• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indexing Order of Unit No Nama Unit 1 Unit 2 Unit 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Indexing Order of Unit No Nama Unit 1 Unit 2 Unit 3"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 59

MODUL 7

SISTEM PENYIMPANAN ARSIP

A.Sistem Abjad

Menurut Sedarmayanti (2008:95), Sistem Abjad adalah salah satu sistem

penataan berkas yang umumnya dipergunakan untuk menata berkas yang

berurutan dari A sampai Z dengan berpedoman pada peraturan mengindeks.

Sistem abjad merupakan sistem penyimpanan arsip yang disusun berdasarkan

pengelompokkan nama orang dan atau nama badan/instansi.

Prosedur penyimpanan arsip sistem abjad adalah :

1. Memeriksa Surat/Berkas

Tahap awal dalam penyimpanan surat/arsip yaitu memeriksa surat/berkas.

Sebelum disimpan, surat terlebih dahulu diperiksa apakah surat masih

diperlukan dalam proses atau sudah selesai penggunaannya. Jika surat tersebut

sudah bisa disimpan, maka surat tersebut telah diberi tanda-tanda

penyimpanan. Seperti terdapat kata “File” atau “Simpan” di dalam surat

tersebut.

2. Mengindeks Surat/Berkas

Setelah surat diperiksa langkah selanjutnya yaitu menetapkan indeks terhadap

surat yang akan disimpan. Jika surat masuk, bagian yang diindeks adalah nama

pengirim surat. Jika surat keluar, bagian yang diindeks adalah nama tujuan.

Sebagai contohnya terdapat surat masuk dengan nama pengirim surat yaitu

Wijaya Utama. Untuk menentukan kaya yang akan ditempatkan dalam unit 1

atau unit 2, perlu ditentukan dahulu teknik penulisan indeks yang digunakan.

Apabila menggunakan teknik indexing order, yang menjadi unit 1 adalah Utama,

yang menjadi unit 2 adalah Wijaya. Jadi indeksnya surat tersebut adalah :

Filling Segment Indexing Order of Unit

No Nama Unit 1 Unit 2 Unit 3

(2)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 60 3. Mengkode Surat/Berkas

Kode surat didapat setelah mengetahui indeksnya. Kode diambil dari 2 huruf

pertama pada unit pertama nama yang telah diindeks. Tulislah kode pada

surat/arsipnya. Untuk penyimpanan secara vertikal, kode ditulis dipojok kanan

bawah. Jika penyimpanan secara horizontal, kode ditulis di pojok kanan atas.

Dari contoh diatas maka surat ditetapkan kodenya yaitu Ut.

4. Menyortir Surat

Menyortir surat yaitu mengelompokkan surat-surat yang mempunyai kode yang

sama menjadi satu. Menyortir dilakukan apabila jumlah surat masuk yang

disimpan pada saat bersamaan dalam jumlah surat yang banyak. Contohnya,

kelompok surat yang berkode Ut dikumpulkan menjadi satu sehingga

memudahkan dalam penyimpanan surat-surat tersebut.

5. Menempatkan Surat/Berkas

Menempatkan surat/berkas yaitu menempatkan/meletakan arsip pada

tempatnya sesuai dengan kode yang telah ditetapkan.

B.Sistem Kronologis

Sistem Kronologis adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan tahun,

bulan dan tanggal arsip dibuat. Sistem ini dipergunakan untuk surat-surat yang

disusun berdasarkan urutan tanggal dari datangnya surat tersebut. Surat-surat

yang datang lebih akhir ditempatkan pada yang paling depan, tanpa melihat

masalah atau perihal surat atau bahan.

Langkah-langkah penyimpanan arsip sistem kronologis adalah :

1. Memeriksa Berkas

Memeriksa berkas yaitu memastikan bahwa surat sudah selesai diproses atau

digunakan dan menentukan identitas surat, yaitu tanggal surat tersebut dibuat.

Contoh, Mardian akan menyimpan arsip dari Wijaya Utama tertanggal 18

Oktober 2017. Berarti identitas surat tersebut adalah 18 Oktober 2017.

2. Mengindeks

Mengindeks yaitu membagi tanggal menjadi tanggal utama (tahun), sub tanggal

(bulan) dan sub-sub tanggal (tanggal). Contoh : surat tertanggal 18 oktober

2017 terdiri dari tanggal utama (2017), sub tanggal (Oktober), sub-sub tanggal

(3)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 61 3. Mengkode

Mengkode yaitu memberi kode pada surat dengan kode tanggal.

4. Menyortir

Menyortir yaitu surat-surat yang memiliki kode arsip yang sama (tanggal surat

yang sama) dikumpulkan menjadi satu.

5. Menempatkan

Menempatkan yaitu menempatkan/meletakkan arsip sesuai dengan kode

arsipnya. Arsip tertanggal 18 oktober 2017 disimpan pada laci berkode 2017, di

belakang guide berkode Oktober, di dalam hanging folder berkode 18.

C. Sistem Geografis

Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip

berdasarkan nama wilayah atau nama tempat. Nama tempat bisa berupa nama

kota, nama negara, nama wilayah khusus dan sebagainya. Sistem ini biasanya

dipergunakan jika organisasi memiliki banyak cabang-cabang dari berbagai

wilayah dan kegiatan-kegiatannya meliputi daerah-daerah yang lebih dari satu

tempat.

Prosedur penyimpanan arsip sistem geografis adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa Berkas

Memeriksa berkas yaitu memastikan bahwa surat sudah selesai diproses atau

digunakan. Jika surat masuk dilihat dari daerah mana surat itu berasal, jika

surat keluar dilihat untuk daerah mana surat tersebut ditujukan. Contoh :

Mardian akan menyimpan arsip tentang data tentang Wijaya Utama cabang

Surabaya. Berarti kata tangkap surat itu adalah Surabaya.

2. Mengindeks

Mengindeks yaitu mencocokan judul/kata tangkap/identitas surat dengan

(4)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 62 Contoh :

Surat yang mempunyai kata tangkap Surabaya dicocokkan dengan daftar

klasifikasi yang ada.

Wilayah 1

Sumatra

Banda Aceh

Medan

Padang

Palembang

Jawa-Bali

Bandung

Denpasar

Semarang

Surabaya

3. Mengkode

Mengkode yaitu memberi kode wilayah pada surat. Jika surat masuk maka yang

menjadi kode adalah daerah asal surat tersebut dan jika surat keluar maka yang

menjadi kode adalah daerah tujuan dari surat keluar.

4. Menyortir

Menyortir yaitu surat-surat yang memiliki kode arsip yang sama (berasal dari

daerah yang sama) dikumpulkan menjadi satu.

5. Menempatkan

Menempatkan yaitu menempatkan atau meletakkan arsip pada tempat

penyimpanannya berdasarkan kode wilayah pada arsip. Arsip pada contoh

tersebut, disimpan pada laci filling cabinet berkode Wilayah 1, di belakang guide

berkode Jawa-Bali, di dalam hanging folder berkode Surabaya.

D.Sistem Nomor

Sistem nomor adalah sistem penyimpanan arsip dengan menggunakan

kode angka/nomor sebagai pengganti dari nama arsip atau nama suatu organisasi.

Dalam menentukan nomor-nomor yang diperlukan, sebelumnya arsiparis terlebih

dahulu membuat daftar kelompok masalah-masalah dan kelompok-kelompok

(5)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 63 Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor terdiri dari :

1. Sistem Penyimpanan Arsip berdasarkan Nomor Dewey

Untuk membuat Daftar Klasifiasi Dewey memerlukan pemikiran yang

tajam, karena setiap tingkat permasalahan hanya dibuat 10 masalah saja.

Masalah utama terdiri dari 10 masalah. Setiap satu masalah terdiri dari 10 sub

masalah. Setiap satu sub masalah terdiri dari 10 sub-sub masalah. Oleh karena

itu pengelompokkan nama masalah harus benar-benar teliti, sehingga semua

masalah surat dapat tercakup semua dalam klasifikasi.

Contoh klasifikasi nomor Dewey : 000 Organisasi

100 Kepegawaian

100 Bonus

110 Cuti

110 Cuti Besar

111 Cuti Hamil

112 Cuti Sakit

113 Cuti Tahunan

200 Keuangan

200 Kredit

210 Pajak

210 Pajak Motor

211 Pajak Mobil

212 PBB

213 PPh

214 PPn

Prosedur penyimpanan arsip dengan sistem nomor Dewey adalah sebagai

berikut :

1)Memeriksa Berkas

Periksa tanda-tanda perintah penyimpanan.

2)Mengindeks

Lihat masalah surat tersebut dan cocokkan dengan daftar klasifikasi nomor

(6)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 64 Contoh :

Arsip tentang cuti melahirkan atas nama Rosalinda akan disimpan dengan

sistem nomor Dewey. Berdasarkan klasifikasi nomor Dewey surat tersebut

berada pada kelompok Cuti melahirkan (111) – Cuti (110) – Kepegawaian

(100).

3)Mengkode

Mengkode yaitu memberi kode sesuai dengan nomor klasifikasi Dewey.

Contoh :

Masalah cuti melahirkan berkode 111.6. Saat memasukkan surat ke folder,

petugas harus melihat surat ini merupakan surat yang ke berapa. Jika di

folder sudah ada 6 surat, berarti surat ini merupakan surat yang ke 7.

Sehingga kode surat menjadi 111.6 (Surat dimulai dari kode 0 sebagai urutan

ke 1).

4)Menyortir

Dilakukan jika surat jumlahnya banyak.

5)Menempatkan

Menermpatkan yaitu menempatkan/meletakkan arsip sesuai dengan kode

arsip. Tempatkan surat di dalam laci berkode 100, di belakang guide berkode

110, didalam hanging folder berkode 111, surat urutan ke 7 dari belakang.

Susunan surat dalam folder, surat yang berada paling depan adalah surat

yang ditempatkan terakhir.

2. Sistem Penyimpanan Arsip berdasarkan Nomor Seri (Urut)

Sistem ini dapat dilakukan jika jumlah arsip yang disimpan berkisar 1.000

sampai 10.000 arsip. Penomoran dimulai dari nomor 1, 2, 3, dan seterusnya.

Pada sistem ini setiap koresponden di beri nomor kode sesuai dengan urutan

yang berada pada buku nomor.

Buku nomor adalah buku yang berisi nomor-nomor yang sudah digunakan

sebagai nomor koreponden (nama) dalam file sistem nomor. Nama

koresponden yang dapat diberi kode nomor adalah jika surat atas nama

tersebut surat lebih dari 5 surat. Tetapi jika belum mencapai 5, maka belum

ditulis pada buku nomor. Surat diberi kode sementara dengan huruf C yang

(7)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 65 Contoh klasifikasi nomor seri :

1 – 100

1 – 10

11 – 20

11

12

Prosedur penyimpanan arsip dengan sistem nomor seri adalah sebagai

berikut :

1)Memeriksa Berkas

Periksa tanda-tanda perintah penyimpanan.

2)Mengindeks

Tentukan nama koresponden dari surat/arsip yang akan disimpan, kemudian

indeks sesuai peraturan mengindeks.

3)Mengkode

Beri kode pada surat sesuai dengan nomor pada buku nomor atau kode C,

jika jumlahnya belum mencapai 5.

4)Menyortir

Dilakukan jika surat jumlahnya banyak.

5)Menempatkan

Arsip ditempatkan pada tempat penyimpanan sesuai dengan kode, jika arsip

berkode C, maka ditempatkan pada laci yang berkode C (Campuran). Tetapi

jika kodenya adalah nomor, berarti ditempatkan pada laci yang berkode

sesuai dengan nomor surat.

3. Sistem Penyimpanan Arsip berdasarkan Nomor Terminal Digit

Sistem nomor terminal digit adalah sistem penyimpanan dan penemuan

arsip berdasarkan nomor urut pada buku arsip. Nomor urut pada buku arsip di

mulai pada nomor 0000 (4 digit), sehingga arsip yang bernomor 0000 adalah

arsip yang pertama disimpan. Pada sistem ini penomoran ditentukan pada satu

kelompok nomor yang mudah dibaca dari kanan ke kiri, yang dipisahkan dalam

(8)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 66 Prosedur penyimpanan arsip dengan sistem nomor teminal digit adalah

sebagai berikut :

1)Memeriksa Berkas

Periksa tanda-tanda perintah penyimpanan.

2)Mengindeks

Mengindeks dalam sistem terminal digit adalah membagi nomor arsip yang

berasal dari buku arsip menjadi beberapa unit untuk menunjukkan

letak/posisi dimana surat tersebut disimpan. Jadi, arsip yang akan disimpan

terlebih dahulu dicatat dalam buku arsip untuk mendapatkan nomor urut

penyimpanan yang sekaligus juga sebagai kode surat.

3)Mengkode

Menentukan kode surat berdasarkan nomor urut pada buku arsip. Jika surat

terakhir yang simpan sudah mencapai nomor 1000, maka surat selanjutnya

bernomor urut 1001, sehingga kode nomor surat terebut adalah 1001.

4)Menyortir

Dilakukan jika surat jumlahnya banyak.

5)Menempatkan

Tempatkan arsip pada tempat penyimpanan sesuai dengan kode surat dan

indeks dalam sistem terminal digit.

Arsip yang ditujukan PT Alam Subur, tentang penawaran barang akan

disimpan menggunakan sistem terminal digit, pada buku arsip nomor urut

terakhir adalah 1000.

Prosedur penyimpanan sistem nomor terminal digit adalah sebagai berikut :

a)Memeriksa surat tersebut apakah sudah boleh disimpan apa belum.

b)Mengindeks surat tersebut dengan terlebih dahulu mencatat pada buku

arsip, dengan nomor urut 1001.

Indeks dari 1001 adalah :

Unit I : 01

Unit II : 0

Unit III : 1

Jadi surat yang berkode 1001 akan disimpan pada :

Laci berkode 00-09

(9)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 67 Hanging folder berkode 01/0

Surat urutan ke 2

E. Sistem Subjek

Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip

berdasarkan pengelompokan nama masalah/subjek pada isi surat. Isi surat sering

disebut perihal, pokok masalah, permasalahan, pokok surat atau subjek. Sebelum

melakukan penyimpanan dengan menggunakan sistem subjek, seorang arsiparis

harus menentukan maslah-masalah apa yang pada umumnya di permasalahkan

dalam surat setiap harinya. Masalah tersebut dikelompokkan ke dalam satu subjek.

Contoh :

Kepegawaian

Cuti

Cuti Melahirkan

Cuti Sakit

Cuti Tahunan

Prosedur penyimpanan arsip sistem subjek adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa Berkas

Berkas atau surat yang disimpan diperiksa untuk memastikan apakah arsip

sudah selesai diproses atau belum, dengan melihat tanda-tanda perintah

simpan. Pada saat memeriksa petugas sekaligus menentukan subjek surat

tersebut.

Contoh : Mardiana akan menyimpan surat dari Wijaya Utama tentang

Pengiriman Pembayaran. Berarti surat tersebut subjeknya adalah pengiriman

pembayaran.

2. Mengindeks

Mengindeks yaitu menentukan permasalahan surat untuk dijadikan kode

penyimpanan dan mencocokkan dengan daftar klasifikasi yang sudah dibuat.

Contoh : Mardian akan menyimpan surat dengan perihal Cuti Melahirkan. Surat

tersebut diindeks dengan melihat masalah surat pada daftar klasifikasi. Masalah

surat Cuti Melahirkan, sedangkan daftar klasifikasi subjek yang sudah dibuat

(10)

Modul Kearsipan - www.aldinfoku.com 68 Kepegawaian

Cuti

Cuti Melahirkan

Cuti Sakit

Cuti Tahunan

3. Mengkode

Menuliskan kode pada surat sesuai dengan daftar klasifikasi subjek. Jika daftar

klasifikasi subjek menggunakan kode berupa huruf atau angka, kode yang

ditulis pada surat adalah kode huruf atau angka tersebut. Akan tetapi, jika daftar

klasifikasi tidak menggunakan kode, yang ditulis adalah nama subjeknya. Kode

subjek adalah nama/nomor subjek yang tingkatannya paling kecil ada daftar

klasifikasi.

4. Menyortir

Menyortir yaitu surat-surat yang memiliki kode arsip yang sama dikumpulkan

menjadi satu.

5. Menempatkan

Surat-surat ditempatkan atau diletakkan sesuai dengan kode arsip dan kode

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembentukan kelompok wanita tani Kenanga memiliki tujuan yang sama yaitu untuk dapat memberdayakan kaum wanita agar memiliki keahlian dalam bidang pertanian untuk dapat

Kelompok Tani Umbul Lestari telah memiliki dokumen Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Pemantauan Lingkungan Hidup SPPL yang dibuat tanggal 4 November 2019 dan telah

Data yang diperlukan, yaitu : nomor pengiriman pembelian yang unik, Tanggal pengiriman pembelian, Kode order pembelian, Nomor surat jalan pembelian dari Supplier, Nomor

Pada penelitian ini, tingkat pendidikan dari para pekerja ojek online di Kota Kupang, baik laki- laki maupun perempuan juga relatif sama yaitu SMA/sederajat.. Faktor lain yang

satu periode pengiriman yaitu selama dua minggu dengan frekuensi pengiriman satu kali seminggu pada hari yang sama, Genetic Algorithm dapat menghasilkan total biaya pengiriman

Ininya mereka, saya tidak mengatakan seperti itu kata Simamora menjawab semua datang itu saling melihat satu sama lain, karena begitu benar semua apa yang dikatakan Simamora

f. Tanggal surat: Tanggal surat ditulis secara lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka Untuk surat dinas

telah di setujui secara satu-persatu dilakukan pembuatan bukti potong pada program e-SPT setelah data telah di isi semua maka selanjutnya yaitu memasukan kode jenis pembayaran pajak,