• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1536546380BAB VI 2017 fixed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1536546380BAB VI 2017 fixed"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-278 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN

REGULASI KABUPATEN

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang

optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM

agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan

sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi

yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan

organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai

operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja

suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara

bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

6.1.1. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi masing-masing unit terkait dengan Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

6.1.1.1 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem

Tugas dan Fungsi:

Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem

merupakan Dinas Tipe A. Dalam Renstra Dinas PUPR Kabupaten Karangasem

(2016-2021) disebutkan bahwa tugas pokok Dinas PUPR Kabupaten Karangasem adalah

melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum, dengan

(2)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-279

• Merumuskan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum;

• Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pekerjaan umum;

• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; dan • Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten

Karangasem, struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Penyusunan Program Evaluasi dan Pelaporan; dan

3. Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Sumber Daya Air, yang membawahkan :

1. Seksi Bina Program Sumber Daya Air;

2. Seksi Pengelolaan Irigasi; dan

3. Seksi Pengelolaan Sungai, Pantai dan Air Tanah.

d. Bidang Persampahan dan Penyehatan Lingkungan, yang membawahkan :

1. Seksi Pengelolaan Persampahan;

2. Seksi Penyehatan Lingkungan; dan

3. Seksi Pengelolaan dan Penyediaan Air Minum.

e. Bidang Bina Marga, yang membawahkan :

1. Seksi Bina Program dan Pemeliharaan Jalan;

2. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan; dan

3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan.

f. Bidang Bina Teknik, yang membawahkan :

1. Seksi Data, Monitoring dan Pelaporan;

2. Seksi Bina Jasa Konstruksi; dan

3. Seksi Peralatan dan Perbengkelan.

(3)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-280 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2. Seksi Perencanaan Bangunan dan Lingkungan; dan

3. Seksi Pengendalian Tata Ruang.

h. Unit Pelaksana Teknis;

i. Jabatan Fungsional.

Secara grafis, Struktur Organisasi Dinas PUPR dapat dilihat pada Gambar 6.1

(4)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-281

(5)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-282 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

6.1.1.2 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem

Tugas dan Fungsi:

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem

merupakan Dinas yang tipe B dengan menyelenggarakan tugas dan fungsi yaitu :

1. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang Perumahan dan Kawasan

Permukiman berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

2. Menyusun rencana pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Perumahan

dan Kawasan Permukiman;

3. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana Perumahan dan Kawasan Permukiman;

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 37 Tahun 2016 tepatnya pasal 15 ayat 1

struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Karangasem terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan

2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan

c. Bidang Perumahan, yang membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Perumahan; dan

2. Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan

d. Bidang Permukiman, yang membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Permukiman; dan

2. Seksi Prasarana dan Sarana Utilitas Umum

e. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, yang membawahkan :

1. Seksi Kebersihan; dan

2. Seksi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Jabatan Fungsional.

Secara grafis, Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman

(6)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-283 ddsfgghggj

(7)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-284 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

6.1.1.3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem Tugas dan Fungsi:

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem merupakan salah satu organisasi

Perangkat daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan kebijakan

daerah dibidang Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas

Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan teknis Lingkungan

Hidup. Dinas Lingkungan Hidup berfungsi sebagai koordinator dalam penyusunan dan

evaluasi program di bidang pengendalian dampak lingkungan dan konservasi sumber

daya alam, sebagai koordinator dan penyelenggara pengawasan serta penentuan

dibidang pengendalian dampak lingkungan dan konservasi sumber daya alam,

melaksanakan kegiatan dibidang pemungutan retribusi, pemberian pertimbangan teknis

perijinan dibidang lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, pemberian dan

pencabutan perijinan dibidang lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam,

melaksanakan pengkajian dampak lingkungan, pemberdayaan kapasitas kelembagaan

dibidang lingkungan hidup, mengembangkan kesadaran masyarakat dibidang

pengendalian lingkungan hidup, mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup,

menyelenggarakan penyidikan tindak pidana pelanggaran lingkungan hidup sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Struktur Organisasi

Dinas LingkunganHidup merupakan Dinas Tipe B dengan susunan organisasi terdiri

dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan

2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Penataan dan Penaatan PerlindunganPengelolaan Lingkungan Hidup, yang

membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

2. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan

3. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan.

d. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan

Peningkatan Kapasitas, yang membawahkan :

(8)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-285 2. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; dan

3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, yang

membawahkan :

1. Seksi Pencemaran Lingkungan;

2. Seksi Kerusakan Lingkungan; dan

3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup.

f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem dapat terlihat

(9)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-286 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

ajjgdg

BIDANG PENATAAN DAN PENAATAN PERLINDUNGAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)

BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN

PENINGKATAN KAPASITAS

BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIAT

KEPALA DINAS

SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

SEKSI PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PERENCANAAN DAN KAJIAN

DAMPAK LINGKUNGAN SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

LINGKUNGAN

SEKSI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN SEKSI KERUSAKAN LINGKUNGAN

JABATAN FUNGSIONAL UPT

(10)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-287

6.1.2. Potensi dan Persoalan terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

A. Potensi Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

Potensi terkait Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur

Bidang Cipta Karya dapat di jabarkan Sebagai berikut :

1. Tata laksana pembangunan infrastruktur bidang cipta karya di Kabupaten

Karangasem di koordinasikan oleh Bappelitbangda Kabupaten Karangasem

dalam perannya sebagai koordinator perencanaan bidang CK, Dinas

Lingkungan Hidup dalam perannya sebagai Koordinator dan pengendali

pengelolaan lingkungan perencanaan dan pembangunan bidang CK, Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem sebagai

Perencana, Pelaksana dan Pengawas Kegiatan Bidang CK, Dinas Perumahan

dan Kawasan Permukiman sebagai Perencana, Pelaksana dan Pengawas

Kegiatan Bidang CK. Dengan tata laksana ini pembangunan bidang CK

terlaksana dengan baik.

2. Dengan keterbatasan Sarana dan prasarana aparatur terlaksananya kegiatan

bidang CK masih dapat berjalan dengan baik.

3. Keberadaan instansi lain dapat membantu intstansi yang menangani

pembangunan infrastruktur bidang CK dengan tetap berkoordinasi dalam setiap

pembangunannya.

B. Persoalan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

Persoalan terkait Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur

Bidang Cipta Karya dapat di jabarkan Sebagai berikut :

1. Kurangnya Sarana Prasarana yang ada.

2. Kurangnya SDM yang menguasai di masing-masing bidang.

3. Terbatasnya Pelatihan peningkatan SDM Aparatur

4. Perlu peningkatan dan penguatan kelembagaan terkait tugas dan fungsi.

6.1.3. Analisa Kebutuhan SDM

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen

SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi,

(11)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-288 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta

Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai

dalam unit kerja bidang Cipta Karya.

Tabel 6.1. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar

Belakang

Dari kondisi eksisting sumber daya manuasia/pegawai yang ada di

Bappelitbangda, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum

dan Penatan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, dan PDAM masih perlunya penambahan

personil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur.

Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab

adalah sebagai berikut :

1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah

(12)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-289 2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja

daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan

kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Tabel 6.2 Matrik Kebutuhan Sumber Daya Manusia

No Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

yang ada

Jumlah Pegawai yang diperlukan

1. Bappelitbangda SMA/Sederajat 7 20

(13)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-290 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

- S1 Hukum 4

Kebutuhan Pegawai untuk meningkatkan pembangunan bidang Cipta Karya di

Bappelitbangda Kabupaten Karangasem membutuhkan Sarjana teknik yaitu Teknis

planologi, Teknik Lingkungan, Teknik Arsitektur, Statistik dan Teknik Pertanian. Dinas

Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem, Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Karangasem sangat membutuhkan Tenaga Teknis yaitu Teknis Sipil dan Arsitektur

maupun diploma teknis. Sedangkan pada PDAM Kabupaten Karangasem membutuhkan

Tenaga Teknis yaitu Teknis Sipil maupun diploma teknis.

6.2. KERANGKA REGULASI

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan

dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintahan Kabupaten

Karangasem:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya

dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan

daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan

otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui

Pemerintah Daerah

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah

adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.

Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan

(14)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-291 sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah

kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah

yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana

penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah

bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang

wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban

untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta

Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi “(1) Urusan

wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan

yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan

pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2)

Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya

adalah bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan

bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan

RPIJM sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan

Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh

upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi

pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan

e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen

kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah

diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan

menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan

mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

(15)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-292 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan

Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri

ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012,

dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan

pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai

mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan

pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut

3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya

Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan

disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari

sembilan program, yaitu:

1) Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan

internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh

K/L dan Pemda;

3) Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi,

tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4) Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar

kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

(16)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-293 Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP);

7) Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan

penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8) Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

9) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam

seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan

Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan

gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,

pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional

yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta

kewenangan masing-masing.

Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah

mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu

perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk

memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJM

Bidang Cipta Karya.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar

Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU

yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan

dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat

sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani

bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di

dalam dokumen RPIJM.

(17)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-294 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan

Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar

bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab

di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan

perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat

daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing

SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan

Perbup/Perwali.

8. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar

untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar

pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan

perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya

jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase,

prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

9. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai

Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam

menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka

penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok

yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan

waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan

pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan

dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk

(18)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-295 daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih

khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan

adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah

pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan

kinerja pelayanan kelembagaan.

10.Permen PUPR Nomor :13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.

11.Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan

Daerah. Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan

pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya

dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan

mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam

perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

12.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman

Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan Pelayanan Air Minum

kepada masyarakat baik secara kwantitas dan kualitas Perusahaan Air Minum

Daerah.

13.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumbe dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah. Tujuan Pembinaan terhadap pengelolaan hibah dan bantuan

social agar tercipta tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi

pengelolaan hibah dan bantuan social yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah.

14.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pedoman

Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan kinerja

Perusahan Daerah Air Minum dalam pelayanan kepada masyarakat.

15.Peraturan Daerah Tingkat II Karangasem Nomor 02/PERDA/1976 tentang

Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Perusahan ialah turut serta

melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya dan Pembangunan Ekonomi

nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi

kebutuhan Rakyat serta ketenangan kerja dalam Perusahaan menuju masyarakat

(19)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-296 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan

Kepegawaian Perusahan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan kinerja

Perusahan Daerah Air Minum dalam Pelayanan kepada Masyarakat.

17.Keputusan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Tingkat II

Karangasem Nomor 09 Tahun 1986 tentang Ketentuan Jam Kerja dan Peraturan

Rumah Tangga Perusahaan Daerah Air MInum Daerah Tingkatkan II

Karangasem. Tujuan menyelenggarakan penyediaan Air Minum yang cukup dan

memenuhi persyaratan untuk setiap jenis pemakai air didalam masyarakat.

18.Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 20 Tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah. Tujuan Pengelolaan Sampah menjaga kelestarian fungsi

lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat, menjadikan sampah sebagai

sumber daya dan meningkatakna efisiensi penggunaan bahan baku.

19.Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Retribusi Penyediaan Pendapatan Penyedotan Kakus. Tujuan Penyedotan Kakus

merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat sehingga perlu pengaturan berdasarkan prinsip demokrasi,

pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitasn dengan

memperhatikan potensi daerah.

20.Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan. Tujuan guna mebiayai

penyelenggaran pemerintahan daerah dan meningkatakan pelayanan kepada

masyarakat.

21.Peraturan Bupati Karangasem Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Karangasem Tahun

2014-20134

22.Peraturan Bupati Karangasem Nomor 52 Tahun 2015 tentang Kebijakan Strategi

Daerah Pengembangan Sistem Penediaan Air Minum Kabupaten Karngasem

Tahun 2016-2020

Sedangkan Regulasi yang diharapkan ada di Kabupaten Karangasem untuk

(20)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-297 Tabel 6.3. Matrik Kebutuhan Regulasi di Kabupaten Karangasem

No Kumuh di Perkotaan Amlapura

Bappelitbangda DPUPR,

DPKP, dan Lingkungan di Kota Amlapura dan Lingkungan di Kawasan Stadion dan air limbah

DPKP Bappelitba

ngda, DLH, DPUPR

2018

5 Perda Pengelolaan

Air Limbah Domestik

Sangat di butuhkan

Pengaturan

Gambar

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Dinas PUPR
Gambar 6.2 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Gambar 6.3  Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem
Tabel 6.1. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel diatas dapat dilihat dalam memanfaatkan lahan pekarangan melalui tanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) terdapat 3 kegiatan yaitu Pendidikan dan Kampanye

Mesin pengolah limbah plastik ini memiliki prinsip kerja yang diterapkan dalam perancangan mesin ini adalah sistem cetak putar, langkah kegiatan awal yaitu dengan

Optimalisasi waktu pengamatan GPS dengan metode rapid static untuk memperoleh waktu optimal yang bisa digunakan dalam penentuan KKH orde 4 pada pengamatan GPS

Setiap orang yang telah memiliki tanggung jawab hukum memiliki kedudukan dan perlakuan yang sama dalam hukum. Perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, agama, maupun

Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I tahun 2013) perekonomian Riau tanpa migas mengalami pertumbuhan sebesar 6,98 persen

Pemerintahan Kecamatan Selaparang sebagai Kecamatan pemekaran dari Kecamatan Mataram merasa perlu memberikan pertanggungjawabannya dalam pelaksanaan program dan kegiatan

Ruang lingkup penelitian ini sebagai mana rumusan masalah yaitu batasan fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang “Problematika Orang Tua Dalam Upaya

komponen dari kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diputuskan oleh peneliti untuk dianalisis dan disimpulkan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: