• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kumpulan ABSTRAK Angkatan Ke 4. Oleh: Dyan Angesti, S.Kom., MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kumpulan ABSTRAK Angkatan Ke 4. Oleh: Dyan Angesti, S.Kom., MM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kumpulan ABSTRAK

Angkatan Ke – 4

Oleh:

(2)

ANALISIS TREND PENDERITA DIABETES MELITUS BERDASARKAN

DATA REKAM MEDIS TAHUN 1999-2008

DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Ayu Shintya Dewi

ABSTRAK

Di antara penyakit degeneratif, diabetes melitus adalah salah satu di antara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Diabetes melitus sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad ke 21. Pada laporan RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2006 tercatat jumlah penderita yang di rawat inap berkisar 1141

kasus penderita. Pada tahun tersebut pula merupakan tahun dengan jumlah kasus penderita terbanyak yang di rawat inap di RSUD Dr. Soetomo Surabaya terhitung dalam 10 tahun terakhir.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang sehingga dari hasil estimasi tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Manfaat yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan perencananaan pelayanan kesehatan yang maksimal guna menekan jumlah angka kejadian diabetes melitus khususnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Rancangan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subyek yang diambil berasal dari data sekunder jumlah penderita diabetes melitus yang di rawat inap di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 1999-2008. Variabel yang di teliti adalah penderita diabetes melitus berdasarkan tahun perawatan, yang di sertai komplikasi, jenis kelamin, kode diagnosa dan berdasarkan jenis komplikasinya.

Berdasarkan hasil proyeksi penderita diabetes melitus di tahun 2009 terjadi peningkatan kasus sebanyak 1105 dari tahun 2008 yang tercatat 912 kasus. Di tahun 2010 terjadi peningkatan kembali jumlah kasus menjadi 1147 kasus penderita, sedangkan pada tahun 2011 terdapat peningkatan kasus kembali menjadi 1189 penderita diabetes melitus di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Hasil daripada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penderita diabetes melitus di RSUD Dr. Soetomo Surabaya berdasarkan data rekam medis tahun 1999-2008 untuk proyeksi 3 tahun mendatang akan cenderung mengalami peningkatan adalah yang berjenis kelamin laki-laki dengan kode diagnosa E11 dengan di sertai komplikasi nefropati diabetikum.

(3)

ANALISA FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WAKTU TUNGGU OPERASI DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH

(RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA)

Defi Muindah Sari

Abstrak

Pasien yang merupakan konsumen jasa atas pelayanan kesehatan mempunyai hak dasar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (the right to health care) yang diselenggarakan oleh lembaga atau institusi kesehatan, misalnya Rumah Sakit yang menjadi penyedia layanan kesehatan berupa rawat jalan, rawat inap, rawat darurat dan penunjang diagnostik Dimana

seluruh pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit terintegrasi dengan baik satu sama lain sehingga menimbulkan sebuah alur baik alur pasien maupun alur data.

Setiap pelayanan mempunyai ritma atau dinamika perubahan situasi, kadang suatu pelayanan mengalami kenaikan pengguna jasa pelayanan namun kadang mengalami penurunan dari hari sebelumnya. Untuk itulah setiap pelayan yang ada diperlukan jadwal yang konkret untuk menentukan skala prioritas layanan. Berdasarkan informasi yang diterima dari Kepala Instalasi Rawat Inap Bedah, jadwal operasi di Instalasi Rawat Inap Bedah Bougenvill dan Bedah Eidelwais sering tertunda oleh karena alasan tertentu. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kondisi pasien, kapasitas ruangan yang akan overload hingga pembengkakan biaya perawatan selama di rumah sakit. Dampak negatif yang akan terjadi yaitu adanya rasa ketidakpuasan terhadap layanan kesehatan yang diterima oleh pasien.

Penelitian yang berjudul Analisa Faktor Penyebab Terjadinya Waktu Tunggu Operasi Di Instalasi Rawat Inap Bedah (Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya) menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menggali permasalahan. Data dikumpulkan dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian dan ditabulasikan serta dianalisis hingga menjadi informasi yang dapat digunakan.

Informasi yang berhasil dikumpulkan antara lain dari faktor Sumber daya organisasi yang mempengaruhi penjadwalan operasi yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) sebesar 85%, peralatan operasi sebesar 92%, kamar operasi sebesar (89%) dan protap sebesar 77%. Pada tingkat

kepuasan didapatkan informasi 12 orang (57%) menyatakan puas dan 9 orang (43%) menyatakan sangat puas terhadap pelayanan yang dirasakan di ruangan Bedah Bougenvill. Untuk ruangan Bedah Eidelwais sebanyak 17 orang (89%) menyatakan puas dan 2 orang (11%) menyatakan sangat puas terhadap pelayanan yang dirasakan.

(4)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA PETUGAS

REKAM MEDIS DI UNIT RAWAT JALAN

(Di Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember)

Sylvia Eta Fransiska

ABSTRAK

Seorang tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan di bidang kesehatan yang dinyatakan dalam ijazah dari lembaga pendidikan seperti yang termuat dalam Peraturan Perundangan Republik Indonesia nomor 32 tahun 1996 pasal 3. Namun pada kenyataannya terdapat petugas rekam medis yang berlatar belakang bukan dari rekam medis tetapi bisa melaksanakan tugas perekam medis. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja petugas rekam medis di unit rawat jalan rumah sakit daerah kalisat jember.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang dilaksanakan pada bulan Juni 2009 di Unit Rawat Jalan dan Unit Rawat Darurat RSD Kalisat Jember dengan subyek petugas rekam medis instalasi terkait. Variabel yang digunakan adalah Pendidikan untuk variabel bebas dan kinerja rekam medis untuk variabel terikat.

Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa r = -0,877 > = 0,05, maka ada pengaruh antara pendidikan dengan kinerja namun pengaruh tersebut substansial atau seimbang. Dari kesimpulan didapatkan saran sebagai berikut: petugas rekam medis diikutsertakan dalam pelatihan atau seminar dan menyekolahkan petugas rekam medis yang ada saat ini atau merekrut orang-orang baru dengan latar belakang pendidikan rekam medis.

(5)

PERBANDINGAN BIAYA PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS BERDASARKAN TARIF PERDA NOMOR 10 TAHUN 2002 DAN TARIF INA-DRG DI RSUD Dr.

SOETOMO SURABAYA

Guruh Eko Nugroho ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan/selisih antara biaya pelayanan kesehatan berdasarkan tarif INA-DRG dengan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini mengetahui biaya pelayanan kesehatan berdasarkan tarif INA-DRG dan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 di Rumah Sakit dan meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan serta untuk transparansi biaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian retrospektif dengan objek penelitian difokuskan pada perbandingan biaya pelayanan kesehatan pasien JAMKESMAS antara Tarif berdasarkan PERDA nomor 10 tahun 2002 dan Tarif INA-DRG. Sampel penelitian ini adalah pasien JAMKESMAS berdasarkan tanggal Keluar Rumah Sakit (KRS) di Instalasi Rawat Inap pada bulan Januari 2009. sampel penelitian ini menggunakan simple random sampling yaitu dengan cara mengundi anggota populasi.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan Bahwa Major Diagnostic Categories (MDC) 8

Disease & Disorders of the Muscloskeletal System & Conn Tissue terdapat suatu perbandingan biaya pelayanan kesehatan, sehingga pasien dengan menggunakan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 lebih besar dibandingkan dengan pasien yang menggunakan tarif INA-DRG dan Major Diagnostic Categories (MDC) 18 Infectious & Parasitic Disease, Sistemic or Unspecified Sites

terdapat suatu perbandingan biaya pelayanan kesehatan, sehingga pasien dengan menggunakan tarif INA-DRG lebih besar dibandingkan dengan pasien yang menggunakan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 serta SMF bedah terdapat suatu perbandingan biaya pelayanan kesehatan, sehingga pasien dengan menggunakan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 lebih besar

dibandingkan dengan pasien yang menggunakan tarif INA-DRG dan SMF saraf terdapat suatu perbandingan biaya pelayanan kesehatan, sehingga pasien dengan menggunakan tarif INA-DRG

lebih besar dibandingkan dengan pasien yang menggunakan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 di RSUD Dr. Soetomo

Disarankan dapat membantu meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan dengan mengetahui biaya pelayanan kesehatan berdasarkan tarif INA-DRG dan tarif PERDA nomor 10 tahun 2002 di RSUD Dr. Soetomo.

Kata kunci : Perbandingan Biaya Pelayanan, Tarif INA-DRG, Tarif PERDA nomor 10 tahun 2002

(6)

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PSIKOLOGIS

DENGAN PENAMPILAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS DALAM

PERAN DAN FUNGSINYA

(Di Rumah Sakit Darmo Surabaya)

Ragil Mustikasari

ABSTRAK

Penampilan kerja merupakan suatu hal yang penting dan mendasar dalam terlaksananya kegiatan suatu organisasi. Sistem informasi kesehatan menempati posisi yang cukup penting di dalam suatu organisasi rumah sakit, maka untuk mendukung penampilan kerja para petugasnya dibutuhkan psikologis yang baik karena keberhasilan penampilan kerja pada organisasi disebutkan bahwasanya dapat didorong oleh beberapa hal, antara lain adalah faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor psikologis dengan penampilan kerja petugas rekam medis dalam kaitannya dengan peran dan fungsinya sebagai petugas rekam medis di Rumah Sakit Darmo Surabaya dengan subyek penelitiannya adalah seluruh petugas rekam medis yang ada di instansi tersebut.

Penelitian ini menggunakan suatu metode analisa deskriptif korelasional Kendall’s Tau dengan maksud untuk menggambarkan faktor psikologis petugas rekam medis dan mencari tahu apakah terdapat suatu hubungan antara faktor psikologis petugas rekam medis dengan penampilan kerjanya dan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan signifikan antara faktor psikologis dengan penampilan kerjanya dengan koefisien korelasi 0.565 dan keeratan hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan sedang.

Dari kesimpulan di atas didapatkan saran bahwa petugas rekam medis yang ada diikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar dalam bidang rekam medis.

(7)

PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI

ELECTRONIC MEDICAL RECORD

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS REKAM MEDIS

(Studi Kasus di Puskesmas Balongsari Surabaya)

Rahmat Hidayatullah

ABSTRAK

Sistem Informasi Eletronik Medical Record adalah riwayat medis pasien yang disajikan secara elektronik. Pelaksanaan sistem informasi rekam medis elektronik di Puskesmas Balongsari Surabaya sangat penting agar dapat menghasilkan rekam medis yang berkualitas.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pelaksanaan sistem informasi rekam medis elektronik untuk meningkatkan kualitas rekam medis di Puskesmas Balongsari Surabaya. Manfaat dari penelitian ini adalah digunakan untuk membantu mengevaluasi pelaksanaan

electronic medical record dan memberikan informasi tentang kelengkapan dan ketepatan berkas rekam medis di Puskesmas Balongsari Surabaya.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian adalah seluruh populasi atau dengan kata lain subyek penelitian dan mengambil sebanyak 100 lembar berkas rekam medis dengan menggunakan teknik pengambilan sample secara quato sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan Eletronik Medical Record (EMR) dan rekam Medis. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner, pedoman wawancara dan lembar check list.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pelaksanaan sistem informasi rekam medis elektronik yaitu 79,17% dengan kategori baik di Puskesmas Balongsari Surabaya dapat menghasilkan rekam medis yang berkualitas yaitu dapat dilihat dari indikator kelengkapan pengisian berkas rekam medis sebesar 97% dan indikator ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis sebesar 100%.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun Penyedia Jasa yang dit et apkan sebagai Pemenang unt uk Paket Pekerjaan Pembangunan talud dan pemadatan jalan Ds Karanganyar Kec Kedungbanteng adalah sebagai berikut

Dari hasil analisis keeratan hubungan menunjukkan nilai odd ratio (OR) 0.024 yang berarti bahwa responden dengan indeks massa tubuh (IMT) yang berlebih mempunyai

Kondisi lingkungan mangrove yang terdapat di lokasi penelitian ini yaitu TSDR (Tambak silvofishery dominan Rhizopora sp.), TSDA (Tambak silvofishery dominan

Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang industri spare parts kendaraan bermotor khususnya pegas Jumlah Saham yang ditawarkan 210.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan Nilai Nominal

[r]

Sedangkan kemampuan unit-unit pembangkit yang beroperasi dalam sistem untuk menjaga nilai frekuensi nominalnya atau mengembalikan nilai frekuensi ke nilai nominalnya jika

c. bahwa untuk tertib dan terselenggaranya usaha pertambangan dengan baik maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Kupang tentang Izin Usaha Pertambangan Bahan

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul