• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Kimia Medisinal Kardiovaskular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Kimia Medisinal Kardiovaskular"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Individual

Tugas Individual

KIMIA MEDICINAL

KIMIA MEDICINAL

OBAT KARDIOVASKULAR

OBAT KARDIOVASKULAR

DISUSUN OLEH:

DISUSUN OLEH:

N

NA

AM

MA

A

:

: F

FA

AIIS

SA

AL

L A

AB

BD

DA

A

N

NIIM

M

:

:

F

F1

1F

F1

1

1

10

0

0

07

76

6

K

KE

EL

LA

AS

S

:

:

B

B

 JURUSAN F

 JURUSAN FARMASI

ARMASI

F

FAKUL

AKULT

TAS

AS MATEMA

MATEMATIKA

TIKA DAN I

DAN ILMU

LMU PENGE

PENGET

TAHUAN

AHUAN ALAM

ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

KENDARI

2012

2012

(2)

1

1.. HHIISSTTOORRYY

Digitalis adalah salah satu obat-obat tertua, dipakai sejak tahun 1200 Digitalis adalah salah satu obat-obat tertua, dipakai sejak tahun 1200 dan sampai kini masih terus dipakaidalam bentuk yang telah dimurnikan. dan sampai kini masih terus dipakaidalam bentuk yang telah dimurnikan. Digitalis dihasilkan dari tumbuhan foxglove ungu dan putih, dapat bersifat Digitalis dihasilkan dari tumbuhan foxglove ungu dan putih, dapat bersifat racu

racun. n. adada a tahtahun un 1!"1!"# # $i$illialliam m $i$ithetheninning g dardari i %ng%nggrigris s menmenggggunaunakankan digitalis untuk menyembuhkan &sakit bengkak' yaitu edema pada ekstremitas digitalis untuk menyembuhkan &sakit bengkak' yaitu edema pada ekstremitas ak

akibibat at ininsusufisfisieniensi si giginjnjal al dadan n jajantntunung. g. rrepeparaarat t didigigitaltalis is efefekektitif f ununtutuk k  mengobati payah jantung kongestif ()*+. ($ihering tidak menyadari baha mengobati payah jantung kongestif ()*+. ($ihering tidak menyadari baha &sak

&sakit it benbengkagkak' k' mermerupaupakan kan akiakibat bat dardari i paypayah ah jantjantungung.+ .+ )ik)ika a otootot t janjantuntungg (miokardium+ melemah dan membesar, maka otot jantung akan kehilangan (miokardium+ melemah dan membesar, maka otot jantung akan kehilangan kem

kemampampuanuannya nya untuntuk uk memmemompompa a dardarah ah dardari i janjantuntung g ke ke daldalam am sirksirkulaulasisi sistemik (*ee dan ayes, 1/+.

sistemik (*ee dan ayes, 1/+. li

likoskosida ida jantjantung ung telatelah h digdigunaunakan kan selselama ama bertbertahuahun-tn-tahuahun n daldalamam  bentuk

 bentuk daun daun kering kering dari dari pohonpohon  foxglove foxglove untuuntuk k mengmengobati obati penypenyakit akit yangyang dis

disebuebut t drodropsy psy (ed(edema ema kakkaki+. i+. lilikoskosida ida janjantuntung g menmengangandundung g sebsebuah uah intintii steroid yang melekat pada gula, ditambah sebuah cincin lakton tidak jenuh. steroid yang melekat pada gula, ditambah sebuah cincin lakton tidak jenuh. likosida jantung meningkatkan gaya dan kecepatan kontraksi miokardium likosida jantung meningkatkan gaya dan kecepatan kontraksi miokardium sehi

sehingngga ga memmembalibalikkakkan n efeefek k patpatoloologik gik gaggagal al jantjantung ung konkongesgestif tif (n(nonionim,m, 200+.

(3)

1

1.. HHIISSTTOORRYY

Digitalis adalah salah satu obat-obat tertua, dipakai sejak tahun 1200 Digitalis adalah salah satu obat-obat tertua, dipakai sejak tahun 1200 dan sampai kini masih terus dipakaidalam bentuk yang telah dimurnikan. dan sampai kini masih terus dipakaidalam bentuk yang telah dimurnikan. Digitalis dihasilkan dari tumbuhan foxglove ungu dan putih, dapat bersifat Digitalis dihasilkan dari tumbuhan foxglove ungu dan putih, dapat bersifat racu

racun. n. adada a tahtahun un 1!"1!"# # $i$illialliam m $i$ithetheninning g dardari i %ng%nggrigris s menmenggggunaunakankan digitalis untuk menyembuhkan &sakit bengkak' yaitu edema pada ekstremitas digitalis untuk menyembuhkan &sakit bengkak' yaitu edema pada ekstremitas ak

akibibat at ininsusufisfisieniensi si giginjnjal al dadan n jajantntunung. g. rrepeparaarat t didigigitaltalis is efefekektitif f ununtutuk k  mengobati payah jantung kongestif ()*+. ($ihering tidak menyadari baha mengobati payah jantung kongestif ()*+. ($ihering tidak menyadari baha &sak

&sakit it benbengkagkak' k' mermerupaupakan kan akiakibat bat dardari i paypayah ah jantjantungung.+ .+ )ik)ika a otootot t janjantuntungg (miokardium+ melemah dan membesar, maka otot jantung akan kehilangan (miokardium+ melemah dan membesar, maka otot jantung akan kehilangan kem

kemampampuanuannya nya untuntuk uk memmemompompa a dardarah ah dardari i janjantuntung g ke ke daldalam am sirksirkulaulasisi sistemik (*ee dan ayes, 1/+.

sistemik (*ee dan ayes, 1/+. li

likoskosida ida jantjantung ung telatelah h digdigunaunakan kan selselama ama bertbertahuahun-tn-tahuahun n daldalamam  bentuk

 bentuk daun daun kering kering dari dari pohonpohon  foxglove foxglove untuuntuk k mengmengobati obati penypenyakit akit yangyang dis

disebuebut t drodropsy psy (ed(edema ema kakkaki+. i+. lilikoskosida ida janjantuntung g menmengangandundung g sebsebuah uah intintii steroid yang melekat pada gula, ditambah sebuah cincin lakton tidak jenuh. steroid yang melekat pada gula, ditambah sebuah cincin lakton tidak jenuh. likosida jantung meningkatkan gaya dan kecepatan kontraksi miokardium likosida jantung meningkatkan gaya dan kecepatan kontraksi miokardium sehi

sehingngga ga memmembalibalikkakkan n efeefek k patpatoloologik gik gaggagal al jantjantung ung konkongesgestif tif (n(nonionim,m, 200+.

(4)

2

2.. DDEEFFEENNIISSII

angguan kardiovaskuler merupakan penyebab banyak kematian di angguan kardiovaskuler merupakan penyebab banyak kematian di dunia arat, dan merupakan akibat gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi dunia arat, dan merupakan akibat gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi  juga

 juga menjadi menjadi tradisi tradisi sampai sampai tingkat tingkat tertentu. tertentu. enyakit enyakit ini ini cendung cendung memberimemberi res

respopon n yyang ang babaik ik teterhrhadadap ap peperurubabahahan n dadalam lam kokonsnsumumsi si mamakakananan n dadann me

melaklakukukan an leblebih ih babanynyak ak ololahahragraga, a, jujuga ga pepengngobobataatan n dedengngan an obobatat-ob-obatat konfensional atau

konfensional atau fitoterapi. fitoterapi. *ondisi y*ondisi yang berat seperti ang berat seperti gagal jantung gagal jantung harusharus diobati hanya dibaah panduan seorang dokter yang beri3in, meskipun diobati hanya dibaah panduan seorang dokter yang beri3in, meskipun obat-obatnya kemungkinan berasal dari tumbuhan (misalnya digoksin+ (einrich, obatnya kemungkinan berasal dari tumbuhan (misalnya digoksin+ (einrich, 2010+.

2010+.

4bat kardiovaskular adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau 4bat kardiovaskular adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengo

mengobati bati penyapenyakit kit kardikardiovaskuovaskular. lar. 4bat 4bat kardikardiovaskovaskular ular diklasdiklasifikasiifikasikankan menjadi5

menjadi5 1

1.. nnttiiaariritmtmiiaa 2.

2. 66aasosodidilalatotor r  7.

7. nntitihihipepertrtenensisi 8

8.. nnttiiaannggiinniiaa #.

#. ntntililipipememikik A.

A. AnAntitiararititmimiaa

ritmia adalah gangguan irama

ritmia adalah gangguan irama jantung jantung, suatu kondisi di mana jantung, suatu kondisi di mana jantung  berdenyut

 berdenyut tidak tidak menentu. menentu. %rama %rama jantung jantung mungkin mungkin terlalu terlalu cepat cepat ((takikardiatakikardia+,+, terlalu lambat (

terlalu lambat ( bradikardia bradikardia+ + atau tidak atau tidak teraturteratur. ritm. ritmia ia terjadi apabila sumber terjadi apabila sumber   pencetus

 pencetus rangsangan rangsangan bukan bukan berasal berasal dari dari tempat tempat seharusnya seharusnya (9 node+. (9 node+. 9uatu9uatu  pemacu jantung yang

 pemacu jantung yang berasal dari berasal dari tempat lain di tempat lain di luar 9 node disebut pemaculuar 9 node disebut pemacu  jantung ektopik.

 jantung ektopik. emacu jantung emacu jantung ektopik akan ektopik akan menyebabkan urutan menyebabkan urutan kontraksikontraksi abn

(5)

menjalankan fungsinya dengan baik, otonomi pengaturan iram jantung akan diambil alih oleh pemacu jantung ektopik seperti5 otot atrium, septum, 6 node, serabut urkinje, dan otot ventrikel. 9erabut 6 node, jika tidak  mendapat rangsangan dari 9 node dan otot atrium, maka 6 node mengeluarkan impuls sendiri dengan kecepatan intrinsik 80-/0 kali:menit, dan serabut urkinje mengeluarkan impuls dengan kecepatan 1#-80 kali per menit. *ecepatan ini berbeda dengan kecepatan normal 9 node sebesar !0-"0 kali:menit. 9 node mengatur denyut jantung dan memegang peranan utama sebagai pengatur rangsangan karena kecepatan impuls beriramanya lebih besar  daripada bagian jantung lainnya. 4leh karena itu, dikatakan baha 9 node merupakan pemacu jantung normal (;onny dkk, 200"+.

4bat antiaritmia adalah obat yang digunakan untuk memperbaiki atau memodikasi irama jantung. 4bat aritmia dikelompokkan menurut efek  eletrofisiologik dan mekanisme kerjanya. kan tetapi haruslah diketahui  baha obat-obat dalam satu kelas sesungguhnya berbeda< suatu obat mungkin efektif dan aman bagi pasien tertentu, tetapi yang lain belum tentu. 9ebagian  besar informasi yang digunakan untuk mengelompokkan obat antiaritmia  berasal dari hasil kajian pada hean.

(6)

Tabel5 klasifikasi obat antiaritmia berdasarkan mekanisme kerjanya.

Kelas MekanismeKerja Obat

%   = %% %%% %6 6

enyakit kanal natrium

Depresi sedang fase 0 dan konduksi lambat (2>+, memanjangkan efek repolarisasi

Depresi minimal fase 0 dan konduksi lambat (0-1>+, mempersingakt repolarisasi

Depresi kuat fase 0, kondusi lambat (7> - 8>+, efek ringan terhadap repolarisasi

enyekat adrenoreseptor beta ?emanjangkan repolarisasi

enyekat kanal =a>>

@ain-lain

*uinidin, prokainamid

@idokain, fenitoin, tokainid

Ankainid, flekainid, indekainid

ropanolol, asetobutolol miodaron, bretilium, sotalol 6erapamil, ditia3em

Digitalis, adenosin, magnesium

a+ 4bat kelas %

4bat aritmia kelas 1 menghambat arus masuk ion Ba>, menekan depolarisasi fase 0, dan memperlambat kecepatan konduksi serabut urkinje miokard ketingkat sedang sedang pada nilai 6maks istirahat normal. Afek ini diperkuat bila membran sel terdepolarisasi, atau bila frekuensi eksitasi meningkat. =ontoh kuinidin, prokainamid dan disopiramid

4bat kelas %

4bat antiaritmia kelas % sedikit sekali mengubah depolarisasi fase 0 dan kecepatan konduksi di serabut urkinje bila nilai 6m normal. kan tepai efek penekanan obat kelas % terhadap parameter ini sangat diperkuat bila membran terdepolarisasi abau bila frekuensi eksilasi dinaikkan. erlaanan

(7)

dengan obat kelas %, obat kelas % mempercepat repolarisasi membran. =ontoh lidokain, fenitoin, tokainid dan meksiletin

4bat kelas %=

4bat kelas %= berafinitas tinggi terhadap kanal Ba>  di sarkolema

(membran sel+ . 4bat ini merupakan antiaritmia yang paling poten dalam memperlambat konduksi dan menekan arus masuk Ba>  ke dalam sel dan

kompleks prematur ventrikel spontan. =ontoh flekainid, enkainid, dan  propafenon

 b+ *elas %% C-bloker 

ampir semua efek C-bloker dapat diterangkan berdasarkan hambatan selektif terhadap adrenoreseptor-C. emlokkan C-adrenoreseptor jantung menyebabkan hambatan respon katekomin pada miokardial. =ontoh  propanolol, asebutolol dan esmolol.

c+ *elas %%% memanjangkan repolarisasi

4bat-obat dalam kelas %%% ini mempunyai sifat farmakologik yang  berlainan, tetapi sama-sama mempunyai kemampuan memperpanjang lama  potensial aksi dan refractoriness serabut urkinje dan serabut otot ventrikel. 4bat-obat ini menghambat aktifitas sistem saraf otonom secara nyata. =ontoh  bretilium, amiodaron, sotalol, dofetilid, dan ibutilid.

d+ *elas %6 antagonis kalsium

4bat antiaritmia kelas %6 adalah penghambatan kanal =a2>. Afek klinis

(8)

 potensial aksi yang =a2> dependent dan perlambatan konduksi di nodus 6.

=ontoh verapamil dan diltia3em (anu, 200!+. B. as!"ialat!r

6asodilator adalah 3at-3at yang berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap arteriole dan dengan demikian menurunkan tekanan darah yang tinggi. ?enurut jay dan ;ahardja (200!+ vasodilator dibagi menjadi 7 kelompok berdasarkan penggunaannya yaitu5

1+ 4bat-obat hipertensi 5 (di+ hidrala3in dan minoksidil

2+ 6asodilator koroner (obat angina pectoris+5 nitrat dan nitrit

7+ 6asodilatasi perifer (obat gangguan sirukulasi+5 buflomedil,  pentoxifilin, ekstrak Ginko biloba, siklandelat, isoksuprin dan

turunan nikotinat. #. Anti$i%ertensi

ipertensi merupakan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah. ekanan darah sistolis adalah tekanan  pada dinding arteri suatu jantung menguncup (sistole+ dan tekanan diastolis  bila jantung sudah mengendur kembali.

Tabel& *lasifikasi tekanan darah orang deasa

*lasifikasi 9istolis (mm:g+ Diastolis (mm:g+

 Bormal  Bormal tinggi ipertensi tingka % ipertensi tingkat %% E120 120-17 180-1# F1/0 E"0 "0-" 0- F100

enyebab dari hipertensi diketahaui hanya lebih kurang 10G dari semua kasus, antara lain akibat penyakit ginjal dan penciutan aorta:anak  ginjal, juga akibat tumor di anak ginjal dengan efek overproduksi hormon-hormon tertentu yang berkhasiat meningkatkan tekanan darah (jay dan ;ahardja 200!+.

(9)

4bat antihepertensi dikelompokkan menjadi # kelompok. 4bat lini  pertama yang la3im digunakan untuk pengobatan aal hipertensi yaitu (1+ diuretik (2+ penyekat reseptor C adrenergik (7+ penghambat angiotensin-converting en3ime (=A-inhibitor+ (8+ penghambat reseptor angiotensin (#+ antagonis kalsium (anu, 200!+.

1. Diuretik

Diuretik bekerja dengan meningkatkan eksresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan curah jantung dan tekanan darah. 9elain mekanisme tersebut, beberapa diuretik juga menurunkan resistensi perifer sehingga menambah efek hipotensinya. Afek ini diduga akibat penurunan natrium diruang interstisial dan di dalam sel otot polos pembuluh darah yang selanjutnya menghambat influks kalsium. 4bat diuretik digolongkan menjadi golongan tia3id (hidroklorotia3id, bendroflumetia3id, klortia3id+< diuretik kuat (furosemid, torasemid, bumetanid dan asam etakrinat+< dan diuretik hemat kalium (amilorid, spironolakton dan triameteren+.

2. enghambat adrenergik

Hat-3at ini memiliki sifat kimia yang sangat mirip dengan 3at C-adrenergik isoprenalin. *hasiat utamanya adalah anti-C-adrenergik dengan jalan menempati secara bersaing reseptor C-adrenergik. lokade reseptor ini mengakibatkan peniadaan atau penrunan kuat aktivitas adrenalin dan noradrenalin (B+. ;eseptor-C terdapat dalam 2 jenis yakni C1 dan C2.

;eseptor C1 dijantung (juga di 99 dan ginjal+. lokade reseptor ini mengakibatkan pelamahan daya kontraksi (efek inotrop negatif+, penurunan

(10)

frekuensi jantung (efek kronotrop negatif, bradycardia+ dan penurunan volume menitnya. )uga perlambatan penyaluran impuls jantung (simpuls 6 I antrioventrikuler+.

;eseptor C2 di bronkia (juga di dinding pembulauh dan usus+. lokade reseptor ini menimbulkan penciutan bronkia dan vasokontriksi perifer agak  ringan yang bersifat sementara, juga mengganggua mekanisme homeostasis untuk memelihara kadar glukosa dalam darah (efek hipoglikemis+. =ontoh obat penghambat adrenergik adalah atenolol, metoprolol, labetalol dan karvedilol (anu, 200!+.

7. enghambat angiotensin-converting en3ime (=A-inhibitor+

da beberapa obat yang dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mencegah pengubahan en3imatis dari angiotensin (+ % menjadi angiotensin %%.  %% merupakan hormon aktif dari 9istem ;enin-ngiotensin-ldosteron (;9+. engikatan  %% pada reseptor  (antara lain di ginjal, dinding  pembuluh dan jantung+ memiciu beberapa mekanisme biologis, khususnya

(11)

8. ntagonis kalsium

*alsium merupakan elemen esensial bagi pembentukan tulang dan fungsi otot kerangka dan otot polos jantung:dinding arteriole< untuk kontraksi semua sel otot tersebut diperlukan ion-=a intrasel bebas. *alsium bebas juga  perlu untuk pembentukan dan penyaluran impuls-6 jantung. *adar ion-=a diluar se. adalah beberapa ribu kali lebih besar daripada di dalam sel. ada hal-hal tertentu, misalnya akibat rangsangan, terjadilah depolarisasi membran sel, yang menjadi permeabel bagi ion =a, hingga banyak ion ini melintasi membran dan masuk ke dalam sel. ada kadar =a intrasel tertentu, sel mulai  berkontraksi5 otot jantung dan arteriole menciut.

ntagonis =a menghambat pemasukan ion =a ekstrasel ke dalam sel dan dengan demikian dapat mengurangi penyaluran impuls dan kontraksi myocard serta dinding pembuluh. 9enyaa ini tidak mempengaruhi kadar =a di plasma. enggolongan antagonis =a secara kimia dapat dibagi menjadi 2 kelompok yakni5

• Derivat-dihidropiridin5 efek vasodilatasinya amat kuat, maka

terutama digunakan sebagai obat antihipertensil. =ontoh nifedipin, nisoldipin, amlodipin, felodipin, nicardipin, nimodipin, nitrendipin dan isradipin

• 4bat-obat lain5 verapamil, diltia3em dan bepridil.

D. Antian'ina

ntiangina adalah obat yang digunakan untuk pencegahan dan  pengobatan gejala angina pektoris yaitu keadaan dengan rasa nyeri hebat di dada, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara persediaan dan

(12)

 perminytaan oksigen pada miokardial. *etidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen ini diperbaiki dengan cara meningkatkan suplai (meningkatkan aliran koroner+ atau menurunkan kebutuhan oksigen (menurunkan kerja jantung+. enyebab umum iskemia jantung adalah atheroklorosis pembuluh darah epikardial. angguan perfusi miokardium  pada insufiensi koroner menimbulkan perubahan biokimiai,

elektrofisiologik dan mekanik jantung. erdapat dua tipe angina yaitu 1. ngina klasik, biasanya terjadi pada aktu olahraga atau emosi 2. ngina varian, biasanya terjadi pada aktu istirahat, disebabkan

 pengurangan episodik pemasokan oksigen miokardial karena spasme arteri koroner.

ntiangina dibagi menjadi 7 yaitu turunan nitrat orgainik, C-bloker dan antagonis kalsium.

1. Bitrat organik 

 Bitrat organik adalah ester alkohol polivalen dengan asam nitrat, sedangkan nitrit organik adalam ester asam nitrit. milnitrit, ester asam nitrit dengan alkohol, merupakan cairan yang mudah menguap dan biasa diberikan melalui inhalasi. Bitrat organik dengan berat molekul rendah berbentuk seperti minyak, realatif mudah menguap.

Mekanisme kerja. 4bat golongan nitrat merupakan lini (pilihan+  pertama dalam pengobatan angina pektoris. ?ekanisme kerja obat golongan nitrat dimulai ketika metabolisme obat pertama kali melepaskan ion nitit (B42-+, suatu proses yang membutuhkan tiol jaringan. Di dalam sel, B42

(13)

siklase, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi guanosin monofosfat siklik (c?+ intraseluler pada sel otot polos vaskular. agaimana c? menyebabkan relaksasi, belum diketahui secara jelas, tetapi hal tersebut akhirnya menyebabkan defosforisasi miosin rantai pendek (?=@+, kemungkinan dengan menurunkan konsentrasi ion =a2> bebas dalam sitosol.

al tersebut akan menimbulkan relaksasi otot polos, termasuk arteri dan vena.  Bitrat organik menurunkan kerja jantung melalui efek dilatasi pembuluh darah sistemik. 6enodilatasi menyebabkan penurunan aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan akhir diastolik ventrikel (beban hulu+ dan volume ventrikel menurun. eban hulu yang menurun juga memperbaiki perfusi sub endokard. 6asodilatasi menyebabkan penurunan resistensi perifer sehingga tegangan dinding ventrikel seaktu sistole (beban hilir+ berkurang. kibatnya, kerja  jantung dan konsumsi oksigen menjadi berkurang. %ni merupakan mekanisme

antiangina yang utama dari nitrat organik.

Farmak!kinetik . Bitrat organik diabsorpsi dengan baik leat kulit, mukosa sublingual dan oral. Dilihat dari farmakokinetiknya, nitrat organik  mengalami denitrasi oleh en3im glutation-nitrat organik reduktase dalam hati. olongan nitrat lebih mudah larut dalam lemak, sedangkan metabolitnya  bersifat lebih larut dalam air sehingga efek vasodilatasi dari metabolitnya lebih lemah atau hilang. Aritritil tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat+ mengalami degradasi tiga kali lebih cepat daripada nitrogliserin (berat molekul rendah, bentuk seperti minyak+. 9edangkan isosorbid dinitrat dan pentaeritritol tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat+ mengalami denitrasi 1:/ dan

(14)

1:10 kali dari nitrogliserin. *adar puncak nitrogliserin terjadi dalam 8 menit setelah pemberian sublingual dengan aktu paruh 1-7 menit. ?etabolitnya  berefek sepuluh kali lebih lemah, tetapi aktu paruhnya lebih panjang, yaitu

kira-kira 80 menit. %sosorbid dinitrat paling banyak digunakan, tetapi cepat dimetabolisme oleh hati. enggunaan isosorbid mononitrat yang merupakan metabolit aktif utama dari dinitrat bertujuan untuk mencegah variasi absorpsi dan metabolisme lintas pertama dari dinitrat yang dapat diperkirakan.

E(ek sam%in'. 9ecara umum efek samping yang timbul akibat  penggunaan obat golongan nitrat untuk antiangina, antara lain5 dilatasi arteri akibat nitrat menyebabkan sakit kepala (70-/0G dari pasien yang menerima terapi nitrat+, sehingga seringkali dosisnya dibatasi. Afek samping yang lebih serius adalah hipotensi dan pingsan. ;efleks takikardia seringkali terjadi. Dosis tinggi yang diberikan jangka panjang bisa menyebabkan methemoglobinemia sebagai akibat oksidasi hemoglobin. 9esekali juga dapat menyebabkan rash. enggunaan nitrat yang berkelanjutan dapat menyebabkan terjadinya toleransi, bukan saja pada efek samping, tapi juga pada efek  antiangina dari nitrat kerja lama. *etergantungan pada nitrat terjadi pada  pemberian nitrat kerja lama (oral maupun topikal+. enghentian terapi kronik 

harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari timbulnya fenomena rebound berupa vasospasme yang berlebihan dengan akibat memburuknya angina sampai terjadinya infark miokard dan kematian mendadak. Jdem  perifer juga kadang-kadang terjadi pada pemberian nitrat kerja lama (oral maupun topikal+. Bitrat yang diberikan secara oral dapat menimbulkan

(15)

terjadinya dermatitis kontak. erikut beberapa contoh obat nitrat organik  isosorbid mononitrat, %sosorbid dinitrat, liseril trinitrat.

2. enghambat adrenoresptor beta (C-bloker+

C-bloker amat bermanfaat untuk mengobati angina pektoris stabil kronik. olongan obat ini terbukti menurunkan angka mortalitas setelah infark   jantung yang mungkin disebabkan karena efek antiaritmianya. K-bloker  menurunkan kebutuhan oksigen otot jantung dengan cara menurunkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah dan kontrakstilitas. 9uplai oksigen meningkat karena penurunan frkuensi denyut jantung sehingga perfusi koroner  membalik diastole. Afek yang kurang menguntungkan C-bloker adalah  peningkatan volume diastolik akhir yang meningkatkan kebutuhan oksigen.

Mekanisme kerja. 4bat C-bloker memblok reseptor C1  sehingga

menyebabkan penurunan kecepatan jantung, kontraksi miokardial, otuput  jantung dan tekanan darah sehingga kebutuhan oksigen miokardial berkurang

dan nyeri iskemik dapat dihilangkan.

E(ek sam%in'. erdasarkan efeknya terhadap sistem saraf otonom, maka C-bloker menurunkan konduksi dan kontraksi jantung, sehingga dapat terjadi bradikardia dan blok 6. Afek samping lain dari C-bloker adalah lelah, mimpi buruk dan depresi. erikut merupakan beberapa contoh C-bloker yaitu asebutolol, atenolol, bisoprolol, labeatalol dan metoprolol.

(16)

enghambat kanal kalsium yang pertama kali ditemukan adalah verapamil. ada tahun-tahun selanjutnya ditemukan berbagai macam  penghambat kanal kalsium yang kemudian digunakan dalam klinik.

Mekanisme kerja. ada otot jantung dan otot polos vaskular, ion =a2>

terutama berperan dalam peristia kontraksi. ?eningkatnya kadar ion =a2>

dalam sitosol akan meningkatkan kontraksi. ?asuknya ion =a2> dari ruang ekstrasel ke dalam ruang intrasel dipacu oleh perbedaan kadar (kadar =a2>

ekstrasel 10.000 kali lebih tinggi daripada kadar =a2> intrasel seaktu diastol+

dan karena ruang intrasel bermuatan negatif. ada otot jantung mamalia, masuknya =a2>  meningkatkan kadar =a2> sitosol dan mencetuskan pelepasan

=a2> dalam jumlah cukup banyak dari depot intrasel (reticulum sarkoplasmik+

sehingga aparat kontraktil (sarkomer+ bekerja. ?asuknya =a2>  terutama

 beralngsung leat  slow channel . Slow channel  berbeda dengan fast Ba channel yang meleatkan ion Ba> dari ruang ekstrasel menuju ruang intrasel

dan dihambat oleh tetrodoksin. *anal =a2> tidak dihambat oleh tetrodoksin.

9ecara umum ada 2 jenis kanal =a2>. ertama voltage-sensitive (69=+ atau

 potential-dependent calcium channels (D=+. *anal =a2> jenis ini akan

membuka bila ada depolarisasi membran sel. *edua, receptor-operated  calcium channel (;4=+ yang membuka bila suatu agonis menempati reseptor  dalam kompleks system kanal ini. =ontoh 5 hormon, neurohormon misalnya norepinefrin.

Farmak!kinetik "an "!sis antian'ina. rofil farmakokinetik   penghambat kanal =a2> bervariasi. bsorbsi per oral hampir sempurna, tetapi

(17)

 bioavabilitasnya berkurang karena metabolisme lintas pertama dalam hati. Afek obat tampak setelah 70-/0 menit pemberiaan, kecuali pada derivat yang mempunyai aktu paruh panjang seperti amlodipin, isradipin, dan felodipin. emberiaan berulang meningkatkan bioavabilitas obat karena en3im metabolisme di hati menjadi jenuh.

emberiaan nifedipin kerja singkat karena mula kerja yang cepat dapat menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah yang berlebihan. 4bat-obat ini sebagian besar terikat pada protein plasma (!0G-"G+ dengan aktu paruh eliminasi 17-/8 jam. ?etabolit utama diltia3em adalah desasetil diltia3em yang mempunyai potensi vasodilatasi L kali diltia3em.

ada pasien sirosis hepatis dan orang tua, sirosis obat perlu dikurangi. $aktu paruh penghambat kanal =a2> mungkin memanjang pada usia lanjut.

erdasarkan struktur kimianya dibagi menjadi 8 yaitu5

a. urunan alkilarilamin. =ontoh diltia3em, bensiklan hidrogen fumarat

 b. urunan fenildihidropiridin. =ontoh felodipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, nilfadipin, lasidin dan amlodipin besilat.

c. urunan pipera3in. =ontoh sinari3in dan flunari3in

d. urunan verapamil. =ontoh verapamil =l, tiapamil, faliamil dan metoksiverapamil =l.

E. Antili%emik

4bat antilipemik merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan ateroklorosis. teroklorosis yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh endapan plasma lipid terutama kolesteraol, yang terlokalisasi pada dinding arteri membentuk plak ateromateus atau atertoma. *oloestertol adalah 3at

(18)

alamiah dengan sifat fisik serupa lemak tetapi berumus steroid, seperti banyak  senyaa alamiah lainnya. *olesterol merupakan bahan bangun esensial bagi tubuh untuk sintesa 3at-3at penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf, begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal, vitamin D serta asam empedu (jay.

teroklorosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. *omplikasi terpenting dari ateroklorosis adalah penyakit jantung koroner, gangguan pembuluh darah  perifer. enyakit jantung koroner merupakan merupakan penyebab kematian

utama di negara yang telah maju (anu, 200!+.

da beberapa jenis lipoprotein yang sesuai kandungannya lipidnya umumnya dibagi dalam beberap komponen yaitu sebagai berikut5

- =hylomicron yang dibentuk di dinding usus dari trigliserida dan kolesterol berasal dari makanan. *emudian trigliserida ini dihidrolisa oleh lipoproteinlipase dan sisanya dieksresi oleh hati. =hylomicron mengandung 0G trigliserida, memiliki densitas yang paling kecil dan umumnya tidak ditemukan dalam plasma setelah 12-28 jam puasa.

- 6@D@ (very low density lipoprotein+ tersusun dari /0G trigliserida, 12G kolesterol dan 1"G fosfolipid.

- %D@ (intermediate density lipoprotein+ diubah secara cepat oleh lipoprotein lipase menjadi @D@

- @D@ (low density lipoprotein+ tersusun dari #0G kolesterol dan 10G trigliserida

- D@ (higt densitu lipoprotein+ tersusun dari 2#G kolesterol dan #0G  protein.

(19)

Mekanisme kerja. 9ecara umum obat antilipemik mempunyai satu atau lebih mekanisme berikut5

- ?enghambat biosintesa kolesterol

- ?enurunkan kadar trigliserida dan menghambat mobilitas lemak dengan cara menghambat aktifitas en3im lipoprotein lipase, memblok kerja hormon pelepasan asam lemak bebas dan menghambat pelepasan asam lemak bebas pada albumin.

- ?enurunkan tingkat beta lipoprotein dan pra bera lipoprotein - ?enghilangkan plak 

- ?empercepat eksresi lipid dan menghambat absorpsi kolesterol

erdasarkan perbedaan struktur kimia obat antilipemik dibagi menjadi turunan asam klofibrat, turunan asam nikotinat, kopolimer, serat,  penghambat ?-=o reduktase.

1. sam klofibrat

*lofibrat sebagai antilipemik digunakan di merika 9erikat tahun 1/!. etapi penggunaannya menurun secara dramatis dan tidak digunakan lagi karena studi $4 1!" menunjukkan baha aupun terjadi penurunan kolesterol, obat ini tidak menurunkan kejadian kardiovaskular vatal, alaupun infark non fatal berkurang. =ontoh klofibrat be3afibrat, simfibrat, fenofibrat dan gemibro3il.

Mekanisme kerja. 9ebagai antilipemik obat-obat ini diduga bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor peroximose proliferator – akctvated  receptors (;s+ yang mengatur transkripsi gen. kibat interaksi ini dengan ; isotipe M (;M+ maka terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, sintesis @@ dan penurunan ekspresii po =-%%%. eninggian kadar  @@ menigkatkan klirens lipoprotein yang kaya trigeliserida.

(20)

Farmak!kinetik . 9emua derifat asam klofibrat diabsorbsorpsi leat usus secara cepat dan lengkap (N0G+ terutama bila diberikan bersama makanan. asil metabolisme obat asam klofibrat dieksresi leat urin (/0G+ dalam bentuk glukuronoid dan 2#G leat tinja.

2. sam nikotinat

sam nikotinat (niasin+ merupakan salah satu vitamin -kompleks yang hingga kini digunakan secara luas di merika 9eriakt untuk pengobatan dislipedinia. sam nikotiniat ini berkhasiat menurnkan @D@ dan 6@D@ sedangkan D@ dinaikkan. =ontoh niasin, asipimoks

Mekanisme kerja. ada jaringan lemak, asam nikotinat menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone-sensitive lipase, sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan mengurangi sintesis trigliserida hati. enurunan sintesis trigliserida ini akan menyebabkan berkurangnya produksi 6@D@ sehingga kadar @D@ menurun. *adar D@ meningkat sedikit sampai sedang karena menurunnya katabolisme po % oleh mekanisme yang belum diketahui.

7. *opolimer 

Derivat resin merupakan antilipemik yang paling aman karena tidak  diabsopso dalam salaran cerna. 4bat-obat ini juga relatif aman digunakan  pada anak. =ontoh resin kolestiramin, koleptipol

Mekanisme kerja. ;esin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi steroid yang bersifat asam dalam tinja

(21)

meningkat. enurunan kadar asam empedu ini oleh pemberian resin akan menyebabkan meningkatnya produksi asam empedu yang berasal dari kolesterol. *arena sirkulasi enterohepatik dihambat oleh resin maka kolesterol yang diabsorpsi leat saluran cerna akan terhambat dan keluar   bersama tinja.

E(ek sam%in', 4bat ini mempunyai rasa tidak enak seperti pasir. Afek samping tersering ialah mual, muntah, dan konstipasi yang berkurang setelah beberapa aktu.

8. enghambat ?-=o reduktase

9tatin saat ini merupakan hipolipidemik yang paling efektif dan aman. 4bat ini terutama menurunkan kolesterol. ada dosis tinggi statin juga dapat menurunkan trigliserida yang disebabkan oleh peniggian 6@D@. =ontoh5 lovastin, simvastin, mevastin, pravastin fluvastin dan atorvastin.

Mekanisme kerja. 9tatin bekerja dengan menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat en3im penghambat ?-=o reduktase. kibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka 9;A yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu diangukut ke nukleus.

Farmak!kinetik . 9emua statin, kecuali lovastatin berada dalam  bentuk C-hidroksi. *edua statin tersebut merupakan prodrug dalam bentuk 

lakton dan harus dihidrolisis lebih dahulu menjadi bentuk aktif asam C-hidroksi. 9tatin diabsorpsi 80-!#G, kecuali fluvastatin yang diabsorpsi sempurna. 9emua obat mengalami metabolisme lintas pertma di hati.

(22)

9ebagin besar dieksresi oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil leat ginjal.

(23)

). #ONTOH OBAT*OBAT KARDIOASK+,AR  a. Antiaritmia

-r!kainami". rokainamida merupakan derivate prokain sebagai antiaritmika kelas 1, memiliki pola kerja mirip kinidin. Afek  antikolenergisnya lebih lemah daripada kinidin dan disopiramida. Digunakan terutama untuk profilaksis dan terapi aritmia ventrikuler. Dosis 5 oral 2#0-1000 mg setiap 7 jam (klorida+, %ntravena 0,#-1 g setiap 8-" jam.

ambar& struktur prokainamid Farmak!kinetika -r!kainami"a

 Absorpsi. rokainamida diabsorpsi dengan cepat dan hampir sempurna setelah pemberian per oral pada orang normal. *adar puncak dicapai 8#-!0 menit setelah minum kapsul, tetapi sedikit lebih lambat setelah minum tablet. Oormulasi lepas lambat prokainamida dapat meningkatka lama kerja menjadi " jam atau lebih, tetapi bioavailabilitasnya lebih rendah dari kapsul biasa.

 Distribusi.  9ekitar 20G prokainamida terikat protein dalam plasma. 4bat ini dengan cepat didistribusi ke seluruh jaringan tubuh, kecuali di otak, dan volume distribusinya adalah sekitar 2 liter per kilogram. kan tetapi nilai ini dapat menurun banyak pada pasien gagal jantung atau syok. *ompensasi terhadap perubahan ini harus diperhitungkan dalam penentuan dosis.

 etabolisme. ?etabolisme prokainamida terjadi di hati. )alur  metabolisme utama prokainamida adalah melalui asetilasi oleh en3im

(24)

B-asetiltransferase yang pada populasi terdistribusikan secara bimodal. kan tetapi ada sistem asetilasi lain yang tidak memperliatkan variasi genetik dan  juga berperan dalam metabolisme prokainamida.

 !kskresi. rokainamida di ekskresi melalui ginjal. ada infusiensi ginjal, 80G atau lebih dosis prokainamida dapat diekskresikan sebagai B-asetil prokainamida (B+ dan kadar B dalam plasma dapat menyamai atau melebih kadar obat asal. 9ampai sekitar !0G dari dosis prokainamida dieliminasi dalam bentuk yang utuh yaitu tidak berubah dalam urin. 4bat ini merupakan basa lemah yang mengalami filtasi, ekskresi dan reabsorpsi di ginjal. eningkatan p urin menyebabkan penurunan ekskresi prokainamida. b. as!"ilat!r

Nitr!'liserin. rinitrat dari gliserol ini sebagai mana juga nitrat lainnya berkhasiat relaksasi otot pembuluh, brohchia, saluran empedu, lambung usus dan kemih. erkhasiat vasodilator berdasarkan terbentuknya nitrogenoksida (B4+ dari nitrat di sel-sel dinding pembuluh. B4 ini bekerja merelaksasi sel-sel ototnya, sehingga pembuluh, terutama vena mendilatasi dengan langsung.

;esorpsinya di usus baik, tetapi mengalaim first past effect amat tinggi hingga hanya sedikit obat yang mencapai sirkulasi besar. 9ebaliknya abosorpsinya sublingual dan oromukosal cepat sekali karena menghindari firs  past effect.

Afek sampingnya berupa nyeri kepala akibat dilatasi arterial yang sering kali membatasi dosisnya, yang lebih serius adalah hipotensi ortostasis

(25)

dan semaput. Afek samping lainnya terdiri dari pusing-pusing, nauseae, flushing, disusul dengan muka pucat.

Dosis5 pada serangan akut di baah lidah (sublingual+ 0,8-1 mg sebagai tablet, spray atau kapsul (harus digigit+, jika perlu dapat diulang sedudah 7-# menit.

ambar& nitrogliserin /. Anti$i%ertensi

-r!%an!l!l. ropanolol termaksud beta-bloker yang mudah terlarut dalam lemak. ropanolol diabsorpsi dengan baik dalam saluran cerna (N0G+, tetapi memiliki bioavaibilitas yang sangat rendaah, yaitu 70-80G. al ini dikarenakan propanolol mengalami first past effect di hati sehingga dosis pemakain peroral lebih besar dibandingkan pemakain iv. ropanolol memiliki aktu paruh eliminasi yang pendek yaitu 2-/ jam.

Dosis5 hipertensi, angina dan aritmia5 oral 2-7 dd 80 mg d.c, bila perlu dinaikkan dengan interval 1 minggu sampai 720 mg sehari.

(26)
(27)

". Antiali%emik 

K!lesteramin. *olesteramin berkhasiat menurunkan @D@ dan kolesterol total, berdasarkan pengikatan asam empedu dalam usus halus menjadi kompleks yang dikeluarkan melalui tinja. anpa asam empedu maka kolesterol tidak diserap lagi.

Afek sampingnya berupa gangguan lambung usus, terutama obtipasi. ;asanya tidak enak. ;esorpsi dari vitamin , D, A dan * dapat berkurang  begitu pula obat-obat lain yang diminum pada aktu bersamaan, maka

sebaiknya obat-obat ini diminum 1 jam sebelum kolestiramin.

Dosis5 permulaan 8 g setengah jam a.c. dicampur dengan kurang lebih 1#0 ml air, berangsur-angsur dinaikkan sampai 1-2 dd " g.

(28)

0. BIOSINTESIS a. -r!%an!l!l

b. Fen!t!in

Oenitoin, #,#-diphenylimida3olidinedione disintesis dalam dua cara yang berbeda. Pang pertama melibatkan penambahan katalis basa urea untuk ben3il diikuti dengan penataan ulang asam ben3ilic (1,2 fenil migrasi+ untuk membentuk produk yang diinginkan. al ini dikenal sebagai Sintesis "ilt# fenitoin

?etode kedua melibatkan reaksi ben3ofenon dengan potasium sianida dengan adanya amonium karbonat, diikuti dengan siklisasi dari  produk yang dihasilkan (carboxyaminonitrile+ dan penataan ulang di  baah kondisi reaksi untuk membentuk fenitoin.

(29)
(30)

. INTERAKSI OBAT a. Antiaritmia

*elas %5 kuinidin , prokainamid dan disopriramid

4bat yang menginduksi en3im hati, seperti fenobarbital atau fenotoin, dapat memeperpendek lama kerja kuinidin dengan cara mempercepat eliminasinya. etapi karena terdapat banyak perbedaan dalam kepekaan  pasien terhadap induksi en3im, maka sulit untuk meramalkan pasien mana yang terkena. ila kuinidin deberikan pada pasien yang mempunyai kadar deberikan pada pasien yang mempunyai kadar  digoksin plasma yang stabil, kadar digoksin akan meningkat dua kali karena klirensya menurun. *adang-kadang pada pasien yang sedang menerima antikoagulan oral terjadi peningkatan aktu protrombin setelah pemberian kuinidin. *arena kuinidin berkhasiat sebagai penyekat adrenoresptor M, interaksi aditif dapat terjadi bila diberikan bersama vasodilator atay obat penurun volume plasma. ?isalnya nitrogliserin dapat menimbulkan hipotensi ortostatik yang berat pada pasien yang sedang mandapat kuinidin. eningkatan kadar * > plasma akan

memperbesar efek aritmia kelas 1 terdapat konduksi jantung. *elas 15 lidokain, fenitoin, tokainid dan meksiletin

K-bloker dapat mengurangi aliran darah hati pada pasien penyakit  jantung, dan akan menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme lidokain dan meningkatkan kadarnya dalam plasma. 4bat-obat yang  bersifat basa dapat menggantikan lidokain dari ikatannya. *adar lidokain  plasama meninggi pada pasien yang menerima simetidin. ?ekanisme interaksinya ini kompleks dan selama pemberian simetidin perlu  penyesuaian dosis lidokain. @idokain dapat memperkuat efek 

(31)

suksinilkolin. ?etabolisme meksiletin dapat mempercepat bila diberikan  bersama fenitoin atau rifampisin.

*elas %=5 flekamid, enkainid dan propafenon

9imetidin mengurangi klirens flekainid total sebanyak 17-2!G dan memperpanjang aktu paruh eliminasi pada orang sehat. emberian flekamid bersama digoksin meningkatkan kadar digoksin. ila diberiakan  bersama propranolol, kadadr kedua obat dalam plasma naik. $alaupun hasil studi ini berasal dari orang sehat, kombinasi flekainid dengan obat-obat tersebut di atas pada orang sakit harus dilakukan secara hati-hati. *elas %%%5 bretilium, amiodaron, sotalol, dofetilid dan ibutilid,

miodaron meningkatkan kadar dan efek digoksin, arfarin, kuinidin,  prokainamid, fenitoin, enkainid, flekainid dan diltia3em. miodaron

meningkatkan kecendrungan bradikardia, henti sinus, dan penghambatan 6 bila diberikan bersama C-bloker atau menghambat kalsium. *arena eliminasinya lambat, gejala interaksi dapat bertahan selam beberapa minggu setalah obat dihentikan.

*elas %6 (antagonis kalsium+5 verapamil dan diltia3em

emberian verapamil bersama C-bloker atau digitalis secara aditif dapat menimbulkan bradikardia atau blok 6 yang nyata. %nteraksi ini terjadi  pada nodus 9 atau nodus 6. Disamping itu verapamil berinteraksi dengan digoksin dengan cara yang sama dengan interaksi kuinidin digoksin. empeberian verapamil atau diltia3em bersama reserpin atau metildopa yang dapat mendepresi sinus akan memperhebat bradikardia sinus.

e. as!"ilat!r

Tabel& %nteraksi obat 6asodilator  N!

.

Obat A Obat B Mekanisme

Obat A

Mekanisme Obat B

(32)

1. idrala3in Dia3oxide ?erelaksasi otot polos arteriol sehingga resistensi  perifer menurun< meningkatka n denyut  jantung, curah sekuncup dan curah  jantung. ?enurunkan tekanan darah secara kuat dan cepat dengan mempengaruhi secara langsung  pada otot polos

arterial,sehingga terjadi penurunan tekanan perifer tanpa mengurangi curah jantung atau aliran darah ke ginjal ?emberikan efek yang sinergis atau antagonis karena mengikat reseptor yang sama sehingga mempengaruh i system fisiologi 2. ntagonis *alsium (Bifedipin + Argotamin e ?enurunkan tahanan  perifer dengan melemaskan otot polos  pembuluh darah, tidak menimbulkan depresi pada miokard dan tidak mempunyai sifat antiaritmia. ?enghambat neuron serotonergik sentral yang memperantaraka n transmisi nyeri. ?enyebabkan efek vasokonstriksi  perifer disertai iskemia (Afek sinergis atau antagonis+ ). *aptopril (*apoten+ Diuretik kuat (furosemid, torasemid,  bumetanid dan asam etanikrat+. menghambat  pembentukan vaso konstriktor yang sangat kuat (angiotensin %%+ dan juga menghambat  perusakan vasodilator yang kuat (bradikinin+. menghambat reabsorpsi elektrolit Ba, * dan =l sehingga ion-ion ini akan

Afek  potensiasi

(33)

diekskresikan  bersama dengan

air.

(. Antian'ina

Tabel& %nteraksi 4bat antiangina

!l!n'an #!nt!$ Obat In"ikasi K!ntrain"ikasi Interaksi

Obat -r!"k 3an' Bere"ar  Bitrat 4rganik   Bitrogliserin, %sosorbid ngina  pectoris, infarks  jantung, gagal jantung kongestif  ipersensitivit as, hipotensi (E"0 mmg+, anita hamil,anemia  berat, fase %? akut, hipertropik  kardiomiopati Afek adiktif  dengan alkohol, C- bloker, ==, obat-obat antihiperten si @utenyl, ?initran,  Bitrocine,  Bomegestrol, ?onecto, vascardin C-bloker  oenghambat  beta nonselektif  (C1 dan C2+, contoh5  propanolol,  pindolol oenghambat C1 (selektif+, contoh5 atenolol, metoprolol ntiangina, antidisritmia, infark  miokardia, antihipertensi sma, gagal  jantung kongestif, hipotensi,  bradikardia simptomatik, D? dengan hipoglikemi %nderal, =ogard, 6iksen, enormin, @opresor. == o Bondihydrop yridin, contoh5 diltia3em, verapamil oDihydropyrid ntiangina (variant,stabil kronik, tidak  stabil+, antiaritmia, antihipertensi ersifat aditif5 nitrat organik  =ardi3em, =alan, rocardia, =ardene.

(34)

in, contoh5 nifedipin, nikardipin , kardiomiopat ik hipertopi '. Antili%emik

1. olongan sam Oibrat

- *lofibrat-;ifampisin (;ifampin+

*adar plasma dari metabolit aktif *lofibrat ($hlorophenoxyisobutiric acid  Q asam =%+ mengalami penurunan karena rifampisin menaikkan metabolisme asam =%. enanganannya

dapat dilakukan dengan menaikkan dosis klofibrat - *lofibrat > robenesid

*adar serum klofibrat meningkat oleh adanya robenesid hal ini karena probenesid mengurangi clearens ginjal dan clearens metabolit dengan menghambat proses konjugasi dengan as.glukoronat

• emberian klofibrat bersama kolestiramin (gol.resin+ sedikit

menunda tercapainya kadar puncak plasma.

• *lofibrat menggeser antikoagulan oral dari ikatannya dengan

albumin dan memperkuat efek obat antikoagulan (arfarin+

• ?eningkatkan konsentrasi plasma dari beberapa inhibitor

?-=o (pravastatin+

• Afek hipoglikemik insulin (misalnya, sulfonilurea, meglitinides+

dapat diperkuat oleh obat-obatan golongan fibrate sehingga perlu  penurunan dosis dari hipoglikemik.

(35)

*olestiramin dan kolestipol mengganggu absorpsi vitamin , D dan *  karena gangguan absorpsi lemak. 4bat ini mengganggu absorpsi klorotia3id, tiroksin, kortikosteroid oral, metronida3ole, pravastatin, dan furosemid, sehingga obat-obat ini harus diberikan 1 jam sebelum atau 8  jam sesudah kolestiramin atau kolestipol

7. enghambat ?-=o ;eduktase

Tabel& interaksi obat penghambat ?-=o ;eduktase

sbstrat Antaraktan E(ek 

=P78 torvastatin, simvastatin, lovastatin enghambat *etokona3ol, itrakona3ol, eritromisin, klaritromisin, diltia3em, verapamil eningkatan kadar  

substrat

à

miopati (miolisis dan rabdomiolisis+ lukoronil transferase 9imvastatin, atrovastatin, lovastatin enghambat emfibro3il, asam nikotinat

eningakata kadar statin

à

rabdomiolisis -glikoprotein ravastatin, rosuvastatin enghambat 9iklosporin

enurunan ekskresi statin

melalui empedu

à

 peningakata kadar statin

à

miopati (miolisis dan rabdomiolisis+ =P78 Oluvastatin, simvastatin enginduksi rifampisin

enurunan kadar plasma statin

*umarin simvastatin 9imvastatin menghambat

en3im metabolisme

kumarin

à

memperpanjang aktu protrombin

9imvastatin imatinib %matinib meningkatkan kadar 

serum simvastatin,

meningkatkan resiko toksisitas.

(36)

9imvastatin bosentan osentan mengurangi J= simvastatin dan metabolit aktifnya, sehingga dapat menyebabkan penurunan keberhasilan simvastatin.

8. sam nikotinat

- ?enyebabkan miopati dan rhabdomyolysis dengan penggunaan  bersama inhibitor ?-=o (statin+. *ombinasi dengan leflunomide

dapat menyebabkan risiko luka hati.

- spirin dapat mengurangi reaksi kemerahan yang sering terjadi dengan asam nikotinay, tetapi juga bisa meningkatkan konsentrasi asam nikotinat

(37)

4. OBAT -I,IHAN a. Anti$i%ertensi

ilihan pertama yang dianjurkan adalah diuretika dengan dosis yang sekecil mungkin. Afek samping hipokalemia dapat diatasi dengan pemberian suplemen kalium atau pemberian diuretika potassium-sparing seperti triamteren dan amilorida. *emungkinan terjadinya hipotensi postural dan dehidrasi hendaknya selalu diamati. )ika diuretika ternyata kurang efektif,  pilihan selanjutnya adalah obat-obat antagonis beta-adrenoseptor.

b. Antian'ina "an antiaritmia

Jntuk penderita angina atau aritmia, beta blocker cukup bermanfaat sebagai obat tunggal, tetapi jangan diberikan pada pasien dengan kegagalan ginjal kongestif, bronkhospasmus, dan penyakit vaskuler perifer. engobatan dengan beta-1-selektif yang mempunyai aktu paruh pendek seperti metoprolol #0 mg 1-2x sehari juga cukup efektif bagi pasien yang tidak  mempunyai kontraindikasi terhadap pemakaian beta-blocker. Dosis aal dan rumat hendaknya ditetapkan secara hati-hati atas dasar respons pasien secara individual.

/. as!"ilat!r

*eadaan ischemia jantung pada angina pectoris dapat diobati dengan vasodilator koroner yang merupakan obat pilihan pertama dan 3at-3at yang mengurangi kebutuhan jantung akan oksigen. 6asodilator koroner  memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukkan darah serta oksigen dan dengan demikian meringankan beban jantung. ada serangan akut obat  pilihan utama adalah nitrogliserin (sublingual+ dengan kerja pesat tetapi

(38)

singkat. 9ebagai terapi interval guna mengurangi frekuensi serangan tersedia nitrat log-acting, antagonis =a dan dipiridamol.

". Antili%emik

ila diet tidak cukup untuk mengurangi kolesterol maka statin merupakan pilihan pertama untuk menurunkan total dan @D@ kolesterol pada hiperkolesterolemia primer dan familiat dan demikian dapat mengurangi insiden gangguan koroner dan kematian

Referensi

Dokumen terkait

Suatu unsur dengan nomor atom 9 akan memiliki sifat kimia yang mirip dengan unsur bernomor atom .....

Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-33. Jenis

Rasio lingkar pinggang-tinggi badan memiliki kekuatan korelasi lemah dan tidak bermakna terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo,

Meskipun pola-pola pemerintahan daerah yang baik memiliki keistimewaan yang mirip dengan propinsi dan pemerintah daerah, mendorong demokrasi untuk memberi

emakin besar pH makan semakin mudah terionisasi semakin kecil koefisien partisinya (andjar dan /ohman !&#34;&#34;#$. ebagian besar obat memiliki sifat asam lemah atau basa

Sebagian besar obat yang bersifat asam lemah atau basa lemah, bentuk tidak terionisasinya dapat memberika efek biologis. Hal ini dimungkinkan bila kerja obat terjadi di

#i&#34;at siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana perbedaannya ialah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau bligasi perusahaan

Pada gambar 1, terlihat proporsi jumlah penduduk Indonesia tahun 2005 dan 2007 tidak jauh berbeda dan memiliki pola yang mirip, hal ini menunjukkan proporsi