• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Situasi dan kondisi perekonomian Bangsa Indonesia dewasa ini adalah situasi yang menggambarkan bangkitnya kembali perekonomian yang telah terpuruk, sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru menuju masa reformasi sampai saat ini. Bangkitnya perekonomian seiring dengan bangkitnya kehidupan individu di dalam kehidupan bermasyarakat.

Bangkitnya kehidupan individu di dalam kehidupan bermasyarakat muncul pula keinginan-keinginan untuk meningkatkan taraf hidup. Banyak sekali tanda-tanda keinginan untuk meningkatkan taraf hidup, antara lain adalah melangsungkan acara pernikahan lebih dari sekedar upacara pernikahan sederhana, menyewa fotografi dan video shooting untuk acara-acara yang meriah, mengirim bunga untuk memperlihatkan perhatian pribadi kepada yang dituju, menyelenggarakan acara ulang tahun yang meriah, mengirim bingkisan-bingkisan dan memberikan kue-kue pada perayaan-perayaan yang istimewa.

Banyaknya para konsumen dalam merealisasikan keinginan untuk pengadaan perayaan atau acara-acara adalah salah satu alasan para pemilik modal mendirikan sebuah usaha jasa. Mendirikan sebuah usaha jasa, mempunyai tujuan memuaskan apa yang menjadi keinginan konsumen dalam mengadakan perayaan atau acara-acara.

(2)

Pesatnya pertumbuhan usaha-usaha jasa ini akan membuat persaingan

antar usaha-usaha yang sejenis sangat ketat dan kompetitif. Ketatnya persaingan, mendorong/menuntut setiap perusahaan mempunyai keunggulan

yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang sejenis. Salah satu keunggulan yang sangat penting adalah produktivitas kerja.

Dewasa ini tumbuh pula usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas untuk itu perlu dijadikan pengukuran secara periodik dan membandingkan guna menemukan pengembangan produktivitas yang ada dan sangatlah penting untuk mengetahui tingkat produktivitas usaha-usaha yang telah dijalankan oleh perusahaan.

Keunggulan di dalam bidang produktivitas sangatlah penting dikarenakan jika diketahui tingkat produktivitasnya maka pihak perusahaan akan mengetahui apakah usaha yang sudah dijalankan sudah produktif atau belum, dan apakah terjadi pemborosan pada sektor input atau tidak. Sangatlah penting pihak perusahaan mengetahui seberapa besar tingkat produktivitas yang ada pada perusahaan.

Demikian pula "Siva's Florist And Souvenir" yang berkedudukan di Hotel Kristal Jakarta memerlukan peningkatan-peningkatan produktivitas. Secara sederhana pengertian produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input). Diungkapkan secara khusus, produktivitas yang dimaksudkan adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung.

(3)

Sumber-sumber tersebut bisa berupa : tanah, bahan baku, pabrik, mesin dan alat, dan jasa manusia. Sebagai contoh, jika seorang tukang yang menghasilkan 30 piring sejam, dengan cara kerja yang lebih baik, dia dapat membuat 40 piring sejam, maka produktivitas tukang ini meningkat sebanyak 33,3%.

Produktivitas yang lebih tinggi berarti bahwa diperoleh hasil yang lebih besar dengan menggunakan sumber yang sama. Dengan produktivitas yang semakin tinggi maka kemungkinan besar tujuan perusahaan akan dapat tercapai dengan tepat.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan judul "Penerapan Model Objective Matrix (OMAX) Sebagai Alat Pengukuran Produktivitas Kerja pada "Siva's" Florist And Souvenir di Hotel Kristal Jakarta".

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu apakah produktivitas kerja divisi rangkai bunga "Siva's" Florist And Souvenir di Hotel Kristal terdapat perubahan produktivitas kerja pada bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2002.

1.3 Pembatasan Masalah

Dengan permasalahan yang cukup luas pada pengukuran produktifitas maka permasalahan dibatasi pada :

(4)

1. Divisi yang diambil sebagai obyek penelitian adalah divisi rangkai bunga interior.

2. Obyek yang diambil untuk penelitian yaitu : Tower I dan Tower II.

3. Periode yang diambil dalam penelitian yaitu pada periode bulan Juni, Juli dan Agustus tahun 2002.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat perubahan produktivitas kerja divisi rangkai bunga "Siva's" Florist And Souvenir Hotel Kristal. Pada bulan Juni, Juli dan Agustus 2002.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan mengetahui secara praktek di lapangan dalam penelitian.

2. Perusahaan jasa "Siva's"

Hasil penelitian ini merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.

3. Pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi pembaca atau peneliti berikutnya sehingga dapat

(5)

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan penelitian yang lebih baik.

1.6 Hipotesis

Dalam sebuah perusahaan suatu produktivitas yang lebih tinggi berarti bahwa telah diperoleh hasil yang lebih besar dengan menggunakan sumber daya yang sama. Dengan produktivitas yang semakin tinggi maka kemungkinan besar tujuan perusahaan akan dapat tercapai dengan tepat. Demikian juga di devisi rangkai bunga "Siva's" Florist And Souvenir untuk bulan Agustus diperkirakan mengalami peningkatan penjualan. Hal ini karena bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia dimana banyak lembaga-lembaga dan instansi yang membutuhkan rangkaian bunga untuk menghias ruangan. Sehingga jawaban sementara dari penelitian ini adalah produktivitas kerja devisi rangkai bunga "Siva's" Florist And Souvenir terjadi peningkatan produktivitas kerja pada bulan Agustus 2002.

1.7 Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data :

1. Studi kepustakaan (mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan literatur) 2. Observasi (pengamatan secara langsung obyek yang diteliti)

3. Interview (tanya jawab secara langsung pada pihak perusahaan)

1.8 Metode Pengukuran

Untuk kepentingan analisis data, dalam rangka menjawab rumusan masalah data didalam penelitian ini digunakan metode analisis data The Objective Matrix (OMAX).

(6)

Tabel 1.1

Contoh Metode Objective Matrix

1 3 Performansi 10 9 8 7 6 2 5 scores 4 3 2 1 0 4 Score 5 Weight 6 Value 7 8 9

Adapun penjelasan notasi dan langkah-langkah pengukuran produktivitas adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Produktivitas

Pada tahap awal, melihat secara langsung kondisi kinerja divisi rangkai bunga yang selama ini karyawan lakukan.

Adapun kriteria-kriteria produktivitas yang dapat dijadikan alat pengukuran adalah sebagai berikut :

Jumlah biaya bahan yang sesungguhnya • --- Biaya bahan yang dianggarkan

(7)

Jumlah keterlambatan pengerjaan • --- Total pengerjaan

Jumlah kerusakan bunga • --- Jumlah bunga yang dikerjakan

Jumlah keluhan-keluhan konsumen/ bulan • --- Total pengerjaan pesanan selama 1 bulan Waktu dalam menyelesaikan pekerjaan • --- waktu yang direncanakan

Lamanya waktu pemeriksaan • ---

Jam kerja

Jumlah ongkos pengeluaran • ---

Jam kerja

Frekuensi perawatan perperiode • ---

Biaya perawatan 2. Skala

Tahap ke dua untuk setiap kriteria produktivitas memiliki sebelas level, yaitu level 0 sampai level 10. Level 0 adalah kondisi terburuk yang pernah ada, level 3 adalah kondisi normal, dan level 10 adalah kondisi terbaik yang dapat di capai (ideal).

Untuk menentukan sel-sel dari setiap skor maka berikut ini rumus untuk mencari sel-sel dari kondisi normal sampai kondisi terbaik.

(8)

(Nt - Nn) Sj = Nn + Kj --- 7

Dimana :

Sj = Nilai pada sel ke-j di atas kondisi normal (j: 1,2,3, ..., 7) Nn = Nilai pada kondisi normal

Kj = Nilai kelipatan pada sel ke-j di atas kondisi normal Nt = Nilai pada kondisi terbaik

Sedangkan rumus untuk mencari skala antara kondisi terburuk sampai kondisi normal adalah :

(Nn - Np) Si = Nn - Ki --- 3

Dimana :

Si = Nilai pada sel ke-i dibawah nilai normal (i: 1,2, dan 3) Nn = Nilai pada kondisi normal

Ki = Nilai kelipatan pada sel ke-i dibawah kondisi/nilai normal

Np = Nilai pada kondisi terburuk

3. Performansi Kinerja

Tahap ke tiga, mengolah sejumlah data yang masuk berdasarkan pada kriteria-kriteria produktivitas yang sudah disepakati oleh karyawan.

(9)

4. Skor

Tahap ke empat, memasukkan hasil-hasil pengukuran performansi tiap-tiap kriteria produktivitas pada level yang sudah ditetapkan. Melihat hasil pengukuran performansi masuk pada level 0 sampai dengan level 10. 5. Pembobotan

Tahap ke lima, buat bobot setiap aktivitas dengan persetujuan pimpinan organisasi dengan berdasarkan arti penting tiap criteria terhadap penilaian produktivitas jumlah dari bobot tersebut harus berjumlah 100. Adapun metode yang digunakan untuk pembobotan adalah dengan metode Matrik Pilihan Berpasangan (Kelly, 1999:67)

Matrik pilihan Berpasangan untuk menentukan tingkat kepentingan dari sejumlah alternatif yang ada. Dalam sebuah daftar alternatif, dibandingkan semua alternatif yang ada dengan alternatif lainnya. Setiap alternatif dipasangkan dan dibandingkan dengan semua alternatif yang lain. Dari masing-masing pasangan akan menghasilkan tingkatan sebagai solusi.

Langkah-langkah Teknik Matriks Pilihan Berpasangan :

a. Mengidentifikasi permasalahan, pilihan dan tujuan tentukan permasalahan yang perlu ditangani dan tujuan yang ingin dicapai. Kumpulkan alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Mempersiapkan sesi pertemuan

Siapkan pertemuan dengan membuat bagan matriks Pilihan Ber-pasangan untuk membandingkan masing-masing alternatif.

(10)

c. Menentukan pilihan di antara pasangan alternatif yang ada

Mengkaji masing-masing pasangan pilihan untuk menentukan mana yang dianggap lebih baik.

d. Menghitung hasil perbandingan pilihan berpasangan untuk masing-masing baris horisontal, hitung berapa kali pilihan dijatuhkan pada alternatif tersebut, dan tulis jumlahnya pada kolom paling kanan. Demikian pula untuk masing-masing kolom hitung berapa kali pilihan dijatuhkan pada alternatif tersebut, dan tulis jumlahnya pada baris paling kanan. Jumlahkan angka yang terdapat pada kolom paling kanan pada baris paling bawah untuk masing-masing alternatif. Alternatif yang memiliki angka paling besar adalah alternatif yang memiliki tingkat kepentingan yang lebih.

e. Mendiskusikan dan membahas hasilnya

Kaji pilihan final dan diskusikan apa arti dari tingkat-tingkat kepentingan tersebut.

f. Menutup Sesi Matriks Pilihan Berpasangan Sesi sudah saatnya ditutup bila :

• Keputusan akhir sudah dibuat

• Memahami apa yang telah dipilih dan apa sebabnya menentukan pilihan tersebut.

(11)

Tabel 1.2

Contoh Matrik Pilihan Berpasangan

A B C D E F G Total A B C D A F G 1 B B D B B B 4 C C C F G 2 D D F D 2 E F E 1 F G 0 G 0 Total 1 1 2 0 4 3 ( P. Keith Kelly, 1999:69 )

Menghitung hasil perbandingan pilihan-berpasangan secara horisontal dan vertikal, menjumlahkan skor untuk masing-masing alternatif dan mendapatkan hasil sebagai berikut:

Kriteria B : 5 Kriteria D : 4 Kriteria F : 4 Kriteria G : 3 Kriteria C : 3 Kriteria A : 1 Kriteria E : 1

(12)

Bobot masing-masing kriteria : Bobot A : Total KriteriaA x 100% Bobot B : Total KriteriaB x 100% Bobot C : Toatal KriteriaC x 100% Bobot D : Total KriteriaD x 100% Kriteria n Bobot n : x 100% Total 6. Nilai

Tahap ke enam, mengalikan skor dengan bobot pada setiap kriteria produktivitas.

7. Jumlah nilai sekarang

Tahap ke tujuh, menjumlah nilai setiap kriteria produktivitas yang ada.

8. Jumlah nilai lampau

Tahap ke delapan, memasukkan nilai hasil pengukuran masa lampau.

9. Indeks

Tahap ke sembilan, membandingkan previous dengan current atau periode sekarang dengan periode sebelumnya, dengan rumus:

Index = evious evious Current Pr Pr − x 100%

(13)

1.9. Sistematika Pembahasan

Secara garis besarnya didalam penelitian ini dibagi dalam lima bab yaitu terdiri dari :

I. Pendahuluan

Bab ini merupakan uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian, metode pengukuran, dan sistematika pembahasan.

II. Landasan Teori

Bab ini berisikan tentang teori-teori yang melandasi penelitian dan penulisan skripsi ini.

III. Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menjelaskan gambaran perusahaan yang diteliti secara umum. IV. Analisis Data

Bab ini berisikan analisis data yang telah dikumpulkan untuk pembuktian hipotesis.

V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis data beserta saran-saran yang disampaikan kepada perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

0ang dimaksud praktek kefarmasian tersebut meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,  pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat,

Pada proses perencanaan Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu kepala desa sukomulyo

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah data rekapitulasi pasien keluar rawat inap bangsal kelas III di RSUD Kota Semarang pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012

Penurunan jumlah rumah tangga petani gurem sebagian besar berasal dari penurunan 1,32 juta rumah tangga usaha pertanian yang menguasai lahan kurang dari 1.000 m 2 , dan kelompok

SD jumlah responden yang berada pada tingkatan pendidikan ini sebanyak 20 kemudian menggunkan perhitungan excel yaitu dengan cara =20×100%/120 diperoleh hasil 17%. SMA

Beberapa isu yang perlu diketahui berkaitan zakat fitrah adalah seperti berikut, (i) tuntutan menunaikan atau membayar zakat fitrah adalah kepada pihak berwajib di negeri

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi ke pada masyarakat dimulai dari melakukan pelatihan bertransaksi yang jujur ( bukti dalam