• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEDALAMAN TANAM, NITROGEN DAN APLIKASI PARAKUAT. TERHADAP PERTUMBUHAN Eleusine indica L. Gaertn RESISTEN- DAN SENSITIF-PARAKUAT SKRIPSI OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEDALAMAN TANAM, NITROGEN DAN APLIKASI PARAKUAT. TERHADAP PERTUMBUHAN Eleusine indica L. Gaertn RESISTEN- DAN SENSITIF-PARAKUAT SKRIPSI OLEH:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEDALAMAN TANAM, NITROGEN DAN APLIKASI PARAKUAT TERHADAP PERTUMBUHAN Eleusine indica L. Gaertn

RESISTEN- DAN SENSITIF-PARAKUAT

SKRIPSI

OLEH:

CHRISTIAN TAMPUBOLON

090301110/ BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

(2)

PENGARUH KEDALAMAN TANAM, NITROGEN DAN APLIKASI PARAKUAT TERHADAP PERTUMBUHAN Eleusine indica L. Gaertn

RESISTEN- DAN SENSITIF-PARAKUAT

SKRIPSI

OLEH:

CHRISTIAN TAMPUBOLON

090301110/ BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

(3)

Judul Penelitian : Pengaruh Kedalaman Tanam, Nitrogen Dan Aplikasi Parakuat terhadap Pertumbuhan Eleusine Indica L. Gaertn Resisten- dan Sensitif-Parakuat

Nama : Christian Tampubolon

NIM : 090301110

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing

Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D Prof. Dr. T. Chairun Nisa, B., M.Sc

Ketua Anggota

Mengetahui

Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, M. Sc Ketua Program Studi Agroekoteknologi

(4)

ABSTRAK

CHRISTIAN TAMPUBOLON : Pengaruh Kedalaman Tanam, Nitrogen

dan Aplikasi Parakuat terhadap Pertumbuhan Eleusine Indica L. Gaertn

Resisten- dan Sensitif-Parakuat, dibimbing oleh Edison Purba dan T. Chairun Nisa, B

Eleusine indica merupakan salah satu gulma yang cukup berpengaruh negatif yang biasa ditemukan di lahan pertanian dan tempat- tempat umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman tanam, nitrogen, dan aplikasi parakuat terhadap pertumbuhan Eleuisine indica biotip resisten-(ETS) dan biotip sensitif- parakuat (EFH). Penelitian ini terdiri dari 3 unit yaitu ; pertama, perbandingan kemampuan tumbuh yang berbeda E. indica biotip resisten dan biotip sensitif- parakuat yang tumbuh pada 5 kedalaman tanam yaitu 0, 2.5, 5,

7.5 , dan 10 cm. Kedua, perbandingan respon pertumbuhan E. indica biotip

resisten- dan biotip sensitif- parakuat terhadap pupuk nitrogen dengan 3 taraf yaitu 0, 200, dan 400 kg/ ha. Ketiga, pengaruh aplikasi parakuat terhadap pertumbuhan E. indica biotipresisten- dan biotip sensitif- parakuat dengan 7 taraf yaitu 0, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g b.a/ha. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dan setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan.

Hasil penelitian ini menunjukan kedalaman tanam berpengaruh nyata terhadap jumlah kecambah yang tumbuh. Jumlah kecambah yang tumbuh tertinggi terdapat pada kedalaman 0 cm pada populasi ETS dan EFH dan kemampuan tumbuh kecambah pada ETS lebih tinggi dibanding EFH. Pemberian nitrogen juga berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan dan bobot kering dan berpengaruh tidak nyata pada jumlah malai dan jumlah biji. Dosis pupuk nitrogen paling bepengaruh yaitu pada dosis 400 kg/ha. Sedangkan aplikasi parakuat berpengaruh nyata terhadap jumlah gulma bertahan hidup dan bobot kering pada populasi sensitif-parakuat tetapi berpengauh tidak nyata terhadap bobot kering pada populasi resisten-parakuat. Dosis parakuat mematikan tertinggi yaitu pada dosis 1600 g b.a/ ha

Kata kunci : Eleusine indica, resisten dan sensitif- parakuat, kedalaman tanam, nitrogen, parakuat

(5)

ABSTRACT

CHRISTIAN TAMPUBOLON: Effect of burial depth, nitrogen, and paraquat on the growth of Eleusine Indica resistant- paraquat and susceptible- , supervised by Edison Purba danT. Chairun Nisa, B

Eleusine indica is one among the weeds that has significantly negative effects on agricuture which is commonly found in agriculture fields and public areas. This research aims to determine the effect of burial depth of seeds, nitrogen, and paraquat to the growth of E. indica resistant-paraquat and susceptible-paraquat. This research was carried out in 3 experiment units were; the comparison of seedling number of E. indica resistant-paraquat and susceptible-paraquat which emerge at 5 burial depths namely 0, 2.5, 5, 7.5 , and 10 cm, the growth response of E. indica resistant-paraquat and susceptible-paraquat to nitrogen at 3 doses namely 0, 200, dan 400 kg ha-1, and the effect of paraquat on the growth of E. indica resistant-paraquat and susceptible-paraquat at 7 doses namely 0, 50, 100, 200, 400, 800, 1600 g a.i. ha-1. Non factorial randomised block design (RBD) with three replication was used for each unit of experiment.

The results showed that the burial depth significantly reduced number of seedlings that emerged. The seedling number was highly on 0 cm and the seedling ability in ETS was higher than EFH. Nitrogen significantly increase number of tillers and weed’s dry weight but showed nonsignificantly effect on the number of panicles and seeds. The best dose of nitrogen that showed significantly effect was 400 kg ha-1. Paraquat significantly reduced the number of weeds that survive and weed’s dry weight for susceptible- paraquat population but it was nonsignificant for weed’s dry weight for resistant- paraquat population. The dose of paraquat that kill the weeds was 1600 g a.i. ha-1.

Keywords: Eleusine indica, resistant-paraquat and susceptible-paraquat, burial depth, nitrogen, paraquat

(6)

RIWAYAT HIDUP

Christian Tampubolon, lahir di Porsea pada tanggal 22 September 1990, putra dari Bapak S. Tampubolon dan Ibu B. br Marpaung. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan SMA tahun 2008 dari SMA Negeri 2 Balige dan pada tahun 2009 terdaftar masuk ke Program StudiAgroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Ujian Masuk Bersama (UMB).

Selama perkuliahan penulis aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan antara lain organisasi Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (HIMAGROTEK) dan UKM KMK USU Unit Pelayanan Fakultas Pertanian. penulis juga aktif menjadi asisten Laboratorium Ilmu Gulma (2013-2014) dan Laboratorium dasar Agronomi (2013 /2014).

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Amal Tani mulai bulan Juli sampai Agustus 2012.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Kedalaman Tanam, Nitrogen dan Aplikasi Parakuat terhadap Pertumbuhan Eleusine Indica L. Gaertn Resisten- dan Sensitif-Parakuat “

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D dan Prof. Dr. T. Chairun Nisa, B., M.Sc selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah memberikan banyak masukan berharga kepada penulis dan kepada Ayahanda S. Tampubolon dan Ibunda B. br Marpaung yang tiada hentinya memberikan cinta kasihnya melalui dukungan doa dan finansial serta kakak dan adik serta keluarga yang selalu mendukung.

Di samping itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman seperjuangan Agroekoteknologi 2009 serta abang, kakak, teman, dan adik dari keluarga besar UKM KMK USU UP FP atas semangat, doa, motivasi, dan rasa kekeluargaan yang telah diberikan selama perkuliahan, penelitian serta penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat.

Medan, Mei 2014

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i ABSTRACT... i RIWAYAT HIDUP ... i KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... i DAFTAR GAMBAR ... i DAFTAR LAMPIRAN ... i PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 3 Hipotesa Penelitian ... 4 Kegunaan Penelitian ... 4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Eleusine indica L. Gaertn ... 5

Kedalaman Biji dari Permukaan Tanah ... 6

Pemupukan Nitrogen ... 7

Kejadian Resistensi ... 9

Parakuat... 11

(9)

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian... 14

Bahan dan Alat ... 14

Metode Penelitian ... 16

Pengamatan Parameter Jumlah Anakan ... 17

Bobot Kering ... 18

Jumlah Malai per Rumpun ... 18

Jumlah Biji ... 18

Jumlah Gulma yang Bertahan Hidup ... 19

Bobot Kering Setelah Aplikasi ... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 21

Jumlah Kecambah yang Tumbuh ... 23

Jumlah Anakan ... 23

Bobot Kering ... 24

Jumlah Malai per Rumpun ... 25

Jumlah Biji ... 26

Jumlah Gulma yang Bertahan Hidup ... 27

Bobot Kering Setelah Aplikasi ... 28

Lethal Dose 50 (LD50) ... 29

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 35 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Jumlah kecambah E. indica biotip ETS dan EFH yang tumbuh pada berbagai kedalaman tanam ... 21

2. Jumlah anakan E. indica populasi ETS dan EFH pada pemberian

pupuk nitrogen 6 MSA... 22

3. Jumlah malai E. indica biotip ETS dan EFH pada pemberian pupuk nitrogen ... 24

4. Jumlah biji E. indica biotip ETS dan EFH pada pemberian pupuk

nitrogen ... 25

5. Bobot kering E. indica populasi ETS dan EFH pada pemberian pupuk nitrogen ... 26

6. Jumlah E. indica biotip ETS dan EFH bertahan hidup pada aplikasi parakuat 3 MSA ... 28

7. Bobot kering E. indica populasi ETS dan EFH pada aplikasi parakuat 3 MSA. ... 29

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

1. Grafik perbandingan jumlah kecambah E. indica yang tumbuh pada

biotipi ETS dan EFH pada berbagai kedalaman tanam ... 22

2. Grafik perbandingan jumlah kecambah E. indica yang tumbuh pada

biotip ETS dan EFH pada berbagai kedalaman tanam 0, 5, dan 10 cm ... 22

3. Grafik perbandingan jumlah anakan E. indica pada biotip ETS dan EFH

pada pemberian pupuk nitrogen. ... 23

4. Grafik perbandingan jumlah malai E. indica pada biotip ETS dan EFH

pada pemberian pupuk nitrogen ... 24

5. Grafik perbandingan jumlah biji E. indica pada biotip ETS dan EFH pada pemberian pupuk nitrogen ... 26

6. Grafik Perbandingan bobot kering E. indica pada biotip ETS dan EFH pada pemberian pupuk nitrogen ... 24

7. Grafik perbandingan E. indica yang bertahan hidup biotip ETS dan EFP

pada parakuat pada 3 MSA. ... 27

8. Grafik perbandingan bobot kering E. indica biotip ETS dan EFP pada parakuat pada 3 MSA ... 30

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal

1. Bagan penelitian... 38

2. Rencana kegiatan penelitian ... 39

3. Lampiran perhitungan pupuk ... 40

4. Lampiran kalibrasi alat semprot ... 41

5. Data pengamatan jumlah kecambah yang tumbuh populasi ETS pada berbagai kedalaman tanam (%)... 42

6. Sidik ragam jumlah kecambah yang tumbuh populasi ETS pada berbagai kedalaman tanam ... 42

7. Transformasi data (√y+0,5) kecambah populasi EFH yang tumbuh pada berbagai kedalaman tanam (%)... 43

8. Sidik ragam transformasi data (√y+0,5) kecambah populasi EFH yang tumbuh pada berbagai kedalaman tanam ... 43

9. Data jumlah kecambah yang tumbuh populasi EFH pada berbagai kedalaman tanam (%) ... 44

10.Sidik ragam jumlah kecambah yang tumbuh populasi EFH pada berbagai kedalaman tanam ... 44

11.Data jumlah anakan populasi ETS pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 45

12.Sidik ragam jumlah anakan populasi ETS pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 45

13.Data jumlah anakan populasi EFH pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 46

14.Sidik ragam jumlah anakan populasi EFH pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 46

15.Data jumlah malai populasi ETS pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 47

16.Sidik ragam jumlah malai populasi ETS pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 47

17.Data jumlah malai populasi EFH pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 48

18.Sidik ragam jumlah malai populasi EFH pada 6 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 48

19.Data jumlah biji populasi ETS terhadap pemberian nitrogen... 49

20.Sidik ragam jumlah biji populasi ETS terhadap pemberian nitrogen ... 49

21.Data jumlah biji populasi EFH terhadap pemberian nitrogen ... 50

(14)

23.Data bobot kering populasi ETS pada 10 MSA terhadap pemberian

nitrogen ... 51

24.Sidik ragam bobot kering populasi ETS pada 10 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 51

25.Data bobot kering populasi EFH pada 10 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 52

26.Sidik ragam bobot kering populasi EFH pada 10 MSA terhadap pemberian nitrogen ... 52

27.Data jumlah gulma bertahan hidup populasi ETS 3 MSA pada aplikasi parakuat (%) ... 53

28.Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup populasi ETS 3 MSA pada aplikasi parakuat ... 53

29.Data jumlah gulma bertahan hidup populasi EFH 3 MSA pada aplikasi parakuat (%) ... 54

30.Sidik ragam jumlah gulma bertahan hidup populasi EFH 3 MSA pada aplikasi parakuat ... 54

31.Data bobot kering populasi ETS 3 MSA pada aplikasi parakuat (g) ... 55

32.Sidik ragam bobot kering populasi ETS 3 MSA pada aplikasi parakuat (g) ... 55

33.Data bobot kering populasi EFH 3 MSA pada aplikasi parakuat (g)... 56

34.Sidik ragam bobot kering populasi EFH 3 MSA pada aplikasi parakuat (g) ... 57

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

[r]

The effect of high concentrations of glutamate and glycine on picrotoxin seizure thresholds was investigated by perfusion through microdialysis probes in the hippocampus of

Bagaimana membuat alat absensi hanya dapat melakukan absen mahasiswa pada..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku self-management pasien DM secara umum serta berdasarkan lima aspek perilaku, yaitu diet, medikasi, olahraga,

Kesimpulan yang ditarik dari uraian tersebut di atas adalah bahwah pemilihan kepala daerah di kabupaten Halmahera Selatan unsure SARA yang mendominasi

dilakukan oleh masyarakat yang sadar akan manfaat dari melakukan program.

31 Beberapa produk pemikiran yang akrab diterima di kalangan Mu'tazilah antara lain menyebutkan bahwa Allah mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang di akhirat,