• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS PERBEDAAN PEMBERIAN PAPARAN MUSIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI, KECEMASAN, DAN KADAR KORTISOL SALIVA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS PERBEDAAN PEMBERIAN PAPARAN MUSIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI, KECEMASAN, DAN KADAR KORTISOL SALIVA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PERBEDAAN PEMBERIAN PAPARAN MUSIK MOZART

TERHADAP TINGKAT NYERI, KECEMASAN, DAN

KADAR KORTISOL SALIVA IBU BERSALIN

PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF

DESY ANDRI ANITA 011314653007

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

PERBEDAAN PEMBERIAN PAPARAN MUSIK MOZART

TERHADAP TINGKAT NYERI, KECEMASAN, DAN

KADAR KORTISOL SALIVA IBU BERSALIN

PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister

Dalam Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi

Pada Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Oleh :

DESY ANDRI ANITA 011314653007

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN REPRODUKSI

JENJANG MAGISTER FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Pada Tanggal : 20 Januari 2016

Panitia Penguji :

Ketua : Dr. Margarita Maria Maramis, dr., Sp.KJ(K) Anggota : 1. Dr. Gadis Meinar Sari, dr., M.kes

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tesis yang berjudul “Perbedaan Pemberian Paparan Musik Mozart Terhadap Tingkat Nyeri, Kecemasan, dan Kadar Kortisol Saliva Ibu Bersalin Primigravida Kala 1

Fase Aktif”. Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister (M.Kes) pada Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar

besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Dr. Hermanto T.J, dr., Sp.OG.,(K), selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga sekaligus sebagai ketua pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran, motivasi, dan waktu luang ditengah

kesibukan kepada saya untuk menyelesaikan penelitian ini.

2. Sri Ratna Dwiningsih, dr., Sp.OG.,(K) selaku pembimbing II yang telah

memberikan waktu, bimbingan, dan motivasi dengan penuh kesabaran sehinga

tesis ini dapat diselesaikan.

3. Prof. Dr. Agung Pranoto, dr., M.Kes, Sp.PD., K-EMD, FINASIM selaku

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

4. Dr. Margarita Maria Maramis, dr., Sp.KJ(K), Dr. Gadis Meinar Sari, dr.,

(6)

5. Semua dosen dan staf di Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang

Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah membrikan

ilmu, bimbingan, serta arahan dan dorongan kepada saya selama mengikuti

pendidikan.

6. Kepala Puskesmas di wilayah Puskesmas Balongsari, Puskesmas Manukan

Kulon, dan Puskesmas Sememi yang telah memberikan ijin, dan tempat untuk

melakukan penelitian ini hingga penelitian ini selesai dengan baik.

7. Semua Responden di wilayah Puskesmas Balongsari, Puskesmas Manukan

Kulon, dan Puskesmas Sememi yang telah merelakan dirinya menjadi subjek

penelitian sehingga penelitian berjalan lancar.

8. Suami saya Mayor Laut ( P ) Dany Wira Nugraha, dan kedua buah hati saya

Devan Anugrah Pratama dan Davisha Almira Wardhani yang dengan cinta

kasih dan tiada henti memberikan dukungan doa, semangat, dan motivasi

kepada saya untuk menyelesaikan tesis ini.

9. Teman-teman mahasiswa di Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi

Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang telah

bersama sama berjuang dalam suka dan duka, saling membantu, dan saling

memberi motivasi selama mengikuti pendidikan.

10.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah

(7)

vii

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan tesisi ini. Saya

berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Surabaya, 20 Januari 2016

(8)

ABSTRAK

PERBEDAAN PEMBERIAN PAPARAN MUSIK MOZART TERHADAP TINGKAT NYERI, KECEMASAN, DAN KADAR KORTISOL SALIVA

IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA KALA 1 FASE AKTIF

Desy Andri Anita

Kecemasan mempunyai efek yang besar baik terhadap kualitas maupun terhadap intensitas pengalaman nyeri. Musik dapat meningkatkan dan menstimulasi endorphin (hormon yang berguna untuk menurunkan nyeri) serta mengatur hormon yang berkaitan dengan stres yaitu adrenalin dan kortisol.

Jenis rancangan pada penelitian ini adalah Pre-Posttest dengan kelompok kontrol (Pre-Post test with Control Group). Rancangan ini merupakan quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin primigravida kala1 fase aktif yg tersebar di beberapa puskesmas wilayah Surabaya Barat. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan Purposive sampling. Lokasi penelitian dilakukan di tiga puskesmas wilayah Surabaya Barat antara lain Puskesmas Sememi, Puskesmas Balongsari, Puskesmas Manukan Kulon. Analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis statistik deskriptif dan Uji perbedaan dengan menggunakan uji Paired Sample Test.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa : (1) Tingkat nyeri pada ibu bersalin primigravida yang setelah mendapatkan paparan musik Mozart menunjukkan nilai yang lebih rendah; (2) Tingkat kecemasan pada ibu bersalin primigravida juga menunjukkan nilai yang lebih rendah dimana deskripsi kecemasan untuk kelompok setelah mendapat paparan musik Mozart tergolong ringan, sedangkan tingkat kecemasan untuk kelompok sebelum mendapat paparan musik Mozart tergolong berat; (3) Kadar kortisol saliva kelompok perlakuan mengalami penurunan yang lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. (4) Ada perbedaan kelompok kontrol dan perlakuan pada kadar kortisol saliva ibu bersalin primigravida sebelum mendapatkan pemberian paparan musik Mozart; (5) Perbedaan rata-rata tertinggi terdapat pada tingkat Kecemasan ibu bersalin primigravida sebelum dan sesudah mendapatkan pemberian paparan musik Mozart dengan kelompok kontrol di Puskesmas Wilayah Surabaya Barat, sedangkan perbedaan rata-rata terendah terdapat pada tingkat nyeri ibu bersalin primigravida sebelum dan sesudah mendapatkan pemberian paparan musik Mozartdengan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan di Puskesmas Wilayah Surabaya Barat; dan (6) Perbedaan rata-rata tertinggi terdapat pada tingkat Kecemasan ibu bersalin primigravida sesudah mendapatkan pemberian paparan musik Mozart dengan kelompok kontrol – kelompok perlakuan di Puskesmas Wilayah Surabaya Barat, sedangkan tidak ada perbedaan rata-rata pada kadar kortisol saliva ibu bersalin primigravida sesudah mendapatkan pemberian paparan musik Mozart dengan kelompok kontrol - kelompok perlakuan di Puskesmas wilayah Surabaya Barat.

(9)

ix

1.4.1 Manfaat ilmu pengetahuan dan tehnologi ... 7

1.4.2 Manfaat subjek peneliti ... 7

1.4.3 Manfaat Pelayanan Kesehatan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Konsep kecemasan/ansietas ... 27

2.2.1 Pengertian ... 27

2.2.2 Etiologi ... 27

2.2.3 Tingkat kecemasan ... 31

2.2.4 Faktor pemicu kecemasan ... 33

2.2.5 Kecemasan dalam menghadapi persalinan ... 36

2.2.6 Alat ukur tingkat kecemasan ... 38

2.3 Kortisol ... 39

2.3.1 Fisiologi kortisol ... 39

2.3.2 Kortisol pada hamil dan persalinan ... 41

2.4 Konsep Musik ... 46

2.4.1 Pengertian musik ... 46

2.4.2 Manfaat terapi musik ... 48

2.4.3 Karakteristik terapi musik ... 53

2.4.4 Musik klasik ... 54

2.4.5 Terapi musik klasik mozart ... 54

(10)

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 57

3.2 Hipotesis ... 59

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 61

4.2 Populasi, Subjek, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 62

4.2.1 Populasi ... 62

4.2.2 Subjek ... 62

4.2.3 Teknik pengambilan sampel ... 63

4.2.4 Besar sampel ... 63

4.3 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ... 63

4.3.1 Klasifikasi variabel ... 63

4.3.2 Definisi operasional ... 64

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 69

4.4.1 Instrumen penelitian ... 69

4.4.2 Prosedur pengambilan atau pengumpulan data ... 70

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 71

4.5.1 Lokasi ... 71

4.5.2 Waktu ... 71

4.6 Cara Pengelolan Data dan Analisis Data ... 71

4.6.1 Cara pengambilan data ... 71

4.6.2.2Analisis statistik deskriptif ... 72

4.6.2.3Uji normalitas ... 72

4.6.2.4Uji perbedaan varian ... 73

4.6.2.5Uji analisis interensial ... 73

4.7 Etik Penelitian ... 73

4.8 Kerangka Operasional Penelitian ... 75

BAB 5 HASIL PENELITIAN 1.1 Data Umum Ibu bersalin primigravida ... 76

1.1.1 Karakteristik umum ibu bersalin primigravida berdasar umur ... 76

1.1.2 Karakteristik umum ibu bersalin primigravida berdasarkan tingkat pendidikan ... 77

1.1.3 Karakteristik umum ibu bersalin primigravida berdasarkan pekerjaan ... 78

1.2 Uji Normalitas ... 78

(11)

xi

1.4 Data Khusus ... 82 1.4.1 Perbedaan nilai VAS antara pre test dan post test

diberi paparan musik mozart pada kelompok kontrol dan perlakuan ... 82 1.4.2 Perbedaan nilai HRS-A antara pre test dan

post test diberi paparan musik mozart pada

kelompok kontrol dan perlakuan ... 84 1.4.3 Perbedaan penurunan kadar kortisol saliva antara pre

Test dan post test diberi paparan musik mozart pada

kelompok kontrol dan perlakuan ... 86 1.4.4 Perbedaan VAS, HRSA, dan kadar kortisol saliva

antara pre test diberi paparan musik mozart

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 87 1.4.5 Perbedaan VAS, HRSA, dan kadar kortisol

saliva antara post test diberi paparan musik mozart

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ... 89 BAB 6 PEMBAHASAN

6.1 Gambaran Karakteristik Responden ... 91 6.2 Perbedaan NilaiVAS antara Pre test dan Post test diberi

Paparan Musik Mozart pada Kelompok Kontrol dan

Perlakuan ... 92 6.3 Perbedaan Nilai (HRS-A) Antara Pre test dan Post test

diberi Paparan Musik Mozart pada Kelompok Kontrol

dan Perlakuan ... 94 6.4 Perbedaan Penurunan Kadar Kortisol Saliva antara

Pre test dan Post test diberi Paparan Musik Mozart

pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan ... 96 6.5 Perbedaan VAS, HRSA, dan Kadar Kortisol Saliva antara

Pre test Kelompok Kontrol dan Pre test Kelompok

Perlakuan ... 98 6.6 Perbedaan VAS, HRSA, dan Kadar Kortisol Saliva antara

Post test Kelompok Kontrol dan Post test Kelompok

Perlakuan ... 99 6.7 Keterbatasan Penelitian ... 101 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 103 7.2 Saran ... 104 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tingkat kecemasan menurut Stuart & Sundeen ... 31 Tabel 5.1 Hasil uji normalitas pretest dan postest VAS, HRS-A,

dan kadar kortisol saliva kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan ... 79 Tabel 5.2 Hasil uji homogenitas varians pre test dan post test

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol variabel

tingkat VAS, HRS-A, dan kadar kortisol saliva ... 81 Tabel 5.3 Perbandingan nilai VAS ibu bersalin primigravida

yang mendapatkan pemberian paparan musik Mozart

dengan kelompok kontrol ... 83 Tabel 5.4 Perbandingan nilai HRS-A ibu bersalin primigravida

yang mendapatkan pemberian paparan musik Mozart

dengan kelompok kontrol ... 85 Tabel 5.5 Perbandingan kadar kortisol saliva ibu bersalin primigravida

yang mendapatkan pemberian paparan musik Mozart

dengan kelompok control ... 86 Tabel 5.6 Perbandingan tingkat VAS, HRSA, dan kadar kortisol saliva

ibu bersalin primigravida sebelum mendapatkan pemberian

paparan musik Mozart . ... 88 Tabel 5.7 PerbandinganVAS, HRSA, dan kadar kortisol saliva dengan

ibu bersalin primigravida sesudah mendapatkan pemberian

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skala VAS ... 25

Gambar 2.2 Fisiologi kortisol ... 40

Gambar 2.3 Sekresi kortisol ... 41

Gambar 2.4 Perubahan kadar hCG, hPL, dan CRH dalam serum pada kehamilan normal ... 44

Gambar 2.5 Mekanisme nyeri teori gate control ... 56

Gambar 3.1 Kerangka konseptual ... 57

Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian ... 61

Gambar 5.1 Distribusi ibu bersalin primigravida berdasarkan umur ... 76

Gambar 5.2 Distribusi ibu bersalin primigravida berdasarkan pendidikan ... 77

Gambar 5.3 Distribusi ibu bersalin primigravida berdasarkan pekerjaan ... 78

Gambar 5.4 Skala VAS kelompok perlakuan dan kelompok control ... 82

Gambar 5.5 Skala hamilton rating scale for anxiety (HRS-A) kelompok perlakuan dan kelompok control ... 84

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Penjelasan penelitian

Lampiran 2 : Lembar persetujuan responden Lampiran 3 : Panduan seleksi subjek

Lampiran 4 : Pengukuran tingkat kecemasan Lampiran 5 : Skor pudji rochjati

Lampiran 6 : Berita acara usulan penelitian untuk tesis

Lampiran 7 : Surat ijin survey/penelitian dari DINKES Kota Surabaya Lampiran 8 : Surat keterangan kelaikan etik

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adrenocorticotropic Hormone

BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah

cAMP : Cyclic Adenosine Monophosphate

CRF : Coricotropin Releasing Factor

CRH : Corticotrophin Releasing Hormone

D3 : Diploma 3

DHEA Sulfat : Dehiroepiandrosteron Sulfat

DKI : Daerah Khusus Ibukota EEG : Elektro Ensephalo Gram

GABA : Asam Gama-Amino Butirat

hCG : Human Chorionic Gonadotropin

HPA : Hipotalamus-Pituitari-Adrenal

hPL : Human Placental Lactogen

HRSA : Hamilton Rating Scale For Anxiety

POMC : Proopiodme Lanocortin

PT : Perguruan Tinggi

SAM : Sympathetic adrenal medullary

SG : Subtantia Gelatinosa

SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama

TENS : Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation

Gambar

Tabel  2.1.  Tingkat kecemasan menurut Stuart & Sundeen .......................    31

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan tersebut memunculkan gagasan untuk merancang sebuah aplikasi ujian Rancang bangun Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jalan Berlubang Wilayah Surabaya

penambahan konsentrasi 1% mempercepat proses terbentuknya biodisel dari asam lemak, sedangkan tanpa adanya netralisasi asam lemak bebas masih banyak terkandung dalam minyak

Di Indonesia, dalam Pertemuan Ilmiah Ta- hunan (PIT) POGI yang terakhir di Jakarta, Juli 2011 telah disepakati untuk dilakukan perubahan pada standar kode etik POGI yang menyatakan

 Bagi mahasiswa yang sudah melaksanakan perwalian dan memilih mata kuliah yang memiliki praktikum, tetapi tidak mendapat nomor random/jumlah praktikum yang diambil

Uji kesamaan dua rata-rata pada hasil pretest dimaksudkan untuk melihat rata-rata kemampuan berpikir kritis awal siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh cerobong asap dengan kejadian ISPA dengan p value 0,033 dan OR 2,682 artinya responden yang memiliki cerobong asap

Biaya pemasaran juga dapat digolongkan menurut fungsi atau kegiatan pemasaran, yaitu sebagai berikut;3. • Fungsi penjualan • Fungsi advertensi •

Surfaktan APG kombinasi perlakuan jenis alkohol lemak C 16 dengan konsentrasi katalis MESA 2,5% memiliki karakteristik nilai rata-rata kemampuan menurunkan