• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010) - Test Repository"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN

MENGGUNAKAN MEDIA KARTU MAINAN

(PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01

Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga

Tahun Ajaran 2009/2010)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kwajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh

KHOLIL IKHWAN

NIM 12507011

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Peni Susapti, M.Si

DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING Lamp : -

Hal : Naskah Skripsi

Saudara Kholil Ikhwan

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Kholil Ikhwan

NIM : 12507011

Jurusan / Progdi : Tarbiyah/PGMI (Pendidikan Guru Madrasah

Ibtida’iyah)

Judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

IPA POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN

HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU

MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010)

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 20 Maret 2010 Pembimbing,

Peni Susapti, M.Si

(3)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 323706,323433 Fax.323433 Salatiga 50721

P E N G E S A H A N

Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010) Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima

sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam sekripsi ini tidak terdapat kata yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 20 Maret 2010

Penulis,

(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Barang siapa yang menghendaki kesejahteraan hidup di dunia, maka harus ditempuh

dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki kebahagiaan hidup di akhirat hendaklah

ditempuh dengan ilmu. Dan barang siapa menghendaki kedua-duanya maka hendaklah

ditempuh dengan ilmu.

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibunda tercinta

2. kakak dan adik tercinta.

3. Sahabatku Krismawati tercinta, Fuad, Sulkhan dan Maksum

(6)

KATA PENGANTAR

بِ سْ بِ رَّلا بِ مَ سْ رَّلا بِ بِ سْ بِ

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Judul yang penulis ambil dalam skripsi ini adalah UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010). Penulis merasa selama ini memberikan materi pelajaran dengan metode ceramah siswa terkasan pasif dan hasil belajara kurang maksimal. Oleh karena

itu, melalui penelitian ini penulis mencoba strategi baru dengan menggunakan media

kartu mainan. Menggunakan kartu mainan dengan harapan hasil belajar dan keaktifan

siswa meningkat.

Alhamdulillahi Robbil’alamin skripsi dengan judul tersebut dapat penulis

selesaikan, walaupun masih banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan, baik dalam

susunan kalimat maupun dalam isinya. Hal ini karena masih kurangnya pengetahuan

yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berharap pembaca mau

memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih, terutama kepada :

1. Ketua STAIN Salatiga

2. Ketua Jurusan Program Studi PGMI

(7)

4. Bapak dan ibu guru serta murid-murid Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud

Kumpulrejo 01 Promasan Argomulyo Salatiga.

5. Ayah Ibu dan keluarga tercinta yang ikhlas membantu dan mendoakan penulis

selama menempuh pendidikan di STAIN Salatiga.

6. Sahabat dan sahabati yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satupersatu.

Harapan penulis semoga amal baik mereka senantiasa diterima dan mendapat

balasan dari Allah SWT sesuai dengan amalnya. Akhirnya semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya Amin.

Salatiga, 20 Maret 2010

Penulis

(8)

ABSTRAK

Kholil Ikhwan, 12507011, UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibdidaiyah. Pembimbing Peni Susapti, M Si.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Penggolongan Hewan dan Media Kartu

Penggunaan kartu mainan sebagai salah satu alternatif media dalam pembelajaran IPA. Penggunanaan kartu ini memudahkan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa. Siswa merasa lebih senang, aktif dan dapat memberikan suatu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan siswa sendiri. Dalam proses pembelajaran guru sebagai fasilitator dan pembimbing yang memberikan layanan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan.

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah penggunaan media kartu mainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 pokok bahasan menggolongkan hewan dalam mata pelajaran IPA tahun ajaran 2009/2010 dapat ditingkatkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa menggunakan media kartu mainan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 siklus, yang terdiri; Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Hasil yang diperoleh setelah diadakan siklus I adalah 74.2, dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 sebanyak 41.7% atau 5 dari 12 siswa. Pada siklus II adalah 78.3, dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 sebanyak 66.7% atau 8 dari 12 siswa. Pada siklus III adalah 82.3, dan siswa yang memperoleh nilai lebih dari 75 sebanyak 75% atau 9 siswa dari 12 siswa.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Definisi Istilah ... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II LANDASAN TEORI ... 17

A. Belajar ... 17

(10)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 18

3. Prinsip-Prinsip Belajar ... 21

B. Hasil Belajar ... 22

1. Pengertian Hasil Belajar ... 22

2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 22

3. Syarat Agar Siswa Berhasil Dalam Belajar ... 23

4. Penilaian Hasil Belajar ... 24

C. Aktifitas ... 25

1. Perlunya Aktivitas Dalam Belajar ... 25

2. Prinsip-prinsip Aktivitas ... 26

3. Jenis-jenis Aktivitas Dalam Belajar ... 26

D. Media ... 27

1. Pengertian Media ... 27

2. Pentingnya Media Pembelajaran ... 27

3. Karakteristik Pemilihan Media ... 28

4. Media Kartu ... 30

E. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 31

1. Pengertian IPA ... 31

2. Tujuan IPA ... 31

3. Ruang Lingkup IPA ... 32

4. Kurikulum IPA ... 32

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA SD/MI ... 33

6. Metode-Metode Pembelajran IPA ... 33

(11)

A. Subjek Penelitian ... 36

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 37

1. Perencanaan ... 37

2. Tindakan ... 38

3. Observasi ... 38

4. Refleksi ... 39

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 39

1. Perencanaan ... 39

2. Tindakan ... 39

3. Observasi ... 40

4. Refleksi ... 40

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 40

1. Perencanaan ... 40

2. Tindakan ... 41

3. Observasi ... 41

4. Refleksi ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Kondisi Awal ... 43

2. Hasil Penelitian Siklus I ... 44

3. Hasil Penelitian Siklus II ... 47

4. Hasil Penelitian Siklus III ... 50

B. Pembahasan ... 53

(12)

1. Faktor Penghambat ... 56

2. Faktor Pendukung ... 57

BAB V PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Data Siswa Kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 ... 36

TABEL 4.2 Rekapitulasi Nilai Harian Semester I ... 43

TABEL 4.3 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus I ... 44

TABEL 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 45

TABEL 4.5 Rekapitulasi keaktifan siswa Siklus I ... 45

TABEL 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus II ... 47

TABEL 4.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 48

TABEL 4.8 Rekapitulasi keaktifan siswa Siklus II ... 49

TABEL 4.9 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus III ... 50

TABEL 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus III ... 51

TABEL 4.11 Rekapitulasi keaktifan siswa Siklus III ... 52

TABEL 4.12 Rekapitulasi keaktifan siswa Siklus I, II Dan III ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 Rencana Tindakan Penelitian ... 8

GAMBAR 3.2 Perbandingan Jumlah Siswa Laki-Laki Dan Perempuan . 37 GAMBAR 3.3 Jenis Pekerjaan orang Tua ... 37

GAMBAR 4.4 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus I ... 44

GAMBAR 4.5 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 45

GAMBAR 4.6 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus II ... 47

GAMBAR 4.7 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 48

GAMBAR 4.8 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus III ... 51

GAMBAR 4.9 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siklus III ... 51

GAMBAR 4.10 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus I, II dan III ... 54

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menciptakan

manusia-manusia yang berkualitas. Menurut Jean Piaget (Sagala 2003:1) mengatakan bahwa,

”pendidikan sebagai penghubung dua sisi, disatu sisi individu yang sedang tumbuh

dan disisi lain nilai sosial, intelektual, dan moral yang menjadi tanggung jawab

pendidik untuk mendorong individu tersebut”. Lembaga pendidikan memiliki tugas

mempersiapkan terbentuknya individu-individu yang cerdas dan berakhlak mulia.

Terbentuknya kedua kriteria ini memungkinkan terwujudnya kehidupan sosial dan

ideal yang diwarnai semangat mengembangkan potensi diri, untuk mencapai

kebahagiaan lahir dan batin serta keselamatan dunia akhirat (Zuchdi, 2008 :141).

Lembaga pendidikan sebagai wahana yang mempunyai tujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga pendidikan mempersiapkan sekolah

dengan segala sarana prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum,

peningkatan kualitas guru, dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyrakat

merupakan pekerjaan yang utama. Guru adalah instruktur yang penting disekolah.

Seorang guru diperlukan siswa untuk untuk mengarahkan dan membimbing. Guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

(Sisdiknas, 2005:2). Guru tidak hanya berperan sebagai nara sumber kepada

siswanya saja, tetapi guru mempunyai peranan sebagai pembimbing dan juga

(16)

dengan siswa. Guru dalam mengajar harus sabar ramah, menunjukkan pengertian,

memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana yang menyenangkan.

Pada masa seperti sekarang ini kualitas sumberdaya manusia sangat

diperlukan untuk menghadapi tantangan dunia pada era globalisasi yang penuh

persaingan. Negara-negara yang tidak mempunyai kualitas sumberdaya manusia

yang tinggi akan tertinggal jauh dengan negara lain. Rendahnya kualitas pendidikan

dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya suatu proses belajar mengajar disuatu

lingkungan pendidikan tersebut. Penyebabnya dapat dari siswa, guru, sarana,

maupun model pembelajaran yang digunakan. Proses bembelajaran yang kurang

berhasil dapat menyebabkan siswa kurang berminat untuk belajar.

Minat siswa yang kurang ditunjukkan dari kurangnya aktivitas belajar,

interaksi dalam proses pembelajaran dan persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut tidak

selalu lancar seperti yang diharapkan, karena setiap siswa mempunyai kemampuan

yang berbeda dalam menerima materi pelajaran. Menurut hasil pengamatan selama

penulis membelajarkan tidak semua siswa mampu menangkap materi pelajaran yang

disampaikan sehingga hasilnya tidak optimal. Rendahnya nilai IPA tersebut tentu

saja tidak lepas dari peranan guru sebagai salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan dalam belajar.

Sering kali terjadi anak Madrasah Ibtidaiyah kesulitan dalam memahami

materi IPA. Oleh karena itu usaha yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan

memanfaatkan media. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi

langsung antara siswa dan lingkungannya (Hamalik, 1976:29). Tetapi kadang

(17)

sebagai penonton dari media yang digunakan oleh guru. Media pembelajaran yang

akan digunakan sebaiknya bersifat sebagai alat bantu pengajaran dan dapat

meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media bertujuan agar memudahkan para siswa dalam belajar

dan menanamkan konsep. Apabila alat indra anak terlibat dalam pembelajaran,

maka akan memudahkan anak untuk memahami sebuah konsep. Salah satu media

pembelajaran yang digunakan adalah media gambar yang dikemas dalam kartu

mainan. Sifat materi pelajaran IPA memerlukan pemahaman dan penalaran yang

ilmiah, maka akan sangat bermanfaat jika menggunakan media kartu mainan. Media

kartu minan yang berisi gambar-gambar akan mudah diperoleh dan ditunjukkan

kepada anak-anak.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA POKOK

BAHASAN MENGGOLONGKAN HEWAN MENGGUNAKAN MEDIA

KARTU MAINAN (PTK Siswa Kelas IV MI AL Mahmud Kumpulrejo 01 Dsn.

Promasan Kec. Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010)”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan media kartu mainan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 pokok bahasan

menggolongkan hewan dalam mata pelajaran IPA ?

(18)

siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 pokok bahasan

menggolongkan hewan dalam pelajaran IPA ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah mengajar dengan menggunakan media kartu

mainan pada siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan menggolongkan hewan

dalam mata pelajaran IPA.

2. Untuk mengetahui apakah mengajar dengan menggunakan media kartu

mainan pada siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 hewan dapat

meningkatkan keaktifan siswa pokok bahasan menggolongkan dalam belajar

IPA.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Mengembangkan metode media kartu mainan dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian dari tindakan kelas ini diharapkan memberi manfaat yang

berarti bagi siswa, guru dan sekolah :

a. Bagi siswa : Ini akan sangat bermanfaat bagi siswa, berkembang daya

kreativitas dan inovasinya. Dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

(19)

pengetahuan dan pengalaman dengan harapan cara

mengajarnya lebih baik.

c. Bagi sekolah : Peneitian ini dapat memberikan masukan yang baik bagi

sekolah untuk selalu mengadakan pembaharuan, memajukan

program sekolah kearah yang lebih baik.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Tetapi masih

lemah pernyataanya. Dalam pembahasan ini, hipotesis yang penulis maksudkan

adalah pendapat yang kebenarannya masih bersifat sementara sehingga perlu

dibuktikan lebih lanjut tentang kebenarannya dengan bukti-bukti ilmiah.

Dalam skripsi ini penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “ Belajar

menggunakan media kartu mainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.

F. Penjelasan Istilah

Supaya terjadi persamaan persepsi antara penulis dan pembaca dalam

sekripsi ini, maka perlu penulis tegaskan beberapa istilah berikut ini :

1. Upaya : Usaha untuk mencapai maksud tertentu (Fajri dan

Senja, 2008:852) Yang dimaksud disini adalah suatu

usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu maksud

tertentu.

2. Meningkatkan : Berasal dari kata tingkat yang artinya susunan

berlapis-lapis (Fajri dan senja, 2008:820). Dalam

penelitian ini maksudnya adalah menaikkan pada

(20)

3. Hasil belajar : Merupakan gabungan dari kata hasil dan belajar.

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia, hasil artinya

sesuatu yang dapat diraih dari jerih payah (Fajri dan

Senja, 2008:351). Belajar menurut Morgan dalam

bukunya Purwanto (1990:84) mengungkapkan bahwa

”belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagi suatu hasil dari

latihan atau pengalaman”.

c. Media : Sarana, alat : sarana komunikasi bagi masyarakat

dapat berupa Koran, majalah, tv, radio siaran, telepon,

internat, dsb. (Fajri dan Senja, 2008:557). Namun

yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan

untuk membantu menyampaikan materi pelajaran.

d. Kartu mainan : Berasal dari gabungan kata kartu dan mainan. Kartu

artinya kertas persegi panjang yang agak tebal untuk

berbagai keperluan, sedangkan mainan artinya alat

untuk bermain, barang yang dipermainkan (Fajri dan

Senja, 2008: 425,541). Kartu mainan yang

dimaksudkan disini adalah sebuah kertas tebal

berukuran 4 x 3 cm yang bergambar hewan.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian

(21)

konkret dengan tujuan dan kegunaan tertentu. PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan

perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran

(Arikunto dkk, 2008:105). Pemilihan jenis penelitian ini karena untuk

memecahkan permasalahan dan memperbaiki proses pembelajaran dikelas

dengan menggunakan media kartu mainan.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al

Mahmud Kumpulrejo 01 Dusun Promasan, Kecamatan Argomulyo, Kota

Salatiga. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV Semester 1

tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 12 siswa. Kebanyakan ekonomi orang

tua siswa termasuk golongan menengah kebawah, karena rata-rata mereka hanya

bekerja sebagai petani dan pedagang.

3. Rencana Penelitian

Pada bagian ini akan digambarkan rencana tindakan yang akan

dilakukan. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri 3 siklus. Tiap siklus

direncanakan 1 pertemuan. Tiap-tiap siklus berkesinambungan, artinya proses

dan hasil siklus 1 akan ditindak lanjuti dalam siklus 2, kemudian hasil dari siklus

2 akan ditindak lanjuti pada siklus 3.

Tahapan yang akan dilalui dapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto

(22)

Gambar 1.1 Rencana tindakan Penelitian

a. Siklus I

1) Perencanaan (planning)

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis

Makanannya

Hari/tanggal : Senin, 15 Desember 2009

a) Menentukan pokok bahasan

b) Menyusun skenario pembelajaran

SIKLUS 1

Refleksi

Pengamatan Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS III

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

?

(23)

c) Menyiapkan sumber belajar

d) Menyiapkan alat bantu mengajar

e) Menyiapkan lembar untuk mengumpulkan data

f) Seorang guru sebagai observer

g) Menyiapkan media kartu mainan.

h) Menyusun alat evaluasi

2) Tindakan (acting)

a) Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu

b) Guru memberikan penjelasan, selanjutnya menyuruh siswa keluar

kelas.

c) Guru memberikan beberapa kartu yang bergambar dan atau bertulis

kepada siswa masing-masing satu buah kartu dengan tanpa dibuka.

d) Siswa mendemostrasikan setelah membuka kartu dengan

berkelompok sesuai analisis mereka, kemudian masing-masing

kelompok menyebutkan penggolongannya.

e) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.

f) Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.

3) Observasi (observing)

a) Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.

b) Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran

dari awal hingga akhir. Hasil pengamatan dikategorikan dalam lima

(24)

4) Refleksi (reflecting)

Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus

II meliputi :

a) Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa.

b) Mengetahui peningkatan keaktifan siswa.

b. Siklus II

1) Perencanaan (planning)

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Ciri-ciri hewan herbivora, karnivora dan

omnivora

Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2009

a) Menentukan pokok bahasan

b) Menyusun skenario pembelajaran

c) Menyiapkan sumber belajar

d) Menyiapkan alat bantu mengajar

e) Menyiapkan lembar untuk mengumpulkan data

f) Seorang guru sebagai observer

g) Menyiapkan media kartu mainan.

h) Menyusun alat evaluasi

2) Tindakan (acting)

a) Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu.

b) Guru memberikan contoh peragaan selanjutnya menyuruh siswa untuk

(25)

c) Guru membagi kartu yang bertulis pernyataan-pernyataan kepada siswa

masing-masing satu buah.

d) Guru menyuruh siswa membuka kartu dan menyuruh siswa

menganalisis.

e) Guru membagi siswa kedalam dua kelompok (kelompok pernyataan

benar dan kelompok pernyataan salah)

f) Setelah siswa berkelompok, guru menyuruh siswa membacakan

pernyataan kartu secara bergantian, serta menguraikan alasannya.

g) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.

h) Siswa mengerjakan soal latihan.

3) Observasi (observing)

a) Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan

siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.

b) Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran

dari awal hingga akhir. Hasil pengamatan dikategorikan dalam lima

kriteria yakni, sangat baik, baik, sedang, kurang dan sangat kurang.

4) Refleksi (reflecting)

Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan pada siklus

III meliputi :

a) Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa.

b) Mengetahui peningkatan keaktifan siswa.

c. Siklus III

1) Perencanaan (planning)

(26)

Materi : Menggolongkan hewan berdasarkan

tempat hidupnya

Hari/tanggal : Sabtu, 19 Desember 2009

a) Menentukan pokok bahasan

b) Menyusun skenario pembelajaran

c) Menyiapkan sumber belajar

d) Menyiapkan alat bantu mengajar

e) Menyiapkan lembar untuk mengumpulkan data

f) Seorang guru sebagai observer

g) Menyiapkan media kartu mainan.

h) Menyusun alat evaluasi

2) Tindakan (acting)

a) Guru menjelaskan materi pelajaran

b) Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu.

c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

d) Guru memberikan 10 kartu kepada masing-masing kelompok.

e) Guru menyuruh setiap kelompok untuk menggolongkan hewan

berdasarkan tempat hidupnya.

f) Guru menyuruh setiap kelompok perwakilan maju kedepan kelas untuk

presentasi.

g) Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan materi

h) Siswa mengerjakan soal latihan

3) Observasi (observing)

a) Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan

(27)

b) Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran

dari awal hingga akhir. Hasil pengamatan dikategorikan dalam lima

kriteria yakni, sangat baik, baik, sedang, kurang dan sangat kurang.

4) Refleksi (reflecting)

Hasil refleksi merupakan landasan untuk menentukan tindakan apakah

dilanjutkan atau sudah cukup. Dengan landasan melihat :

a) Kemampuan hasil belajar siswa.

b) Peningkatan keaktifan siswa.

4. Instrumen Penelitian

a. Tes

Tes dipakai untuk mengukur kemampuan siswa. Tes dilaksanakan secara

tertulis.

b. Pedoman pengamatan

Pedoman pengamatan untuk mengamati kegiatan belajar siswa selama

proses pembelajaran. Pedoman pengamatan berupa lembar pengamatan yang

sudah dengan rinci menampilkan aspek-aspek yang akan diamati, dengan

memberikan nilai dan tanda cek (v).

c . Dokumentasi

Digunakan untuk menganalisis dokumen yang sudah ada. Seperti daftar nilai

harian semester 1, data guru MI jadwal pelajaran, dan daftar hasil belajar

siklus I, II, dan III.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data yang dimaksudkan untuk

(28)

Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga Tahun Ajaran

2009/2010 pada semester 1 pada mata pelajaran IPA. Teknik yang digunakan

adalah observasi (pengamatan). Sedangkan alat pengumpulan datanya yaitu :

a. Dokumentasi : untuk mengetahui nilai/hasil belajar siswa IV MI Al Mahmud

Kumpulrejo 01 Dsn. Promasan, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga Tahun

Ajaran 2009/2010 pada semester 1 mata pelajaran IPA.

b. Tes : lembar tes yang dikerjakan siswa. Untuk menguji penguasaan materi

yang telah disampaikan.

c. Lembar observasi : merupakan lembar pengamatan untuk memperoleh data

penelitian tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

6. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui perubahan sikap semua

siswa terhadap aktifitas, perhatian kepercayaan diri antusias dalam belajar

menggunakan metode baru (Arikonto dkk, 2008:131). Analisis ini berbentuk

kalimat yang tinggal memberikan tanda cek (v) pada kolom yang telah

disediakan. Sebagaimana yang telah dijelaskan diawal.

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuntitatif ini digunakan untuk menganalisis jumlah siswa yang

mengalami perubahan pemahaman/penguasaan materi dan peningkatan hasil

belajar siswa yang diperoleh dari tindakan siklus I, II dan III.

(29)

F = Frekuensi siswa yang mengalami perubahan penguasaan materi dan

peningkatan hasil belajar

N = Jumlah keseluruhan siswa

P = Jumlah nilai dalam persen

Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui persentase

peningkatan hasil belajar. Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini dapat dilihat dari :

1) Nilai rata-rata kelas minimal 75

2) Persentase siswa yang memperoleh skor nilai lebih dari 75 adalah 75 % dari

siswa yang ada.

3) Keaktifan belajar siswa meningkat.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian tindakan kelas yang akan penulis ajukan meliputi

beberapa bab seperti tertera di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, hipotesis tindakan, penjelasan istilah, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

(30)

Bab ini menguraikan belajar, pengertian belajar, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar, prinsip-prinsip belajar, hasil belajar, pengertian

hasil belajar, klasifikasi hasil belajar, syarat agar siswa berhasil dalam

belajar, penilaian hasil belajar, aktivitas, perlunya aktivitas dalam belajar,

prinsip-prinsip aktivitas, jenis-jenis aktivitas dalam belajar, media,

pengertian media, pentingnya media pembelajaran, karakteristik

pemilihan media, media kartu, pembelajaran ilmu pengetahuan alam,

pengertian IPA, tujuan IPA, ruang lingkup IPA, kurikulum IPA, standar

kompetensi mata pelajaran IPA SD/MI, dan metode-metode

pembelajaran.

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Meliputi subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I dari rencana,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus II

dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Deskripsi

pelaksanaan siklus III dari rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi hasil penelitian, kondisi awal, hasil penelitian siklus 1, hasil

penelitian siklus II, hasil penelitian siklus III, pembahasan, faktor

pendukung dan penghambat.

Bab V Penutup

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Sebenarnya banyak sekali pendapat tentang pengertian belajar, mulai

dari kalangan orang awam maupun dari pakar pendidikan. Menurut Nashar

(2004:49) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu mengarah

kepada tingkah laku yang lebih baik yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman. Pada umumnya pengertian belajar dapat dibedakan menjadi dua

pandangan, yaitu secara tradisional dan modern. Menurut pandangan tradisional,

belajar merupakan sebuah usaha untuk mendapatkan sejumlah ilmu

pengetahuan. Sedangkan pandangan modern yaitu proses perubahan tingkah

laku berkat interaksi dari lingkungan (Hamalik, 1976:40).

Berikut pengertian belajar dari para pakar pendidikan (Purwanto,

1990:84):

a. Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning mengemukakan:

belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap

sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan,

atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat,

(32)

b. Gagne dalam buku The Condition Of learning menyatakan bahwa : belajar

terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari

waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami

situasi tadi.

c. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology mengemukakan: belajar

adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang

terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

d. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan: belajar

adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai

suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian, atau suatu pengertian.

Crow and Crow (Nashar, 2004:51) mengatakan belajar adalah perubahan

untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan dan berbagai sikap. Belajar

adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan

kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan,

ketrampilan maupun sikap; bahkan meliputi segenap aspek organisme atau

pribadi (Djamarah dan Zain, 1995:11).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Sebagimana yang telah dijelaskan oleh para pakar pendidikan bahwa

belajar merupakan terjadinya perubahan tingkah laku. Dalam belajar ada faktor

faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itu dapat digolongkan menjadi dua

(33)

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang biasanya disebut faktor

individual. Yang termasuk faktor individu adalah:

1) Kecerdasan atau Intelejensi

Kenyataan menunjukkan kepada kita meskipun anak yang

berumur 14 tahun keatas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu

pasti, tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti.

2) Latihan dan ulangan

Karena terlatih, seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan

dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan

semakin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman

yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang.

3) Motivasi

Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk

melakukan sesuatu. Motif instrinsik dapat mendorong seseorang

sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu

pengetahuan tertentu.

4) Sifat-Sifat Pribadi Seseorang

Disamping faktor yang telah dibicarakan diatas,

faktor-faktor pribadi seseorang turut pula memegang peranan dalam belajar .

Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing-masing

yang berbeda antara seorang dengan yang lain. Sifat-sifat kepribadian

yang ada pada seseorang itu sedikit banyak turutpula mempengaruhi

sampai dimanakah hasil belajar yang dapat dicapainya.

(34)

Pemberian materi pelajaran disesuaikan pertumbuhan dan

kematangan anak. Sebagai contoh; kita tidak mungkin memberikan

materi filsafat pendidikan kepada anak usia SD. Mengajarkan sesuatu

baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi telah memungkinkan,

potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang.

b. Faktor sosial, yaitu faktor yang ada diluar diri pribadi organisme tersebut.

Yang termasuk faktor sosial adalah ;

1) Keadaan Keluarga

Ada keluarga yang miskin adapula keluarga yang kaya. Ada

keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan damai, tetapi

adapula yang sebaliknya. Suasana dan keadaan keluarga yang

bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan

sampai dimana yang dialami dan dicapai oleh anak-anak.

2) Guru dan Cara Mengajar

Faktor guru dan cara mengajar merupakan faktor penting pula.

Bagaiman sikap kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang

dimiliki guru, dan bagiamana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu

kepada anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar

yang dapat dicapai anak.

3) Alat-alat Pelajaran

Faktor guru dan cara mengajarnya, tidak dapat kita lepaskan dari

ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia

disekolah.

(35)

Faktor motifasi memegang peranan yang penting pula. Apabila

guru dan orang tua dapat memberikan motifasi yang baik pada anak-anak

timbulah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar yang

lebih baik.

5) Lingkungan dan Kesempatan

Seorang anak yang rumahnya jauh dan berangkat naik sepeda

atau berjalan membuat dia kelelahan dan tidak konsentrasi ketika

pelajaran. Banyak juga anak yang tidak punya kesempatan mendapatkan

hasil yang lebih baik dikarenakan kesibukan pekerjaan setiap hari.

3. Prinsip-Prinsip Belajar

Kata prinsip mempunyai makna suatu kebenaran yang menjadi pokok

dasar berpikir (Fajri dan Senja, 2008:671). Beberapa prinsip atau kaidah dalam

proses pembelajaran sebagai hasil eksperimen para ahli psikologi yang berlaku

secara umum sebagaimana yang dikemukakan oleh Rusyan (Sagala, 2003:54)

sebagai berikut :

a. Motivasi, kematangan dan kesiapan diperlukan dalam proses belajar

mengajar. Tanpa motivasi dalam proses belajar mengajar tdak akan berjalan

dengan efektif.

b. Pembentukan persepsi yang tepat terhadap rangsangan sensoris merupakan

dasar dari proses belajar mengajar yang tepat. Bila interprestasi dan persepsi

individu terhadap objek, benda situasi, rangsangan disekitarnya keliru atau

salah, terutama pada tahap-tahap awal belajar, maka belajar selanjutnya

merupakan akumulasi kesalahan diatas kesalahan.

(36)

khusus, taraf kecerdasan, minat serta tingkat kematangan, sifat dan

intensitas dari bahan yang dipelajari.

d. Proses belajar mengajar dapat dangkal, luas dan mendalam, tergantung pada

materi yang menjadi pembahasan dalam pembelajaran tersebut.

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui

kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah suatu proses dalam diri seseorang

yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang

relatif menetap. Dalam hal ini penekanan hasil belajar adalah terjadinya

perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk

berhasil. Masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan

motivasional yang tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang

dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar (Nashar, 2004:77).

2. Klasifikasi Hasil Belajar

Bunyamin S. Bloom (Nashar, 2004:79) membuat klasifikasi hasil belajar

menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Setiap ranah dapat dijelaskan sebagai berikut (Yamin, 2005:23-39):

a. Kawasan Kognitif

Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup

kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada

kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode, dan prosedur yang

(37)

Kawasan kognitif terdiri dari enam tingkatan dengan aspek belajar

yang berbeda-beda. Keenam tingkatan tersebut meliputi pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Kawasan Afektif

Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan

perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati. Untuk memperoleh gambaran

tentang kawasan afektif secara utuh, berikut ini tingkatan aspek afektif ;

menerima, tanggapan, menilai, organisasi, dan karakterisasi.

c. Kawasan Psikomotor

Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada

ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan

yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Kawasan psikomotor

mempunyai empat tingkatan yaitu ; Gerakan seluruh badan, gerakan yang

terkoordinasi, komuikasi non verbal, dan kebolehan dalam bebicara.

3. Syarat Agar Siswa Berhasil Dalam Belajar

Agar peserta didik dapat berhasil belajar diperlukan persyaratan tertentu

antara lain sebagi berikut (Sagala, 2003:57) berikut ini :

a. Kemampuan berfikir yang tinggi bagi para siswa, hal ini ditandai dengan

berfikir kritis, logis sistematis, dan objektif.

b. Menimbulkan minat yang tinggi terhadap mata pelajaran

c. Bakat dan minat yang khusus para siswa dapat dikembangkan sesuai

potensinya.

d. Menguasai salah satu bahasa asing, terutama bahasa inggris.

(38)

f. Kesehatan jasmani.

g. Lingkungan yang tenang.

h. Kehidupan ekonomi yang memadai.

i. Menguasai teknik belajar disekolah dan diluar sekolah.

4. Penilaian Hasil Belajar

Merupakan tugas seorang guru untuk mengukur hasil belajar siswa.

Dalam mengukur hasil belajar siswa, seorang guru pasti menggunakan sistem

penilaian sebagai mana biasanya, yang penting masih berpegangan dengan

standar penilaian pendidikan. Standar penilaian pendidikan adalah standar

nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian hasil belajar (PP No. 19, 2005:167). Berikut ini akan dijelaskan

tentang macam-macam alat penilaian hasil belajar (Farikhah, 2006:7,10) :

a. Alat Penilaian Hasil Belajar

Alat penilaian dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu tes dan

bukan tes atau non tes.

1) Tes

Fungsi tes adalah untuk mengukur keberhasilan program pengajaran dan

untuk mengukur prestasi peserta didik. Tes hasil belajar banyak macam

ragamnya, tergantung dari segimana peninjaunnya.

2) Non Tes

Alat penilaian non tes biasanya digunakan untuk mengukur aspek afektif

dan psikomotorik yang mencakup sikap kebiasaan bekerja dengan baik,

kerja sama, kerajinan, tanggung jawab, kejujuran, tenggang rasa,

(39)

alat penilaian non tes yang sering digunakan adalah observasi

(pengamatan), kuesioner (angket), wawancara (interview), dan skala

sikap.

Didalam peraturan pemerintah Republik Indonesia tentang standar

nasional pendidikan, penilaian hasil belajar (PP No. 19, 2005:210) pasal 63,

standar penilaian ada 3 :

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik

b) Penilaian belajar oleh satuan pendidikan

c) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

b. Bentuk Penilaian Hasil Belajar

Bentuk penilaian hasil belajar oleh pendidik (PP No. 19, 2005:211) pasal

64, dapat berupa :

1) Ulangan harian

2) Ulangan tengah semester

3) Ulangan akhir semester

4) Ulangan kenaikan kelas

C. Aktivitas

Dalam proses belajar-mengajar, keaktifan peserta didik merupakan hal yang

sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses belajar-mengajar

yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal (Rusyan dkk,

1987:128).

1. Perlunya Aktivitas Dalam Belajar

Mengapa di dalam belajar diperlukan aktivitas? Sebab pada prinsipnya

(40)

kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas

merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar

mengajar. Montessori juga menegaskan bahwa anak-anak itu memiliki

tenaga-tenaga untuk berkembang dan sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan

berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan

anak-anak didiknya. Ruosseau memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu

harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri penyelidikan

sendiri dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik

secara rohani maupun teknis (Sardiman, 1994:95-96).

2. Prinsip-prinsip Aktivitas

Prinsip-prinsip aktivitas dalam belajar akan dilihat dari sudut pandang

perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Dengan melihat unsur kejiwaan

seseorang subjek belajar/subjek didik, dapatlah diketahui bagaimana prinsip

aktivitas yang terjadi dalam belajar itu. Karena dilihat dari dari sudut pandang

ilmu jiwa, maka sudah barang tentu yang menjadi fokus perhatian adalah

komponen manusiawi yang melakukan katifitas dalam belajar-mengajar, yakni

siswa dan guru. Prinsip aktivitas menurut ilmu jiwa dibagi dua yaitu menurut

pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut

pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru, sedangkan menurut

pandangan ilmu jiwa modern aktivitas didominasi oleh jiwa (Sardiman,

1994:96,102).

3. Jenis-jenis Aktivitas Dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar-mengajar ada beberapa aktivitas yang dapat

(41)

a) Hadir dalam kegiatan belajar.

b) Keaktifan siswa dalam bertanya.

c) Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan.

d) Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas didepan.

e) Keaktifan siswa dalam penggunaan media pembelajaran.

D. Media

1. Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin yang artinya perantara atau pengantar

(Djamarah dan Zain, 2002:136). Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia

Media artinya sarana, alat; sarana komunikasi bagi masyarakat dapat berupa

koran, majalah, TV, radio, telepon internat dan lain sebaginya (Fajri dan senja,

2008:557). Association for education and communication technology (AECT)

(Asnawair dan Usman, 2002:11) mengatakan media yaitu segala bentuk yang

dipergunakan untuk suatu proses informasi. Briggs (Rahadi, 2003:10)

memaparkan bahwa media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa

agar terjadi proses belajar. Media dapat dipandang sebagai alat bantu mengajar

dan sumber belajar. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan

dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien (siswa) sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Usman, 2002:11).

2. Pentingnya Media Pembelajaran

Media pengajaran merupakan sarana yang membantu belajar terutama

melalui indra pendengaran dan penglihatan. Sebagaimana yang terkandung

dalam istilah itu, sarana ini membantu atau menolong proses belajar mengajar.

(42)

pengajaran lebih menarik dan relatif lebih mudah (Suparno dkk, 1988:69).

Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran (Sugandi dan

Haryanto, 2004:30). Beberapa manfaat penggunaan media pembelajaran

(Rahadi, 2003:15), yaitu :

a. Penyampaian materi dapat diseragamkan.

b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

c. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

d. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

e. Meningkatkan kualitas belajar siswa.

f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana

saja dan kapan saja.

g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap

materi dan proses belajar.

h. Merubah peran guru kearah yang lebih positif.

3. Karakteristik Pemilihan Media

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,

melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik

pemilihan jenis media maupun pemilihan topik dimediakan, akan membawa

akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari. Secara umum, kriteria

pemilihan yang harus dipertimbangkan dalam memilih media pembelajaran

(Rahadi, 2003:39) adalah :

a. Tujuan

(43)

tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai.

b. Sasaran Didik

Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaiman

karakteristik mereka? Berapa jumlahnya, bagimana latar sosialnya, dan

seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita

pilih atau buat tentu tak akan banyak gunanya.

c. Karakteristik Media Yang Bersangkutan

Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan

kelemahannya, sesuaikah media itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita

tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal

dengan baik karakteristik masing-masing media.

d. Waktu

Yang dimaksud waktu disini adalah beberapa lama waktu yang

diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih,

serta berapa lama waktu yang tersedia untuk kita? Tidak ada gunanya kita

memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk

mengadakannya.

e. Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media.

f. Ketersediaan

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita.

g. Konteks Penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi

(44)

h. Mutu dan Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih atau membeli media siap pakai

yang telah ada. Misalnya program audio, video, grafis atau media lainnya.

4. Media Kartu

Jenis media kartu ini dikategorikan atau dikelompokkan sebagai media

yang tidak bisa diproyeksikan, karena media ini sama seperti media gambar.

Media kartu dipilih selain karena praktis, cara membuat dan mendapatkannya

mudah. Walaupun sebenarnya mempunyai beberapa kelemahan. Gambar dan

foto merupakan contoh media yang paling umum digunakan.

Penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa

dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil

belajar yang dicapainya. Informasi yang dikomunikasikan lewat lambang verbal

saja kemungkinan terserapnya amat kecil karena informasi yang demikian

merupakan informasi yang abstrak sehingga sangat sulit dipahami dan diresapi

oleh siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran IPA adalah media gambar yang dikemas dalam bentuk kartu

mainan.

Media kartu mainan ini menarik bagi siswa karena dari media tersebut

banyak tema yang dapat dipilih untuk dikembangkan dan semua siswa

memperoleh kesempatan yang sama. Selain itu, mereka mendapatkan

pengalaman yang berharga dan secara tidak langsung dapat meningkatkan minat

mereka terhadap ketrampilan mengamati dan menganalisis. Media kartu mudah

dibuat dan tidak membutuhkan biaya besar sehingga setiap guru IPA dapat

(45)

fenomena yang terjadi diatas penggunaan media kartu dapat menjadi salah satu

cara yang digunakan guru, agar proses belajar mengajar menjadi lebih baik.

Khususnya dalam pengajaran ketrampilan mengamati dan menganalisis dengan

membuat suatu karangan dapat mencapai hasil belajar yang baik (internet).

E. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1. Pengertian IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta, konsep-konsep,

prinsip-prinsip, proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah (Rusyan, 2008:4). Fowler

(Aly dan Rahma,1991:18) mendefinisikan bahwa, IPA merupakan ilmu yang

sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan

dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes dalam

bukunya Ali dan Rahma menjelaskan bahwa, IPA adalah pengetahuan teoritis

yang diperoleh dengan metode khusus. Ali dan Rahma sendiri menyimpulkan

bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun

dengan cara yang khas yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan,

penyusunan teori observasi dengan cara lain.

2. Tujuan IPA

Mata pelajaran IPA di MI/SD bertujuan agar peserta didik memiliki

ketrampilan sebagai berikut :

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

(46)

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga,

dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS (Rusyan, 2008:2-3).

3. Ruang Lingkup IPA

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek

sebagai berikut :

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi sifat-sifat dan kegunaanya meliputi: cair padat, dan gas.

c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya (Rusyan, 2008:3).

4. Kurikulum IPA

Kurikulum IPA menyesuaikan perkembangan informasi ilmu dan

(47)

program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi

IPA menjamin keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maka Esa,

penguasaan kecakapan hidup, prinsip-prinsip alam, kemampuan bekerja dan

bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan

berakhlak mulia (Rusyan, 2008:3).

5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA SD/MI

Standar kompetensi IPA SD/MI adalah sebagai berikut :

a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya,

bekerja sama, dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.

b. Mampu menerjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan disekitar

rumah dan sekolah.

c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah

melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam

lingkup pengalamannya.

d. Mampu memanfaatkan IPA dan merancang atau membuat produk teknologi

sederhana dengan menerapkan prinsip IPA dan mampu mengelola

lingkungan disekitar rumah dan sekolah serta memiliki saran atau usulan

untuk mengatasi dampak negatif teknologi disekitar rumah dan sekolah

(Rusyan, 2008:11).

6. Metode-metode Pembelajaran IPA

Ada beberapa metode yang sering dan cocok digunakan dalam

pembelajaran IPA (Rusyan, 2008:1-25), yaitu :

a. Metode Discoveri

(48)

selanjutnya dipopulerkan oleh bruner, untuk memperoleh hasil belajar yang

efektif. Kegiatan pengajaran dengan menggunakan metode discoveri lebih

mengutamakan proses daripada hasil belajar.

b. Metode Inquiry

Istilah inqury berasal dari bahasa inggris inquiri, yang secara harfiah

adalah the process of investigating a problem. Sedangkan Piaget

mengemukakan bahwa metode inquiry merupakan metode yang

mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen

sendiri secara luas, agar mereka melihat apa yang terjadi, ingin melakukan

sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban sendiri

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang ditemukaannya dengan yang ditemukan peserta

didik lainnya.

c. Metode Kerja Laboratorium

Metode kerja laboratorium paling banyak dipergunakan dalam

pelajaran IPA (sains), karena kerja laboratorium merupakan suatu bentuk

kegiatan pengajaran yang melibatkan peserta didik bekerja dengan

benda-benda, bahan-bahan dan atau peralatan laboratorium, baik secara perorangan

maupun kelompok.

d. Metode Demonstrasi

Demonstrasi adalah memperhatikan sesuatu kepada seseorang atau

sekelompok orang. Melalui metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu

proses, peristiwa, atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada peserta

(49)

Demostrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari cara

yang sederhana, yang sekedar untuk menstramisikan pengetahuan kepada

peserta didik, sampai pada cara yang lebih rumit dan kompleks, yang dapat

memecahkan suatu masalah dari peserta didik.

e. Metode Diskusi

Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin

oleh pernyataan-pernyataan problematis yang diarahkan untuk memperoleh

pemecahan masalah. Dalam diskusi selalu ada konsep permasalahan yang

dipecahkan.

f. Metode Ceramah

Metode caramah merupakan metode yang paling sering digunakan

Dalam kegiatan pengajaran disekolah-sekolah. Dengan metode ini guru

menyampaikan bahan pelajaran melalui penuturan atau penjelasan lisan

(50)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al Mahmud

Kumpulrejo 01 Dusun Promasan, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada 15, 17 dan 19 Desember 2009 kelas IV

Semester 1 mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 12 siswa..

Data siswa kelas IV untuk penelitian :

NO Nama Tempat lahir Tanggal Jenis

Untuk mempermudah dalam mengamati perbandingan siswa laki-laki dan

(51)

0

Gambar 3.2 Perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan

Siswa kelas IV rata-rata berasal dari lingkungan Madrasah. Karakteristik

yang dimiliki siswa kelas IV bermacam-macam. Pada umumnya mereka senang

sekali menyambut kedatangan guru, ini dibuktikan setiap ada guru yang datang,

mereka berlari menghampiri untuk mengucapkan salam dan bersalaman. Akan tetapi

kadang cara bicara mereka masih kurang sopan. Maksudnya anak-anak belum dapat

menggunakan bahasa jawa sesuai tatakrama. Pekerjaan orang tua mereka bermacam,

macam ada yang petani, pedagang, buruh bangunan dan pegawai negeri.

Gambar 3.3 Jenis pekerjaan orang tua

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanan

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis

(52)

Makanannya

Hari/tanggal : Senin, 15 Desember 2009

a. Guru menentukan materi yang akan diajarkan.

b. Guru mempersiapkan RPP.

c. Guru merancang dan membuat soal latihan .

d. Guru merancang dan membuat alat peraga (kartu).

e. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pengajaran dengan alat peraga.

f. Guru menentukan jadwal pelaksanaan.

g. Guru meminta teman sejawat sebagai observer.

2. Tindakan

a. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melaksanakan pretes.

b. Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu.

c. Guru memberikan penjelasan, selanjutnya menyuruh siswa kelur kelas.

d. Guru memberikan beberapa kartu yang bergambar dan atau bertulis kepada

siswa, masing-masing satu buah kartu dengan tanpa dibuka.

e. Siswa mendemonstrasikan setelah membuka kartu dengan berkelompok

sesuai analisis mereka, kemudian masing-masing kelompok menyebutkan

penggolongannya.

f. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.

g. Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.

3. Observasi

a. Guru mengamati jalannya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan lembar kerja siswa.

(53)

pembelajaran dari awal hingga akhir.

c. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan evaluasi terhadap latihan

soal.

4. Refleksi

Guru dan observer menilai pelaksanaan siklus I sehingga ditemukan

keburukan dan kebaikan dari penerapan media kartu sebagai sarana belajar

untuk dijadikan bijakan pada tindakan siklus II.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanan

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Ciri-ciri hewan herbivora, karnivora dan omnivora

Hari/tanggal : Selasa, 17 Desember 2009

a. Guru menentukan materi yang akan diajarkan.

b. Guru mempersiapkan RPP.

c. Guru merancang dan membuat soal latihan .

d. Guru merancang dan membuat alat peraga (kartu yang berisi pernyataan).

e. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pengajaran dengan alat peraga.

f. Guru menentukan jadwal pelaksanaan.

g. Guru meminta teman sejawat sebagai observer.

2. Tindakan

a. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melaksanakan pretes.

b. Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu .

c. Guru memberikan contoh peragaan selanjutnya menyuruh siswa untuk

(54)

d. Guru membagikan kartu yang bertulis pernyataan-pernyataan kepada siswa

masing-masing satu buah kartu.

e. Guru menyuruh siswa membuka kartu dan membacanya.

f. Guru membagi siswa kedalam dua kelompok (pernyataan benar dan

pernyataan salah).

g. Setelah berkelompok siswa bergantian membacakan pernyataan yang ada

pada kartu dihadapkan guru serta menguraikan alasannya.

h. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.

i. Siswa mengerjakan soal latihan.

3. Observasi

a. Guru mengamati aktivitas dan sikap siswa dalam mendemonstrasikan

kegiatan.

b. Guru mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan evaluasi terhadap

latihan soal.

c. Observer mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses

pembelajaran dari awal hingga akhir.

4. Refleksi

Dari hasil pelaksanaan siklus II, guru dan observer melaksanakan

evaluasi bersama untuk menemukan kekurangan dan kebaikan. Guru perlu

menindak lanjuti kesiklus III untuk memantapkan hasil belajar menggunakan

media kartu mainan.

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

1. Perencanan

(55)

Materi : Menggolongkan Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya

Hari/tanggal : Sabtu, 19 Desember 2009

a. Guru menentukan materi yang akan diajarkan.

b. Guru mempersiapkan RPP.

c. Guru merancang dan membuat soal latihan .

d. Guru mempersiapkan alat peraga (kartu).

e. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pengajaran dengan alat peraga.

f. Guru menentukan jadwal pelaksanaan.

g. Guru meminta teman sejawat sebagai observer.

2. Tindakan

a. Sebelum masuk pada materi pelajaran, guru melaksanakan pretes.

b. Guru menjelaskan materi pelajaran

c. Guru melaksanakan pengajaran menggunakan kartu.

d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok

mendapatkan 10 kartu.

e. Guru menyuruh setiap kelompok untuk menggolongkan hewan berdasarkan

tempat hidupnya, selanjutnya setiap kelompok perwakilan maju untuk

presentasi.

f. Siswa dibimbing guru untuk menyimpulkan materi

g. Siswa mengerjakan soal latihan

3. Observasi

a. Guru mengamati aktivitas dan sikap siswa dalam mendemonstrasikan

kegiatan.

(56)

latihan soal.

c. Observer mengamati dan memberikan penilaian terhadap proses

pembelajaran dari awal hingga akhir.

4. Refleksi

Hasil pengamatan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Kesimpulan

(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA pokok bahasan

menggolongkan hewan merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

selama 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Didalam penelitian ini langkah

yang ditempuh adalah menetapkan keberhasilan belajar siswa dan peningkatan

aktifitas siswa dalam belajar menggunakan media kartu. Upaya-upaya yang

ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan hasil.

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

pengamatan terhadap siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01. Dari hasil

pengamatan nilai harian pada semester 1 yang telah dilaksanakan, diperoleh data

sebagai berikut :

Gambar

Gambar 1.1 Rencana tindakan Penelitian
Gambar 3.2 Perbandingan jumlah siswa  laki-laki dan perempuan
Tabel 4.2 Rekapitulasi nilai harian semester I
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Pretest Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan... perangkat lunak untuk

[r]

Hasil ini menunjukkan bahwa premiks hormon dapat menginduksi kematangan gonad, pakan indigofera dapat menggantikan pakan komersial sebagai pakan induk, dan

gerakan lengan manusia, pengontrolannya pun di buat dengan potensiometer yang diletakkan pada setiap sendi-sendi pada lengan dan jari-jari manusia dengan cara membuat pengendali

Untuk mengetahui pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja. dan Transmigrasi terhadap pemberian Upah Minimum Kabupaten

Yaitu suatu eksibisi yang biasa diselenggarakan secara berpindah- pindah dari tempat yang satu ke tempat-tempat yang lain. Berbagai macam barang yang dipamerkan

Tahun 2019 yang akan datang, Gereja KAJ mengangkat tema "Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat." Pemaparan historis, filosofis, politik

Hasil penelitian dapat dilihat dari siklus I yaitu nilai rata-rata tanggung jawab berdasarkan hasil angket siswa sebesar 3,2 dengan kriteria baik, prestasi