• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. intensitas penggunaan media sosial dengan prestasi akademik, serta menganalisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. intensitas penggunaan media sosial dengan prestasi akademik, serta menganalisis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kuantitatif hubungan antara

intensitas penggunaan media sosial dengan prestasi akademik, serta menganalisis

secara kuantitatif hubungan antara intensitas interaksi sosial dengan prestasi

akademik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, analisis penelitian menggunakan 2 tahapan

penelitian yaitu analisis pendahuluan dan analisis lanjutan. Analisis pendahuluan

dimaksudkan untuk mendeskripsikan kecenderungan sebaran data tinggi, sedang

maupun rendah sementara analisis lanjutan untuk dimaksudkan untuk menguji

hipotesis dengan menggunakan alat analisis korelasi dan dihitung dengan

menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product dan Service Solutions) 16,0 for windows.

4.1 Hasil Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mendeskripsikan kecenderungan

berdasarkan skala pengukuran sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi.

Alat analisis menggunakan statistik deskriptif, dan tendensi pusat.

4.1.1 Intensitas Penggunaaan Media Sosial

Hasil analisis deskriptif terhadap intensitas penggunaan media sosial disajikan

(2)

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Intensitas Penggunaan Media Sosial Dikalangan Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW

Distribusi frekuensi variabel intensitas penggunaan media sosial mempunyai median sebesar 28,56, modus sebesar 28,86, dan mean sebesar 29,66. Jawaban tertinggi

berkisar pada interval 28 – 30 dengan frekuensi sebanyak 24 mahasiswa dan

memperoleh prosentase sebanyak 44,4%, sedangkan jawaban terendah berada pada

interval 37 – 40 dengan frekuensi 0 mahasiswa dan prosentase 0%. Hasil analisis

tersebut menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial dikalangan

mahasiswa pada posisi rendah.

4.1.2 Intensitas Interaksi Sosial

Hasil analisis deskriptif terhadap intensitas interaksi sosial disajikan dalam tabel

4.2. Proses analisis selengkapnya disajikan pada lampiran 9.

Interval Kategori xi fi % fixi x Mo Md 25 - 27 Sangat rendah 26 11 20,4 289 29,66 28,86 28,56 28 - 30 Rendah 29 24 44,4 696 31 - 33 Sedang 32 15 27,8 480 34 - 36 Tinggi 35 4 7,4 140 37- 40 Sangat tinggi 38 0 0 0 54 100 1602

(3)

Hasil analisis disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Intensitas Interaksi Sosial

Berdasarkan tabel tersebut, dijelaskan bahwa distribusi frekuensi variabel

intensitas interaksi sosial mempunyai median sebesar 26,21, modus sebesar 25,77,

dan mean sebesar 27,85. Jawaban tertinggi berkisar pada interval 23,4– 27,0 dengan

frekuensi sebanyak 21 mahasiswa dan memperoleh prosentase sebanyak 38,9%,

sedangkan jawaban terendah berada pada interval 16,0 – 19,6 dengan frekuensi 1

mahasiswa dan prosentase 1,8%. Berdasarkan hasil data tersebut, maka

kecenderungan intensitas penggunaan media sosial mahasiswa berada pada posisi

sedang - tinggi.

4.1.3 Prestasi Akademik

Hasil analisis deskriptif terhadap prestasi akademik mahasiswa disajikan dalam

tabel 4.3. Proses analisis selengkapnya disajikan pada lampiran 10.

Interval Kategori xi fi % fixi x Mo Md 16,0 – 19,6 Sangat rendah 17,8 1 1,8 1,8 27,85 25,77 26,21 19,7 – 23,3 Rendah 21,5 9 16,7 150,3 23,4 – 27,0 Sedang 25,2 21 38,9 816.9 27,1 – 30,7 Tinggi 28,9 15 27,8 417 30,8 – 34,4 Sangat tinggi 32,6 8 14,8 118,4 54 100 1504,4

(4)

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Prestasi Akademik

Interval kategori xi fi % fixi x Mo Md 2,50 - 2,69 Sangat rendah 2,59 3 5,6 7,78 3,07 3,03 3,02 2,70 - 2,89 Rendah 2,79 9 16,7 25,15 2,90 - 3,09 Sedang 2,99 24 42,6 68,88 3,10 - 3,29 Tinggi 3,19 14 25,9 44.73 3,30 - 3,49 Sangat tinggi 3,39 5 9,2 16,97 54 100 166,25

Berdasarkan pada tabel tersebut, dijelaskan bahwa distribusi frekuensi variabel

prestasi akademik mahasiswa mempunyai median sebesar 3,07, modus sebesar 3,03,

dan mean sebesar 3,07. Nilai tertinggi berkisar pada interval 2,90 – 3,09 dengan

frekuensi sebanyak 23 mahasiswa dan memperoleh prosentase sebanyak 42,6%,

sedangkan jawaban terendah berada pada interval 2,50 – 2,69 dengan frekuensi 3

mahasiswa dan prosentase 5,6%. Berdasarkan hasil data tersebut, maka

kecenderungan prestasi akademik mahasiswa berada pada posisi sedang.

4.2 Hasil Analisis Lanjutan

Analisis lanjutan dilakukan dengan cara menganalisis hubungan antara intensitas

penggunaan media sosial dengan prestasi akademik dan hubungan intensitas interaksi

(5)

4.2.1 Hasil Analisis Korelasi

4.2.1.1 Korelasi Antara Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Prestasi Akademik

Hasil perhitungan menggunakan analisis product moment terlampir pada lampiran 11, menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara intensitas penggunaan

media sosial dengan prestasi akademik (⍴x1y) sebesar 0,419 pada kategori sedang. Tabel hasil uji korelasi variabel intensitas penggunaan media sosial dengan prestasi

akademik menunjukkan signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan ada

signifikansi hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan prestasi

akademik, karena α < 0,05 (0,001 < 0,05).

4.2.1.2 Korelasi Antara Intensitas Interaksi Sosial dengan Prestasi Akademik Hasil perhitungan menggunakan analisis korelasi product moment pada lampiran 11, menunjukkan bahwa analisis korelasi antara intensitas interaksi sosial dengan

prestasi akademik (rx2y) sebesar 0,396 pada kategori lemah. Tabel hasil uji korelasi

variabel intensitas interaksi sosial dengan prestasi akademik menunjukkan

signifikansi sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa ada signifikansi hubungan

antara intensitas interaksi sosial dengan prestasi akademik, karena α < 0,05 (0,002 <

(6)

4.2.2 Hasil Uji Hipotesis Uji Hipotesis

Hipotesis kerja 1 :

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media

sosial dengan prestasi akademik.

Hipotesis statistik:

H0 : ρx1y= 0

H1 : ρx1y > 0

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ρx1y sebesar 0,419, hal ini berarti menerima H1 yang menyatakan ada hubungan antara intensitas penggunaan media

sosial dengan prestasi akademik, dan menolak H0 pada korelasi sedang. Koefisien

korelasi mempunyai tanda positif (+) sehingga berarti semakin intens penggunaan

media sosial semakin tinggi prestasi akademik mahasiswa. Sementara itu angka

koefisien signifikansi sebesar α = 0,001 < 0,05 (signifikan). Hal tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan

prestasi akademik.

Hipotesis kerja 2

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas interaksi sosial

dengan prestasi akademik

Hipotesis statistik:

H0 : ρx2y= 0

(7)

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ρx2y sebesar 0,419, hal ini berarti menerima H1 yang menyatakan ada hubungan antara intensitas interaksi sosial dengan prestasi

akademik, dan menolak H0 (pada korelasi lemah). Koefisien korelasi mempunyai

tanda positif (+) sehingga berarti semakin intens interaksi sosial semakin tinggi

prestasi akademik mahasiswa. Sementara itu angka koefisien signifikansi sebesar α =

0,002 < 0,05 (signifikan). Hal tersebut berarti ada hubungan positif dan signifikan

antara intensitas interaksi sosial dengan prestasi akademik.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Prestasi Akademik

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Hasil analisis menunjukkan

ada hubungan pada kategori sedang antara intensitas penggunaan media sosial dengan

interaksi sosial, dengan signifikansi α < 0,05 (0,001 < 0,05). Hasil ini menunjukkan

bahwa ada hubungan yang positif antara intensitas penggunaan media sosial dengan

prestasi akademik. Hal ini berarti semakin intens penggunaan media sosial mahasiswa

maka semakin tinggi prestasi akademik.

Hal ini menunjukkan bahwa media sosial mempunyai peran penting bagi prestasi

akademik. Pentingnya media sosial dalam prestasi akademik sebagai sarana belajar

didukung oleh pendapat Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI (2014:33)

yang menyatakan bahwa salah satu fungsi dari media sosial adalah sebagai sarana

belajar, mendengarkan, dan menyampaikan. Berbagai aplikasi media sosial dapat

(8)

dalamnya. Pada aspek lain, media sosial juga menjadi sarana untuk menyampaikan

berbagai kepada pihak lain. Media sosial menghubungkan peserta didik di dunia

maya untuk dapat saling berinteraksi dan bekerjasama seperti pada saat mereka

melaksanakan kegiatan belajar didunia nyata untuk berkomunikasi, berbagi informasi

global tanpa batas waktu dan tempat. Melalui aplikasi yang ada pada media sosial,

mahasiswa dapat saling bertukar informasi, serta mengunggah maupun mengunduh

file kepada maupun dari pengguna lainnya di dunia maya. Selain itu, keberadaan

media sosial mengubah cara mahasiswa dalam memperoleh sumber referensi.

Biasanya mahasiswa hanya mencari sumber referensi yang ada dalam buku

pembelajaran, namun munculnya media sosial membantu mereka untuk memperoleh

referensi secara lebih cepat.

Berdasarkan deskripsi data rata-rata mahasiswa memiliki skor intensitas

penggunaan media sosial pada kategori rendah. Intensitas penggunaan media sosial

dikalangan mahasiswa sebagai sarana belajar belum maksimal. Hal ini berarti

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW masih mempunyai kesadaran yang

rendah untuk memanfaatkan aplikasi media sosial yang mempunyai berbagai

kelebihan.

Hubungan Intensitas Interaksi Sosial dengan Prestasi Akademik Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada

hubungan antara intensitas interaksi sosial dengan prestasi akademik pada kategori

lemah, dengan signifikansi α < 0,05 (0,002 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa ada

(9)

ini berarti semakin intens interaksi sosial mahasiswa maka semakin tinggi prestasi

akademik.

Interaksi sosial mempunyai peran penting bagi prestasi akademik. Tanpa adanya

interaksi sosial dengan mahasiswa lain, mahasiswa tidak akan mampu mencapai suatu

tujuan yakni prestasi akademik yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kimball

Young dan Raymond ( dalam Soekanto, 2014;54) yang menyatakan bahwa interaksi

sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial,

tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial tidak akan dapat terjadi

jika seseorang tidak berhubungan secara langsung dengan sesuatu yang tidak

berpengaruh dengan dirinya. Tanpa adanya hubungan sosial maka suatu tujuan yang

dikehendaki tidak akan tercapai.

Berdasarkan deskripsi data rata-rata mahasiswa memiliki skor intensitas interaksi

sosial pada kategori sedang. Hal ini berarti Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam

19 Daftar Pertanyaan Aspek Manajemen yang di Nilai Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.14/Per/M.KUKM/XII Tahun 2009. 20

Mendeskripsi gambaran potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan dan diberdayakankan melalui musik kolintang, sebagai suatu ide ataupun konsep penghijauan kampus yang

Alhamdulillahirobbilalamin, penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini dengan judul

Nilai-nilai karakter bangsa itu berkaitan erat dengan hajat hidup dan kehidupan manusia Indonesia yang tidak hanya mengejar kepentingan diri sendiri, tetapi juga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang memperoleh tes kecepatan (speed test) dengan yang

Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah saw sering menjalankan ibadah puasa pada hari senin kamis. Beliau selalu menunggu kehadiran hari senin dan kamis

Dan setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokonya mohon keringanan hukuman atau dihukum seringan-ringannya, maka hakim memutus