BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Djamarah (2005:22), Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Pendidikan Sekolah Dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang esensial bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang kondusif bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab manusia sebagai objek utama pendidikan. Pendidikan pada hakikatnya suatu upaya untuk membantu manusia dalam hal ini anak untuk mencapai kedewasaannya. Oleh karena itu seorang pendidik perlu menguasai dan memahami teori ilmu pendidikan yang mempelajari psikologi dan memberi makna atas fenomena tersebut.
pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa ketujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah matematika. Pada dasarnya matematika merupakan mata pelajaran yang telah diajarkan sejak dasar yaitu dari mulai taman kanak-kanak sampai jenjang menengah. Matematika dijadikan sebagai mata pelajaran dasar yang mendasari ilmu pengetahuan lainnya dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. (Slameto, 2003:54). Banyak metode yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara efektif dan efisien. Meskipun demikian kesullitan siswa dalam belajar yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah perlu untuk diketahui. Selain itu, pembelajaran matematika juga belum meggunakan alat peraga, maka dari hal tersebut diperlukan alat peraga. Pemanfaatan alat peraga sangat diperlukan karena dengan menggunakan alat peraga dapat membantu siswa berpikir abstrak sehingga penggunaan alat peraga sangat diperlukan dalam menjelaskan dan menanamkan konsep pembelajaran matematika didalam upaya meningkatkan hasil belajar (dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor).
peduli orangtua terhadap perkembangan anaknya. Selain itu juga pekerjaan orang tua siswa adalah pedagang dan petani, setiap anak berangkat ke sekolah, orangtua sudah berangkat untuk bekerja. Setelah siswa pulang dari sekolah tidak ada bimbingan dari orangtua untuk belajar tetapi siswa langsung bermain di luar rumah dengan teman sebayanya. Disaat malam hari harusnya belajar atau mengerjakan tugas rumah anak tidak mengerjakan tugas karena orangtua tidak dapat mengajari, sehingga tugas rumah yang harusnya dikerjakan di rumah tidak dikerjakan dan mengerjakan pada pagi harinya di sekolah dengan mencontek temannya.
Selain itu, di lapangan menunjukkan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 4 Karangtengah materi menghitung luas bangun datar belum memuaskan. Ini dapat dilihat dari 19 siswa yang mengikuti ulangan harian tahun lalu ternyata masih ada 7 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 60. Rekapitulasi nilai ulangan harian tahun 2010/2011 materi menghitung luas bangun datar kelas V SDN 4 Karangtengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Tabel Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Tahun 2010/2011 Materi Menghitung Luas Bangun Datar Kelas V SDN 4 Karangtengah
Keterangan Jumlah
Siswa yang Tuntas 12
Siswa yang Belum Tuntas 7
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa mata pelajaran matematika khususnya pada materi menghitung luas bangun datar masih sulit untuk dipahami oleh siswa karena guru tidak dapat memahamkan konsep kepada siswa juga guru tidak dapat menggunakan metode yang tepat dan tidak digunakan alat peraga yang sesuai dengan materi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang ada di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, yaitu:
1. Apakah penggunaan metode penemuan terbimbing pada materi menghitung luas bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek kognitif?
2. Apakah penggunaan metode penemuan terbimbing pada materi menghitung luas bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek afektif?
3. Apakah penggunaan metode penemuan terbimbing pada materi menghitung luas bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar pada aspek psikomotor?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi menghitung luas bangun datar dengan metode penemuan terbimbing pada aspek kognitif.
3. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada menghitung luas bangun datar dengan metode penemuan terbimbing pada aspek psikomotor.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis.
1. Manfaat praktis yaitu manfaat yang langsung dapat diambil oleh pihak-pihak yang terkait dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu siswa, guru, peneliti dan sekolah.
a. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada menghitung luas bangun datar dengan metode penemuan terbimbing. Siswa juga akan menjadi tertarik dalam pembelajaran dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. b. Bagi guru
Sebagai masukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi menghitung luas bangun datar dengan metode penemuan terbimbing untuk materi yang lain.
c. Bagi peneliti
tepat digunakan dalam suatu materi. Peneliti dapat menerapkan metode penemuan terbimbing untuk menghitung luas bangun datar.
d. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan proses pembelajaran yang baik dengan menggunakan metode dan alat peraga yang sesuai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang baik.