• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM MATERI STATISTIKA SMP Rudi Widyaiswara LPMP Sulsel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM MATERI STATISTIKA SMP Rudi Widyaiswara LPMP Sulsel"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DALAM MATERI STATISTIKA SMP

Rudi

Widyaiswara LPMP Sulsel

[email protected]

Abstrak

Rumusan masalah yang dikaji dalam tulisan ini adalah (1) apa itu Model pembelajaran berbasis proyek (2) bagaimana menerapkan Model pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika dan (3) bagaimana sistem penilaian Model pembelajaran berbasis proyek. Melalui kajian literature dan analisis ilmiah terhadap model pembelajaran berbasis proyek diperoleh (1) model pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media, (2) Penerapan model pembelajaran pada materi statistika diawali dengan pemberian tugas proyek mengumpulkan data penumpang Makassar- Toraja selama bulan Agustus 2014 pada perusahaan armada bus, data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk diagram. Selanjutnya melalui bimbingan guru peserta didik melaksanakan tahap perencanaan, penyusunan jadwal, pelaksanaan proyek, menguji hasil melalui presentasi dan diskusi dan diakhiri dengan refleksi siswa (3) Penilaian proyek pada model pembelajaran berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data, hingga presentasi dan diskusi kelas.

Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Model Pembelajaran berbasis proyek.

Abstract

The formulation of the problem discuss in this paper are: (1) what is the project-based learning model (2) how to implement project-based learning model in statistical material, and (3) how to assessment system of project-based learning model. Through the study of literature and scientific analysis of project-based learning model, it be can conclused, that (1) project-based learning model is a learning method that uses project/activity as a medium (2) The implementation of a statistical learning model begins by collection the passengers data from Makassar-Toraja during August 2014 at the buses fleet company. The data is processed and presented through diagram. Furthermore, student carry out planning, scheduling, project implementation, test results throught presentations and discussions, and reflection, (3) Project assessment of task which completed within certain period. The task is in form of investigation consist of planning, data collection, organizing, data processing, presentation, and class discussion.

(2)

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikud) Nomor 58 tahun 2014 Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok A wajib pada struktur kurikulum SMP/MTs. Karena itu dalam mewujudkan tujuan pendidikan sangat ditentukan oleh pelaksanaan pembelajaran matematika pada setiap satuan pendidikan menengah. Menurut Akbar dkk, pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru dalam membantu peserta didik memahami atau terampil matematika (Akbar dkk, 2011). Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika diartikan sebagai usaha guru dalam membantu peserta didik untuk memiliki standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan hasil wawancara dan analisa penulis di satuan pendidikan, khususnya SMP/MTs menemukan bahwa pada umumnya persepsi peserta didik terhadap pelajaran matematika dirasakan sukar, gersang, dan tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh Sujono bahwa banyak orang menyatakan bahwa matematika sulit, orang-orang yang tidak menyukai dan tidak dapat mengerjakan matematika itu mengatakan bahwa matematika itu manfaatnya hanya sedikit. Persepsi peserta didik dan masyarakat terhadap matematika sebagai mata pelajaran sulit dan kurang bermanfaat sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran matematika.

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika disatuan pendidikan adalah adanya kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam belajar matematika, yang mengakibatkan pengalaman pembelajaran yang diperoleh peserta didik tidak bisa bertahan lama, apalagi pengalaman tersebut diharapkan dapat digunakan dalam menghadapi problema kehidupan sehari-hari peserta didik. Kesulitan belajar tersebut mengakibatkan banyak peserta didik kurang mampu memahami materi selanjutnya sehingga prestasinya kurang baik jika menghadapi Ulangan harian maupun Ulangan Semester.

Penggunaan beberapa model dan pendekatan pembelajaran yang beragam dalam pembelajaran matematika terkadang tidak mampu menciptakan lingkungan belajar yang menarik, menyenangkan dan bermakna sehingga peserta didik tidak mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Salah satu Pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs dan beberapa satuan pendidikan yang lain adalah pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran matematika secara konvensional, guru kurang memperhatikan keterkaitan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan tim pengembang kurikulum 2013. Berdasarkan pengamatan penulis dalam memfasilitasi guru-guru pada pelatihan kurikulum 2013, sebagian besar guru masih kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran ini.

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah (1) apa itu model pembelajaran berbasis proyek (2) bagaimana menerapkannya dalam pembelajaran serta (3) bagaimana sistem penilaian model pembelajaran berbasis proyek

(3)

berdasarkan kurikulum 2013? Dalam tulisan ini penulis akan menyajikan penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi Statistika kelas VII SMP/MTs. PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Dibanyak negara maju, pembelajaran berbasis proyek telah banyak diterapkan. Meski demikian, dalam pelaksanaanya pembelajaran ini tidak selalu efektif. Dengan alasan itulah banyak praktisi pendidikan mengubah nama pembelajaran tersebut agar citra pembelajaran yang menekankan praktik-praktik kualitas unggul dan pendekatan baru ini tetap terjaga.

Di Australia model pembelajaran berbasis proyek di sebut dengan rich task. Di Ninestiles School Birmingham, Inggris disebut dengan reality-base learnig. Di Kent, Homewood School Inggris, pembelajaran ini disebut dengan total learning. Oleh Bellanca dalam Rajabi (2014), pembelajaran berbasis proyek ini disebut dengan pembelajaran yang diperkaya atau enriched learning.

Buku materi pelatihan guru kurikulum 2013 untuk Matematika SMP/MTs yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan dan kebudayaan (BPSDMPK dan PMP) tahun 2013 menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

Menurut Rajabi (2014) langkah-langkah umum pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut.

1. Timbulnya masalah dari para peserta didik. Dalam hal ini terkait dengan cara mengahadapi masalah, mendefinisikan masalah dan mengkatagorikannya.

2. Memunculkan sebuah proyek sebagai alternatif pemecahan masalah.

3. Pembentukan tim pembelajaran kolaboratif/kooperatif untuk menyelesaikan masalah.

4. Setelah kajian lebih lanjut dalam tim mereka, para peserta didik yang cepat belajar membantu rekannya yang lambat belajar sehingga tidak mengganggu kelangsungan proyek.

5. Mengerjakan serangkaian tugas berkelanjutan bagi semua anggota tim yang memungkinkan terciptanya hasil pemikiran peserta didik. Hasil pemikiran tersebut harus nyata, dapat dilihat dan dipublikasikan.

(4)

Berdasarkan materi pelatihan kurikulum 2013 mata pelajaran matematika SMP/MTs yang diterbitkan BPSDMPK dan PMP Kemendikbud, Sintaks pembelajaran matematika berbasis proyek adalah:

TAHAP PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN Penentuan

Per-tanyaan Men-dasar (Start With the

Essential Question).

Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi

pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik berdasarkan pengalaman

belajarnya yang bermuara pada penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mendesain

Perencanaan Proyek

(Design a Plan for the Project)

 Guru Mengorganisir peserta didik kedalam kelompok-kelompok yang heterogen (4-5) orang. Heterogen berdasarkan tingkat kognitif atau etnis  Guru memfasilitasi setiap kelompok

untuk menentukan ketua dan sekretaris secara demokratis, dan mendeskripsikan tugas masing-masing setiap anggota kelompok.

 Guru dan peserta didik membicarakan aturan main untuk disepakati bersama dalam proses penyelesaian proyek. Hal-hal yang disepakati: pemilihan aktivitas, waktu maksimal yang direncanakan, sansi yang dijatuhkan pada pelanggaran aturan main, tempat pelaksanaan proyek, hal-hal yang dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat diakses untuk

membantu penyelesaian proyek Menyusun Jadwal

(Create a Schedule)  Menyusun jadwal pelaksanaan projek, yaitu menyusun tahap-tahap

pelaksanaan projek dengan

mempertimbangkan kompleksitas langkah-langkah dan teknik

penyelesaian produk serta waktu yang ditentukan guru.

Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the

 Menyelesaikan projek dengan difasilitasi dan dipantau guru, yaitu mencari atau mengumpulkan data/material dan

(5)

Dalam pembahasan selanjutnya mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada materi statistika, penulis menggunakan sintaks atau langkah-langkah pembelajaran berdasarkan buku materi pembelajaran Matematika Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh BPSDMPK dan PMP Kemdikbud.

B. Penerapan Model pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Statistika

Langkah langkah Pembelajaran matematika berbasis proyek pada materi statistika dapat disusun dengan berdasarkan tahapan-tahapan pembelajaran yang memuat kegiatan-kegiatan pelaksanaan proyek dengan memperhatikan komponen-komponen dan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 berdasarkan lampiran Permendikbud No 58 tahun 2014.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Kurikulum SMP/MTs Lampiran 1 mengenai struktur kurikulum SMP/MTs, Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Keterampilan pada materi statistika kelas VII: Memahami teknik penyajian data dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. berdasarkan kompetensi dasar tersebut disusunlah indikator sebagai berikut:

Students and the

Progress of the Project) kemudian mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir  Guru memfasilitasi Peserta Didik dalam

membuat laporan, termasuk melaporkan proses berlangsungnya tugas projek serta menceriterakan hambatan dalam mengerjakan tugas projek sebagai bentuk refleksi kegiatan dalam pembelajaran

Menguji Hasil (Assess

the Outcome)  Mempresentasikan/mempublikasikan hasil projek, yaitu menyajikan produk

dalam bentuk presentasi, diskusi,

pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk

memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.

Mengevaluasi

Pengalaman(Evaluate

the Experience)

 guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

(6)

1. Mengidentifikasi jenis variabel dan mengenal hubungan dua variabel. 2. Menjelaskan teknik pengolahan data dalam bentuk tabel.

3. Menjelaskan teknik penyajian data dalam bentuk diagram batang 4. Menjelaskan teknik penyajian data dalam bentuk diagram Lingkaran. 5. Menjelaskan teknik penyajian data dalam bentuk diagram garis

Berdasarkan Lampiran 1 Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Kurikulum SMP/MTs, Kompetensi Dasar dari Kompetensi Inti Keterampilan pada materi statistika kelas VII yaitu: Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, maka disusun Indikator sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data melalui wawancara/angket/observasi. 2. Mengolah data yang telah dikumpulkan

3. Menyajikan data dalam bentuk table umum 4. Menyajikan table hasil pengolahan data 5. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis 6. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang 7. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkarang 8. Menginterpretasikan data hasil observasi.

Model pembelajaran berbasis proyek biasanya diterapkan pada pertemuan terakhir dari suatu materi pembelajaran. Pada pertemuan yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran diarahkan untuk menerapkan konsep atau pengetahuan yang sudah diperoleh pada pertemuan sebelumnya. Dalam kurikulum 2013, kita mengenal kompetensi dasar yang diturunkan dari kompetensi inti (KI) 3, yaitu pengetahuan sedangkan kompetensi dasar yang diturunkan dari kompetensi inti (KI) 4 yaitu Keterampilan. Model pembelajaran berbasis proyek biasanya digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diturunkan dari KI 4 yaitu keterampilan.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Kurikulum SMP/MTs Lampiran 1 mengenai silabus Mata pelajaran SMP/MTs jumlah jam pelajaran (JP) materi statistika kelas VII adalah 15 JP. Berdasarkan struktur kurikulum SMP/MTs jumlah Jam Pelajaran Matematika dalam satu minggu adalah 5 JP. Jika setiap minggu jumlah pertemuan dibagi menjadi 2 pertemuan masing-masing 2 JP dan 3 JP, maka jumlah pertemuan untuk materi statistika adalah 6 pertemuan. Berdasarkan hal tersebut pembelajaran materi statistika yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek yaitu pada pertemuan ke-5 dan ke-6.

Tujuan pembelajaran dari pertemuan 5 dan 6 adalah:

1. Melalui kerja proyek dalam kelompok peserta didik menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Melalui kerja proyek, peserta didik dapat menumbuhkan kerja sama, rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika yang terbentuk melalui pengalaman belajar

(7)

3. Melalui kerja proyek, peserta didik dapat mengumpulkan data penumpang salah satu perusahaan armada bus tujuan Makassar-Toraja dalam bulan Agustus 2014. 4. Melalui kerja proyek, peserta didik dapat mengolah data hasil observasi, dengan

mencari mean, modus, nilai maksimum dan minimum.

5. Melalui kerja proyek, peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk diagram batang.

6. Melalui proyek, peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

7. Melalui kerja proyek, peserta didik dapat menginterpretasi data.

Contoh penerapan yang akan diuraikan berupa Langkah-langkah pembelajaran matematika pada materi statistika kelas VII SMP menggunakan pembelajaran berbasis proyek (pertemuan 5 dan 6) adalah sebagai berikut:

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar

1. Guru mengajukan pertanyaan awal yang mempu membuka pikiran awal

peserta didik misalnya:

(i) Berapakah kira-kira rata-rata jumlah penumpang setiap harinya?

(ii) Kapan Jumlah penumpang paling banyak? (iii)Kapan jumlah penumpang paling sedikit?

2. Guru menyampaikan jenis proyek yang akan dibuat adalah mengumpulkan

data, mengolah data, dan menyajikan data penumpang pada Perusaahaan Armada Bus tujuan Makassar-Toraja pada bulan Agustus 2014.

b. Mendesain Perencanaan Proyek

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap ini adalah:

1. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok kerja, kemudian masing-masing kelompok akan mengamati 1 perusahaan armada bus Makassar-Toraja. 2. Guru memberi deadline waktu penyelesaian proyek.

3. Guru mengorganisasi tugas proyek yang harus diselesaikan peserta didik secara berkelompok:

4. Setiap kelompok akan mengunjungi perwakilan perusahaan armada sesuai dengan yang ditugaskan.

5. Setiap kelompok mendiskusikan deskripsi kegiatan pada tahap pengumpulan data berupa: daftar penumpang selama bulan Agustus 2014 melalui angket/observasi/wawancara dengan petugas perusahaan armada.

Nama Kelompok Armada yang diobservasi 1 Bintang Prima 2 Bintang Timur 3 Kharisma 4 Litha 5 Piposs

(8)

6. Setiap kelompok mendiskusikan tentang data apa saja yang perlu mereka tanyakan pada saat pengumpulan data dan menuliskan pada lembar kerja, untuk membantu peserta didik mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan.

7. Setiap kelompok mendiskusikan desain dan rencana proyek dan menuangkannya dalam lembar kerja proyek. Tidak masalah lembar kerja proyek setiap kelompok berbeda

8. Jika peserta kesulitan menyusun lembar kerja proyek, maka guru menyiapkan alternative lembar kerja proyek.

9. Untuk proyek yang sifatnya lebih kompleks dan lebih besar, perencanaan proyek bisa dituangkan dalam bentuk proposal proyek.

c. Menyusun Jadwal

Langkah-langkah pembelajaran pada fase menyusun jadwal:

1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyusun jadwal proyek 2. Setiap kelompok mendiskusikan Jadwal Proyek

3. Setiap kelompok menuangkan hasil diskusi ke dalam format/table jadwal proyek, sehingga memungkinkan setiap kelompok memiliki format yang berbeda.

4. Guru memberi bimbingan peserta didik dalam menyusun jadwal proyek, sehingga meskipun setiap kelompok memiliki format jadwal berbeda tetapi substansinya sama untuk menyelesaikan tugas proyek.

5. Jika peserta kesulitan menyusun jadwal, maka guru menyiapkan alternatif lembaran/format Jadwal proyek.

Pada akhir kegiatan pembelajaran pertemuan 4, guru harus mengecek kesiapan peserta didik dalam melaksanakan tugas proyek. Kesiapan pelaksanaan proyek tersebut, terkait dengan aturan main, distribusi penugasan, jadwal, lembar kerja, alat dan bahan yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas proyek.

Pada tahap memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, pembelajaran dilakukan di luar jam pelajaran. Tahap ini berlangsung selama seminggu hingga masuk pada pertemuan ke 6.

d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap memonitor peserta didik dan kemajuan proyek adalah:

1. Guru mengawasi kerja proyek setiap kelompok dengan melihat kekompakan kerja tiap kelompok.

2. Guru mengarahkan setiap kelompok untuk selalu bekerjasama dan kompak. 3. Guru memantau penyelesaian proyek setiap saat, dan menyesuaikan dengan

jadwal, jika ada kegiatan yang belum terlaksana sesuai jadwal , maka guru membimbing mereka untuk menyelesaikannya.

4. Guru menyiapkan instrument dan rubric penilaian yang akan dijadikan acuan dalam melakukan penilaian autentik

(9)

5. Selama peserta didik menyelesaikan tugas proyek, guru mengamati sambil melakukan penilaian Autentik menggunakan instrument dan rubric yang sudah digunakan sebelumnya.

6. Guru memfasilitasi peserta didik dalam membuat laporan, termasuk melaporkan proses berlangsungnya tugas proyek serta menceriterakan hambatan dalam mengerjakan tugas proyek sebagai bahan umtuk refleksi kegiatan pada akhir pembelajaran.

7. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyiapkan materi presentasi, yang akan disajikan pada pertemuan ke 6.

Tahap selanjutnya menguji hasil, dilaksanakan pada pertemuan ke 6. e. Menguji hasil

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap menguji hasil adalah:

1. Guru memfasilitasi setiap kelompok mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan produk dalam bentuk presentasi, diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet).

2. Guru memfasilitasi kelompok lain untuk memberi tanggapan.

3. Guru memberi penguatan terhadap hasil sajian masing-masing kelompok. 4. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk memperbaiki tugas berdasarkan

masukan dan hasil diskusi kelas. f. Mengevaluasi Pengalaman

Langkah-langkah pembelajaran pada tahap mengevaluasi pengalaman adalah: 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menulis pengalaman masing-masing

selama menjalankan tugas proyek.

2. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyampaikan hasil pengalaman masing-masing di depan kelas.

3. Guru memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesimpulan dari pembelajaran statistika melalui model pembelajaran berbasis proyek.

4. Guru memberi penguatan terhadap materi statistika secara keseluruhan. C. Sistem Penilaian Model Pembelajaran berbasis Proyek

Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik selama pembelajaran. Teknik penilaian yang sering digunakan pada model pembelajaran berbasis proyek yaitu penilaian proyek. Meskipun demikian penilaian yang digunakan tidak hanya menggunakan teknik penilaian proyek, karena seorang guru juga harus menilai aspek sikap dan pengetahuan. Dalam tulisan ini penulis hanya akan menjelaskan mengenai teknik penilaian keterampilan menggunakan penilaian proyek.

(10)

Berdasarkan Permendikbud nomor 104 tentang penilaian kurikulum 2013, penilaian proyek merupakan salah satu bentuk penilaian kompetensi keterampilan. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Penilaian proyek pada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Berdasarkan materi pelatihan kurikulum 2013 yang diterbitkan BPSDMPK dan PMP kemdikbud, penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

Sebenarnya penilaian proyek ini bukan hanya menilai aspek keterampilan, namun karena secara teknis lebih dominan kepada keterampilan, jadi penilaian ini dimasukkan ke dalam kategori penilaian autentik keterampilan. Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

Penilaian proyek sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Penilaian proyek membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi peserta didik. Kemampuan berpikir tinggi yang dimaksud adalah berpikir kritis, pemecahan masalah, serta berpikir kreatif. Penilaian proyek ditempuh dengan menggunakan instrumen yang berupa rubrik.

Berikut ini akan disajikan contoh instrument penilaian dan rubric penilaian menggunakan teknik penilaian proyek pada pembelajaran matematika materi statistika :

(11)

Contoh Instrumen Penilaian proyek

NO Nama Siswa

ASPEK PENILAIAN

KET Perencanaan Persiapan Pengolahan

data Penyajian data Laporan Presentasi

1 Amir Diberi Nilai 1

atau 2 atau 3 atau 4 berdasarkan kriteria yang diatur dalam rubric penilaian 2 Ainun 3 Rahma tia 4 Imran

Contoh rubric penilaian proyek berdasarkan format/instrument di atas:

Aspek Skor dan Kriteria

1 2 3 4 Perencanaan Jika memuat

tujuan, topik, Jika memuat tujuan, topik, dan target dan tempat pengambilan data memuat tujuan, topik, target, tempat pengambilan data, deadline waktu, jadwal, responden, deskripsi kegiatan proyek memuat tujuan, topik, target, tempat pengambilan data, deadline waktu, jadwal, responden, deskripsi kegiatan proyek, rencana anggaran, pembagian tugas

Persiapan Jika tersedia

distribusi tugas Jika tersedia alat dan bahan, distribusi tugas JIka tersedia time schedule proyek, alat dan bahan, distribusi tugas Jika tersedia Lembar kerja Proyek, time schedule proyek, alat dan bahan, distribusi tugas Pengumpulan

data Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktur, Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktur, Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktur, Jika data diperoleh lengkap, terstruktur, dan sesuai tujuan

(12)

dan tidak sesuai tujuan dan kurang sesuai tujuan dan kurang sesuai tujuan Pengolahan dan Penyajian Data Pengolahan data berdasarkan data yang dikumpulkan Pengolahan data berdasarkan data yang dikumpulkan, olah datanya lengkap Pengolahan data berdasarkan data yang dikumpulkan, olah datanya lengkap, data disajikan secara tepat Pengolahan data berdasarkan data yang dikumpulkan, olah datanya lengkap, data disajikan secara tepat, cara penyajian rapi dan menarik Laporan Jika pembahasan data tidak sesuai tujuan proyek dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan proyek, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan proyek, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan

Presentasi JIka sesuai

dengan tujuan proyek , JIka sesuai dengan tujuan proyek , sesuai dengan laporan, JIka sesuai dengan tujuan proyek , sesuai dengan laporan, bahan presentasi menarik, JIka sesuai dengan tujuan proyek , sesuai dengan laporan, bahan presentasi menarik, cara penyajian komunikatif, PENUTUP

1. Model pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media,

2. Penerapan model pembelajaran pada materi statistika diawali dengan pemberian tugas proyek mengumpulkan data penumpang Makassar- Toraja selama bulan Agustus 2014 pada perusahaan armada bus, data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk diagram. Selanjutnya melalui bimbingan guru peserta didik melaksanakan tahap perencanaan, penyusunan jadwal, pelaksanaan proyek, menguji hasil melalui presentasi dan diskusi dan diakhiri dengan refleksi siswa

(13)

3. Penilaian proyek pada model pembelajaran berbasis proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data, hingga presentasi dan diskusi kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sutawidjaja dan Jarnawi Afgani. 2011. Pembelajaran Matematika. Jakarta. Universitas Terbuka.

Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 . BPSDMPK dan PMP: Jakarta

Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014, Implementasi Kurikulum, Lampiran IV. Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta

Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs Lampiran 1 mengenai struktur kurikulum SMP/MTs : Jakarta

Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMP/MTs Lampiran 2 mengenai silabus SMP/MTs : Jakarta

Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Kurikulum 2013: Jakarta Rajabi, Muhammad, 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Instalasi Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi;

Menurut Landa (2010) iklan merupakan komunikasi visual yang mengatasnamakan sebuah instansi atau pihak untuk menyampaikan suatu informasi yang spesifik yang ditujukan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Terapi Rendam

Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa dari setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam budidaya tambak polikultur udang windu dan bandeng di Desa Simpang

Interest in learning is very supportive and influencing the implementation process of teaching and learning in schools which ultimately lead to the achievement of

Aromaterapi mempunyai banyak manfaat salah satunya dapat menumbuhkan perasaan yang tenang pada jasmani, pikiran dan rohani (soothing the.. physical, mind and spiritual),

285 yang mengandung unsur hara dalam pori-porinya sehingga frekuensi pemupukan dapat dikurangi, daya serap air tinggi, mengandung unsur hara dari alam yang diperlukan

17 Menerapkan tata laksana perikanan yang bertang-gungjawab 80 18 Menerapkan penanganan dan penyimpanan hasil tangkap 80 19 Melakukan penangkapan ikan dengan berbagai alat 80 20