• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL RSGM-P FKG UNAIR TAHUN 2014 (Penelitian Deskriptif) Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL RSGM-P FKG UNAIR TAHUN 2014 (Penelitian Deskriptif) Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP

PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT DAN

MAKSILOFASIAL RSGM-P FKG UNAIR TAHUN 2014

(Penelitian Deskriptif)

SKRIPSI

Sampul Depan

Oleh:

MIRZA BAHAR FIRNANDA

NIM: 021211132021

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA BHMN

SURABAYA

2015

(2)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP

PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT DAN

MAKSILOFASIAL RSGM-P FKG UNAIR TAHUN 2014

(Penelitian Deskriptif)

SKRIPSI

Sampul Dalam

Oleh:

MIRZA BAHAR FIRNANDA

NIM: 021211132021

(3)
(4)

PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji pada tanggal 23 Desember 2015

PANITIA PENGUJI SKRIPSI

1.

Herdi Eko Pranjoto, drg., SU, Sp. BM (ketua penguji)

2.

M. Lukman Bahar, drg., M. Kes (sekretaris

penguji)

3.

Djodi Asmara, drg., SU., Sp.BM (pembimbing utama)

4.

Andra Rizqiawan, drg., PhD., Sp.BM (pembimbing serta)

(5)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Terhadap Pencabutan Gigi di Klinik Bedah

Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG Unair Tahun 2014” dengan tepat

waktu untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Pendidikan Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga periode 2010-2015, Prof. R. M. Coen Pramono D., drg., SU., Sp.BM (K)., FICS, yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga serta Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga periode 2015-2020, Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes, yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga.

2. Kepala Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial periode 2011-2015 serta ketua panitia penguji skripsi, Herdi Eko Pranjoto, drg., SU., Sp.BM, yang telah memberikan kesempatan dan arahannya dalam pembuatan skripsi ini dan Kepala Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial periode 2016-2020 serta ketua koordinator skripsi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial tahun ajaran 2015/2016, Roberto M. Simandjuntak, drg., MS., Sp. BM, yang banyak memberikan kesempatan untuk melanjutkan, arahan, dan motivasi penyusunan skripsi ini.

(6)

3. Dosen pembimbing utama, Djodi Asmara, drg., SU., Sp.BM, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun naskah skripsi ini sehingga terselesaikan dengan baik.

4. Dosen pembimbing serta, Andra Rizqiawan, drg., PhD., Sp.BM, yang telah memberikan banyak masukan serta meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dalam pembuatan skripsi ini.

5. Dewan penguji skripsi yang terdiri dari sekretaris penguji skripsi, M. Lukman Bahar, drg., M. Kes, dan anggota penguji skripsi, Achmad Harijadi, drg., MS., Sp.BM, yang telah banyak memberikan masukan yang bermanfaat dalam penyusunan naskah skripsi.

6. Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes, AAAK. sebagai staf Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat yang telah membantu peneliti dengan sabar untuk pengolahan dan analisis data pada skripsi ini.

7. Direktur RSGM-P FKG Unair, Hening Tuti Hendarti MS., drg. Sp.PM, dan wakil direktur pelayanan medis RSGM-P FKG Unair, Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di RSGM-P FKG Unair serta Bapak Roni selaku staf ruang rekam medis yang telah membantu mengumpulkan ribuan sampel dengan sabar dan teliti.

(7)

vii

mendoakan dan selalu memberikan dukungan dalam pembuatan naskah skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari keterbatasan sehingga saran dan kritik akan sangat peneliti harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran gigi.

Surabaya, 23 Desember 2015

Penulis

(8)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT DAN

MAKSILOFASIAL RSGM-P FKG UNAIR TAHUN 2014 (Penelitian Deskriptif)

DESCRIPTION OF CORELATION BETWEEN EDUCATIONAL LEVEL AND TOOTH EXTRACTIONS IN THE CLINIC OF ORAL SURGERY

AND MAXILOFACIAL AT DENTAL HOSPITAL UNAIR 2014

ABSTRACT

Abstract

Background: Tooth extraction, regardless of the progress of modern dentistry

causes serious problems and dysfunction of the masticatory system and is considered as a multicomplex problem for both dentist and patient. Therefore it is important to investigate any factors for tooth extraction including educational level

as one of the predisposing factors. Purpose: To describe the association between

educational level and tooth extraction. Methods: Randomized samples of patien’s

medical record in RSGM-P FKG Unair aged 30 years or over, classified according to the educational level: Elementary (SD), lower secondary (SMP), upper secondary (SMA, D1, D2), bachelor’s degree (S1, D3, D4), or master’s degree (S2) or higher, were identified. In 706 subjects, a number of characteristics such as

patient’s age, gender, and number of teeth extracted were recorded. Results: A total

of 1386 teeth were extracted from 706 patients. The highest rate (30,88%) of extraction occurred for those 40-49 years old. Females comprised 67,00% of patients and highest teeth extracted (890). Group of upper secondary education had most extracted teeth (493, 37,25%) and the master or higher education group had fewest (23, 2,41%). Average tooth extracted per person gradually decrease with educational level: primary (2,52 ± 2,73), lower secondary(1,99 ± 1,89), upper secondary (1,87 ± 1,90), bachelor’s degree (1,39 ± 0,80), master’s degree or higher

(1,35 ± 0,70). Conclusion: The higher educational level of person, the fewer teeth

extracted

(9)

ix

DAFTAR ISI

Sampul Depan ... i

Sampul Dalam ... ii

Prasyarat Gelar ... iii

Penetapan Panitia Penguji Skripsi ... iv

Ucapan Terima Kasih ... v

Abstract ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan umum ... 3

1.3.2 Tujuan khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sejarah Pencabutan Gigi ... 4

(10)

2.2 Pencabutan Gigi ... 6

2.3 Hasil Penelitian Penyebab Pencabutan Gigi di Berbagai Negara ... 9

2.4 Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut ... 11

2.5 Temuan Hasil Penelitian dari Beberapa Negara ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 19

3.1 Kerangka konseptual penelitian ... 19

3.2 Penjelasan kerangka konseptual ... 20

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 21

4.1 Jenis Penelitian ... 21

4.2 Populasi ... 21

4.3 Sampel ... 21

4.4 Variabel Penelitian ... 22

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 22

4.6 Sarana Penelitian ... 23

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

4.8 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ... 23

4.9 Pengolahan dan Analisis Data ... 24

4.10 Alur Penelitian ... 24

BAB 5 HASIL PENELITIAN ... 25

(11)

xi

5.3 Tabulasi Silang Karakteristik Sampel dengan Frekuensi Pencabutan Gigi 27

BAB 6 PEMBAHASAN ... 31

BAB 7 PENUTUP ... 36

7.1 Kesimpulan ... 36

7.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 42

(12)

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Hasil penelitian cross sectional berbagai negara tentang penyebab

pencabutan gigi. ... 10 Tabel 5.1 Karakteristik umum pasien pencabutan gigi RSGM-P FKG Unair. .... 26

Tabel 5.2 Tabulasi silang jenis kelamin dengan frekuensi pencabutan gigi ... 27

Tabel 5.3 Tabulasi silang usia dengan frekuensi pencabutan gigi ... 27

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar

Gambar 5.1 Nilai rata-rata pencabutan gigi per orang berdasarkan usia... 28

Gambar 5.2 Nilai rata-rata pencabutan gigi per orang berdasarkan tingkat

pendidikan ... 30

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Rekam medis Klinik Bedah Mulut RSGM-P FKG Unair ... 42

Lampiran 2 Rekam medis umum RSGM-P FKG Unair ... 45

Lampiran 3 Lembar isian data penelitian ... 46

Lampiran 4 Keterangan Laik Etik ... 47

Gambar

Tabel 5.4 Tabulasi silang tingkat pendidikan dengan frekuensi pencabutan gigi 29
Gambar 5.2 Nilai rata-rata pencabutan gigi per orang berdasarkan tingkat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Gambar 3.3 Proses pengukuran tekanan darah pada pekerja di

Ini sesuai dengan hasil penelitian, Infiltrasi neutrofil didapati hubungan yang sugnifikan dengan CagA (+) pasien beresiko 4,5 x mengalami gastritis dengan derajat sedang-berat

​ Conclusion: ​ Obesity and prolonged shock were risk factors of dengue hemorrhagic fever death in children.. Improve education to parents about high risk of shock syndrome

Web yang berisi informasi mengenai pendakian gunung, pengarungan sungai, dan pemanjatan tebing, pengetahuan dasar berpetulang, lokasi outdoor yang ada di Indonesia beserta peta

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

Penulisan Ilmiah kali ini membahas tentang bagaimana membuat sebuah aplikasi Tools yang dapat membantu seorang pengguna atau khususnya bagi yang ingin mengetahui atau