• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LADA (Piper ningrum L) Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN LADA (Piper ningrum L) Oleh"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS

BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN LADA (

Piper ningrum L)

Oleh

SABIR NIM. 070500114

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS

BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN

TANAMAN LADA (

Piper ningrum L)

Oleh SABIR NIM.070500114

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : APLIKASI PUPUK KOTORAN AYAM DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN LADA (Piper ningrum L)

Nama : Sabir NIM : 070500114

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Pengelolaan Hutan

Menyetujui,

Mengesahkan, Direktur

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir.Wartomo, MP NIP.19631028 198803 1 003 Dosen Pembimbing, Jamaluddin, SP, M. Si NIP.19720612 200112 1 003 Dosen Penguji,

F. Silvi Dwi Mentari, Shut, MP NIP.19770723 200312 2 002

(4)

ABSTRAK

SABIR. Aplikasi Pupuk Kotoran Ayam Dengan Dosis Berbeda Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Lada (Piper ningrum L) di bawah bimbingan JAMALUDDIN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kotoran ayam dengan dosis yang berbea untuk pertumbuhan tanaman lada.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, sejak tanggal 8 Desember 2009 sampai dengan 8 Maret 2010, mulai dari persiapan alat dan bahan hingga pengamatan data terakhir. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percontohan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jl. Samratulangi Samarinda Seberang.

Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan masing- masing perlakuan terdiri dari 10 ulangan. Perlakuan terdiri dari pemberian pupuk kotoran ayam dengan

dosis 1 kg/tanaman (P1), pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman (P2), pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 2 kg/tanaman

(P3) dan rancangan penelitian yang digunakan adalah rataan sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam meningkatkan pertumbuhan tanaman lada. Rata-rata dari pertumbuhan jumlah daun dan pertumbuhan tinggi tanaman dicapai dengan perlakuan pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman. Pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan rata-rata jumlah daun 20,2 helai dan tinggi tanaman 30,2 cm.

(5)

RIWAYAT HIDUP

SABIR, lahir pada tanggal 28 Nopember 1984 di Tawau, Malaysia Anak ke 3 dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak Abd. Rahman dan Ibu Saning.

Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar (SD) Negeri 043 Nunukan lulus pada tanggal 11 Desember 1995, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Nunukan dan lulus pada tanggal 21 Desember 1998, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Nunukan dan lulus 2 Mei 2002. Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2007 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

Pada tanggal 8 Maret sampai dengan 08 Mei 2010 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di BW. Plantation Kecamatan Muara Ancalong Kabupten Kutai Timur.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun

materil.

2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

3. Ibu Ir. Budi Winarni, M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

4. Bapak Jamaluddin, SP, M. Si selaku dosen pembimbing. 5. Ibu F Silvi Dwi Mentari S. Hut, MP selaku dosen penguji

6. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

7. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu di dalam penyus unan karya ilmiah dan seluruh mahasiswa Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan karya ilmiah ini.

(7)

Semoga dengan segala keterbatasan penulis, apa yang telah dihasilkan dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan informasi tentang dosis yang efektif untuk pemberian pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan tanaman lada (Piper nigrum L).

(8)

DAFTAR ISI

Halama n

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

I. PENDAHULUAN... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Tanaman Lada ... 3

B. Taksonomi dan Morfologi... 5

C. Syarat Tumbuh ... 6

D. Teknik Budidaya Lada ... 6

E. Pupuk Kotoran Ayam... 7

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... 9

B. Alat dan Bahan... 9

C. Prosedur Penelitian... 9

D. Pengambilan dan Pengolahan Data... .... 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 13

B. Pembahasan... 16

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 18

B. Saran... 18 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Pengukuran jumlah daun tanaman lada pada minggu ke-4, minggu

ke-8 dan minggu ke-12... 21

2. Pengukuran tinggi tanaman lada pada minggu ke-4, minggu ke-8 dan minggu ke-12... 21

3. Perhitungan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman lada (Piper nigrum L)... 22

4. Perhitungan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman lada (Piper nigrum L)... 22

5. Layout penelitian... 24

6. Foto pupuk kotoran ayam... 25

7. Foto penggemburan tanah... 25

8. Foto pengukuran panjang tinggi tanaman... 26

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Komposisi unsur hara pupuk kotoran ayam... 12 2. Rata-rata jumlah daun (helai) tanman lada dengan pemberian pupuk

kotoran ayam minggu ke-4, minggu ke-8, minggu ke-12 ... 17 3. Rata-rata tinggi tanaman (cm) lada dengan pemberian pupuk kotoran

(11)

I. PENDAHULUAN

Lada merupakan salah satu dari 12 komoditas pembangunan perkebunan yang memegang peranan penting baik secara historis, ekonomis maupun sosiologis. Saat ini produtiktifitas lada masih rendah, yaitu 0,7 ton/ha/tahun dari 2-3 ton/ha/tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu tehnik budidaya yang besar terutama pembibitan, karena bibit yang baik sehat dan berasal dari varietas unggul bisa tumbuh dengan baik dan berproduksi lebih maksimal.

Tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang/sulur, tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang/sulur karena relatif lebih mudah, murah/ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya.

Usaha untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman lada perlu diupayakan tehnik untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek.

Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek tanaman lada adalah pemupukan dengan pupuk kotoran ayam. Pemupukan pada tanaman lada dinilai sangat beramanfaat bagi tanaman lada selain untuk memberikan nutrisi bagi tanaman sangat baik pula dalam memperbaiki kesuburan tanah.

Pupuk organik seperti halnya pupuk kotoran belum dapat tergantikan kebutuhannya oleh pupuk anorganik yang terdapat di pasaran karena pupuk organik memiliki kelebihan di bandingkan pupuk anorganik.

(12)

Pupuk organik memiliki kelebihan antara lain, memiliki unsur hara yang lengkap, dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk kotoran ayam dengan dosis yang berbeda untuk pertumbuhan tanaman lada.

(13)

II . TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Tanaman Lada

Tanaman lada (piper negrum) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Lada adalah termasuk salah satu jenis tanamanyang telah lama di usahakan. Dan hasilnya pun telah lama pula di perdagangkan di pasaran Eropa. Sehingga perdagangan lada di indonesia akhirnya di kenal di seluruh penjuru dunia. Pada waktu itu, lada indonesia yang di perdagangkan ialah lada dari Lampung, Aceh, Jepara dan Cirebon. Di samping itu, itu juga di perdagangkan lada-lada dari Bengkulu, Palembang, Jambi, Pontianak dan Banjarmasin, walaupun dalam jumlah yang tidak begitu banyak.

Setelah tanaman lada tadi kuasai oleh Pemerintah sendiri, akhirnya berangsur-ansur baik dan berkembang lagi dengan luas, apalagi setelah ada ”Bimas”. Bimas mempunyai pengaruh besar terhadap para petani lada. Tetapi dengan adanya Bimas tersebut, maka mereka mulai mau memupuk dan melakukan pencegahan dan pemberantasan hama dan penyakit. Sebab mereka selalu mendapatkan bimbingan teknis dan kredit pupuk serta pesticida dan lain-lain, maka kesulitan-kesulitan yang di alami oleh para petani lada bisa teratasi.

Menurut Diratpahgar (2008), tanaman lada dapat diperbanyak dengan biji atau stek batang/sulur. Tetapi umumnya diperbanyak dengan stek batang/sulur karena relatif lebih mudah, murah/ekonomis dan juga dapat mempertahankan sifat-sifat keturunannya.

(14)

Usaha untuk meningkatkan keberhasilan pertumbuhan tanaman lada perlu diupayakan cara-cara untuk mengoptimalkan pertumbuhan stek.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai tata laksana budidaya tanaman lada secara benar terutama cara-cara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman lada, khususnya mengenai pemberian pupuk kandang ayam terhadap tanaman lada.

(15)

B. Taksonomi dan Morfologi Taksonomi tanaman lada

Tanaman lada termasuk family piperraceae yang terdiri 10-12 marga. Dengan banyak jenis 1400 dengan bentuk beraneka ragam dan herba, semak, tanaman menjalar hingga pohon .

Dalam sistematika sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae

Klas : Dicotyledoneae

Ordo : Piperales

Pamili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper nigrum L

Dengan ciri-ciri malai bunganya berporos tunggal, berdiri sendiri, berputik lebih dari satu batang, buahnya tidak bertangkai, kelopak bunga jantan tidak berdaging, kelopak bunga betina melingkar pada poros malai, daunnya liat. Akarnya dikotil, memiliki batang pokok dan mempunyai dua jenis cabang vertikal dan horisontal. Daunnya tunggal dan berbentuk bulat telur meruncing, berwarna hijau tua mengkilau bagian atasnya dan pucat bagian bawah. Buahnya tidak bertangkai alias duduk, berbiji tunggal dan berbentuk bulat warna hijau masih muda dan berubah merah apabila sudah tua (Kanisius AA, 2006).

(16)

C. Syarat Tumbuh 1. Syarat Tumbuh

a. Elevasi : Ketinggian berkisar dari 10 – 500 m dpl (dataran rendah).

b. Iklim : A, B dan C

c. Curah hujan : Di atas 2.000 mm per tahun. d. Suhu : 25º - 26,5º C.

e. Ketinggian air tanah : Relatif dalam (air tanah 0,5 M di bawah tanah terutama pada tanah gambut tidak ditolerir oleh tanaman Lada).

2. Tanah

a. Laterit merah, Latosol coklat muda sampai coklat tua.

b. Tanah lempung yang mengandung pasir 20 - 45 % (clay loam). c. Tanah lempung merah mengandung pasir < 52 % (red loam). d. Lempung berpasir 52 % atau lebih.

2 Topografi

Bergelombang dan berbukit. (catatan untuk tanah datar perlu drainase untuk menghindarkan genangan atau pembusukan akar oleh genangan air terutama bagi tanaman muda).

D.Teknik Budidaya Lada

Perbanyakan tanaman lada dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan stek, bibit yang digunakan adalah bibit yang terjamin kemurnian jenis bibitnya, berasal dari pohon induk yang sehat dan terbebas dari hama dan

(17)

penyakit. Umur bibit lada yang ditanam ± 1 tahun yang diperoleh di Balai Benih Induk (BBI) Samarinda.

E. Pupuk Kotoran Ayam

Pupuk kotoran adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak, baik berupa kotoran padat bercampur sisa makanan maupun air kencing. (Marsono dan Lingga, 2007).

Komposisi kandungan unsur hara pupuk kotoran ayam sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis ternak, umur dan kondisi ternak, macam pakan, bahan hamparan yang digunakan, serta perlakuan dan penyimpanan pupuk sebelum diaplikasikan ke lahan.

Ada beberapa kelebihan dari pupuk kotoran ayam diantaranya sebagai berikut :

1. Memperbaiki struktur tanah. Dapat terjadi karena organisme tanah saat penguraian pupuk kotoran ayam bersifat sebagai perekat dan dapat meningkat butir-butir tanah menjadi butiran yang lebih besar.

2. Menaikan daya serap tanah terhadap air.

3. Menaikan kondisi kehidupan didalam tanah. makanan. 4. Sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.

Pupuk kotoran mengandung zat makanan yang lengkap meskipun kadarnya tidak setinggi pupuk buatan. Adapun kandungan unsur makro pada pupuk kotoran menurut Marsono dan Lingga (2007), adalah sebagai berikut :

(18)

Tabel 1 Komposisi unsur hara pupuk kotoran ayam

No. Unsur hara Kandungan

1. pH 7,61

2. C organik (%) 40,42

3. N total ( %) 1,624

4. P total (mg/100 g P2O5) 10,393

5. K total (mg/100 g P2O5) 0,8

Sumber : Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (BALITRA) (2007)

1. Nitrogen (N)

Peranan utama nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun.

Nitrogen berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna dalam proses fotosint esis.

2. Fospor (P)

Unsur fospor bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar khususnya tanaman muda. Fospor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan protein tertentu, membantu asimilasi dan pernafasan, mempercepat pembungaan, kemasakan biji dan buah.

3. Kalium (K)

Fungsi kalium adalah membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.

(19)

III. METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu 1. Tempat

Tempat penelitian dilakukan di Kebun Percontohan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan di lokasi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 3 bulan, terhitung dari tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 28 Februari 2010 meliputi persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan.

B.Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam peneliitian ini yaitu: cangkul, gunting stek, parang, buku, alat tulis, sprayer, timbangan dan camera.

Bahan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu: stek tanaman lada, pupuk kandang ayam, air.

C.Prosedur Penelitian 1. Persiapan lahan

a. Pembersihan lahan

Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan yang tersedia pada kebun percontohan, lahan dibersihkan dari gulma di sekitar pemb uatan lubang tanam kemudian dipasang tajar.

(20)

b. Persiapan stek

Stek yang digunakan adalah stek tanaman lada (Piper nigrum L), sebanyak 30 stek dan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama berjumlah 10 stek dengan 7 ruas (P1), kelompok ke-2 sebanyak 10 stek dengan 7 ruas (P2) dan kelompok ke-3 sebanyak 10 stek dengan 7 ruas (P3).

c. Penanaman

Stek lada ditanam dengan jumlah ruas yang masuk kedalam tanah sebanyak 4 ruas dan 3 ruas di permukan tanah.

2. Perlakuan

Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dan 10 kali ulangan yaitu : P1 : Dengan perlakuan 1 Kg pupuk kandang ayam/tanaman

P2 : Dengan perlakuan 1,5 Kg pupuk kandang ayam/tanaman

P3 : Dengan perlakuan 2 Kg pupuk kandang ayam/tanaman.

Pemberian pupuk kandang ayam dilakukan satu kali yaitu 2 minngu sebelum penanaman yang diberikan di lubang tanaman dicampur dengan tanah dengan dosis yang telah ditentukan.

3. Pemeliharaan a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau disesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah dan cuaca.

(21)

b. Penyiangan

Penyiangan dilakukan di sekeliling tanaman untuk dapat mengendalikan gulma yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. c. Penggemburan

Penggemburan dilakukan jika tanah memadat akibat penyiraman, dan dilakukan secara hati- hati agar tidak merusak perakaran pada stek tanaman lada.

D.Pengambilan dan Pengolahan Data 1. Pengambilan data tanaman

Data tanaman yang diambil sebanyak 3 kali pada saat tanaman berumur 4, 8 dan 12 minggu setelah ditanam. Parameter yang diambil adalah :

a. Jumlah Daun (helai)

Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung seluruh daun yang telah membuka sempurna yang ada pada tanaman.

b. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur mulai dari ujung tunas sampai pada titik tumbuh. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris.

(22)

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rataan hitung sederhana dengan rumus:

x = n x ? x = Rata-rata hitung n = Banyaknya data x = Variasi yang diteliti

(23)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

1. Jumlah Daun

Hasil penelitian pemberian pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman lada dengan pemberian pupuk kotoran ayam minggu ke-4, minggu ke-8 dan mingu ke-12.

Minggu setelah tanam Perlakuan

Minggu ke-4 Minggu ke-8 Minggu ke-12

Rata-rata (helai)

P1 8,3 15,2 22,8 15,4

P2 11,3 20,4 28,9 20,2

P3 5,4 10,3 15,9 10,5

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman lada dengan pemberian pupuk kotoran ayam 1,5 kg (P2) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata jumlah daun tanaman lada 20,2 helai.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan jumlah daun bibit tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh tanaman yang diberi pupuk kotoran ayam 2 kg (P3) dengan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman 10,5 helai.

Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman 15,4 helai lebih rendah dibandingkan dengan P2

(24)

yaitu dengan pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman dan P1 lebih

tinggi pertumbuhan jumlah daunnya dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1 kg/tanaman.

Perbedaan pertumbuhan jumlah daun tanaman lada dari masing-masing perlakuan pemberian pupuk kotoran ayam dapat terlihat dengan jelas seperti pada diagram pertumbuhan jumlah daun berdasarkan umur sebagai berikut :

Gambar 1. Grafik pertumbuhan jumlah daun (helai) masing – masing perlakuan umur 4, 8, 12 minggu setelah tanam.

0 5 10 15 20 25 30 rata-rata (helai)

Minggu ke-4 Minggu ke-8 Minggu ke-12

Minggu setelah tanam

Pertumbuhan Jumlah daun

P1 P2 P3

(25)

2. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil penelitian pemberian pupuk kotoran ayam terhadap tinggi tanaman lada (Piper nigrum L.) dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman (cm) lada dengan pemberian pupuk kotoran ayam minggu ke-4, minggu ke-8 dan mingu ke-12.

Minggu setelah tanam Perlakuan

Minggu ke-4 Minggu ke-8 Minggu ke-12

Rata-rata (cm)

P1 19,6 27,9 35,1 27,5

P2 20,8 30,8 39,1 30,2

P3 16,5 24,5 30,6 23,9

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman lada dengan pemberian pupuk kotoran ayam 1,5 kg (P2) menunjukkan hasil yang tertinggi yaitu dengan rata-rata tinggi tanaman lada 30,2 cm.

Sedangkan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman lada yang terendah ditunjukkan oleh tanaman yang diberi pupuk kotoran ayam 2 kg (P3) dengan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman lada 23,9 cm.

Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman 27,5 cm lebih rendah dibandingkan dengan P2 yaitu dengan pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman dan P1 lebih tinggi pertumbuhan jumlah tunasnya dibandingkan P3 yaitu dengan pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 2 kg/tanaman.

Perbedaan pertumbuhan tinggi tanaman lada dari masing- masing perlakuan pemberian pupuk kotoran ayam dapat terlihat dengan jelas seperti

(26)

pada diagram pertumbuhan tinggi tanaman berdasarkan umur sebagai berikut :

Gambar 2. Grafik pertumbuhan tinggi tanaman (cm) masing – masing perlakuan umur 4, 8, 12 minggu setelah tanam.

B.Pembahasan

Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam budidaya tanaman karena melalui pemupukan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat terpenuhi.

Dari hasil penelitian pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis yang berbeda pada pertumbuhan tanaman lada terhadap pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman lada pada perlakuan P2 mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman lada dengan pertumbuhan jumlah daun rata-rata 20,2 helaidan tinggi tanaman rata-rata 30,2 cm jika dibandingkan dengan perlakuan P1 dan P3.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 Rata-rata (cm)

Minggu ke-4 Minggu ke-8 Minggu ke-12

Minggu Setelah Tanam

Pertumbuhan tinggi Tanaman

P1 P2 P3

(27)

Rata-rata pertumbuhan jumlah daun dan pertumbuhan tinggi tanaman terendah ditunjukkan oleh perlakuan P3 dengan pertumbuhan rata-rata jumlah daun 10,5 helai dan rata-rata tinggi tanaman 23,9 cm.

Perlakuan P1 menunjukkan hasil rata-rata pertumbuhan jumlah daun 15,4 helai dan tinggi tanaman 27,5 cm. Pertumbuhan yang baik dari tanaman lada dengan perlakuan P2 diduga karena dosis pupuk kotoran ayam yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman lada. Sesuai dengan teori menurut Sutarno (2005), yang menyatakan bahwa pemberian pupuk kotoran ayam untuk tanaman lada adalah dengan dosis 1,5 kg/tanaman.

Dari penjelasan di atas pada perlakuan P2 yaitu pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman, menunjukkan pertumbuhan tanaman lada lebih baik dibanding dengan 2 perlakuan lainnya, baik dari pertumbuhan tinggi tanaman maupun pertumbuhan jumlah daun. Ini diduga penggunaan dosis pupuk kotoran pada tanaman lebih optimal dan bisa diterima baik oleh tanaman. Menurut Sosrosoedirdjo (2005), pupuk kotoran merupakan pupuk yang lengkap, karena mengadung semua zat-zat makanan tanaman yang diperlukan untuk berkembangnnya tanaman, juga unsur-unsur mikro.

Perbedaan pertumbuhan tanaman pada perlakuan P3 ini diduga karena dosis pupuk kotoran ayam yang diberikan ke tanaman terlalu banyak sehingga pada perlakuan P3 pertumbuhan menurun sedangkan dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan pada pertumbuhan tanaman lada.

(28)

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman efektif meningkatkan rata-rata pertumbuhan tanaman lada, dengan rata-rata pertumbuhan jumlah daun 20,2 helai dan pertumbuhan panjang tunas 30,2 cm.

C.Saran

Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman lada yang baik dengan sistem stek dapat menggunakan pupuk kotoran ayam dengan dosis 1,5 kg/tanaman, karena selain untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman lada juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan dapat membantu mengatasi pencemaran oleh penggunaan pupuk anorganik yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya- lada.html. Diratpahgar, 2008. Budidaya Lada Yang Baik Dan Sehat (bagian 2)

http://ditjenbun.deptan.go.id 08 Agus 2008

Kanisius AA, 2006. Bercocok Tanam Lada. Kanisius, Yoyakarta

Marsono, Lingga, 2007. Petunjuk Penggunaan pupuk. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutarno, 2005. Budidaya Lada Si Raja Rempah-rempah. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sutejo, 1987. Pupuk dan Cara Pemupukkan. PT Asdi Mahasatya. Jakarta Setyamidjaja, K. 2001. Pupuk dan Pemupukkan. CV Simplex. Jakarta Sosrosoedirjo, 2005. Ilmu Memupuk. Yasagung. Jakarta

(30)
(31)

Lampiran 1.Tabel pengukuran jumlah daun tanaman lada pada minggu ke-4, minggu ke-8 dan minggu ke-12

Lampiran 2.Tabel pengukuran tinggi tanaman lada pada minggu ke-4, minggu ke-8 dan minggu ke-12

Pertumbuhan jumlah daun (helai) minggu ke Perlakuan Mst 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ? P1 15 9 8 9 7 8 7 5 6 9 83 8,3 P2 8 11 10 17 18 19 6 9 7 8 113 11,3 P3 4 4 11 4 3 7 4 6 5 4 6 54 5,4

Pertumbuhan jumlah daun (helai) minggu ke Perlakuan Mst 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P1 26 19 12 16 13 17 15 9 11 14 152 15,2 P2 20 20 22 25 25 28 17 15 17 15 204 20,4 P3 8 6 17 8 8 13 12 10 11 9 9 103 10,3

Pertumbuhan jumlah daun (helai) minggu ke Perlakuan Mst 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 P1 35 29 19 24 21 24 23 16 18 19 228 22,8 P2 32 36 30 33 32 36 24 21 23 22 289 28,9 P3 12 8 23 12 15 17 21 16 17 15 15 159 15,9

Mst Pertumbuhan tinggi tanaman (cm) minggu ke Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ? P1 23 24 26 21 20 23 17 15 10 17 196 19.6 P2 19 21 24 23 21 25 21 17 17 20 208 20,8 P3 4 11 25 13 15 11 19 17 19 16 19 165 16,5

Mst Pertumbuhan tinggi tanaman (cm) minggu ke Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ? P1 31 34 31 33 28 33 24 25 15 25 279 27,9 P2 30 30 33 30 32 36 29 30 26 32 308 30,8 P3 8 20 32 21 22 18 28 26 29 24 25 245 24,5

Mst Pertumbuhan tinggi tanaman (cm) minggu ke Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ? P1 34 41 37 45 36 39 32 33 22 32 351 35,1 P2 33 39 49 41 40 42 36 39 33 39 391 39,1 P3 12 25 38 28 30 25 31 32 36 30 31 306 30,6

(32)

Lampiran 3. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman lada (Piper nigrum L).

Lampiran 4. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman lada (Piper nigrum L). = = = P 2 = 15,4 helai = 20,2 helai = 10,5 helai ? 4 MST + 8 MST + 12 MST 3 - x 8,3 + 15,2 + 22,8 3 P 1 11,3 + 20,4 + 28,9 3 = 5,4 + 10,3 + 15,9 3 P 3 = = = P 2 = = 27,5 cm = 30,2 cm = 23,9 cm ? 4 MST + 8 MST + 12 MST 3 - x 19,6 + 27,9 + 35,1 3 P 1 20,8 + 30,8 + 39,1 3 16,5 + 24,5 + 30,6 3 P 3

(33)

Lampiran 6. Foto pupuk kotoran ayam

(34)

Lampiran 8. Pengukuran tinggi tanaman lada

Gambar

Tabel 1 Komposisi unsur hara pupuk kotoran ayam
Tabel 1. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun (helai) tanaman lada  dengan  pemberian pupuk  kotoran  ayam minggu ke-4, minggu ke-8 dan  mingu ke-12
Gambar 1.  Grafik pertumbuhan jumlah daun (helai) masing  – masing  perlakuan umur 4, 8, 12 minggu setelah tanam
Tabel  2. Rata-rata  pertumbuhan  tinggi tanaman  (cm)  lada  dengan  pemberian pupuk  kotoran  ayam minggu ke-4, minggu ke-8 dan  mingu ke-12
+2

Referensi

Dokumen terkait

Masa ini dipandang juga sebagai masa keemasan atau goden age yang sangat erat hubungannya dengan kognitif anak.Berdasarkan analisis tersebut, buku panduan guru model

Harmonisa merupakan suatu gejala pembentukan gelombang sinusoidal dengan frekuensi berbeda dimana nilai frekuensinya berupa perkalian bilangan bulat dengan frekuensi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti lempeng kuningan dalam membuat seni kerajinan kerang simping dengan sistem bingkai.. Bahan

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini peneliti mencoba menganalisis variabel harga, strategi promosi dan citra perusahaan yang menjadi pertimbangan

Manfaat Penulisan Penulis berharap hasil dari penulisan ini memberikan sumbangsih khazanah keilmun dalam Hukum Islam khususnya dalam bidang keluarga terkait peran dan

Mengingat kebutuhan yang mendesak, maka Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonsia (SKKNI) sektor industri minyak dan gas bumi serta panas bumi sub sektor

Mengetahui tujuan pembelajaran selanjutnya Tanya Jawab Kegiatan inti 基本練習 (Latihan dasar dan pengenalan kosakata) ( menit ) Eksplorasi Pengenalan kosakata Kosakata

Jika terjadi demikian maka ada kemungkinan salah satu mata uang yang tertahan pergerakannya tersebut ( mata uang yang berpola tidak seperti biasanya ) telah berada pada titik