• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran - Bab II Aquita Aksa Nansparda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran - Bab II Aquita Aksa Nansparda"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Media Pembelajaran

Kata Media berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari medium

secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media juga diartikan

sebagai alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan pesan informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver) (Priadi dan Kartini, 2004)

Media pembelajaran berbeda dengan alat pelajaran atau peraga.

Alat pelajaran merupakan perangkat keras (hardware) yang dipakai untuk menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Alat peraga pada

hakekatnya hanya alat yang berfungsi untuk memvisualisasikan konsep

tertentu saja. Penggunaan alat ini seratus persen ditangan guru. Media

merupakan paduan dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penggunaannya tidak tergantung pada kehadiran guru.

Media pembelajaran berfungsi untuk membangkitkan motivasi

belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan stimulus

belajar, mengaktifkan respon siswa, dan menggalakkan latihan yang serasi

(setiawan, 2008). Sedangkan menurut McKnown dalam Setiawan (2008),

(2)

1. Mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis menjadi

pengajaran yang mementingkan kebutuhan siswa.

2. Membangkitkan motivasi belajar.

3. Memberikan kejelasan.

4. Memberikan rangsangan.

Dari beberapa refrensi yang telah disebutkan, maka dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah paduan dari perangkat

keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang di dalamnya berisi materi pelajaran guna menunjang proses belajar mengajar pada institusi

pendidikan.

B.Multimedia

Multimedia dapat diartikan sebagai ”lebih dari satu media”.

Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan

gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih

jenis media ditekankan kepada kendali komputer sebagai penggerak

keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian arti multimedia yang

umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi grafik,

teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu

kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi

(3)

Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa

jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan

fungsi utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan

pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer,

video kamera, video cassette recorder (VCR), overhead projector, CD Player, compact disc. Kesemua peralatan ini haruslah kompak dan bekerjasama dalam menyampaikan informasi kepada pemakainya.

Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk

dokumen yang hidup, dapat dilihat di layar monitor, atau ketika

diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Multimedia

bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,

menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti

karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan

untuk menyerap informasi tersebut.

Kemampuan teknologi elektronika makin besar. Bentuk informasi

grafis, video, animasi, suara, dan lain-lain dengan mudah dapat dihasilkan dengan mutu yang cukup baik. Misalnya video kamera berfungsi merekam

video yang diinginkan untuk kemudian ditransfer dan digabungkan dengan

animasi, grafik dan teks yang dihasilkan komputer.

(4)

web yang lain melalui penekanan sebuah tombol navigasi, pengisian

form.Desainer web membuat movie non-linear dengan membuat tombol navigasi,animasi logo, animasi bentuk, dengan sinkronisasi suara. Untuk

movie linear pada prinsipnya sama dengan movie non-linear, akan tetapi dalam movie ini tidak ada penggabungan seperti pada movie non-linear

hanya animasi-animasi biasa.

C.Tajwid

Tajwid menurut bahasa berasal dari kata

ﺍﺪﻳﻮﺠﺗ

-

ﺩّﻮﺠﻳ

-

ﺩّﻮﺟ

yang

berarti bagus atau membaguskan. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti

mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang

dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari

bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang

terdapat dalam kitab suci al-Qur’an maupun bukan.

Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah

makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’

(5)

Inilah yang dimaksud dengan membaca al-Qur’an dengan tartil

sebagaimana firman-Nya : (4 : ﻞّﻣﺰﻤﻟﺍ) ﻼﻴﺗﺮﺗ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻞﺗﺭ ﻭ yang artinya :

“Bacalah al-Qur’an itu dengan tartil”. Sedangkan arti tartil menurut Ibn Katsir adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap al-Qur’an.

Ilmu Tajwid bertujuan untuk memberikan tuntunan bagaimana cara

pengucapan ayat yang tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara.

Pengetahuan tentang makhraj huruf memberikan tuntunan bagaimana cara

mengeluarkan huruf dari mulut dengan benar. Pengetahuan tentang sifat

huruf berguna dalam pengucapan huruf. Dalam ahkamul maddi wal qashr

berguna untuk mengetahui huruf yang harus dibaca panjang dan berapa

harakat panjang bacaannya. Ahkamul waqaf wal ibtida’ ialah cara untuk

mengetahui dimana harus berhenti dan dari mana dimulai apabila bacaan

akan dilanjutkan. (Edrizal, 2008)

Ilmu Tajwid tidak bisa dipisahkan keberadaanya dari Ilmu Qiraat.

Bahkan bisa dikatakan kelahiran ilmu Tajwid itu sendiri dilhami oleh Ilmu

Qiraat yang memang muncul lebih dulu keberagaman cara membaca

lafazh Al-Quran yang dipelajari dalam Ilmu Qiraat telah menjadi dasar

bagi munculnya kaidah-kaidah dalam Ilmu Tajwid.

Ilmu Qiraat adalah ilmu yang membahas bermacam-macam bacaan

(6)

penerimaannya dari Nabi SAW. Dalam ilmu ini, diungkapkan qiraat yang

sahih dan yang tidak sahih seraya menisbatkan setiap wajah bacaannya

kepada seorang Imam Qiraat (Abdurohim, 2003)

Macam Hukum Tajwid

1. Nun Sukun dan Tanwin

Nun Sukun adalah huruf

yang ditandai

seperti

ْﻥ

.

Tanwin adalah suara Nun Sukun (bukan nun

sukun tetapi bunyi suara nun sukun) yang terdapat di akhir kata benda. Ada lima Hukum Bacaan Nun sukun dan Tanwin, yaitu:

a. Idh-har Chalqi

Hukum bacaan Idh-har Chalqi adalah bila Nun Sukun atau

Tanwin bertemu dengan salah satu huruf-huruf Chalqi

(tenggorokan). Huruf Chalqi itu ialah Hamzah (

ء

), Haa` (

), `Ain

(

), Chaa` (

), Ghoin (

) dan Khoo’ (

). Huruf-huruf ini disebut

chalqi karena makhroj (tempat keluarnya suara huruf ) tersebut adlah kerongkongan.

Cara membaca Nun Sukun atau Tanwin yang demikian itu harus terang, jelas dan pendek, bunyi suara tetap jelas, tidak samar

(7)

b. Id-hom Bi-Ghunnah

Hukum bacaan Id-hom Bi-Ghunnah ialah bila Nun Sukun atau

Tanwin bertemu salah satu huruf Yaa (

), Nun (

), Miem (

) dan

Wawu (

)

Cara membaca Nun Sukun atau Tanwin itu dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau di tasydidkan dan

dengan mendengung.

c. Id-Ghom Bila Guhunnah

Hukum bacaan Id-Ghom Bila Guhunnah bila Nun Sukun atau

Tanwin berhadapan (

) dan (

)

.

Cara Membacanya meng-id-ghomkan Nun atau tanwin pada

Lam dan Ro` tetapi tanpa mendengung. d. Iqlab

Hukum bacaan disebut Iqlab apa bila Nun Sukun atau Tanwin

bertemu dengan huruf Ba` (

).

Cara membacanya dengan menyuarakan Nun Sukun atau

Tanwin menjadi suara Miem (

), dengan merapatkan dua bibir serta

mendengung.

e. Ikhfaa’

Hukum bacaan disebut Ikhfaa` yaitu jika Nun Sukun atau

(8)

Idghom Bighunnah, Idghom Bila Ghunah dan huruf Iqlab, yaitu huruf-huruf :

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

,

Cara membacanya adalah suara Nun maupun Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar antara idh-har dan Id-ghom.

2. Miem Sukun

Ada tiga hukum bacaan MiemSukun, yaitu: a. Idh-har Syafawi

Hukum bacaan disebut Idh-har Syafawi ialah apabila Miem

Suku (

ْﻡ

) berhadapan dengan salah satu huruf Hijaiyah selain Miem

(

) dan Baa` (

).

Mebacanya Miem disuarakan dengan terang dan jelas di bibir serta mulut tertutup, dan harus lebih diperjelas lagi.

b. Ikhfaa` Syafawi

Hukum bacaan disebut Ikhfaa` Syafawi ialah bila MiemSukun

(

ْﻡ

) bertemu dengan Baa` (

).

Cara membacanya harus disuarakan samar-samar di bibir dan

didengungkan.

c. Id-ghom Miemi

Hukum bacaan Id-ghom Miemi ialah bila Miem Sukun (

ْﻡ

)
(9)

Cara membacanya adalah sebagai menyuarakan Miem rangkap atau ditasydidkan.

3. Nun Tasydid dan Miem Tasydid

Yaitu apabila ada huruf Nun atau Miem berharakat Tasydid (,) yang sebelumnya tidak didahului oleh huruf Nun Sukun atau Tanwin, maka wajib dibaca Ghunah.

Hukum bacaan disebut Ghunah yaitu wajib dibaca mendengung. 4. Tiga Macam Idghom

Ada tiga macam Id-Hhom yang berbeda karena perbedaan

makhroj huruf dan sifatnya, yaitu: a. Id-ghom Mutamatsilain

Hukum bacaan disebut Id-ghom Mutamatsilain ialah apabila suat huruf bertemu sesamanya yang sama makhroj dan sama sifatnya, huruf yang pertama sukun dan huruf kedua berharokah.

Cara membacanya adalah dengan memasukan huruf pertama

pada huruf yang kedua atau dengan mentasydidkannya, yaitu dibaca

dengan tasydid. b. Id-ghom Mutajanisain

Hukum bacaan disebut Id-ghom Mutajanisain ialah bila ada suatu huruf yang sukun berhadapan dengan huruf yang berharokah,

(10)

Membacanya harus dengan memasukkan atau mengidghomkan

huruf pertama pada huruf kedua.

c. Id-ghom Mutaqoribain

Hukum bacaan disebut Id-ghom Mutaqoribain ialah dua huruf yang berhadap-hadapan itu hampir berdekatan makhroj dan sifatnya, pertama sukun dan yang kedua berharokah.

Membacanya harus diidghomkan atau ditasydidkan huruf

pertama pada huruf kedua.

5. Lam Ta’rif

Lam disebut Lam Ta`rif yaitu Alif dan Lam (

ﻝﺍ

) yang selalu

berada di awal kata benda sehingga perkataan tersebut menjadi

Ma’rifat.

Al (

ﻝﺍ

) ada yang dibaca terang dan jelas atau di-idh-harkannya

karena berhadapan dengan huruf-huruf tertentu. Dan ada pula Al (

ﻝﺍ

)

yang bunyinya dihilangkan atau tidak diucapkan melainkan

di-idhgomkan pada huruf berikutnya

a. Idh-har Qomariyah

Qomariyah dari kata asal Qomar artinya bulan. Hukum bacaan

disebut Idh-har Qomariyah bila Alif dan Lam (

ﻝﺍ

) bertemu dengan
(11)

b. Id-ghom Syamsiyah

Syamsiyah dari asal kata Syamsun artinya matahari. Hukum

bacaan disebut Id-ghom Syamsiyah bila Alif dan Lam (

ﻝﺍ

) Al bertemu

dengan huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf Qomariyah. Cara membacanya dengan dengan meng-idghomkan atau mentasydidkan

pada huruf syamsiya, sehingga (

ﻝﺍ

) tidak terbaca lagi meskipun

tulisannya tetap ada.

6. Tarqiq – Tafkhiem

Huruf Lam (

) dan huruf Ro` (

) ada yang dibaca tebal /Tafkhim

dan ada pula yang dibaca tipis/Tarqiq. Sedangkan Ro` (

) ada yang

boleh keduanya.

a. Lam Dibaca Tebal

yang terdapat lafadh Jalalah (

ُﷲ

) harus dibaca tebal atau

Tafkhim (dengan cara mengangkat semua lidah dan menekankannya ke langit-langit atas sambil menekankan suar yang cukup kuat),

dibaca tafkhim ini bila perkataan ALLAH itu di dahulikan huruf yang berharokah Fatchah atau berharokah Dlomah.

b. Lam Dibaca Tipis

1) Lam (

) dalam perkataan

ُﷲ

harus dibaca tipis jika didahului
(12)

2)

Lam (

) yang terdapat dalam semua perkataan Bahasa Arab

selai perkataan

ُﷲ

harus dibaca tipis.

c. Ro` Dibaca Tebal

1) Ro` berharokah fatchah atau fatchatain dan yang berharokah

dlommah atau dlommatain.

2) Ro` Sukun yang sebelumnya terdapat huruf yang berharokah

fatchah atau huruf yang berharokah dlommah

3) Ro` Sukun sedang huruf yang sebelumnya berharokah yang tidak asli dari asal perkataan Arab.

4) Ro` Sukun dan huruf sebelumnya berharokah Kasroh asli, tetapi sesudah Ro` berupa huruf Isti`la.

d. Ro` Dibaca Tipis

1) Ro` yang berharokah Kasroh dimanapun letaknya pada suatu perkataan, diawal, ditengah maupun diakhir perkataan, pada

kata kerja ataupun pada kata benda.

2) Ro` yang sebelumnya terdapat Yaa` Sukun

(13)

e. Ro` Dibaca Tipis atau Tebal

Huruf Ro` boleh dibaca tebal atau tipis bila Ro` itu Sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharokah Kasro dan huruf sesudahnya berupa huruf Isti`la.

7. Qolqolah

Qolqolah artinya goncangan atau pantulan suara dengan tiba-tiba sehingga terdengar suara membalik atau terdengar getaran suara.

Huruf-huruf qolqolah adalah: Qof (

), Tho` (

), Baa` (

), Jiem

(

) dan Dal (

) terkumpul dalam kalimat. Ada dua macam Qolqolah

yaitu:

a. Qolqolah Shughro

Qolqolah Shughro ialah bila salah sau huruf qolqolah itu berharokah sukun asli dalam kata-kata Bahasa Arab. Membacanya

harus bergoncang dan berbunyi membalik.

b. Qolqolah Kubro

(14)

8. Mad

Memanjangkan bacaan suar huruf dengan panjang satu Alif atau harokah, dua Alif atau empat Harokah dan tiga Alif atau enam harokah, ada beberapa macam

a. Mad Thobi`in

Mad artinya panjang, Thobi’ie artinya biasa. Hukum bacaan

disebut Mad Thobi’ie yaitu bila huruf yang dipanjangkan bunyi

suaranya berupa:

1) Huruf berharokah dlommah sesudahnya terdapat huruf Wawu

Sukun (

ْﻭ

)

2) Huruf berharokah kasroh sesudahnya terdapat huruf Yaa’ Sukun

(

ْﻱ

)

3) Huruf berharokah fatchah sesudahnya terdapat huruf Alif (

)

b. Mad Wajib Muttasil

Wajib artinya harus, Muttashil artinya bersambung. Hukum

bacaan disebut Mad Wajib Muttahil adalah apabila ada Mad

Thobi’ie bertemu dengan Hamzah (

ء

) di dalam satu kata.

Cara membacanya wajib dipanjangkan sampai dua setengah

(15)

c. Mad Jaiz Munfashil

Jaiz artinya boleh, Munfashil artinya terpisah. Hukum bacaan

disebut Mad Jaiz Munfahil yaitu apabila Mad Thobi’ie berhadapan

dengan Hamzah (

ء

) di lain perkataan.

Cara membacanya lebih baik dipanjangkan seperti

panjangnnya Mad Wajib Muttashil yaitu dua setengah alif atau lima

harokah, tetapi juga boleh dipanjangkan seperti panjang bacaan Mad

Thobi’ie artinya hanya satu alif panjangnnya.

d. Mad Lazim Mutsaqqol Kilmi

Lazim artinya pasti, Mutsaqqol artinya diberatkan dan Kilmi

dari asal kata Kalimah artinya kata. Hukum bacaan disebut Mad

Lazim Mutsaqool Kilmi adalah apabila Mad Thobi’ie berhadapan

dengan huruf yang bertasydid di dalam satu perkataan.

Membacanya harus dipanjangkan lebih dahulu baru

ditasydidkan, dan panjangnnya sampai enam harokah atau tiga Alif

atau tiga kali panjang Mad Thobi’ie, dengan tetap memperhatikan

huruf rangkap yang ditandai dengan tasydid sesudah Mad.

e. Mad Lazim Mukhoffaf Kilmi

Mukhoffaf artinya diringankan. Hukum bacaan disebut Mad

Lazim Mukhoffaf Kilmi ialah bila Mad Thobi’ie bertemu dengan

(16)

Membacanya dipanjangkan sampai tiga Alif atau enam

harokah atau seperti panjangnya Mad Lazim Mutsaqqol Kilmi.

f. Mad lein

Lein artinya lunak, Hukum bacaan Mad Lein yaitu bila ada

huruf Mad, baik yang berupa Wawu Sukun (

ْﻭ

) atau Ya’ Sukun

(

ْﻱ

), huruf yang sebelumnya berharokah fatchah.

Membacanya dengan lunak dan lemas serta tidak boleh

dipanjangkan.

g. Mad `’Aridl Lissukun

‘Aridl artinya tiba-tiba ada, Sukun artinya mati. Hukum bacaan

disebut Mad ‘Aridl Lissukun yaitu apabila ada Mad Thobi’ie atau

Mad Lein sesudahnya ada Waqof (tempat berhenti).

Membacanya ada tiga cara :

1) Dibaca panjang sampai tiga Alif, enam harokah atau sama

dengan panjang Mad Wajib Muttashil

2) Dibaca panjang sampai dua Alif, empat harokah atau dua kali

panjang mad thobi’ie.

3) Dibaca panjang satu Alif, dua harokah seprti Mad Thobi’ie

(17)

h. Mad Shilah Qoshiroh

Shilah artinya hubungan, Qoshiroh artinya pendek. Hukum

bacaan disebut Mad Shilah Qohiroh yaitu apabila ada Ha’ kata ganti

orang/benda ketiga berada sesudah huruf yang berharokah.

Cara membacanya dipanjangkan sampai satu Alif atau dua

harokah atau seperti panjang Mad Thobi’ie, demikian itu jika tidak

didahului huruf mati/sukun atau tidak dihubungkan dengan huruf

lain berikutnya. Ha’ Dlomir yang didahului huruf sukun atau

dihubungkan dengan huruf lain berikutnya, membacanya tidak boleh

dipanjangkan. Ha’ Dlomir dalam Fihi haus dibaca panjang.

i. Mad Shilah Thowilah

Thowilah artinya panjang, Hukum bacaan disebut Mad Shilah

Thowilah yaitu bila Mad Shilah Qoshiroh bertemu dengan Hamzah

(

ء

).

Cara membacanya seperti bacaan Mad Jaiz Munfashil, artinya

boleh dipanjangkan sampai dua setengah Alif atau satu Alif seperti

Mad Thobi’ie.

j. Mad ‘Idawl

‘Idawl artinya ganti tanwin, Tanwin diganti dengan Mad.

(18)

huruf akhir kata yang diwaqofkan atau disebut Mad pengganti

Tanwin sehingga tanwin tidak berbunyi lagi

Cara membacanya dipanjangkan satu alif seperti Mad

Thobi’ie.

k. Mad Badal

Badal artinya perubahan, hukum bacaan Mad Badal yaitu

apabila ada Hamzah (

ء

) bertemu dengan Mad yang berasal dari

Hamzah Sukun, kemudian hamzah ini diubah dan diganti dengan

Alif (

), Wawu (

), atau Ya’ (

).

Cara membacanya dipanjangkan satu Alif atau dua harokah

seperti Mad Thobi’ie.

l. Mad Lazim Charfi Mukhoffaf

Charfi dari asal kata Charef artinya huruf, hukum bacaan

disebut Mad Lazim Charfi Mukhoffaf ialah huruf-huruf Chaa’ (

),

Yaa’ (

), Tho’ (

), Ha’ (

) dan Ro’ (

). Huruf-huruf ini

terhimpun dalam perkataan.

Membacanya harus dipanjangkan satu Alif atau dua harokah

(19)

m. Mad Lazim Charfi Mutsaqqol

Hukum bacaan disebut Mad Lazim Chorfi Mutsaqqol ialah bila

permulaan surat berupa salah satu atau lebih dari huruf-huruf

berikut: Nun (

), Qof (

), Shod (

), ‘ain (

), Sien (

),

Lam (

), Kaf (

), dan Miem (

), terkumpul dalam kalimat dan

sesudah Mad terdapat suara huruf mati yang diidghomkan atau

ditasdyidkan.

Membacanya harus dipanjangkan seperti Mad Lazim yaitu tiga

Alif atau enam harokah.

n. Mad Lazim Musyabba’

Musyabba’ artinya dikenyangkan, hukum bacaan disebut Mad

Lazim Musyabba’ adalah seperti Mad Lazim Charfi Mutsaqool,

hanya saja sesudah Mad terdapat suara huruf mati yang tidak

diidghomkan atau ditasydidkan.

Membacanya harus dipanjangkan seperti Mad Lazim, yaitu

tiga Alif.

9. Waqof

Waqof adalah berhenti sejenak atau putus bunyi dan berganti nafas, tempatnya di akhir kata. Keadaan huruf ahir kata ketika hendak

(20)

a. Yang berakhiran huruf sukun, cara membacanya harus dibunyikan

mati dengan terang menurut bacaan yang semestinya.

b. Yang berakhiran huruf berharokah Fatchah, Dlommah atau

Dlommatain, dan Kasroh atau Kasrotain membacanya harus disukunkan lebih dahulu kemudian dibaca mati dengan terang

menurut bacaan masing-masing huruf.

c. Yang berakhiran Ta`marbuthoh (

) membacanya harus dengan

mengubah Ta`marbuthoh tersebut mendjai Ha` (

ْﺓ

) Sukun.

d. Yang berakhiran dengan huruf yang didahului huruf mati, dan

setelah mematikan huruf akhir maka terdapat dua huruf mati,

membacanya dibunyikan dengan menyuarakan setengah huruf yang

terakhir, dengan suar pendek.

e. Yang berakhiran huruf yang didahulukan huruf Mad atau Mae Lein. Membacanya dengan mematikan huruf terakhir dan dibaca panjang

seperti Mad `Ardl Lissukun.

(21)

D.Adobe Flash CS4 Professional

Adobe Flash merupakan program pembuat animasi yang diproduksi oleh perusahaan peranti lunak dari Amerika Serikat, yaitu Adobe System Incorporated. Program ini sangat andal dan populer di kalangan animator. Berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan untuk kemudahan

dalam pengolahan para penggunanya. Program aplikasi terbaru adalah

Adobe Flash CS4 (Creative Suite 4), yang merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya. Apabila pada versi sebelumnya fasilitas yang dimiliki

sudah sedemikian bagus untuk membuat animasi, dapat dibayangkan

fasilitas sekarang tentunya dapat memanjakan penggunanya untuk lebih

berkreasi menciptakan animasi yang mengagumkan (Andi, 2010).

Sebagai media tutorial, Adobe Flash CS 4 memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar, dan dapat

menumbuhkan sikap self learning (belajar mandiri). Adobe Flash CS 4 / Flash 10 merupakan perangkat lunak yang biasa dipakai untuk membuat gambar vektor dan animasi. Kelebihan dari produk unggulan Adobe

Sistem ini dapat mentranformasikan gambar 3 Dimensi dan Animasi

secara sempurna, lalu Flash 10 dapat mendukung akselerasi fungsi grafik

(22)

kreatifitas yang belum pernah ada sebelumnya, pengembang dapat

membuat eksperimen tipe yang sinematik. (2010, Tom Barclay, Senior Manager Marketing untuk Produk Flash Player). Dengan menggunakan

Adobe Flash CS4 Professional pengguna dapat membuat suatu informasi

untuk disampaikan kepada pihak lain secara interaktif. Berikut ini adalah

halaman kerja Adobe Flash CS4 Professional.

1. Menu Bar

Hampir semua aplikasi memiliki yang namanya MenuBar, menu bar adalah kumpulan dari menu-menu yang memiliki fungsinya masing-masing. menu-menu tersebut disusun berdasarkan

fungsi-fungsinya.

2. Timeline

Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya Garis Waktu.

ya, fungsinya adalah untuk mengatur waktu dari susunan

elemen/dokumen yang kita buat pada frame-framenya dalam satuan

waktu. misalkan 24 fps (frame per second), berarti setiap detik yang

dilalui akan menampilkan 24 frame. Semakin panjang frame dalam

layer, maka semakin lama animasi akan berjalan.

3. Toolbox

Kumpulan berbagai macam alat baik untuk mengolah objek,

(23)

4. Stage

Stage digunakan untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage pengguna dapat membuat gambar, teks, memberi warna dan lain-lain. Bila diibaratkan ruangan kerja, maka Stage adalah mejanya. jadi stage adalah area tempat kerja untuk mengolah objek yang akan kita buat.

5. Panel Action

Suatu panel tempat kita menuliskan skrip/coding actionscript.

Adobe Flash CS4 Professional memiliki beberapa panel penting, diantaranya Panel Prperties, panel Filters & Parameters, panel Actions, panel Libarary, Panel Color & Align, Panel Info dan Panel Transfrorm

6. Control Panel

Contron Panel adalah Kumpulan dari beberapa panel yang terdiri dari panel properties, library, hingga color.

E.Adobe Photoshop CS3

Adobe Photoshop, atau biasa disebut Photoshop, Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini

(24)

dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak

pengolah gambar, dan bersama Adobe Acrobat dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama Photoshop CS (Creative Suite), versi sembilan disebut Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3 , dan versi yang terakhir (kesebelas) adalah Adobe Photoshop CS5. Adobe Photoshop CS3 dapat kita bagi menjadi 5 bagian utama yaitu Menu

Bar, Option Bar, Tool Box, Kumpulan Pallete dan Kanvas Kerja. Kelima

bagian utama inilah nantinya yang akan sering kita pergunakan untuk

bekerja di lingkungan Photoshop.

1. Menu Bar

Disini saya mengambil contoh Layout Photoshop default dari

Adobe Photoshop CS3. Walaupun saat ini Adobe Systems Incorporated telah meluncurkan versi CS5 yang kaya akan fitur serta kemudahan dalam mengolah gambar digital akan tetapi versi CS3

masih tetap menjadi favorite untuk sebagian pengguna Adobe Photoshop alasan nya karna Adobe Photoshop CS3 dapat bekerja maksimal pada komputer atau laptop yang tidak memiliki spesifikasi

tinggi di dalam menu bar terdapat 9 menu utama yang di dalam menu

utama ini terdapat lagi sub-sub menu yang dikelompokkan

(25)

berurutan menu-menu utama dalam menu bar Adobe Photoshop CS3

adalah : File, Edit, Image, Layer, Select, Filter, View, Windows, dan Help.

a.File

berisi sub menu untuk membuka, menutup, menyimpan dan bahkan

export

b.Edit

Undo dan Redo adalah salah satu fungsi yang terdapat pada menu

ini

c.Image

fungsi untuk kebutuhan editing gambar terdapat pada menu ini

d.Layer

menu untuk memanagement layer di dalam kanvas kerja Photoshop

e.Select

berisi fungsi-fungsi untuk mengatur seleksi

f. Filter

kumpulan sub menu di dalamnya digunakan untuk menciptakan

efek-efek tertentu pada sebuah foto

g.View

Pengaturan kanvas kerja diatur pada menu view, baik itu zoom in,

(26)

h.Windows

dipergunakan untuk menampilkan atau menyembunyikan Pallete

dan komponen photoshop

i. Help

Dipergunakan untuk menampilkan bantuan penggunaan Adobe

Photoshop

2. Option Bar

Secara Default letak atau posisi dari option Bar terdapat tepat dibawah Menu Bar Photoshop, opsi-opsi dari option bar ini akan selalu berubah-ubah sesuai dengan tool apa yang sedang kita gunakan, semisal pada saat kita mengaktifkan brush tool maka opsi pada option bar akan berisi pengaturan diameter dan ketebalan brush, kemudian kita juga dapat mengatur blending mode untuk brush, terdapat pula

pilihan Opacity dan juga Flow, beda halnya saat kita mengaktifkan

Crop Tool, maka option bar akan berisi berapa lebar serta panjang

Crop yang akan kita lakukan, juga dapat pula kita input resolusi foto secara otomatis saat kita melakukan cropping.

3. Tool Box

Dalam bahasa yang sederhana Tool Box adalah sekumpulan alat-alat yang dipergunakan dalam mengolah gambar digital, dan

masing-masing alat ini memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda

(27)

photoshop cs3 default akan kita lihat sekumpulan alat-alat yang nantinya akan kita pergunakan untuk kebutuhan pengolahan gambar,

pada bagian atas dari tool box kita akan menemui kelompok alat yang dapat kita pergunakan untuk kebutuhan seleksi gambar, kemudian

bagian selanjutnya tepat dibawah kelompok seleksi terdapat alat yang

dapat kita pergunakan untuk melakukan cropping, lalu terdapat pula kumpulan alat untuk melakukan retouching, painting dan drawing, yang terakhir terdapat dibagian paling bawah dari tool box adalah alat-alat bantu yang menunjang kita dalam mengolah gambar.

4. Kumpulan Pallete Photoshop

Bilah sebelah kanan dari Layout Photoshop akan diisi oleh

Pallete-Pallete yang telah di kelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaan nya, secara default bilah sebelah kanan dari ruang kerja dari

Adobe Photoshop CS3 akan diisi oleh Pallete Navigator, Histogram

dan Info pada bilah kedua terdapat pallete Color, Swatches, dan Style. kemudian bilah paling bawah terdapat Pallete Layers, Channel dan

Paths. Tiap-tiap Pallete yang tampil dalam Layout Photoshop dapat kita sesuaikan ukuran dari pallete tersebut, dapat pula kita hilangkan seandainya pallete tersebut jarang kita pergunakan, atau bila suatu saat

kita perlukan kita pun dapat memunculkan nya kembali pada menu

(28)

5. Kanvas Kerja Photoshop

Di Area inilah tempat kita melakukan olah digital, semua

pengetahuan kita tentang tool photoshop akan dapat kita pergunakan pada kanvas kerja, pallete-pallete photoshop yang telah sebelumnya kita pelajari akan sangat berguna saat kita telah mulai melakukan edit

foto pada kanvas kerja, pallete layer akan selalu mejadi pendamping anda dalam bekerja di photoshop, begitupun dengan pallete history

yang akan membuat kemudahan dalam kita mengorganisir

langkah-langkah apa yang telah kita kerjakan pada kanvas kerja, untuk

melakukan edit foto dengan cepat, pallete action wajib dipelajari lebih dalam.

F.Adobe Audition

Adobe Audition merupakan suatu program yang digunakan untuk

merekam, mengedit suara dalam bentuk digital yang berbasis Windows.

Program ini dilengkapi dengan modul-modul efek suara, seperti Delay,

Echo, Pereduksi Noise/Hiss, Reverb, Pengatur Tempo, Pitch, Graphic Dan

Parametric Equalizer.

Adobe Audition memberikan fasilitas perekaman suara sampai

dengan 128 track hanya dengan satu sound card, hal ini akan memberikan

kemudahan bagi seorang sound editor untuk berekspresi lebih jauh. Edit

(29)

dalam bentuk format seperti .wma, .mp3, mp3pro, dll. Dalam arrangement

sebuah musik bisa dilakukan dengan menambahkan beberapa alat musik

dan dikoneksikan dengan line in atau michrophone dari soundcard. Contoh

lain dalam proses perekaman umumnya melalui beberapa tahap :

1. Take Voice

Tahapan ini berupa pengambilan suara-suara yang diperlukan

sesuai dengan kebutuhan script. Pengambilan suara bisa dilakukan

diluar (outdoor) studio atau di dalam studio (indoor). Untuk outdoor

take voice dilakukan dengan sebuah alat perekam seperti tape recorder

atau sejenisnya. Sedangkan untuk indoor dilakukan didalam studio

misalnya take voice oleh presenter. Kelebihan dari take voice indoor

akan dihasilkan kualitas suara yang lebih bagus karena bebas dari

suara-suara yang luar yang tidak perlu.

2. Loading + Editing

Tahap ini memasukan suara hasil take voice kedalam perangkat

editing. Dari perangkat ini suara akan diedit sesuai dengan kebutuhan,

seperti menghilangkan noise, atau mengequalize suara sebelum di

campur (mixing) dengan suara-suara lain.

3. Mixing

Tahap pencampuran suara-suara sesuai dengan suara yang

(30)

sound misalnya music, effect, smash dan lain sebagainya), level volume

suara dilakukan di tahap ini.

4. Transfering

Memindahkan suara hasil mixing ke media penyimpanan seperti

kaset, harddisk, dan lain sebagainya. Untuk semua tahapan diatas dapat

dilakukan dengan sebuah alat bantu Digital Sound Editor (DSE) yaitu

Adobe Audition yang bekerja di sebuah perangkat Personal Computer.

G.Penelitian Serupa

1. Aplikasi Tajwid Menggunakan Platform Android

Aplikasi serupa juga pernah dibuat oleh Suprianto (2013).

Aplikasi yang berjudul “Aplikasi Tajwid Menggunakan Platform

Android” penelitian ini adalah bagaimana dengan menggunakan

platform android dapat membuat aplikasi tajwid yang bersifat mudah dipahami, dipelajari, dan menarik dimana dengan aplikasi tersebut bisa

dengan mudah mempelajari tajwid.

2. Rancang Bangun Multimedia Pembelajaran Ilmu Tajwid Guna Peningkatan Pemahaman Cara Membaca Al-Qur’an

Aplikasi serupa juga pernah dibuat oleh Mustafidah dan

Nurhidayah (2010). Aplikasi yang berjudul “Rancang Bangun

Multimedia Pembeljaran Ilmu Tajwid Guna Peningkatan Pemahaman

(31)

yaitu Adobe Photoshop CS2 untuk mengolah gambar, Adobe After Effect 6.5 untuk membuat animasi transisi, dan Adobe Audition 1.5

untuk mengolah suara. Dijadikan satu menggunakan Macromedia Flash Professional 8, dan menggunakan CD dalam menjalankannya. Belum terdapat hukum Madd.

Aplikasi yang berjudul “Rancang Bangun Multimedia

Pembelajaran Ilmu Tajwid Guna Peningkatan Pemahaman Cara

Membaca Al-Qur’an” telah di gunakan di Taman Pendidikan Al Qur’an

Al Azhar desa Bancarkembang, Purwokerto.

3. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Tajwid Al Qur'an Dengan Visual Basic 6.0

Aplikasi serupa juga pernah dibuat oleh Krisnawati dan

Sulistyowati (2011). Aplikasi yang berjudulRancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Tajwid Al Qur'an Dengan Visual Basic 6.0” Melihat

luasnya pembahasan pada ilmu tajwid maka penulis memfokuskan pada

materi yang membahas tentang hukum nun sukun dan tanwin.

4. Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Tajwid Dengan Menggunakan Macromedia Proffesional Flash 8

Aplikasi serupa juga pernah dibuat oleh Anugerah (2011).

(32)

berisi tentang pembelajaran hukum tajwid, yang dilakukan secara

interaktif dengan teks, gambar, suara dan huruf arab berharokat. Dalam

proyek presentasi ini penulis menggunakan program aplikasi

Gambar

gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih
gambar vektor dan animasi. Kelebihan dari produk unggulan Adobe

Referensi

Dokumen terkait

Karbohidrat dalam pangan yang dipecah dengan cepat selama proses pencernaan memiliki indeks glikemik tinggi, sebaliknya pangan yang indeks glikemiknya rendah,

Metode FSKNN mempengaruhi hasil information retrival karena query yang dimasukkan diklasifikasikan terlebih dahulu dan kemudian dokumen yang memiliki label yang

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan jika evaluasi proses (process evaluation) pelaksanaan program student collaboration sudah berjalan sesuai dengan

Ada empat cara pencegahan secara umum yang harus dilakukan sebelum menjalankan hydrogen plant. 1) Selalu matikan sumber listik pada posisi off pada facility

Tujuan Film : Memberikan penjelasan mengenai pergudangan logistik kebencanaan Bahasa : Indonesia. Durasi : 5-7 Menit Deskripsi

Penggunaan media komunikasi pada downward communication secara tulisan untuk tujuan instruksi tugas, rasional, ideologi, informasi, dan balikan karena tidak memerlukan umpan

1.Tumor pada kaput pankreas : Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah, dan kepercayaan diri siswa dengan hasil