• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Provinsi NTB triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 31,14 triliun.

Ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2016 jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh 6,66 persen.  Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori Industri Pengolahan sebesar 69,13

persen. Hal ini dipicu oleh peningkatan produksi industri pengolahan tembakau.

 Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 13,69 persen.

Ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2016 bila dibandingkan triwulan III-2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,47 persen, lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan untuk periode yang sama pada tahun 2015 yang mengalami peningkatan hingga 34,22 persen yang merupakan akibat dari pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian yang mencapai 315 persen.

 Pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB sampai dengan triwulan III-2016 (c to c) mencapai 7,48 persen.  Ekonomi Provinsi NTB tanpa sub kategori pertambangan bijih logam pada triwulan III-2016

Secara q to q mengalami pertumbuhan sebesar 5,67 persen. Secara y on y mengalami pertumbuhan sebesar 5,35 persen. Secara c to c mengalami pertumbuhan sebesar 6,07 persen

No. 73/11/52/X/2016, 7 November 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

N

USA

T

ENGGARA

B

ARAT

T

RIWULAN

III-2016

EKONOMI

NUSA

TENGGARA

BARAT

TRIWULAN

III-2016

TUMBUH

3,47

PERSEN

Perekonomian Provinsi NTB pada triwulan III-2016 menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap USD sebesar 1,38 persen pada akhir triwulan III/2016 dibandingkan posisi di akhir triwulan II/2016. Selain itu, lapangan usaha pertanian yang merupakan lapangan usaha dominan memperlihatkan kondisi membaik yang ditunjukkan dengan Nilai Tukar Petani selama triwulan III-2016 mencapai 105,99 di atas Nasional 101,66.

Perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha yang berada di triwulan III-2016 mendorong peningkatan kinerja pelaku usaha untuk memenuhi permintaan masyarakat. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan untuk konsumsi rumah tangga. Sehingga, inflasi selama triwulan III-2016 mencapai 0,11 persen, relatif lebih tinggi dibanding triwulan II-2016 yang mengalami deflasi sebesar 0,33 persen. Sedangkan inflasi Nasional pada triwulan III-2016 sebesar 0,90 persen.

Dengan mulai beroperasinya pabrik gula di kabupaten Dompu pada bulan Juli 2016 mendorong peningkatan kinerja industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman. Hal ini juga berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman tebu.

(2)

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 Pengadaan

Listrik, Gas Pertambangan

dan Penggalian Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 14,25 11,77 11,42 0,06 21,90 2,13

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha

Pertumbuhan Distribusi 0,00 2,00 4,00 6,00 4,99 1,02 1,07 0,31 0,47 3,07 0,93 0,90 0,42 0,41

Grafik 2. Lapangan Usaha Penyumbang Sumber Pertumbuhan Tertinggi (c to c)

Triw II-2016 Triw III-20162

Realisasi belanja pemerintah (APBD Provinsi NTB) kumulatif sampai dengan triwulan III-2016 mengalami peningkatan sebesar 21,33 persen dibandingkan dengan kumulatif triwulan III-2015. Hal ini berdampak terhadap peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah.

Posisi kredit perbankan pada akhir triwulan III-2016 meningkat jika dibandingkan dengan akhir triwulan II-2016 sebesar 1,78 persen. Untuk kredit modal kerja meningkat sebesar 1,40 persen, kredit investasi sebesar 2,27 persen dan kredit konsumsi juga mengalami peningkatan sebesar 1,90 persen. Dengan kondisi tersebut mendorong peningkatan pembentukan modal dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan III-2016 Terhadap Kumulatif Triwulan III-2015 (c-to-c)

Perekonomian Provinsi NTB tahun 2016 hingga triwulan III dibandingkan dengan tahun 2015 pada periode yang sama, tumbuh sebesar 7,48 persen. Seluruh kategori mengalami pertumbuhan positif, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada kategori pengadaan listrik dan gas yaitu sebesar 14,25 persen, diikuti oleh

kategori pertambangan dan penggalian yaitu

sebesar 11,77 persen, kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,42 persen. Dengan mengeliminir nilai tambah yang terjadi pada kegiatan pertambangan bijih logam, maka pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB secara kumulatif (c-to-c) mencapai 6,07

persen.

Memperhatikan pertumbuhan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2016 (c to c) sebesar 7,48 persen tersebut, ternyata yang membentuknya paling tidak ada lima lapangan usaha yang cukup berpengaruh dalam perekonomian NTB, diantaranya 3,07 poin bersumber dari kategori pertambangan

dan penggalian, diikuti oleh kategori

perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,93 poin; dan kategori Konstruksi sebesar 0,90. sementara

(3)

-5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00

Grafik 3. Pertumbuhan y to y PDRB Dengan dan Tanpa Pertambangan Bijih Logam

y on y (dengan Pertambangan Bijih Logam) y on y (tanpa Pertambangan Bijih Logam)

leading sektor ekonomi NTB menempati urutan keempat dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi NTB yaitu 0,42 poin bersumber dari kategori Pertanian, kehutanan dan perikanan, kemudian 0,41 poin bersumber dari kategori transportasi.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y).

Struktur perekonomian Provinsi NTB menurut lapangan usaha triwulan III-2016 masih didominasi oleh tiga kategori/lapangan usaha yaitu: kategori pertambangan dan penggalian (22,86 persen); kategori pertanian, kehutanan dan perikanan (20,98 persen) dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (11,97 persen).

Kinerja ekonomi Provinsi NTB pada triwulan III-2016 secara y on y mengalami perlambatan dibanding triwulan II-2016. Hal ini ditunjukan oleh pertumbuhan ekonomi ( y-on-y) sebesar 3,47 persen pada triwulan III-2016 dan pada triwulan II-III-2016 sebesar 9,67.

Sementara itu untuk kategori pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh sebesar 2,97 persen dan kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 7,07 persen.

Memperhatikan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB, sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2016 (y on y) adalah kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,78 poin, diikuti oleh Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,61 poin.

Sedangkan tanpa pertambangan bijih logam, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2016 (y-on-y) sebesar 5,35 persen dengan sumber utama pertumbuhan berasal dari kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,05 poin. Kemudian diikuti kategori konstruksi dan kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan masing-masing sebesar 0,82 poin.

9,67

3,47

Triw II-2016 Triw III-2016

-5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut

Lapangan Usaha

Lainnya Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Pertambangan dan Penggalian

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Laju

(4)

-10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00

Grafik 5. Pertumbuhan q to q PDRB Dengan dan Tanpa Pertambangan Bijih Logam

q to q (dengan Pertambangan Bijih Logam) q to q (tanpa Pertambangan Bijih Logam)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)

Musim panen tembakau yang

merupakan komoditas unggulan Provinsi NTB di tiwulan III setiap tahunnya berdampak terhadap peningkatan produksi pada kegiatan perkebunan tembakau dan industri pengolahan tembakau. Besarnya nilai tambah pada kedua kegiatan tersebut sangat berpengaruh pada peningkatan perekonomian Provinsi NTB pada triwulan III.

Jika dibandingkan dengan triwulan II-2016, perekonomian Provinsi NTB triwulan III 2016 (q-to-q) tumbuh sebesar 6,66 persen. Pertumbuhan tertinggi berasal dari kategori industri pengolahan yang tumbuh sebesar 69,13 persen, dimana didalamnya terdapat kegiatan industri pengolahan tembakau. Mulai beroperasinya pabrik gula di Kabupaten

Dompu sejak bulan Juli 2016 juga

menyumbang nilai tambah baik pada kategori industri pengolahan maupun pada sub kategori perkebunan sebagai sumber bahan baku pembuat gula. Selain itu, kategori yang

tumbuh cukup tinggi adalah kategori

pertambangan dan penggalian sebesar 9,46

persen dan kategori transportasi dan

pergudangan sebesar 7,56 persen. Sedangkan kategori pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh sebesar 2,68 persen.

Sementara untuk perekonomian Provinsi NTB tanpa sub kategori pertambangan bijih logam pada triwulan III-2016 tumbuh sebesar 5,67 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Sumber pertumbuhan terbesar berasal dari kategori industri pengolahan yaitu sebesar 3,11 poin. Kemudian diikuti oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan 0,74 poin dan kategori transportasi dan pergudangan 0,61 poin.

4,04

6,66

Triw II-2016 Triw III-2016

0,00 5,00 10,00 Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut

Lapangan Usaha

Pertambangan dan Penggalian Ind. Pengolahan

Pertanian Transprtasi Lainnya

(5)

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan III-2016 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan ekonomi NTB hingga triwulan III-2016 sebesar 7,48 persen dan terjadi pada seluruh komponen kecuali Net Ekspor Antar Daerah dan Impor Luar Negeri. Komponen Perubahan Inventori merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 80,36 persen, diikuti oleh Ekspor Luar Negeri sebesar 10,59 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 8,42 persen.

Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran NTB Menurut Komponen Kumulatif Trw I-2016 s.d. Trw III -2016

Struktur Ekonomi NTB sampai dengan triwulan III-2016 yang tercermin pada PDRB menurut pengeluaran Adh Berlaku didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (59,88 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (33,91 persen) dan Ekspor Luar Negeri (20,79 persen).

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB hingga triwulan III-2016, Pembentukan Modal Tetap Bruto menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,38 poin, diikuti Komponen Ekspor Luar Negeri yang menyumbang pertumbuhan sebesar 1,92 poin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 7,48 persen.

Dibandingkan dengan triwulan II-2016, terjadi pergesaran sumber pertumbuhan yang cukup besar pada Komponen Ekspor Luar Negeri dari 5,32 poin menjadi 1,92 poin. Begitu juga untuk Komponen Konsumsi Rumah Tangga bergeser dari 0,95 poin menjadi 0,90 poin.

80,36 10,59 8,42 7,19 2,71 1,51 (8,42) 0,96 20,79 33,91 1,40 16,13 59,88 (33,09) (50) (30) (10) 10 30 50 70 90

Inventori Ekspor LN PMTB PKLNPRT PKP PKRT Lainnya

Laju (C to C) Distribusi 0,95 0,50 0,90 0,32 2,38 2,38 5,32 1,92 0,64 1,96 9,80 7,48 0 2 4 6 8 10 Trw II Trw III PKRT PKP PMTB Ekspor LN Lainnya Laju

Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran NTB Tahun 2016 (c to c)

(6)

Pertumbuhan Triwulan III-2016 (y-on-y)

Dari sisi pengeluaran, Pertumbuhan ekonomi NTB triwulan III-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,47

persen. Komponen Perubahan Inventori merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 79,69 persen. Kemudian diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang mampu tumbuh sebesar 8,97 persen. Sedangkan komponen Pengluaran Konsumsi Lembaga Non Profit hanya mampu tumbuh 4,67 persen.

Jika dibandingkan laju y-on-y triwulan III dengan triwulan II tercatat Komponen Perubahan Inventori memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi yakni dari 60,61 persen menjadi 79,69 persen. Sedangkan Komponen Ekspor Luar Negeri memperlihatkan kondisi sebaliknya dimana pada triwulan II memliki laju sebesar 19,13 persen namun pada triwulan III menjadi negatif 16,55 persen.

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB NTB Menurut Pengeluaran Perkomponen Triwulan II dan III Tahun 2016 (y on y)

Struktur ekonomi NTB triwulan III-2016 (y on y) yang tercermin pada PDRB menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (56,51 persen), diikuti Pembentukan Modal Tetap Bruto (32,86 persen) dan Ekspor Luar Negeri (21,52 persen).

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB triwulan III-2016, Komponen Net Ekspor Antar Daerah menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,96 poin, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 2,37 poin dan berada di tempat ketiga adalah komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

sebesar 0,82 poin terhadap pertumbuhan ekonomi y-on-y

sebesar 3,47 persen. 60,61 9,32 1,77 5,21 19,13 (9,53) 79,69 8,97 1,49 0,20 (16,55) (23,74) (30) (10) 10 30 50 70 90

Inventori PMTB PKRT PKP Ekspor LN Lainnya Trw II Trw III

Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB NTB Menurut Pengeluaran Tahun 2016 (y-on-y)

1,09 0,82 2,69 2,37 3,84 (3,96) 1,12 3,96 0,29 0,27 9,67 3,47 Trw II Trw III PKRT PMTB

Net Ekspor LN Net Ekspor AD

(7)

Dibandingkan dengan triwulan II-2016, terjadi pergesaran sumber pertumbuhan yang cukup besar pada Komponen PMTB dari 2,69 poin menjadi 2,37 poin. Demikian juga untuk Komponen Konsumsi Rumah Tangga bergeser dari 1,09 poin menjadi 0,82 poin. Sebaliknya untuk sumber pertumbuhan Net Ekspor Luar Negeri bergeser dari 3,84 poin menjadi negatif 3,96 poin.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)

Ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2016 mengalami pertumbuhan 6,66 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan antara lain oleh kinerja Komponen Ekspor Luar Negeri yang tumbuh positif sebesar 13,69 persen seiring dengan meningkatnya ekspor konsentrat tembaga sebagai komoditi dominan ekspor luar negeri NTB. Pertumbuhan terbesar kedua adalah Komponen Perubahan Inventori yakni sebesar 13,42 persen yang sejalan dengan peningkatan kinerja kategori pertanian, pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan dan perdagangan. Pada urutan ketiga ditempati oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang mampu tumbuh sebesar 3,11 persen sebagai dampak dari peningkatan impor barang modal luar negeri. Sedangkan Komponen Konsumsi Rumah Tangga sebagai komponen dengan share terbesar hanya mampu tumbuh 0,55 persen yang lebih dipengaruhi oleh hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Grafik 10. Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran NTB Trw III-2016 (q to q) Beberapa Komponen

-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25

I-13 II-13 III-13 IV-13 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16

(8)

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi NTB triwulan III-2016 (q to q), Komponen Net Ekspor Antar Daerah menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,34 poin, diikuti Komponen Ekspor Luar

Negeri sebesar 2,48 poin terhadap pertumbuhan ekonomi q-to-q sebesar 6,66 persen.

Grafik 11. Sumber Pertumbuhan PDRB NTB Menurut Pengeluaran Trw II-2016 dan Trw III-2016

0,37 0,01 0,59 0,93 0,50 1,64 0,31 0,02 (0,02) 0,89 2,48 2,97 (1) 1 1 2 2 3 3 4 PKRT LNPRT PKP PMTB Ekspor LN Lainnya Trw II-2016 Trw III-2016

(9)

Tabel 1. PDRB ADHB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016

Lapangan Usaha

ADH Berlaku (Juta Rp) Struktur PDRB

Triwulan

II-2016*** Triwulan III-2016*** Triwulan II-2016*** Triwulan IIi-2016***

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 6.285.046,74 6.534.525,38 21,86 20,98

B Pertambangan dan Penggalian 6.121.364,45 7.117.748,61 21,29 22,86

C Industri Pengolahan 906.157,69 1.552.628,91 3,15 4,99

D Pengadaan Listrik dan Gas 16.282,10 17.564,69 0,06 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 24.536,45 25.854,17 0,09 0,08

F Konstruksi 2.461.470,93 2.518.347,68 8,56 8,09

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.654.644,52 3.727.469,09 12,71 11,97

H Transportasi dan Pergudangan 2.247.230,29 2.451.278,25 7,82 7,87

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 625.695,41 665.322,77 2,18 2,14

J Informasi dan Komunikasi 508.461,67 520.093,31 1,77 1,67

K Jasa Keuangan dan Asuransi 896.082,32 912.465,31 3,12 2,93

L Real Estate 868.387,51 892.791,47 3,02 2,87

M,N Jasa Perusahaan 47.099,75 48.876,08 0,16 0,16

O

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1.791.100,58 1.780.645,93 6,23 5,72

P Jasa Pendidikan 1.249.800,50 1.293.248,73 4,35 4,15

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 502.486,53 511.619,41 1,75 1,64

R,S,T,U Jasa Lainnya 546.658,43 570.306,31 1,90 1,83

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 28.752.505,86 31.140.786,12 100,00 100,00

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(tanpa sub komponen pertambangan bijih logam) 23.373.970,60 24.820.094,50 - -

(10)

Tabel 2. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016

Lapangan Usaha

ADH Konstan (Juta Rp) Laju Pertumbuhan (persen) Pertumbuhan Sumber Triwulan

II-2016***

Triwulan

III-2016*** q to q y on y q to q y on y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4.979.552,05 5.113.227,39 2,68 2,97 0,57 0,61

B Pertambangan dan Penggalian 6.302.265,57 6.898.156,39 9,46 - 0,90 2,52 - 0,26

C Industri Pengolahan 809.144,24 1.368.470,84 69,13 3,30 2,36 0,18

D Pengadaan Listrik dan Gas 17.007,66 17.220,29 1,25 14,38 0,00 0,01

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 17.275,71 17.629,18 2,05 5,22 0,00 0,00

F Konstruksi 2.097.769,46 2.139.283,72 1,98 7,35 0,18 0,60

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.823.438,25 2.870.888,51 1,68 7,07 0,20 0,78

H Transportasi dan Pergudangan 1.462.687,18 1.573.271,31 7,56 5,13 0,47 0,32

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 377.038,55 399.736,00 6,02 10,46 0,10 0,16

J Informasi dan Komunikasi 491.567,60 502.673,52 2,26 8,05 0,05 0,15

K Jasa Keuangan dan Asuransi 679.469,96 684.058,06 0,68 10,87 0,02 0,28

L Real Estate 622.835,17 640.028,00 2,76 5,64 0,07 0,14

M,N Jasa Perusahaan 36.289,11 37.578,10 3,55 5,52 0,01 0,01

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1.103.549,07 1.095.772,25 - 0,70 0,73 - 0,03 0,03

P Jasa Pendidikan 930.990,82 947.852,00 1,81 7,82 0,07 0,28

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 431.677,74 435.494,77 0,88 5,68 0,02 0,10

R,S,T,U Jasa Lainnya 468.268,91 484.267,00 3,42 5,07 0,07 0,10

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 23.650.827,04 25.225.607,32 6,66 3,47 6,66 3,47

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

(tanpa sub komponen pertambangan bijih logam) 17.995.332,43 19.015.019,93 5,67 5,35 5,67 5,35

(11)

Tabel 3. PDRB ADHB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016

Komponen

ADH Berlaku (Juta Rp) Struktur PDRB

Trw I-2016 Trw II-2016 Trw III-2016 Trw I-2016 Trw II-2016 Trw III-2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Konsumsi Rumah Tangga 17.287.824 17.333.552 17.598.072 63,30 60,29 56,51

2 Konsumsi LNPRT 404.267 405.895 414.760 1,48 1,41 1,33

3 Konsumsi Pemerintah 4.513.509 4.763.325 4.793.275 16,53 16,57 15,39

4 PMTB 9.483.095 9.854.806 10.231.691 34,72 34,27 32,86

5 Perubahan Inventori 204.654 295.003 337.647 0,75 1,03 1,08

6 Ekspor Luar Negeri 5.607.311 5.825.153 6.700.327 20,53 20,26 21,52

7 Impor Luar Negeri 1.023.795 884.366 1.033.088 3,75 3,08 3,32

8 Net Ekspor Antar Daerah (9.167.267) (8.840.862) (7.901.899) (33,57) (30,75) (25,37)

(12)

Tabel 4. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan III-2016

Komponen

ADH Konstan (Juta Rp) Laju Pertumbuhan (persen) Sumber Pertumbuhan

Triwulan

II-2016 Triwulan III-2016 Q to Q Y on Y C to C Q to Q Y on Y C to C

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Konsumsi Rumah Tangga 13.525.335 13.599.640 0,55 1,49 1,51 0,31 0,82 0,90

2 Konsumsi LNPRT 308.730 312.656 1,27 4,67 7,19 0,02 0,06 0,09

3 Konsumsi Pemerintah 2.783.718 2.780.167 (0,13) 0,20 2,71 (0,02) 0,02 0,32

4 PMTB 6.792.715 7.003.913 3,11 8,97 8,42 0,89 2,37 2,38

5 Perubahan Inventori 101.006 114.557 13,42 79,69 80,36 0,06 0,21 0,19 6 Ekspor Luar Negeri 4.292.993 4.880.656 13,69 (16,55) 10,59 2,48 (3,97) 1,92 7 Impor Luar Negeri 609.922 712.289 16,78 (0,33) (6,54) 0,43 (0,01) (0,22) 8 Net Ekspor Antar Daerah (3.543.747) (2.753.692) (22,29) (25,96) (8,80) 3,34 3,96 1,46

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha
Grafik 3. Pertumbuhan y to y PDRB Dengan dan Tanpa  Pertambangan Bijih Logam
Grafik 5. Pertumbuhan q to q PDRB Dengan dan Tanpa  Pertambangan Bijih Logam
Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran NTB  Menurut Komponen Kumulatif Trw I-2016 s.d
+7

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hedonic shopping motive dan store atmosphere yang dirasakan konsumen untuk mempengaruhi keputusan pembelian di starbucks..

Berdasarkan data dari pertanyaan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa responden menjawab pertanyaan ke lima dengan jawaban “sangat membantu” sebanyak 27 responden

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

(3) Selama pelepasan masih dapat dicabut, maka atas perintah jaksa tempat dimana dia berada, orang yang dilepaskan bersyarat dapat ditahan guna menjaga ketertiban

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Poduk Domestik Regional Bruto (PDRB), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), jumlah penduduk, konsumsi

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,