang harus beradaptasi dengan kondisi yang ada. Di mana peneliti merupakan pengamat partisipan, artinya peneliti terlibat langsung dilapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang benar-benar akurat sesuai dengan kebutuhan penelitian. Disamping itu kehadiran peneliti di lokasi penelitian diketahui oleh objek peneliti sehubungan dengan itu peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut : (a) peneliti bertemu dengan kepala sekolah untuk menyerahkan surat izin penelitian dan menyatakan maksud dan tujuan kehadiran peneliti, (b) mengadakan observasi di lapangan untuk memahami latar belakang penelitian yang sebenarnya, (c) membuat jadwal kegiatan berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan subjek penelitian dan (d) melaksanakan kunjungan untuk mengumpulkan data sesuai dengan jadwal yang disepakati.

(4)

D. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini akan diambil dari sumber data primer dan sumber data sekunder, antara lain : Sumber data primer yaitu, kepala sekolah dan para guru. Jumlah guru yang merupakan informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang ditambah dengan 1 kepala sekolah. Kepala sekolah dipilih sebagai informan kunci yang dapat memberikan informasi seputar Pengelolaan Sekolah Standar Nasional (SSN) di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo. Guru dipilih atas dasar informasi dari informan kunci yaitu kepala sekolah. Sumber data sekunder yaitu, 1 orang staf tenaga administrasi/tata usaha, keadaan sarana-prasarana, kurikulum, dan dokumen-dokumen penting terkait dengan masalah penelitian seperti profil sekolah dan perangkat pembelajaran.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi Partisipatif, wawancara mendalam yang dilengkapi dengan dokumen. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

1. Observasi Partisipatif

Teknik ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya, dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak (Sugiyono, 2011:310). Pengamatan yang akan dilakukan peneliti akan cenderung lebih aktif terlibat untuk bisa melihat langsung

(5)

kegiatan pengelolaan sekolah standar nasional. Dalam hal ini yang menjadi fokus pengamatan peneliti yakni kegiatan rapat tahunan yang diadakan oleh sekolah pada akhir tahun ajaran.

2. Wawancara

Teknik ini dilakukan tujuannya untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat, tajam dan terpercaya dari narasumber ataupun informan. Wawancara yang akan dilaksanakan oleh peneliti melalui dua cara, yakni wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan melalui tahapan dan prosedur yang baik dan bersifat baku secara tulisan sebagai rujukan untuk mendapatkan informasi yang akurat. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang tidak terikat oleh prosedur yang baik, baku dan bersifat bebas yang menekankan peneliti tidak harus menggunakan aturan wawancara yang tersusun secara runtut dan lengkap untuk melengkapi kebutuhan peneliti sebagai rujukan pengumpulan data. Wawancara yang akan dilakukan oleh peneliti hanya berupa hal-hal yang urgen yang dianggap patut untuk dipertanyakan. Karenanya peneliti lebih aktif untuk dapat mendengarkan informasi yang diberikan oleh narasumber atau informan. Sejalan dengan setiap jawaban yang diberikan oleh informan maka peneliti berhak mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut untuk lebih mengarahkan ke objek masalah dalam penelitian yang erat kaitannya lansung dengan pengelolaan sekolah standar nasional. Bahan wawancara pengelolaan sekolah standar nasional berdasarkan fokus mengenai pengelolaan kurikulum, sarana prasarana dan ketenagaan sekolah standar nasional serta keberlanjutan

(6)

dalam hal ini wawancara disesuaikan dengan pengembangan instrument penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumen dipergunakan sebagai pengumpulan data yang telah ada berupa catatan dari hasil wawancara atau data sekunder. Teknik ini patut dilakukan untuk dijadikan pelengkap dari data primer yang telah didapatkan melalui observasi. data ini sengaja dibutuhkan untuk diambil sebagai rujukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan sekolah standar nasional (SSN) di SMP Negeri 8 Gorontalo.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan yang dimaksudkan adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman, Moeleong (2005:329). 2. Triangulasi

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan data sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data yang telah diperoleh. (Moeleong 2005:330), dalam teknik meneliti memanfaatkan sumber data metode sebagai pendukung dalam

(7)

pemeriksaan data. Adapun triangulasi dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara :

a) Triangulasi Sumber

Setelah mendapatkan berbagai informasi dari berbagai sumber data, lebih lanjut melakukan pengecekan data yakni dengan mewawancarai kembali antara seseorang dengan yang lainnya yang tujuannya mendapatkan data secara akurat melalui pertanyaan yang sama.

b) Triangulasi Teknik/Metode

Teknik ini dilakukan dengan cara : (a) untuk membandingkan hasil observasi atau pengamatan awal dengan pengamatan selanjutnya, (b) membandingkan hasil observasi atau pengamatan dengan hasil dari wawancara secara lansung, (c) membandingkan hasil wawancara awal dengan hasil wawancara selanjutnya. Artinya dari seluruh hasil perbandingan yang telah dilakukan akan dapat diketahui letak perbedaan data yang didapatkan dari proses pengumpulan dan pengambilan data.

3. Auditing

Auditing adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan untuk memeriksa ketergantungan dan kepastian data. Hal ini dilakukan baik terhadap proses maupun terhadap hasil dan keluaran, Moeleong (2005:338).

Peneliti memeriksa data mengenai pengelolaan sekolah standar nasional (SSN) yaitu: 1) memeriksa kurikulum yang digunakan di sekolah berupa silabus dan RPP, 2) memeriksa daftar inventarisasi sarana prasarana sekolah, dan 3) memeriksa data pendidik dan kependidikan.

(8)

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non statistik, yaitu analisis data deskriptif, artinya dari data yang diperoleh melalui penelitian tentang pelaksanaan Pengelolaan Sekolah Berdasarkan Sekolah Standar Nasional (SSN) dilaporkan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai yang ada. Menurut Sugiyono analisis data yang dianjurkan adalah mengikuti langkah-langkah yang masih bersifat umum yaitu : 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) pengambilan kesimpulan. Adapaun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, penyederhanaan dan transformasi data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci. Laporan kemudian direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dan dicari tema atau polanya.

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi dari reduksi data yang kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami.

3. Pengambilan kesimpulan

Pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi kedalam laporan secara sistematis dengan cara membandingkan,

(9)

menghubungkan, dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah serta mampu menjawab permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai.

Agar proses tahapan analisis data yang dilakukan lebih mendalam dan terinci, maka perlu dilakukan kembali analisis taksonomi. Menurut Sugiyono, analisis taksonomi adalah “ analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan “. Dalam penelitian ini domain-domain tersebut difokuskan pada, 1) Pengelolaan kurikulum. 2) Pengelolaan sarana dan prasarana. 3) Pengelolaan ketenagaan pada Sekolah Standar Nasional (SSN) di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo.

H. Tahap-tahap Penelitian

Dalam proses pelaksanaan penelitian maka ditetapkan tahap-tahap penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Pertama

a. Melakukan observasi di lokasi penelitian;

b. Melakukan wawancara dengan kepala Sekolah serta guru pada SMP Negeri 8 Kota Gorontalo.

2. Tahap Kedua (Pekerjaan Lapangan)

a. Mengamati keadaan Lokasi penelitian; b. Melakukan persiapan Instrumen; c. Melaksanakan pengumpulan data; d. Melakukan analisis data.

3. Tahap Ketiga

(10)

b. Melaksanakan pemeriksaan keabsahan data; c. Menyusun kerangka hasil pengumpulan data. 4. Tahap Keempat

a. Menyusun hasil pengumpulan data dengan menghubungkan teori-teori yang ada dengan teori yang relevan;

b. Menyusun dan melengkapi hasil pengumpulan data dengan memperbandingkan aplikasi teori dan pelaksanaan lapangan.

5. Tahap Kelima

a. Melakukan pengecekan hasil pengumpulan data kembali dengan cara melakukan wawancara kembali;

b. Menganalisa kembali data yang dikumpulkan; c. Menyusun hasil penelitian.

6. Melakukan analisis data 7. Membuat laporan

Referensi

Dokumen terkait

JUMLAH PRODUKSI SUSU, STATUS FISIOLOGIS DAN TEMPERATURE HUMIDITY INDEX SAPI PERAH LAKTASI YANG DIPELIHARA PADA DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH .....

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah tambak yang bertekstur liat lebih subur dibandingkan dengan liat berpasir berdasarkan analisis indeks true diversity

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Lubuk kembang Bunga di Taman Nasional Tesso Nilo, diketahui bahwa jenis pakan gajah sumatera yang

Bandara merupakan suatu bangun yang memerlukan metode tertentu dalam mendesainnya, metode yang digunakan dalam perancangan bandara ini adalah dari materi kuliah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari bidang manajemen pendidikan di Dayah Nurul Huda Kecamatan Peudada yang berhubungan dengan manajemen

Beberapa teknik pengendalian yang bisa dilakukan adalah: 1) mengeradikasi pohon-pohon yang telah mati akibat serangan rayap, tunggul- tunggul bekas tanaman dan sarang-sarang rayap

Dari seluruh stasiun penelitian, terlihat bahwa stasiun yang bertipe substrat kasar (Stasiun 1, 3, 4, 9, dan 10) memiliki kepadatan makrozoobenthos yang lebih

Berangkat dari masalah yang ada, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan sehari-hari seseorang, misalnya saja lingkungan kerja atau tempat tinggal yang