• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENGUKURAN FERTILITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENGUKURAN FERTILITAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi 22 Peubah Acak Kontinu

Peubah acak Xdikatakan kontinu jika fungsi sebaran FX

( )

x =P X

(

x

)

dapat

dinyatakan sebagai

( )

x

( )

X X F x f u du −∞ =

,

xR, dengan f :→0,∞

)

adalah fungsi yang terintegralkan. Fungsi f disebut fungsi kepekatan peluang dari X.

[Grimmett dan Stirzaker 1992]

Nilai Harapan

Definisi 23 Nilai Harapan

1. Jika X adalah peubah acak diskret dengan fungsi massa peluang pX

( )

x ,

maka nilai harapan dari X , dinotasikan dengan E X

( )

, adalah

( )

X

( )

x

E X =

x p x ,

jika jumlah di atas konvergen mutlak. 2. Jika X adalah peubah acak kontinu

dengan fungsi kepekatan peluang

( )

X

f x , maka nilai harapan dari X

adalahE X

( )

x fX

( )

x dx

∞ −∞

=

, jika integral di atas konvergen mutlak.

[Hogg et al 2005]

Definisi 24 Momen

1. Jika X adalah peubah acak diskret dengan fungsi massa peluang pX

( )

x ,

maka momen ke-k dari X, didefinisikan sebagai

( )

k k

( )

X x

E X =

x p x ,

jika jumlah di atas konvergen mutlak.

2. Jika X adalah peubah acak kontinu dengan fungsi kepekatan peluang

( )

X

f x , maka momen ke-k dari X, didefinisikan sebagai

( )

k k

( )

X E X x f x dx ∞ −∞ =

,

jika integral di atas konvergen mutlak. [Hogg et al 2005] Momen pertama dari peubah acak Xdisebut nilai harapan dari Xyaitu E X( )

.

Definisi 25 Fungsi Pembangkit Momen Fungsi pembangkit momen dari peubah acak

Xdidefinisikan sebagai,

( )

( )

tX tx

( )

X X M t E e e f x dx ∞ −∞ = =

,

untuk tR, jika nilai harapan di atas ada. [Hogg et al 2005] Teorema 26 Deret Taylor

Suatu fungsi f disebut memiliki bentuk deret Taylor di a, jika

( )

0 ( ) ( ) ! n n n f a f x x a n ∞ = =

− 2 '( ) ''( ) ( ) ( ) ( ) ... 1! 2! f a f a f a x a x a = + − + − + [Stewart 1999]

METODE PENGUKURAN FERTILITAS

1. Metode Rele

Metode Rele merupakan salah satu metode pengukuran fertilitas tak langsung untuk menduga Gross Reproduction Rate (GRR) berdasarkan pada konsep penduduk stabil. Nilai GRR dihitung menggunakan nilai Child Women Ratio (CWR) dan nilai angka harapan hidup ( )e0 . Pada model penduduk

stabil diasumsikan bahwa tingkat fertilitas penduduk adalah tetap (Rele, 1967).

1.1 Model Penduduk Stabil

Misalkan B t( ) menyatakan banyaknya kelahiran hidup pada waktu tdan rb adalah

laju kelahiran bayi untuk interval waktu ∆t, maka banyaknya kelahiran pada waktu t+n

dapat dituliskan: ( ) ( ) b ( ) B t+ ∆ =t B t +r B tt ( ) ( ) ( ) b B t t B t r B t t + ∆ − = ∆

(2)

0 ( ) ( ) lim ( ) b t B t t B t r B t t ∆ → + ∆ − = ∆ 1 ( ) b dB r B t dt = 1 ( ) ( ) t n t n b t t r dt dB s B s + + =

|t n ln ( )|t n b t t r t+ = B s + ( ) ln ( ) ln ( ) b r t+ − =n t B t+nB t ( ) ln ( ) b B t n r n B t + = ( ) ( ) b nr B t n e B t + = ( ) ( ) nrb. B t+n =B t e (1) [Brown 1997] Dengan rb≠0 dan n> 0 adalah waktu.

Persamaan (1) menunjukkan banyaknya kelahiran per tahun dipengaruhi oleh laju kelahiran bayi rb.

Misalkan P t( ) merupakan banyaknya penduduk pada waktu t, dan B t( )

merupakan banyaknya kelahiran hidup pada waktu t, berdasarkan persamaan (1) maka banyaknya kelahiran pada waktu tx

adalah:

( ) ( ) r xb ,

B tx =B t e− (2) dan banyaknya penduduk yang lahir pada waktu tx(bayi umur nol) sampai umur x pada waktu t adalah B t( −x p x) ( ), dengan

( )

p x adalah peluang bayi hidup sampai umur x. Dengan demikian total penduduk pada waktu tadalah

0 ( ) ( ) ( ) P t B t x p x dx ∞ =

0 ( ) ( ) B t x p x dx ∞ =

0 ( ) r xb ( ) B t e p x dx ∞ − =

⋅ (3) Dan total penduduk pada waktu t+nadalah:

0 ( ) ( ) r xb ( ) , P t n B t n e p x dx ∞ − + =

+ (4)

dari persamaan (1) B t( +n)=B t e( ) nrb

,

maka

diperoleh 0 ( ) ( ) nrb r xb ( ) P t n B t e e p x dx ∞ − + =

0 ( ) ( ) b b nr r x e B t e p x dx ∞ − =

=P t e( )nrb, (5)

persamaan (5) menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk rp merupakan laju

kelahiran bayi rb itu sendiri, sehingga

b p

r =r =rdan B t( +n)=B t e( )nrb.

Misalkan F t dxx( ) menyatakan banyaknya

penduduk umur xsampai x+dxpada waktu

tdan banyaknya penduduk pada waktu t

adalah P t( ), maka proporsi penduduk stabil umur x sampai x+dx pada waktu tadalah

0 ( ) ( ) ( ) , ( ) ( ) ( ) rx x rx F t dx B t e p x dx P t B t e p x dx − ∞ − =

(6)

karena B t( ) bukan fungsi x maka persamaan (6) menjadi: 0 ( ) ( ) ( ) ( ) rx x rx F t dx e p x dx P t e p x dx − ∞ − =

(7)

persamaan (7) menyatakan bahwa proporsi penduduk pada suatu selang umur tertentu bukanlah fungsi dari t, sehingga proporsi penduduk pada umur tersebut tidak berubah. Tingkat kelahiran populasi pada waktu t

dapat dituliskan: 0 ( ) f* ( ) , x B t P ASFR x dx ∞ =

(8) dengan f x

P adalah populasi wanita hidup sampai umur x dan ASFR x( ) adalah angka kelahiran dari wanita berumur x. Banyaknya bayi wanita yang lahir pada waktu t dapat dituliskan:

0 1 * * ( ) 2.05 f x Bf P ASFR x dx ∞ =

( 0.5) 0 0 1 * * * * ( ) 2.05 r x Lx Bf e ASFR x dx l ∞ − + =

(9) dimana 0 ( ) Lx p x l = , dengan membagi Bf diperoleh ( 0.5) 0 0 1 * * * ( ) 1. 2.05 r x Lx e ASFR x dx l ∞ − + =

(10)

(3)

Jika α dan βadalah batas bawah dan batas atas dari umur wanita reproduktif, sehingga

( ) 0

ASFR x = untuk x<α atau x>β , maka persamaan (8) dan (9) masing-masing dapat dituliskan sebagai berikut:

( ) f* ( ) x B t P ASFR x dx β α =

dan ( 0.5) 0 1 * * * * ( ) , 2.05 r x Lx Bf Bf e ASFR x dx l β α − + =

.

dan persamaan (10) menjadi

( 0.5) 0 1 * * * ( ) 1 2.05 r x Lx e ASFR x dx l β α − + =

.

Bentuk diskrit dari persamaan (10) dapat dituliskan: 49 ( 0.5) 15 0 1 * * * ( )=1, 2.05 r i i i L e ASFR i l − + =

(11) dengan α=15 dan β=49, 0 ( ) Lx p x l = . 1.2 Hubungan GRR dan CWR

Pendugaan GRR ini dilakukan dengan menentukan hubungan antara peubah takbebas GRR dengan peubah bebas CWR. Berikut notasi yang digunakan

X : CWR.

r

:

laju pertumbuhan penduduk.

( )

f

P x

:

peluang penduduk wanita hidup sampai umur x.

( )

m

P x

:

peluang penduduk laki-laki hidup sampai umur x.

,

c d

:

batas bawah dan batas atas dari selang umur bayi.

,

h k

:

batas bawah dan batas atas dari selang umur wanita reproduktif. CWR merupakan perbandingan jumlah sebaran penduduk selang umur c d,  tahun (bayi wanita dan bayi laki-laki) terhadap jumlah sebaran penduduk wanita selang umur h k,  tahun, sehingga rasio CWR X

( )

dapat dituliskan sebagai:

1,05 ( ) ( ) ( ) d d rx m rx f c c k rx f h Be P x dx Be P x dx X Be P x dx − − − + =

1,05 ( ) ( ) ( ) d d rx m rx f c c k rx f h e P x dx e P x dx e P x dx − − − + =

1, 05 ( ) ( ) , ( ) d d rv m f c c k ru f h e P x dx P x dx e P x dx − −   +       =

(12) dengan ( ) ( ) k rx f ru h k f h e P x dx e P x dx − − =

, 1,05 ( ) ( ) 1,05 ( ) ( ) d d rx m rx f c c rv d d m f c c e P x dx e P x dx e P x dx P x dx − − −   +       =   +      

,

dengan menggunakan deret Taylor diperoleh

( ) ( ) k f h k f h xP x dx U P x dx =

dan 1,05 ( ) ( ) 1,05 ( ) ( ) d d m f c c d d m f c c xP x dx xP x dx V P x dx P x dx + = +

(Lihat Lampiran 1)

Udan Vadalah rata-rata umur wanita dan anak, sehingga UV menyatakan rata-rata panjang satu generasi, yaitu UV =T+ ∆t

1,05 ( ) ( ) ( ) d d rv m f c c k ru f h e P x dx P x dx X e P x dx − −   +       =

( ) 1, 05 ( ) ( ) ( ) d d m f c c r U V k f h P x dx P x dx e P x dx −   +       =

(4)

Tabel 1 Koefisien adan buntuk berbagai level AHH

CWR Koef Angka Harapan Hidup

20 30 40 50 60 70 C(0-4) a -0.0909 -0.1211 -0.137 -0.1529 -0.1645 -0.1754 W(15-44) b 4.5907 4.1821 3.9298 3.7375 3.5556 3.3878 C(0-4) a 0.0547 0.0284 0.0129 -0.0059 -0.0182 -0.0309 W(15-49) b 4.768 4.3293 4.0617 3.8589 3.6628 3.4829 C(5-9) a -0.1162 -0.1311 -0.1436 -0.1574 -0.1675 -0.1779 W(20-49) b 5.2927 4.4881 4.094 3.8301 3.5967 3.3894 C(5-9) a 0.0245 0.0106 0.0021 -0.011 -0.0226 -0.0345 W(20-54) b 5.4711 4.6398 4.2262 3.948 3.7014 3.4821 1,05 ( ) ( ) 1,05 ( ) ( ) d d m f c c d d m f c c xP x dx xP x dx V P x dx P x dx + = +

(Lihat Lampiran 1)

Udan Vadalah rata-rata umur wanita dan anak, sehingga UV menyatakan rata-rata panjang satu generasi, yaitu UV =T+ ∆t

1, 05 ( ) ( ) ( ) d d rv m f c c k ru f h e P x dx P x dx X e P x dx − −   +       =

( ) 1, 05 ( ) ( ) ( ) d d m f c c r U V k f h P x dx P x dx e P x dx −   +       =

( ) 1,05 ( ) ( ) ( ) d d m f c c r T t k f h P x dx P x dx e P x dx +∆   +       =

0 =K R er t∆, dengan 1, 05 ( ) ( ) , ( ) d d m f c c k f h P x dx P x dx K P x dx   +       =

dan 0 NRR ' GRR R = =K , sehingga ' GRR r t * GRR r t X=K K e∆ = K e∆ ⋅

(13) Pengukuran fertilitas dengan menggunakan hubungan linier antara CWR dan GRR pada persamaan (13), dapat dituliskan sebagai fungsi linier GRR dari CWR, yaitu

,

GRR = a + b CWR

(14) dengan menggunakan CWR berdasarkan asumsi model penduduk stabil, Rele (1967) menghitung nilai koefisien adan b, yang dituliskan pada Tabel 1 di atas.

Dari Tabel 1 diperoleh nilai koefisien adan buntuk persamaan (14) memiliki nilai yang berbeda untuk masing-masing kelompok umur CWR dan AHH.

2. Metode Gunasekaran-Palmore

Metode Gunasekaran-Palmore merupakan metode untuk mengukur fertilitas dengan menggunakan data struktur umur penduduk wanita dan angka harapan hidup wanita waktu lahir ( 0)

f

e . Dalam metode ini, ukuran fertilitas dipengaruhi oleh sebaran umur penduduk. Data yang digunakan pada metode Gunasekaran-Palmore adalah data

distribusi umur penduduk wanita untuk mendapatkan nilai peubah CVAG, K3dan β2

yang mempengaruhi nilai peubah GRR dengan:

(i) CVAG (coefficient of variation of female age distribution) yaitu σ µ/ .

(5)

(iii) 4 2 4 3 . K β σ = +

(iv) K4 = kumulan ke-4.

Dimana kumulan ke-r dari peubah acak

( ) r r X=K X =K didefinisikan sebagai koefisien dari ! r t

r dalam deret Taylor dari logaritma asli fungsi pembangkit momen:

(

lnM t( )=lnE e( tX)

)

    dengan, Kumulan ke-1=E X( )=µ1=µ . Kumulan ke-2= 2 2 2 ( ) . E X−µ =µ =σ Kumulan ke-3= 3 3 ( ) . E X−µ =µ Kumulan ke-4= 4 4 4 4 ( ) 3 3 . E X−µ − σ =µ − σ (Bukti di Lampiran 2) dan

(

)

4 2 4 E X µ β σ − =

( )

4

( )

3 2

( )

2 4 4 4 6 3 , E X µE X µ E X µ σ − + − = dan

( )

3

( )

2 3 3 3 2 . K =E X − µE X + µ

Model regresi Gunasekaran-Palmore adalah

0 3 2 lnGRR =f e CVAG K( f, , ,β ) 0 ln( f) a b e = +

2 3 ln( ) ln( ) ln( ) c CVAG d β e K + + + [Palmore, 1978] Dengan menggunakan data fertilitas dari beberapa negara di dunia dari tahun 1965 sampai tahun 1975 seperti yang digunakan Palmore (1978), maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut

(

0

)

ln(GRR)=9.65566−0.37613045 lnef

+6.08957 ln

(

CVAG

)

−0.7403 ln

(

β2

)

0.56680627 ln K

(

3

)

(15)

(

)

exp ln( ) 2.05 * GRR GRR TFR GRR = =

dengan asumsi rasio jenis kelamin bayi laki-laki dan perempuan yang lahir adalah 1.05 dan 1.00.

3. Data Input Pengukuran Fertilitas Data yang digunakan untuk menghitung fertilitas adalah data hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2005 (www.datastatistik-indonesia.com) dan hasil

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 (BPS, 2007).

3.1 Penghitungan GRR dengan metode Rele

Dengan menggunakan data SUPAS 2005 yang terdapat pada Lampiran 3, dapat dihitung nilai CWR untuk kelompok umur anak dan wanita yang digunakan masing-masing yaitu 0-4 tahun dan 15-49 tahun, sedangkan angka harapan hidup ( )e0 tahun

2005 adalah 70.0 tahun. Dari data diperoleh, jumlah penduduk usia 0-4 tahun, yaitu P(0-4)= 19095 dan Jumlah penduduk wanita usia 15-49 tahun, yaitu P(15-49)= 59646. Maka,

P(0-4) 19095

CWR 0.320141

P(15-49) 59646

= = =

dan persamaan (14) menjadi

70.0 70.0 (0 4 /15 49)

GRR = a + b CWR − −

(16)

dengan mensubstitusi nilai a70,b70dan nilai

CWR pada persamaan (16), diperoleh

1.084118852

GRR = dan TFR = 2.05 *GRR 2.05 *1.084118852

= =2.222443647.

Sedangkan untuk data SDKI 2007 yang terdapat pada Lampiran 4, diperoleh jumlah penduduk usia 0-4 tahun, yaitu P(0-4)=16630 dan jumlah penduduk wanita usia 15-49 tahun, yaitu P(15-49)=43476. Maka,

P(0-4) 16630

CWR 0.380149042

P(15-49) 43476

= = =

dengan angka harapan hidup ( )e0 tahun 2007

adalah 70.4 tahun. Sehingga persamaan (14) menjadi 70.4 70.4 (0 4 /15 49) GRR = a + b CWR

(17) dengan 70.4 60 70 60 [70.4 60] * ( ) [70 60] -0.0182 + (1.04)*(-0.0309-(-0.0182)) -0.031408 a =a + −  aa −   = = dan 70.4 60 70 60 [70.4 60] * ( ) [70 60] 3.6628 + (1.04)*(3.4829-3.6628 ) 3.475704 b =b + −  bb −   = =

dengan mensubstitusi a70.4,b70.4dan nilai

CWR pada persamaan (17), diperoleh

-0.031408 + (3.475704)*(0.380149042)

GRR =

(6)

dan TFR = 2.05 *GRR =2.05 *1.289877547 2.64424897.

TFR = Hasil penghitungan TFR dengan menggunakan metode Rele untuk data SUPAS 2005 dan data SDKI 2007 masing-masing sebesar 2.22 dan 2.64, sedangkan TFR hasil penghitungan BPS untuk tahun 2005 dan tahun 2007 masing-masing sebesar 2.26 dan 2.6. Hal ini menunjukkan hasil penghitungan TFR dengan metode Rele tidak jauh berbeda

dengan hasil penghitungan TFR yang dilakukan BPS. Pada gambar 1, terlihat proporsi jumlah penduduk Indonesia tahun 2005 dan 2007 tidak jauh berbeda dan memiliki pola yang mirip, hal ini menunjukkan proporsi jumlah penduduk mendekati kondisi stabil sehingga metode Rele cukup sesuai digunakan pada data penduduk Indonesia untuk menghitung fertilitas.

Gambar 1 Proporsi jumlah penduduk

3.2 Penghitungan GRR dengan metode Gunasekaran-Palmore

Dengan menggunakan data SUPAS 2005 yang terdapat pada Lampiran 3, dan angka harapan hidup wanita tahun 2005 adalah 70.2 tahun, dapat diperoleh nilai

( ) 29.06350956 E X

µ= =

19.22594222

σ= ,CVAG=0.6615,β2=2.856,

dan K3=4370.33. Sedangkan untuk data

SDKI 2007 dengan angka harapan hidup wanita tahun 2007 adalah 72.4 tahun, diperoleh nilai µ=E X( )=30.1166 20.691 σ= ,CVAG=0.687, β2=3.008808516, dan K3=6023.305019

.

Dengan,

100 0 ( j) j ( j), i i i E X x f x = =

xi= +i 0.5,j=1, 2,3, 4

(

)

4 2 4 E X µ β σ − = , dan

( )

3

( )

2 3 3 3 2 . K =E X − µE X + µ Substitusikan nilai 0, f e CVAG ,K3, dan β2

untuk kedua data tersebut pada persamaan (15), diperoleh hasil sebagai berikut

Proses penghitungan TFR untuk data SUPAS 2005

(

)

(

)

(

)

ln(GRR)=9.65566−0.37613045 ln 70.2 +6.08957 ln 0.661514817 −0.7403 ln 2.856568304

(

)

0.56680627 ln 4370.330698 −

(

)

(

)

(

)

ln(GRR)=9.65566−0.37613045 4.251348311 +6.08957 -0.413222896 −0.7403 1.049621011

(

)

0.56680627 8.38259396 − ln(GRR)=0.011907445

(

)

exp 0.011907445 1.011978621 GRR= = 0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 P R O P O R S I UMUR SDKI 2007 SUPAS 2005

Gambar

Gambar 1 Proporsi jumlah penduduk

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran berupa student worksheet menggunakan problem

Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik selama pembelajaran. Teknik

Pokok masalah yang menjadi fokus dalam Pendapat BPK ini adalah pengelolaan atas penyelenggaraan Program JKN pada aspek kepesertaan, pelayanan, dan pendanaan belum dilakukan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan LRT mempunyai nilai diagnostik yang lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan SSS untuk diagnosis MH di RSUPMH Palembang

Metode diskografi digunakan untuk mendapatkan data dari karya komposisi musik maupun karawitan yang pernah ada, yang terkait dengan komposisi

Oleh sebab itu, untuk mewujudkan penyelenggaraan Pelayanan publik yang berkualitas bukan merupakan hal yang sederhana karena dibutuhkan dukungan baik dari aspek

Stochastic Production Frontier and Panel Data : Measuring Economic Efficiency on Wetland Rice Farm in West Java.. Stochastic Profit Frontier and Panel Data

Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet