• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TEMA KERAJINAN TANGAN BERBASIS ADOBE FLASH KELAS III SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TEMA KERAJINAN TANGAN BERBASIS ADOBE FLASH KELAS III SEKOLAH DASAR - repository perpustakaan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan tetapi hal-hal

selain alat dan bahan yang memungkinkan siswa untuk memperoleh

pengetahuan. Sanjaya (2012: 61) mengemukakan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala

bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,

mengubah sikap atau menanamkan ketrampilan pada setiap orang yang

memanfaatkannya. Pemanfaatan lingkungan, kegiatan maupun media

harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Sesuai bukan berarti paling

baik. Sesuai berarti dapat digunakan dengan kondisi yang ada. Trianto

(2012: 234) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu ekstensi

manusia yang memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak

mengadakan kontak langsung dengannya.

Media pembelajaran digunakan sebagai penyampai pesan(the carries of message) dari berbagai sumber kepada penerima pesan(the receiver of message). Media pembelajaran tidak hanya meliputi benda-benda seperti foto, benda-benda nyata, kunjungan ke luar kelas, namun juga

(2)

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

membantu siswa untuk memperoleh informasi atau pengetahuan sesuai

dengan kompetensi pembelajaran yang telah direncanakan. “Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan

atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan ( message/ software). Perangkat lunak (software) merupakan informasi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, sedangkan hardware adalah peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan atau bahan ajar

tersebut” (Susilana, 2011: 7). Kedua perangkat ini saling berkaitan erat

dalam hal media pembelajaran.

Media pembelajaran alat perantara yang digunakan guru sebagai

pembawa pesan. Sejalan dengan hal tersebut Arsyad ( 2011: 4)

berpendapat bahwa, media pembelajaran adalah media yang membawa

pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud-maksud pengajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu di

sekitar kita yang disusun secara sistematis dan terencana, digunakan

untuk menyampaikan pesan sehingga dapat menambah pengetahuan dan

ketrampilan siswa.

b. Media Audio Visual

Manusia diciptakan dengan berbagai keanekaragaman.

Keanekaragaman ini meliputi, warna kulit, sifat, kebiasaan dan lain

(3)

lebih menarik, tidak bersifat monoton. Bervariasi dan tentunya lebih

berwarna dan bermakna. Kebermaknaan hidup akan tercapai manaka

manusia dapat memahami perbedaan tersebut, memanfaatkan apa saja

yang ada di sekitar kita sehingga dapat menyatukan perbedaan yang ada.

Gaya belajar setiap siswa tentunya berbeda-beda. DePorter dalam

Susilana ( 2011: 72) menyatakan gaya terdapat tiga gaya belajar siswa

yaitu, belajar visual, auditorial, kinestetik. Ketiga gaya tersebut juga

dapat dipadukan. Ketiga gaya belajar siswa menuntut guru sebagai

pendidik mampu menyampaikan materi kepada siswa tanpa condong

terhadap salah satu gaya belajar agar tidak terjadi kecemburuan sosial

yang bedampak pada kejenuhan siswa selama proses belajar. Gaya

belajar siswa yang berbeda-beda dapat divariasikan menjadi beberapa

kegiatan selama proses pembelajaran seperti, kegiatan melihat gambar

untuk gaya belajar visual, kegiatan mendengarkan atau berbicara untuk

gaya belajar audio, dan kegiatan melakukan atau learning by doing untuk gaya belajarkinestetik. Gaya-gaya belajar tersebut akan lebih menarik

perhatian siswa apabila dipadupadankan satu sama lain, contohnya

seperti media pembelajaran audio visual.

Media audio visual akan lebih menarik siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran. Prastowo ( 2011: 40) berpendapat bahwa media

merupakan segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat

dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial contohnya,

(4)

menarik dan menyenangkan karena memadukan dua jenis media yaitu

audio dan visual.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Terdapat berbagai manfaat dalam penggunaan media. Sanjaya

(2010: 208)berpendapat bahwa terdapat beberapa manfaat menggunakan

media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:

1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.

Peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan

foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu

dapat disimpan dan dapat digunakan manakal diperlukan. Guru dapat

menjelaskan proses terjadinya gerhanan matahari yang langka melalui

hasil rekaman video atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi

kupu-kupu, proses perkembangan bayi dalam rahim mulai dari sel telur

dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian

juga dalam pembelajaran IPS, guru dapat menjelaskan bagaimana

terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan lain sebagainya.

2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu.

Guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak

menjadi konkret melalui mdeia sehingga mudah dipahami dan dapat

menghilangkan verbalisme. Cara mengonkritkan misalkan untuk

menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada

(5)

Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan

objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilkan di kelas,

atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat menggunakan

mata telanjang. Benda atau objek yang terlalu besar misalkan alat-alat

perang, berbagai binatang buas, benda-benda langit, dan lain sebagainya.

Media pembelajaran juga dapat memanipulasi keadaan seperti,

menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit

diikuti seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan berlari atau

gerakan yang sedang berolahraga, atau sebaliknya dapat mempercepat

gerakan-gerakan yang lambat seperti gerakan pertumbuhan tanaman,

perubahan warna suatu zat dan lain sebagainya.

3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.

Penggunaan media dapat menambah motivasi siswa sehingga

perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Guru

memutarkan film terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran

limbah industri dan lain sebagainya sebelum menyampaikan materi

pelajaran tentang polusi, agar dapat menarik perhatian siswa.

4) Memiliki nilai praktis

Terdapat dua nilai praktis diantaranya pertama, media dapat

mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, kedua media

dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan

(6)

d. Kriteria Pemilihan Media

Penggunaan media membantu guru dalam menyampaikan materi

pelajaran. Media dijadikan sebagai alat bantu manakala terdapat materi

yang apabila hanya dijelaskan secara lisan akan sulit dipahami siswa.

Media membantu siswa menyamakan persepsi mengenai materi yang

disampaikan. Pemilihan media harus tepat. Susilana (2011: 69)

menyebutkan beberapa kriteria dalam pemilihan media diantaranya:

1) Kesesuaian dengan Tujuan

Kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaian dengan standar

kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.

2) Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran

Kriteria pemilihan media didasarkan pada kajian atau materi yang

akan diajarkan pada pembelajaran. Materi pembelajaran juga harus

mempertimbangkan sejauh mana materi yang akan disampaikan.

3) Kesesuaian dengan Karakteristik Guru atau Siswa

Media harus familiar dengan karakteristik guru atau siswa. Guru dapat

mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang digunakan. Selain itu media

yang akan digunakan siswa dirasa baik secara kuantitatif (jumlah)

ataupun kualitatif( kualitas, ciri dan kebiasaan lainnya).

4) Kesesuaian dengan Teori

Pemilihan media didasarkan pada kesesuaian teori. Media yang

digunakan bukan berdasarkan fanatisme guru terhadap suatu media

(7)

yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji

validitasnya.

5) Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa

Kriteria ini disesuaikan atas kondisi psikologis siswa, bhawa siswa

belajar dipengaruhi oleh gaya belajar siswa. Bobbi DePorter dalam

Susilana (2011: 72) mengemukakan terdapat tiga gaya belajar siswa,

visual, auditorial dan kinestetik.

6) Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Pendukung dan Waktu yang

Tersedia

Media tidak akan dapat dimanfaatkan dengan maksimal apabila tidak

didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia. Media juga terkait

dengan user atau penggunanya dalam hal ini guru. Jika guru tidak

memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan

baik, maka akan sia-sia.

e. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran membantu guru dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Menurut Sanjaya (2012: 73) media pembelajaran

mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut:

1) Fungsi Komunikatif

Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi antara

penyampaian pesan dengan penerima pesan. Kadang-kadang

penyampaian pesan mengalami kesulitan manakala harus

(8)

Demikian juga penerima pesan, sering mengalami kesulitan dalam

menerima materi yang disampaikan, khususnya materi-materi yang

bersifat abstrak.

2) Fungsi Motivasi

Pembelajaran yang hanya mengandalkan suara melelui ceramah tanpa

melibatkan siswa secara optimal, bukan hanya dapat menimbulkan

kebosanan pada siswa sebagai penerima pesan, akan tetapi juga

mengganggu suasana belajar. Dengan menggunakan media

pembelajaran, diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar

dengan demikian pengembangan media pembelajaran tidak hanya

mengandung unsure artistic saja akan tetapi juga memudahkan siswa

mempelajari materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan gairah

siswa untuk belajar.

3) Fungsi Kebermaknaan

Penggunaan media menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna,

yakni pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan

informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek kognitif

tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk

menganalisis dan mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan

lebih dari itu, dapat meningkatkan aspek sikap dan ketrampilan.

4) Fungsi Penyamaan Persepsi

Pembelajaran diatur secara klasikal melalui Rencana Pelaksanaan

(9)

individual. Apabila sebuah kelas terdiri dari 40 siswa, maka

kemungkinan terdapat 40 macam pemikiran atau ada 40 jenis persepsi

yang datang dari masing-masing pemikiran siswa yang akan

menginterpretasi materi pelajaran secara berbeda. Melalui pemanfaatan

media pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi siswa,

sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap

informasi yang disuguhkan.

5) Fungsi Individualitas

Siswa mempunyai latar belakang yang berbeda baik dilihat dari status

sosial ekonomi maupun dari latar belakang pengalamannya, sehingga

memungkinkan gaya dan kemampuan belajarnya tidak sama. Demikian

juga halnya mengenai bakat dan minat siswa tidak mungkin sama,

walaupun secara fisik sama. Pemanfaatan media pembelajaran

berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan sikap individu yang memilik

minat dan gaya belajar yang berbeda.

f. Ciri-Ciri Media Pendidikan

Benda dapat dikatakan sebagai media apabila memiliki ciri-ciri

tertentu. Menurut Arsyad (2011: 12) media pendidikan memiliki tiga

ciri-ciri, sebagai berikut:

1) Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

(10)

2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari

dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan

teknik rekaman fotografi tersebut.

3) Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

yang relative sama mengenai kejadian itu.

g) Klasifikasi dan Macam-Macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasiakan menjadi beberapa

klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya, berikut merupakan

klasifikasi media pembelajaran menurut Sanjaya ( 2012: 118) yaitu:

1) Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam:

a) Media Auditif, merupakan media yang hanya dapat didengar saja,

atau media yang hanya memiliki unsure suara, sepert radio dan

rekaman suara.

b) Media Visual, merupakan media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsure suara, yang termasuk ke dalam media ini adalah

filem, slide, foto, transparasi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk

(11)

c) Media Audiovisual, merupakan media yang selain mengandung

unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat

seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide, suara dan lain

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik karena

mengandung kedua unsure jenis media yang pertama dan kedua.

2) Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi kedalam:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio

dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau

kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus

menggunakan ruangan khusus.

b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan

waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.

3) Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya media dapat dibagi ke dalam:

a) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film trip, transparansi

dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat

proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film,

slide projector untuk memproyeksikan film slide, OHP, untuk

memproyeksikan transparansi.

b) Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto lukisan, radio

dan lain sebagainya.

4) Dilihat dari bentuk dan cara penyajiannya media dapat dibagi kedalam:

(12)

b) Kelompok kedua: media proyeksi diam, yakni media visual yang

diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan. Hasil

proyeksi tidak bergerak atau tidak memiliki sedikit unsure gerakan.

Jenis media ini diantaranya OHP/OHT, opaque projector, slide dan

filmstripe.

c) Kelompok ketiga: media audio adalah media yang penyampaian

pesannya hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan

berupa kata-kata, sound effect. Beberapa hal yang termasuk media audia: radio, media alat perekam pita magnetic/ kaset tape recorder.

d) Kelompok keempat: media audio visual diam adalah media yang

penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan

namun gambar yang dihasilkan gambar diam atau memiliki sedikit

gerakan. Diantaranya media soundslide, film stripe bersuara.

e) Kelompok kelima: film (motion picture)adalah serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga

memberi kesan hidup dan bergerak.

f) kelompok keenam: media televise adlah media yang menyampaikan

pesan audio visual dan gerak. Diantaranya adalah media televise,

televisi terbatas, dan video kaset recorder.

g) Kelompok ketujuh: multimedia adalah suatu system penyampaian

dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk

suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdidri dari bahan cetak,

(13)

g. Peran Media

Media pendidikan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan

pendidikan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Sanjaya (2012:

244) mengemukakan, terdapat beberapa peran media pendidikan

dikaitkan dengan perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut:

1)Media pendidikan diperlukan untuk membantu tugas-tugas

perkembangan. Siswa memiliki tugas-tugas perkembangan.

Apabila tugas-tugas tersebut tidak dicapai dengan optimal, maka

akan mempengaruhi masa perkembangan selanjutnya. Media

pendidikan diharapkan dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam

menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara optimal sehingga dapat

dijadikan modal dasar dalam penyelesaian tugas perkembangan

berikutnya.

2) Media pendidikan dapat memotivasi setisap siswa dalam mencapai

tujuan tertentu. Melalui alat bantu tertentu sebagai media

pendidikan, maka dapat menambah gairah bagi setiap anak dalam

menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan baik yang sengaja

dideskripsikan maupun tidak

3) Media pendidikan dapat memprediksi dan mendeteksi berbagai hal

yang berkaitan dengan penyelesaian tugas-tugas perkembangan,

sehingga dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.

4) Media pendidikan dapat menentukan berbagai jenis-jenis perlakuan

(14)

pada pengaturan situasi dan kondisi yang diperlukan untuk

melaksanakan pencapaian tugas.

2. Adobe Flash

Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan siapa saja

dapat meningkatkan kemampuan dalam pengembangan multimedia.

Pengembangan multimedia dapat digunakan dan menunjang berbagai

aktivitas seperti permainan, presentasi bisnis maupun alat bantu dalam

bidang pendidikan. Pengembangan multimedia yang sering digunakan

dalam bidang pendidikan diantaranya macromedia dan adobe flash.

Adobe Flash merupakan program animasi berbasis vektor yang telah banyak digunakan oleh para animator untuk membuat berbagai animasi

(Pramono 2013 : 2). Berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan

untuk kemudahan dalam pengolahan animasi.Program aplikasi Adobe Flash CS6 (Creative Suite 6) merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya.

Perangkat Lunak Adobe Flash yang selanjutnya disebut Flash, dulunya bernama “Macromedia Flash”, merupakan software multimedia unggulan yang dulunya dikembangkan oleh Macromedia, tetapi sekarang dikembangkan dan didistribusikan oleh Adobe System. Selain memiliki

kemampuan untuk menggambar, flash juga bisa sekaligus

menganimasikannya (Hidayatullah, 2011:18). Sejak tahun 1996, Flash

menjadi metode populer untuk menambahkan animasi dan interaktif

(15)

sehingga dapat menjadi aplikasi multimedia yang kaya (Rich Internet Application).

Flash tidak hanya digunakan untuk aplikasi web, tetapi juga dapat dikembangkan untuk media pendidikan dan pembelajaran. Titik fokus dunia

pendidikan atau selama proses pembelajaran berada pada siswa. Siswa harus

merasa nyaman dan terlayani sehingga dapat memahami materi dengan

baik.

Keterlayanan siswa tentunya berbeda-beda sesuai dengan gaya

belajar siswa seperti gaya belajar visual, audio dan kinestetik. Setiap siswa

mempunyai gaya belajar berbeda-beda sehingga guru harus mengemas

proses pembelajaran yang dapat merangkum semua gaya pembelajaran

tersebut baik visual, audio dan kinestetik. “Hasil penelitian lembaga riset

dan penerbitan computer atau computer technology research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya dapat mengingat 20% apa yang dilihat dan

30% apa yang didengar, akan tetapi orang dapat mengingat 50% apa yang

dilihat dan didengar, serta 80% apa yang dilihat, didengar dan dipraktikan

sekaligus”, Suyanto dalam Aji, Rizki (2015). Penggunaan media dalam

bentuk Adobe Flash diharapkan dapat meningkatkan daya ingat siswa dan semangat belajarnya agar proses belajar berlangsung lebih bermakna.

Penggunaan media dalam bentuk Adobe Flash akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain dapat

(16)

media dalam proses pembelajaran. Beberapa kelebihan flash menurut Pramono (2006:2) diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil akhir file flash memiliki ukuran yang lebih kecil (setelah dipublish).

2. Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file audio sehingga presentasi dengan flash dapat lebih hidup.

3. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.

4. Flash mampu membuat file executable (*.exe) sehingga dapat dijalankan pada PC manapun tanpa harus menginstall terlebih dahulu

program Flash.

5. Font presentasi tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan tidak memiliki font tersebut.

6. Gambar flash merupakan gambar vektor sehingga tidak akan pernah pecah meskipun dizoom berates kali.

7. Flash mampu dijalankan pada system operasi windows maupun Macintosh.

8. Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti

*.avi, *.gif, *.mov ataupun file dalam format lain.

Penggunaan flash sebagai media pembelajaran akan membantu guru

dalam menyamakan persepsi siswa sehingga proses pembelajaran

(17)

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik disebut juga sebagai pembelajaran terpadu. Menurut

Rusman (2011:254) pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam

pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem. Pembelajaran tematik ini menekankan pada tema sebagai pemersatu berbagai

mata pelajaran yang tentunya tetap memperhatikan kompetensi dasar yang

sepadan. Mata pelajaran yang sepadan berarti mata pelajaran yang mempunyai

keterkaitan konsep satu sama lain. Pembelajaran tematik memprioritaskan

peran aktif siswa. Pembelajaran tematik memindahkan pemusatan yang semula

pembelajaran berpusat pada guru (teacher center) menjadi berpusat pada siswa (student center). Guru berperan sebagai fasilitator. Keterlibatan siswa dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran bertujuan untuk mengaktifkan

siswa, memberikan pengalaman langsung pada siswa tanpa adanya pemisahan

antar mata pelajaran.

Pembelajaran tematik atau terpadu merupakan suatu model pembelajaran

yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar

kompetensi dan kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran (Trianto, 2011:

154). Pembelajaran tematik tidak mematok jumlah mata pelajaran yang

dipadukan. Sedangkan menurut Rusman (2011 : 254) model pembelajaran

tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan

tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan

(18)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

tematik merupakan pembelajaran yang mengacu pada tema. Tema mempumyai

fungsi sebagai penyatu antar beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan,

sehingga lebih mengutamakan kebermaknaan proses belajar siswa karena lebih

banyak melibatkan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Tema Kerajinan Tangan

Tema Kerajinan Tangan diajarkan pada semester dua. Tema Kerajinan

Tangan mempunyai beberapa mata pelajaran. Pada tema Kerajinan tangan

minggu ke 1 pembelajaran III ini terdapat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa

Indonesia, Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tema ini

menerangkan tentang berbagai sumber energi yang terdapat di lingkungan.

Sumber energi dapat berubah bentuk menjadi energi lain seperti perubahan

energi yang terjadi pada listrik. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTA)

berawal dari energi angin yang menggerakan kincir (energi gerak) dan berubah

bentuk lagi menjadi energi listrik. Melalui PLTA, masyarakat dapat

memanfaatkan energi listrik untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti

menyalakan TV, lampu, telepon dan lain sebagainya. Pemanfaatan energi

listrik menjadi energi pada alat komunikasi seperti telepon dikaitkan dengan

kegiatan bertelepon yang membahas tentang pekerjaan Rumah(PR) tentang

penyelesaian soal pecahan sederhana.

B. Kerangka Berpikir

Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan formal pertama yang

(19)

memberikan dasar-dasar gaya hidup yang baik pada siswa agar kelak ia dapat

tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. SD memberikan banyak

pengaruh terhadap masa depan siswa kelak. Pengaruh-pengaruh tersebut

ditanamkan selama proses pembelajaran berlangsung.

Proses pembelajaran mempunyai beberapa faktor sebagai penunjang

keberhasilan. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar diantaranya lingkungan, kurikulum, sarana dan prasarana, media

pembelajaran, metode pembelajaran, siswa dan guru. Guru harus dapat

menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, sehingga dapat memotivasi

siswa agar antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam mengajar salah satunya

dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi lingkungan. Media dapat mendukung siswa agar lebih cepat

memahami materi.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan guru untuk

menyampaikan informasi atau materi kepada siswa baik materi secara

terpisah atau materi yang sudah disatukan melalui tema. Pembelajaran

menggunakan tema memiliki tujuan agar siswa lebih aktif dan mandiri serta

dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari– hari. Pembelajaran berbasis

tema seringkali menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi.

Keadaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor seperti penggunaan media

pembelajaran yang belum sesuai dengan materi. Guru seringkali

(20)

dimodifikasi, maka dari itu siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran. Penggunaan media yang menarik akan menumbuhkan minat

dan antusias siswa selama proses pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran juga dapat menyamakan presepsi siswa.

Upaya yang dapat dilakukan agar materi pembelajaran lebih mudah

dipahami salah satunya dengan cara melakukan pengembangan media

berbasis flash. Melalui pengembangan media berbasis flash diharapakan

siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar

menjadi bermakna. Kerangka berpikir pengembangan media adobe flash

dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelebihan Media Adobe Flash:

- nilai praktis atau efektif - menarik ( terdapat gambar ,

vidio dan suara yang

-Pemanfaatan dan pengembangan media secara maksimal

-Guru dan siswa terbiasa mengikuti perkembangan teknologi

dan dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran

-Siswa lebih bersemangat atau antusias dalam belajar Pengembangan Media Berbasis Adobe

Flash: -Tampilan warna cerah

-Gambar, vidio dan sound sesuai dengan karakter siswa

-Mudah digunakan. -Bahasa mudah dipahami

(21)

Bagan di atas menjelaskan bahwa pengembangan media Adobe Flash akan memberikan dampak positif terhadap guru dan siswa. Guru mendapatkan manfaat menjadi lebih mahir dan terbiasa dalam

menggunakan perangkat software sebagai penunjang proses pembelajaran, sedangkan siswa akan lebih bersemangat selama mengikuti proses

pembelajaran dikarenakan fisualisasi yang lebih menyenangkan

menggunakan gambar, animasi, teks, dan musik sehingga proses belajar

akan berlangsung lebih bermakna.

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Media pembelajaran berbasis adobe flash dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran pada Tema Kerajinan Tangan di kelas III SD.

2. Validitas pengembangan media pembelajaran audio visual Tema

Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD yang baik sehingga layak untuk digunakan.

3. Respon guru baik terhadap pengembangan media pembelajaran audio

visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD. 4. Respon siswa baik terhadap pengembangan media pembelajaran audio

visual Tema Kerajinan Tangan berbasis adobe flash di kelas III SD. 5. Terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap pengembangan media

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi intelektual Skripsi saya yang berjudul “ VARIASI MATERIAL ELEKTRODA DENGAN LUCUTAN PLASMA KORONA UNTUK DEGRADASI METILEN BIRU ”

Slamet Langgeng menerapkan pengawasan mutu dengan cara untuk mempertahankan mutu dari bahan baku gula yaitu melakukan pengemasan dengan karung- karung dan meletakkanya di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek asam malat, natrium bikarbonat dan interaksi keduanya yang dominan dalam menentukan sifat fisik sediaan granul effervescent

a. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar.. KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN.. No. Subbidang, Program, dan Kegiatan Frek &

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dilakukanlah penelitian “ Penerapan Simulasi Kain ( Cloth) Pada Karakter Visual 3D Animasi” ini

Sehingga sepanjang menyangkut persoalan perdata, sengketa perbankan syariah harus tetap menjadi kewenangan Pengadilan Agama.Sedangkan persoalan yang menyangkut persoalan pidana,

1) Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari

Pendidikan penting bagi manusia, termasuk penyandang autisme. Walaupun demikian, masih banyak penyandang autisme yang mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satu