BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Sistem Pendukung Keputusan
Keen dan Scott Morton dalam Turban (2005) mendefinisikan Sistem pendukung keputusan (DSS) adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur. DSS dipakai sebagai alat bantu para pengambil keputusan, tetapi tidak menggantikan penilaian mereka. DSS memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan.
Menurut Turban, dkk (2005) Karakteristik dan Kapabilitas Sistem Pendukung Keputusan adalah:
a. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semistruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.
b. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
c. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
d. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial.
e. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan, inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.
g. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan dapat mengadaptasikan DSS untuk memenuhi perubahan tersebut.
h. Pengguna merasa seperti di rumah. Ramah-pengguna kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu bahasa alami dapat sangat meningkatkan keefektifan DSS.
i. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).
j. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah.
k. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem sederhana.
l. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan.
m. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi-objek.
n. Dapat dilakukan sebagai alatstandalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi sepanjang rantai persediaan.
B. Program Keluarga Berencana
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Handayani (2010), Tujuan program keluarga berencana secara filosofis adalah : a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera.
C. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. Pelayanan kontrasepsi (PK) merupakan salah satu komponen dalam pelayanan kependudukan/KB.
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pelayanan kontrasepsi yaitu pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya NKKBS.
2. Tujuan pokok
Tujuan pokok dari pelayanan kontrasepsi yaitu penurunan angka kelahiran yang bermakna.
Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkatagorikan tiga fase untuk mencapai sasaran yaitu :
1. Fase menunda perkawinan/kesuburan. 2. Fase menjarangkan kehamilan.
3. Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan.
Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kehamilan yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
Memilih metode kontrasepsi tidak boleh dilakukan dengan asal, harus didasari pengetahuan yang luas tentang berbagai alat kontrasepsi beserta kekurangan dan kelebihannya.Ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu metode kontrasepsi.Hal ini dikarenakan tidak ada metode kontrasepsi yang selalu cocok dengan semua orang.Masing-masing kondisi tubuh individu berbeda dengan individu lainnya. Faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi antara lain : 1. Riwayat penyakit
hipertensi, diabetes, kangker payudara yang tidak bisa dipakai pada alat kontrasepsi hormonal. Jika ini tidak diperhatikan akan membahayakan.
2. Jumlah anak
Tujuan dari program keluarga berencana adalah untuk menekan pertumbuhan penduduk.Bila suatu pasangan telah memiliki banyak anak maka kontrasepsi yang permanen sangat diperlukan.Hal ini untuk menghindari penambahan jumlah anak.Karena kehamilan setelah 4 kelahiran merupakan kehamilan resiko tinggi. 3. Usia
Semakin tua usia wanita maka tingkat resiko kehamilannya semakin tinggi. Bila seorang wanita telah berusia diatas 35 tahun, dianjurkan untuk memakai kontrasepsi yang memiliki efektifitas sangat tinggi. Kegagalan akan menyebabkan kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Pada masa usia tua kelainan seperti penyakit jantung , darah tinggi, keganasan dan metabolic biasanya meningkat, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan cara kontrasepsi yang menambah kelainan tersebut. Selain terlalu tua wanita yang berusia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya.Ciri kontrasepsi yang diperlukan yaitu kembalinya kesuburan dapat terjamin 100 %, karena pada masa ini peserta belum mempunyai anak.
4. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan alat kontrasepsi karena untuk mengetahui kapan terakhir mengalami menstruasi.Selanjutnya perlu dilakukan tes kehamilan agar tidak terjadi penggunaan kontrasepsi pada masa kehamilan.
Sebelum menggunakan alat kontrasepsi perlu diketahui apakan alat kontrasepsi tersebut mempunyai efektifitas keberhasilan alat yang tinggi atau tidak.Karena ada masa tertentu suatu keefektifan alat diperlukan untuk menghindari kehamilan beresiko.
6. Jangka waktu pemakaian
Jangka waktu pemakaian perlu menjadi pertimbangan dalam memilih alat kontrasepsi demi kenyamanan pemakai alat kontrasepsi tersebut.Ada sebagian orang yang tidak suka dengan penggunaan alat kontrasepsi yang dilakukan secara teratur pada setiap periodenya.Maka alat kontrasepsi jangka panjanglah menjadi pilihannya.
7. Biaya
Alat kontrasepsi ada yang terjangkau dan ada yang mahal.Ada sebagian orang yang mempertimbangkan biaya sebelum memilih alat kontrasepsi.
D. Metode Kontrasepsi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik adalah :
1. Aman/tidak berbahaya 2. Dapat diandalkan
3. Sederhana, sedapat-dapatnya tidak usah dikerjakan oleh seorang dokter 4. Murah
Macam-macam metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di Indonesia yaitu :
1. Metode kontrasepsi sederhana
Metode kontrasepsi sederhana terbagi menjadi dua yaitu metode sederhana tanpa alat dan metode sederhana dengan alat.
a. Metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
i. Metode kalender/metode ritmik
Metode Kalender adalah metode yang digunakan berdasarkan masa subur dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi pada hari ke 8-19 siklus menstruasinya.
Keuntungan Metode Kalender :
Dapat digunakan untuk mencegah atau mendapatkan kehamilan
Tanpa resiko kesehatan yang berkaitan dengan metodenya
Tanpa efek samping sistemik
Murah
Keterbatasan/ Kekurangan Metode Kalender :
Diperlukan banyak pelatihan untuk bisa menggunakannya dengan
benar
Memerlukan pemberi asuhan (non-medis) yang sudah terlatih
Memerlukan penahanan nafsu selama fase kesuburan untuk
Gambar 1. Metode kontrasepsi kalender
ii. Metode suhu basal badan (THERMAL)
Metode Suhu Basal Badan adalah suatu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu tubuh basal, untuk menentukan masa ovulasi.
Keuntungan Metode Suhu Basal :
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasangan terhadap masa
subur
Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara
mendeteksi ovulasi
Dapat membantu menunjukkan perubahan tubuh lain selain lender
servik
Berada dalam kendali wanita
Dapat digunakan untuk mencegah kehamilan
Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana
Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, kurang tidur, stress,
alcohol, imunisasi, iklim, dan gangguan saluran cerna
Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap
hari ini akan menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
Tidak mendeteksi permulaan masa subur sehingga mempersulit
untuk mencapai kehamilan
Membutuhkan masa pantang yang panjang/ lama.
Gambar 2. Metode kontrasepsi suhu basal badan
iii. Metode lendir cervic (Metode Ovulasi Biling/MOB)
Metode Lendir Cervic adalah metode kontrasepsi dengan menghubungkan pengawasan terhadap perubahan lender serviks wanita yang dapat dideteksi di vulva.
Keuntungan metode lender servik Dalam kendali wanita
Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
Memperkirakan lender yang subur sehingga memungkinkan
kehamilan
Dapat digunakan mencegah kehamilan
Kerugian metode lender servik Membutuhkan komitmen
Perlu diajarkan oleh spesialis KB alami
Dapat membutuhkan 2-3 siklus untuk mempelajari metode Infeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lender yang subur Beberapa obat yang digunakan mengobati flu, dapat menghambat
produksi lender servik
Melibatkan sentuhan pada tubuh, yang tidak disukai beberapa wanita Membutuhkan pantang
iv. Metode sympto thermal
Metode Sympto Thermal adalah metode kontrasepsi yang dilakukan dengan mengamati perubahan lendir dan perubahan suhu badan tubuh.
Dasarnya merupakan kombinasi antara bermacam metode KB alamiah untuk menentukan masa subur/ ovulasi.
Keuntungan metode sympto thermal
Untuk pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan, metode
ini dapat menentukan hari-hari subur istri sehingga senggama dapat direncanakan pada saat-saat itu
Dapat digabungkan dengan metode-metode kontrasepsi lainnya,
misalnya dengan metode barrier.
Efek samping dan komplikasi langsung metode ini tidak ada. Persoalan timbul bila terjadi kegagalan/kehamilan, karena ada data-data yang menunjukkan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan dengan terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua/ terlalu matang
v. Metode amenorhea laktasi (MAL)
Metode Amenorhea Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif , artinya hanya diberikan ASI saja tanpa pemberian makanan atau minuman tambahan apapun.
Keuntungan MAL : Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistemik Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu obat atau alat Tanpa biaya
Kekurangan MAL :
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/ HBV dan
HIV/AIDS
Gambar 5. Metode kontrasepsi MAL
vi. Metode coitus interruptus(senggama terputus)
Metode Coitus Interruptus adalah metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intra-vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna
Keuntungan metode Coitus Interruptus Tidak mengganggu produksi ASI
Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya Tidak ada efek samping
Dapat digunakan setiap waktu Tidak membutuhkan biaya
b. Metode sederhana dengan alat
i. Kondom
Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic, atau bahan alami yang dipasanga pada penis (kondom pria) atau vagina (kondom wanita) pada saat berhubungan seksual.
Keuntungan :
Memberi perlindungan terhadap PMS Tidak mengganggu kesehatan klien Murah dan dapat dibeli secara umum Tidak perlu pemeriksaan medis Tidak mengganggu produksi ASI Mencegah ejakulasi dini
Membantu mencegah terjadinya kanker serviks
Kerugian :
Angka kegagalan relatif tinggi
Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan
seks
Perlu dipakai secara konsisten
Gambar 6. Metode kontrasepsi kondom
ii. Spermisida
Spermisida adalah zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa didalam vagina sebelum spermatozoa bergerak kedalam traktus genetalia interna.
Keuntungan : Aman
Sebagai kontrasepsi pengganti untuk wanita dengan kontraindikasi
pemakaian pil oral, IUD, dan lain-lain
Efek pelumasan pada wanita yang mendekati menopause disamping
efek proteksi terhadap kemungkinan hamil Tidak memerlukan supervise medic
Kekurangan :
Ada wanita yang segan untuk melakukannya karena harus diletakkan
dalam-dalam atau tinggi dalam vagina
Harus diberikan berulang kali untuk senggama yang berturut-turut Dapat menimbulkan iritasi atau rasa panas pada beberapa wanita
Efek samping dari penggunaan metode ini yatu iritasi vaginal atau penis dan ketidaknyamanan, perasaan panas didalam vagina, dan tablet busa vaginal tidak meleleh.
Gambar 7.metode kontrasepsi spermisida
iii. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual dan menutupi serviks.
Manfaat : Segera efektif
Tidak ada resiko yang berkaitan dengan metode Tidak ada efek samping yang sistemik
Keterbatasan
Tergantung pengguna (membutuhkan motivasi terus menerus dan
digunakan setiap melakukan hubungan seksual
Pemeriksaan pelvik oleh tenaga pelayan yang terlatih dibutuhkan
untuk pemasangan awal serta pemasangan kembali
Berkaitan dengan infeksi saluran kencing pada beberapa pengguna Harus tetap berada ditempatnya selama 6 jam setelah hubungan
seksual
Suplai harus siap sebelum hubungan seksual terjadi
Efek samping :
Toxic Shock Syndrome (TSS) Infeksi saluran kencing Reaksi alergi akibat diafragma
Nyeri akibat penekanan pada kandung kemih
Cairan kotor dan berbau dari vagina jika dibiarkan dalam vagina lebih
Gambar 8. Metode kontrasepsi diafragma
iv. Kap serviks
Kap Serviks yaitu suatu alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja.
Manfaat :
Efektif meskipun tanpa spermisid Tidak terasa oleh suami saat senggama
Dapat dipakai oleh wanita yang mengalami kelainan anatomis Tidak perlu pegukuran
Jarang terlepas saat senggama
Keterbatasan metode ini yaitu dalam pemasangan dan pengeluaran lebih sulit karena letak serviks yang jauh didalam vagina.
2. Metode kontrasepsi hormonal
a. Kontrasepsi PIL
Kontrasepsi PIL terdiri dari dua jenis, yaitu pil oral kombinasi dan pil progestin.
i. Pil Oral Kombinasi
Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormon sisntetis estrogen dan progesteron
Keuntungan :
Tidak mengganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur
Dapat digunakan sebagai metode jangka panjang Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopause Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker
endometrium, kista ovarium, acne, desminorhoe Keterbatasan :
Mahal dan membosankan karena digunakan setiap hari Mual, 3 bulan pertama
Perdarahan bercak pada 3 bulan pertama Pusing
Nyeri payudara Kenaikan berat badan Tidak mencegah PMS
Dapat meningkatkan tekanan darah
Efek samping yang ditimbulakn dari metode kontrasepsi ini yaitu amenorhoe, mual, pusing atau muntah, perdarahan pervaginam.
ii. Pil progestin
Pil progestin merupakan pil kontrasepsi yang berisi hormone sintetis progesteron
Keuntungan :
Sangat efektif bila digunakan dengan benar Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI
Segera bisa kembali ke kondisi kesuburan bila dihentikan Tidak mengandung estrogen
Kekurangan :
Menyebabkan perubahan dalam pola perdarahan haid
Sedikit pertambahan atau pengurangan berat badan bisa terjadi Bergantung pada pemakai
Harus dimakan pada waktu yang sama setiap hari Kebiasaan lupa akan menyebabkan kegagalan metode Pasokan ulang harus selalu tersedia
Berinteraksi dengan obat lain, contoh : obat-obat epilepsy dan
Gambar 9. Metode kontrasepsi pil
b. Kontrasepsi suntikan/ injeksi
Kontrasepsi suntikan terdiri dari dua jenis, yaitu suntikan kombinasi dan suntikan progestin.
i. Suntikan kombinasi
Suntikan kombinasi merupakan kontrasepsi suntik yang berisi hormone sintetis estrogen dan progesteron
Keuntungan :
Tidak berpengaruh pada hubungan suami isteri Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Klien tidak perlu menyimpan obat Resiko terhadap kesehatan kecil Efek samping sangat kecil Jangka panjang
Kerugian :
Ketergantungan klien pada pelayanan kesehatan Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah berhenti
Awal pemakaian; mual, pusing, nyeri payudara dan keluhan ini akan
menghilang setelah suntikan kedua atau ketiga
Efektifitas turun jika interaksi dengan obat; epilepsi dan rifampisin Dapat terjadi efek samping yang serius; stroke, serangan jantung,
thrombosis paru
Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS Penambahan berat badan
ii. Suntikan progestin
Suntik progestin merupakan kontrasepsi suntikan yang berisi hormone progesteron
Manfaat : Sangat efektif
Cepat efektif (< 24 jam) jika dimulai pada hari ke 7 dari siklus haid Metode jangka waktu menengah
Pemeriksaan panggul tidak diperlukan untuk memulai pemakaian Tidak mengganggu hubungan seks
Tidak mempengaruhi pemberian ASI Efek sampingnya sedikit
Klien tidak memerlukan suplai bahan
Keterbatasan :
Perubahan dalam pola perdarahan haid Penambahan berat badan
Harus kembali lagi untuk ulangan injeksi setiap 3 bulan atau 2 bulan Pemulihan kesuburab bisa tertunda selama 7-9 bulan setelah
penghentian
Gambar 10. Metode kontrasepsi Suntikan
c. Implan
Implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
Keuntungan :
i. Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat yang mengandung estrogen
iii. Efek kontraseptif segera berakhir setelah impantnya dikeluarkan iv. Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah
v. Resiko terjadinya kehamilan ektropik lebih kecil jika dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim
Kerugian :
i. Susuk KB/Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
ii. Lebih mahal
iii. Sering timbul perubahan pola haid
iv. Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri v. Beberapa orang wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena
kurang mengenalnya
Gambar 11. Metode kontrasepsi implan
AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.
Keuntungan :
a. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan. b. Metode jangka panjang.
c. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat. d. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
e. Tidak mempengaruhi kualitas ASI.
f. Dapat segera dipasang setelah melahirkan atau sesudah abortus. g. Dapat digunakan sampai menopause.
h. Tidak ada interaksi dengan obat-obat. i. Membantu mencegah kehamilan ektopik. Kerugian :
a. Efek samping yang umum terjadi. b. Perubahan siklus haid
c. Haid lebih lama dan banyak d. Perdarahan antar menstruasi e. Saat haid lebih sakit
f. Tidak mencegah IMS
g. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
i. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR
j. Perempuan harus memeriksa posisi benang dari waktu ke waktu.
Gambar 12. Metode kontrasepsi AKDR
4. Metode kontrasepsi mantap
a. Metode kontrasepsi mantap operatif pada pria (MOP)
MOP adalah suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi umum.
Keuntungan :
i. Efektif, kemungkinan gagal tidak ada Karena dapat di check kepastian di laboratorium
ii. Aman, morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas
iii. Cepat, hanya memerlukan 5-10 menit dan pasien tidak perlu dirawat di RS
v. Tidak mengganggu hubungan seksual selanjutnya vi. Biaya rendah
vii. Secara kultural, sangat dianjurkan di Negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan para medis wanita
Kerugian :
i. Harus dengan tindakan operatif
ii. Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi
iii. Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril permanen, pada vasektomi masih harus menunggu beberapa hari, minggu atau bulan sampai sel mani menjadi negatif
iv. Tidak dapat dilakukan pada orangyang masih ingin mempunyai anak lagi
Gambar 13. Metode kontrasepsi MOP
b. Metode kontrasepsi mantap pada wanita (MOW)
akanmendapatkan keturunan lagi. Kontrasepsi ini untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi atau sterilisasi.
Efek samping MOW :
i. Perubahan-perubahan hormonal ii. Pola haid
iii. Problem psikologis
Gambar 14. Metode kontrasepsi MOW
E. Weighted Product (WP)
Yoon (1998) dalam Kusumadewi (2006) menyatakan bahwa metode WP menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternative Ai diberikan
sebagai berikut:
Dimana ∑wj = 1. wjadalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan
bernilai negatif untuk atribut biaya.
Preferensi relatif dari setiap alternatif, diberikan sebagai:
𝑉𝑖 = ∏ 𝑋𝑖𝑗 𝑤
𝑗 𝑛 𝑗=1
∏𝑛 (𝑥𝑗∗)
𝑗=1 𝑤𝑗; dengan i=1,2,…m.
F. Database
AL-Bahra (2004) menjelaskan Beberapa definisi basis data dari para pakar dibidangnya, antara lain :
a. Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya.
b. Database adalah sekumpulan program-progam aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memroses data secara umum (seperti: pencarian,
peremajaan, penambahan, dan penghapuan terhadap data).
G. Structure Query Language (SQL) server
Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus (Rosa, 2013).
SQL mulai berkembang tahun 1970an. SQL mulai digunakan sebagai standar yang resmi pada tahun 1986 oleh ANSI (American National Standards Institute) dan pada tahun 1987 oleh ISO (International Organization for standardization) dan disebut sebagai SQL-86.
Microsoft SQL server adalah produk database server dari Microsoft. Microsoft SQL Server dapat disetarakan dengan produk database server lain, seperti oracle, IBM DB2, MySQL, dan sebagainya (Talib, 2013).
Sejatinya sebagai database server, Microsoft SQL Server harus di install pada sebuah computer server. Dalam hal ini, computer server tersebut menggunakan sistem operasi windows server. Namun untuk keperluan development(pengembangan system aplikasi). Kita bisa juga menginstal SQL Server edisi tertentu pada komputer desktop atau laptop yang kita gunakan.
H. PHP
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor.Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser.
PHP bersifat bebas dipakai. Tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini (Abdul Kadir,2008)
I. Penelitian Sejenis
a. Triastowo (2015), telah mengembangkan penelitian mengenai sistem pendukung keputusan untuk menentukan beasiswa pada sekolah menengah atas menggunakan metode Weighted Product. Adapun kriteria yang digunakan yaitu nilai rapot rata-rata semester ganjil, nilai rata-rata rapot semester genap, kendaraan yang digunakan siswa, jarak dari rumah ke sekolah, dan penghasilan orang tua, serta diperuntukan bagi siswa yang akan naik kelas IX dengan nilai rata-rata nilai minimal 80,0. Output yang dihasilkan adalah siswa yang layak untuk menerima beasiswa.
b. Firmansyah (2015), telah membangun sistem pendukung keputusan untuk menentukan rehabilitasi bangunan gedung UMP dengan metode weighted product. Dalam sistem ini penentuan skala prioritas rehabilitasi bangunan gedung
ditentukan dengan 3 buah kriteria. Penilaian tingkat kepentingan antar kriteria melibatkan beberapa responden dari biro teknik sipil UMP. Dari hasil diskusi dan analisa telah ditentukan untuk penentuan bobot jenis kerusakan dan komponen dibedakan menjadi 2 golongan berdasarkan jenis bangunan gedung yaitu gedung bertingkat dan gedung tidak bertingkat serta besarnya bobot ditentukan secara dinamis.